imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

#34 : Laporan Posisi Keuangan (Neraca) -> Ekuitas -> Saldo Laba

Ini adalah bagian yang paling penting di bagian Ekuitas, 'peti harta karun' yang tersimpan dalam perusahaan.

Jika akun-akun di bagian Ekuitas lainnya adalah yang berkaitan dengan setoran modal dari investor, serta hal-hal di luar operasional namun turut mempengaruhi Ekuitas.

Maka, Saldo Laba adalah bagian ekuitas perusahaan yang diperoleh dari pelaksanaan dan pengembangan kegiatan usaha. Menjadi tanda apakah perusahaan selama ini berhasil mengembangkan usahanya atau tidak.

Saldo Laba atau sering juga disebut Laba Ditahan (Retained Earning) adalah akumulasi hasil usaha (laba ataupun rugi) yang dikumpulkan perusahaan dari periode ke periode.

...................................................
Secara akuntansi, hasil usaha yang diperoleh perusahaan itu pada akhirnya akan menambah atau mengurangi Ekuitas.
Jika perusahaan memperoleh laba, ekuitas bertambah.
Jika perusahaan mengalami rugi, ekuitas berkurang.

Namun untuk bisa mengetahui hal-hal apa saja yang mempengaruhi hasil usaha, maka akuntansi menjabarkan dulu lewat 'Laporan Laba Rugi'.

Bagian-bagian yang menambah hasil usaha disebut Pendapatan, sementara yang mengurangi hasil usaha disebut Beban.

Pendapatan ada yang 'utama' dari penjualan barang atau jasa sesuai kegiatan usaha utama yang dijalankan perusahaan; dan ada juga pendapatan lainnya dari bunga tabungan, investasi, dll.

Beban ada yang merupakan beban pokok penjualan (harga pembelian atau beban produksi dari barang yang dijual), lalu ada beban penjualan, beban umum dan administrasi, beban keuangan, serta beban operasional lainnya.

Informasi mengenai seluruh Pendapatan sebagai penambah dan Beban sebagai pengurang itu diuraikan dalam Laporan Laba Rugi.
Jika hasil akhirnya positif, maka disebut Laba Bersih.
Jika hasil akhirnya negatif, maka disebut Rugi Bersih.

Hitungan akhir rangkuman hasil usaha inilah yang dimasukkan ke 'Saldo Laba' di Ekuitas pada Laporan Posisi Keuangan (Neraca), sebagai akun permanen yang akan dibawa dari periode ke periode selama perusahaan masih berdiri.

Sementara, akun Pendapatan dan Beban adalah 'akun sementara' yang tidak dibawa ke Neraca, cuma menjadi informasi bagi pembaca untuk mengetahui hasil usaha tiap periode.
Hasil selisih pendapatan dikurang beban (laba atau rugi) sajalah yang dibawa ke Neraca.

....................................................
Saldo Laba tampil di Neraca biasanya terbagi dalam 2 baris yakni :

1. Sudah Ditentukan Penggunaannya -> terdiri dari kewajiban pencadangan sebagian saldo laba bersih sesuai amanat Undang-undang Perseroan Terbatas (UU PT), serta penggunaan saldo laba untuk hal spesifik lainnya sepersetujuan RUPS (pemegang saham).

2. Belum Ditentukan Penggunaannya -> saldo laba yang bebas digunakan untuk cadangan menjaga kelangsungan operasional usaha, untuk ekspansi, atau untuk dibagikan ke pemegang saham (dividen).

Jadi jelas ya, dividen itu dibagikan dari ketersediaan Saldo Laba di Ekuitas ini. Dividen akan mengurangi Saldo Laba.

Kemudian, karena Ekuitas (pasiva) adalah sumber pendanaan untuk Aset (aktiva), maka Saldo Laba yang ada di bagian Ekuitas ini tentu tersimpan dalam bentuk Aset.
Bisa dalam bentuk Kas, Persediaan, Aset Tetap di Induk dan Anak Usaha, Investasi, dll.

Jadi penting untuk mengetahui apakah Saldo Laba yang belum dibagikan jadi dividen ini benar-benar berwujud sebagai Aset yang berkualitas atau tidak. Apakah bisa membawa kemajuan bagi perusahaan kedepannya.
Pembahasan soal kualitas aset di postingan berikut :
https://stockbit.com/post/14969576

Perhatikan juga kaitannya dengan saldo Liabilitas yang dimiliki perusahaan, apakah masih berharga sisa aset yang dimiliki perusahaan jika sudah dikurangi dengan seluruh liabilitas ?

Jangan sampai aset-aset yang bagus sudah jadi hak kreditur (liabiltas), sementara para investor yang sudah menunggu 'peti harta karun' dari hasil usaha untuk dibuka, malah mendapat sisa aset yang tidak berharga.

......................................................................
Semakin menarik kalau perusahaan punya Saldo Laba yang besar, apalagi jika Saldo Laba jauh lebih besar dari setoran investor (modal saham dan tambahan modal disetor).

Artinya, perusahaan sudah mampu hidup dari kegiatan usahanya sendiri, tidak lagi mengandalkan setoran investor. Laba diputar jadi laba lagi, terus begitu.

Semakin besar saldo laba, maka investor punya kesempatan untuk menikmati dividen yang besar pula ketika peti harta karun itu dibuka.
Kalaupun tidak bagi dividen, artinya makin besar Saldo Laba yang bisa dipakai untuk memutar usaha. Seharusnya kedepannya laba bersih bakal jadi makin besar lagi.

Contoh di lampiran yang saldo labanya sudah jauh lebih besar dari setoran investor : $NISP

Namun, untuk perusahaan yang baru IPO atau baru berdiri, wajar jika Saldo Laba masih belum menyaingi besaran setoran investor.
Asalkan kedepannya ada potensi kegiatan usaha makin menghasilkan, sehingga Saldo Laba bisa makin besar.

Contoh yang belum lama IPO, saldo laba masih lebih kecil dari setoran investor, tapi ada potensi kedepannya saldo laba bisa makin besar : $CMRY

Tapi ada juga kasus dimana perusahaan mengalami kerugian terus menerus dalam jumlah besar, akhirnya kerugian tersebut terakumulasi dari periode ke periode, Saldo Laba jadi negatif di Ekuitas sehingga judul akunnya 'Akumulasi Kerugian'.

Contohnya $CPRO, yang walaupun belakangan sudah mulai konsisten dapat laba bersih (profit), tapi belum bisa membalikkan Saldo Laba di Ekuitas jadi positif.

Dan yang lebih parah lagi adalah ketika Saldo Laba negatif sudah jauh lebih besar dari setoran investor. Jadi bukan hanya Saldo Laba saja yang negatif, tapi sampai ke total Ekuitas pun negatif.

Pada posisi seperti ini, perusahaan memiliki Aset yang lebih kecil dari Liabilitas, sehingga namanya bukan Ekuitas lagi namun menjadi Defisiensi Modal, contohnya WSBP.

Perusahaan yang punya Saldo Laba negatif apalagi total Ekuitas negatif, tidak diperbolehkan bagi dividen.
Jadi kalaupun Laporan Laba Rugi mereka sudah positif (berhasil profit / laba bersih), tapi ya cuma bisa dipakai untuk menambal minus sampai positif dulu.

..............................................................
Series laporan keuangan sebelumnya yang bahas bagian Ekuitas

#29 : Modal Saham
https://stockbit.com/post/16951971
#30 : Tambahan Modal Disetor
https://stockbit.com/post/17014565
#31 : Penghasilan Komprehensif Lain
https://stockbit.com/post/17023343
#32 : Selisih Transaksi Perusahaan Ekuitas
https://stockbit.com/post/17047343
#33 : Saham Treasury
https://stockbit.com/post/17068994

Read more...

1/7

testestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy