Ngopi Santai 66
=============
Apakah dengan Modal 10 Juta per Bulan Berinvestasi Jangka 10 Tahun di PTBA dan BBRI, Akan Bisa Mendapatkan Passive Income 20 juta?


Ngopi santai kali ini adalah suatu masukan untuk suatu pertanyaan seorang investor yang saat ini berusia 35 tahun ingin investasi jangka panjang yaitu selama 10 tahun di PTBA dimana hasil dari dividennya disimpan di ORI (Obligasi Ritel Indonesia) dan bunga dari ORI dibelikan BBRI kemudian tahun 2034 atau 10 tahun kemudian semua saham dijual untuk dibelikan ORI guna mendapatkan passive income sebesar 20 juta per bulan. Uang dingin yang tersedia saat ini Rp 10.000.000,- per bulan, dibelikan PTBA secara nyicil atau DCA (Dollar Cost Average) https://stockbit.com/post/10964770

Pertama-tama perlu diketahui bahwa apa yang saya sampaikan ini sekedar masukan, mungkin cocok dan nyaman dengan beliau, mungkin juga tidak. Oleh karena itu disclaimer on. Seandainya tidak cocok, tapi apabila ada suatu  pertanyaan dari pembaca  lain yang senada dan cocok dengan jawaban saya, saya rasa tulisan saya tetap ada manfaatnya. Oleh karena itu saya tulis di wall saya sendiri saja.

Yang kedua, tentu saya akan menyampaikan masukan dari sudut pandang gaya investasi yang saya jalani dan saya kuasai, karena saya tidak terlalu menguasai gaya investasi lain seperti value investing.

Nah, apakah dengan dana yang ada dan dengan ketentuan yang investor tersebut buat akan memberikan hasil sesuai rencana dalam artian bisa menghasilkan suatu passive income 20 juta per bulan nantinya? Atau untuk mendapatkan passive income sebesar Rp 20 juta per bulan itu perlu dana berapa? Passive income Rp 20 juta per bulan itu setara Rp 240 juta per tahun. Saya coba saya jelaskan dalam alinea berikut. Bila kita memiliki uang Rp 3,5 miliar maka dengan bunga atau dividend yield 7% per tahun, kita bisa mendapatkan passive income Rp 240 juta per tahun atau setara Rp 20  juta per bulan. Kalau kita hanya memiliki uang Rp 1,2 miliar kita bisa menghasilkan passive income Rp 20 juta per bulan bila dividend yield atau suku bunga adalah 20% per tahun. Mungkinkah mendapatkan suku bunga 20% per tahun? Saya rasa tidak mungkin. Kalau mendapatkan DY 20%  per tahun secara rutin bukan musiman, masih mungkin hanya memang butuh proses yang cukup panjang. Demikian seterusnya, lihat tabel di bawah:
-------------------------------------------------------------
Kita bisa mendapatkan passive income per tahun sebesar Rp 240 juta atau Rp 20 juta per bulan bila kita memiliki dana:
Rp 3.500.000.000,- dg bunga atau DY 7% atau
Rp 1.200.000.000,- dengan DY 20% atau
Rp 1.500.000.000,- dengan DY 16% atau
Rp 1.750.000.000,- dengan DY 13,72% atau
Rp 2.000.000.000,- dengan DY 12% atau
Rp 2.400.000.000,-  dengan DY 10%
----------------------------------------------------------------

Kalau kita memiliki dana sebesar Rp 1,2 M saya rasa untuk mencapai Rp 3,5M dalam 10 tahun ke depan tidak terlalu sulit karena hal itu hanya membutuhkan tingkat keuntungan atau capital gain sebesar 192%. Tingkat keuntungan capital gain sebesr 192% dalam waktu 10 tahun itu tidak sulit. Namun karena investor  di atas nyicil nabung saham dengan uang dingin Rp 10 juta per bulan maka untuk mendapatkan tabungan akhir termasuk yield dan capital gain menjadi Rp 3,5M itu cukup sulit kalau dilakukan dengan ketentuan atau skema yang investor buat di atas. Mungkin bisa tercapai dengan suatu ketentuan dan pilihan saham yang akan saya usulkan di bawah ini. Namun sifatnya tetap bukan suatu kepastian ya, tapi suatu upaya maksimum, oleh karena itu sekali lagi disclaimer always on.

Untuk bisa memahami usulan saya secara baik tentu harus memahami hal yang mendasar atau filosofi dasar Kiat JHP. Hal yang mendasar ini meski ada unsur filosofisnya, tetap bisa dimatematikakan. Perlu kiranya diperhatikan bahwasanya dalam gaya investasi saya (Kiat JHP) alias dividend investor yang sekaligus dividend-yield hunter ada hal mendasar yang perlu diperhatikan yang sebenarnya bisa memberikan hasil yang luar biasa yang kadang-kadang kita sendiri tidak menyangkanya. Hal mendasar ini adalah pada kunci masuknya yaitu kunci masuk Kiat JHP yaitu High DY dengan dividen normal. Apa yang saya maksud dividen normal sudah saya jelaskan di sini ➡️ https://stockbit.com/post/10750711
High DY ini screening awal, kunci awal, harus dilihat faktor fundamentalnya yang lain termasuk GCG dan pertumbuhan EPS-nya. Faktor fundamental lainnya ini harus cukup memadai untuk tumbuh. Sekali lagi saya garis bawahi: EPS akan tumbuh.

Apabila kita sudah menemukan emiten high DY yang fundamentalnya bagus yang berarti juga termasuk yang EPS atau Earning per Share-nya akan tumbuh maka kita sebenarnya telah menemukan peluang besar karena dalam pengalaman saya emiten high DY yang dividennya normal seperti ini memiliki tiga kondisi ini, mungkin salah satu atau kombinasi lebih dari satu kondisi berikut ini, yaitu:

•(1) Pertama grafik harga berada di sekitar bottom selama 3 sd 5 tahun terakhir
•(2) PBV di sekitar bottom selama 3 sd 5 tahun terakhir, bahkan tidak sedikit yang PBV-nya di bawah 1
•(3) EPS atau Earning per Share alias laba bersih per saham berada di sekitar bottom untuk emiten yang bersifat siklis seperti batubara, sawit, dan properti (developer, kontraktor, pabrik semen) namun dalam kondisi akan naik di masa yang akan datang.

Kalau kita menemukan emiten high DY yang sedang berada di sekitar bottom dan EPS akan tumbuh seperti di atas maka peluang kita besar, yang sangat mungkin bisa memenuhi harapan investor di atas. Sudah sering saya jelaskan bahwa sebagian emiten high DY itu memang salah harga. Itulah sebabnya saya dan beberapa pembaca yang mengikuti Kiat JHP bisa mengalami floating profit multi bagger dari beberapa porto folionya dengan ketentuan pantang melakukan averaging up. Jadi, meski investasi jangka panjang tetap ada ukuran-ukuran saat ini yang harus ditaati, ada pula track record masa lalu yang harus diperhatikan.

