Urutan Baru 30-an Emiten High Dividend Yield, Berdasarkan Harga 13-03-2020
:diamond_shape_with_a_dot_inside::diamond_shape_with_a_dot_inside::diamond_shape_with_a_dot_inside::diamond_shape_with_a_dot_inside::diamond_shape_with_a_dot_inside::diamond_shape_with_a_dot_inside::diamond_shape_with_a_dot_inside::diamond_shape_with_a_dot_inside::diamond_shape_with_a_dot_inside::diamond_shape_with_a_dot_inside::diamond_shape_with_a_dot_inside:
$IHSG $HEXA $BJBR $ADMF $NRCA
Tahun 2020 telah berjalan dua setengah bulan. Selain krisis harga saham gorengan akibat sepak terjang pengelola reksadana dan unit link asuransi jiwa, kejatuhan harga saham juga disebabkan kekhawatiran pada pandemi virus corona di seluruh dunia. Meski kalau menurut saya kekhawatiran itu berlebihan karena meski belum ditemukan vaksinnya tapi tubuh manusia sebenarnya memiliki sistem kekebalan tubuh yang merupakan pabrik antibodi yang baik bagi virus khusus seperti Covid-19 yang mewabah sekarang ini. Antibodi khusus inilah yang menghancurkan virus.
Kembali pada bursa saham. Pandemi tentu akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dan mungkin kinerja masing-masing emiten. Kalau koreksi harga saat ini hanya dikarenakan saham gorengan mungkin saya akan berani belanja dengan komposisi 30%-30%-40%. Artinya 30% dana nganggur dibelanjakan untuk avarage down, kemudian 30% dibelanjakan saat ex cum date, dan sisanya dibelanjakan saat sudah keluar laporan keuangan kuartalan baik Q1, Q2, atau Q3. Tapi karena kasus pandemi ini, bila saya punya uang nganggur komposisi pembelanjaannya bukan seperti di atas tetapi 10%-25%-65% artinya 10% dana untuk average down, 25% untuk di belanjakan saat ex cum date dan sisanya 65% saat LK kuartalan sudah keluar.
Yang menjadi perhatian utama saya adalah saham-saham yang pernah saya pelajari dan saya miliki dan saya urutkan berdasarkan tingginya dividend yield menggunakan harga 29-11-2019. Tujuan saya membeli saham adalah untuk mendapatkan passive income dari dividen. Jadi yang sudah saya beli tidak saya jual karena dividen yang dibagikan 2020 nanti berasal dari tahun buku 2019 sebelum virus corona menyebar. Memang sebagian ada yang saya rebalancing karena saya belum ada dana nganggur lagi.
Daftar 30-an Emiten High Dividend Yield bisa dibaca di link ini:
Bagian I
Urutan 1 sd 28
https://stockbit.com/post/3259394
Bagian II
Urutan 29 sd 34
https://stockbit.com/post/3259429
Setelah koreksi besar-besaran harga saham akhir-akhir ini urutan di atas berubah dan ada beberapa emiten yang dividend yield-nya atau DY-nya mencapai lebih dari 6% di luar 34 emiten di atas. Berikut ini urutan baru diurutkan dari yang paling tinggi DY-nya.
Urutan Emiten 30-an High Dividend Yield Berdasarkan harga 13 Maret 2020. Diurutkan dari yang DY-nya tertinggi.
:zero::one: ITMG ( Data lama urutan 01)
Harga Rp 7975,- DY gross ➡43,45%✔
EPS Rp 3465,-
:zero::two: HEXA ( Data lama urutan 03)
Harga Rp 2530,- DY gross ➡ 20,02%✔
EPS Rp 506,57
:zero::three: ASJT ( Data lama urutan 05)
Harga Rp 111,- DY gross ➡ 18,8%✔
EPS Rp 20,8
:zero::four: MBAP ( Data lama urutan 02)
Harga Rp 1690,- DY gross ➡ 17,63%✔
EPS Rp 298,-
:zero::five: PTBA ( Data lama urutan 04)
Harga Rp 1970,- DY gross ➡ 17,2%✔
EPS Rp 339,63
:zero::six: DMAS ( Data lama urutan 22)
Harga Rp 170,- DY gross ➡ 16,18%✔
EPS 27,5
:zero::seven: PEHA ( Data lama urutan 06)
Harga Rp 800,- DY gross ➡ 13,8%✔
EPS Rp 110,26
:zero::eight: TOTL ( Data lama urutan 08)
Harga Rp 320,- DY gross ➡ 12,5%✔
EPS Rp 40,-
:zero::nine: PANS ( Data lama urutan 18)
Harga Rp 840,- DY gross ➡ 11,9%✔
EPS Rp 100,-
:one::zero: NRCA ( Data lama urutan 13)
Harga Rp 280,- DY gross ➡ 10,7%✔
EPS Rp 30,-
:one::one: BJBR ( Data lama urutan 26)
Harga Rp 850,- DY gross ➡ 10,5%✔
EPS Rp 89,-
:one::two: ADMF ( Data lama urutan 10)
Harga Rp 8800,- DY gross ➡ 10,3%✔
EPS Rp 908,-
:one::three: MYOH ( Data lama urutan 09)
Harga Rp 1210,- DY gross ➡ 10,2%✔
EPS Rp 123,-
:one::four: DLTA ( Data lama urutan 16)
Harga Rp 4850,- DY gross ➡ 9,9%✔
EPS Rp 478,-
:one::five: CLPI ( Data lama urutan 14)
Harga Rp 565,- DY gross ➡ 9,8%✔
EPS Rp 55,-
:one::six: ASGR ( Data lama urutan 11)
Harga Rp 830,- DY gross ➡ 9,6%✔
EPS Rp 80,-
:one::seven: POWR ( Data lama urutan 21)
Harga Rp 665,- DY gross ➡ 9,43%✔
EPS Rp 62,69
:one::eight: LPGI ( Data lama urutan 12)
Harga Rp 3650,- DY gross ➡ 8,9%✔
EPS Rp 325,-
:one::nine: TPMA ( Data lama urutan 07)
Harga Rp 298,- DY gross ➡ 8,9%✔
EPS Rp 26,6
:two::zero: BJTM ( Data lama urutan 19)
Harga Rp 520,- DY gross ➡ 8,8%✔
EPS Rp 45,61
:two::one: JPFA :large_orange_diamond: ( Data lama urutan 24)
Harga Rp 1160,- DY gross ➡ 8,62%✔
EPS Rp 100,-
:two::two: WEGE ( Data lama urutan 28)
Harga Rp 167,- DY gross ➡ 8,3%✔
EPS Rp 14,-
:two::three: INAI :large_orange_diamond: ( Data lama urutan 17)
Harga Rp 370,- DY gross ➡ 8,1%✔
EPS Rp 30,-
:two::four: PJAA ( Data lama urutan 27)
Harga Rp 660,- DY gross ➡ 8,03%✔
EPS Rp 53
:two::five: LTLS :large_orange_diamond: ( Data lama urutan 23)
Harga Rp 505,- DY gross ➡ 7,9%✔
EPS Rp 40,-
:two::six: CEKA ( Data lama urutan 20)
Harga Rp 1275,- DY gross ➡ 7,8%✔
EPS Rp 100,-
:two::seven: UNTR ( Data lama urutan 25)
Harga Rp 15600,- DY gross ➡ 7,64%✔
EPS Rp 1193,-
:two::eight: RALS ( Data lama urutan 30)
Harga Rp 665,- DY gross ➡ 7,5%✔
EPS Rp 50,-
:two::nine: ASDM ( Data lama urutan 15)
Harga Rp 1000,- DY gross ➡ 7,3%✔
EPS Rp 73,-
:three::zero: MPMX ( Data lama urutan 29)
Harga Rp 555,- DY gross ➡ 6,3%✔
EPS Rp 35
:three::one: FISH :large_orange_diamond: ( Data lama urutan 32)
Harga Rp 2430,- DY gross ➡ 6,2%✔
EPS Rp 150,-
:three::two: DVLA ( Data lama urutan 31)
Harga Rp 2000,- DY gross ➡ 5,4%✔
EPS Rp 107,-
:three::three: TGKA ( Data lama urutan )
Harga Rp 5400,- DY gross ➡4,4%
:three::four: PLIN ( Data lama urutan 29)
Harga Rp 2950,- DY gross ➡ 19,9%
EPS Rp 588,-
PLIN saya masukkan di bawah karena DPR nya di atas 100% dan saya belum menyelidiki apakah ada penjualan aset atau tidak, tapi karena EPS 2019 diperkirakan meningkat dibandibandingkan 2018 maka saya masukkan daftar.
Catatan:
▪Tanda :large_orange_diamond: berarti DER nya tinggi
▪Dividen berasal dari tahun buku 2018 yang
dibagikan di tahun 2019 kecuali MPMX
yang betasal dari tahun buku 2016.
Di luar emiten di atas, ada yang DY-nya meningkat seperti BDMN 6,1% AUTO 6,1%, WSBP 14,2%, IPCM 8,2%, JRPT 5,9%, dan beberapa yang dulu terlewat seperti IPCC. Tambahan ini baru didasarkan pada screening manual, saya belum melakukan screening otomatis karena belum bergabung dengan sekuritas yang memiliki perangkat itu.
DISCLAIMER ON
===============
Saya telah membuat tulisan ini dengan segala kemampuan saya. Apabila ada kesalahan dalam membaca angka, memasukkan angka atau dalam menghitung sifatnya bukan kesengajaan.
DYOR. Do your own research. It's your money, your risk. Keputusan Anda adalah tanggung jawab Anda sendiri.
Dalam hal ini saya sekedar sharing pengalaman dan pendapat pribadi untuk kebutuhan saya sendiri sebagai penabung saham (menggunakan uang dingin) yang mengejar passive income dari dividen dengan porsi tiap emiten tidak lebih dari 3,3% dalam portofolio saya. Tidak untuk trading, tidak untuk investasi yang mengejar capital gain, tidak menggunakan uang panas. Tidak mencurahkan dana hanya pada 1 sd 5 emiten.
Pada umumnya semua tulisan saya tidak cocok untuk trading atau untuk mencari capital gain. Silahkan juga baca link berikut agar mendapat wawasan yang lengkap
https://stockbit.com/post/3353734