$BBRI $IHSG
:diamond_shape_with_a_dot_inside::diamond_shape_with_a_dot_inside::diamond_shape_with_a_dot_inside::diamond_shape_with_a_dot_inside::diamond_shape_with_a_dot_inside:
BBRI, Implementasi PSAK 71, dan Emiten High Dividend Yield
=========================================
Ini bukan suatu tulisan yang mendalam tentang PSAK 71, sekedar berbagi pendapat pribadi dan share beberapa link berita serta link opini orang lain, karena jujur saja saya tidak pandai dalam bedah laporan keuangan. Sekedar meramaikan tulisan tentang BBRI.
Dulu BBRI memang menjadi bagian dari portofolio saya, tapi sekarang tidak meski saya bukan trader. Saya nabung saham untuk mendapatkan passive income dari dividen dan direncanakan hold forever. Karena tujuannya passive income maka saya pilih yang dividend yield-nya (dy) 5% ke atas. Waktu itu level harga BBRI masih lumayan tinggi sehingga dy-nya hanya sekitar 3,3%. Dengan dy sekecil ini kurang menarik bagi saya, sekedar diversifikasi dan memiliki saham bluechip saja.
Saya termasuk penganut diversifikasi lebar karena saya merasa lebih aman dan nyaman. Tigapuluhan emiten pernah saya amati: https://stockbit.com/post/3259394
dan https://stockbit.com/post/3259429
Ketika terjadi koreksi harga karena saham gorengan dan terakhir penurunan harga karena wabah Covid-19, urutan 30-an emiten itu pun berubah:
Urutan Baru 30-Emiten High Dividend Yield, Berdasarkan harga tanggal 13 Maret 2020
https://stockbit.com/post/3633065
Kini di luar 30-an emiten itu ada yang potensi dividend yield bersih-
nya 5% ke atas. Bahkan beberapa dari saham bluechip seperti BBRI.
Beberapa saham di luar daftar 30-an emiten di atas yang potensi dividend-nya menarik (nett 5% ke atas) antara lain adalah sbb:
:diamond_shape_with_a_dot_inside:01. $BMRI
Di level harga saat ini, bila DPS sama dengan yang kemarin potensi dividend yield 9,4% gross.
:diamond_shape_with_a_dot_inside:02. BBRI
Di level harga saat ini, bila DPS sama dengan yang kemarin potensi dividend yield 7,5% gross.
:diamond_shape_with_a_dot_inside:03. $SCMA
Di level harga saat ini, bila DPS sama dengan yang kemarin potensi dividend yield 7,0% gross.
:diamond_shape_with_a_dot_inside:04. BBNI
Di level harga saat ini, bila DPS sama dengan yang kemarin potensi dividend yield 6,2% gross.
:diamond_shape_with_a_dot_inside:05. $ASII
Di level harga saat ini, bila DPS sama dengan yang kemarin potensi dividend yield 5,7% gross.
Daftar kelima emiten ini belum memasukkan emiten rokok dan saham lapis dua di luar LQ45 seperti BDMN dan BNGA. Kelima emiten di atas biasanya dividend yield-nya sekitar 3% namun saat ini karena ada penurunan harga maka potensi dividend yield di masa yang akan datang bisa mencapai minimal 5% bersih meski harus tetap waspada terhadap kemungkinan penurunan EPS, laba bersih per saham sebagai dampak pandemi covid-19.
Kembali ke BBRI. Pertama kali saya memiliki BBRI sekitar dua tahun lalu di harga sekitar Rp 3000,- Kemudian naik karena nambah tabungan dan terakhir average price saya di sekitar Rp 3500,- sehingga dividend yield yang saya dapatkan di tahun 2020 ini adalah 4,3% nett. Karena pada tahun 2020 BBRI akan mengimplementasikan PSAK 71, dan sepertinya beberapa bank yang mengimplementasikan PSAK 71 labanya tergerus, saya mulai mengurangi kepemilikan di BBRI, dan terakhir mengingat dampak covid-19 serta secara teknikal saya yakin akan turun di bawah average price saya, saya jual semua. Sekarang saya masih wait n see mengenai BBRI.
Beberapa bank yang labanya turun akibat melakukan pencadangan dalam implementasi PSAK 71 adalah BBTN. Saat LK Q3 2019 keluar, laba BJBR juga turun. Tapi pengaruh implementasi PSAK 71 berbeda-beda pada setiap bank. Namun saya masih memilih wait n see untuk BBRI sampai LK Q2 2020 keluar atau bahkan mungkin sampai LK Q3 keluar. Selain pengaruh implementasi PSAK 71 juga saya ingin melihat dampak pandemi pada kinerja BBRI dalam LK Q2 nanti. Mengenai harga, saya tidak tahu apakah pada saat LK Q2 BBRI nanti harganya akan lebih rendah dari sekarang atau lebih tinggi. Untuk BBTN saya memang sudah mulai nyicil karena pencadangan dalam implementasi PSAK 71 BBTN sudah mencapai 100% di Q1 2020 ini, harapan saya bila DPS BBTN kembali ke Rp 50,- maka potensi dividend yield-nya nanti 6% nett entah tahun depan atau 2 tahun lagi, ini cukup menarik mengingat Dividend Pay Out Ratio (DPR) BBTN sangat rendah hanya sekitar 20% tapi potensi dividend yield-nya bisa 6%, berarti AEPD-nya atau angka efisiensi perolehan dividennya di atas 1. Implementasi PSAK 71 memang mungkin menggerus laba bank tapi di sisi lain akan membuat bank lebih kuat menghadapi resiko penurunan nilai aset.
Berikut ini beberapa tulisan orang lain dan berita mengenai dampak implementasi PSAK 71 pada berbagai bank.
(1) Opini Rivan Kurniawan: Penerapan PSAK 71
https://bit.ly/2Lze7dN
(2) Opini dalam Tirto:
Bagaimana PSAK 71 Mempengaruhi Perbankan
https://bit.ly/2ZbG5Es
(3) Berita Kontan 23 Feb 2020
Implementasi PSAK 71 Menguras Laba Perbankan
https://bit.ly/3cPXxlO
(4) Berita. Banyak Bank Belum Siap Penereapan PSAK 71, Berpotensi Direlaksasi
https://bit.ly/3cCzBSY
Demikian tulisan ringan saya ini. Just sharing opini dan pengalaman pribadi.
(5) Berita Kontan Desember 2019. Demi Penuhi PSAK 71 Bank Berlomba Pupuk Pencadangan
https://bit.ly/2LA2NOG
(6) Berita Kontan Mei 2020. Terdampak Corona, BRI Akan Pangkas Target 2020.
https://bit.ly/3bHNRsm
Tulisan Saya di SB yang Perlu dibaca:
(1) Catatan Pribadi Akhir Tahun
https://stockbit.com/post/3353734
(2) Corona dan Portofolio
https://stockbit.com/post/3693540
Disclaimer on
Semua tulisan saya tidak cocok untuk trading.
DYOR, do your own research. It's your money, your risk. Keputusan Anda adalah tanggung jawab Anda sendiri.
Dalam hal ini saya sekedar sharing pengalaman dan pendapat pribadi untuk kebutuhan saya sendiri sebagai penabung saham (menggunakan uang dingin) yang mengejar passive income dari dividen dengan porsi tiap emiten tidak lebih dari 3,3% dalam portofolio saya. Tidak untuk trading, tidak untuk investasi yang mengejar capital gain, tidak menggunakan uang panas. Tidak mencurahkan dana hanya pada 1 sd 5 emiten