Volume
Avg volume
PT Duta Intidaya Tbk (DAYA), didirikan pada 16 Juni 2005 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 28 Juni 2016, adalah pemegang lisensi eksklusif merek Watsons di Indonesia di bawah AS Watson Group. Perseroan bergerak di bidang ritel produk kesehatan, kecantikan, obat-obatan, alat kesehatan, serta makanan dan minuman, yang dipasarkan melalui 179 gerai di pusat perbelanjaan kawasan pemukiman di Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara, serta kanal online milik sendiri dan mitra marketplace. Saat ini DAYA memfokuskan pengembangan omnichannel retail dengan peningkatan pengalaman pelanggan melalui platfo... Read More
BLSH
$DATA
Harga (1,405.00) ≈ MA 5 (1,407.00)
RSR: 97% (Sangat Kuat)
Volume MA 20: 28,647,080.00
Entry 1: 1,390.00
Entry 2: 1,370.00
Take Profit 1: 1,480.00 (+6.4%)
Take Profit 2: 1,520.00 (+10.9%)
Stop Loss 1: 1,350.00 (–3.9%)
Stop Loss 2: 1,330.00 (–5.3%)
Kesimpulan: Harga stabil di MA5 dengan RSR kuat. Volume tinggi menunjukkan minat pasar positif.
📌 Disclaimer:
Analisis bukan anjuran investasi. Risiko fluktuasi pasar selalu ada.
RANDOM TAG: $DAYA
@Indra619 santuy aja convert sama $DAYA pbv nya udh tinggi banget dihargain 30/lembar tapi saham udah 1000.. tergantung bandarnya
Hype Emiten. Kamis, 15 Mei 2025
Kata kunci: ARTO, Laba Bersih, Digital Bank
Bank Jago Bangkit! Laba Melejit 178% di Kuartal I-2025
Bank digital PT Bank Jago Tbk (ARTO) menunjukkan taji! Emiten teknologi finansial ini berhasil mencetak laba bersih Rp60 miliar pada Q1 2025, tumbuh 178% yoy dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp22 miliar.
Intinya sih...
Penyaluran kredit tumbuh 42% yoy menjadi Rp20,3 triliun, berkat strategi kolaborasi dengan partner digital dan lembaga keuangan.
Rasio kredit bermasalah (NPL) tetap sangat rendah di 0,3% — jauh di bawah rata-rata nasional.
Aset naik 44% menjadi Rp32,5 triliun, sementara rasio kecukupan modal (CAR) tercatat tinggi di level 36,4%.
Jumlah nasabah kini menembus 16,3 juta pengguna, dengan pendanaan berbasis giro dan tabungan (CASA) mencapai 54% dari total DPK.
DPK tumbuh 62% yoy menjadi Rp21,4 triliun, didominasi dana murah.
Direktur Utama Arief Harris Tandjung menyebutkan bahwa di tengah gejolak global, Bank Jago tetap konsisten bertumbuh dengan fokus pada prinsip kehati-hatian dan inovasi berkelanjutan.
Dengan fundamental yang semakin solid, ARTO kembali menarik perhatian pelaku pasar. Apakah Bank Jago siap naik kelas ke liga bank besar?
$ARTO $GOTO $DAYA