imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Apakah MOLI Bisa Mencapai Bagger dalam 3 Tahun ke Depan?
==============
Ngopi Santai 71

Sesuai dengan apa yang saya sampaikan dalam suatu komentar bahwa saya sedang mempelajari MOLI maka dalam postingan kali ini saya sampaikan pandangan saya mengenai MOLI. Namun sebelumnya perlu saya sampaikan suatu disclaimer terlebih dahulu.

=======================================
Disclaimer on
Pembahasan yang saya lakukan mengenai suatu emiten tetap dengan kedalaman ringan untuk porsi emiten dalam portofolio hanya maksimal 5%. Bila porsi MOLI Anda dalam protofolio Anda sendiri lebih dari 5% maka Anda harus mendalami sendiri lebih dari yang saya tulis di sini. Saya menulis MOLI untuk kebutuhan yang tetkait Ngopi Santai 66. Dalam Ngopi Santai 66 itu saya mencoba menjawab kebutuhan seorang investor yang menanyakan kepada Stockbitor senior apakah dengan modal 10 juta per bulan dengan berinvestasi di PTBA dan BBRI selama 10 tahun, kemudian semua saham dijual setelah 10 tahun itu dan dibelikan ORI (Obligasi Retail Indonesia) bisa mendapatkan passive income 20 juta per bulan. Saya nyatakan itu hampir tidak mungkin.  Passive income 20 juta per bulan masih mungkin bila menggunakan cara saya dan emiten-emiten pilihan dengan average price maksimum yang dijaga ketat dan LK yang terus dipantau. Link Ngopi Santai 66 ada di sini ➡️ https://stockbit.com/post/10970722

Dalam Ngopi Santai 66 itu emiten yang dipilih diharapkan capital gainnya bisa tumbuh 192% dalam 3 tahun ke depan.

Beberapa emiten sudah melampaui average price maksimum dan perlu emiten pengganti, sudah saya singgung di Ngopi Santai 70 ➡️ https://stockbit.com/post/11249306

Dalam postingan Ngopi Santai 71 ini saya sampaikan pandangan saya mengenai MOLI untuk emiten pengganti.

Disclaimer, saya telah membuat tulisan ini semaksimal kemampuan saya namun apabila ada kesalahan sifatnya tidak disengaja. Anda harus cek ulang dan pikirkan ulang sendiri karena uang Anda tetap tanggung jawab Anda. DYOR. Pahami terlebih dahulu bila ingin membeli
================

MOLI  atau PT Madusari Murni Indah Tbk adalah induk dari perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan distribusi. Grup ini juga dikenal sebagai Grup Molindo. MOLI membawahi PT Molindo Raya Industrial yang merupakan produsen etanol dan pupuk, PT Molindo Inti Gas yang merupakan produsen CO2 cair dan dry ice, serta membawahi PT Sumber Kita Indah yang mendistribusikan etanol dan produk lainnya. Porsi terbesar portofolio MOLI adalah etanol. Sudah memproduksi etanol food grade sejak tahun 1965 dan merupakan produsen etanol terbesar di Indonesia. Sebelum ekspansi, kapasitas produksi etanol  MOLI adalah 80.000 KL (Kilo Liter) per tahun. Telah direncanakan ekspansi untuk menambah kapasitas MOLI dengan kapasitas baru sebesar 50.000 KL yang direncanakan beroperasi Semester I 2023. Pabrik MOLI berada di Lawang Jawa Timur berdekatan dengan sumber bahan baku utama etanol yaitu tetes tebu (molase). Berdasarkan Public Expose 2022, pangsa pasar MOLI di Indonesia adalah 35%, pesaingnya adalah PT Acidatama (SRSN) dan dari  PTP yaitu PT Madubaru dan PT Palimanan. Meski ada pesaing namun dengan adanya program pemerintah mengenai pengadaan biofuel E5, E10 dan seterusnya yaitu pencampuran bioetanol 5% (10% dan seterusnya) dengan BBM maka kebutuhan etanol di Indonesia tetap akan tumbuh di masa yang akan datang. Bagi MOLI sendiri ada atau tidak adanya program biofuel, tetap menekuni bisnis etanol.

MOLI go publik  Agustus tahun 2018. Saat ini pemegang saham terbesarnya adalah PT Cropsco Panen Indonusa sebesar 52,14%, Handjojo Rustanto 12,73% dan kepemilikan masyarakat 9,61% serta PT Sejahtera Investama Indah sebesar 5,08% sisanya dikuasai beberapa anggota keluarga Rustanto. MOLI dikendalikan oleh Cropsco Panen dan Handjojo Rustanto. Saat ini MOLI dikomandani oleh Adikin Basirun, SE sebagai Direktur Utama dibantu Jose Gonjoran Tan dan Donny Winarno sebagai direktur. Di jajaran Komisaris ada Ir. Sandjojo Rustanto sebagai Komisaris Utama, kemudian I Nyoman Darma dan Rodolfo Balmater sebagai Komisaris Independen. Ada juga keluarga Rustanto di jajaran komisaris seperti Handjojo dan Irene Rustanto. Selain itu di jajaran komisaris ada Drs. Indra Winarno Msi.

Selama 5 tahun terakhir MOLI tidak pernah mengalami kerugian, namun memang net profit marginnya tertekan, lihat Gambar 2. Salah satu hal yang menarik dari MOLI adalah PBV-nya yang rendah di bawah 1 yaitu 0,34, lihat Gambar 3.  Berangkat dari rendahnya PBV, saya mencoba menelusuri MOLI untuk menilai apakah MOLI bisa bagger dalam 3 tahun ke depan untuk mengganti sebagian Emiten yang ada dalam Program Ngopi Santai 66 yang harganya sudah naik di atas batas maksimum average price yang diperkenankan. Saya sendiri mulai nyicil MOLI sejak harganya masih sekitar Rp 200, sebelum ada Program Ngopi Santai 66, dan sekarang average price saya di bawah Rp 137.

Berdasarkan materi Public Expose tahun 2021 tertekannya net profit margin dan EPS MOLI karena adanya impor  etanol dengan bea masuk nol persen dari Pakistan dan kenaikan harga bahan baku molase (tetes tebu) Indonesia akibat penurunan produksi tebu Thailand, lihat Gambar 4, link materi public Expose 2021 bisa dilihat di sini ➡️ https://stockbit.com/post/6706783 Sementara itu pada tahun 2022 ada penurunan harga etanol, Lihat Gambar 5 (sumber Materi Public Expose 2022, link ➡️ https://stockbit.com/post/9138961). Selain itu dari LK FY 2022 tampak ada peningkatan biaya distribusi yang besar dari Rp 142 miliar  menjadi Rp 170,3 miliar akibat biaya pengiriman yang melonjak (Catatan 24, Lihat Gambar 6 dan 7), ini komponen yang ikut menggerus laba MOLI.

Jadi secara umum dapat diambil kesimpulan penurunan laba dan penurunan net profit margin karena ada tekanan dari luar. Dari LK Q1 2023 (Gambar 8) terlihat tekanan itu berkurang, juga terlihat pada Gambar 2, net profit margin mulai naik.

Ada beberapa langkah internal yang dilakukan oleh perseroan (MOLI).

(1) Menjual ke pasar ekspor untuk mendapatkan harga lebih baik https://cutt.ly/g675uKt
(2) Membangun pabrik baru (kapasitas 50.000 KL per tahun yang diperkirakan akan bisa mulai berproduksi penuh tahun 2023 ini) dg sistem atau teknologi multi feedstock yaitu selain bisa menggunakan tetes tebu sebagai bahan baku juga bisa menggunakan starch atau pati jagung, sorghum, atau padi tergantung bahan baku mana yang sedang menguntungkan atau sedang murah harganya.
(3) Melakukan diskusi dengan pemerintah untuk mengatasi tekanan impor, lihat Gambar 9, tanya jawab dalam Public Expose 2022 dari penanya nomor 2.
(4) Melakukan penghematan lainnya, lihat Gambar 9.

Dari kenyataan ini ada peluang bagi MOLI untuk pulih net profit marginnya atau bahkan nanti EPS-nya bisa pulih dan tumbuh. Sementara itu pihak pemerintah sedang membutuhkan pabrik etanol  untuk program biofuel dimana pencampuran bioetanol 5% dengan BBM (E5) akan mengurangi tekanan impor bahan baku minyak. Dari suatu sumber di ESDM, MOLI juga ikut menjadi salah satu suplier bioetanol untuk program BBM E5 ➡️ https://cutt.ly/v675iLN.

Dari pembahasan di atas saya rasa, menurut pendapat saya  MOLI bisa menggantikan Emiten Program Ngopi Santai 66 yang harganya sudah naik di atas batas. Untuk MOLI dalam Program Ngopi Santai 66 ini, saya membatasi harga maksimal average price MOLI sebesar Rp 151 Dasar perhitungan saya adalah sebagai berikut, DPS tertinggi yang pernah dibagikan MOLI adalah Rp 12,1 (tidak ada stocksplit, juga tidak ada right isue). Memang idealnya alangkah bagus bila kita bisa mendapatkan harga saham MOLI sekitar Rp 121 karena nanti kalau pulih dan membagikan dividen sebesar itu bisa memperoleh dividend yield 10%. Namun dengan adanya ekspansi kapasitas pabrik dan saat ini utilitasnya sudah sesuai kapasitas lama yang 80.000 KL per tahun maka ada suatu faktor pengganda bisa dipakai untuk menentukan batas maksimal average price. Dengan faktor pengganda ini maksimal average price MOLI adalah Rp 151 - Angka ini di dapat dengan menambahkan 20.000 KL ke kapasitas lama (80.000) kemudian dibagi 80.000,- atau 100 dibagi 80 hasilnya 1,25. Angka pengganda 1,25 ini dikalikan average price 121 hasilnya Rp 151. Kalau harga average price maksimal ini kita kalikan 3 saja maka hasilnya baru Rp 453,- Harga 453 ini masih jauh di bawah harga tertinggi saham MOLI yang di atas Rp 1.000,- Namun demikian kita tetap harus memantau laporan keuangan selanjutnya dan Public Expose terbarunya nanti. Dari sini kita juga memantau kecepatan pulihnya.

Mungkin ada yang bertanya dibandingkan SRSN bagaimana, kalau menurut saya dengan adanya histori DPS SRSN yang hanya Rp 2 maka maksimal average price SRSN adalah Rp 20,-  dan seperti ini hanya bisa diperoleh di pasar nego. Bagi kebanyakan retail membeli di pasar nego tidak praktis. Selain itu dengan adanya pabrik baru dengan fasilitas multi feedstock, saya lebih memilih MOLI. Saat ini PBV MOLI 0,34 dan SRSN 0,45 X.


Happy investing.
Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan. Baca sekali lagi disclaimer di atas.

Bagi yang baru pertama kali membaca tulisan saya, di bawah ini ada tulisan saya lain. Tulisan di bawah ini akan membantu pemahaman Anda, mengapa emiten seperti MOLI bisa masuk pilihan.

Random Tag: $MOLI $IHSG $SRSN $PTBA $BBRI

=======================================


💠Bagi yang belum bisa membedakan atau menghitung DPS, DPR, DY dan AEPD bisa membaca ini ➡️ https://stockbit.com/post/10579131

💠Bagi yang yang belum tahu mengapa DY bisa dianggap ROE-nya investor atau penabung saham, dan mengapa fokus pada DY bisa sukses besar, bisa membaca ini ➡️ https://stockbit.com/post/10203406

💠 Bagi yang belum yakin bahwa DY yang awalnya hanya sekitar 3% bisa tumbuh menjadi 10% bisa membaca tabel pertumbuhan EPS DPS dan contoh pembahasannya di sini ➡️ https://stockbit.com/post/9868739


💠 Bagi yang ingin mengenal cara berpikir dan mindset dividend investor yang sekaligus dividend yield hunter (Kiat JHP), serta ingin tahu perbedaannya dengan mindset trader, bisa membaca 2 tulisan berikut secara berurutan. Bagian Pertama ➡️https://stockbit.com/post/10704802

Kedua ➡️ https://stockbit.com/post/10750711

💠 Bagi yang belum yakin bahwa belajar investasi saham sampai sukses itu sebenarnya mudah dan murah bisa baca di sini ➡️ https://stockbit.com/post/10407907

💠 Bagi pemula yang masih suka ikut-ikutan yang belum mengenal diri sendiri dan belum tahu bahwa anggaran belajar saham di atas 10% dari modal itu termasuk mahal, serta ingin tahu berapa anggaran belajar saham yang normal bisa baca ini ➡️ https://stockbit.com/post/10838959

💠💠💠 Beberapa Tulisan Hangat Lain:
------------------‐-------------------------------------------
💠 Ngopi Santai 68. Berharap dari Pemulihan PEHA? https://stockbit.com/post/11136404

💠 Ngopi Santai 66. Apakah dengan Modal 10 Juta per bulan Berinvestasi Jangka 10 Tahun di PTBA dan BBRI Akan Bisa Mendapatkan Passive Income 20 juta per bulan  https://stockbit.com/post/10970722

💠 Ngopi Santai 65. Emiten High Dividend Yield, Data PBV-nya dan Pengalaman Crash Maret 2020 https://stockbit.com/post/10924645





.💠💠💠 Seri Kiat JHP
Mesti dibaca dari Kiat 1 sd 7
=========================
💠 Kiat JHP 1
Kuncinya adalah High DY,  BUKAN High Dividend. Kiat JHP 1. Kiat Aman Investasi Saham dengan Hasil Memuaskan
https://stockbit.com/post/5721537

💠 Kiat JHP 2
Mengapa Perlu Diversifikasi Lebar? Kiat JHP 2
https://stockbit.com/post/6211703

💠 Kiat JHP 3
Perhitungan Balik Modal dari Dividen dan Keuntungan Hold Forever. Kiat JHP 3 https://stockbit.com/post/6609543

💠 Kiat JHP 4
Hal yang Harus Diperhatikan Bila Riset DPS dari Tahun Buku Jadul. Kiat JHP 4 https://stockbit.com/post/7010132

💠 Kiat JHP 5
Investasi Saham Seharusnya Juga Berarti Penghematan dan Re-alokasi Aset. Kiat JHP 5 https://stockbit.com/post/7379029

💠 Kiat JHP 6
Strategi Belanja Bila Harga Saham Sudah Terbang Tidak di Sekitar Bottom https://stockbit.com/post/7472849

💠Kiat JHP 7
"Cash is King" dalam Kiat JHP
https://stockbit.com/post/9279335

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy