


Volume
Avg volume
PT Jaya Real Property Tbk didirikan pada tahun 1979 dengan nama PT Bintaro Jaya berdasarkan Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri pada tanggal 25 Mei 1979 dengan akta No. 36 dari Hobropoerwanto, SH, pada waktu itu notaris di Jakarta. Ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah pengembangan kota (urban development) yang meliputi pengembangan kawasan perumahan dan industri, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum, penyediaan jasa-jasa pendukung, serta melakukan investasi, baik langsung dan tidak langsung melalui entitas anak maupun patungan dengan pihak-pihak lain.
Kalau kamu pernah baca Poor Charlie's Almanac, atau nontonin jawaban-jawaban Charlie Munger di RUPS Berkshire, salah satu prinsip yang mungkin kamu sering diwanti-wanti adalah second order thinking
Saya nggak akan bahas definisi dan filosofi second order thinking, tapi saya akan kasih contoh yang paling mendasar dari second order thinking
Contoh 1:
First order thinking: saat ekonomi sedang stagnan dan inflasi sedang tinggi, kita mencari, "aset apa yang bisa perform saat ekonomi stagnan tapi inflasi tinggi (stagflation)?"
Second order thinking: kita mengevaluasi aset mana yang jika stagnasi ekonomi dan inflasi tinggi berakhir, tetap bisa membuat kita hold, tidur nyenyak tanpa berpikir untuk menjual?
Contoh 2:
First order thinking: saat the Fed ataupun BI sedang quantitative easing, kita mencari, "aset apa yang bisa perform saat quantitative easing?"
Second order thinking: kita mengevaluasi aset mana yang tetap bisa membuat kita hold, tidur nyenyak tanpa berpikir untuk menjual, saat quantitative easing berakhir, atau bahkan berbalik arah ke taper tantrum
Contoh 3:
First order thinking: saat terjadi deflasi, kita mencari, "aset apa yang bisa perform saat deflasi?"
Second order thinking: kita mengevaluasi aset mana yang tetap bisa membuat kita hold, tidur nyenyak tanpa berpikir untuk menjual, saat deflasi berakhir
Kamu bisa ambil contoh kasus apapun, tapi contoh yang paling fundamental adalah,
First order thinking: mengejar aset yang sudah priced-in bahkan melambung tinggi, berdasarkan tesis, baik bisnis spesifik maupun sikon makro saat ini, dan bereaksi untuk jangka pendek
Second order thinking: tesis, baik kinerja bisnis spesifik maupun sikon makro jangka pendek hanyalah analisis supaya aset kita survivable dan tidak kehilangan modal secara permanen, TAPI yang menjadi pendorong keputusan investasi ataupun keuangan utama adalah mempertimbangkan apa saja yang berpeluang terjadi SETELAH tesis-tesis tersebut berlalu, dan fokus pada aset mana yang bisa kita hold dengan nyaman, dan tidur nyenyak tanpa berpikir untuk menjual, setelah tesis-tesis tadi berlalu
$BBCA $UNTR $JRPT
1/2


Mari kita main mitos vs fakta lagi. Kali ini topik buyback, karena kebetulan lagi musim juga, kaya $UNTR, $JRPT, bahkan $BBCA
Mitos: buyback tidak mencerminkan kepercayaan diri manajemen karena saham hasil buyback harus dijual kembali
Fakta 1: menjual kembali saham hasil buyback TIDAK harus ke market. Yang lebih sering terjadi adalah saham hasil buyback dilepas kepada karyawan, sehingga tidak ada yang buki/haki, guyur, tembok lot, basically tidak ada price action
Perusahaan hanya harus menjual ke market kalau mereka butuh cash. Sekarang pertanyaan berikutnya, kalau perusahaan butuh cash, seberapa likely mereka lepas ke market jual rugi? Kalau mereka butuh cash ya pasti jual di atas harga buyback
Apakah ada sentimen yang bisa timbul jika perusahaan melepas saham hasil buyback kepada karyawan? Bisa jadi. Sederhananya, kalau market trust sama kualitas dan integritas manajemen dan karyawan perusahaan tersebut, itu jadi sentimen positif. Sebaliknya, kalau market nggak yakin sama integritas manajemennya, jadi sentimen negatif. Ini ada dalam prinsip Philip Fisher namanya scuttlebutt
Fakta 2: menjual kembali saham hasil buyback JARANG dilakukan segera. Baik ke market ataupun ke karyawan, saham yang dilepas biasanya hasil buyback bertahun-tahun yang lalu, yang investor eksternalnya saja baru ingat bahwa itu perusahaan pernah buyback pas diumumkan hasil dari penjualan sahamnya di public expose
Balik lagi, pengecualian kalau perusahaannya lagi butuh cash
Jadi moral value apa yang bisa kita dapatkan dari sini?
Kalau ada yang skeptis, "saham hasil buyback kan nanti harus dijual lagi," yang paling pertama bisa kamu lihat adalah cash vs utang perusahaannya. Kalau net debt negatif, tidak ada alasan yang reasonable bagi perusahaan untuk menjual kembali ke market, apalagi segera
Kalau perusahaannya cash tipis banyak utang gimana? Nah ini yang harus kembali ke riset scuttlebutt masing-masing

Lanjut ini y https://stockbit.com/post/22697163
✅️Jika merujuk pada
-> $ELPI rilis laporan Q2 tanggal 29 Juli 2025, ditutup di harga 344
-> $ANTM rilis laporan Q2 tanggal 29 agustus 2025, ditutup di harga 3040
-> $JRPT rilis laporan Q2 tanggal 31 Juli 2025 31 Juli 2025 di harga
✅️kalian buy sekali timpuk tanpa mikir, catatan treatment nya tentu tergantung liquiditas emiten y.
✅️ dan jualnya pun secara bertahap, anggap aja dapat di posisi Moving average 50 per hari ini 24 oktober 2025 (harga rata2 50 hari terakhir, artinya masih dapat momentum dan kondisi growth yang sama)
-> ELPI MA 50 di harga 370 dari 344
-> ANTM MA 50 di harga 3.255 dari 3.040
-> JRPT MA 50 di harga 816 dari 745
Hasilnya
-> ELPI 7,5%
-> ANTM 7%
-> JRPT 9,5%
mirip mirip ya growth nya?🤣
ok kita lanjut genapin aja 7% tiap 3 bulanan
anggap modal 100 juta
3 bulan pertama modal menjadi 107 juta
3 bulan kedua modal menjadi 114 juta
3 bulan ketiga modal menjadi 122 juta
3 bulan keempat modal menjadi 131 juta
Artinya apa? growth kita setahun itu 31%, apakah menarik? nyari growth 31% tanpa mikir guys. tanpa peduli isue sana sini. 🤣🤣
please jangan liat emiten ny, liat cara berfikirnya y.
itu asumsi jual dapat di harga MA50 y, jika growth berlanjut? Sudah hampir pasti bagger di depan mata. tapi coba perhatikan chartnya? apakah mungkin kita dapat cuma 7%????
cukup sekian, semoga menginspirasi🙏
Siyap2 menyambut musim LK Q3,
Catatan
$CNMA
$ELPI
$JRPT
belum rilis laporan Q3 y.
PPRE sudah up, di call sm tuan guru @michaeljamesbio ,story momentum LK nya udah lewat. hehe. klo mau di hold diperimbangkan masing2. saya analisis ulang krng menarik untuk hold.
🙏🙏

@abisaham Hampir 5 tahun kayanya bro, kalo gak salah pertama masuk itu akhir 2020. Waktu itu masuk juga ke yang rutin bagi dividen seperti $ITMG $JRPT. Dividennya di-reinvest, yang lumayan baru masuk contohnya $ASII. Taking slow lane aja bro 😁
22 Oktober yang baik, semangat bagi para investor. Hari ini kita diajak mengingat kl investasi itu "maraton," bkn "sprint." Selalu ada "badai" jangka pendek. Kuncinya ga panik saat merah atau euforia wkt hijau, tp konsisten pd rencana jangka panjang. Enjoy the proses, lakukan analisis (DYOR), dan tetep sabar. Maju terus $JRPT $CFIN $SIMP
NERACA
Jakarta- Emiten properti, PT Jaya Real Property Tbk. (JRPT) akan melaksanakan aksi pembelian kembali (buyback) saham dengan anggaran maksimal sebesar Rp100 miliar. Langkah ini dilakukan seiring fluktuasi pasar modal yang signifikan.
Corporate Secretary JRPT, Audi Lazaro dalam siaran persnya d...

www.neraca.co.id

*JRPT*: Trading Buy. JRPT beberapa hari konsolidasi dengan candlenya banyak membentuk shadow dibawah mengindikasikan rejection. Bertahan di support fibo 30% di 825. membuka peluang bullish continuation ke 880, 900, dan 940. SL<825. Discl On.
$JRPT

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengembang properti PT Jaya Real Property (JRPT) mengumumkan rencana buyback saham senilai Rp100 miliar, dengan buyback maksimal 116 juta (0,9%) saham. Periode buyback berlangsung pada 13 Oktober 2025 - 12 Januari 2026.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Ef...

www.cnbcindonesia.com
