Mencoba Mempelajari Prospek MERK. Di Luar 37 Emiten High DY
===============
Ngopi Santai 9

$MERK (PT Merck, Tbk) adalah perusahaan sain dan teknologi. Pabriknya di Indonesia adalah satu-satunya yang melayani Asia Tenggara. Berdasarkan materi public expose tahun 2021, 52% produknya diekspor, dan 48% persen dipasarkan di dalam negeri. Portofilio bisnis MERK sebagian besar berupa obat resep, biopharma, dan bahan baku obat.

Setelah menjual aset pada tahun 2018, kinerja MERK memang turun. EPS (Earning per Share) tahun 2019 dan 2020 berturut-turut adalah 178 dan 160. Ini berbeda dari EPS 2016 dan 2017 yang sebesar 343 dan 323. Dalam pernyataannya pada tahun 2018, pihak MERK akan fokus pada obat resep dan lini biopharma seperti saya kutip dari berita Kontan ini:

Ke depannya, MERK akan terus menambah portofolio produk biopharmanya di Indonesia. Produk-produk baru Merck global seperti Bavencio dan Mavenclad sudah banyak diluncurkan oleh di negara-negara lain.

"Indonesia, karena sesuai dengan aturan yang berlaku, kami perlu mendapatkan persetujuan dan nomor registrasi dari BPOM, dan itu diperlukan waktu kurang lebih 3-4 tahun ke depan," sebut Melisa.

Link: https://bit.ly/3xni8rS

Karena EPS 2019 lebih rendah dari EPS 2017 sebelum jual aset saya tidak terlalu memperhatikan MERK. MERK sendiri mengatakan produk-produk baru yang akan mendukung bisnisnya baru bisa diluncurkan 3-4 tahun ke depan sejak 2018 itu karena perlu persetujuan dan regristasi BPOM. Begitu juga saat harga-harga saham crash Maret 2020, saya tidak memprioritaskan mempelajari MERK. Maka dalam daftar 37 Emiten High DY atau High Dividend Yield yang saya posting, tidak masuk daftar. Mengenai 37 Emiten High DY bisa dilihat di https://stockbit.com/post/6348823

Kini tahun 2021, atau 3 tahun setelah MERK jual aset, setelah LK Q1 2021 keluar tampak EPS Q1 sebesar 119. Ini lebih tinggi dari EPS Q1 2018 yang 117, sebelum jual aset. Apakah ini pengaruh obat baru yang telah diluncurkan? Saya mencoba menggali informasinya, sepertinya tidak. Q1 2021 ini meski EPS naik tapi penjualan turun. Saya rasa ini akibat efisiensi. Saya belum mendapat informasi kapan produk baru tersebut di atas diluncurkan.

Memang dari EPS Q1 2021 kalau disetahunkan akan menghasilkan prediksi EPS 2021 sebesar 476 atau 4 x 119 dan bila kita menggunakan DPR (Dividend Pay Out Ratio) sebelum 2018 yg cukup stabil di angka 80% akan dihasilkan DPS (Dividend per Share) 380,8 dan di harga penutupan kemarin yang sebesar 3330 DY-nya akan sebesar 11,4%. Tentu menarik. Akan tetapi EPS 2021 sebesar 476 itu bisa tercapai bila di 3 kuartal ke depan EPS-nya 119 per kuartal. Sepertinya ini berat. Apalagi Q2 biasanya mengalami penurunan laba, bahkan di tahun 2019 rugi.

Akan tetapi bila EPS 2021 sama dengan EPS 2017 yang sebesar 323 dan DPR 80% bisa dihasilkan DPS 258,4 dan di harga 3330 bisa menghasilkan DY 7,76%. Sudah lumayan sebenarnya. Untuk mencapai EPS 323 maka di tiga kuartal ke depan harus menghasilkan EPS total 323-119 atau 204 atau 68 per kuartal. Saya rasa ini cukup ringan asalkan tidak ada 1 kuartal pun yang mengalami kerugian. Secara teknikal harian harga saham MERK sebesar Rp 3.330,- sudah terkoreksi, tapi ada gap di Rp 3.260. Saya berharap gap tersebut bisa ditutup meski jujur saja saya sudah nyicil karena saya tidak tahu pasti apakah harga akan naik atau turun di tahun ini.

Selain peluncuran produk baru yang seharusnya sudah terealisir satu tahun ke depan kita perlu mencari tahu apa yang sudah dilakukan manajemen dalam 3 tahun ini. Penelusuran dari berita maupun materi public expose menunjukkan bahwa MERK telah merenovasi pabriknya di Pasar Rebo sehingga kapasitasnya meningkat.

https://bit.ly/3iHOUQq
Renovasi plant juga membuat kapasitas produksi obat-obatan meningkat. Pasca renovasi, Merck mampu memproduksi 1,6 miliar tablet per tahun dari semula sekitar 660 juta tablet.

Selain itu utilisasi pabrik tahun 2020 sudah mencapai 77%. Tentu ini bisa mendukung target revenue di masa-masa yang akan datang. Sumber bisa dilihat di materi public expose 2021 https://stockbit.com/post/6505939 Memang kalau dividen yang akan dibagikan tahun ini masih relatif kecil, DPS hanya 122 kalau angka dalam public expose tersebut disetujui oleh RUPS 16 Juni besok, di level harga 3330 DY-nya baru mencapai 3,66%.

Dalam 3 tahun ke depan MERK merupakan salah satu alternatif emiten yang bisa menghasilkan high DY di level harga saham sekitar Rp 3.330,- selain sektor komoditas batubara yang sudah saya share beberapa waktu lalu https://stockbit.com/post/6462812
$ITMG $BSSR $PTBA $MBAP

Dari RTI, beberapa rasio keuangan MERK berdasarkan harga saham Rp 3330 tanggal 14 Juni 2021 adalah sebagai berikut.

PER 7 X
PBV 2,24 X
GPM 42,81%
NPM 21,04%
ROE 32,04%
DER 32,27%
Cash Ratio 97,19%

==================
Disclaimer always on
Saya telah membuat tulisan ini sebaik mungkin dengan segala kemampuan saya, apabila ada kekeliruan dalam menghitung atau memasukkan data sifatnya tidak disengaja. DYOR, do your own research. Pahami terlebih dahulu apabila ingin membeli. Jangan ikut-ikutan, uang Anda tanggung jawab Anda sendiri. Sesuaikan dengan resiko keuangan Anda sendiri.

Saya penganut diversifikasi lebar dan panjang yg saat ini hold lebih dari 50 emiten utk mendapatkan passive income dari dividen oleh karena itu ada beberapa informasi dari emiten dalam tulisan ini yg perlu Anda dalami sendiri.

Tulisan saya tidak cocok untuk trading for living. Saya bukan trader.

Bagi yg baru pertama membaca tulisan saya silahkan baca juga tulisan saya yg lain yg berjudul:

Saat Masih Ambisius Sering Rugi. Ketika Tidak Berambisi Malah Cuan 200%. Ngopi Santai 7 https://stockbit.com/post/6437998

Kuncinya adl High DY, BUKAN High Dividend. Kiat Aman Investasi Saham 1
https://stockbit.com/post/5721537

Mengapa Perlu Diversifikasi Lebar? Kiat JHP 2. Kiat Amam Investasi Saham. https://stockbit.com/post/6211703

Mengerjakan PR, Memahami yg Dibeli. Ngopi Santai 3 https://stockbit.com/post/5960110

Read more...
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy