imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Ngopi Santai 80

Apakah UNVR Pelit Dividen?
---------------------------------------------
Sebuah Tulisan Ringan yang Mengungkap Pandangan-pandangan Keliru.

Beberapa waktu yang lalu saya baca di stream ada Stockbitor (sepertinya masih nubie) yang menulis bahwa UNVR pelit dividen. Benarkah UNVR pelit dividen. Pelit tidaknya suatu emiten membagikan dividen bisa dilihat dari DPR-nya alias dari Dividend Pay Out Ratio-nya bukan DY-nya (Dividend Yield-nya). DPR UNVR itu hampir 100% atau tepatnya 99,29% (lihat Gambar 1, gambar adalah screenshoot saat hari Minggu 6 Oktober 2023). Jelas sangat royal. Memang DY-nya kecil hanya 3,94% di harga saham Rp 3550,-

Tidak sedikit investor pemula yang tidak paham, yang pikirannya rancu yang menganggap kalau DY kecil itu pasti pelit. Itu pandangan keliru. DY kecil itu bisa jadi karena valuasinya memang mahal bukan karena pelit, bukan karena DPR kecil. Ada emiten yang DPR hanya 50% bisa memberikan yield (DY) di atas 7,5%. Tapi ada yang DPR-nya 50% hanya bisa kasih yield 2,5% atau dalam kasus UNVR di atas DPR 99,29% hanya bisa kasih yield 3,94%. Seperti itu adalah kenyataan di lapangan yang harus dicermati. Kalau menurut saya suatu emiten dikatakan pelit kalau DPR-nya 20% ke bawah.

Sebenarnya bagi nubi bisa mempelajari tulisan saya mengenai perbedaan DPR DY DPS dan cara menghitung AEPD (Angka Efisiensi Perolehan Dividen) dari tulisan saya di sini ➡️ https://stockbit.com/post/10579131

Memang untuk belajar itu perlu menyisihkan waktu, mengapa menyisihkan waktu yang cukup itu dianggap sangat penting, silakan baca di sini ➡️ https://stockbit.com/post/10838959

Bagi yang belum tahu bahwa DY adalah bagian dari valuasi, bisa baca tulisan saya ini ➡️ https://stockbit.com/post/10380067

Itu mengenai UNVR. Jadi, UNVR itu tidak pelit dividen tapi valuasinya mahal yang ditunjukkan oleh DY kecil di bawah suku bunga deposito padahal DPR di atas 90%. Dulu saat harga saham SIDO jauh di atas Rp 700,- ada juga yang bertanya kepada saya mengapa SIDO gak masuk daftar emiten high DY? Tentu saja tidak masuk kalau DY di bawah suku bunga deposito. Sesimple itu jawabannya. Emiten yang bila dibeli bisa memberikan DY di atas suku bunga deposito itu cukup banyak, mengapa terpaku pada emiten yang yield nya kecil. UNVR akan bisa memberikan DY di atas 8% di harga saham 3550 bila EPS DPS tumbuh minimal 50% dalam waktu minimal 2 tahun berturut-turut. Demikian juga dengan emiten lain yang DY mini sebesar 3,9%. Kalau pertumbuhan hanya sekitar 10% butuh waktu lama. ------------------------------Tentu sebagai investor kita harus memperhatikan kepentingan kita sendiri: ingin cepat balik modal dari dividen. Kalau yield kecil balik modalnya lama.
----------------------------------------------------------------------

Kata-kata saya yang berada dalam tanda garis-garis perlu diperhatikan dan selalu diingat.

Selain menjawab pertanyaan pada judul, tulisan ringan ini juga ingin mengungkap beberapa pandangan keliru yang sering saya baca di stream, misalnya ada yang berkomentar kalau dividend investing kok floating lost. Yang namanya investasi apa pun gayanya value investing atau dividend investing tentu bisa mengalami floating lost. Sesuatu yang wajar. Bagi dividend investor bila mengalami floating lost dimana fundamental emiten tidak turun maka itu justru kesempatan untuk averaging down atau membeli melalui akun lain. Dengan average price lebih rendah tentu kita bisa mendapatkan yield lebih tinggi, lebih cepat balik modal dari dividen. Sebagai investor dividen kalau kita belum lama membeli suatu emiten, tentu bisa mengalamai floating lost. Tapi kalau kita belinya sudah lama dan tidak averaging up tentu bisa saja floating profitnya sudah di atas 80%. Baca juga tulisan saya 💠 Ngopi Santai 69 Apakah Sudah Siap Menjadi Investor https://stockbit.com/post/11165610 Floating lost bukan suatu masalah apabila tersedia dana untuk averaging down. Oleh karena itu gunakan money management. Kalau seseorang baru akan memulai investasi saham dan memiliki deposito sebesar Rp 75 juta, misalnya, yang merupakan uang dingin plus uang dingin bulanan sebesar Rp 5 juta tentu sebaiknya beli saham menggunakan uang dingin bulanan yang Rp 5 juta dulu. Baru kalau sudah pandai dan berpengalaman melewati naik turun bursa bisa memindahkan deposito yang Rp 75 juta untuk membeli saham itu pun tetap perlu money management tidak sekaligus. Tentu saja sebelum membelanjakan uang dingin Rp 5 juta untuk investasi saham perlu menyisihkan waktu untuk belajar, analisa, dan menyisihkan anggaran belajar. Anggarannya termasuk kecil silakan baca https://stockbit.com/post/10838959 Ini link juga saya kutip di awal tulisan. Saya ucapkan terima kasih bagi yang sudah memberikan tip.

Selain hal-hal yang keliru di atas, saya juga mensinyalir ada semacam dogma atau mindset seolah-olah harus all in di satu emiten. Tidak sedikit yang rugi besar karena all in. Persepsi atau mindset all in ini berasal dari mindset trader dan value investing. Itu sesuatu yg normal bila sudah pandai melakukan riset dan analisa detail secara mandiri. Namun saya juga melihat mindset all in investor nubi dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak baik agar memiliki exit liquidity atau likuiditas pasar yang cukup untuk bisa keluar taking profit. Nah yang terakhir ini harus dicermati. Nubi mungkin tidak sadar bahwa investasinya mengikuti sekelompok big fund yang ingin keluar jual sahamnya. Bagi nubi tentu hasilnya akan mengalami kerugian, itu sama saja disuruh cuci piring tapi tentu tidak dikatakan: Anda akan saya jadikan tukang cuci piring. Karena ada yg ingin keluar secara untung maka anjurannya all in. Tentu itu suatu anjuran yang tidak beretika bahkan masuk kategori jahat dengan dalih edukasi investasi yang disampaikan oleh presenter yang mumpuni, lengkap dengan bedah LK dan prospek bisnis. Bagi yang sudah memahami dasar pemikiran dividend investing gaya saya (JHP) tentu bisa meng-counter ajakan all in dari sales saham yang sebenarnya ditunggangi oleh kepentingan mau exit (jual saham). Orang yang sudah piawai dengan kiat saya bisa meng-counter promosi suatu emiten yang DPR 70%, DY 2,2% dan pertumbuhan EPS DPS hanya 12% dengan kata-kata ini misalnya:

Wah Pak masak emiten dg DPR 70% DY 2,2% dan pertumbuhan cuma 12% dibilang murah, murah dari mana, sudah begitu disuru all in. Dengan kondisi DPR dan DY seperti itu saya baru berminat kalau pertumbuhan EPS DPS minimal 60% dalam minimal 2 tahun ke depan secara berturut-turut. Bagaimanapun juga saya harus mengamankan kepentingan saya: bisa cepat balik nodal dari dividen, kalau yield cuma 2,2% kapan balik modal dari dividen.

Dengan belajar sampai paham Anda bisa terhindar dari kerugian atau terhindar dari investasi yang hasilnya tidak menggembirakan.

Happy investing.

Ini link untuk belajar dividend investing gaya JHP ➡️ https://stockbit.com/post/11650258

Tulisan saya yg lain bisa di-scroll ke bawah dari pofil saya.

Random Tags: $IHSG $UNVR $SIDO $TPMA $IPCC

Read more...

1/2

testes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy