imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DSNG - TP: Kesalahan atau Pelajaran

Ada hal menarik yg ingin sy tuliskan hari ini, semacam catatan perjalanan kecil sebagai nyubi impostor. Begini, beberapa waktu lalu sy memposting tentang bias-bias dalam investasi, teman-teman bisa membacanya pada link berikut: https://stockbit.com/post/19600420.

Teorinya cukup sering kita dengar, seperti confirmation bias, loss aversion, sampai bias karena ikut-ikutan. Tapi jujur, memahami di level teori itu mudah, yg susah adalah bagaimana teori itu benar-benar memengaruhi keputusan kita saat berhadapan langsung dgn uang sendiri.

Contohnya terjadi di perjalanan sy bersama DSNG. Harga rata-rata sy 985. Waktu itu thesisnya sederhana. DSNG masih undervalued kalau dibandingkan dgn proyeksi kinerja revenue dan laba bersihnya. Dari beberapa skenario, fair valuenya ada di kisaran 1.800-2.200 (https://stockbit.com/post/20278286).

Sayapun menahan posisi dgn sabar. Hingga akhirnya, kemarin TP di harga 1.825. Realized gain yg tercatat sekitar 84%.

Sekilas ini terlihat seperti keputusan yg mulus. Tapi kalau jujur ke diri sendiri, prosesnya tidak sesederhana itu. Ada banyak momen saat harga naik atau turun di mana bias mencoba menguasai pikiran.

Saat harga sempat naik cepat, muncul godaan untuk buru-buru ambil untung karena takut hilang (loss aversion). Sebaliknya, saat harga goyah, ada rasa ingin menutup mata dan pura-pura tidak melihatnya, berharap harga berbalik naik (endowment effect).

Untungnya, sy sudah menuliskan jurnal investasi. Di sana tertulis alasan-alasan kenapa DSNG menarik, berapa targetnya, dan bagaimana skenario kalau harga benar-benar sampai di titik itu. Catatan-catatan kecil inilah yg akhirnya jadi jangkar agar tidak terbawa arus perasaan.

Ini beberapa catatan terkait DSNG:
https://stockbit.com/post/19105790
https://stockbit.com/post/19175134
https://stockbit.com/post/20680084

Lalu muncul pertanyaan baru:
Bagaimana kalau harga DSNG ternyata masih terus naik?
Bagaimana kalau tembus 2.200, bahkan melesat ke 5.000?

Nah, di sinilah refleksi soal bias makin terasa. Mudah sekali bagi nyubi seperti sy utk menyesal, merasa salah langkah, atau bahkan berpikir “seandainya aku nggak jual terlalu cepat.”

Padahal, kalau direnungkan, skenario 2.200 masih sesuai dgn valuasi optimis yg pernah dihitung, sementara skenario 5.000 jelas lebih ke euforia pasar ketimbang cerminan fundamental. Artinya, menyesal itu hanya bentuk lain dr bias regret aversion.

Coba kalau kita balik cara pandangnya.

Bukankah justru dgn menjual di target yg sudah disusun sejak awal, bisa melatih konsistensi?

Nah, kalau harga benar naik lebih tinggi, sy bisa belajar utk menilai apakah kenaikan itu masih rasional atau didorong hype saja. Kalau ternyata jatuh, sy belajar bahwa disiplin punya MOS (margin of safety) itu adalah kunci.

Bahkan sekarang sy sendiri sudah menyiapkan rencana utk "clbk" kalau harga terkoreksi cukup dalam. Batasannya jelas, bahwa MOS harus kudu wajib minimal 30% dr fair value. Itupun dengan catatan fundamentalnya masih baik.

Dari pengalaman ini, sy makin sadar bahwa investasi bukan soal menebak harga akan naik atau turun, melainkan soal bagaimana kita mengelola diri sendiri. Teori bias yg tadinya terasa jauh, ternyata nyata sekali dalam setiap klik tombol buy dan sell.

Dan catatan seperti ini bukanlah pembenaran atau alasan utk merasa hebat, tapi lebih sebagai pengingat pribadi. Bahwa disiplin, konsistensi, dan kesadaran atas bias adalah pelindung terbaik bagi nyubi impostor seperti sy.

Disclaimer: Catatan ini adalah refleksi pengalaman investasi penulis, bukan ajakan untuk membeli saham sawit seperti $UNSP atau menjual saham $TBLA. Segala kerugian sebagai akibat penggunaan informasi pada tulisan ini bukan menjadi tanggung jawab penulis. Do your own research

Read more...

1/2

testes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy