3,610

-240

(-6.23%)

Today

143,200

Volume

164,514

Avg volume

Company Background

Perseroan didirikan dengan nama PT Seruling Indah Permai pada tahun 1996 dan kemudian berubah nama menjadi PT Link Net pada tahun 2000. Perseroan pada awalnya memiliki kegiatan usaha di bidang perdagangan barang dan jasa. Tetapi pada tahun 2000, kegiatan usaha Perseroan berubah menjadi di bidang teknologi informasi dan jasa penyelenggaraan internet serta jasa pada umumnya.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LINK gilaaa kering banget nih barang, goreng ah đź—ż

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$KETR

semua prediksi gue bner wkwkwkwk
$LINK
$COIN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LINK pindah dulu ke adro Tel mau bagi dividen harga nya masih murah

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Merger $MORA x Myrepublic:
"Sinarmas Holding for ISP Ecosystem"

======
MORA besar di domestic backbone dan wholesale connectivity—dia punya jaringan fiber optik, wholesale bandwith, IP transit Platfrom, interconnection, dan Traffic Echange Control [2]. Sedangkan Myrepublic seperti perusahaan ISP pada umumnya, dia punya FTTH dengan 8,7jt HomePass dan 1,5jt HomeConnect [3], sekaligus pemenang lelang FWA region 2 & 3.

Merger keduanya akan menciptakan vertical integration, sekaligus menandakan sinarmas memposisikan MORA sebagai holding ekosistem ISP dengan DSSA sebagai pengendali. Melihat marketcap MORA sekarang yg di sekitar 200T mcap rasanya sebagus apapun intergrasi antara MORA x Myrepublic sulit untuk menjustifikasi bahwa marketcap sekarang murah atau terlihat menarik, tapi yg menarik justru langkah kedepan grub sinarmas untuk ekosistem ini.

Menurut saya sinarmas grup tidak akan cuma berhenti disini, mungkin juga LINK yg punya > 4jt HomePass [4] yg awalnya di isukan di akuisisi oleh WIFI justru saat ini menurut saya lebih dekat kalo LINK di akuisisi sinarmas mungkin melalui MORA juga. dan melihat salah satu pemegang saham MORA—PT Gema Lintas Benua (GLB). GLB juga punya kepemilikan saham di KETR, perusahan yang bermain di backbone bawah laut. walaupun MORA dan KETR sama-sama di lini bisnis backbone tapi keduanya bermain di layer yang berbeda.

jadi di analogikan:
MORA memberi kendali di darat —domestic backbone.
KETR memberi kendali di laut — submarine & jalur internasional.

Jadi gk heran kalo isu yg beredar soal KETR diakuisisi oleh Sinarmas Grub, karena KETR bisa menjadi pelengkap untuk ekositem ini. Sementara MORA mengamankan dominasi backbone domestik, akuisisi KETR memungkinkan grub Sinarmas mengendalikan pasokan bandwidth internasional, sehingga membentuk ekosistem infrastruktur digital yang terintegrasi secara vertikal.

Di dokumen merger MORA x Myrepublic [5] tanda2 MORA akan akuisisi KETR juga sudah mulai terlihat, dimana MORA sudah memiliki 1,1% kepemilikan saham KETR melalui anak usahanya, yaa walupun secara persentase jumlahnya masih kecil setidaknya gambaran arah kedapan sudah mulai terlihat.

Tentu jika KETR perpindah tangan ke sinarmas grub KETR akan memiliki dampak bagus—selain lengkapnya ekosistem sinarmas nama sinarmas bisa menjadi wajah baru bagi KETR.

Menarik untuk di ikuti gimana langkah grub sinarmas untuk ekosistem bisnis ini. Sekarang bisa dibilang berarti ada 3 konglomerasi besar yang bermain di lingkup bisnis internet murah:
- Arsari grup dengan WIFI
- Djarum grup dengan DATA
- Sinarmas grup dengan MORA

Semua orang boleh berpendapat bisnis internet murah menjanjikan atau tidak, tapi rasanya aneh jika tidak menjanjikan tapi nama2 besar rela mengeluarkan uang untuk bisnis ini.

sekian,
dojjunn

Note:
Picture references are based on numbers [1] [2]
======
$KETR $LINK

Read more...

1/5

testestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LINK Penasaran ama PSP yang mau jualan sebesar 108.614.500 lembar saham s/d akhir januari 2026, jika dihargai di 4000 saja maka nilainya 434.458.000.000 sedangkan value harian di market reguler aja tipisssss banget.
Jadi opsi yang paling mungkin adalah jual di market nego ke "pembeli tertentu", tapi ke siapa? $WIFI kah?
Jika memaksa jualan di reguler ya dijamin longsor berjilid-jilid.
Logika sebagai penjual ya jualanlah di HARGA TERBAIK.
Gimana mau jualan klo volumenya aja tipis.
any insight ?

disc : saya ada posisi disini, jadi pendapat sy mngkin saja bias.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$WIFI
https://cutt.ly/etahhr1I $KBLV $LINK

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

PT Link Net Tbk. - LINK
Laporan Keuangan
- Neraca Keuangan
- Laporan Laba Rugi
- Laporan Arus Kas
- Laporan Perubahan Ekuitas

Kunjungi dan follow kami untuk laporan lengkap fundamental emiten!

Sumber Data: https://cutt.ly/QtpMEcmF

$LINK

1/4

testestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LINK dah seminggu merah trus gacapee taaa

@Mata2JKW2024
$WIFI IPOin IJE, dana buat akuisi $LINK?

@Mantares
Dalam waktu dekat ada 2 momentum yang prediksi saya bisa angkat harga $WIFI >5000.
1. Samurai bond.
2. Akuisi $LINK bisa pakae RI / Samurai bond / Danantara.. ops🤑

$WIFI sepertinya gagal ambil $LINK karena duitnya kurang

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Post $KETR $MORA $LINK (sebelumnya)

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LINK ape nih...toko tutup pak?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LINK

Universe $WIFI Part II ($TBIG, CENT, dan $LINK)
Mohon izin melanjutkan coretan saya yang kemarin.

Pada cerita kemarin, sebagaimana kiata ketahui bersama, awal mula dari perjalanan WIFI memenangkan lelang frekuensi adalah melalui PT Telemedia Komunikasi Pratama (Mantan anak perusahaan YELO). Kemudian WIFI menunjuk INET,. Lalu INET bekerjasama dengan KETR. Setelah memastikan tulang punggung telekomunikasi dan bandwitdth aman melalui INET dan KETR. Untuk lebih memastikan ketersediaan jaringan maka yang dilakukan WIFI adalah dengan menggandeng LINK.

LINK bisa dipandang sebagai “calon mesin serat optik raksasa” yang suatu saat bisa meng-upgrade skala Internet Rakyat dari proyek besar menjadi infrastruktur nasional penuh. Saat ini LINK masih berada di bawah kendali grup Axiata/XL dan berperan sebagai FibreCo dengan jutaan homepass FTTH yang juga disewakan ke berbagai ISP, termasuk WIFI, sehingga secara praktis ia sudah menjadi salah satu pemasok jaringan optik yang dapat dipakai ekosistem WIFI untuk memperluas layanan B2C berbasis fiber. Jika rencana divestasi Axiata berujung pada kesepakatan akuisisi oleh konsorsium yang di dalamnya ada WIFI, maka posisi LINK akan bergeser dari sekadar mitra menjadi tulang punggung FO internal universe WIFI: backbone metro, jutaan homepass, dan kapasitas jaringan yang bisa langsung dikonversi menjadi pelanggan Internet Rakyat dan produk FTTH lain di puluhan kota.. Axiata sedang melakukan divestasi bertahap dan sebagaimana kita ketahui bersama WIFI bersama I Squared Capital sebagai kandidat utama pembeli mayoritas saham LINK dengan nilai sekitar US$1 miliar. Meskipun belum pasti, kita rasa siapa tahu pemenangnya, bahkan sebelum proses bidding selesai. Hehehehe…

Langkah strategis selanjutnya untuk meningkatkan coverage/jangkauan adalah dengan menggandeng kerjasama dengan pihak penyedia BTS/Menara komunikasi karena WIFI membutuhkan ribuan titik untuk menempatkan perangkat FWA/5G Internet Rakyat 100 Mbps. Di sinilah TBIG dan CENT masuk. Sebagaimana kita ketahui bersama, TBIG adalah pemain yang menyediakan tulang punggung menara skala nasional, sementara CENT adalah spesialis yang mengisi celah-celah strategis dengan kombinasi tower + jaringan serat optik.

WIFI memilih TBIG dan CENT karena portofolio puluhan ribu menara dari keduanya. TBIG memberi WIFI akses cepat ke lokasi di kota-kota besar dan koridor utama (Jika dilihat dari jumlah menara, maka TBIG yang terbanyak dan terluas jangkauanannya), sedangkan ribuan menara CENT plus jaringan fibernya membantu membawa layanan ini lebih dalam ke area yang butuh backhaul kuat dan in-building coverage.

Peran keduanya tidak sama, tetapi saling melengkapi. TBIG adalah “MESIN SKALABILITAS”: jaringan menara besar, tenancy ratio tinggi, dan pengalaman panjang melayani operator seluler membuat roll-out Internet Rakyat bisa dilakukan cepat dan masif, tanpa WIFI harus membangun tower sendiri dari nol. CENT, di sisi lain, adalah “SENJATA TAKTIS”: selain menara, CENT MEMBAWA JARINGAN OPTIK METRO YANG DAPAT DIJADIKAN BACKHAUL DAN FONDASI untuk titik-titik FWA di lokasi yang menuntut kombinasi tower + fiber. Bagi WIFI, TBIG memastikan LEBAR DAN KETINGGIAN JANGKAUAN, sedangkan CENT memastikan KEDALAMAN DAN KUALITAS KONEKTIVITAS. Hasilnya, universe WIFI bukan sekadar perusahaan yang punya frekuensi 1,4 GHz, tetapi sebuah ekosistem di mana TBIG dan CENT menjadi dua pilar infrastruktur yang memungkinkan mimpi Internet Rakyat—100 Mbps terjangkau bagi jutaan rumah tangga—menjadi lebih realistis secara teknis maupun bisnis.

Untuk perkiraan harga saham..
WIFI kalau ke 10.000 saya yakin sangat gampang
INET ke 4000 pasti bisa
KETR ke 5000 bukan masalah yang besar
LINK ke 5000, pastilah bisa.
TBIG ke 2200 ya pasti bisa.
PADA ke 400, gampang bingits..
Berkaitan dengan prediksi harga itu adalah khayalan dan saya saja. Jangan dianggap serius.

Disc On
Bukan ajakan jual/Beli
Silahkan analisis Mandiri, dan pelajari mendalam sebelum ambil keputusan
Ingat, dalam setiap satu rupiah uang yang kita investasikan dalam saham, disana dititipkan juga doa dan harapan dari kita dan keluarga kita. Jadi hati hatilah dalam berinvestasi.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$WIFI Hold and keep buying ketika saham perusahaan yang anda beli sudah jelas secara probabilitas dan potensi keuntungan yang perusahaan akan capai dengan 5 juta pelanggan di 2026. Silahkan trading saham-saham gorengan apabila tujuan cari keuntungan hanya dari spekulasi. Market size WIFI baru Rp 20 triliun, murah sekali dibandingan:

(i) Potensi keuntungan perusahaan tahun depan setelah mencapai 5 juta pelanggan atau bahkan sampai berhasil mengembangkan usaha ke Sumatera dll. Mudah dihitung.

Target EBITDA = Target jumlah pelanggan x Rp 100rb/ bulan x 12 bulan x EBITDA margin x 51%

- Target pelanggan 5 juta sampai Juni 2026 sesuai target terakhir dari manajemen berarti di akhir tahun bisa saja mencapai 7-8 juta
- EBITDA margin seharusnya naik karena operating leverage perusahaan dan FWA yang seyogianya lebih irit biaya operasional dibanding FTTH selama ini tapi anggap saja EBITDA margin nya sama dengan tahun lalu
- Dikalikan 51% karena 49% dari PT IJE yang menjalankan usaha dimiliki oleh NTT)

(ii) Murah apalagi dibanding saham gorengan, kolesterol tinggi, dengan PER ratusan kali lipat dan nilai kapitalisasi sudah ratusan atau bahkan > Rp 1.000 triliun

Hitungan ini masih diluar aksi korporasi yang mungkin saja terjadi seperti yang di depan mata yaitu akuisisi $LINK dengan lebih dari 4 juta homepass.

Jual-beli itu untuk yang saham gorengan, lebih cocok. Untung sedikit-sedikit. Kalau mau mendapatkan ikan kakap, dimana kita bisa investasi besar jangka 1-3 tahun, WIFI ini tempatnya. Anggap ini sebagai bisnis anda, bukan mainan trading ketika lagi toilet break.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LINK akan jual saham Treasury untuk meningkatkan free float jadi harga akan turun

Tag: $PADA, $LINK, $CENT

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LINK di ajak pak?

$LINK tahan dulu ya kamu biarkan pengantin PRIA $WIFI lebih tinggi harga nya dari kamu yg dipinang... 🚀🚀🚀🚀🚀🚀

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

saya sudah haka $LINK di 4.540 ndar. semoga gerak seperti $KETR $INET

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LINK nah gtu tunggu pasangan mu biar pasangan mu yg tuntun harga mu dibelakang dia...

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

LINK Berencana Alihkan 108,6 Juta Saham Treasuri

Link Net ($LINK) berencana mengalihkan ~108,6 juta saham treasuri yang setara ~3,8% total saham perseroan pada periode 22 Desember 2025–30 Januari 2026 melalui PT Ciptadana Sekuritas Asia.

[Sumber: Keterbukaan Informasi]

_____
Stockbit Sekuritas

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) —– PT Link Net Tbk (LINK) tengah menjadi sorotan pelaku pasar modal. Harga saham emiten penyedia layanan internet ini mendadak melonjak tajam pada awal Desember 2025. Kenaikan yang tidak biasa ini memicu pertanyaan dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Manajemen Link Net pun m...

stockwatch.id

stockwatch.id

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Perbandingan 3 emiten penyedia infrastruktur fibre optic di BEI. 

Rekam jejak ketiganya sudah lama, PT Ketrosden Triasmitra Tbk $KETR didirikan tahun 1994
PT Link Net $LINK tahun 1996, sementara PT Mora Telematika Indonesia Tbk $MORA tahun 2000. Sekilas rangkuman data sheet perseroan dari gambar tabel:

- Market cap MORA paling besar.

- KETR paling unggul di valuasi. PER KETR 15 vs MORA 802 vs LINK -9.8. PBV KETR 2.36 vs MORA 32.99 vs LINK 3.41.

- Urusan profitabilitas KETR lebih dominan di sisi profit margin dan RoE (diatas 10%)

- Revenue dan Gross/Nett Profit MORA paling unggul.

- DER/Rasio hutang KETR paling rendah di 0,46, berbanding 0.71 pada MORA dan 1.73 pada LINK.

Kesamaan antara ketiganya, mereka sedang adu balap uptrend di lantai bursa.

Read more...

1/3

testestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy