Index Harga Saham Gabungan
Indeks
Follow
6,815.73
▴ 48.93 (0.72)
As of Fri 16:14
188,172.48K
Volume
174,437.95K
Avg Volume
Mau meluruskan sebuah mis-persepsi yang ada sejak pasar modal ada
Sering saya jumpai komen2 netijen seperti "wah emiten ZZZZ ini harganya juga ZZZZ alias tidur, gak naik2"
Masbro/mbakbro
Wujud apresiasi emiten ke investor itu dividen.
Sebaliknya, wujud apresiasi investor ke emiten itu kenaikan harga.
Emiten punya kewajiban moral dan sosial untuk membagikan dividen, tetapi tidak punya kewajiban sama sekali mengenai harga.
Kenaikan harga itu kewajiban kita that's why haka + pinjol + oles margarin, never selot 🤣🙏 #ngawur
Kalo harga emiten itu kayak keong, padahal dividen yieldnya tinggi, dan rutin ga pernah bolong.
Berarti Anda sedang menemukan hidden gems.
Dan Anda tidak sepatutnya complaint.
Tidak perlu melakukan pompom emiten manapun.
Toh sendirinya kalo $IHSG naik harusnya emiten Anda yang hidden gems juga naik.
#flies away brrr mau nguli lagi dulu 🏃♂️🏃♂️
Akhirnya kejual juga emiten fomo $STRK di 50, pelajaran dari sebelumnya karena fomo.
Masih banyak emiten di $IHSG ternyata ☺️
Komisaris dan sejumlah direktur PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengundurkan diri. Salah satunya Garibaldi ‘Boy’ Thohir yang mundur dari jabatan komisaris GOTO.
GOTO telah menerima surat permohonan pengunduran diri para petinggi tersebut pada 30 April dan 2 Mei 2025. Selain Boy Thohir, Thomas Kristian Husted juga mundur dari jabatan wakil direktur utama. Selanjutnya, Thomas Kristian Husted akan terus fokus membantu GoTo Financial.
Lalu, Nila Marita Indreswari mundur dari jabatan direktur GOTO, karena akan fokus pada minat lain di luar perseroan. Sedangkan Pablo Malay mundur dari jabatan direktur, kemudian dinominasikan sebagai komisaris perseroan.
Sementara itu, Boy Thohir mundur dari GOTO dengan alasan ingin fokus pada usaha keluarganya.
“Hal itu tunduk pada persetujuan rapat umum pemegang saham yang akan dilakukan bersamaan dengan rapat umum pemegang saham tahunan perseroan mendatang. Lebih lanjut juga akan diajukan perubahan komposisi dewan komisaris dan direksi, termasuk menominasikan komisaris independen dan anggota direksi baru,” jelas Sekretaris Perusahaan GOTO, RA Koesoemohadiani dalam keterangannya, Jumat (2/5/2025).
Menurut dia, perseroan akan mengikuti dan menjalankan ketentuan yang diatur di dalam POJK 33/2014, Peraturan OJK No 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Anggaran Dasar Perseroan untuk mengadakan rapat umum pemegang saham dan meminta persetujuan dari pemegang saham atas pengunduran diri anggota direksi dan dewan komisaris.
“RUPS perseroan dengan agenda persetujuan atas pengunduran diri pihak-pihak sebagaimana tersebut akan dilaksanakan dalam waktu dekat, dimana perseroan akan melakukan prosedur pengumuman dan pemanggilan sesuai dengan ketentuan,” ungkapnya.
$IHSG $GOTO $BUKA
Analisa Teknikal Itu Bukan Jalan Menuju Pencerahan
Ngaku trader?
Setiap hari kamu buka chart. Layar penuh candle merah hijau yang berkedip seperti lampu disko. Indikator memenuhi layar MACD, RSI, stochastic, Bollinger Bands, moving average dari berbagai periode, fibo retracement, volume profile, parabolic SAR, Ichimoku cloud.
Ada satu masalah: kamu bahkan sering lupa harga sekarang ada di mana.
Kamu bangga bisa baca pola. Kamu hapal semua formasi:
Cup and handle.
Double top.
Descending triangle.
Head and shoulders.
Flag, wedge, pennant.
Lalu kamu analisa. Tarik garis. Coret-coret chart. Dan kamu merasa sudah melakukan sesuatu yang hebat. Kamu merasa “bisa baca pasar.”
Padahal, jujur aja…
Yang kamu lakukan bukan analisa. Tapi pembenaran.
Kamu sudah naksir satu saham. Entah karena rekomendasi influencer, obrolan grup, atau karena kamu merasa “saham ini murah”. Lalu kamu buka chart, bukan buat menimbang objektif. Tapi buat mencari satu alasan saja agar bisa bilang:
“Oke, ini waktunya entry.”
Dan ketika chart belum menunjukkan sinyal yang kamu harapkan?
Kamu ganti timeframe.
Lihat 1 jam, 4 jam, harian, mingguan.
Kamu utak-atik indikator.
Ganti parameter.
Cari satu sinyal yang bisa kamu tafsirkan sebagai bullish.
Dan ketika akhirnya kamu menemukannya, kamu bilang ke diri sendiri:
“Yes, saatnya cuan.”
Padahal itu bukan hasil dari sistem.
Bukan hasil dari perhitungan risiko.
Bukan hasil dari strategi teruji.
Itu cuma hasil dari harapan.
Kamu memanipulasi chart demi memenuhi ekspektasi pribadi. Kamu memaksa market untuk mengikuti narasi yang kamu buat sendiri. Dan kamu menyebutnya analisa.
Padahal yang kamu lakukan adalah self-confirmation bias.
Kamu trading bukan berdasarkan data.
Tapi berdasarkan keinginan.
Kamu bukan menganalisa chart.
Tapi memohon petunjuk dari chart.
Analisa teknikal itu bukan bola kristal.
Bukan peta harta karun.
Bukan kitab suci.
Bukan jalan pencerahan.
Analisa teknikal itu cuma cermin.
Dia memperlihatkan apa yang sudah terjadi bukan apa yang akan terjadi.
Kalau kamu pakai cermin untuk memutuskan ke mana langkah berikutnya tanpa pakai logika, tanpa sistem, tanpa rencana… ya siap-siap aja nabrak.
Market itu bukan rumus matematika kaku. Market adalah makhluk hidup yang digerakkan oleh emosi manusia: takut, serakah, panik, euforia. Dan semua emosi itu tercermin di chart.
Tapi teknikal tidak mengontrol emosi itu.
Teknikal hanya membantu melihat emosi itu.
Coba aku tanya...
Berapa kali kamu beli karena golden cross, tapi besoknya langsung merah?
Berapa kali kamu lihat flag pattern dan berharap terbang, tapi malah longsor?
Berapa kali kamu tahan saham karena masih di atas MA 200, tapi akhirnya jebol juga?
Kamu tahu kenapa?
Karena kamu lupa satu prinsip dasar:
Sinyal teknikal itu bukan jaminan.
Itu cuma probabilitas.
Dan trading itu bukan soal siapa yang paling pintar baca chart. Tapi siapa yang paling paham bagaimana menghadapi kemungkinan.
Trader yang baik bukan cari sinyal pasti. Tapi tahu cara bertahan meskipun sinyal gagal.
Banyak trader teknikal bangkrut bukan karena kurang ilmu, tapi karena terlalu percaya sama chart. Kamu narik garis support-resistance kayak bikin karya seni. Chart-mu rapi, estetik. Tapi portofoliomu berdarah-darah.
Kenapa?
Karena kamu lupa fungsi teknikal yang sebenarnya.
Teknikal itu cuma alat bantu.
Bukan pengganti otak.
Bukan pengganti logika.
Bukan pengganti manajemen risiko.
Kalau kamu nggak tahu apa itu stop loss,
nggak ngerti position sizing,
nggak ngerti risk-reward ratio...
Maka cepat atau lambat, teknikal lah yang akan membunuhmu.
Bukan karena indikator salah.
Tapi karena kamu maksa chart menjawab pertanyaan yang seharusnya dijawab oleh sistem.
Dan ini kesalahan fatal yang umum terjadi:
Semakin kamu bingung, semakin banyak indikator kamu tumpuk.
Kamu pasang MA 20, MA 50, MA 200.
RSI 14. Stochastic 5-3-3.
VWAP. Volume profile. Fibo retracement.
Ichimoku cloud. Parabolic SAR.
Semuanya kamu aktifkan. Layar penuh warna-warni.
Kamu pikir semakin banyak indikator, semakin kuat konfirmasi.
Padahal:
Semakin banyak indikator, semakin besar kebingunganmu.
Semakin banyak sinyal, semakin banyak kontradiksi.
Semakin banyak analisa, semakin lambat kamu ambil keputusan.
Dan akhirnya?
Kamu nggak entry sama sekali atau entry saat udah telat.
Itu bukan analisa. Itu paralysis by analysis.
Dan itu lebih berbahaya daripada entry yang salah.
Karena kamu kehilangan peluang. Kehilangan momentum.
Tapi tetap merasa “sibuk”.
Kalau kamu masih baca sampai sini, berarti kamu mulai sadar.
Bahwa selama ini kamu bukan jadi analis, tapi jadi pemimpi teknikal.
Kamu bukan cari sistem.
Tapi cari pelarian.
Kamu berharap candle bisa nunjuk jalan.
Padahal arah itu harus datang dari strategi.
Dari sistem.
Dari perencanaan.
Bukan dari sinyal.
Dan kalau kamu belum punya sistem,
maka teknikal cuma jadi alat pembenaran untuk keputusan impulsif.
Contohnya gini:
Kamu lihat satu saham breakout.
Volume naik. Candle hijau panjang.
Langsung FOMO.
Langsung masuk. Tanpa pikir panjang.
Besoknya? Gap down.
Support jebol. Harga turun.
Kamu panik. Tapi kamu buka chart lagi.
Cari pembenaran.
“Ini cuma retest.”
“Mungkin throwback ke breakout zone.”
Lalu kamu tahan.
Padahal itu bukan retest. Tapi reversal.
Sakit? Sakit.
Tapi siapa suruh kamu percaya candle lebih dari percaya proses?
Yang kamu perlukan bukan hafalan 100 pola teknikal.
Tapi pemahaman 3 hal penting ini:
1. Kenapa kamu beli.
Bukan cuma karena sinyal. Tapi karena kamu tahu logika di baliknya.
Ada sistem. Ada alasan. Ada rencana.
2. Kapan kamu keluar.
Jangan tunggu chaos untuk menentukan titik exit.
Sebelum masuk, kamu harus tahu di mana akan take profit dan di mana akan cut loss.
3. Seberapa besar kamu berani rugi.
Karena semua sinyal bisa gagal. Tapi kamu bisa tetap hidup kalau kamu bisa kelola risiko.
Itu prinsip dasar yang sering diabaikan.
Trader yang survive bukan trader yang paling pintar,
tapi trader yang paling disiplin.
Dan terakhir…
Ingat ini baik-baik:
“Analisa teknikal bukan untuk mencari kepastian. Tapi untuk membaca kemungkinan.”
Kalau kamu masih berharap candle kasih jawaban pasti,
berarti kamu belum siap jadi trader.
Kamu masih jadi pemuja sinyal.
Bukan pengambil keputusan.
Dan pasar itu nggak butuh pemuja.
Pasar hanya menghargai mereka yang:
Punya sistem.
Punya kendali emosi.
Paham bahwa kalah itu bagian dari permainan.
Kalau kamu menganggap chart bisa menyelamatkanmu dari kerugian,
maka kamu akan terus terjebak dalam lingkaran harapan kosong.
Yang kamu butuhkan bukan candle hijau,
tapi mindset yang tahan banting.
Mindset yang ngerti bahwa nggak semua sinyal harus dituruti.
Mindset yang tahu bahwa kadang, posisi terbaik adalah nggak ambil posisi.
Mindset yang sadar bahwa profit itu bukan hasil dari sekali klik, tapi hasil dari disiplin berulang.
Dan kalau kamu bisa mulai dari situ…
maka akhirnya kamu benar-benar menjadi trader.
Bukan pemimpi.
Bukan pemuja.
Tapi pengambil keputusan yang bertanggung jawab.
$IHSG $BTC $BTCID
Artinya lebih ke positif sih, asing udah keluar gila2an selama berbulan bulan,
Sekarang mulai masuk lagi meski sedikit tapi $IHSG juga perlahan naik,
Jadi Sell a May, Go Away tidak perlu terlalu dikhawatirkan
Bagian 2: Struktur dan Ciri-Ciri Zigzag (A-B-C)
Setelah memahami pentingnya Zigzag Wave dalam kerangka teori Elliott Wave, kini saatnya kita menyelami lebih dalam struktur internal dan karakteristik unik Zigzag agar dapat mengidentifikasinya secara tepat dan menggunakannya secara efektif dalam trading.
Zigzag adalah pola koreksi sederhana namun kuat yang terdiri dari tiga gelombang — diberi label A, B, dan C. Dalam konteks teori Elliott, pola ini diklasifikasikan sebagai koreksi tajam (sharp correction) karena umumnya bergerak cepat dan dalam, melawan arah tren utama. Dalam bagian ini, kita akan mempelajari struktur gelombang A, B, dan C secara mendalam, serta ciri khas teknikal yang membedakan Zigzag dari pola korektif lainnya.
⸻
A. Struktur Dasar Zigzag: Gelombang A-B-C
Pola Zigzag dibentuk oleh tiga gelombang utama:
1. Wave A – gelombang awal dari koreksi.
2. Wave B – retracement parsial terhadap wave A.
3. Wave C – lanjutan koreksi yang lebih besar dari wave A.
1. Wave A: Koreksi Awal yang Impulsif
Wave A pada Zigzag biasanya berupa gelombang impulsif — yaitu gerakan yang kuat dan jelas melawan arah tren utama sebelumnya. Ini penting karena struktur impulsif pada wave A merupakan ciri pembeda utama dari Zigzag dibandingkan pola korektif lain seperti Flat, di mana wave A sering berbentuk koreksi.
Karakteristik:
• Berbentuk impulsif (5 sub-wave: 1-2-3-4-5).
• Sering kali menyebabkan kepanikan awal atau realisasi keuntungan.
• Volume perdagangan bisa meningkat drastis, terutama jika koreksi didorong oleh faktor fundamental.
2. Wave B: Retracement Palsu
Wave B adalah retracement atau pemantulan dari wave A, namun kekuatannya lemah. Banyak trader yang terjebak di wave ini karena mengira tren utama akan kembali. Namun dalam Zigzag, wave B umumnya tidak melebihi puncak wave A.
Karakteristik:
• Berbentuk korektif (3 sub-wave: a-b-c).
• Biasanya retrace antara 38,2% hingga 61,8% dari wave A.
• Volume cenderung rendah karena pelaku pasar masih ragu-ragu.
• Sering menjadi jebakan (bull trap atau bear trap).
3. Wave C: Koreksi Lanjutan dan Penentu Akhir Zigzag
Wave C adalah gelombang terakhir dalam Zigzag dan juga yang paling menentukan. Seperti wave A, wave C juga merupakan gelombang motif, dan biasanya berbentuk impulsif dengan struktur 5 sub-wave.
Karakteristik:
• Struktur 5 gelombang (1-2-3-4-5).
• Sering kali sama panjang atau bahkan lebih panjang dari wave A.
• Muncul dengan volume yang meningkat saat mendekati akhir koreksi.
• Setelah wave C selesai, pasar biasanya kembali ke tren utama.
⸻
B. Ciri-Ciri Khusus Zigzag yang Harus Diingat
Ada beberapa ciri khas yang membuat Zigzag mudah dikenali, terutama saat dibandingkan dengan pola koreksi lainnya:
1. Struktur 5-3-5
• Gelombang A: 5 sub-wave (impulsif)
• Gelombang B: 3 sub-wave (korektif)
• Gelombang C: 5 sub-wave (impulsif)
Struktur ini menjadi identitas utama Zigzag. Bila kamu menemukan pola koreksi dengan urutan seperti ini, kemungkinan besar itu adalah Zigzag.
2. Sudut Kemiringan Tajam
Zigzag biasanya membentuk sudut kemiringan tajam pada chart, berbeda dengan Flat yang cenderung mendatar. Kemiringan tajam ini menunjukkan kekuatan koreksi dan sering menandakan “panic selling” atau “exhausted buying”.
3. Wave B Pendek
Wave B dalam Zigzag tidak pernah lebih tinggi dari titik awal Wave A (pada koreksi turun), atau lebih rendah dari akhir Wave A (pada koreksi naik). Bila wave B lebih panjang dari wave A, maka pola itu bukan Zigzag — mungkin Flat atau pola kombinasi lain.
4. Rasio Fibonacci
Fibonacci retracement dan extension sangat membantu dalam mengukur panjang Zigzag. Beberapa rasio umum:
• Wave B retrace 38,2% – 61,8% dari wave A.
• Wave C biasanya setara atau 1,618 kali panjang wave A.
⸻
C. Bentuk Visual Zigzag: Upward dan Downward
Zigzag dapat terjadi dalam dua bentuk arah:
1. Zigzag Turun (Bearish Zigzag)
• Wave A: turun (impulsif)
• Wave B: naik (korektif)
• Wave C: turun (impulsif)
Zigzag ini sering terjadi saat pasar sedang tren naik, lalu mengalami koreksi. Ini adalah pola umum dalam wave 2 atau wave 4 dari impuls utama naik.
2. Zigzag Naik (Bullish Zigzag)
• Wave A: naik (impulsif)
• Wave B: turun (korektif)
• Wave C: naik (impulsif)
Zigzag naik muncul saat pasar sedang tren turun lalu terkoreksi ke atas. Umumnya terjadi pada wave B dari koreksi besar atau retracement sebelum pasar turun lebih dalam.
⸻
D. Kesalahan Umum dalam Mengidentifikasi Zigzag
Banyak trader keliru dalam membaca Zigzag, terutama bila:
1. Salah Hitung Sub-Wave
Tidak mengidentifikasi jumlah sub-wave dengan tepat. Misalnya, mengira wave A adalah 5 sub-wave padahal hanya 3 — ini bisa menyebabkan salah label.
2. Bingung dengan Pola Lain
Terkadang Flat yang cukup tajam bisa terlihat seperti Zigzag, padahal wave A-nya hanya 3 sub-wave. Cek struktur internal sangat penting.
3. Mengabaikan Konteks Timeframe
Zigzag pada timeframe kecil bisa terlihat berbeda saat diperbesar. Fraktalitas membuat satu Zigzag bisa jadi bagian dari pola yang lebih besar. Selalu lihat multi-timeframe.
⸻
E. Tips Identifikasi Cepat Zigzag
Berikut beberapa tips cepat:
1. Cek wave A: apakah 5 sub-wave?
2. Lihat wave B: apakah pendek dan korektif?
3. Periksa wave C: apakah 5 sub-wave dan impulsif?
4. Apakah sudut gerakannya tajam?
5. Gunakan Fibonacci: ukur retracement dan extension.
Jika kelima hal ini terkonfirmasi, besar kemungkinan kamu sedang melihat pola Zigzag.
⸻
Kesimpulan Bagian 2
Struktur Zigzag (A-B-C) adalah koreksi tajam dalam teori Elliott yang memiliki struktur khas 5-3-5. Gelombang A dan C harus impulsif, sedangkan B adalah korektif. Ciri khas ini membedakan Zigzag dari pola Flat atau Triangle. Menguasai struktur internal Zigzag sangat penting untuk menghindari kesalahan identifikasi dan menangkap peluang terbaik di pasar yang sedang melakukan koreksi.
Di bagian selanjutnya, kita akan mendalami variasi Zigzag yang lebih kompleks, yaitu Double dan Triple Zigzag, serta bagaimana mengenalinya di grafik nyata.
$BBNI $BBRI $IHSG
1/2
Banyak orang yang pengen sukses di trading, tapi hanya sedikit yang mau belajar dan kerja keras.
Ga punya strategi, disuruh belajar mandiri males, ngikut orang yang udah jago maunya cuman yg gratisan, dan maunya cuman disuapin mulu.
Ga pernah backtesting, ga pernah jurnaling, liat insight tebel dikit udah males baca.
Si fulan bahas saham A langsung Fomo, si fulan bahas saham B langsung panik, orang lain ngomong bagus tentang sahamnya didukung, giliran ngomongin yg jelek dihujat.
Trading itu sama dengan Bisnis, jadi butuh kerja keras, kesabaran, dan pengorbanan.
Kalo dari awal terjun ke dunia trading cuman pengen cuan instan, pengen gambling, spekulasi, saran saya mending udahan aja. Karena kasian kalian, bakal rugi duit dan rugi waktu.
Kalo emang mau sukses, mulai sekarang harus berani buat merubah kebiasan yang jelek itu.
Ingat! Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali mereka merubah nasib mereka sendiri.
Happy Weekend~
$IHSG $ANTM $BBRI
Technical Review Tren $IHSG di Timeframe 1 Week
Jumat sore adalah waktunya sidang akhir buat market IHSG. Di sinilah pasar ngumumin siapa yang lagi pegang kendali apakah buyer yang lagi ngebangun fondasi atau seller yang udah siap banting lagi. Buat lo yang ngejalanin strategi momentum atau price action, closing weekly itu ibarat hasil ujian yang mana semua jawaban market selama seminggu dirangkum dalam satu candle. Dan minggu ini, IHSG nutup di 6815.73, naik 0.72%. Candle ijo tebel, mantap kan... Tapi bukan berarti langsung strong bullish. Karena posisinya tuh masih nangkring pas di bawah EMA 200 dan area resistance deket 6823.50. Artinya adalah buyer mulai unjuk gigi tapi belum bisa klaim kemenangan penuh.
Kalau lo zoom out dikit, lo bakal liat bahwa candle minggu ini muncul setelah penurunan tajam yang nyampe ke bawah area S2 Pivot Fibo bahkan nyentuh support deket 5967. Tapi dari situ, market balik arah dengan tenaga yang brutal. Candle hijau panjang mulai ngebentuk fondasi buat potensi reversal. Ini bukan sembarang bounce tapi ini bisa jadi awal perlawanan balik dari buyer. Tapi inget, lo belum bisa nge-claim trendnya udah balik sampe struktur di atas 7000-an jebol dengan mantap. Belum ada breakout yang valid, jadi kita masih main di zona netral.
Yang keren dari candle minggu ini adalah wick bawahnya minimal dan body-nya padat. Artinya tekanan beli stabil dari awal sampai akhir minggu. Nggak ada drama tarik-ulurnya berarti buyer yang dominan. Tapi lo juga harus aware yang mana volume belum nunjukin ledakan. Jadi ada kemungkinan ini baru awal akumulasi bukan rally yang besar-besaran. Buat yang udah nggak sabar entry, bisa aja cicil posisi kecil tapi jangan lupa stop loss itu wajib. Karena market belum confirm perubahan trend secara total.
High candle minggu ini jadi batas atas yang penting. Kalau minggu depan harga langsung naik dan breakout 6823 dengan volume gede, itu bisa jadi trigger buat kelanjutan trend yang naik. Tapi kalo malah dibanting dari situ dan jebol 6766, itu sinyal kalau seller masih belum selesai. Ini bukan tebak-tebakan dan lo tinggal baca reaksi harga terhadap level-level ini. Market udah ngasih clue-nya dan tugas lo cuma baca dengan disiplin.
Closing weekly juga ngasih peta main buat minggu depan. Body candle minggu ini bisa lo jadiin base. Kalau harga minggu depan stay di atas body candle minggu ini, itu sinyal kekuatan buyer masih kebawa. Tapi kalo break low minggu ini, bisa jadi sinyal reversalnya gatot alias gagal total. Gampangnya adalah high-low candle mingguan itu jadi ring tinju minggu depan dan tinggal liat siapa yang menang.
Gue tau pasti banyak yang terlalu fokus cari entry pas harga naik. Tapi kalo lo ngerti filosofi closing weekly, lo bakal paham bahwa entry yang bagus itu muncul pas struktur bilang “oke.. ini saatnya”. Lo nggak butuh banyak sinyal, lo cuma butuh satu validasi yang kuat. Dan validasi itu muncul di candle terakhir jumat keramat.
Candle weekly itu bukan cuma tampilan visual melainkan itu adalah jejak niat bandar. Wick atas panjang artinya seller mulai ngelawan. Kalau muncul body kecil di area supply artinya lo harus waspada karena buyer bisa aja udah mulai kehabisan tenaga. Semua itu harus lo baca dalam konteksnya. Candle sendirian nggak cukup. Tapi kalo lo gabungin body, wick, volume dan posisi candle terhadap struktur sebelumnya, lo bakal ngerti cerita utuhnya. Ini bukan soal feeling tapi ini soal ngeliat data secara objektif.
Makanya, mindset-nya lo harus diubah. Jangan cuma ngejar candle yang cakep doang. Lo harus cari posisi yang punya potensi meledak. Lo nggak usah takut ketinggalan kereta, yang penting lo naik pas kereta beneran jalan bukan baru dinyalain mesinnya. Dan kalau candle weekly belum ngasih sinyal kuat, lo diem aja dulu. Stay flat itu juga posisi. Profesional trader lebih takut nyangkut daripada takut ketinggalan momen.
Closing weekly itu semacam cermin terakhir dari semua aksi selama seminggu. Kalau lo bisa baca niat di situ, lo udah setengah langkah lebih maju dari kebanyakan trader lain. Karena market itu bisa ngebohongin lo lewat fakeout, news dan intraday noise tapi candle weekly itu satu-satunya bagian chart yang nggak bisa dimanipulasi seenaknya. Kalo lo ngerti ini, lo bisa tahan banting dan lebih penting lagi lo bisa lebih sabar.
Dan sabar itu senjata utama di market. Karena di akhir pekan cuma ada satu pertanyaan yang perlu lo jawab yaitu "siapa yang nutup harga, di level mana dan dengan niat apa?". Kalau lo bisa jawab itu, lo udah jauh lebih siap buat minggu depan daripada mereka yang cuma ngandelin sinyal random. Jadi gas terus belajar struktur dan jangan pernah meremehkan satu candle terakhir di hari Jumat sore.
Karena pada akhirnya candle terakhir itu emang nggak pernah bohong.
Happy weekend..
Random tags: $BBRI $ANTM
$IHSG
Ale, kata Presiden kita baik baik saja. Ekonomi akan cerah walau Trump buat kebijakan tarif. Tuh, lihat IHSG tetap bagus dibandingkan dengan negara lain. Pertumbuhan ekonomi juga masih tinggi dibandingkan negara lain,“ kata Aling saat ketemu saya di kantor.
Saya sedang didampingi Monice.
“Darimana lue tahu soal itu ?” tanya saya.
Aling langsung perlihatkan berita dari CNBC. Saya senyum aja.
“Jawab. Benar engga ?" tanya Aling.
“Ibu pernah dengar istilah Ponzy ?" Monice bertanya.
Aling mengangguk, “Ya pernah-lah”.
“Ponzy itu tidak hanya terjadi pada Business Model tetapi juga terjadi pada Management Perusahaan, Emiten dan Negara. Tujuannya adalah menarik uang dengan janji pendapatan besar di masa depan. Sebetulanya Ponzy hidup dari mengorbankan orang banyak dan menguntungkan segelintir orang,“ kata Monice.
“Ya, Ok-lah. Apa kaitannya dengan ekonomi Negara ?” tanya Aling.
“IHSG itu masih Sustain karena memang Turnover Marcap-nya rendah dibandingkan Bursa negara lain. Dan lagi yang menggerakan IHSG itu hanya 7 Naga dan plus BUMN Perbankan. Jadi, mereka Market Maker yang mengatur ritme Pasar. Nah, apakah itu yang jadi alasan ekonomi baik-baik saja ? Kalau memang IHSG ada korelasinya dengan Fundamental Ekonomi, seharusnya saat DYX melemah, IDR akan menguat. Nyatanya IDR ikutan melemah,“ kata Monice.
“Terus.. ?" tanya Aling lagi.
“Ekonomi bisa tumbuh, itu karena 70% digerakan oleh komoditas SDA. Bukan Industry yang bernilai tambah tinggi. Jadi, kalau harga komoditas jatuh, ya tewas kita. Sementara Industry dari tahun ke tahun terus bertumbangan sehingga kita mengalami de-Industrialisasi. PHK meluas. Daya beli Domestic drop,” kata Monice.
“Apa maksud Pemerintah menutupi fakta itu ?" tanya Aling.
“Ya, kerjaan mereka memang Ponzy. Tujuannya agar bisa terus berutang untuk menutupi Defisit dan Rakyat bisa terus "diajak bermimpi" walau Pendapatan tergerus akibat Kurs melemah. Itu bukan hanya di Indonesia, di AS juga sama,” kata Monice.
“Tapi kan, engga bisa selamanya. Hanya masalah waktu pasti "runtuh",” kata Aling, “ Tahu engga Elite itu ?".
“Tentu tahu. Mangkanya mereka diam-diam pindahkan uangnya ke Luar Negeri melalui Proxy Pengusaha yang dekat dengan mereka,” kata Monice tersenyum.
“Jadi kalau runtuh, ya mereka tinggal "angkat koper". Kabur aja dulu..”. kata Monice.
Saya senyum aja.
”Monice ini siapa Ale ?" tanya Aling.
“Anak buah George di London dan Tom di New York,” kata saya.
“Dia mau pulang ke NY. Suruh supir antar dia ke bandara,” sambung saya.
Sumber Link Facebook :
https://cutt.ly/xrkvFllI
Terima kasih sudah membaca.
Strategi Investasi Buat yang Siap Menang
Kamu pasti udah denger nasihat klasik kayak: “jangan panik, saham itu jangka panjang,” “cuan datang buat yang sabar,” atau “dividen itu bukti cinta perusahaan ke pemegang saham.” Kedengeran bijak, ya? Tapi kalau kamu cuma ngangguk dan langsung percaya, tanpa mikir dalam, kamu udah kena bullshit pertama dari dunia investasi.
Aku gak bakal jual mimpi di sini. Aku juga gak bakal nyuruh kamu ikut kelas premium atau beli e-book. Yang aku mau kamu bangun cara mikir sebagai investor. Tapi syaratnya satu: kamu harus siap mental buat denger yang gak enak.
Karena kebenaran itu pahit. Tapi bisa bikin kamu sembuh dari kebodohan.
Kalau kamu pikir jangka panjang itu cuma soal beli saham, terus tinggal nunggu bertahun-tahun, ya maaf, kamu belum ngerti cara mainnya. Aku bakal ajak kamu ngobrol tentang itu. Siap?
1. Jangka panjang itu bukan nunggu, tapi tahan banting
Banyak orang bilang, “ah, tinggal beli terus tahan aja.” Padahal kenyataannya, selama nahan itu kamu bakal disiksa mental. Harga naik turun, berita jelek muncul, semua orang bilang jual… dan kamu harus tetap tenang.
Jangka panjang bukan soal waktu, tapi mental. Bayangin kamu lagi di arena adu kekuatan. Kalau kamu cuma berharap bisa bertahan sampai lawan kelelahan, kamu keliru. Jangka panjang itu lebih mirip pertarungan, di mana kamu harus siap dengan segala guncangan yang datang tanpa kehilangan fokus. Banyak orang yang berharap bisa untung cuma dengan menunggu, padahal yang mereka lupakan adalah proses perjalanan yang penuh gejolak.
Kamu harus kuat saat market ambruk, bahkan pas portofoliomu merah. Nggak semua orang tahan lihat uangnya “hilang” 30-50% di layar, padahal sebenarnya belum benar-benar hilang. Itu cuma angka yang bergerak naik turun seiring emosi pasar yang berubah-ubah. Yang terpenting, kamu tahu kalau angka itu nggak mewakili keseluruhan nilai bisnis yang kamu pegang.
Kamu harus belajar jadi orang yang tahan panas dalam jangka panjang. Karena yang bikin kamu gagal bukan marketnya, tapi pikiranmu sendiri. Banyak orang yang akhirnya menjual sahamnya pas harga turun karena ketakutan, padahal seharusnya itu adalah waktu terbaik untuk menambah posisi. Belajar mengontrol emosi adalah kunci utama bertahan.
2. Market itu gak peduli sama perasaanmu
Ini yang kadang orang lupa. Kamu bisa udah riset semalaman, belajar laporan keuangan, nonton semua video YouTube tentang saham… tapi tetap bisa rugi. Market gak punya empati. Gak ada yang peduli kamu baru mulai belajar. Kalau kamu salah ambil keputusan, ya kamu kena. Begitulah kerasnya dunia investasi.
Pasar tidak mengenal kasihan, tidak peduli seberapa keras kamu berusaha, dan tidak punya waktu untuk memikirkan situasi pribadi kamu. Keputusan kamu adalah segalanya. Itulah mengapa kamu harus terus belajar, terus mengasah kemampuan, dan jangan pernah merasa bahwa kamu sudah cukup pinter. Seperti seorang petarung, kamu harus selalu siap menghadapi apapun yang datang, tanpa peduli seberapa banyak kamu sudah mempersiapkan diri.
Dan justru karena itu, kamu harus belajar terus. Harus terus nambah ilmu, belajar strategi, dan jangan pernah ngerasa udah cukup pinter. Dunia pasar saham bergerak cepat. Kalau kamu gak terus belajar dan beradaptasi, kamu akan tertinggal. Jangan berhenti hanya karena kamu merasa sudah paham. Sebaliknya, selalu cari kesempatan untuk memperdalam pengetahuan dan memahami lebih dalam lagi cara kerja pasar.
3. Gak usah pegang banyak saham, pegang yang kamu ngerti
Dulu aku juga semangat banget, beli semua saham yang kayaknya bagus. Tiba-tiba udah punya 15 saham. Tapi ternyata malah bingung sendiri. Kamu gak perlu banyak-banyak. 3-5 saham yang kamu ngerti betul jauh lebih baik daripada 15 saham yang kamu beli cuma karena ikut-ikutan.
Ini adalah salah satu kesalahan paling umum di dunia investasi. Gak perlu ambil banyak saham untuk merasa keren atau terlihat pintar. Yang penting adalah pemahaman yang dalam tentang bisnis yang kamu pilih. Lebih baik kamu fokus ke beberapa saham yang benar-benar kamu pahami dan punya keyakinan kuat tentang masa depan bisnisnya. Dengan pemahaman yang lebih mendalam, kamu bisa menghadapi gejolak pasar dengan lebih tenang dan percaya diri.
Pilih yang kamu ngerti bisnisnya, kamu tahu cara mereka cari uang, dan kamu percaya perusahaannya kuat buat jangka panjang. Gak semua yang murah layak dibeli. Dan gak semua yang populer itu aman. Banyak orang yang beli saham hanya karena harga murah atau karena semua orang bicara tentangnya. Padahal, kalau kamu nggak paham bagaimana cara perusahaan itu menghasilkan uang, itu adalah perjudian, bukan investasi.
4. Mulai dari bisnisnya, bukan dari harganya
Kebanyakan orang kebalik. Lihat harga dulu, baru cari tahu itu saham apa. Padahal harusnya kamu mulai dari: “perusahaan ini ngapain sih?” Bikin apa? Jual ke siapa? Gimana cara mereka cari untung?
Terlalu banyak orang yang hanya fokus pada harga saham dan naik turunnya tanpa memperhatikan apa yang terjadi di balik layar. Harga saham itu hanya cerminan dari reaksi pasar terhadap berbagai faktor, termasuk emosi. Untuk menjadi investor yang sejati, kamu harus memulai dari hal yang jauh lebih fundamental: bisnisnya. Dengan begitu, kamu bisa memahami secara lebih baik bagaimana pasar menghargai saham tersebut dan apakah harga saham itu sejalan dengan nilai sesungguhnya dari perusahaan.
Kalau kamu ngerti bisnisnya, kamu bisa lebih tenang saat harga naik turun. Karena kamu tahu yang kamu pegang itu bukan cuma angka di layar, tapi bagian dari bisnis nyata. Harga itu cuma cermin dari emosi pasar. Tapi nilai bisnis itu yang bakal bertahan. Dan nilai itu yang bakal ngangkat harga suatu hari nanti.
5. Jangan kejar untung, kejar cara mikir jadi investor
Banyak orang masuk dunia saham cuma karena pengen cuan cepat. Ya, siapa sih yang nggak pengen? Tapi kalau kamu cuma fokus ke uangnya, kamu bakal keblinger. Coba ubah mindsetnya dari “gimana cara cepet kaya” jadi “gimana cara mikir kayak investor beneran”.
Di dunia investasi, yang penting bukanlah seberapa cepat kamu bisa kaya, tapi seberapa baik kamu mengelola portofolio dan membuat keputusan berdasarkan analisis yang matang. Investor sejati bukan hanya melihat angka, tapi juga memahami dinamika perusahaan dan pasar secara lebih luas. Mereka tahu kapan saatnya membeli, kapan harus sabar menunggu, dan kapan saatnya untuk menjual.
Investor itu bukan tukang tebak-tebakan. Mereka ngerti angka, ngerti psikologi, ngerti bisnis. Mereka punya sabar. Dan mereka tahu kapan harus diam, kapan harus ambil langkah. Kamu harus belajar baca laporan keuangan. Harus ngerti apa itu margin, cash flow, utang, growth. Karena di situlah kekuatanmu sebagai investor dibentuk.
6. Kamu pemilik, bukan spekulan
Kalau kamu beli saham cuma karena rame dibicarain, atau karena grafiknya cakep, ya kamu spekulan. Tapi kalau kamu beli karena kamu ngerti bisnisnya, percaya sama manajemennya, dan yakin dia bakal tumbuh, itu baru investor.
Bayangin aja kamu beli 30% warung kopi deket rumah. Kamu gak bakal mikir tiap hari soal harga sahamnya. Kamu bakal mikir: laku berapa gelas hari ini? Kualitasnya bagus gak? Ada pesaing baru gak?
Nah, logika itu yang kamu pakai juga buat saham di bursa. Karena di balik layar, itu semua adalah bisnis beneran, bukan cuma angka.
7. Jangan telan mentah semua “rekomendasi”
Kamu bakal nemu banyak banget info, entah dari YouTube, Twitter, grup Telegram, TikTok, apa pun. Tapi jangan langsung percaya. Selalu tanya: “Orang ini ngomong karena dia tahu, atau karena dia pengen gue beli biar dia bisa jual?”
Informasi yang kamu terima itu perlu disaring dengan hati-hati. Banyak orang yang hanya ingin menjual saham mereka atau menciptakan hype. Yang perlu kamu pahami adalah bahwa tidak semua informasi itu relevan atau akurat. Penting untuk membangun kemampuan analisis pribadi dan mengandalkan sumber yang kredibel.
Belajar saring informasi. Makin banyak kamu tahu, makin kamu sadar bahwa banyak orang di luar sana cuma cari perhatian, bukan kasih nilai. Dan kalau kamu gak punya filter, kamu cuma akan jadi korban.
8. Cuan besar datang dari disiplin, bukan hoki
Kadang kamu bisa hoki beli saham acak, terus naik 100%. Tapi itu bukan prestasi. Itu kebetulan. Kalau kamu bisa ulang itu 5 kali, 10 kali, baru itu skill. Investor yang beneran bisa cuan gede itu karena disiplin. Mereka punya strategi. Mereka gak panik saat turun, gak serakah saat naik. Mereka ikuti sistem, bukan emosi.
Keberuntungan itu bukan yang bisa diandalkan. Yang paling penting adalah strategi yang konsisten. Seorang investor sejati bisa menjalankan rencana investasi dengan disiplin, tanpa dipengaruhi oleh kegembiraan jangka pendek atau ketakutan yang timbul karena volatilitas pasar. Mereka tahu bahwa cuan besar itu datang dari keputusan yang rasional, dan bukan dari keputusan yang diambil karena emosi sesaat. Jadi, jika kamu serius ingin sukses, kunci utamanya adalah memiliki sistem yang teruji dan disiplin untuk mengikuti sistem itu. Jangan tergoda oleh godaan jangka pendek yang mungkin tampak menggiurkan.
Jadi kuncinya bukan cari saham paling hot. Tapi bangun kebiasaan berpikir dan bertindak yang konsisten. Karena yang tahan lama bukan feeling, tapi disiplin. Dengan disiplin, kamu tidak akan mudah terjebak dalam hype pasar. Kamu akan tetap berjalan sesuai dengan rencana yang telah kamu buat, meskipun harga saham naik turun.
9. Emosi itu musuh dalam selimut
Kamu gak bisa pura-pura gak punya emosi. Kita semua punya. Tapi bedanya, kamu harus bisa sadar dan ngatur.
Emosi adalah bagian dari diri kita, tapi dalam dunia investasi, emosi bisa jadi senjata makan tuan. Takut bisa bikin kamu jual terlalu cepat, serakah bisa bikin kamu beli terlalu cepat, dan ego bisa bikin kamu gak mau ngaku salah saat keputusanmu keliru. Semua itu bisa merusak keputusan investasi kamu.
Mulai sekarang, setiap kamu mau beli atau jual, coba tanya dulu: “Gue ngelakuin ini karena analisis, atau karena takut/serakah/panik?”
Mengenali emosi yang mempengaruhi keputusanmu sangat penting. Salah satu cara untuk mengontrol emosi adalah dengan memiliki jurnal keputusan. Catat setiap alasan mengapa kamu membeli, menjual, atau mempertahankan saham. Seiring waktu, kamu akan bisa melihat pola emosional yang muncul dan mulai belajar untuk mengontrolnya.
Punya jurnal keputusan bisa bantu. Catet semua alasan kamu beli, jual, tahan, tambah. Di situ kamu bakal nemu pola pikirmu dan cara ngontrolnya.
10. Jangka panjang itu... membosankan. Dan itu bagus
Kebanyakan orang salah kira. Mereka pikir saham itu harus deg-degan, seru, tiap hari mantengin chart. Padahal investor beneran malah bosen.
Kenapa bisa bosen? Karena kalau kamu udah punya portofolio solid, kamu gak perlu utak-atik tiap hari. Justru itu tandanya kamu udah di jalan yang benar. Kalau kamu benar-benar memahami apa yang kamu pegang, dan percaya dengan potensi bisnis yang ada, kamu gak akan merasa perlu untuk terus-menerus mengecek harga saham setiap saat.
Sebaliknya, kamu akan merasa lebih tenang, karena kamu tahu bahwa harga saham itu hanya fluktuasi sesaat. Yang penting adalah fundamental perusahaan yang kamu beli. Jika bisnis tersebut tumbuh dan berkembang dengan baik, harga saham akan mengikuti seiring waktu.
Kamu tinggal review tiap kuartal. Baca laporan tahunan. Nikmati hidup. Sambil nunggu waktu bekerja buat kamu.
Jika kamu merasa bosan karena tidak ada aktivitas cepat yang terjadi, itu pertanda kamu sedang menjalani investasi yang benar. Fokus pada jangka panjang dan terus pertahankan disiplinmu. Kalau kamu pengen seru, main game aja. Investasi gak harus bikin jantung copot tiap hari.
11. Makin pinter, makin rendah hati
Ini yang kadang bikin orang jatuh: ngerasa udah ngerti semua. Padahal di market, semua orang bisa salah. Bahkan yang udah puluhan tahun pun bisa kepleset.
Semakin banyak kamu belajar, semakin kamu sadar betapa luasnya dunia investasi. Ini adalah dunia yang penuh dengan ketidakpastian, dan bahkan yang paling berpengalaman pun bisa salah. Di pasar saham, tidak ada yang tahu segalanya dengan pasti. Bahkan para profesional sekalipun.
Makin kamu belajar, makin kamu sadar bahwa investasi adalah perjalanan panjang yang memerlukan kedewasaan dan sikap rendah hati. Kamu harus selalu siap menerima kenyataan bahwa meskipun kamu merasa pintar atau berpengalaman, pasar tetap bisa mengejutkanmu kapan saja.
Dan makin kamu rendah hati, makin kamu terbuka buat belajar.
Ego itu mahal. Tapi belajar itu gratis. Jadi pilih yang mana?
12. Risiko itu bukan buat ditakutin, tapi dikendalikan
Banyak orang takut rugi, jadi gak berani mulai. Padahal rugi itu bagian dari proses. Yang bahaya bukan rugi, tapi gak ngerti kenapa rugi.
Investasi memang melibatkan risiko. Tidak ada yang namanya investasi tanpa risiko. Namun, yang terpenting adalah bagaimana kamu mengelola risiko tersebut. Rugi itu bukan akhir dunia, yang penting adalah kamu bisa belajar dari setiap kerugian dan mengambil langkah-langkah yang lebih bijak di masa depan.
Mulai dari kecil. Pakai uang dingin. Jangan minjem. Jangan pakai uang buat bayar listrik atau makan.
Membatasi jumlah uang yang kamu investasikan dan hanya menggunakan dana yang tidak akan mengganggu kebutuhan hidup adalah langkah pertama yang bijak. Ini akan mengurangi tekanan psikologis saat pasar mengalami volatilitas.
Bikin rencana. Tentuin tujuan. Mau investasi buat apa? 5 tahun ke depan? 10 tahun?
Dengan menetapkan tujuan yang jelas, kamu akan lebih mudah bertahan ketika pasar mengalami kemunduran. Ingat, jangka panjang itu membutuhkan kesabaran, dan yang paling penting adalah jangan terburu-buru. Investasi yang bijak itu tidak pernah terburu-buru.
Terakhir
Jangka panjang itu bukan buat semua orang. Ini jalan yang sunyi. Kadang kamu disindir karena kelihatan pasif. Kadang kamu diragukan. Tapi kalau kamu kuat, sabar, dan terus belajar, kamu bakal sampai di tempat yang orang lain cuma bisa mimpiin.
Dalam dunia investasi, kesuksesan sering datang kepada mereka yang tidak terlihat mencolok di luar. Mereka yang tahu kapan harus bertindak, kapan harus diam, dan yang tidak tergoda dengan godaan sesaat.
Ingat, dunia investasi gak peduli siapa kamu. Mau kamu jenius, punya prestasi banyak, atau kepintaran di atas rata-rata, pasar tetap gak peduli. Yang peduli cuma satu: Siapa yang kuat bertahan? Siapa yang tahu cara bermain? Siapa yang siap jadi pemenang?
Kepintaranmu, gelar-gelar yang kamu punya, atau segala prestasi yang kamu raih di luar sana itu gak ada artinya di pasar. Yang diukur di pasar cuma satu: Mentalitas dan kemampuanmu untuk bertahan serta mengambil keputusan yang tepat di saat yang tepat.
Gak ada yang namanya shortcut atau keajaiban cuma karena kamu merasa lebih pintar dari orang lain. Pasar itu buta dan dingin. Kamu bisa jadi orang tercerdas di sini, tapi kalau mentalmu gak teruji, pasar akan ngajarin kamu pelajaran yang lebih keras dari yang bisa diajarin oleh siapapun. Jangan sampai jatuh ke dalam jebakan "aku lebih pintar dari ini." Itu cuma jalan pintas menuju kegagalan.
Jadi, meskipun kamu punya kepintaran, tetap ingat: Di pasar saham, yang bertahan lama itu bukan yang paling pintar, tapi yang paling sabar dan punya kemampuan untuk belajar dari setiap kekalahan.
Aku gak bilang ini mudah. Tapi aku bisa janjiin, ini bisa. Kalau kamu udah baca sampai sini, aku tahu kamu bukan orang biasa dan siap untuk jadi pemenang.
$IHSG $BTC $BTCIDR
Perbandingan Cicil Saham dan Cicil Rumah KPR. Untung Mana?
Tag : $IHSG $GOTO $ICBP
Part 1 : https://cutt.ly/HrkvW7RU
Part 2 : https://cutt.ly/PrkvW7QX
𝗟𝗢𝘄 𝗥𝗜𝗦𝗸 𝗛𝗜𝗚𝗵 𝗚𝗔𝗜𝗻
Salahsatu konsep saya dalam Value Investing adalah Meminimalisir Resiko, Cuan akan datang dengan sendirinya. Bagaimana implementasi dari konsep tersebut?
1. Cek Makro Ekonomi nasional: GDP kuartalan dan Inflasi bulanan (IHK BPS).
GDP kuartal < 0% adalah buruk.
Inflasi bulanan < 0% adalah buruk.
2. DER < 100%, atau DER modified (debt berbunga) < 40%.
3. Interest Coverage Ratio (ICR) > 2.
4. Free Cash Flow positif, sedapat mungkin besar.
5. MOS sedapat mungkin > 50%, syukur2 dapat 70%. MOS demikian didapat bila pbv 0.5x atau 0.3x. Utk undervalued relatif, cek ROE historisnya. Lebih safenya pakai PBV standard Deviation band, pbv aman adalah < Mean pbv std dev. , idealnya dapet di -2 atau -1 pbv std dev. Ini benar2 dapat jackpot, tapi dicek lagi prospek kinerjanya based makro ekonomi nasional.
6. Cash Ratio > 1
7. Quick Ratio > 1
8. Current Ratio = 1,5-2.
9. Rasio Avg buy = 1:2:3:4
10. Idealnya klo entry buy dekat ATL (All Time Low). Ini benar2 dapat jackpot, tapi dicek lagi prospek kinerjanya based makro ekonomi nasional.
11. Sabar, tenang dan fokus. Tidak panik.
Bila konsep ini diterapkan dlm trading maka,
1. Memakai metode: Trend Following
2. Buy saat MA20 Golden Cross thd MA50
3. Indikator volume saat buy > avg atau > vol H-1
4. Min Risk : Reward = 1 : 3
......semoga bermanfaat.....🙏🙏🙏
Disclaimer On
Bukan ajakan buy/sell/hold
#self reminder atas dasar pengalaman, pengamatan dan "riset kecil".
salam cuan, salam silent investor
#random tag $IHSG $DOW30 $NASDAQ
ya elah on.. jaman eyang harto sampe sekarang.. kurang cukup apa? @KeepOnMoving
RIP BUMN, RIP WAKANDA
$IHSG $TINS $TLKM
$BBCA $IHSG halo para suhu investing. mohon info aplikasi yg sperti stockbit atau RTI yg update realt time lapkeu yg tidak berbayar.
$PANI $CBDK $IHSG
https://cutt.ly/arkc7KBy
$OBAT-W
EDIT: baru diomongin udah rilis aja laporan interim Q1 yang ditunggu2 🤣
Saya prediksi jangka panjang aja. Dengan meningkatnya kinerja dan laba perusahaan, harga nih waran ada potensi ke 150 dalam jangka panjang.
Perlu dicatat baik2, ini hanya opini dan perkiraan saya pribadi.
Yang mau CL silakan CL. Yang mau hold silakan hold. Mau avg down juga silakan.
Always DYOR (Do Your Own Research).
$OBAT $IHSG
$MDLN hutangnya 10 T. saya takut perusahaan nanti gagal bayar utang dan mengalami bangkrut. order book (bid) nya juga kecil, bisa membuat nyangkut/tidak bisa dijual sahamnya. belum yakin buat invest meskipun tercatat Q1 untung, belum konsisten net profitnya.
@StockbitReports $IHSG
pelajaran dasar tentang candle stik
kamu bisa menjawab pertanyaannya ?? 😁
silahkan belajar autodidak
biar makin mandiri analisa 😁
$IHSG $DKHH
kalo bener ada 3 UW tsb, kira2 bakal luber sampe mana ni🤑. btw gmn nih para suhu, saya masi pemula
random tag $TPIA $BMRI $IHSG
$TINS buset TNI sekarang udah isi jabatan sipil segala sejak revisi UU TNI, emang bisa biasanya perang suruh urus perusahaan 😁
$IHSG $ANTM
1/2
USA Melunak! Begitu pula, China mengikuti.
Perekonomian global stabil, harga emas?❓
"... sama seperti yg lainnya, (saham) fomo"
Back to Rp1 juta $XAU 🤷♂️
Take profit, or hodl keras!
https://cutt.ly/zrkzP5am
https://cutt.ly/YrkzP5iu
#perangdagang #globalpanic #emitenemas
$IHSG $BTC