DUM DUM DUM - Part Konglo Play

Part 1: https://stockbit.com/post/19601793

So, Konglo Play!

Saya jelaskan dulu konglo play.

Konglo play adalah serupa saham gorengan dengan satu perbedaan besar, saham gorengan yang digerakkan oleh bandar2 lokal mengincar uang dari para retail, tetapi konglo play yang digerakkan oleh tentu saja si konglo itu sendiri, mengincar uang dari konglo yang lain – atau dengan kata lain konglo play relatif lebih aman untuk para retail.

Bayangkan Anda adalah seorang konglo mempunyai sebuah company dengan market-cap sebesar 1 trilyun rupiah, terdiri dari 1 milyar lembar saham dengan masing2 lembar bernilai sebesar 1000 rupiah.

Untuk konglo traditional, kekayaan Anda adalah ya sebesar 1 trilyun rupiah tersebut, dan katakanlah company tersebut menghasilkan earning-yield sebesar 30% setiap tahun, yang artinya setiap tahun Anda akan bertambah kaya sebesar 300 milyar rupiah.

Not bad – dan bahkan sangat bagus sekali mengingat dari 961 company yang ada di IHSG, hanya ada 43 company yg bisa menghasilkan earning-yield di atas 20%, atau hanya 4.5%-nya. Untuk yg earning-yield-nya di atas 30% hanya ada 17 companies atau hanya 1.8%-nya.

Company Anda adalah termasuk yang terbaik di IHSG.

Tetapi tentu saja, kan wajib hukum-nya untuk bertambah kaya dengan cara apapun.

Setelah putar otak kiri-kanan, akhirnya Anda melihat peluang untuk membuka casino – karena dengar2 bisnis casino sangat lah menguntungkan.

Masalah-nya adalah casino tidak legal, dan pemberian ijin membuka casino di Batam, atau di Bali, atau di perairan bebas, masih hanya sebatas wacana dan wacana, belum ada titik terang-nya.

Setelah putar otak kembali dari kanan ke kiri, keluar lah idea baru untuk membuka casino di BEI.

Ya kenapa tidak, implementasi peraturan BEI sangatlah ramah terhadap orang2 berpikiran jauh ke depan yang mau menjadi lebih kaya ratusan kali lipat dalam waktu yang sesingkat2-nya. ARA 100x, sehingga P/E mencapai ratusan-juta-x pun – hanya mendapatkan surat cinta – yang simply tinggal di-“jawab” – dan selesailah urusan.

Insider trading pun no problem. ( Pernah ada case insider trading yang MELEDAK di bursa kita??? )

Dan market-nya alias para retail pun sangat mencintai kesempatan untuk bisa mendadak menjadi kaya ratusan kali lipat.

Peluang-nya menjadi sempurna.

Dalam casino ada yang kalah ada yg menang – yang menang dibayar oleh yang kalah – sisanya dikantongi oleh casino.

Demikian pula casino goreng2-an saham.

Tentu untuk mempromosikan casino-nya, yang berupa salah satu ticker di BEI, diperlukan budget promosi.

Marketer-nya tidak lain adalah segerombolan bandar2 itu.

Disiapkanlah budget promosi ini sebesar – say 10% dari market-cap-nya atau 100 milyar rupiah. Disebar ke banyak bandar tentu saja – sepertinya halnya kita berpromosi biasa-nya tidak terbatas hanya pada satu media saja.

Aktifitas promosi-nya juga sangat sederhana, bandar2 in cukup membeli saham2 yang beredar di market ( free-float ) dengan harga yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi dan semakin tinggi semakin baik – step2 kenaikan-nya atur2 saja dengan batasan ARA – sekali2 kena UMA juga ok – tinggal lanjutkan setelah-nya – begitu terus diulang sebanyak dan setinggi sesuai selera sendiri.

Ini bisa dilakukan tanpa batas karena setelah saham2 yang beredar di market bebas habis-pun – transaksi bisa diulang di sesama bandar2 itu sendiri.

Pada tahapan ini – bahkan sudah tidak diperlukan lagi biaya besar karena uang-nya hanya masuk kantong kiri keluar dari kantong kanan – minus biaya transaksi – yang tidak perlu besar2 juga karena jika hanya 1 lembar saham saja yg ditransaksikan dengan harga yang lebih tinggi – 999,999,999 lembar saham sisa-nya ikut terkatrol naik.

Promosi ini berhasil ketika market alias retail akhir-nya mendengar telah dibuka sebuah casino baru di BEI dengan kode ticker XXX – mulai berebut masuk – sehingga kenaikan harga saham mulai digerak-kan oleh para retail itu sendiri.

Dan akhir-nya keputusan pemenang pun ditentukan dengan cara mengguyur market dengan lembar saham milik sendiri sebanyak2-nya dan permainan selesai setelah harga saham yang awal-nya ARA ARA ARA berubah menjadi ARB ARB ARB.

Sebagian kecil retail kaya mendadak – sebagian besar sisanya bangkrut mendadak. Exaclty seperti casino.

Retail pun mengeluh... Fin... Kamu Jahat... https://stockbit.com/post/13305443

Untuk kemudian mengulangi-nya kembali.

WALAUPUN hasilnya misal-nya adalah uang tunai sebesar say 600 milyar – dari 300 juta lembar saham yang berhasil dijual atau didistribusikan pada harga rata2 sebesar 2000 rupiah – minus harga saham awal sebesar 1000 rupiah x 300 juta lembar saham = 300 milyar rupiah – alias mendapatkan keuntungan bersih sebesar 300 milyar dalam hitungan bulan – dibandingkan earning-yield yang hanya 30% per tahun – ini adalah sebuah prestasi besar – dan masih bisa diulang berkali2 sebanyak perkalian di jidat sendiri – selama market alias retail dianggap masih ada uang-nya – INI MASIH PERMAINAN KELAS RENDAH.

Kelas rendah karena tentu pernah dengar kan yang namanya hukum pareto – yang mengatakan bahwa 99% kekayaan dipegang oleh hanya 1% orang. Jadi sebanyak2nya uang dari sisa 99% orang2 retail tersebut ya total jenderal hanya ya segitu2 1% saja.

Setelah putar otak depan-belakang dan dari belakang ke depan, didapatlah idea baru untuk bertambah kaya dengan lebih cepat lagi dan bahkan dengan biaya yang jauh lebih rendah sehingga jauh lebih aman... yang tentu saja lebih aman untuk diri-nya sendiri.

Siapa yang punya uang lebih banyak? Tentu konglo2 yang lain. Diciptakanlah permainan konglo play.

Ini permainan dengan tingkat yang jauh lebih tinggi, karena kalau casino kelas retail hanya meningkatkan harga saham sebesar 1-2x, di sini kita bicara kenaikan harga saham 100x sd 200x.

Bisa lihat beda level permainan-nya donk.

Tentu dengan kenaikan harga saham yang lebih bekrotos2 (kotos2 ratusan kali) – risk menjadi lebih besar.

Begini, jika harga saham dinaik-kan 100x, maka katakanlah ada 10% lembar saham yang beredar bebas di market – atau dengan total nilai sebesar 10% x 1 trilyun = 100 milyar – dikali 100x maka nilai-nya bisa menjadi 10 trilyun – alias bahkan 10x lebih mahal dari harga wajar-nya yang hanya senilai 1 trilyun rupiah.

Sial2 – karena selalu ada seribu alasan dari guntur dan kilat untuk boncos – ya bisa boncos donk. Ya ya ya jangankan bandar – konglo pun juga bisa boncos.

Bayangkan kalau market somehow men-dump itu – perlu uang mendekati 10 trilyun rupiah untuk menahan-nya – sedangkan kekayaan-nya sendiri hanya 1 trilyun rupiah.

Untuk itu harus diusahakan jumlah saham beredar juga tidak lebih dari 1% – atau at least di awal2 tidak boleh lebih dari 1% untuk mencapai tingkatan safety yang sempurna!

Sempurna karena 100 x 1% x 1 trilyun = 1 trilyun – setidak2-nya worst thing happens – semua orang dump saham-nya – masih sanggup bayar ongkos-nya karena kekayaan asli-nya memang sudah ada sebesar 1 trilyun – sehingga harga saham bisa terus dilanjutkan untuk dikatrol setinggi bintang di langit selaras dengan cita2 masa kecil-nya.

Kalau ada yang bingung bagaimana bisa mempunyai jumlah saham beredar di bawah dari peraturan BEI – ya simple menggunakan nomine – karena memang again implementasi aturan di BEI sangat-lah ramah untuk orang2 yang berambisi kaya mendadak.

Kalau market-cap senilai 1 trilyun dikatrol jadi 100 trilyun – dimana 30%-nya saja sudah senilai 30 trilyun – sama dengan market-cap-nya ITMG – mau buang barang-nya kemana Pak?

Ada dua cara:

1. Cara yang lambat adalah beternak uang – pegang terus kepemilikan yang ada – untuk kemudian dilepas sedikit2 setiap tahun.

Kalau setiap tahun bisa lepas 1% saja – yaitu senilai 1 trilyun – itu sudah cuan hampir 100% sendiri per tahun – sudah jauh lebih besar daripada earning-yield yang hanya 30% – dan juga jauh lebih besar daripada bandar play yang hanya beberapa puluh persen saja.

Ini baru cara cuan yang paling lambat.

2. Pinjam dengan jaminan saham-nya sendiri.

Ya serupa margin-call lah. Say untuk pinjam 30 trilyun – dibutuhkan 60 trilyun jaminan saham – untuk si konglo sendiri nilai jaminan ini hanya sebesar 600 milyar.

Tentu yang bisa meminjami uang sebesar ini ya most likely institusi besar – karena bisa berspekulasi menggunakan uang yang bukan uang-nya sendiri ( karena orang paling tolol pun seharusnya mengerti bahwa ini saham gorengan ) – tetapi semuanya perfect by aturan – dan bahkan didukung PENUH oleh aturan2 index2 kelas global.

Alias another konglo yang disedot uang-nya – thus disebut konglo play.

Bayangkan dengan model 600 milyar bisa mendapatkan uang gratis 30 trilyun. Gratis karena kalau uang 30 trilyun sim-sala-bim lenyap dispekulasikan ke casino lain atau gagal berbisnis – hanya jaminan senilai 600 milyar tersebut yang disita – yang kalaupun ditop-up sampai seluruh saham 100% dijaminkan semua total jenderal hanya membayar maximal sebesar 1 trilyun.

Cuan bersih 29 trilyun.

Bayar bunga donk – Bos, kalau pokok-nya aja disikat tanpa berkedip – masih mikirin bunga-nya??? Hahaha

Oh ya, tentu saja spekulasi-nya bisa berhasil sukses – misalnya uang 30 trilyun-nya berhasil dilipat-gandakan menjadi 300 trilyun – that’s the perfect scenario. Si konglo jelas happy sekali dari kekayaan 1 trilyun bisa menjadi 300 trilyun, lender juga happy punya project pinjaman raksasa dengan pembayaran bunga yg lancar sampai lunas, seluruh orang memuja-nya dengan in-you-we-f#cking-trust.

Inilah OPM – other people’s money. Menjadi kaya dengan OPM adalah holy-grail-nya semua business-man – termasuk WB & CM.

Dan exactly karena saham gorengan-nya menjadi jaminan – si konglo ini mempunyai insentif yang sama dengan retail untuk tetap menjaga harga saham-nya setinggi langit.

Kalau di case-nya saham gorengan Anda bertarung dengan bandar dan player2 yang lain, basically semua orang adalah musuh Anda, dalam konglo play, Anda justru didukung dan tidak tanggung2 – oleh si konglo itu sendiri.

Dan oleh karena-nya konglo play menjadi permainan yang jauh lebih aman daripada sekadar saham gorengan kelas bandar lokal.

IS IT???

Terus terang, setelah berdikusi panjang lebar dengan seorang teman lama, yang termasuk saya kagumi pemikiran-nya, dan setelah saya renungkan hampir 1 minggu sendiri, saya merasa menjadi hopeless bahwa saya bisa meyakinkan orang bahwa konglo play tidaklah se-Indah penampakan-nya. Hahaha maaf222 ya Broooo!

Cerita saya di atas untuk meyakinkan Anda2 sekalian bahwa saya in general mengerti spirit-nya konglo play – dan (semoga) bukan hanya semprul dari seorang value investor yang sedang ngerasani pencapaian-nya para player konglo play.

Premise utama dari value investing adalah tidak boleh kehilangan uang – dengan alasan yang jelas – begitu ada kans kehilangan uang – hanya masalah waktu bahwa hal ini akan terjadi – sehingga hasil kerja bertahun2 bahkan puluhan tahun bisa lenyap dalam waktu sekejap.

Jelas ini adalah NO NO NO.

Supaya tidak pernah kehilangan uang, diperlukan margin-of-safety yang tinggi.

Margin-of-safety yang tinggi itu BUKAN didapat dari mengais2 parameter dalam melakukan perhitungan yang rumit dengan ribuan formula – dan justru sebalik-nya – berhitung terlalu rumit itu menunjukkan tidak ada-nya margin-of-safety sama sekali ( https://stockbit.com/post/10795188 ).

Saya merasa susah menjelaskan hal ini karena saya tidak bisa mendefinisikan dengan jelas apa yang dimaksud perhitungan sederhana dan yang rumit, jadi saya akan berikan contoh-nya saja.

Misalnya, ITMG. Menebak harga batu-bara itu jelas akan rumit sekali – mau berhitung serumit apapun – bahkan untuk menjawab pertanyaan bisakah harga batu bara turun menjadi say setengah nya dari harga sekarang – tidak akan bisa didapat jawaban yang 100% konklusif – alias selalu ada kemungkinan untuk rugi.

Jadi value investing akan mencari sudut pandang yang lain, misalnya katakanlah harga batu bara somehow menjadi nol, sehingga ITMG bangkrut. Ternyata pada saat ITMG bangkrut pun kita masih diberikan cuan sebesar 20%. Alias anti-bangkrut dengan simply melihat bahwa PBV nya sudah terlalu rendah.

Anti-bangkrut adalah syarat pertama dan mutlak.

Baru kemudian berpikir harga batu bara yg most likely akan bertahan di harga sekarang karena di bawah harga sekarang maka tambang2 Aussie akan bangkrut.

Perhitungan ini tentu tidak se-simple seperti melihat PBV di atas – tetapi ada hukum fundamental supply-chain di situ – juga yang ditebak adalah antara cuan lumayan atau tidak cuan – so tidak diperlukan prediksi dengan presisi tinggi.

Sehingga equation akhir-nya menjadi anti-bangkrut plus cuan one time 25% atau kemudian bisa melakukan compounding melalui growth hack 15% sd 20%.

Rumit-kah ini?? Silahkan direnungkan sendiri.

Oleh karena itu, bahkan tingkat tertinggi dari value investing adalah melakukan investasi tanpa berhitung.

Banyak cerita2 legend mengenai tingkat tertinggi dari value investing ini… misalnya WB ber-investasi ke Nebraska Furniture Mart hanya dengan handshake deal, berdasarkan laporan keuangan dari founder-nya di secarik kertas tanpa audit. Atau waktu WB ber-investasi significant ke China Petroleum hanya berdasarkan LK-nya tanpa sekalipun bertemu dengan management-nya. Atau juga waktu CM ber-investasi ke BYD pada waktu BYD bahkan belum menghasilkan satu mobil pun – hanya karena menurut CM founder-nya mempunyai kepribadian dan seorang engineer yang lebih baik daripada Elon.

Sehingga value investing menghasilkan ketenangan batin.

Bahkan menurut saya, dan juga setelah mengamati evolusi pemikiran WB & CM selama puluhan tahun, tingkat tertinggi dari value investing adalah ketenangan batin.

Bahkan bisa dikatakan fundamental dari value investing adalah ketenangan batin.

Bisakah konglo play bisa memberikan safety seperti ini? Ingat bisa bertahun2 dan puluhan tahun sukses – tetapi sekali salah semua-nya habis dalam sekejap. Semua yang cuan dari sebuah modus operandi – akan selalu mengulang modus operandi yang sama sampai ahirnya bangkrut di suatu hari.

Tetapi bagaimana mau punya ketenangan batin – kalau tetangga sebelah sudah 2 tahun terakhir cuan rata2 ratusan persen terus kan??? Apalagi konglo play diduga relatif lebih aman daripada saham gorengan. Ini gangguan. Ini gangguan. Ini gangguan.

IS IT?????

Dari diskusi, “key” dari melakukan konglo play, adalah “tahu” kapan masuk dan kapan keluar.

Thus, di-situ-lah exactly ilusi-nya.

Argumen saya simply saya bawakan dalam sebuah grafik dari salah satu contoh saham konglo play yg mungkin tersukses dengan rata2 return-nya yg mencapai 54% per TIGA-BULAN – atau untuk yang merasa mempunyai kemampuan untuk betul2 tahu kapan keluar-masuk artinya bisa mencapai return lebih dari 200% per tahun.

Silahkan lihat gambar.

Abaikan semua kenaikan2 yg terjadi. Pertanyaan-nya hanya satu: bagaimana kita bisa menghindari penurunan2 seperti yg di-note oleh kotak merah.

Setiap orang juga mau kalau bisa cuan ribuan persen – tetapi tidak ada guna-nya kalau semua itu bisa hilang dalam sekejap.

Saya juga mau – selama ada yang bisa menjawab pertanyaan ini.

Pak, ITMG hari ini longsor 5% -- apa beda-nya? Biarkan ITMG harga-nya menjadi nol – kalau saya punya 1 T di ITMG – 1 T saya itu tetap mempunyai value sebesar 1.2 T. Itu beda-nya dan so far hanya dengan value-lah satu2nya cara menjawab pertanyaan di atas.

Price is what you pay – value is what you get.

Ilusi karena belum pernah ada satupun yg pernah mencapai compounding 20% per tahun selama 60 tahun selain BH.

Saya bertanya “cukupkah compounding 30% sd 40% per tahun”?? Compounding 30% per tahun selama 5 tahun itu = return rata2 54%-an per tahun. Arti-nya dalam 5 tahun uang sebesar 300 juta misal-nya MUNGKIN akan bisa menjadi lebih dari 1 milyar.

Tentu saja tidak cukup.

DUM DUM DUM!

$IHSG

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy