Volume
Avg volume
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk merupakan produsen roti massal yang pertama dan terbesar di Indonesia. Perseroan memproduksi ragam produk dengan merek “Sari Roti”, “Sari Kue” dan 'Sari Choco' yang halal, berkualitas, aman dikonsumsi dan terjangkau oleh masyarakat. Saat ini Perseroan mengoperasikan 14 pabrik yang berlokasi strategis dengan sebaran distribusi lebih dari 88.000 titik penjualan pada kanal modern maupun kanal tradisional di seluruh Indonesia. Sejak tahun 2010 mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten ROTI.
$ROTI 09 Jul 25
Shareholder : Nippon Indosari Corpindo
Type : Local
Bought : +63,400 (0.00%)
Current : 558,172,200 (9.02%)
Previous : 558,108,800 (9.02%)
$ROTI 08 Jul 25
Shareholder : Nippon Indosari Corpindo
Type : Local
Bought : +20,000 (0.00%)
Current : 558,108,800 (9.02%)
Previous : 558,088,800 (9.02%)
$ROTI 07 Jul 25
Shareholder : Nippon Indosari Corpindo
Type : Local
Bought : +78,000 (0.00%)
Current : 558,088,800 (9.02%)
Previous : 558,010,800 (9.02%)
$ROTI 04 Jul 25
Shareholder : Nippon Indosari Corpindo
Type : Local
Bought : +20,000 (0.00%)
Current : 558,010,800 (9.02%)
Previous : 557,990,800 (9.02%)
$ROTI 03 Jul 25
Shareholder : Nippon Indosari Corpindo
Type : Local
Bought : +112,200 (0.00%)
Current : 557,990,800 (9.02%)
Previous : 557,878,600 (9.02%)
SAYA SUKA BELI & MINUM $ULTJ & MAKAN $ROTI$PZZA & FAST JADI AKU MERASA BANGGA MENJADI KEPEMILIKAN SAHAM TERSEBUT
@GOEZPRY saya lihat sektor consumer lagi tertekan banget akibat kebijakan pemerintah & perbankan ya. Tadinya saya berharap $ROTI bisa bangkit melalui inovasi produk & harga bahan baku yg turun. Ternyata setelah saya icip sendiri, kurang bagus deh inovasinya (susu coklat & selai coklat). Q1 problem banget tuh..
Ada floating loss di ROTI?
Waktu itu ambil dividennya gak?
tag $MYOR
$ROTI 02 Jul 25
Shareholder : Nippon Indosari Corpindo
Type : Local
Bought : +48,900 (0.00%)
Current : 557,878,600 (9.02%)
Previous : 557,829,700 (9.02%)
$ROTI 30 Jun 25
Shareholder : Nippon Indosari Corpindo
Type : Local
Bought : +55,700 (0.00%)
Current : 557,672,900 (9.01%)
Previous : 557,617,200 (9.01%)
🎶 🆑💯❌⁉️🆙♨️⭕️🆓
Fokus aja yg ini :
CAMP :
IPCC :
$MLPT
$ROTI
TAPG :
TBLA :
$TOTO :
Untuk periode
Hari : Rabu
Tanggal : ⏭️ 02 Juli 2025 ⏮️
Hadir dalam SINYAL #ScreenerDekan™️ di StockBit .
Kita tunggu % Higher to Price sewaktu closing nanti jam 16.00 untuk cross-check hasilnya yang selama ini fitur screener StockBit tidak mengecewakan.
DisclamerOn : bukan saran jual beli, hanya Guideline pribadi 🌈
KAMU MAU PINDAH KE SAHAM AMERIKA? TAPI MENTAL MASIH TRADER? SAMA AJA.
> Jujur aja ya...
Mau di IHSG, Nasdaq atau NYSE sekalipun...
Kalau mentalmu masih trader spekulan,
kamu bakal nyangkut di mana pun.
# 1. Masalahnya Bukan di Bursa, Tapi di Kepala.
> IHSG disalahin, katanya stagnan.
Padahal kamu beli saham gak ngerti bisnisnya, cuma ikut rame-rame.
Pindah ke Amerika? Saham teknologi?
Kalau tetap ngejar harga, tetap gak paham laporan keuangan…ya itu namanya bawa bodohnya lintas negara.
# 2. Trading Mental = Global Boncos.
> Di Indonesia kamu nyangkut di saham gorengan.
Di Amerika kamu nyangkut di saham growth yang hype-nya udah basi.
Sama-sama beli di pucuk, sama-sama FOMO.
Beda bendera, tapi luka yang sama.
# 3. Investor Gak Butuh Panggung, Butuh Waktu.
> Investor gak peduli bursa mana.
Dia beli Apple karena ngerti arus kasnya kuat.
Dia beli TLKM karena percaya orang Indonesia gak bisa hidup tanpa internet.
Dia tahan bertahun-tahun karena ngerti:
“Gue bukan cari naik besok. Gue bangun aset hari ini.”
# 4. Kamu Nggak Butuh Ganti Negara, Tapi Ganti Mindset.
> Percuma buka akun luar negeri, kalau kamu masih cari saham “yang bisa naik minggu ini”.
Lebih baik kamu buka diri: belajar jadi pemilik, bukan penumpang harian.
Karena cuan sesungguhnya bukan di market... tapi di cara kamu bersikap saat market bergerak.
> Mau IHSG, Nasdaq, atau bursa bulan…
Kalau mental kamu masih trading demi sensasi—ya hasilnya akan sama:
Capek, nyangkut, dan cari kambing hitam.
Tapi kalau kamu mau berubah,
Gak peduli di mana kamu invest, hasilnya pasti beda.
Karena kamu bukan cari panggung,
Kamu sedang membangun fondasi kekayaan seumur hidup.
Wait and See...
$TLKM $TPIA $ROTI
$ROTI 26 Jun 25
Shareholder : Nippon Indosari Corpindo
Type : Local
Bought : +40,100 (0.00%)
Current : 557,617,200 (9.01%)
Previous : 557,577,100 (9.01%)
$ROTI 25 Jun 25
Shareholder : Nippon Indosari Corpindo
Type : Local
Bought : +400,000 (0.00%)
Current : 557,577,100 (9.01%)
Previous : 557,177,100 (9.01%)
$TSPC: Mengapa PSP nya Tidak Mau Goreng?
Pertanyaan salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Jawaban singkatnya, saya pun tidak tahu karena saya bukan pengendali TSPC. Kita cocoklogi aja.
PT Tempo Scan Pacific Tbk atau TSPC adalah perusahaan yang sudah eksis sejak lama di sektor farmasi dan barang konsumen. Kantor pusatnya ada di Jakarta, dengan fasilitas produksi utama di Cikarang. Perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 4.400 orang yang tersebar di berbagai anak usaha. TSPC punya tiga lini utama bisnis yaitu farmasi (seperti obat generik dan ethical), produk konsumen seperti kosmetik dan perawatan tubuh, serta jasa distribusi untuk mendistribusikan produk sendiri maupun barang pihak ketiga. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Harga saham TSPC saat ini di level 2.300. Dengan jumlah saham beredar sekitar 4,51 miliar, kapitalisasi pasarnya ada di kisaran 10,4 triliun. Dari laporan keuangan kuartal 1 tahun 2025, perusahaan mencetak laba bersih 409,3 miliar yang jika disetahunkan menjadi sekitar 1,64 triliun. Itu artinya PER-nya sekitar 6,3x. Ekuitasnya sebesar 9,59 triliun menghasilkan PBV sekitar 1,1x. Sekilas kelihatan murah, tapi penting dilihat apakah murahnya sehat atau justru jebakan.
Komposisi segmen usaha TSPC cukup seimbang dari sisi penjualan. Farmasi menyumbang 1,09 triliun, konsumen-kosmetik sebesar 1,13 triliun, dan distribusi 1,05 triliun. Tapi dari sisi margin, segmen konsumen paling menonjol dengan margin kotor 53%. Farmasi 47%, dan distribusi hanya 9%. Jadi walaupun distribusi menyumbang sepertiga penjualan, kontribusinya ke laba sangat kecil. Ini wajar karena bisnis distribusi memang margin-nya tipis tapi butuh modal kerja besar. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Dari sisi pertumbuhan tahunan, segmen konsumen naik 4%, farmasi turun 6%, dan distribusi anjlok 12%. Farmasi turun karena proyek tender pemerintah melambat. Distribusi lemah karena pergeseran dari ritel modern ke kanal digital. Konsumen naik karena ada inovasi produk OTC dan kosmetik. Kesimpulannya, segmen konsumen adalah penopang utama stabilitas dan margin.
Untuk risiko keuangan, posisi kas TSPC sangat kuat. Kas sebesar 4,72 triliun dan utang berbunga yang relatif kecil membuat posisi net cash mencapai 3,65 triliun. Gearing-nya bahkan negatif. Tapi tetap ada risiko dari pinjaman jangka pendek sebesar 1,07 triliun yang berbunga mengambang. Jika suku bunga acuan naik, beban bunga bisa ikut naik. Risiko nilai tukar juga ada karena bahan baku banyak diimpor, tapi mitigasinya cukup baik. Perusahaan punya kas valas dan tidak punya utang dolar besar. Dari sisi hukum, ada satu kasus arbitrase dari eks-principal luar negeri. Sudah damai tapi masih tercatat sebagai liabilitas kontinjensi. Risiko komoditas datang dari fluktuasi harga bahan aktif dan plastik. Tapi segmen farmasi cukup terlindungi karena banyak kontrak cost-plus yang otomatis menyesuaikan harga.
Ketika laporan laba rugi disandingkan dengan laporan arus kas, mulai terlihat ada ketidakseimbangan. Laba bersih naik tipis menjadi 438 miliar tapi arus kas operasi justru minus 8,8 miliar. Setelah ditelusuri, ternyata piutang dan persediaan naik sedangkan utang usaha justru turun. Artinya perusahaan menumpuk barang dan memberikan tempo pembayaran lebih longgar ke pelanggan, tapi membayar supplier lebih cepat. Secara akuntansi perusahaan untung, tapi duitnya belum masuk. Ini sinyal merah kecil. Apalagi capex pada kuartal ini mencapai 130 miliar, membuat free cash flow negatif sekitar 139 miliar. Untungnya perusahaan masih bisa menarik pinjaman bank 319 miliar untuk menutup kekurangan kas. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Struktur modal kerja juga menunjukkan tekanan. Piutang naik 6% YoY, persediaan lompat 9%, tapi utang usaha turun 3%. Perputaran piutang sekitar 42 hari masih oke. Tapi perputaran persediaan sudah tembus 100 hari, tergolong lambat. Kalau ini terus dibiarkan, kas makin tertahan di gudang. Meskipun posisi net cash besar, arus kas dari operasi yang negatif tetap berisiko bila tidak dibenahi dalam beberapa kuartal ke depan.
Dari sisi operasional, TSPC punya model bisnis yang cukup kuat. Produksi farmasi dan consumer dilakukan in-house di Cikarang. Bahan bakunya sebagian besar dari India dan China, dan perusahaan sudah punya hubungan jangka panjang dengan vendor strategis. Distribusi ditangani oleh anak usaha yang punya armada sendiri. Produk dijual ke apotek, rumah sakit, dan ritel modern. Top 5 pelanggan hanya menyumbang 27% penjualan, jadi tidak ada satu pelanggan yang dominan. Sistem pembayaran umumnya 30-60 hari. Tidak ada transaksi pihak berelasi yang aneh. Mayoritas transaksi internal hanya sewa gedung dan jasa pendukung antar anak usaha.
Kelebihan utama TSPC ada di posisi kas yang sangat solid, net cash besar, dan tidak punya utang jangka panjang yang membebani. Segmen konsumen dengan margin 53% menjadi mesin laba utama. Diversifikasi bisnis juga berjalan baik meskipun distribusi cenderung makan modal kerja besar. Valuasi saat ini terlihat murah dengan PER 6x dan PBV 1x. Tapi kelemahannya juga jelas. Arus kas operasi negatif, persediaan makin menumpuk, piutang makin lama tertagih, dan beban distribusi besar tapi tidak menghasilkan margin sepadan. Kalau suku bunga naik, pinjaman jangka pendek berbunga variabel bisa jadi tekanan tambahan.
TSPC memang bukan saham gorengan karena ini emiten yang sehat secara struktur keuangan. Tapi kalau manajemen tidak segera membalikkan cashflow dari operasi ke zona positif, valuasinya tidak akan rerating. Kalau perputaran modal kerja bisa dibenahi dan cashflow pulih, saham ini punya potensi naik ke level valuasi sektoral PER 12-14x. Itu artinya potensi harga wajarnya di kisaran 4.000-4.300. Tapi kalau mismatch antara laba dan arus kas terus berlanjut, investor kemungkinan tetap kasih diskon. Selama perusahaan masih punya net cash tebal, risiko penurunan harga relatif terbatas. Tapi kalau dalam 2-3 kuartal ke depan arus kas tetap negatif, mungkin sudah waktunya realistis dan mulai pertimbangkan rotasi ke saham lain yang duitnya benar-benar masuk. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
PSP TSPC tidak mau goreng harga saham itu bukan karena mereka kere, gak ada duit, atau pelit. Justru mereka itu super kaya, kas perusahaan ada 4,7 triliun, net cash 3,6 triliun, dividen lancar tiap tahun, dan mereka sendiri yang nerima bagian paling besar. Tapi justru karena mereka tajir dan dominan, mereka gak punya urgensi atau alasan untuk menyenangkan investor ritel dengan cara goreng harga.
Coba lihat dari sudut pandang mereka. Misalnya kamu adalah keluarga pengendali TSPC, punya akses ke arus kas bisnis, nerima dividen tiap tahun ratusan miliar, dan bisa beli saham di pasar reguler dengan harga diskon tanpa repot RUPS, tanpa harus menjawab pertanyaan OJK, dan tanpa ekspektasi publik. Lalu buat apa repot-repot goreng harga, naikin valuasi, lalu kasih cuan gratis ke ritel? Mending pelan-pelan akumulasi, dapat lebih banyak saham, dan makin kuasai bisnis. Goreng harga justru bikin barang keluar dari tangan ritel dan jadi mahal buat beli balik. Kan lebih baik itu duit dividen pakai foya - foya, belikan mobil untuk anjing di rumah dll daripada pakai buat goreng saham memperkaya ritel? Apakah ini masuk akal? Coba googling aja mobil anjing anak pemilik tempo scan. Bandingkan sama hasil googling mobil bmw dan senjata anak pemilik prodia. Makin kaya seseorang, makin beda prioritasnya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dan soal duit, mereka memang gak kekurangan. Misalnya mereka ambil 400 miliar dividen saja dari TSPC, itu cukup buat beli 3% saham publik kalau harga tetap murah. Tapi mereka gak lakukan itu secara agresif. Kenapa? Karena mungkin mereka ngerasa gak perlu buru-buru. Saham tetap likuid, free float masih 10% lebih, tidak terancam masuk FCA karena masih di atas 7,5%, dan harga murah artinya mereka bisa terus nambah kepemilikan tanpa tekanan. Ini strategi akumulasi sunyi. Mereka gak perlu publisitas, gak perlu pamer, dan gak perlu buat investor ritel bahagia.
Kalau akhirnya publik ngambek dan jualan, ya malah lebih bagus buat mereka. Bisa beli lebih banyak. Dan selama TSPC tetap mencetak laba, punya margin tinggi, dan operasionalnya aman, mereka tetap di posisi nyaman tanpa harus repot ngatur persepsi pasar.
Ini kayak kamu punya toko $ROTI yang laku tiap hari, untung bersih besar, dan uang masuk rutin. Tapi tetanggamu (ritel) marah karena etalase tokonya gak kamu cat dan nggak kamu terangin lampunya biar kelihatan keren. Kamu cuek, karena kamu tahu pembelimu tetap datang dan kamu nggak mau keluar biaya cuma buat pencitraan. Itu yang dilakukan PSP TSPC.
Jadi strategi mereka ini bukan karena kere. Bukan juga karena pelit. Tapi karena mereka realistis, dan mereka tahu kalau goreng harga itu cuma bikin ritel senang sebentar, tapi tidak kasih mereka kendali lebih besar. Mending pelan-pelan beli barang diskon, sambil sesekali kasih dividen, dan biarkan publik lupa sama saham ini, sampai akhirnya semua udah di tangan mereka.
Apakah mereka lebih pilih kasih mobil ke anjing ketimbang goreng saham? Kalau kamu pengendali ultra-kaya dan satu-satunya yang nikmatin value perusahaan, mungkin iya. Karena dalam skema ini, goreng harga sama artinya dengan kasih uang ke publik. Dan mereka bukan tipe yang senang bagi-bagi tanpa alasan. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/9
menurut saya, rasa dan kualitas $ROTI lbh enak drpd prime bread $DNET. mahal dikit tidak apa2 asal enak dan berkualitas
$ROTI vs Salim?
Diskusi hari ini di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345:
Sari Roti alias ROTI dulunya raja tanpa tanding di dunia roti kemasan Indonesia. Produknya mudah ditemui di mana-mana, mulai dari minimarket, warung kecil, sampai sekolah. Tapi sekarang situasinya tidak lagi semanis rotinya. Di balik kemasan putih biru yang ikonik itu, ada konflik internal yang makin panas. Mulai dari perebutan jalur distribusi, gesekan kepentingan bisnis, sampai tekanan dari dalam sendiri. Terutama dari Salim Group yang dulunya rekan, kini menjelma jadi kompetitor diam-diam. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Awalnya, ROTI tumbuh pesat karena sinergi antara Wendy Yap, anak salah satu pendiri Bogasari, dengan jaringan distribusi dan kekuatan pasar milik Salim Group. Modelnya sederhana. Bogasari suplai tepung, Indomaret $DNET tangani distribusi, dan ROTI tinggal fokus bikin produk dan jualan. Tapi lama-lama relasi ini mulai berubah. Sekarang, meskipun Salim melalui Indoritel masih punya 25,77% saham ROTI, mereka juga membangun bisnis roti tandingan lewat Prime Bread dan Say Bread. Keduanya kini justru lebih mendominasi rak-rak di Indomaret. Aneh tapi nyata, di jaringan minimarket milik Salim sendiri, produk ROTI mulai tersingkir pelan-pelan.
Laporan keuangan ROTI per kuartal pertama 2025 menunjukkan kondisi tidak baik. Pendapatan anjlok 9,6% secara tahunan menjadi Rp859,6 miliar. Laba bersihnya rontok 68% dan hanya tersisa Rp23,1 miliar. Margin bersih tinggal 2,7%. Untuk bisnis makanan massal, angka ini sudah sangat kritis. Penyebabnya? Distribusi yang selama ini bergantung pada minimarket seperti Indomaret sekarang tidak lagi maksimal. Ketika distribusi bermasalah, produk sebagus apapun susah sampai ke tangan konsumen.
Sebagai langkah penyelamatan, ROTI mulai membangun jaringan distribusi sendiri. Saat ini mereka sudah punya sekitar 93 ribu titik distribusi mulai dari warung tradisional, toko kelontong, sampai jalur B2B. Tapi membangun infrastruktur sendiri jelas bukan hal mudah. Biaya logistik seperti kendaraan, gudang, rantai pendingin, dan sumber daya manusia bisa memakan 15 sampai 20% dari total pendapatan. Kalau dibandingkan dengan sistem titip jual di Indomaret atau Alfamart $AMRT, memang lebih berat di ongkos. Strategi ini masuk akal, tapi mahal. Jangka pendeknya terasa berat, tapi dalam jangka panjang mungkin ini satu-satunya pilihan kalau ROTI masih ingin eksis. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Di sinilah muncul dilema besar. Apakah mereka akan bertahan atas nama idealisme dan sejarah, atau realistis dan melepas kendali. Ada skenario logis yang sebenarnya cukup masuk akal. Bagaimana jika keluarga Yap melepas sisa sahamnya ke Salim. Lalu ROTI digabung ke Prime Bread dan Say Bread. Distribusi bisa disatukan. Pabrik dirasionalisasi. Dan merek dikembangkan masing-masing sesuai segmen. Dari sudut pandang investor, ini efisien. Tapi dari sisi keluarga Yap, ini ibarat menutup lembar sejarah panjang yang sudah dimulai sejak 1995.
Kalau mau terus bertarung, ROTI harus masuk ke medan yang belum dikuasai Salim. Bisa lewat produk sehat, varian roti premium, atau lini artisan. Bisa juga memperkuat kanal online seperti GrabMart, Tokopedia, dan ShopeeFood. Alternatif lain adalah menyasar jalur distribusi non-konvensional seperti warteg, koperasi pabrik, atau kantin sekolah. Di sisi lain, buyback saham tetap dijalankan sebagai sinyal ke pasar bahwa manajemen belum menyerah dan masih punya arah.
Masalah utamanya bukan lagi siapa yang bikin roti paling enak. Tapi siapa yang punya akses ke jalur distribusi. Karena dalam persaingan seperti ini, pemenangnya bukan cuma yang punya kapasitas produksi besar, tapi yang punya kendali atas rak dan jaringan logistik. Kalau perlu, ROTI harus membangun rak sendiri. Sekarang ROTI ada di simpang jalan. Antara menerima kenyataan dan melebur, atau tetap berjuang dengan risiko makin berat ke depan. Tapi satu hal yang pasti, kalau mereka tidak berubah sekarang, yang akan ‘makan roti’ justru para pemegang sahamnya sendiri. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10
@r4wr Danantara masuk sektor ayam..biar harga pangan masyarakat aman dalam program MBG : $JPFA, $ROTI
🎶 🆑💯❌⁉️🆙♨️⭕️🆓
Fokus aja yg ini :
ASII
BJBR
CAMP :
CLPI :
DLTA :
IPCC
$ROTI
$SGRO
TBLA :
$TOTL
TOTO :
Untuk periode
Hari : Kamis
Tanggal : ⏭️ 26 Juni 2025 ⏮️
Hadir dalam SINYAL #ScreenerDekan™️ di StockBit .
Kita tunggu % Higher to Price sewaktu closing nanti jam 16.00 untuk cross-check hasilnya yang selama ini fitur screener StockBit tidak mengecewakan.
DisclamerOn : bukan saran jual beli, hanya Guideline pribadi 🌈
@darmonodarmono @Muajib
kalo ngambil $SIDO di harga 600 kayak saya dan masih hold, berarti FL sekitar -20% ya?
Saya sudah CL di -7% karena swing trade yg saya rencanakan gagal dari segi timeframe. Dan saya gak mau ambil risiko takutnya kayak $ROTI
Untuk Invest dulu ya..
Untuk fundamentalnya sangat bagus seperti yg pernah saya tulis. Dividen Full Yearnya jg worth it banget ya, 2x di atas bunga yg dijaminkan LPS, terlebih di fase penurunan suku bunga BI. Dividen ini akan bertumbuh terus seiring pertumbuhan Laba, market ekspor sedang diperluas, Gerai Sehatnya jg saya observasi jalan tuh, dan ada usaha inovasi produk yg saya lihat bagus banget (permen, roll on).
Jadi, kalo hold untuk dividend investing baik kok.
Untuk Teknikalnya,
terakhir saya lihat RSI sudah oversold & Stochasticnya extreme oversold. Ada peluang untuk dia balik arah naik secara jangka pendek. Bisa manfaatin untuk average down (kalo mau hold & invest), atau untuk mengurangi loss kalo mau cut.
Sudah cukup jelas belum?
oh iya, saya udah optimasi screener buat stockpick swing selanjutnya. Semoga gak kapok ya baca tulisan2 saya 🙏
$ROTI 24 Jun 25
Shareholder : Nippon Indosari Corpindo
Type : Local
Bought : +293,600 (+0.01%)
Current : 557,177,100 (9.01%)
Previous : 556,883,500 (9%)
$ROTI 23 Jun 25
Shareholder : Nippon Indosari Corpindo
Type : Local
Bought : +772,800 (+0.01%)
Current : 556,883,500 (9%)
Previous : 556,110,700 (8.99%)