Volume
Avg volume
PT. Bukit Asam Tbk (PTBA) bergerak dalam bidang pertambangan batubara, termasuk survei umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan, pemeliharaan fasilitas pelabuhan batubara khusus untuk keperluan internal dan kebutuhan eksternal, pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap untuk kebutuhan internal dan eksternal dan memberikan jasa konsultasi terkait industri pertambangan batubara serta produk turunannya, dan pengembangan perkebunan. Pada tahun 1993, Perusahaan ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan Unit Usaha Briket Batubara.
misi bang mau nanya, saya pemula dan baru mendalami invest saham, untuk jangka panjang.
sementara sudah nyari circle” yang invest saham tapi ga ada. jadi belajar cari tahu di chatgpt belajar disana dan kadang konsultasi disana tapi selain dari gpt saya juga baca baca dari ig, sama stream stockbit.
pendapat nya gimana ya bang, mohon pencerahannya?🙏🏼
$BBRI $BMRI $PTBA
Analisa Fundamental BYAN 2025
PT Bayan Resources Tbk atau BYAN adalah salah satu emiten batu bara paling fenomenal di Bursa Efek Indonesia. Dengan harga saham yang sudah naik ribuan persen dalam lima tahun terakhir, BYAN menjadi magnet utama bagi investor batu bara. Tapi di balik semua euforia harga sahamnya, yang sering jadi pertanyaan adalah: apakah fundamental BYAN memang sekuat itu, atau valuasinya sudah terlalu mahal untuk sebuah perusahaan komoditas?
Sepanjang tahun 2024, BYAN mencetak pendapatan sebesar USD 3,45 miliar, sedikit turun dari tahun sebelumnya. Namun menariknya, laba bersih justru tetap tinggi di angka USD 922 juta. Hal ini menunjukkan bahwa BYAN berhasil mempertahankan margin profitabilitas yang tinggi meskipun harga batu bara global mulai terkoreksi. Dengan Net Profit Margin di atas 26 persen, BYAN termasuk yang paling efisien dibandingkan perusahaan tambang lainnya.
Dari sisi rasio keuangan, performa BYAN memang luar biasa. Return on Equity mereka menyentuh angka sekitar 44 persen, sedangkan Return on Assets berada di kisaran 22 persen. Angka ini jarang ditemui bahkan di sektor pertambangan yang terkenal dengan margin tinggi. Rasio utangnya pun sangat rendah, dengan Debt to Equity Ratio hanya 0,05. Ini membuat BYAN punya fleksibilitas keuangan yang sangat kuat dan minim risiko pembiayaan.
Tapi kalau kita masuk ke valuasi, di sinilah letak perdebatan para investor. Saham BYAN saat ini diperdagangkan dengan Price to Earnings Ratio sekitar 43 kali dan Price to Book Value sekitar 17,5 kali. Angka ini jauh di atas rata-rata sektor batu bara, yang biasanya dihargai antara 4 sampai 10 kali earnings. Dengan valuasi seperti ini, investor yang menganut value investing klasik tentu akan berpikir dua kali untuk masuk ke saham ini.
Namun tidak bisa dipungkiri, BYAN punya banyak faktor pendukung. Akses logistik yang mereka miliki sendiri—mulai dari jalan hauling, pelabuhan, hingga infrastruktur pengangkutan—membuat biaya produksi mereka jauh lebih efisien dibandingkan pesaing. Ditambah lagi, cadangan batu bara yang besar dan kualitas kalori tinggi menjadi daya tarik utama bagi pasar ekspor, terutama ke Asia Timur.
Untuk investor value investing, BYAN adalah saham yang secara fundamental sangat sehat, tapi valuasinya menuntut ekspektasi tinggi untuk pertumbuhan di masa depan. Saham ini bisa menarik jika kamu percaya bahwa manajemen mampu mempertahankan margin tinggi dan ekspansi mereka ke hilirisasi atau diversifikasi energi berjalan sesuai rencana. Namun jika kamu mencari margin of safety, mungkin BYAN akan terasa terlalu premium di harga sekarang.
Yang jelas, BYAN bukan saham untuk investor yang mengejar murahnya valuasi. Tapi untuk mereka yang mengincar kualitas bisnis, dominasi logistik, dan konsistensi laba tinggi, ini adalah contoh perusahaan tambang yang sangat efisien. Apakah layak dikoleksi? Semua kembali ke strategi dan horizon waktu investasi masing-masing.
Kalau kamu ingin bahas saham BYAN lebih dalam dan diskusi bareng komunitas belajar saham, kamu bisa join di grup Telegram gratis kami di sini: https://stockbit.com. Artikel ini ditulis untuk tujuan edukasi dan bukan ajakan beli atau jual. Selalu riset dan pahami profil risikomu sebelum masuk ke saham sektor komoditas.
$BYAN $IHSG $PTBA
Analisa Fundamental BUMI 2025
PT Bumi Resources Tbk atau BUMI merupakan salah satu pemain besar di sektor batu bara Indonesia. Lewat dua anak usaha andalan yaitu Kaltim Prima Coal (KPC) dan Arutmin Indonesia, BUMI menguasai cadangan dan produksi batu bara dalam jumlah besar yang menjadikannya salah satu eksportir batu bara termurah di pasar global. Perusahaan ini memang punya sejarah panjang dengan segala pasang surutnya, termasuk beban utang besar yang dulu jadi momok bagi investor. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, BUMI mulai menunjukkan pemulihan yang signifikan dari sisi kinerja keuangan.
Di tahun 2024, meskipun pendapatan turun 13 persen menjadi sekitar USD 1,36 miliar akibat penurunan harga batu bara global, BUMI justru berhasil meningkatkan laba bersihnya hingga 45,5 persen menjadi USD 170,9 juta. Lonjakan laba ini mencerminkan perbaikan efisiensi operasional dan keberhasilan manajemen dalam mengendalikan biaya, sesuatu yang dulu menjadi titik lemah mereka. Di tengah tekanan industri komoditas, margin yang membaik ini menjadi sinyal positif bagi investor jangka panjang.
Dari sisi rasio keuangan, BUMI mencatat Return on Equity sebesar 6 persen dan Return on Assets sekitar 1,7 persen. Angka ini memang belum tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan sekelas Adaro atau ITMG, tapi mengingat BUMI datang dari posisi keuangan yang sempat sangat berat, perbaikan ini layak diapresiasi. Lebih menggembirakan lagi, rasio utang terhadap ekuitas (D/E) berhasil ditekan hingga ke level 0,17 kali. Ini mencerminkan bahwa perusahaan mulai mampu menata kembali struktur permodalannya setelah bertahun-tahun berjuang dengan restrukturisasi utang.
Kalau bicara valuasi, saham BUMI masih tergolong murah. Dengan Price to Earnings Ratio sekitar 8 kali dan Price to Book Value di bawah 1 kali, valuasi BUMI saat ini lebih rendah dari rata-rata sektor tambang. Bagi investor yang menerapkan pendekatan value investing, valuasi rendah ini bisa jadi sinyal awal untuk masuk, asalkan disertai analisis fundamental dan pemahaman terhadap volatilitas sektor komoditas.
Namun, seperti semua saham tambang, BUMI tetap menyimpan risiko. Kinerja perusahaan sangat bergantung pada harga batu bara global yang bersifat siklikal. Selain itu, meskipun utangnya sudah jauh lebih ringan, warisan masa lalu tetap membuat investor perlu mencermati setiap langkah strategis dan keputusan keuangan perusahaan ke depan. Tapi selama manajemen bisa mempertahankan efisiensi dan memanfaatkan harga batu bara saat tren naik, BUMI punya potensi untuk bangkit lebih kuat.
BUMI juga mulai menunjukkan arah yang lebih jelas dalam memperkuat tata kelola dan transparansi. Hal ini penting bagi investor jangka panjang yang tidak hanya melihat angka-angka di laporan keuangan, tapi juga mempertimbangkan kualitas manajemen dan tata kelola perusahaan. Dalam beberapa tahun ke depan, posisi pasar BUMI yang solid bisa menjadi keunggulan kompetitif jika dikelola dengan hati-hati.
Buat kamu yang tertarik mencari saham tambang dengan valuasi diskon, fundamental yang mulai membaik, dan prospek kenaikan siklikal, BUMI layak untuk dimasukkan ke dalam watchlist. Tapi ingat, saham seperti ini bukan untuk investor yang tidak siap menghadapi volatilitas. Kalau kamu ingin diskusi lebih lanjut atau belajar bareng komunitas investor, kamu bisa gabung ke grup Telegram gratis kami di sini: https://stockbit.com. Artikel ini ditulis untuk tujuan edukasi, bukan ajakan beli atau jual. Semua keputusan investasi tetap di tangan kamu.
$BUMI $PTBA $ITMG
MANTAP!!!!
SEGINI TOTAL NILAI DIVIDEND $GEMS TAHUN BUKU 2024
Hasil resmi dari RUPS yang diselenggarakan oleh PT Golden Energy Mines Tbk telah memutuskan akan membagikan dividend senilai 309/lembar saham.
Kalau digabungkan dengan dividend interim yang sudah dibagikan sebanyak 3x maka total nilai dividend adalah 1360/lembar saham.
Dengan harga terbaru saham di angka 9450, maka dividend yield selama setahun menyentuh angka 14%.
Gimana para investor?
Sudah puas dengan kinerja perusahaan ini & keputusan pembagian dividend?
$ITMG $PTBA
Temen gw pas $BBRI nyungsep mules pengen CL, gw bilang mending tahan dah, kalo bisa serok sekalian buat dividennya...
Giliran dapet dividen dan sekarang ijo dia girang, nanya TP aja ga ya? Mau dibeliin $PTBA buat avg up lalu nanti akhir tahun masuk BBRI lagi..
Gw bilangin, ngapain? avg PTBA Lo bagus, BBRI dah pulih dan Lo dpt dividen, ngapain di tp sekarang? Emang dah pasti kalo beli PTBA bisa naik lagi padahal batubara lagi di bawah harganya dan belum tentu Lo dpt harga bawah lagi buat BBRI.. 💁🏻