PENGETAHUAN DASAR LAPORAN KEUANGAN (PART 1)
TIPS & TRICK dalam Analisa suatu Akun Laporan Keuangan
Sebelumnya, penulis tidak mempunyai background akuntansi. Hanya bermodalkan pengetahuan dasar selama mencoba menganalisa laporan keuangan.
Mulai memasuki tahun 2021, $IHSG akan dibanjiri oleh laporan keuangan 4Q2020 dan Laporan Tahunan emiten. Penulis membuat tulisan ini agar dapat menjadi referensi bagi diri sendiri maupun anggota stockbit yang membutuhkan pengetahuan laporan keuangan.
Izinkan penulis untuk membuat statement bahwa:
"Untuk MEMBUAT laporan Keuangan, Anda MEMERLUKAN background Akuntansi. NAMUN, Dalam ANALISA laporan keuangan, Anda tidak perlu ahli dalam akuntansi dan Anda hanya membutuhkan COMMON SENSE."
Sebelum menganalisa laporan keuangan, hendaknya Anda memahami terlebih dahulu seperti apa perusahaan yang akan Anda analisa, setidaknya Anda memahami terlebih dahulu bisnis apa yang dikerjakan perusahaan, karena membeli saham sama saja seperti membeli bisnis. Setiap perusahaan dengan bisnis berbeda akan mempunyai ciri laporan keuangan yang berbeda dan cara analisa yang berbeda pula.
Laporan keuangan berfungsi untuk mencerminkan posisi dan kinerja keuangan perusahaan atau emiten. Semua perusahaan baik yang listing di IHSG ataupun tidak HARUS merilis laporan keuangan untuk kemudian diaudit oleh akuntan publik. Laporan keuangan perusahaan yang listing di bursa (atau kita sebut dengan emiten) harus dapat diakses oleh semua orang/pihak melalui website IDX. Perusahaan yang tidak listing di IDX dapat menyimpan laporan keuangan sebagai arsip perusahaan dan tidak perlu dipublikasikan.
Penulisan Laporan Keuangan terbagi 2 yaitu, Accrual Basis dan Cash Basis 1. Basis akrual (accrual basis) yaitu sebuah teknik pencatatan akuntansi, yang pencatatannya dilakukan saat terjadinya transaksi walaupun kas belum diterima.
Pencatatan Balance Sheet dan Income Statement menggunakan Basis Akrual.
2. Basis Kas (Cash Basis) sebuah teknik pencatatan akuntansi, yang hanya mencatat transaksi, jika ada penerimaan atau pengeluaran kas.
Pencatatan Cash Flow Statement menggunakan Basis Kas.
Laporan keuangan selalu terdiri dari 5 bagian, namun hanya 3 bagian yang dianggap inti (core):
1. Balance Sheet (Core/Accrual)
2. Income Statement (Core/Accrual)
3. State of Equity Changes
4. Cash Flow statement (Core/Cash)
5. Foot Notes. (!!!)
Pada tulisan PART 1 ini, penulis hanya membahas bagian Balance Sheet. Namun, secara tidak langsung, penulis juga akan menyinggung Foot Note karena Tips and trick dalam analisa laporan keuangan ada di dalam foot note.
--------------------------------------
Balance Sheet
Balance Sheet atau Neraca Keuangan menggambarkan POSISI Keuangan Perusahaan di suatu waktu tertentu. Jadi balance Sheet menggambarkan keadaan keuangan perusahaan di suatu tanggal tertentu. Balance Sheet terdiri dari 3 Bagian, yaitu Asset (aset), Liabilities (atau hutang), Equity (atau modal) dengan RUMUS sebagai berikut:
ASSETS = LIABILITIES + EQUITIES
ASET = HUTANG + MODAL
Karena namanya adalah NERACA atau BALANCE SHEET, tiap kejadian selalu dicatatkan 2 sisi atau pada 1 sisi namun ada yang naik dan turun dalam jumlah yang sama.
Misalnya:
1. Perusahaan mengambil hutang jangka pendek kepada bank. --> Hutang Bank naik (Liabilities naik) dan Kas naik (Asset naik).
2. Perusahaan menjual barang kepada pelanggan dan dibayar 3 bulan ke depan --> Inventory turun (Asset turun) dan Piutang naik (asset naik).
Untuk perusahaan NON-Keuangan (NON-FINANCE), Balance Sheet dibagi menjadi 2 bagian tergantung likuiditasnya yaitu:
--> Asset atau Hutang Lancar, yaitu bagian aset atau Hutang yang dapat habis dalam waktu 1 tahun
--> Asset atau Hutang Non-Lancar, yaitu bagian aset atau hutang yang TIDAK dapat habis dalam waktu 1 tahun
--------------------------------------
Akun apa saja yang biasanya ada di BALANCE SHEET??
A. ASSET
Berikut ini akun akun yang termasuk dalam Asset
1. Kas (termasuk investasi jangka pendek)
Tipe: Lancar
Kas merupakan komponen yang PALING Likuid dari suatu perusahaan. Kas Biasanya bentuknya benar2 uang tunai, atau tabungan dalam bank dan bisa juga dalam bentuk deposito/investasi jangka pendek.
Namun, kadang-kadang ada kas yang sifatnya tidak lancar, biasanya dalam akun Restricted Cash di bagian Aset tidak lancar, karena kas jenis ini biasanya dijadikan jaminan untuk membayar hutang atau perusahaan sedang mencadangkan kas untuk persiapan atau mitigasi resiko yang akan datang.
TIPS: Posisi Kas yang baik adalah Jumlah KAS nya mampu membayar MINIMAL Hutang BERBUNGA jangka Pendeknya (hutang bank dan obligasi). Akan Lebih bagus lagi, bila Kas Mampu membayar SELURUH HUTANG LANCAR-nya.
2. Piutang
Tipe: Lancar (kadang kadang tidak lancar)
Piutang merupakan bagian dari hasil pendapatan yang belum dicairkan. Jadi perusahaan sudah memberikan barang atau jasa kepada pelanggan, namun pelanggan masih berhutang kepada perusahaan, termasuk juga diskon atau bonus yang dijanjikan atas perusahaan ketika perusahaan membeli barang / jasa dari pihak lain.
Namun, karena pelanggan berhutang kepada perusahaan, apakah pelanggan dapat tidak bertanggung jawab untuk melunasinya? TENTU SAJA BISA. Jika kasus gagal bayar ini banyak maka perusahaan akan mengalami kesulitan kas yang mengakibatkan perusahaan tidak dapat membayar hutang.
TIPS: Di sinilah terdapat fungsi dari Footnote untuk mengecek potensi gagal bayar dari pelanggannya dengan cek di bagian yang telat bayar dan biasanya dirinci telat 1-30 hari, 31-60 hari dan seterusnya.
3. Inventory
Tipe: Lancar (beberapa bisnis lainnya bisa termasuk tidak lancar)
Inventory merupakan barang Dagangan perusahaan di mana biasanya dinilai lebih rendah daripada atau sama dengan harga pasar.
Dalam Foot Note, Inventory biasanya dibagi 3, yaitu: barang mentah, barang dalam proses, dan barang jadi.
Beberapa perusahaan mempunyai inventory tidak lancar, salah satunya adalah perusahaan dengan bisnis Properti, entah dalam bentuk tanah atau bangunan. Untuk Perusahaan lain, tanah dan bangunan adalah Fixed Asset (asset tetap). Namun bagi perusahaan properti, tanah (dan bangunan) adalah inventory mereka. Tanah biasanya diberikan dalam bentuk Land Bank. Kemudian, perusahaan perusahaan jasa terutama perusahaan jasa keuangan tidak mempunyai inventory.
4. Aset tetap (Fixed Asset)
Tipe: Non-Lancar
Aset tetap adalah aset yang dapat TERLIHAT, bersifat kokoh dan dapat bertahan hingga penggunaan selama tahunan seperti mesin, kendaraan, gedung, tanah dan lainnya. Kecuali tanah, semua asset tetap dapat mengalami depresiasi seiring waktu berjalan. Depresiasi dapat dicatatkan sebagai biaya perusahaan, yaitu biaya depresiasi yang dicatatkan pada income statement, sehingga dapat mengurangi pajak perusahaan. Di sisi lain, Asset tetap dapat pula dilakukan revaluasi Asset sehingga, nilai asset dapat bertambah atau berkurang tergantung dari hasil penilaian dari appraisal.
TIPS:
Jika Anda pernah membaca artikel penulis mengenai Cara Emiten meloloskan diri dari ekuitas Negatif: https://stockbit.com/post/4454221, Anda akan mengerti bahwa Kadang-kadang revaluasi Asset dapat rawan untuk menipu investor pemula dalam analisa laporan keuangan terutama pada bagian income statement. Hasil keuntungan dari revaluasi asset dapat dibukukan sebagai pendapatan dengan tujuan menaikkan laba bersih secara signifikan.
5. Aset tak berwujud (Intangible Asset).
Tipe: Non-Lancar
Sesuai namanya, Aset tak berwujud tak memiliki bentuk fisik. Hal hal yang termasuk dalam aset berwujud seperti merek dagang, hak atas kekayaan intelektual. Misalnya, Akuisisi / beli resep dengan suatu merk. Atau beli suatu pabrik tertentu dengan Biasanya perusahaan hanya membeli merk-nya untuk menjadi hak atas kekayaan intelektual perusahaan.
NOTE: Aset tak berwujud TIDAK dimasukkan Dalam perhitungan nilai buku (Book Value). !!!
Jika Aset tetap mengalami penurunan nilai yang disebut Depresiasi, maka aset tak berwujud pun mengalami penurunan nilai yang disebut dengan Amortisasi.
6. Lainnya
Biaya di muka (Prepaid Expenses), Pajak di muka (Prepaid Taxes)
Tipe: Lancar
Biaya di muka adalah biaya yang sudah dibayar terlebih dahulu oleh perusahaan namun, perusahaan belum mendapat jasanya. Contohnya adalah Asuransi atas aset perusahaan, Biaya telepon perusahaan (prabayar), biaya sewa gedung / kantor, dan lainnya. Termasuk juga pajak dalam akun prepaid taxes.
Investasi Jangka Panjang
Tipe: Non-Lancar
Investasi Jangka Panjang milik perusahaan biasanya adalah saham baik publik maupun non publik, obligasi, real estate, serta barang / surat berharga lainnya yang tidak dapat habis dalam 1 tahun.
Deferred Tax Asset (Pajak Aktiva ditangguhkan)
Tipe: Non-Lancar
Pajak aktiva ditangguhkan adalah Kewajiban Pajak yang sudah dibukukan. Tujuannya adalah pencadangan untuk membantu menghilangkan kewajiban pajak di masa mendatang.
Untuk perusahaan Finance, ada perbedaan pada Balance Sheet karena dari segi bisnisnya
1. Perusahaan keuangan TIDAK membedakan antara Asset/Hutang Lancar dan non-lancar
2. Perusahaan Keuangan TIDAK mempunyai Inventory
3. Kas memang penting diperhatikan, namun di sini total Kredit yang diberikan kepada nasabah juga harus diperhatikan dan dibandingkan dengan Dana yang diterima nasabah / dana pihak ketiga. Istilahnya adalah Loan to Funding Ratio (LFR).
B. HUTANG
Untuk perusahaan NON-Keuangan, Menurut likuiditasnya, Hutang dibagi 2 yaitu: Hutang Lancar dan Hutang non-lancar.
Namun, Hutang dibagi 2 lagi menurut bunganya, yaitu: Hutang berbunga dan Hutang Tidak berbunga.
Berikut ini adalah yang termasuk dalam liabilities (Hutang):
1. Hutang Bank dan Obligasi
Type: Lancar dan Non-Lancar. Berbunga
Hutang bank adalah bagian yang penting untuk mendeteksi apakah kegiatan perusahaan tergantung pada hutang bank atau tidak. Makin besar hutang bank, maka biaya bunga akan semakin besar untuk menggerus laba bersih.
Pada Hutang bank jangka panjang (yang masuk ke dalam non-lancar), biasanya ada porsi/bagian jangka pendek yang harus dilunasi dan itu dimasukkan ke dalam Hutang Lancar.
Namun, bila perusahaan tidak dapat meminjam ke bank, maka untuk mencari dana segar, instrumen yang diluncurkan adalah OBLIGASI. Jika tidak bisa lagi meluncurkan obligasi karena hutang sudah terlalu besar, maka perusahaan biasanya Right Issue agar investor membeli lagi/menebus sahamnya.
TIPS: Perhatikan apakah Kas-nya mampu melunasi hutang bank jangka pendeknya termasuk hutang obligasinya. Bagian HUTANG BERBUNGA adalah bagian yang wajib diperhatikan karena kita adalah investor SAHAM yang mana adalah investor yang PALING BERESIKO di pasar modal. Perusahaan wajib memberikan return kepada investor saham lebih banyak daripada bunga obligasinya entah dalam bentuk capital gain atau dividen. Dividend is preferable. Tinggal kita pintar2 aja membeli saham di harga bawah supaya dividen + capital gain menjadi maximal.
2. Hutang usaha
Tipe: Lancar, Tidak berbunga
Hutang usaha adalah kebalikan dari Piutang pada Aset. Hutang usaha mencerminkan bahwa perusahaan sudah mendapat barang atau jasa dari pihak berelasi ataupun pihak ketiga namun belum membayarnya dan AKAN JATUH TEMPO. Hutang usaha jarang terjadi gagal bayar, karena untuk menuntut suatu emiten, membutuhkan biaya cukup mahal (menyewa pengacara). Maka dari itu, untuk penuntutan gagal bayar biasanya pada hutang berbunga karena hutang berbunga memiliki kekuatan hukum baik hutang bank maupun obligasi.
3. Biaya ditangguhkan (Accrued Expense)
Tipe: Lancar, Tidak berbunga
Jika hutang usaha bersifat BELUM Jatuh tempo, Accrued Expense sifatnya adalah SUDAH jatuh tempo namun perusahaan belum membayarnya. Beberapa perusahaan menerapkan ini untuk menyimpan kas di masa mendatang untuk keperluan lainnya dengan melalui proses negosiasi terlebih dahulu dengan pihak ketiga yang berkontribusi pada biaya ditangguhkan ini. Misalnya, biaya iklan/promosi (iklannya jalan dulu baru dibayarkan), gaji karyawan (karyawan kerja dulu baru karyawan terima gaji), biaya listrik (listrik dipakai dahulu baru terima invoice), Ponsel tipe Pasca bayar.
4. Pendapatan diterima di muka (Unearned Revenue)
Tipe: Lancar, Tidak berbunga
Biasanya Unearned Revenue terdapat di perusahaan jasa, di mana Uang sudah diterima terlebih dahulu sebelum Jasa-nya dikerjakan. Dimasukkan sebagai liabilitas sebelum dikerjakan dan kemudian dihapus setelah dikerjakan dan dimasukkan ke equity setelah dikurangi biaya biaya sebagai retained earnings.
5. Hutang Pajak
Tipe: Lancar, Berbunga?
Hutang pajak adalah jumlah pajak yang masih harus dibayar termasuk sanksi administrasi. Ketentuan perpajakan yang saat ini penulis tidak banyak memahami tentang ini. HUtang pajak masuk ke dalam liabilitas. Perusahaan banyak yang takut dengan pajak dan punya hutang pajak berarti mempunyai potensi kas yang dapat digunakan untuk potensi ekspansi perusahaan, namun juga resiko dapat terkena sanksi dari perpajakan. Jadi sebetulnya Ada baik buruknya jika perusahaan terdapat hutang pajak yang signifikan.
6. Liabilitas Imbalan kerja karyawan
Tipe: Tidak Lancar / Lancar, tidak berbunga
Seperti Hutang, Liabilitas Imbalan kerja karyawan juga mempunyai porsi jangka pendek. Namun, ia tidak ada kewajiban bunga. Biasanya, akun ini berkaitan dengan simpanan pensiun karyawan.
7. Hutang Pajak ditangguhkan (Deferred Tax Liabilities)
Tipe: tidak Lancar, berbunga?
Mirip seperti hubungan antara Hutang usaha dan Biaya ditangguhkan, hubungan ini sama persis seperti Hutang pajak dan Hutang pajak ditangguhkan. Bila Hutang pajak bersifat belum jatuh tempo, maka hutang pajak ditangguhkan sudah jatuh tempo dan belum dibayar. Biasanya ini akibat dari pajak yang "kurang bayar"
Perusahaan Keuangan TIDAK memiliki kategori hutang lancar dan hutang tidak lancar, Sama seperti Asset. Perusahaan keuangan bahkan dapat memiliki obligasi berbunga asal tingkat bunga kredit yang diberikan kepada konsumen pembiayaan lebih tinggi.
C. EKUITAS
EKUITAS terdiri dari 3 bagian utama:
1. Modal dasar, Modal ditempatkan, dan modal disetor penuh (Shares capital, Shares issued, and fully paid)
Modal dasar adalah seluruh nilai nominal saham PT yang disebut dalam Anggaran Dasar (AD), yang pada prinsipnya merupakan total jumlah saham yang dapat diterbitkan oleh PT. Penentuan jumlah saham yang menjadi modal dasar ditentukan dalam AD PT tersebut.
Modal ditempatkan adalah Jumlah saham (lembar) yang sudah diambil dan disanggupi untuk dilunasi oleh pendiri atau pemegang saham perusahaan tersebut.
Modal disetor penuh adalah jumlah modal yang sudah dibayar penuh oleh pendiri atau pemegang saham tersebut.
NOTE: Dalam pencatatan ekuitas, Hanya NOMINAL (Jumlah saham dikali dengan nilai nominal saham) dari MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH yang DICATAT dalam laporan keuangan.
Right Issue dapat menggunakan saham dalam portepel, yaitu Saham yang belum dimasukkan ke dalam modal ditempatkan untuk dapat menambah jumlah lembar saham di market.
2. Tambahan modal disetor (additional paid in capital)
Biasanya ketika IPO, harga penawaran yang diberikan kepada masyarakat lebih besar dibandingkan nilai nominal saham. Misalkan harga nominal saham adalah Rp 50. Kemudian saat IPO, harga penawaran saham adalah 225. Maka, selisih 175 per lembar saham adalah Tambahan modal disetor (additional paid-in capital).
3. Retained Earnings
Retained Earnings adalah Laba yang ditahan ketika dividen tidak sepenuhnya dibagikan. Hasil dari income statement akan dimasukkan ke dalam akun ini baik yang telah ditentukan penggunaannya maupun yang belum ditentukan. Retained Earnings akan berkurang seiring dengan pembagian dividen.
Retained Earnings (1): Retained Earnings (0) atau Retained Earnings sebelumnya + Net Income - Dividen.
TIPS: Ketika Retained Earnings berkurang, berarti kita mengetahui ada dividen dibagikan, selanjutnya karena sistem pencatatan laporan keuangan SELALU terjadi di 2 Sisi, maka perhatikan, adakah bagian yang berkurang dari asset atau malah liabilitasnya naik?? Jika membagikan dividen, yang ideal adalah Kas pada asset yang berkurang yang artinya dia memakai kas perusahaan untuk membayarkan dividen. Namun, jadi kurang baik bila bayarnya memakai hutang apalagi hutang berbunga (dari bank misalnya).
--------------------------------------------
Kesimpulan dari sisi penulis:
Penulis biasanya pertama memperhatikan bagian bagian
yang esensial berikut ini dalam laporan keuangan seperti:
1. Kas
2. Piutang
3. Inventory
4. Hutang lancar dan hutang berbunga
4 Bagian ini sangat penting untuk dapat melakukan investasi setidaknya minimal 1 tahun. Dalam hal ini, pola pikir penulis adalah
"Jika perusahaan sudah tidak beres dalam jangka pendek, bagaimana ia mau melanjutkan kinerjanya di jangka panjang?"
Jika kita memang berinvestasi, kita sudah seharusnya "rewel" dengan isi perusahaan yang tercermin dalam balance sheetnya.
Retained Earnings biasanya diperhatikan dari net income. Namun, baru ketika penulis menulis ini, retained earnings juga dapat dilihat untuk menganalisa dari mana datangnya dividen yang diterima dikarenakan penulis adalah dividend investor.
Selain itu pula, Anda juga patut curiga bila ada kenaikan signifikan dari suatu laporan keuangan.
--------------------------------------------
Demikianlah kira2 yang dapat disampaikan penulis. Mohon koreksi bila ada kesalahan dalam penyampaian penulis, terutama bagi Anda yang mempunyai background Akuntasi dan Mohon maaf bila ada kekurangan dalam penyampaian dan salah kata.
Mengenai Part selanjutnya tentang income statement, dll-nya akan dibahas di lain waktu.
Best regards,
Numontia Zephyr Finance.
$BBRI $BBCA $PTBA $ANTM
-----------------------------------------------------------------
Youtube Channel: NZ Finance (Channel Edukasi Saham)
https://bit.ly/2WX0mg4
Percobaan DCA dan hasil:
https://stockbit.com/post/3648517
https://stockbit.com/post/3885762
https://stockbit.com/post/5287668
PENTING Sebelum INVESTASI Saham, Tipe INVESTOR MANAKAH ANDA?:
https://stockbit.com/post/4564355
https://stockbit.com/post/4991648
-----------------------------------------------------------------
LQ45 10 year Index: https://stockbit.com/post/4335259
SMDR (LV): https://stockbit.com/post/4872109
ITMG (DDM): https://stockbit.com/post/3244852
ITMG (EVA): https://stockbit.com/post/3310585
BJTM: https://stockbit.com/post/3375057
TOTL: https://stockbit.com/post/3458281
POWR (DDM): https://stockbit.com/post/3666619
POWR (EVA): https://stockbit.com/post/3667071
CLPI (DDM): https://stockbit.com/post/3802417
CLPI (LV): https://stockbit.com/post/3807313
ADMF (DDM): https://stockbit.com/post/4435102
HEXA (Quick DDM): https://stockbit.com/post/4469037
Penulis tidak bertanggung jawab atas keputusan yang diambil oleh investor.
Disclaimer On. Do your own Analysis. Selamat Berinvestasi dan Salam Cuan.