:diamond_shape_with_a_dot_inside:Corona dan Portofolio:diamond_shape_with_a_dot_inside:
========================
Sebuah pengalaman pribadi
$IHSG
Bagi kebanyakan penabung saham yang bertujuan mendapatkan passive income dari dividen, umumnya beli saham berdasarkan ketentuan umum yang berlaku yaitu belanja atau beli saham antara bulan Mei sd akhir November. Pandemi corona telah mengacaukan rencana itu karena dari awal tahun harga saham turun. Padahal antara Januari sd Maret adalah bulan hold bukan beli. Beda kasus antara krisis harga saham gorengan dengan pandemi. Kalau krisis harga saham gorengan hanya terjadi penurunan harga, kalau pandemi mungkin akan berpengaruh pada kinerja emiten. Pandemi berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dan global.
Tidak sedikit investor dan penabung saham yang sudah merah portofolionya atau floating loss, bahkan uang cashnya sudah nol. Kecuali mereka yang memiliki average price di bawah harga terendah dalam tiga bulan terakhir ini, portonya pasti masih hijau tidak mengalami floating loss.
Demikian juga saya. Secara keseluruhan mengalami floating loss. Saat puncak floating loss terjadi hanya 3 emiten yang tidak merah yaitu $MYOH, LPGI, dan TPMA. Dua yang terakhir memang tidak likuid dan jarang yang jual, sementara MYOH adalah tabungan kesayangan saya. Saya mengalami floating loss MYOH hanya saat awal mulai menabung saham ini di awal tahun 2018. Setelah itu tidak pernah mengalami floating loss.
Kondisi saya dengan MYOH membawa inspirasi bagi saya bahwa alangkah tenangnya memiliki saham di saat harga rendah. Memiliki saham di harga average price rendah itu memiliki 2 keuntungan: :one: Peluang mendapatkan dividend yield tinggi sehingga cepat balik modal dari dividen :two: Kecil kemungkinan mengalami floating loss. Oleh karena itu turunnya harga saham adalah peluang bagi saya meski saya harus mencermati pengaruh pandemi corona terhadap kinerja emiten. Pengaruh itu berbeda-beda pada masing-masing emiten dan baru akan nampak dalam laporan keuangan kuartal I dan II tahun 2020.
Sayangnya saya belum mendapatkan uang dingin lagi. Terpaksa tabungan kesayangan saya, MYOH, ikut saya jual. Rebalancing. Dulu saat puncaknya, porsi MYOH dalam portofolio saya sekitar 15% sekarang tinggal beberapa lot saja. Saya jual MYOH beberapa tahap dengan capital gain antara 3% sd 45%. Awalnya saya tidak berniat menjual MYOH bahkan saat mengalami floating profit tertinggi di 60% saya tidak jual MYOH.
Di sisi lain saya mendapatkan saham lain di harga bagus yang sudah hijau semua seperti $AUTO dapat harga Rp 747, ANTM Rp 359, BDMN Rp 1723, $SCMA Rp 635, dan WEGE Rp 152 meski porsinya masih sedikit. Saya juga tetap harus menunggu LK kuartalan 2020 agar lebih aman.
Selain itu saya juga mendapatkan average price yang lumayan bagus meski masih floating loss antara lain BJTM. Sebenarnya BJTM juga merupakan tabungan kesayangan. Cuma sayangnya average price yang saya miliki ketinggian, yang satu di Rp 648 di sekuritas B dan yang lain di Rp 626 di sekuritas A. Yang average price-nya 648 sudah saya jual semua (bukan cut loss) dan saya melakukan re-entry di harga sekitar Rp 600 dan kemudian melakukan average down sehingga sekarang ada di level sekitar Rp 493. Selain itu saya juga telah memiliki saham $HEXA di average price di level Rp 2500 di sekuritas A. Ini lebih rendah daripada di sekuritas B yang sekitar Rp 3060.
Keuntungan mendapatkan average price di harga rendah sudah saya rasakan di MYOH sehingga saya berharap banyak memiliki tabungan saham lain di harga rendah.
Just sharing.
Disclaimer on
============
DYOR. Do your own research. It's your money, your risk. Uang Anda tanggung jawab Anda sendiri. Pahami terlebih dahaulu apabila ingin membeli.
Dalam hal ini saya sekedar sharing pengalaman dan pendapat pribadi untuk kebutuhan saya sendiri sebagai penabung saham (menggunakan uang dingin) yang mengejar passive income dari dividen dengan porsi tiap emiten tidak lebih dari 3,3% dalam portofolio saya atau paling tidak ada 30-an emiten dalam portofolio. Tidak untuk trading, tidak untuk investasi yang mengejar capital gain, tidak menggunakan uang panas. Tidak mencurahkan dana hanya pada 1 sd 5 emiten.
Umumnya tulisan saya tidak cocok untuk trader apalagi trader harian.
Untuk mendapat gambaran lebih lengkap silakan baca juga tulisan saya yang lain.
:one: Update Urutan 30-an Emiten High Dividend Yield https://stockbit.com/post/3633065
:two: Catatan Pribadi Akhir Tahun 2019
https://stockbit.com/post/3353734