#15 : Laporan Posisi Keuangan (Neraca) -> Aset -> Aset Keuangan Lancar dan Tidak Lancar Lainnya (juga Aset Non Keuangan Lancar dan Tidak Lancar Lainnya).
Aset Keuangan Lainnya adalah aset yang lebih dekat dengan bentuk uang, termasuk juga investasi di surat berharga.
Jika perusahaan sudah buat akun klasifikasi khusus untuk Investasi Surat Berharga seperti yang pernah saya bahas di link postingan berikut :
https://stockbit.com/post/16114500
Maka, yang masuk klasifikasi Aset Keuangan Lainnya adalah kumpulan aset-aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai investasi.
Sementara itu, klasifikasi Aset (Non Keuangan) Lancar dan Tidak Lancar Lainnya adalah aset yang lebih dekat dengan bentuk barang atau aset tak berwujud.
........................................................
Tujuan dibentuk 'Aset Keuangan dan Non Keuangan Lainnya' di laporan keuangan adalah untuk menggabungkan seluruh saldo aset-aset yang tidak bisa diklasifikasikan ke akun aset utama (contoh aset utama seperti Kas, Piutang, Persediaan, Aset Tetap, Aset Tak Berwujud, Aset Hak Guna, dll yang sudah saya bahas).
Tapi, nilainya terlalu kecil secara individual dan neraca menjadi terlalu panjang jika ditampilkan satu persatu.
Pemisahan sifat Lancar dan Tidak Lancar tergantung dari apakah aset tersebut bisa diuangkan dengan cepat, dan juga peruntukkan aset tersebut untuk jangka pendek (dalam kurun waktu 1 tahun) atau jangka panjang (lebih dari 1 tahun).
......................................................
Isi dari aset lainnya ini bisa beragam antar emiten.
Ada emiten yang memberi penjabaran di catatan atas laporan keuangan kalau isi akun aset lainnya ini dinilai cukup material.
Tapi ada juga emiten yang tidak memberikan penjelasan lebih lanjut (tanpa catatan).
Contoh di neraca $ASRI ada akun Aset Keuangan Lancar Lainnya dan Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya.
Pada catatan dijabarkan bahwa Aset Keuangan Lancar Lainnya merupakan jaminan penjualan KPR.
Jadi ASRI menempatkan dana sejumlah tertentu di rekening bank sebagai jaminan atas KPR yang diajukan saat penjualan unit properti ke konsumen.
Kemudian, Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya berisi :
a. Jaminan Pembayaran Bunga -> yang mana ASRI harus mengendapkan dana sejumlah tertentu di rekening bank yang memberi fasilitas kredit jangka panjang.
b. Manfaat Lindung Nilai.
.............................................โฆ.............
Manfaat lindung nilai (hedging) adalah upaya untuk meminimalisir kerugian yang timbul akibat fluktuasi dari harga wajar aset, termasuk juga dari fluktuasi kurs (selisih nilai tukar mata uang).
ASRI memanfaatkan hedging ini untuk meminimalisir dampak negatif dari fluktuasi kurs utang obligasi USD nya.
Atas fasilitas hedging (lindung nilai) ini, maka ASRI harus membayar premi yang tampil sebagai beban di laporan keuangan.
Tapi kenapa ASRI masih mengalami rugi selisih kurs sedemikian besar, padahal sudah ada hedging ?
Karena tujuan dari hedging utang USD ini adalah untuk meminimalisir kerugian secara 'kas'. ASRI bisa berhemat dari sisi jumlah uang yang harus dikeluarkan.
Namun secara akuntansi yang mengestimasi nilai wajar sesuai kondisi kurs saat tanggal laporan keuangan atau tanggal transaksi, maka fluktuasi kurs bakal tetap tercatat sebagai keuntungan atau kerugian.
Contoh :
Perusahaan dapat fasilitas utang dari bank USD 100 juta, dengan kurs 15.000, kalau dirupiahkan artinya dapat uang tunai Rp 1,5 triliun.
Saat tanggal pelunasan, ternyata kurs melonjak ke 16.500, yang kalau dirupiahkan berarti Rp 1,65 triliun dana yang harus dibayarkan perusahaan.
Artinya, ada selisih kerugian kurs Rp 150 miliar.
Tapi ternyata perusahaan punya kontrak hedging senilai Rp 150 miliar, maka jurnal pelunasan utang jadi begini :
(Debit) Utang Bank Rp 1,5 triliun
(Debit) Beban Kerugian Selisih Kurs Rp 150 miliar
(Kredit) Manfaat Lindung Nilai - Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Rp 150 miliar
(Kredit) Kas Rp 1,5 triliun
Nah inilah yang dimaksud perusahaan berhemat secara kas, cuma bayar Rp 1,5 triliun, padahal seharusnya Rp 1,65 triliun.
Tapi di sisi lain ada rugi selisih kurs Rp 150 miliar yang harus tetap dicatatkan.
Jadi sudah jelas ya ASRI rugi di Q3 karena apa ? ๐
Di Q3 utang ASRI dalam USD semua sudah dilunasi, maka tidak ada lagi rugi akibat kurs mulai Q4 dst.
................................................................
Contoh selanjutnya di $GJTL
Aset Keuangan Lancar dan Tidak Lancar Lainnya berisi investasi yang dilakukan pada surat berharga yang dikelola oleh fund (manajer investasi), dan juga pada saham di BEI.
Ini dikarenakan GJTL tidak mengklasifikasi investasi tersebut secara khusus pada akun 'Investasi di Surat Berharga'.
https://stockbit.com/post/16114500
.............................................................
Kemudian contoh di $ANTM
Aset Keuangan Lancar Lainnya berisi deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan.
Karena lebih dari 3 bulan, maka tidak bisa dianggap sebagai Kas dan Setara Kas
https://stockbit.com/post/16021406
Namun karena ANTM juga tidak membuat klasifikasi Investasi di Surat Berharga, maka masuklah deposito tersebut sebagai Aset Keuangan Lancar Lainnya.
ANTM juga menjabarkan 'Aset Lain-lain' yang merupakan aset non keuangan, yang ternyata berisi uang muka investasi pada entitas asosiasi yang nilainya bertambah signifikan Rp 750 miliar, serta uang muka dan aset lainnya.
....................................................
Jadi, jika Aset Keuangan dan Non Keuangan Lainnya memiliki saldo yang signifikan, dan di catatan atas laporan keuangannya ada penjabaran yang memadai.
Maka boleh dilihat-lihat, siapa tau ada petunjuk tersembunyi ๐ค
Tiap emiten beda-beda.
Karena praktik klasifikasi akun utama di tiap emiten juga berbeda, sehingga isi Aset Lainnya ini jadi beragam.
..โฆ...............................................
Tiga series laporan keuangan sebelumnya
#14 : Aset dan Liabilitas Pajak Tangguhan
https://stockbit.com/post/16461042
#13 : Investasi pada Entitas Asosiasi (dan Ventura Bersama)
https://stockbit.com/post/16398985
#12 : Aset Tak Berwujud (termasuk Goodwill)
https://stockbit.com/post/16381021
Random tag emiten yang menjabarkan isi Aset Lainnya
$NRCA $DRMA
1/10