Nah berdasarkan pemahaman di atas maka dalam membuat usulan agar rencana investor tersebut terealisir, saya juga memasukkan beberapa emiten yang low PBV yaitu yang PBV di bawah 1 dan EPS tetap akan tumbuh dengan baik. Hal ini dimaksudkan agar sepanjang 10 tahun masa investasi,  investor tersebut bisa minimal 2 X keluar masuk dan mendapatkan 2 x  bagger setiap kali masuk dengan rentang 1 x hold maks sampai 3 tahun. Jelasnya begini:
Coba perhartikan tabel di atas dan misalkan dana Rp 120.000.000,- yang tersedia di tahun pertama kita tempatkan pada suatu emiten. Ini misalkan saja ya agar mudah membayangkan, mungkin prakteknya 120 juta ditempatkan pada sepuluh emiten atau lebih. Nah kalau 120 juta ini dalam waktu sekitar 3 tahun pertama tumbuh 192% maka akan menjadi Rp 350.400.000,- Dalam pengalaman saya hal seperti itu bukan mustahil, bahkan mungkin sebelum 3 tahun sudah tercapai. Dengan menjadi 350 jutaan sebenarnya kita sudah mendekati target bahwa dengan bunga atau DY 7% saja nanti akan mencapai passive income yang direncanakan. Namun patut diingat bahwa ini dana dari awal-awal tahun. Artinya masih tersisa sekitar 7 tahun untuk dikembangkan atau minimal bisa berputar 1 sd 2 kali lagi dengan sekali putaran rentangnya adalah 3 tahun. Hal ini dilakukan agar bisa mengcover atau mensubsidi dana yang baru diinvestasikan di tahun ke-8 dan 9 karena dana yang baru tersedia di tahun ke-8 ini tidak bisa berputar banyak.  Dana yang berkembang menjadi Rp 350 jutaan tadi bisa diinvestasikan di emiten high dy low PBV lagi sehingga minimal bisa one bagger dalam waktu hold sekitar 3 tahun. Kalau menjadi one bagger maka dana yang tadi 350 jutaan menjadi Rp 700.800.000,- Saat dana yang tersedia di tahun pertama ini berkembang menjadi 700 jutaan perjalanan investasi sudah 6 tahun masih tersisa sekitar 4 tahun lagi masih bisa satu putaran lagi. Katakanlah yang putaran terakhir ini hanya bisa menghasilkan capital gain 50% saja maka dana tahun pertama akan menjadi Rp 1.051.200.000,- setelah sekitar 10 tahun perjalanan investasi. Ini berarti sudah memenuhi sekitar sepertiga kebutuhan. Demikian juga dengan dana Rp 120.000.000,- yang tersedia di tahun kedua. Saya rasa juga bisa berputar 3 kali sehingga dari dana yang tersedia di tahun pertama dan kedua saja seharusnya sudah bisa mengcover sekitar dua pertiga kebutuhan karena berkembang menjadi Rp 2.102.400.000,- Nah anggaplah dana yang tersedia di tahun ketiga dan keempat hanya bisa berputar 2 x dengan hasil di atas maka sudah mencukupi kebutuhan dana yang Rp 3,5M. Putaran 2 x dana tahun ketiga dan keempat hasilnya adalah Rp 1.401.600.000,- Masih ada dana tahun ke-5, dan 6 yang minimal bisa berputar sekali dan total menghasilkan sekitar Rp 700 juta. Dan sisanya paling tidak ada Rp 360 juta yang apabila tidak diputar di instrumen saham saja maka hasil totalnya akan lebih dari Rp 4,5M. Itu belum termasuk dividen yang diperoleh selama investasi. Saya rasa itu cukup untuk menghasilkan passive income Rp 20 juta per bulan.

Namun saya rasa itu tidak akan tercapai dengan skema yang ditentukan investor di atas. Untuk mendukung perhitungan saya di atas ada beberapa emiten yang saya usulkan untuk belanja 1 tahun ke depqn, dengan memasukkan cukup banyak emiten high DY yang kondisinya masih di sekitar bottom yaitu:



(1) NRCA, porsi Rp 20 juta, maks a.p*.  Rp 335
(2) POWR, porsi Rp 10 juta, maks a.p. Rp 680
(4) TPMA, porsi Rp 10 juta maks a.p. Rp 395
(5) IPCC, porsi Rp 10 juta maks a.p. Rp 635
(6) WTON, porsi Rp 10 jt maks a.p. Rp 171
(7) WEGE, porsi Rp 7 juta maks a.p Rp 137
(8) HEXA, porsi Rp 5 juta, maks a.p. Rp 5200
(9) PGAS, porsi Rp 5 juta, maks a.p. Rp 1500
(10) BNGA, porsi Rp 5 juta, maks  a.p.Rp 1300
(11) JKON, porsi  Rp 5jt, maks a.p. Rp 130
(12) EPMT, porsi Rp 5jt, maks a.p Rp 2.760,-
(13) PBSA, porsi Rp 5jt, maks a.p. Rp 325
(14) SPTO, porsi Rp 5jt, maks s.p. Rp 560
(15) PTBA, porsi Rp 3,8jt atau 10 lots
(16) PEHA, porsi 3 juta
(17) TBLA atau LTLS atau ANJT porsi 1,2 juta
(18) Dana sisanya utk averaging down


Dividen ditampung di beberapa emiten berikut:
(1) AMIN atau AKPI
(2) JKON  average price maks 130)
(3) BNGA
(4) PGAS (hanya bila floating loss)
(5) PEHA (average price max 720
(6) TBLA atau LTLS atau ANJT

*) maks a.p. = maksimal average price

Komposisi emiten ini bisa berubah manakala terjadi gejolak atau dinamika pasar, misalnya, ini misalnya saja ya, harga saham PEHA melonjak menjadi 825, NRCA melonjak menjadi 450 atau IPCC menjadi 700. Juga mungkin perlu emiten lain bila yang disebut ini harganya sudah terlalu tinggi. Sengaja porsi PTBA dibuat kecil untuk mengantisipasi bila floating loss. Mindset Kiat JHP itu beli saat harga masih rendah bukan mengejar yang sudah terbang, lihat Gambar 1. Demikian juga tahun kedua nanti, mungkin ada emiten yang harganya sudah melonjak sehingga tidak dibeli lagi di tahun kedua. Pertahankan average price tetap rendah. Tahun kedua mesti melakukan screening lagi. Demikian seterusnya. Dalam Gambar 2 dan seterusnya ada screenshot kondisi emiten berdasarkan harga 17 Maret 2023. Sebagian gambar yang lain ditampilkan di komentar.

Saya rasa itu yang bisa saya usulkan. Itu untuk uang dingin minimal 10 juta per bulan, bila uang dingin hanya 1 juta per bulan, paling jumlah emiten di awal yang disarankan hanya sekitar setengahnya.

Sebelum saya akhiri sebenarnya saya ingin menyampaikan sesuatu yang  agak sedikit mengganjal dalam pikiran saya sejak awal yaitu: mengapa target passive income investor tersebut setinggi itu dan mengapa setelah sepuluh tahun semua saham harus dijual dan dibelikan ORI? Padahal dengan mempertahankan average price tidak naik, yang namanya dividend yield dari emiten bagus itu akan naik. Ya DY akan naik karena dihitung dari average price yang kita miliki, BUKAN dihitung dari harga saham nanti. Mungkin beliau masih terbelenggu pada suatu anggapan bahwa saham adalah instrumen investasi yang sangat berisiko. Risiko investasi saham terjadi bila kita masuk pada emiten yang secara fundamental dan valuasi tidak memadai dan  hold-nya jangka pendek serta tak ada diversifikasi. Namun dengan Kiat JHP risiko investasi saham menjadi sangat kecil, bagi yang pegang saham BMRI di harga Rp 4500,- misaknya, risikonya sudah sangat minimal tak terpengaruh gejolak bursa.  Mungkin karena itu juga target passive income yang dibuat investor tadi ditetapkan sangat tinggi dengan perhitungan bila berusia panjang misalnya 85 tahun uang passive income yang nominalnya 20 juta per bulan masih cukup untuk biaya hidup minimal, di usia 85 tahun ke atas, padahal dengan hold di saham saja besarnya passive income akan tumbuh mengatasi inflasi mau usia sampai 95 atau 105 tahun gak masalah. Saat meninggal di usia 90-an tahun Ronald Read, seorang janitor di AS atau karyawan setingkat ob, memiliki tabungan senilai US $ 8.000.000,- yang terdiversifikasi pada sekitar 95 emiten berbeda termasuk Lehman Brother yang telah ambruk. Strategi Ronald Read hanya buy-hold, buy-hold, ia bukan trader aktif, memgang sahamnya secara saklek (ketat) puluhan tahun. Investasi saham itu aman bila kita tahu caranya, meski Lehman Brother ambruk, investasinya Ronald Read tidak terganggu. Tapi bagaimana pun juga saya ucapkan terima kasih atas pertanyaannya. Dengan ini saya memiliki bahan untuk diposting dan ini melengkapi tulisan lama saya antara capital gain atau passive income, postingan 20 Januari tanggal 2019 ➡️ Capital Gain dan Dividend Yield. Antara Taking Profit dan Passive Income
https://stockbit.com/post/2168786

Postingan lama itu terjadi sebelum saya pernah mengalami floating profit multi bagger.

Masih ada satu tambahan lagi, apabila nanti sekitar tahun ke-7 dana yang direncanakan tidak sesuai target dan diperkirakan passive income hanya akan tercapai 15 juta per bulan misanlya, ini misalnya saja ya, perlu dipikir ulang untuk hold forever di saham saja karena dividen itu bisa tumbuh. Tentu kalau nanti mau hold forever di saham pastikan diversifikasinya cukup lebar dan emiten pilihannya memiliki kondisi fundamental yang cukup baik.

Saya rasa itu yang bisa saya usulkan.

Happy Sunday Happy Investing.

Diclaimer on.
DYOR. Jangan ikut-ikutan, pahami terlebih dahulu bila ingin membeli karena uang Anda tetap tanggung jawab Anda sendiri. Sesuaikan dengan kondisi Anda sendiri. Membatasi periode hold 3 tahun dalam usulan di atas tidak mutlak, bisa lebih panjang atau lebih pendek tergantung situasi nanti.

Tags: $PTBA $BBRI $IHSG $NRCA $PGAS


Berikut ada link tulisan saya yang bisa dipelajari termasuk link tulisan Kiat JHP 1 sd 7, jangan terpaku pada usulan saham di atas tapi pelajari dasar pemikirannya.


___________________
💠💠💠 Seri Kiat JHP
Mesti dibaca dari Kiat 1 sd 7
=========================
💠 Kiat JHP 1
Kuncinya adalah High DY,  BUKAN High Dividend. Kiat JHP 1. Kiat Aman Investasi Saham dengan Hasil Memuaskan
https://stockbit.com/post/5721537

💠 Kiat JHP 2
Mengapa Perlu Diversifikasi Lebar? Kiat JHP 2
https://stockbit.com/post/6211703

💠 Kiat JHP 3
Perhitungan Balik Modal dari Dividen dan Keuntungan Hold Forever. Kiat JHP 3 https://stockbit.com/post/6609543

💠 Kiat JHP 4
Hal yang Harus Diperhatikan Bila Riset DPS dari Tahun Buku Jadul. Kiat JHP 4 https://stockbit.com/post/7010132

💠 Kiat JHP 5
Investasi Saham Seharusnya Juga Berarti Penghematan dan Re-alokasi Aset. Kiat JHP 5 https://stockbit.com/post/7379029

💠 Kiat JHP 6
Strategi Belanja Bila Harga Saham Sudah Terbang Tidak di Sekitar Bottom https://stockbit.com/post/7472849

💠Kiat JHP 7
"Cash is King" dalam Kiat JHP
https://stockbit.com/post/9279335


______________________
💠💠💠 Tulisan Menarik
=========================
💠Bagi yang belum bisa membedakan atau menghitung DPS, DPR, DY dan AEPD bisa membaca ini ➡️ https://stockbit.com/post/10579131

💠Bagi yang yang belum tahu mengapa DY bisa dianggap ROE-nya investor atau penabung saham, dan mengapa fokus pada DY bisa sukses besar, bisa membaca ini ➡️ https://stockbit.com/post/10203406

💠 Bagi yang belum yakin bahwa DY yang awalnya hanya sekitar 3% bisa tumbuh menjadi 10% bisa membaca tabel pertumbuhan EPS DPS dan contoh pembahasannya di sini ➡️ https://stockbit.com/post/9868739


💠 Bagi yang ingin mengenal cara berpikir dan mindset dividend investor yang sekaligus dividend yield hunter (Kiat JHP), bisa membaca 2 tulisan berikut secara berurutan. Bagian Pertama ➡️https://stockbit.com/post/10704802

Kedua ➡️ https://stockbit.com/post/10750711

💠 Bagi yang belum yakin bahwa belajar investasi saham sampai sukses itu sebenarnya mudah dan murah bisa baca di sini ➡️ https://stockbit.com/post/10407907

💠 Bagi pemula yang masih suka ikut-ikutan yang belum mengenal diri sendiri dan belum tahu bahwa anggaran belajar saham di atas 10% dari modal itu termasuk mahal, serta ingin tahu berapa anggaran belajar saham yang normal bisa baca ini ➡️ https://stockbit.com/post/10838959

💠 Bagi yang belum tahu bahwa DY adalah bagian dari valuasi baca ➡️ https://stockbit.com/post/10380067

💠 Masuk Sebagai Investor Keluar Sebagai Trader? https://stockbit.com/post/4017587

💠Bedanya Nabung Saham dan Deposito
https://stockbit.com/post/2569526

💠Prinsip Dasar Investasi, Investasi Saham, dan Daftar 37 Emiten High DY https://stockbit.com/post/4699690

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy