2,420

0.00

(0.00%)

Today

4.66 M

Volume

23.84 M

Avg volume

Company Background

PT. Bukit Asam Tbk (PTBA) bergerak dalam bidang pertambangan batubara, termasuk survei umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan, pemeliharaan fasilitas pelabuhan batubara khusus untuk keperluan internal dan kebutuhan eksternal, pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap untuk kebutuhan internal dan eksternal dan memberikan jasa konsultasi terkait industri pertambangan batubara serta produk turunannya, dan pengembangan perkebunan. Pada tahun 1993, Perusahaan ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan Unit Usaha Briket Batubara.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@AsyerLiswardi 😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂.

$PTBA di sinii, mengajarkan arrti sebuah kesabaran tingkat dewaaaaaaa kaaa 🤣🤣🤣🤣🤣.

mau IHSG hijau tetap stackkkk,

IHSG merah, ikutan turun 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣.


modal,. kalau mendang mending, meningan CL ka,
kcuali ada modal lain, baru holdd saja

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PTBA bullish

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PTBA CL aja apa uda beberapa bulan kaga muter modal nya 😔

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@NeppaAssidiqi jadi direktur itu berat. Salah langkah bisa langsung dikasuskan. Jadi komisaris aja lah lebih santai. Kalau ndak bisa jadi komisaris jalur buzzer dan timses maka minimal jadi komisaris jalur nyangkut 🗿🗿🗿
$PTBA $BBRI $TLKM

@AgcSia Ttaa ttaa ttaapii kak , saya liat di youtube klo bru msk market hrs beli $BBRI $PTBA sama $ASII

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

NERACA
Jakarta -Anggota holding industri pertambangan Indonesia MIND ID mencatatkan kinerja operasional solid sepanjang semester I/2025, di tengah kondisi ekonomi dan geopolitik global yang masih menantang. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), dan P...

www.neraca.co.id

www.neraca.co.id

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

shareholder visit to Office $PTBA 🤭

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

•Lanjutan saham $ITMG

Memang kalau sudah cinta harga berapapun tak jadi masalah👍 , smakin dibeli smakin turun walau harga batubara nya tak kemana mana investor ritel tetap paling optimis

Semogaa bandar batubara juga ga kalah optimis untuk terus jualan👍

Link pembahasan awal : https://stockbit.com/post/20057851

$PTBA $UNTR

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ELSA mumpung murah...

$ANTM $PTBA wait & see...

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@skydrugz27 $PTBA = kerbau bajak

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

List 15 agt

$BMRI
$BSSR
$PTBA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ITMG LK Q2 2025: Laba Turun, Kas Mengalir Deras

Banyak investor di bursa kita punya prinsip sederhana. Kalau pasar sedang tidak menentu, cari saja perusahaan yang rajin bagi dividen. Di antara perusahaan-perusahaan itu, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) adalah jagoannya. Orang sudah kenal ITMG sebagai perusahaan yang uangnya banyak dan dividennya besar, makanya sering jadi andalan banyak investor. Cerita ini memang enak didengar dan bikin tenang, apalagi kalau pasar lagi naik turun. Tapi, laporan keuangan selalu menunjukkan kenyataan.

Sebelum melihat angkanya, kita perlu tahu dulu siapa bosnya. ITMG itu bukan perusahaan biasa, tapi bagian penting dari perusahaan energi besar Thailand bernama Banpu. Karena Banpu punya 65,14% saham, semua keputusan ITMG pasti ada kaitannya dengan kepentingan mereka. Jadi, waktu ITMG membagikan dividen besar senilai $153,1 juta dolar AS di awal tahun 2025, itu bukan cuma untuk menyenangkan investor ritel. Itu seperti pipa uang yang lancar dari "sapi perah" di Indonesia ke kantong induk perusahaannya. Pertanyaannya bukan soal benar atau salah, tapi soal masa depan ITMG. Perusahaan ini mau dibuat tumbuh, atau sekadar diambil untungnya saja?

Laporan laba ruginya kali ini kurang enak dilihat. Pendapatannya turun dari $1,05 miliar menjadi $919 juta kalau dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pengaruhnya terasa sampai ke bawah. Untung bersihnya anjlok dari $128,6 juta menjadi $94 juta. Ini bukan turun sedikit, tapi lumayan banyak, sekitar 27 persen. Masa-masa untung besar waktu harga batu bara tinggi sepertinya sudah lewat. Angka-angka ini menjadi pengingat kalau di bisnis komoditas, harga itu bisa naik dan bisa turun.

Di sinilah anehnya, dan ini menarik buat investor yang teliti. Waktu untungnya seret, uang kas masuknya malah makin kencang. Uang kas dari operasi, yang jadi napas perusahaan, justru naik dari $237 juta jadi $281 juta. Bagaimana bisa? Ini sering bikin orang terkecoh kalau cuma baca judul berita. Jawabannya ada di laporan neraca. Tagihan ke pelanggan turun drastis dari $173 juta jadi $101 juta hanya dalam enam bulan. Artinya, ITMG sangat jago menagih utang-utang lama dari pelanggannya. Ini pelajaran penting. Laba itu opini, tapi kas itu fakta. ITMG mungkin penjualannya lagi turun, tapi mereka pintar memastikan uangnya benar-benar masuk.

Kekuatan utama ITMG memang ada di neracanya yang kokoh. Uang kasnya lebih dari $1 miliar, sementara total utangnya cuma $516 juta. Jauh lebih besar kasnya. Modal perusahaannya bukan cuma sehat, tapi kuat sekali. Di satu sisi, ini bagus untuk jaga-jaga. Tapi di sisi lain, ini bisa berarti mereka bingung mau diapakan uangnya. Kalau punya banyak uang tunai tapi tidak ada ide investasi yang bagus, apa jalan satu-satunya cuma bagi dividen?

Terakhir, ada satu masalah besar yang jarang dibicarakan, yaitu soal waktu. Bisnis tambang itu mengeruk sumber daya alam, dan pasti ada habisnya. Dengan desakan dunia untuk pakai energi bersih, pertanyaannya bukan lagi soal batu bara masih laku atau tidak, tapi sampai kapan. Dalam kondisi ini, uang kas ITMG yang banyak bisa jadi bukan untuk modal tumbuh lebih besar, tapi seperti dana yang siap dibagikan perlahan-lahan lewat dividen sampai nanti bisnisnya berakhir.

Jadi, menilai ITMG sekarang ini tidak bisa dibilang bagus atau jelek saja. Keuangannya sehat, itu sudah pasti. Pertanyaan pentingnya adalah, ITMG ini cocok untuk investor yang seperti apa? Apakah Anda tipe yang nyaman dengan pemasukan dari bisnis yang sudah matang tapi mungkin akan meredup? Atau Anda mencari perusahaan yang punya peluang tumbuh besar di masa depan? Untung yang turun adalah gambaran masa depan, sementara uang kas yang banyak adalah kenyamanan saat ini. Dua-duanya nyata. Anda mau percaya cerita yang mana, itu pilihan Anda.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Tag: $AADI $PTBA

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PTBA kamu ada peminatnya ketika mulai di harga 1000 .

Sumpah serius , issue pengurangan fleet produksi dan pengurangan jam kerja kontraktornya mu bukan hal yang bisa di sembunyikan lagi.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@ardhatopan kalau dibanding bisnis KAI logistik di Sumatera yg angkut batubara $PTBA lebih untung mana?? 😅😁

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@SantCorp tunjukkan nasionalisme kalian dengan tetap setia di kapal yang sama walaupun nyangkut 🗿🗿🗿
$PTBA $BBRI $BMRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PTBA Diperas dari Berbagai Sisi

Request salah satu user Stockbit member External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Kalau Indonesia adalah cerita One Piece, maka PTBA ini bukan lah tokoh utama Luffy si kapten yang bebas menentukan arah kapal, melainkan Zoro yang kerjaannya angkat beban, lawan musuh paling berat, tapi tetap ikut perintah nakhoda tanpa banyak tanya. Bedanya, di cerita ini nakhodanya bukan sosok visioner seperti Luffy, melainkan pemerintah yang memegang penuh log pose ke arah kepentingan rakyat versi mereka, walau jalannya sering memutar dan bikin awak kapal tekor. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Bayangkan, di arc DMO, PTBA diminta nyetor batubara ke PLN dengan harga US$70 per ton, padahal harga pasar seperti One Piece yang sudah di depan mata bisa jauh lebih tinggi. Itu sama seperti kru Topi Jerami yang nemu harta karun emas, tapi diminta pemerintah Dunia untuk serahkan separuh isinya ke Gorosei demi keseimbangan dunia. PLN pun jadi Tenryuubito yang hidupnya nyaman karena ada suplai murah, sedangkan PTBA cuma dapat tepukan punggung.

Lalu masuk arc B40, di mana kebijakan biodiesel 40% bikin biaya bahan bakar naik Rp1,08 triliun dalam setengah tahun. Ini persis seperti Luffy memutuskan kapal harus lewat Calm Belt yang penuh Sea King, sehingga Zoro harus menebas monster habis-habisan sambil kehabisan stamina, sementara alasan Luffy cuma ini demi petualangan kita. PTBA tidak punya pilihan lain, karena perintah sudah mutlak dari World Government alias kementerian.

Di arc logistik, PTBA harus membayar Rp4,08 triliun ke PT KAI untuk angkut batubara. Analogi One Piece-nya? Bayar tol Eternal Pose mahal ke Jalur Aman Red Line, yang dimonopoli pemerintah dunia. Mau lewat jalur lain? Tidak boleh. Semua sudah diatur demi keamanan navigasi.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Dan lucunya, di tengah semua ini, ketika laba bersih PTBA terjun bebas 59% jadi Rp839,9 miliar, gaji para kapten dan navigator di kapal tetap di level Rp34,56 miliar per semester. Rasanya seperti kru yang setengah mati memperbaiki Thousand Sunny setelah diserang Buster Call, tapi Usopp dan Sanji masih sibuk masak dan cerita, lalu minta bonus karena katanya sudah bekerja keras di dapur.

Jadi ya, PTBA dalam saga BUMN ini adalah kru yang selalu dikorbankan demi misi besar pemerintah dan kenyamanan BUMN lain. Sapi perah yang disulap jadi sidekick setia. Kalau ini dunia One Piece, PTBA mungkin sudah lama punya haki luar biasa, tapi selalu diminta pakai tenaga itu untuk menggendong kru lain, bukan untuk menaklukkan Grand Line versi mereka sendiri.

Kalau cerita ini berlanjut ke arc Pemerintah Dunia, makin jelas bagaimana PTBA harus patuh meskipun arahnya sering bertabrakan dengan logika bisnis. Di satu sisi, mereka diminta tetap menjaga produksi tinggi demi ketahanan energi nasional, tapi di sisi lain dibatasi harga jual ke PLN dan industri strategis. Ini mirip ketika Angkatan Laut memerintahkan kru Topi Jerami mengawal konvoi Tenryuubito dengan imbalan yang tidak sebanding, sambil mengorbankan kesempatan merebut harta di pulau sebelah yang nilainya berkali lipat.

Efeknya, arus kas dan margin PTBA jadi seperti kapal yang jalannya tertahan arus balik. Revenue memang ada, tapi sebagian besar tereduksi karena harga jual yang dipatok lebih rendah dari pasar dan beban operasional yang naik akibat B40, biaya logistik, serta kewajiban lain yang tidak semuanya menghasilkan return langsung. Kalau dihitung, kombinasi DMO, B40, dan ongkos angkut sudah memakan triliunan rupiah yang seharusnya bisa jadi laba bersih atau cadangan kas.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Belum lagi hubungan pihak berelasi yang seperti aliansi antara kru Topi Jerami dengan beberapa kapal lain. PTBA harus memasok batubara ke BUMN atau entitas terkait dengan harga yang kadang lebih menguntungkan pihak penerima dibanding PTBA sendiri. Kalau ini dunia One Piece, posisinya seperti Zoro yang harus melatih kru kapal lain gratis demi menjaga koalisi, padahal tenaganya bisa dipakai untuk memenangkan duel penting.

Di sisi manajemen, gaji direksi dan komisaris yang tidak turun walau laba jeblok menambah kesan bahwa sebagian kru menikmati kursi nyaman di ruang kapten sementara dek kapal penuh air dan mesin bekerja setengah mati. Situasinya membuat PTBA terlihat bukan sekadar BUMN, tapi juga instrumen strategis pemerintah untuk menopang sektor lain, meski harus mengorbankan potensi profitnya sendiri.

Jadi, PTBA dalam dunia One Piece ini adalah kru yang paling banyak memikul beban, paling sedikit menikmati hasil, dan selalu siap dikirim ke garis depan demi menjaga armada besar BUMN tetap utuh. Sama seperti karakter loyal di One Piece yang rela bertarung demi teman-temannya, tapi kalau terus-menerus dijadikan perisai, ujungnya stamina habis sebelum Grand Line berikutnya tercapai.

Kalau masuk ke arc berikutnya, bayangkan PTBA sudah seperti karakter veteran di One Piece yang punya bounty tinggi tapi dipaksa tetap jadi tukang pikul barang di kapal besar aliansi BUMN. Potensi untuk jadi kapten armada sendiri sebenarnya ada, modalnya kuat, cadangan kas besar, akses tambang luas, dan koneksi pasar ekspor mumpuni. Tapi alih-alih diarahkan untuk menaklukkan lautan global, PTBA harus fokus menjaga perapian dapur PLN agar listrik tetap murah untuk rakyat dan industri.

Di balik layar, ini bukan sekadar hubungan dagang biasa, tapi skenario plot twist di mana pemerintah bertindak seperti World Government yang mengatur harga, arah pelayaran, dan target produksi. Semua demi menjaga stabilitas politik dan ekonomi, walau efeknya ke laba PTBA jelas signifikan. Buktinya, saat harga pasar batubara masih di level menguntungkan, PTBA tidak bisa memaksimalkan margin karena volume besar justru lari ke DMO dengan harga tetap. Ketika biaya bahan bakar melonjak akibat B40 sebesar Rp1,08 triliun dan ongkos penambangan naik Rp1,16 triliun, ruang profit makin tergerus.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Lebih rumit lagi, biaya logistik ke PT KAI yang mencapai Rp4,08 triliun per semester adalah kewajiban yang tidak bisa dihindari, seperti pajak masuk jalur aman di dunia One Piece. Di atas kertas, kerja sama ini memang untuk efisiensi rantai pasok, tapi di realita, PTBA tidak bisa mencari alternatif lebih murah. Sama persis seperti kalau kru Topi Jerami dipaksa hanya boleh lewat satu rute resmi yang dijaga Angkatan Laut, meski ada jalur lain yang lebih singkat.

Dan yang bikin penonton geleng kepala, gaji direksi dan komisaris tetap stabil di Rp34,56 miliar meski laba anjlok 59% jadi Rp839,9 miliar. Analogi One Piece-nya, bayangkan setelah kapal diserang di Enies Lobby dan separuh harta hilang, para kapten tetap berpesta makan daging raksasa di dek atas sambil bilang kita harus tetap semangat.

Akhirnya, kalau cerita ini ditulis Oda, PTBA akan dicatat sebagai kru yang loyal sampai titik darah penghabisan, rela jadi tameng demi kelancaran misi besar armada BUMN. Tapi bagi pembaca yang mengerti strategi, jelas kelihatan kalau PTBA ini bukan tidak bisa kaya, tapi dipaksa untuk membagi hartanya demi kelangsungan pihak lain. Sebuah kisah klasik tentang kekuatan besar yang dikekang demi keseimbangan dunia, persis seperti banyak karakter kuat di One Piece yang akhirnya jadi pion di papan catur politik.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PTBA LK Q2 2025: Gagal Efisiensi + Tidak Cukup Diversifikasi

Request salah satu user Stockbit member di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

PT Bukit Asam Tbk atau PTBA adalah salah satu BUMN tambang batubara terbesar di Indonesia yang berdiri pada 2 Maret 1981 berdasarkan PP No. 42 Tahun 1980. Perusahaan ini mengalami beberapa perubahan penting, termasuk penyesuaian Anggaran Dasar pada 2008 untuk mengikuti UU No. 40 Tahun 2007, perubahan nama resmi menjadi PT Bukit Asam Tbk pada 2017, serta pembaruan Anggaran Dasar di 2023 yang mengatur struktur saham, peralihan hak saham, dewan komisaris dan direksi, serta mekanisme RUPS. Saham PTBA dikendalikan mayoritas oleh PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID sebesar 65,02% saham Seri B, sedangkan saham Seri A Dwiwarna tetap dimiliki pemerintah, memastikan kontrol negara baik langsung maupun tidak langsung. Perusahaan IPO pada Desember 2002 dengan melepas 346,5 juta saham dan telah melakukan program buyback pada 2015 dan 2020, dengan sisa saham treasuri wajib dilepas sebelum Maret 2029. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Bisnis PTBA terintegrasi dari hulu ke hilir, mencakup penambangan, pengolahan, pengangkutan, dan perdagangan batubara, serta mengoperasikan PLTU dan menjalankan diversifikasi ke jasa penambangan, pengolahan briket, perkebunan sawit, layanan kesehatan, real estat, dan konstruksi. PTBA juga memiliki ventura bersama strategis seperti PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) yang mengoperasikan PLTU mulut tambang Sumsel 8 yang baru COD pada Oktober 2023, meski sempat tertunda, serta PT Bukit Asam Transpacific Railway yang hingga 30 Juni 2025 belum beroperasi. Anak usaha PT Batubara Bukit Kendi untuk sementara menghentikan operasi tambangnya. Perusahaan juga terlibat dalam sejumlah sengketa pajak yang mencakup PBB, PPN, dan PPh, sebagian masih dalam proses banding atau gugatan.

Pendapatan PTBA semester I 2025 mencapai Rp20,45 triliun, naik dari Rp19,64 triliun setahun sebelumnya. Penjualan batubara tetap menjadi tulang punggung dengan kontribusi Rp20,10 triliun, sementara pendapatan non batubara mencapai Rp348 miliar. Dua pelanggan utama yang nilainya di atas 10% total pendapatan adalah PLN Grup sebesar Rp6,78 triliun dan MIND ID Trading Pte Ltd sebesar Rp1,59 triliun. Dari sisi geografis, penjualan domestik menyumbang Rp9,70 triliun. Ekspor menunjukkan pergeseran tajam, dengan Bangladesh melonjak dari Rp284 miliar menjadi Rp2,86 triliun, Filipina naik menjadi Rp1,18 triliun, sementara India, Korea, China, Thailand, dan Malaysia mengalami penurunan. Penurunan di beberapa negara ini berpotensi menekan volume penjualan jika tidak diantisipasi. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Piutang usaha per 30 Juni 2025 mencapai Rp5,71 triliun, naik dari Rp5,18 triliun pada akhir 2024. Pihak berelasi mendominasi piutang dengan Rp3,96 triliun (mayoritas PLN Grup), sedangkan pihak ketiga turun menjadi Rp1,76 triliun. Sebagian besar piutang masih lancar, hanya Rp144 miliar yang sudah jatuh tempo lebih dari 90 hari. Pengelolaan risiko kredit dilakukan ketat, mewajibkan persetujuan khusus untuk pelanggan baru dan pembayaran melalui L/C kecuali untuk PLN Grup.

Dari sisi biaya, semester I 2025 total COGS mencapai Rp18,21 triliun, naik dari Rp16,24 triliun, menjadi faktor utama penurunan laba bersih yang terjun dari Rp2,05 triliun menjadi Rp839,9 miliar atau anjlok sekitar 59%. Lonjakan biaya terutama disebabkan kenaikan jasa penambangan Rp1,16 triliun, bahan bakar dan pelumas Rp1,08 triliun, biaya angkut batubara Rp300 miliar, efek persediaan Rp928 miliar, serta kenaikan depresiasi dan amortisasi menjadi Rp977 miliar. Pembelian dari Pertamina untuk bahan bakar melonjak dari Rp826 miliar menjadi Rp1,91 triliun. Dua pemasok terbesar adalah PT Kereta Api Indonesia Rp4,08 triliun untuk jasa angkutan dan PT Pamapersada Nusantara $UNTR Rp3,99 triliun untuk jasa penambangan. Vendor lain seperti PT Putra Perkasa Abadi, PT Servo Lintas Raya, PT Dahana, dan PT Asuransi Jasa Indonesia juga berkontribusi terhadap biaya. Utang usaha naik menjadi Rp4,37 triliun dari Rp2,92 triliun, didominasi utang ke Pertamina Rp810 miliar dan KAI Rp627 miliar.

Selain beban pokok yang melonjak, pos pendapatan lain-lain anjlok dari Rp408 miliar menjadi Rp68 miliar, terutama akibat penurunan laba kurs Rp169 miliar dan pendapatan lain-lain Rp173 miliar. Faktor ini bersifat non operasional dan fluktuatif. Beban gaji, tunjangan, dan kompensasi manajemen naik tetapi nilainya relatif kecil dibanding penurunan laba. Provisi persediaan, piutang, dan cadangan reklamasi juga tidak signifikan terhadap penurunan laba. Liabilitas berbunga meningkat, memicu kenaikan beban bunga Rp28 miliar. Beban pasca kerja juga naik puluhan miliar. Ekuitas turun karena saldo laba belum dicadangkan menyusut, namun PTBA tidak membayar dividen pada periode ini sehingga kas lebih terjaga.

Arus kas operasi menurun menjadi Rp2,22 triliun dari Rp3,07 triliun, sejalan dengan turunnya laba. Arus kas investasi melonjak menjadi Rp1,34 triliun akibat belanja modal yang tinggi, sementara arus kas pembiayaan justru lebih kecil keluar karena tidak ada pembayaran dividen. Setelah periode pelaporan, PTBA menarik pinjaman jangka pendek Rp3,4 triliun dari BNI dan $BBRI untuk kebutuhan modal kerja dan pembiayaan umum. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Secara prospek, sejumlah regulasi baru dinilai menguntungkan. PP 25/2024 memberi kepastian perpanjangan IUP hingga 10 tahun per pembaruan, UU No. 1 Tahun 2025 mengembalikan status BUMN PTBA dan memperkuat tata kelola, sementara PP 28/2025 menyederhanakan perizinan berbasis risiko. Namun, tantangan tetap besar, termasuk kewajiban DMO 25% yang dapat menekan margin jika harga domestik lebih rendah dari ekspor, serta Kepmen ESDM 72/2025 yang menetapkan harga patokan minimum untuk perhitungan pajak, berpotensi membuat laba kena pajak lebih tinggi dari realisasi.

PTBA saat ini menghadapi tekanan laba akibat lonjakan biaya operasional inti, terutama bahan bakar dan jasa penambangan, yang sebagian bersifat permanen akibat regulasi seperti B40. Penurunan pendapatan non operasional memperburuk kondisi, sementara depresiasi yang meningkat adalah konsekuensi investasi masa lalu. Perusahaan memiliki pondasi pasar yang kuat dengan pelanggan strategis dan akses pembiayaan yang terjaga, tetapi perlu strategi efisiensi biaya, optimalisasi kontrak, dan diversifikasi pasar ekspor untuk mengembalikan margin dan laba ke level sebelumnya.

Jika melihat lebih dalam, posisi PTBA di industri batubara nasional memang unik. Sebagai BUMN yang terintegrasi penuh, PTBA tidak hanya mengandalkan tambang terbuka di Tanjung Enim, Ombilin, dan Peranap, tetapi juga menguasai rantai pasok logistik melalui fasilitas pelabuhan khusus dan jalur kereta angkutan batubara hasil kerja sama dengan PT KAI. Model integrasi ini memberi keuntungan dalam kendali distribusi, tetapi di sisi lain menciptakan ketergantungan biaya pada pihak-pihak strategis seperti KAI dan pemasok bahan bakar. Kontrak jangka panjang dengan PLN Grup menjamin volume penjualan yang stabil, namun dengan risiko harga yang terkendali bahkan saat harga pasar batubara sedang tinggi, sehingga margin tidak selalu optimal di periode booming harga. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Diversifikasi usaha memang memberi bantalan, misalnya dari CPO, briket, dan jasa kesehatan melalui PT Bukit Asam Medika, tetapi kontribusinya terhadap total pendapatan masih kecil. Segmen non batubara menghasilkan Rp348 miliar di semester I 2025, yang meski naik dari Rp254 miliar, porsinya tetap kurang dari 2% total revenue. Artinya, secara fundamental, kinerja PTBA masih sangat sensitif terhadap dinamika pasar batubara global dan domestik. Fluktuasi harga internasional, permintaan dari negara tujuan utama, serta kebijakan ekspor-impor negara pembeli seperti India, China, dan Vietnam sangat mempengaruhi kinerja.

Dari sisi pasar ekspor, pergeseran yang terjadi di semester I 2025 menarik untuk dicermati. Lonjakan penjualan ke Bangladesh dan Filipina menunjukkan keberhasilan membuka atau memperluas pasar baru, tetapi penurunan signifikan ke India, Korea, dan China perlu diwaspadai. India selama ini menjadi salah satu konsumen besar batubara PTBA, sehingga penurunan dari Rp3,67 triliun menjadi Rp2,27 triliun bukan sekadar fluktuasi biasa. Faktor seperti kebijakan energi domestik negara tersebut, preferensi kualitas batubara, serta kompetisi harga dari pemasok lain seperti Australia dan Afrika Selatan, bisa menjadi penyebab yang harus diantisipasi. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Masalah biaya adalah titik krusial. Kenaikan harga bahan bakar akibat regulasi B40, kenaikan tarif jasa angkut kereta, dan biaya penambangan yang meningkat dari kontraktor utama seperti Pamapersada, menunjukkan struktur biaya yang sangat tertekan. Bahkan ketika pendapatan tumbuh, margin tergerus karena COGS naik lebih cepat. Situasi ini menuntut manajemen untuk mencari efisiensi operasional, termasuk renegosiasi kontrak dengan vendor, investasi pada peralatan yang lebih hemat energi, dan optimalisasi rute distribusi.

Di tengah tekanan tersebut, manajemen PTBA tetap menjaga likuiditas. Tidak dibayarnya dividen pada 2025 adalah langkah taktis untuk menahan arus kas keluar, apalagi ketika belanja modal melonjak. Penarikan pinjaman jangka pendek Rp3,4 triliun setelah periode pelaporan menunjukkan bahwa perusahaan masih memiliki kepercayaan dari perbankan, terutama bank BUMN, untuk mendukung modal kerja. Namun, ini juga berarti beban bunga bisa bertambah di periode mendatang jika pinjaman tidak segera dilunasi.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Secara regulasi, prospek PTBA relatif diuntungkan dengan adanya PP 25/2024 yang memastikan perpanjangan IUP hingga 10 tahun per pembaruan, memberikan kepastian operasi jangka panjang. UU No. 1 Tahun 2025 juga memperkuat posisi PTBA sebagai BUMN yang dikelola profesional, membuka peluang efisiensi birokrasi dan tata kelola. Meski demikian, kewajiban DMO dan regulasi harga patokan tetap menjadi faktor pembatas fleksibilitas komersial.

Ke depan, kunci keberhasilan PTBA terletak pada kemampuannya menyeimbangkan antara menjaga volume penjualan, mengendalikan biaya, dan memanfaatkan peluang pasar ekspor yang sedang berkembang. Perusahaan perlu mengelola risiko kurs dengan strategi lindung nilai yang tepat, mengantisipasi kenaikan biaya energi dengan diversifikasi sumber pasokan bahan bakar, serta memanfaatkan momentum regulasi baru untuk memperluas kerja sama strategis. Jika langkah-langkah ini dijalankan konsisten, PTBA berpeluang mengembalikan margin laba ke level yang lebih sehat meskipun tekanan biaya dan pasar tetap ada.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/7

testestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PTBA
Berdasarkan data analisis teknikal saham **PTBA** per tanggal **2025-08-14**, berikut adalah kesimpulan dari berbagai aspek utama dan rekomendasi secara keseluruhan.

---

### Kesimpulan Aspek Teknis Utama

* **Trend (Tren)**:
* Sinyal tren utama menunjukkan sentimen **bearish (turun)**. Hal ini terlihat dari harga penutupan (`Close`: 2420) yang berada di bawah beberapa moving average penting, seperti SMA20 (`2430.0`), SMA50 (`2561.6`), dan SMA200 (`2684.4`).
* Indikator **MACD** juga menunjukkan sinyal bearish dengan nilai MACD (`-28.39`) yang berada di bawah garis sinyalnya (`-38.50`).
* Meskipun demikian, ada sedikit sinyal positif dari indikator **Aroon Up** (`8.0`) yang lebih tinggi dari **Aroon Down** (`0.0`), namun ini perlu dicermati lebih lanjut karena tren jangka panjang masih menunjukkan penurunan.

* **Volume (Volume)**:
* Volume perdagangan (`8775800`) menunjukkan aktivitas yang signifikan.
* Indikator **Accumulation/Distribution Line (volume_adi)** bernilai sangat negatif (`-4380563842.64`), menunjukkan adanya distribusi atau tekanan jual yang kuat.
* **Chaikin Money Flow (volume_cmf)** juga bernilai negatif (`-0.27`), menegaskan bahwa ada lebih banyak uang yang keluar dari saham daripada yang masuk. Ini mengindikasikan tekanan jual yang dominan.

* **Volatility (Volatilitas)**:
* Berdasarkan **Bollinger Bands**, harga penutupan (`2420`) berada di bawah garis tengah (`volatility_bbm`: `2430`), mendekati batas bawah (`volatility_bbl`: `2385.7`). Ini menunjukkan bahwa harga saat ini berada di zona bawah dari rentang normalnya.
* Nilai **Average True Range (volatility_atr)** sebesar `32.9` menunjukkan volatilitas pergerakan harga yang moderat.

* **Momentum (Momentum)**:
* Indikator **Relative Strength Index (RSI)** berada di `42.69`. Nilai ini berada di bawah `50`, yang mengindikasikan bahwa momentumnya **lemah** dan sentimen pasar cenderung bearish, meskipun belum memasuki area *oversold* (`<30`).
* **Stochastic Oscillator (momentum_stoch)** berada di `37.5`, juga menunjukkan momentum yang lemah, namun masih di atas area oversold.
* **Williams %R (momentum_wr)** bernilai `-62.5`, mengindikasikan bahwa harga penutupan berada di bagian bawah dari rentang perdagangan baru-baru ini.

---

### Kesimpulan Keseluruhan & Rekomendasi

Secara keseluruhan, analisis teknikal saham **PTBA** pada tanggal 2025-08-14 menunjukkan sentimen yang **sangat bearish**. Tekanan jual terlihat jelas dari indikator tren, volume, dan momentum.

* **Trend:** Tren jangka pendek hingga menengah menunjukkan penurunan yang konsisten.
* **Volume:** Aktivitas perdagangan didominasi oleh tekanan jual yang kuat.
* **Momentum:** Momentum pasar lemah dan sentimen investor cenderung negatif.

**Rekomendasi:**

* **Bagi yang belum memiliki saham:** Disarankan untuk **menghindari (wait and see)** terlebih dahulu. Tunggu hingga ada sinyal pembalikan tren yang jelas, seperti harga yang berhasil menembus di atas moving average penting atau indikator momentum kembali ke area positif.
* **Bagi yang sudah memiliki saham:** Perlu dipertimbangkan untuk **cut loss** atau **mengurangi posisi (hold with caution)**, terutama jika harga terus bergerak di bawah level support penting. Perhatikan pergerakan harga di sekitar level `2400` sebagai support psikologis.

Perlu diingat bahwa analisis teknikal hanyalah salah satu alat bantu dalam pengambilan keputusan. Selalu kombinasikan dengan analisis fundamental dan berita terkini mengenai perusahaan dan industri.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PTBA Emang udh takdirnya saham ini JD saham deviden aja,gw Pendem aja JD menghasilkan

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PTBA sideways aja terus ndar

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

MM Itemgay dan $PTBA paling pelit emang 😁😏🫣😂

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@fajararrohman 🤣🤣🤣🤣 bg, jangan ngarepinn naik di saham $PTBA 😂😂😂😂 abg tinggal tiidurrrr aja, 3 atw 6 bulan baru naik bg. ini saham slow motion, ga agresif kayaa saham lainya, dalam posisi sidway, baru naikkk, bulan september baru naik, syukur2 tembus ke 2600 🤣🤣🤣🤣

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PTBA hmmmm ndak niat emg ni saham

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Perkenalkan saya Erie Irianti, mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Keuangan, Universitas Terbuka, sedang melakukan penelitian sebagai bagian dari penyusunan tugas akhir dengan judul "Pengaruh Overconfidence terhadap Keputusan Investasi Saham''.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh overconfidence terhadap keputusan investasi saham.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara(i) untuk meluangkan waktu dalam mengisi kuesioner ini.

Seluruh data dan informasi yang diberikan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan akademik.

Kuesioner ini bersifat anonim dan tidak akan digunakan untuk tujuan lain di luar penelitian.

https://cutt.ly/crGPwt0N

Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara(i), saya mengucapkan terima kasih.

$PWON $PTBA $TOWR

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Pengurangan fleet produksi kak di site ..... banyak kontraktor di berhenti sementara di bukit asam $PTBA bahkan putra perkasa abadi dan pama pengurangan jam kerja.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADRO $BUMI $PTBA

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PTBA saham kocak 🤭🤭

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PTBA 🌱

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PTBA sampe kapan om? udah males avgd makin banyak duit minusnya 😊

$PGAS $BBCA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PTBA kamu ada masalah apa sih? sini cerita

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy