PENGETAHUAN DASAR LAPORAN KEUANGAN (PART 2)
TIPS & TRICK dalam Analisa suatu Akun Laporan Keuangan
Artikel ini merupakan lanjutan dari https://stockbit.com/post/5335920
--------------------------------------
Income Statement
Income Statement (bisa juga disebut Profit and Loss Statement) atau laporan Laba rugi menggambarkan PERFORMANCE atau kinerja Keuangan perusahaan pada Kuartal atau Tahun berjalan. Jika Balance Sheet menggambarkan suatu posisi atau titik pada suatu tanggal tertentu, Income Statement menggambarkan PROSES atau KINERJA selama PERIODE waktu tertentu.
Income Statement biasanya digambarkan secara Yearly atau Year to Year (YoY), yaitu TOTAL pencapaian dari awal Q1 hingga suatu kuartaL, seperti akhir Q1, Q2, Q3, atau Q4. Jadi penggambaran pelaporan secara Yearly:
Laporan Q1: Kinerja Keuangan selama Q1 tahun berjalan
Laporan Q2: Kinerja Keuangan Selama Q1 + Q2 Tahun berjalan
Laporan Q3: Kinerja Keuangan Selama Q1 + Q2 + Q3 Tahun berjalan
dan seterusnya.
Laporan keuangan yang dapat diunduh dari IDX menggunakan sistem Yearly.
Namun, Ada juga pelaporan income statement secara Kuartalan (Quarter to Quarter) (QoQ) yang biasa diposting oleh @StockbitNews yaitu, pelaporan kinerja selama kuartal itu saja.
Laporan Q1: Kinerja Keuangan selama Q1 Tahun berjalan
Laporan Q2: Kinerja keuangan selama Q2 Tahun berjalan
Laporan Q3: Kinerja Keuangan Selama Q3 Tahun berjalan
dan seterusnya
Contohnya ada di sini Pernah saya posting
https://stockbit.com/post/4380756
https://stockbit.com/post/4751421
--------------------------------------
Apa saja yang ada di Income Statement?
Untuk Income Statement Perusahaan NON-FINANCE, Laporan Laba rugi pada umumnya terdiri dari:
1. Pendapatan / Omzet / Revenue
Pendapatan / Revenue merupakan Jumlah Penjualan Produk sebelum dikurangi biaya apapun yang terjadi. Sederhananya, Revenue merupakan Harga Produk dikali Jumlah Produk yang telah terjual. Revenue adalah hasil OPERASIONAL PERUSAHAAN. Jadi dalam Revenue, tidak boleh dimasukkan pendapatan lain lain di luar kegiatan OPERASIONAL perusahaan.
Dalam Analisa laporan keuangan, REVENUE adalah yang Bagian PALING PERTAMA DIANALISA, BUKAN LABA BERSIH-nya yang naik atau turun, untuk melihat pencetak pendapatannya (Revenue Driver) atau dengan kata lain dari mana pendapatan perusahaan.
TIPS (1):
Informasi terkait revenue Driver dapat dilihat pada bagian Foot Note-nya. Foot Note WAJIB DILIHAT DAN DIANALISA untuk Revenue, terutama untuk menentukan Revenue Driver. Dari Revenue Driver inilah, Anda dapat menentukan orientasi perusahaan seperti bisnis utama perusahaan, export/import, pihak ketiga/pihak berelasi, dan lain sebagainya. Dari sini Anda dapat memproyeksikan arah perusahaan ke depannya.
2. Harga/Beban Pokok Penjualan (HPP) / Cost of Good Sold (COGS)
HPP / COGS merupakan jumlah biaya OPERASIONAL yang dibutuhkan dan berkaitan secara LANGSUNG untuk menghasilkan produk untuk kemudian dijual. Misalnya biaya material, biaya gaji Karyawan (Buruh Pabrik yang bekerja langsung pada production site), biaya bahan bakar/listrik mesin produksi.
3. Laba Kotor / Gross Profit
Laba Kotor / Gross Profit adalah Hasil dari Pendapatan dikurangi dengan harga pokok penjualan.
Gross Profit = Revenue - COGS
Laba Kotor = Pendapatan - Harga Pokok Penjualan.
TIPS (2): Dari No 1 - No 3, Penulis menyebutnya Efisiensi Bisnis. Apakah bisnis yang dilakukan ini menarik dan efisien? Jadi, jika dari Gross Profitnya aja ampe MINUS, Anggap saja bisnis perusahaan ini adalah bisnis yang gagal terlepas dari GCG yang baik.
4. SGA Cost (Sales, General, and Administrative Cost)
SGA Cost / Biaya Sales, Umum, dan Marketing adalah Biaya-biaya yang terkait secara umum dan tidak spesifik terkait dengan suatu produk. Dengan demikian, biaya ini berbeda dengan COGS.
Biaya Sales adalah Biaya yang terkait dengan penjualan produk baik secara langsung ataupun tidak langsung. Biaya Sales langsung (Direct) bersifat makin banyak produk yang dijual, maka makin besar pula biayanya. Biaya Sales (Direct) langsung terkait dengan aktivitas sales misalnya, biaya pengiriman, biaya komisi sales.
Biaya Sales pun bisa bersifat indirect (tidak langsung), jadi tidak terpengaruh dengan banyaknya produk yang dijual, Misalnya: BIaya Travel Sales, Biaya Gaji Sales, Biaya telepon Sales, Biaya Iklan/Marketing.
Biaya umum dan Administrasi lebih bersifat fixed dan tidak tergantung dengan banyaknya produk yang dijual/diproduksi. Misalnya: Biaya Gaji Karyawan/Direktur (Management selain Marketing), Biaya Listrik/Air, Biaya Sewa Kantor, Biaya Asuransi.
TIPS (3): Biasanya dalam melakukan cost-efficiency, Perusahaan akan menarget bagian SGA ini untuk mengurangi biaya perusahaan. Jadi bila ada berita/hasil pubex yang memberitahu bahwa Perusahaan akan melakukan efficiency, bagian SGA ini adalah bagian yang paling pertama dilihat. Bila biaya SGA ini turun dengan revenue yang minimal tetap, maka perusahaan dapat dikatakan Berhasil melakukan cost-efficiency.
Dalam Foot Notes SGA, biasanya akan ada Depresiasi/Amortisasi, dalam analisa laporan keuangan, bagian ini digunakan untuk menghitung Free cash Flow.
5. Pendapatan/beban Lain-lain
Pendapatan dan Beban lain-lain merupakan Pendapatan dan beban DI LUAR BISNIS UTAMA PERUSAHAAN, namun masih diperhitungkan sebagai bagian dari OPERASIONAL PERUSAHAAN.
Biasanya, yang populer masuk di sini adalah Untung/Rugi Selisih Kurs. Kadang-kadang, ada yang berupa pendapatan/kerugian non-recurring yang artinya pendapatan/kerugian yang secara luar biasa terjadi (di luar kebiasaan) dan bersifat 1X Kejadian, Misalnya perusahaan menjual sebagian asset untuk melunasi hutangnya, sehingga keuntungan dari penjualan aset itu dibukukan sebagai pendapatan.
TIPS (4): Bagian penghasilan/beban lain-lain perlu diperhatikan dalam foot notes apalagi bila jumlahnya sangat Signifikan terhadap akun lainnya dalam income statement. Terutama, bila perusahaan mendapat non-reccuring Income/Loss. Pendapatan/Kerugian jenis ini dibukukan dalam pendapatan/beban lain lain atau terkadang dibukukan terpisah menjadi akun tersendiri dalam Income Statement.
TIPS (5): Dalam Analisa Laporan keuangan, Untuk perusahaan Non-Finance, Pendapatan Keuangan pun juga dimasukkan Sebagai pendapatan lain lain, seperti hasil bunga deposito, atau capital gain jualan saham. Namun, beban keuangan (interest expense), dipisahkan tersendiri dalam analisa laporan keuangan untuk menganalisa interest burden.
6. EBIT (Earnings before Interest and Tax) / Laba/rugi sebelum Bunga dan Pajak.
EBIT dapat dihitung dari Gross Profit dikurangi biaya SGA dan ditambah lagi dengan Net Pendapatan/beban lain lain (tidak termasuk Biaya keuangan).
EBIT = Gross Profit - Cost of SGA + (Other Income - Other Expense)
Laba/rugi sebelum Bunga dan Pajak = Laba kotor - Biaya SGA + (Pendapatan Lain-lain - Biaya Lain-lain)
6b. EBITDA (Earning Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization) / Laba/Rugi sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi)
EBITDA dapat dihitung dari EBIT ditambah dengan Depresiasi/Amortisasi yang diambil dari akun Biaya SGA.
EBITDA = EBIT + Depreciation/Amortization.
TIPS (6):
Jika No 1 hingga No 3 disebut sebagai tingkat Efisiensi dari sebuah bisnis, maka Dari No 3 hingga No 6, Penulis menyebutnya sebagai tingkat Efisiensi dari sebuah perusahaan. Di bagian ini, Anda dapat melihat seberapa efisien perusahaan dapat menjalankan bisnisnya sekaligus penerapan Good Corporate Governance dari perusahaan.
TIPS (7):
Charlie Munger pernah berkata: "I think that, every time you see the word EBITDA, you should substitute the word ‘bullshit’ earnings.”
"Setiap kali, Anda melihat kata 'EBITDA', ganti kata itu dengan pendapatan yang mengada-ada atau bohong-bohongan"
Mengapa demikian? Karena di dalamnya ada biaya D (Depresiasi) dan A (Amortisasi), yang meskipun bersifat Non-Cash, namun biayanya terasa nyata, karena bersifat mengurangi nilai Asset. Kadang-kadang, EBITDA banyak dimanfaatkan oleh orang orang "berkepentingan" untuk mempromosikan suatu saham. Terutama dengan valuasi EV/EBITDA.
7. Biaya Keuangan / Finance Expense
Biaya keuangan adalah biaya di LUAR Bisnis perusahaan yang merupakan biaya dari bunga pinjaman baik dari bank/perusahaan keuangan lainnya maupun dari perusahaan sendiri dalam bentuk obligasi. Biaya keuangan sangat erat kaitannya dengan biaya bunga/interest expense. Maka dari itu, sesuai dengan Tips (5), Biaya keuangan dipisahkan sendiri dan tidak digabungkan dengan pendapatan/beban lain-lain.
8. EBT (Earnings before Tax) / Laba/Rugi sebelum Pajak.
EBT merupakan hasil pengurangan antara EBIT dengan Finance Expense.
EBT = EBIT - Interest Expense
TIPS (8):
No 6, 7 dan 8 menggambarkan Interest Burden atau seberapa besar perusahaan harus membayar bunga untuk menjalankan aktivitas perusahaan. Bila perusahaan dirugikan oleh bunga dari instrumen pinjamannya, artinya perusahaan tidak memiliki management keuangan yang baik.
9. Tax Expense (Biaya Pajak)
Biaya Pajak biasanya 25% dari EBT. Namun ada kalanya bila perusahaan tersebut memiliki anak perusahaan, kadang-kadang perusahaan tersebut juga membayar pajak anaknya tersebut.
10. Net Income / Laba Bersih
Laba bersih bisa disebut juga laba Setelah Pajak (Earning after Taxes) (EAT) adalah HASIL AKHIR atas kinerja keuangan perusahaan. Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan dapat/kehilangan uang berapa banyak.
TIPS (9): No 8,9,10 menggambarkan Tax burden. atau seberapa besar pajak membebani laba perusahaan. Normalnya, pajak adalah 25%.
Jika lebih rendah daripada 25%, Periksa antara pajaknya masuk ke bagian "Hutang pajak" di balance sheet ATAU perusahaan ini memang mendapat insentif pajak. Dari sepengetahuan penulis, untuk perusahaan yang saham publiknya >40%, mendapatkan potongan pajak sebanyak 5%.
Jika lebih tinggai daripada 25%, periksa apakah perusahaan memiliki anak perusahaan yang beban pajaknya dibayarkan oleh induk perusahaan.
TIPS (10): Posisi Income statement haruslah sebagai berikut:
Net Income < EBT < EBIT < Gross Profit < Revenue.
Jika salah satu syarat tersebut di atas tidak terpenuhi atau merasa ada ketidakwajaran seperti performance yang "terlalu hebat" atau "terlalu efisien", maka income statement wajib ditelaah lebih jauh.
--------------------------------------
Untuk perusahaan FINANCE, ada beberapa perbedaan dari Income statement yang non-Finance. Berikut ini perbedaannya:
1. Beban Keuangan dianggap sebagai BEBAN OPERASIONAL dalam hal ini dimasukkan ke dalam COGS dan bukan terpisah sebagai interest expense.
2. Karena tidak ada Interest Expense, maka tidak ada EBIT dalam Income Statementnya, melainkan langsung ke EBT.
3. Gross Profit bagi perusahaan keuangan adalah Pendapatan Keuangan dikurangi dengan Beban Keuangan.
4. EBT adalah Gross Profit dikurangi Beban Operasional SGA + Pendapatan lain lain - Beban Lain lain.
--------------------------------------
TIPS dan Kesimpulan dari Penulis
1. Dalam melakukan analisa laporan keuangan, selain dalam bentuk nominal, hendaknya lakukan analisa juga dengan method Common-size, di mana Revenue dianggap 100%, Gross Profit Margin adalah Gross profit terhadap Revenue. Net Income Margin adalah Net income terhadap Reveune, dst. Sehingga, Anda dapat melihat efisensi perusahaan.
2. Hati-hati terhadap Non-Reccuring Income/Loss, karena biasanya ini adalah pendapatan bukan dari hasil bisnis utamanya dan bersifat 1 kali saja (tidak reguler). Biasanya masuk di akun pendapatan/beban lain-lain, terutama bila jumlahnya sangat signifikan.
3. Jangan mudah percaya pada angka angka dalam income statement. Setiap akun sebaiknya diteliti dari foot notes bilamana ada keanehan dalam laporan keuangan tersebut.
4. Dalam meneliti sebuah laporan keuangan, saya mau mengutip prinsip yang diterapkan oleh @junaidi89 yaitu sebagai berikut:
--> How much money you make? (Berapa Net Income perusahaan?)
--> How and Where do you get it? (Bagaimana cara perusahaan mendapatkan keuntungan? apakah dari pendapatan lain lain yang besar atau memang benar hasil usaha/bisnisnya?)
--> How much in the end you make your own CASH for your next performance? Ini berbicara FREE CASH FLOW yang akan dibahas di PART 3.
5. Inti dari No.4 yaitu, Jangan hanya melihat NET INCOME, namun perlu juga ditelaah bagaimanakah perusahaan bekerja dengan Bisnisnya? Bagaimana Efisiensi Bisnis dan Perusahaan itu sendiri? Apakah perusahaan sanggup membayar apa yang menjadi kewajibannya (Bunga dan Pajak)?
--------------------------------------
Demikianlah kira2 yang dapat disampaikan penulis. Mohon koreksi bila ada kesalahan dalam penyampaian penulis, terutama bagi Anda yang mempunyai background Akuntasi dan Mohon maaf bila ada kekurangan dalam penyampaian dan salah kata.
Mengenai Part III tentang Cash Flow akan dibahas lain waktu dan saya usahakan secepat mungkin.
Best regards,
Numontia Zephyr Finance.
$BBRI $BJTM $PTBA $BRIS $IHSG
-----------------------------------------------------------------
Youtube Channel: NZ Finance (Channel Edukasi Saham)
https://bit.ly/2WX0mg4
PENTING Sebelum INVESTASI Saham, Tipe INVESTOR MANAKAH ANDA?:
https://stockbit.com/post/4564355
https://stockbit.com/post/4991648
Percobaan DCA dan hasil:
https://stockbit.com/post/3648517
https://stockbit.com/post/3885762
https://stockbit.com/post/5287668
Pengetahuan Dasar Laporan Keuangan:
Part 1: https://stockbit.com/post/5335920
-----------------------------------------------------------------
LQ45 10 year Index: https://stockbit.com/post/4335259
SMDR (LV): https://stockbit.com/post/4872109
ITMG (DDM): https://stockbit.com/post/3244852
ITMG (EVA): https://stockbit.com/post/3310585
BJTM: https://stockbit.com/post/3375057
TOTL: https://stockbit.com/post/3458281
POWR (DDM): https://stockbit.com/post/3666619
POWR (EVA): https://stockbit.com/post/3667071
CLPI (DDM): https://stockbit.com/post/3802417
CLPI (LV): https://stockbit.com/post/3807313
ADMF (DDM): https://stockbit.com/post/4435102
HEXA (Quick DDM): https://stockbit.com/post/4469037
Penulis tidak bertanggung jawab atas keputusan yang diambil oleh investor.
Disclaimer On. Do your own Analysis. Selamat Berinvestasi dan Salam Cuan.