TIPE INVESTOR $IHSG MANAKAH ANDA?

Sebelum Anda masuk ke suatu saham, Anda sebaiknya menentukan ANDA mau jadi INVESTOR TIPE YANG MANA, kemudian baru Anda menentukan SAHAM APA yang COCOK untuk TIPE ANDA. JANGAN TERBALIK!

Sering sekali saya temukan:
Setelah Masuk sahamnya, terus jadi ragu2 mau Cut Loss / Take Profit apa tidak, Terus nanya ke Stockbit. “Saya masuk di saham WXYZ di 500, harga sekarang 400, saya Cutloss apa tidak yah?”
Sekali lagi, JANGAN TERBALIK SEPERTI INI!

Tipe Investor Saham sejauh yang saya temukan hingga saat ini ada 4 Jenis:

1. Sleeping Investor / Passive Investor / Dividend Investor
Passive Investor adalah Investor yang melihat saham sebagai tempat mendapatkan pendapatan passive tanpa harus bekerja dan tanpa harus Trading. Ketika sudah menemukan saham yang mereka cari, maka mereka akan membelinya setiap periode dan uang akan mendatangi mereka dalam bentuk DIVIDEN. Investor ini hobi untuk mengoleksi sahamnya hingga banyak.

Stock Pick:
Saham-saham yang membagikan dividen tinggi dan konsisten membagikan Dividen selama beberapa periode. Liquiditas bukan masalah. Kepemilikan Publik saham sebaiknya <30%, agar tidak bergerak terlalu volatile.

Strategy of Analysis:
Fundamental Analysis
--> (Average) Dividend Yield
--> Dividend Growth
--> Dividend Consistency
--> Valuation: Dividend Discount Model

Metode Investasi:
Dollar Cost Averaging: Beli 1 lot 1 lot pada setiap periode waktu.

Strength / Reward:
+ Market Maker Immunity / Imunitas kepada Bandar
Bagi mereka, Market Maker (atau Bandar) hanya bertugas untuk memberikan saham dengan harga pasar. Tidak peduli berapapun Harga bandar, sahamnya pasti tetap dibelikan dengan harga sesuai pasar. Malah mereka berharap harga jangan naik, agar selalu beli saham di harga murah.

+ Easy Cash Management / More Flexibility
Selama mereka bagi dividen, mereka akan lebih mudah mengelola cash mereka baik untuk ditarik tunai, direinvest ke saham itu kembali atau dibelikan saham lain yang lebih murah

Weakness / Risk:
- NO CAPITAL GAIN
Dividend Investor TIDAK PERNAH MENJUAL SAHAMNYA, sehingga Tidak memperdulikan Capital Gain. Bagi mereka, Capital Gain adalah nasib yang tidak dapat dipastikan. Mereka cenderung Risk averse dan memperhatikan yang pasti-pasti saja

- High Switching Cost / Liquidity.
Ketika suatu saham ternyata berperforma buruk dan tiba2 tidak membagikan dividen kembali karena pailit atau lainnya, Dividend Investor akan kesulitan menjual sahamnya / switching sahamnya karena pilihan sahamnya biasanya tidak begitu likuid, apalagi jika mereka sudah memilikinya dalam jumlah besar.

---------------------------------------------------
2. Value Investor / Long-term Swing Trader
Value Investor adalah Investor yang melihat saham dari bisnisnya dan nilai dari suatu bisnis ke depannya. Value Investor mirip seperti investor tidur, tapi bedanya mereka memasang Alarm. Alarm mereka akan menyala membangunkan mereka saat Harga saham sudah mencapai Fair Value dan menjualnya saat euforia (harga sudah di / jauh di atas fair value). Pada dasarnya Value Investor adalah Swing trader dengan jangka waktu menengah ke atas, biasanya > 1 bulan.
Mengapa disebut Swing Trader? Inti dari Trader adalah Membeli untuk dijual kembali dan mendapatkan keuntungan dalam bentuk Capital Gain. Perbedaannya dengan Trader adalah Value Investor berjual beli bisnis atau melakukan transaksi berdasarkan fundamental perusahaan.

Stock Pick:
Saham-saham yang memiliki harga rendah dibandingkan pasar-nya, serta valuasi harga di bawah PER standar dan PBV Standar. Saham tersebut bisa juga TIDAK membagikan dividen atau Dividen Mini. Likuiditas lebih diperhatikan agar dapat menjualnya di pasar ketika sudah mencapai fair value atau harga wajar.

Strategy of Analysis:
Fundamental Analysis
--> PER PBV ROE ROA, dan Ratio keuangan lainnya
--> Valuasi: Discounted Cash Flow / Economic Value Added / Liquidation Value
--> Penentuan Timing / KATALIS!!!! dari Pemerintah atau Corporate Action

Metode Investasi:
Buy: LUMP SUM or Partition Buy
Misalnya Cash dibagi 4:
25% CASH digunakan Beli di harga sekarang
Setelah harga down 20% dari harga awal, 25% Cash beli lagi
Setelah harga down 40% dari harga awal, 25% cash beli lagi, dst

SELL: LUMP SUM or Partition SELL
Misalnya:
Harga di 100% Fair Value: SELL 25% Portfolio
Harga di 125% Fair Value: SELL 25% Portfolio, dst
SELL at Fair Value and/or at Euforia (Higher High of Fair Value)

Strength/Reward:
+ Psikologi menjadi Lebih tenang
Selama harga di pasar di bawah harga yang sudah dianalisa. Investor ini akan tetap tenang menunggu hingga harga kembali ke fair value. Selagi Trader banyak yang menjual sahamnya ketika turun, Value Investor ini sudah mengetahui harga wajarnya di bawah itu dan tetap tenang mengoleksi sahamnya selagi masih di bawah Fair Value. Investor ini beranggapan bahwa semua harga saham akan kembali ke fair valuenya.

+ Mini Dividen or No Dividen are BOTH an advantage
Jika perusahaan TIDAK membagikan Dividen, maka Dividen tersebut akan MENAIKKAN Book Value Perusahaan atau HARGA WAJAR nya akan meningkat.
Jika perusahaan membagikan Dividen, itu juga jadi uang tunggu bagi mereka dan mereka akan re-invest ke saham itu lagi selagi masih di bawah fair value.

Weakness/Risk:
- Berharap pada Market Maker/Bandar.
Value Investor mengharapkan market maker untuk menggerakkan harga sahamnya ke fair value. Karena itulah sebetulnya, Timing masuk menjadi sangat penting bagi Value Investor. Bagian tersulit dari Value Investor adalah menentukan TIMING untuk masuk atau menemukan Katalis atau Pemicu agar sahamnya naik.

- Value Trap
Tidak jarang, Saham-saham yang menarik bagi investor ini justru dapat menjadi value Trap karena harga-nya tidak naik. Di sinilah pentingnya analisa suatu saham dengan VALUASI agar Saham tersebut bisa dideteksi apakah sahamnya murah berkualitas atau sahamnya murah karena murahan.

- More Effort
Setelah Anda menjual saham Anda, Anda harus mengulang lagi mencari saham target Anda dari awal termasuk analisanya. Adakalanya saat Anda analisa, sahamnya malah naik, membuat Anda kehilangan momen. Value Investor memang membutuhkan extra effort untuk mencari keuntungan / Capital Gain.

---------------------------------------------------
3. Trader / Scalper / Short-Term Swing Trader / Short-Term Investor
Trader adalah Investor Jangka Pendek yang memandang saham sebagai barang untuk diperjualbelikan. Trader akan membeli saham dan menjualnya kembali jika sudah profit atau cut loss/stop loss jika floating loss sudah mencapai di atas standar yang mereka tetapkan. Disiplin adalah kunci bagi trader. Mereka akan terus bangun selagi market masih berjalan.

Stock Pick:
Saham POPULER dan sedang Trending. Apapun saham yang populer / likuid baik jangka pendek maupun jangka panjang, namun, preferably yang berfundamental baik. Tidak memperdulikan Dividen, malah terkadang dividen dianggap sebagai jebakan.

Strategy of Analysis:
Chart dengan Technical Analysis: Pola Candlestick, MACD, Fibonacci, dan lain-lain.
Bandarmology: Analisa Akumulasi/DIstribusi atau Supply/Demand

Metode Investasi:
Mostly Lump Sum: “Put All Eggs in One basket and Watch the basket Carefully”
Ketika analisa salah atau market juga bergerak tidak sesuai ekspektasi, segeralah Stop Loss/Take Profit. Batasi Floating Loss di bawah 3% dan Batasi Holding time di bawah 1 bulan. Namun, itu tetap Tergantung strategi masing2 Trader.

Strength/Reward:
+ Future Prediction:
Chart memprediksi pola pergerakan saham. Mereka justru lebih mengutamakan Chart atau pergerakan asing / market maker dibandingkan dengan News. News atau berita biasanya baru diumumkan setelah chart menunjukkan pergerakan harga. Bagi mereka, Laporan Keuangan dan Corporate Action hanya dianggap sebagai News untuk menentukan aksi mereka.

+ Dapat diaplikasikan ke seluruh asset class:
Jenis Analisa milik trader tidak hanya dapat diaplikasikan di saham, namun juga instrument lainnya seperti Forex, Commodity, Futures, dan lainnya.

+ Give Signal of Entry/Exit
Jika analisanya benar, Trader dapat mengetahui Entry/Exit yang tepat dari suatu saham.

Weakness/Risk:
- Pola harga tidak selalu sama / sesuai.
Analisa Teknikal menggambarkan pola pergerakan saham secara ceteris paribus yang menyatakan bahwa bila keadaan real berjalan sesuai dugaan, maka tebakan saya benar. Namun, bila ada hal hal tidak terduga, baik dari internal (perusahaan) maupun dari eksternal (otoritas pasar seperti BEI, dan bencana lainnya baik dari alam maupun manusia (teroris misalnya)), Trader dapat mengalami Loss yang tidak terduga pula. Belum lagi jika Bursa mensuspend saham yang sedang Anda tradingkan, uang Anda akan beku selama suspend.

- Penafsiran tidak selalu sama.
Suatu chart yang sama dapat ditafsirkan secara berbeda oleh masing-masing individu, sehingga terkadang menjadi tidak obyektif.

---------------------------------------------------
4. Spekulan
Jika Trader terkadang masih memperhatikan Fundamental perusahaan, maka Spekulan adalah Investor dengan nyali besar yang berinvestasi pada saham saham gorengan atau Saham saham dari emiten yang berkinerja buruk. Biasanya Spekulan adalah orang yang bermodal besar sehingga tidak masalah, sedikit uangnya hilang untuk capital gain yang sangat besar. Spekulan yang sukses biasanya juga punya backingan yang kuat entah itu pengacara handal atau pemerintah. PEMULA TIDAK DISARANKAN UNTUK MENJADI SPEKULAN.

Stock Pick:
Saham-saham yang berfundamental buruk atau bahkan suspend / hampir delisting dan harga market berada di batas bawah pasar regular BEI dalam hal ini Rp 50/saham.

Strategy of Analysis:
No Strategy???. Namun, mereka bisa juga melihat Book Value Perusahaan.

Metode Investasi:
Membeli saham-saham ini BUKAN HANYA di PASAR REGULER, namun di PASAR NEGOSIASI dengan harga di bawah pasar regular.
Case 1:
Andaikan harga pasar nego didapat oleh spekulan di harga 25/saham dan menjualnya di harga 50 di pasar regular. Ketika harga pasar regular bergerak , maka Spekulan mendapat CAPITAL GAIN = 100%.

Case 2:
Jika membeli saham yang hampir delisting di harga Rp 1 / saham dan Jika perusahaan tersebut membaik dan listing kembali, maka Spekulan akan mendapatkan CAPITAL GAIN yang sangat amat besar sudah pasti harga saham saat relisting di atas Rp 50 per saham.

Case 3:
Sama dengan Case 2 yang membeli di harga Rp 1 / saham. Namun kali ini, spekulan bersama team-nya (biasanya pengacara) justru malah berusaha MEMPAILITKAN dan MEMBANGKRUTKAN perusahaan, sehingga perusahaan itu dilikuidasi. Dalam Case 3 ini, Spekulan akan memperhatikan book Value dan liquidation Value perusahaan, sehingga ketika dilikuidasi, spekulan akan mendapatkan returnnya.

Strength/Reward:
+ Probably the HIGHEST Capital Gain if Success
Spekulan memiliki Potensi Return yang paling besar.

+ All you need is POWER and MONEY. Little Strategy or even No Strategy at All
Spekulan mempunyai banyak modal. Mereka bisa juga tidak hanya investasi saham, tapi bisa juga investasi di Junk Bond perusahaan tersebut.

Weakness/Risk:
- Probably the HIGHEST RISK also
Spekulan terkadang harus menunggu puluhan tahun atau bahkan Selamanya untuk dapat merealisasikan keinginannya. Membuat Emiten Buruk menjadi baik kembali adalah suatu proses yang sangat panjang dan hampir mustahil. Selain itu, jika Spekulan gagal melaksanakan rencananya untuk melikuidasi perusahaan tersebut, Spekulan malah harus menanggung biaya tambahan.

--------------------------------------
Bagaimana dengan Penulis?
Penulis mulai menekuni dunia saham sebagai trader pada tahun 2017. Kemudian, pernah juga menjadi Value Investor di akhir 2017 hingga pertengahan 2018 dengan pengalaman sukses di INKP dan BEST. Namun, semenjak 19 Sep 2018, Penulis beralih tipe Investor menjadi Dividend Investor dan membuat Index NZ15 yang berpotensi untuk membagi dividen. Hingga saat ini, Saya masih mencari saham saham yang "baik" tersebut dan List NZ15 tersebut ini tetap dimodifikasi secara pribadi.

Pengalaman investasi saya di $INKP & $BEST
https://stockbit.com/post/3521912
https://stockbit.com/post/2438582

The start of NZ15 Index:
https://stockbit.com/post/1902411
Sisanya bisa disearch melalui profile saya. Selama 2019, penulis masih mengembangkan serta meneliti indexnya secara pribadi sehingga tidak update.

-----------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------
Youtube Channel: NZ Finance (Channel Edukasi Saham)
https://bit.ly/2WX0mg4
Cara menabung saham:
DCA: https://stockbit.com/post/3648517 & https://stockbit.com/post/3885762

-----------------------------------------------------------------
LQ45 10 year Index: https://stockbit.com/post/4335259
SMDR: https://stockbit.com/post/2544796
ITMG (DDM): https://stockbit.com/post/3244852
ITMG (EVA): https://stockbit.com/post/3310585
BJTM: https://stockbit.com/post/3375057
TOTL: https://stockbit.com/post/3458281
POWR (DDM): https://stockbit.com/post/3666619
POWR (EVA): https://stockbit.com/post/3667071
CLPI (DDM): https://stockbit.com/post/3802417
CLPI (LV): https://stockbit.com/post/3807313
ADMF (DDM): https://stockbit.com/post/4435102
HEXA (DDM): https://stockbit.com/post/4469037
Penulis tidak bertanggung jawab atas keputusan yang diambil oleh investor.
Disclaimer On. Do your own Analysis. Selamat Berinvestasi dan Salam Cuan.

Read more...
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy