Dividend Hunter yang Dividend Investor atau Dividend Investor yang Yield Hunter. Bagian 1 dari 2 Tulisan.
==============================================
Ngopi Santai 59

Tahun 2023 baru berjalan satu bulan lebih. Sebagian emiten telah merilis LK FY (Laporan Keuangan Full Year) 2022.  Seperti saya  singgung di postingan terdahulu bahwa emiten yang akan pertama merilis LK FY 2022   adalah sektor perbankan atau  ARNA. Terlihat untuk tahun ini emiten perbankan lebih dulu merilisnya daripada ARNA. Beberapa bank seperti BBNI, $BBCA, $BMRI dan NISP sudah merilis LK FY 2022. Sebagian emiten juga sudah mengumumkan jadwal RUPST (Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan). Tentu salah satu agenda RUPST adalah penggunaan laba bersih dari tahun buku 2022. Di antaranya dibagikan sebagai dividen.

Di awal tahun ini, dari kalangan media juga telah memberitakan emiten yang akan membagikan dividen yang menarik. Kontan misalnya. Ini dari Kontan, apabila dilihat  dari judulnya tentu akan memancing pemula mengklik-nya: Wahai Dividend Hunter ini Bocoran Saham-saham yang Tawarkan Dividen Menarik di 2023 https://cutt.ly/w97FqSO. Bagi yang sudah lama dan sukses menjadi dividen hunter akan menganggap berita seperti itu biasa saja. Tapi bagi pemula yang jumlahnya cukup banyak, berita seperti itu bisa menarik perhatian. Saya perkirakan setiap tahun ada ratusan ribu orang atau mungkin malah sekitar satu juta orang angkatan kerja baru terserap oleh lapangan kerja dan bakal menjadi investor atau penabung saham baru. Setiap hari tentu ada ribuan orang banyaknya.

Tawaran dividen menarik yang terekspose dari berita di atas mungkin akan membuat angkatan kerja baru yang baru saja memperoleh gaji atau penghasilan mencoba-coba atau mulai mempertimbangkan untuk menjadi dividen hunter. Istilah dividend hunter sendiri secara harafiah diartikan sebagai pemburu dividen,  dimana dividen adalah laba yang dibagikan kepada para pemegang sahamnya termasuk pemegang saham minoritas. Karena terlalu luas, maka mungkin ada orang  yang menyangka bahwa seseorang yang menginginkan dividen saja sudah berarti seorang dividend hunter. Seperti itu tentu tidak bisa disalahkan. Ya seperti itu juga bisa dikatakan dividend hunter. Tetapi apakah akan sukses besar? Sebagian yang lain mungkin tidak tahu harus bagaimana untuk bisa menjadi dividend hunter  yang sukses besar.

Dalam realitasnya mungkin memang ada yang  mengambil kesimpulan keliru bahwa menjadi dividen hunter tidak akan bisa membuat sukses besar. Ini terjadi karena saat ex date harga saham turun. Adanya realitas semacam itu tentu ada yang kemudian menggunakan isu dan berita pembagian dividen untuk mencari keuntungan sesaat dengan mencari capital gain. Seperti ini sebenarnya bukan dividen hunter, tapi false dividend hunter. False dividend hunter sudah merasa puas mendapatkan capital gain sebesar 20% setelah hold sahamnya beberapa bulan atau beberap minggu daripada menikmati dividend yield yang dianggapnya cuma 9% misalnya. Baginya baik capital gain maupun dividend sama-sama uang tidak ada bedanya, dan persentase capital gain yang 20% dengan periode hold cuma beberapa bulan atau cuma beberapa minggu dianggap lebih sukses daripada dividend yield yang cuma 9%. Padahal dividend hunter yang sukses besar sudah terbiasa mengalami floating profit ratusan persen atau multi bagger dalam 5 tahun terakhir ini plus akumulasi DPS (Dividen per Share) yang bila dihitung Dividend Yield kumulatifnya bisa lebih dari 50% di emiten tertentu. Pengalaman floating profit ratusan persen ini hampir sama dengan yang dialami value investor.

Bagi dividend hunter yang sukses tidak akan menyamakan dividen dengan capital gain. Itu dua hal yang berbeda banget. Keuntungan dari capital gain diperoleh karena menjual saham. Dividen diperoleh dari laba perseroan yang sahamnya dipegang tanpa jual saham. Dividen merupakan pembagian laba yang real. Setelah pembagian dividen asetnya menjadi uang cash dari dividen yang mungkin besarnya sekitar 9% dari average price plus sejumlah lembar saham yang masih utuh. Lembaran saham itu memiliki suatu nilai, baik nilai yang tangible (kelihatan) atau yang intangible (tidak kelihatan). Nilai yang tangible secara akuntansi dinyatakan sebagai Book Value per Share (BVPS). Di luar BVPS ada intangible value yang bisa berupa banyak hal seperti moat, kehandalan sistem digital yang efisien, integritas pengelola, corporate culture, customer care yang mumpuni, pelanggan yang setia dll.

Nah, bersama lembaran-lembaran saham yang memiliki nilai-nilai di atas, seorang dividend hunter yang sukses berharap bisa tumbuh lebih maju dan tumbuh lebih kokoh bersama emiten-emiten pilihan yang telah berada di dalam portofolionya itu dan tahun berikutnya berharap mendapatkan lagi dividen dengan DPS (Dividen per Share) yang lebih besar karena Earning per Share (EPS) juga tumbuh sehingga bila average price tidak naik maka  DY atau Dividend Yield-nya juga akan lebih tinggi.

Lembaran saham itu dianggap sebagai bukti kepemilikan perusahaan, bukan sekedar kertas yang dikomoditikan atau barang dagangan yang harus segera dijual. Jadi, meski portofolionya berisi puluhan emiten berbeda, tapi ia tidak menganggap itu sebagai super market. Ia bukan trader. Aktivitas yang dijalaninya adalah suatu cara untuk menjadi konglomerat? Hehehe. Silahkan saja kalau mau dianggap seperti itu. Lagian meski porto-nya berisi puluhan emiten berbeda tidak semuanya infant (bayi) yang harus dirawat dan disusui, tetapi sudah mentas, gak banyak menyita perhatian. Itu karena hold-nya sudah lama, lebih dari dua tahun tanpa kenaikan average price dengan floating profit ratusan persen dan atau DY kumulatif lebih dari 30%.

Dividend hunter yang mengambil kesimpulan keliru di atas itu karena ia mengandalkan satu kali pembagian dividen bukan hold jangka panjang untuk mendapatkan beberapa kali pembagian dividen sehingga balik modal dari dividen. Mereka yang hold jangka panjang sehingga balik modal dari dividen sebenarnya juga bisa disebut sebagai dividend hunter atau tepatnya bisa disebut sebagai dividend hunter yang sekaligus dividend investor.

Karena kesibukan saya di luar, maka thread ini akan segera saya tutup dan saya jadikan sebagai Bagian Pertama untuk disambung ke Bagian Kedua. Namun sebelum saya tutup ada hal yang perlu saya sampaikan. Saya pernah ditanya, dengan cara Anda ini berapa CAGR-nya. Terus terang saya merasa kurang nyaman dengan pertanyaan seperti ini karena ada hal yang sifatnya pribadi dan tentu agak sensitif. Tetapi ketika saya membaca beberapa tulisan dari tempat lain mengenai dividend investor terasa datar kurang greget. Di situ dibahas CAGR investor dividen. Kurang gregetnya tidak ada huntingnya. Dalam tulisan-tulisan saya atau kiat saya termasuk di thread ini ada gregetnya. Di atas sudah saya singgung gaya investasi saya ini sebagi dividend hunter yang sekaligus dividend investor. Bisa juga disebut sebagai dividend investor yang yield hunter atau tepatnya dividend investor yang dividend yield (dy) hunter. Gregetnya ada di kata hunter itu. Tidak datar. Kalau kita bisa mendapatkan saham suatu emiten pembagi dividen di harga rendah yang berarti DY tinggi di situ sebenarnya langkah kita sudah tepat tanpa kita sendiri harus sibuk atau capek menghitung CAGR-nya. Mengenai CAGR bisa dihitung sendiri kalau hal itu perlu. Contoh $BBRI (lihat gambar). Seperti kita ketahui pada tahun 2020 ex date dividen BBRI adalah tanggal 28 Februari 2020. Katakanlah setelah ex date itu ada investor A yang secara lump sum membeli BBRI di awal Maret 2020 dan mendapatkan average price misalnya Rp 4.050,- sementara investor B yang beli di sekitar bulan Mei mendapatkan average price Rp 2.450,- misalnya. Mereka membeli setelah ex date ya. Karena mereka berdua membeli saham emiten yang sama tentu saja pertumbuhan EPS dan DPS-nya sama ya. Yang berbeda adalah pertumbuhan price performance dan pertumbuhan DY mereka dihitung dari average price  mereka masing-masing. Mereka hold jangka panjang atau hold forever tanpa ada perubahan average price. Silakan dihitung sendiri perbedaan CAGR mereka dari average price mereka masing-masing. Tentu yang punya greget sebagai Dividend Investor yang sekaligus DY Hunter adalah investor B. Berani beli di harga rendah saat banyak orang lain tidak berani. Saya sendiri tidak mau repot menghitung CAGR saya. Sebagai catatan saya tidak punya BBRI di harga 2000-an tapi punya BMRI di average price 4.500,-

Tidak perlu ditanyakan kepada saya berapa CAGR saya karena ada hal yang sifatnya pribadi dan sensitif. Mungkin perlu secara terus terang saya katakan bahwa sebagai broker properti tidak setiap bulan saya memperoleh income atau penghasilan, apalagi di masa pandemi. Bahkan bisa lebih dari 2 tahun. Tentu seperti ini akan  berpengaruh juga pada CAGR secara keseluruhan. Kalau Anda dengan kiat saya memperoleh CAGR lebih baik dari saya, saya juga ikut senang.

Mungkin ilustrasi berikut ini bisa sedikit banyak memberi gambaran. Di jaman dulu ada orang terampil memanah. Suatu hari di saat musim kemarau  ia masuk hutan dengan membawa busur dan anak panahnya. Ia menemukan ada kelinci liar. Ia memanah kelinci itu dan berhasil mendapatkan satu binatang buruan. Pada saat memanah kelinci ternyata di dekat situ ada ayam hutan liar. Melihat kelinci terkena panah, ayam hutan kaget dan terbang. Pemanah tadi segera membidikkan anak panah kedua, tapi karena terlambat bidikan meleset, anak panah akhirnya menancap di cabang pohon tanpa hasil. Beberapa saat kemudian ia sampai di tepian rerimbunan pohon di mana di depannya terbentang padang rumput yang hijau diselingi beberapa pepohonan yang jarang. Di situ tampak sekawanan rusa sedang merumput. Mengingat ia tunduk pada suatu jadwal bahwa sebelum matahari berada di titik tertentu ia tidak akan melepaskan lebih dari 3 anak panah, maka ia mununggu. Karena jatahnya tinggal satu anak panah dan ia melihat matahari hampir mencapai titik tertentu, ia mencoba menunggu agar bisa melepaskan 3 anak panah sekaligus sambil menikmati semilir angin musim kemarau. Tiba-tiba segerombolan rusa itu pada kaget dan berlarian menjauhi posisinya. Pemanah itu juga terkejut khawatir ada harimau sedang memburu rusa. Ia segera memasang anak panah sambil siaga mengamati apa yang terjadi. Ternyata ada seorang pemburu yang juga terampil memanah  telah melepaskan 3 anak panah sekaligus. Dua anak panahnya tepat mengenai 2 ekor rusa. Satu anak panah meleset.

Saya rasa Dividend Investor yang sekaligus Yield Hunter itu seperti seorang pemburu yang berhasil mendapatkan 2 ekor rusa itu. Ada greget di saat yang memang harus bertindak sebagai hunter. Saya rasa itu yang perlu saya sampaikan. Nanti akan saya sambung ke bagian kedua, saat saya longgar waktunya.

Bagi @Stockbit, adanya ribuan angkatan baru calon investor atau penabung saham baru tentu adalah suatu peluang. Otw 20 juta SID?  Mereka tentu akan membutuhkan layanan edukasi investasi saham yang baik dan terjangkau. Kalau menurut saya layanan edukasi investasi saham itu harus murah tidak sampai memangkas 2,5% modal investor kecil.

Bagi pemula yang baru saja menemukan tulisan saya dan tidak sabar menunggu Bagian kedua, bisa membaca-baca tulisan saya yang link-nya ada di bawah ini. Kalau ingin menjadi investor dividen yang sekaligus Dividend hunter silahkan pelajari tulisan-tulisan saya. Kiat saya ini saya namakan Kiat JHP sesuai initial nama saya. Jaman sekarang belajar investasi saham sampai berhasil itu murah dan mudah. Kalau Anda ingin mengapresiasi tulisan saya dengan tip jar, saya rasa tidak akan memangkas 2,5% modal investor terkecil. Kalau modal uang dingin yang Anda investasikan adalah satu juta rupiah per bulan saya rasa tidak akan memangkas lebih dari 0,25% modal Anda untuk tip jar. Dan saya ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya. Saya, sekali lagi juga ucapkan terima kasih bagi yang telah memberi tip. Itu juga feed back bagi saya bahwa tulisan saya bisa dipahami dan bermanfaat.  Kalau saya lambat menjawab pertanyaaan, mungkin saya sibuk, harap dimaklumi. Coba baca tulisan saya yang lain berikut komentarnya mungkin pertanyaan Anda sudah terjawab di situ.

Happy weekand. Happy investing. Salam sukses.

Tag $EPMT $POWR

Berikut ini beberapa link tulisan saya.

=======================================

💠 Ngopi Santai 58. Link Tulisan Saya Mengenai Emiten High DY https://stockbit.com/post/10620323

💠 Ngopi Santai 57. Dividen, DPS, DPR, DY, AEPD, dan Investor Tidur. https://stockbit.com/post/10579131

💠 Ngopi Santai 53. Belajar Investasi Saham Sampai Sukses itu Murah. https://stockbit.com/post/10407907

💠 Ngopi Santai 47. Masuk Sebagai Investor, Fokus Pada ROE Investor, Maka Kita akan Sukses Besar https://stockbit.com/post/10203406

💠 Ngopi Santai 44. Tabel Perhitungan Balik Modal dari Dividen dan Kecepatnnya https://stockbit.com/post/9868739


💠Ngopi Santai 37
Bagger, SB, Medsos Lain, dan Jejak Digital
https://stockbit.com/post/9506801

💠 Ngopi Santai 38
Bagger dan Club Berbayar?
https://stockbit.com/post/9348607

Read more...

1/3

testestes
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy