Warrant Forza Land Indonesia Tbk.
Follow
20.00
▾ 0.00 (0)
As of Wed 00:00
0
Volume
NA
Avg Volume
#Open
Jasa bersihin odd lot warrant atau emiten lain yang < 100 lembar (1 lot). Semua saya terima khusus akun Stockbit ya, formulir juga saya yang akan urus. Kalau ada odd lot yang mau dibersihkan silahkan chat saja supaya langsung diproses. Terima kasih~
Tag : $BULL-W $BULL-W2 $BOGA-W $FORZ-W $GOLL-W
Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Investment Information Team
Market Review 20 November 2019
Tercatat 157 saham menguat dan 238 saham melemah. $IHSG +3.0 poin (+0.04%) ke level 6,155.1, dan LQ-45 +2.4 poin (+0.24%) ke level 988.3.
Sectoral Return :
- Agri +2.04%
- Mining +0.14%
- Basic-Ind -0.76%
- Misc-Ind -0.31%
- Consumer +0.03%
- Property -0.77%
- Infrastructure +0.72%
- Finance +0.21%
- Trade +0.08%
- Manufacture -0.28%
Investor asing net buy senilai Rp 101 Miliar.
USD/IDR +5.5 poin (+0.04%) terhadap Rupiah di angka 14,096.
Suspended: $DEAL, $DEAL-W, $FORZ, $FORZ-W
Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara perdagangan saham dan waran seri I PT Dewata Freightindternational Tbk dan PT Forza Land Indonesia Tbk di Pasar Reguler dan Pasar Tunai pada hari ini sehubungan dengan terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan. Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.
Unusual Market Activity: ENVY
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi penurunan harga saham PT Envy Technology Indonesia Tbk yang di luar kebiasaan. Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.
Saham yang ditutup menguat
- ACES ditutup menguat Rp 35 (+2.13%) ke level Rp 1,675. PT Ace Hardware Tbk (ACES) kembali membuka gerai terbarunya pada 21 November 2019 mendatang yang merupakan gerai keenambelas yang dibuka tahun ini. Menurut Helen Tanzil, Sekretaris Perusahaan Perseroan Selasa, gerai baru ini berlokasi di Rabam Kendari, Sulawesi Tenggara dengan luas sekitar 1.780 meter persegi. Dengan demikian maka total gerai yang dimiliki perseroan saat ini mencapai 190 gerai. Sebelumnya perusahaan ini membuka gerai ke-15 tahun ini di Taman Anggrek Jakarta pada 18 November 2019.
- BBNI menguat Rp 50 (+0.65%) ke level Rp 7,650. Guna mendukung percepatan di berbagai lini usaha secara transparan dan berkesinambungan, Pelindo III senantiasa melakukan terobosan khususnya di bidang pengelolaan keuangan secara transparan dan real time untuk berpacu dengan kebutuhan perekonomian nasional. Salah satunya melakukan sinergi dengan BNI melalui program BNI Notional Pooling, BNI Virtual Account Debit dan Fasilitas Non Cash Loan yang dituangkan melalui perjanjian kerja sama Pelindo III dan BNI. Direktur Keuangan Pelindo III Irvandi Gustari mengungkapkan, kerja sama ini untuk dapat melakukan segala akselerasi percepatan guna mewujudkan kelancaran operasional yang sejalan dengan proses bisnis perusahaan.
Saham yang ditutup melemah
- SRIL melemah Rp 6 (-2.29%) ke level Rp 256. Golden Legacy Pte Ltd, anak usaha PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), mengumumkan siap membayar surat utang 2021 dengan nilai sebesar US$ 188 juta. Ini terdiri dari jumlah pokok terutang sebesar US$ 174 juta, serta premi sebesar US$ 7,1 juta dengan bunga akrual dan terutang sebesar US$ 6,4 juta. Direktur Keuangan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) Allan Moran Severino menjelaskan, pembayaran utang tersebut akan menggunakan dana dari hasil penerbitan global bond yang dirilis pada pertengahan Oktober lalu senilai US$ 225 juta, yang memiliki kupon 7,25% dan akan jatuh tempo pada 2025. Aksi penerbitan global bond itu ditangani oleh Citigroup, Credit Suisse, dan HSBC sebagai joint global coordinators dan joint bookrunners.
- UNVR melemah Rp 250 (-0.58%) ke level Rp 42,550. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (20/11). Dalam rapat itu, pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham perusahaan atau stock split. Sancoyo Antarikso, Direktur dan Sektretaris PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengatakan rapat menyetujui aksi korporasi perubahan nilai nominal saham perusahaan yang semula berharga Rp 10 menjadi Rp 2 per sahamnya atau dengan rasio 5:1. Per Selasa (19/11), harga saham UNVR ditutup di angka Rp 42.150 per saham. Dengan rasio tersebut maka nantinya harga saham UNVR berada di angka Rp 8.430 per saham.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Investment Information Team
Market Review 18 November 2019
Tercatat 145 saham menguat dan 243 saham melemah. $IHSG -5.7 poin (-0.09%) ke level 6,122.6, dan LQ-45 -1.1 poin (-0.11%) ke level 974.2.
Sectoral Return :
- Agri +0.21%
- Mining +1.52%
- Basic-Ind -0.02%
- Misc-Ind -0.07%
- Consumer -0.30%
- Property -0.00%
- Infrastructure -1.09%
- Finance +0.16%
- Trade -0.45%
- Manufacture -0.17%
Investor asing net sell senilai Rp 429 Miliar.
USD/IDR +2 poin (+0.01%) terhadap Rupiah di angka 14,078.50.
Suspended: $FORZ, $FORZ-W, $LUCK
Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara perdagangan saham dan waran seri I PT Forza Land Indonesia Tbk dan saham TP Sentral Mitra Informatika Tbk di Pasar Reguler dan Pasar Tunai pada hari ini sehubungan dengan terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan. Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.
Unusual Market Activity: $SINI
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Singaraja Putra Tbk yang di luar kebiasaan. Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.
Saham yang ditutup menguat
- TEBE ditutup menguat Rp 545 (+49.77%) ke level Rp 1,640. Emiten yang baru tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ini (18/11/2019), PT Dana Brata Luhur Tbk. (TEBE) berencana mengembangkan bisnisnya ke perdagangan batu bara. Dari bisnis ini diharapkan dapat mendorong sumber pendapatan baru sebesar 20% di luar core business perusahaan saat ini, yakni penyedia infrastruktur transportasi tambang. Direktur Dana Brata Luhur, Hendy Narindra Dewantoro mengatakan masuk bisnis perdagangan baru bara ini dilakukan perusahaan untuk meningkatkan utilisasi pelabuhan yang saat ini dimilikinya. Dari total 18 juta ton kapasitas terpasang, diakuinya saat ini tingkat utilisasi hanya mencapai 30% saja atau hanya mencapai 5,8 juta ton.
- PBID menguat Rp 15 (+1.47%) ke level Rp 1,035. PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) melakukan peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan pada PT Polytech Indo Hausen (PIH) yang merupakan entitas anak perseroan. Menurut keterangan yang diperoleh Senin disebutkan, PIH melakukan peningkatan modal dasar dari semula Rp5 miliar menjadi Rp80 miliar dan modal ditempatkan dari Rp5 miliar menjadi Rp20 miliar berdasarkan Akta No.55 tanggal 14 November 2019.
- PTPP menguat Rp 20 (+1.26%) ke level Rp 1,600. PT PP (Persero) menilai penyelenggaraan kompetisi Digital Construction Hack (DCH) 2019, yang untuk pertama kali digelar di Asia, berjalan sukses, dengan antusiasme peserta hingga 412 orang terbagi menjadi 166 grup. "DCH 2019 merupakan ajang kompetisi pemrograman konstruksi digital pertama di Asia yang bertujuan untuk mendorong para developer berbakat untuk berkarya dan membantu perseroan dalam menjawab tantangan di era digital dengan solusi inovatif berbasis teknologi yang dapat dituangkan dalam bentuk aplikasi mobile, desktop maupun web," kata Direktur Strategi Korporasi & HCM PP M Aprindy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Saham yang ditutup melemah
- MDKA melemah Rp 80 (-7.33%) ke level Rp 1,010. PT Merdeka Copper Gold Tbk. meningkatkan target emasnya pada tahun ini seiring dengan realisasi produksi yang baik sepanjang kuartal III/2019. Adapun target minimal produksi emas emiten berkode saham MDKA tersebut yakni 180.000 ons bijih emas. Berdasarkan data resmi perseroan, sepanjang Januari-September 2019 tambang Tujuh Bukit telah memproduksi bijih emas sebesar 174.216 ons.
- GIAA melemah Rp 15 (-2.56%) ke level Rp 570. Garuda Indonesia telah menerima A330-900 pertamanya. Pesawat berbadan lebar generasi baru ini merupakan satu dari 14 pesawat A330-900 yang dipesan oleh Garuda Indonesia. Garuda Indonesia saat ini mengoperasikan 24 pesawat keluarga A330 untuk penerbangan regional dan jarak jauh. Peningkatan rentang jarak dan efisiensi yang ditawarkan pesawat A330-900 akan berkontribusi terhadap peremajaan armada dan rencana perkembangan Garuda Indonesia. Hal tersebut membuka peluang bagi Garuda Indonesia untuk menyediakan rute penerbangan tanpa henti dari Jakarta ke berbagai destinasi favorit di Eropa.
Mas @alles coba kamu cek dahulu harga saham $FORZ (induknya) & saham $FORZ-W (warrantnya) dimana brokernya adalah Sinarmas Sekuritas (DH). yg juga penjamin emisi dari $DWGL & $DWGL-W. Tunggu saja sekitar Maret (kurang lebihnya). Setidaknya 700an itu mungkin akan kembali untuk saham $DWGL (induknya). Sedangkan $DWGL-W akan naik bertahap hingga saat Exercise Date dibuka maka selisih antara tebus warrant dgn induknya hanya 5-10 poin (baik naik atau turun). Itu jika mau sabar lho. Jadi bukan hal yang mustahil jika saham $DWGL-W akan menuju diatas 200an.
Ini saya berikan pola grafik saham $FORZ-W dimana penjamin emisinya adalah broker dari Sinarmas Sekuritas (DH)
Mas @Semmi yg penting sabar saja. Tunggu saja saat Exercise dibuka. Kejadiannya sama spt saham $KIOS-W & $FORZ-W. Yg terjadi malah tidak org yg mau jual warrant krn langsung konversi ke saham induknya. Nah justru induknya makin meningkat & likuid hingga sideways. Disatu sisi yg antri jual warrant jarang cenderung gak ada yg mau.
Saya beli AVG Down dari 85-80 bahkan 78 saya beli. Saham ini terus turun hingga 56. Sekitar 2 minggu kemudian sahamnya naik hingga diatas 70%.
Saya antri jual semua di angka 100 hanya test saja, ternyata match bhkn hingga saham naik melewati resistan 112 (yaitu 119 sbg High).
Hari ini DX (D) beli banyak & sptnya sudah tahu mau kemana arah induknya (& menghitung jumlah warrant yg dikeluarkan). Jadi mereka lebih cenderung keep lalu dikonversi ke saham induknya.
Jika saja Exercise Date di bln Februari saja harga 150 (MISALKAN LHO), kemudian dikonversi ke induknya : 150+187=337.Dijual diharga 500 : 500-337=163. Dikalikan saja dgn jumlah lotnya.
Dan ingat underwriter adalah Sinarmas Sekuritas (DH). Lihat history saham2 underwriter DH.
Notes : sebenarnya saya ada rencana AVG Down tapi menunggu diharga 70. Krn jika dihitung2 sejak closing dihari pertama warrant hingga kemarin sdh turun minus diatas 170% (maaf jk saya salah hitung)
Silahkan bandingkan dgn saham $FORZ-W saat dihari pertama closing terus anjlok beberapa hari kemudian (silahkan hitung prosentase).
Maaf saya sampai lupa pertanyaan dari Mas @sutatag60. Maklum faktor umur yg sudah tua renta. hehehehe.
Begini Mas @sutatag60 ada beberapa alternatif skenario :
1) Tunggu saja sampai masa Exercise Date berlaku, laku konversi menjadi saham induknya.
2) Jika dilihat dr teman2nya disaham $FORZ-W & $KIOS-W perhatikan angka 150 terlebih dahulu. Lalu perhatikan juga angka 187 saat harga Exercise Price. Jika tembus keatas peluang akan terjadi spt $FORZ-W (lihat grafiknya). Dia akan naik terus hingga ada selisih keuntungan antara warrant dgn induknya.
Cth misalkan suatu saat nanti bisa ke 200 saham $DWGL-W sementara induknya $DWGL misalkan 500. Jadi jika dikonversikan dr warrant ke induk : 200 + 187 = 387 (blm termasuk ongkir). Otomatis kita masih untung : 500-387 = 113. Tinggal dikalikan saja dgn jml lembar yg dimiliki.
3) Perhatikan juga DH (F) diharga brp dia menjual induknya saham $DWGL? Krn saya memantau saat saham turun diharga 350, DH (F) byk buyback hingga harga 500. & kemudian dia buyback 600-650 bhkn pernah 700. Jika di AVG sekitar harga 500an.
Kesimpulannya : Mohon maaf saya tidak bisa menyarankan atau memberikan rekomendasi apapun. Tapi saya sdh berikan petunjuk diatas. Tinggal Anda sendiri yg memutuskan
Saya mengajarkan saja kpd Mas @sutatag60 beserta petunjuk2.
Disamping itu Mas @Akun2901 saya ingin menambahkan catatan sedikit.
Yg menjual saham $DWGL-W itu DH (F) bkn DH (D). Saya menduga bhw DH (F) menjual saham $DWGL-W sbg bonus/gratis & tidak ingin dikonversi menjadi saham biasa. Disamping itu DH (F) setelah menjual warrant dia mulai membeli saham induknya.
Saya pikir pola $DWGL-W mirip spt pola $FORZ-W & $KIOS-W yg sama2 penjamin emisi adalah Sinarmas Sekuritas (DH).
Mas @sudirman jika kamu mengatakan hal demikian, itu berarti kamu "TIDAK BELAJAR" ataupun "TIDAK MEMPELAJARI" pola2 khusus yg dilakukan oleh broker Sinarmas Sekuritas (DH). Kamu hanya melihat disaham $DWGL-W & $DWGL saja. Coba kamu perhatikan pola yang sama dgn $DWGL-W yaitu $KIOS-W & $FORZ-W yg notabane sama2 oleh pihak Sinarmas Sekuritas (DH) sbg penjamin emisinya.
Saya kira tidak akan lama lagi saham $DWGL-W akan ditarik ke atas. Polanya hampir menyerupai dgn $KIOS-W & $FORZ-W namun hanya saham $DWGL-W ini saja yg saya rasa cukup lama (kalau dihitung sejak listing hingga saat ini baru kurang lebih 1/2 bulan belum 1 bulan) dibandingkan $KIOS-W & $FORZ-W.
@w3stl3y yg dikatakan oleh Mas @@w3stl3y disini memang benar. Saya mencermati skenario penurunan saham DWGL-W itu sama spt saham $FORZ-W & $KIOS-W. Memang sengaja diturunkan lalu dinaikkan sebulan menjelang Exercise Date. Disamping itu saya juga memantau bahwa DH (F) membeli banyak saham $DWGL saham induknya dari harga 350-500 & menambah lagi diatas 600. Disusul oleh broker XA.
Oleh sebab itu saya hanya melihat angka 70 sebagai "titik nadir"/ titik support terdalamnya.
@andriultra, Beberapa Fakta unik mengenai saham warrant :
1) Saham warrant itu sebagai pemanis dari perusahaan saat mereka ingin IPO ataupun saat mekanisme penambahan modal melali Right Issue. Dikarenakan saham warrant itu diberikan secara cuma2 atau GRATIS oleh perusahaan.
2) Pada umumnya saham warrant saat perdagangan dihari pertama hingga seminggu lamanya maksimum harga warrant naik ribuan bahkan hingga ratusan ribu persen dari nominal Rp 1 saat dibagi secara cuma2.
3) Saham warrant itu memiliki masa Exercise Date (masa konversi) (& biasanya Masa Exercise Date = Listing Date) masa hingga Expired Date (masa berlaku/jatuh tempo). Jika ada warrant dimana saat Masa Exercise Date (Masa Konversi) TIDAK SAMA dgn Listing Date (Masa dicatat dibursa), maka "patut diwaspadai" dikarenakan hanya diawal saja kenaikannya kemudian akan turun tajam selama sebulan & sideways hingga Masa Exercise Date berlaku/dimulai. Cth kasus saat ini adalah $DWGL-W, $KIOS-W & $FORZ-W.
4) Saham warrant kecenderungan saat awal-awal bulan hingga 6bulan itu akan mengalami kenaikan & harga saham induk juga mengalami kenaikan pula. Sisanya akan bergerak sideways ataupun "mengekor" induknya hingga 6bln sebelum jatuh tempo akan anjlok hingga menuju Rp 1/lembar. Begitupula dgn saham induknya.
5) Sejak akhir 2017, saya melihat ada "fenomena baru" yaitu 1 MINGGU sebelum masa berlakunya habis saham warrant, ada beberapa "ORANG" maupun sekelompok orang (Bandar MGM) "DENGAN SENGAJA MENAIKKAN" harga saham warrant yg sudah mentok diharga Rp 1/lembar hingga masa berlaku warrant habis. Sehingga para newbie ataupun investor pemula akan mengalami "kebingungan" atau bahkan mungkin kepanikan krn sahamnya tidak bisa dijual (krn sdh tidak ada). Mau tidak mau harus dikonversi dgn menambahkan modal (ITU BAGI YANG MENGETAHUI BAGI YANG TIDAK DIANGGAP HANGUS).
6) Ada hal menarik mengenai INDUK dari saham warrant. Yaitu 1 tahun pertama secara garis besar akan mengalami kenaikan harga saham, 1-2 tahun berikutnya mengalami SIDEWAYS (tergantung seberapa lama jauh tempo apakah 3th atau lebih dari 3th?), kemudian 1th sebelum masa jatuh tempo warrant saham induknya akan mengalami kejatuhan (rata-rata dikarenkan faktor Lapkeu yg jelek serta FA secara eksternal maupun internal jelek).
@andriultra Pertanyaan bagus (meskipun kemarin saya belum selesai menerangkan). Satu hal lagi tolong jangan panggil saya "Suhu" karena saya sudah pensiun dari Guru Mas @andriultra
Begini Mas @andriultra, pada dasarnya warrant itu hanya sebagai "pemanis" buat para investor. Nah tapi banyak hal diluar itu yang hampir sebagian besar para Investor tidak mengetahui "perjalanan" ataupun history saham warrant.
Saya pernah diberitahukan oleh bekas murid SD saya dulu Pak @Barokah. Warrant itu ada Exercise Date & Expired Date. Nah sepanjang itu warrant tersebut bisa dikonversi ke saham biasa (saham reguler) dalam hal ini saham induknya.
Ada yg menarik mengenai "teori warrant" yg tidak banyak para investor mengetahui. Yaitu rata2 hampir sebagian besar saham warrant dgn saham induknya (saham biasa) sebelum 'menjelang 6 bulan masa berlakunya habis', RATA-RATA HARGA SAHAM WARRANT BESERTA INDUKNYA JATUH/ANJLOK (baik itu "sengaja" (entah dgn cara REPO Induknya) maupun krn faktor FA yg dimana terkadang Lapkeu tidak bagus/jelek atau sengaja dibuat jelek.) DIBAWAH HARGA EXERCISE PRICE saham warrant. (sbg contoh yg akan berjalan adalah saham $HOTL & $HOTL-W yg akan berakhir tgl 9 Januari 2018 ini)
Namun yg paling unik adalah ketika saham warrant tersebut saat dia listing di BEI, maka "Teori Warrant" berikutnya adalah saat pertama listing biasanya kenaikan cukup fantastis (hingga ratusan bahkan ribuan persen ada juga bisa ratusan ribu persen) harga saham warrant tersebut. Umumnya saat kenaikan harga warrant maka harga induknya juga mengikuti.
Nah saat ini saya sedang "mengamati" kasus yang unik yaitu : "DIMANA ANTARA LISTING DATE SAHAM WARRANT DGN EXERCISE DATE SAHAM WARRANT ITU BERBEDA"? Sebagai contoh yaitu saham $DWGL-W, saham $KISO-W, & saham $FORZ-W yg dimana broker penjamin emisi adalah Grup Sinarmas (kode broker DH)
Nah untuk kasus saham $DWGL-W saya mencermati pola pergerakannya SAMA seperti saham $FORZ-W & $KIOS-W (mskpn Exercise Date KIOS-W msh jauh). Saya mengamati saham $DWGL-W banyak dijual oleh DH (F) bukan DH (D) sejak harga turun dari harga 350 hingga kemarin 95.
Saya "menduga" mungkin saat IPO saham $DWGL para investor retail "sengaja" diberikan jatah sedikit dibandingkan Institusi (dlm hal ini nasabah individu yg sengaja daftar menggunakan perusahaan dia sendiri). Misalkan cth Si Juki (saya sengaja pake nama Juki spt ilm Indonesia bernama Si Juki) pesan 100 Lot saham DWGL lewat perdana, namun ternyata si Juki hanya diberikan jatah 10 Lot saja (dgn berbagai alasan spt salah satunya adalah OVERSUBSCRIBE). Otomatis si Juki juga hanya mendapatkan 10 Lot saham $DWGL-W.
Oleh sebab itu saham $DGWL-W banyak dilakukan penjualan oleh DH (F) itu dikarenakan Investor "ASENG" (saya sengaja memilih kata "ASENG" krn saya menduga ini orang Singapura) untuk menambah modal untuk membeli saham induknya yaitu saham $DWGL (bisa dicek saat saham Induknya diharga 350-500 broker DH (F) membeli banyak).
Kira2 begitu penjelasan dari saya Mas @andriultra. Saran saya bagi para Stockbitter adalah CERMATI SAHAM WARRANT YG DIMANA ANTARA LISTING DATE DGN EXERCISE DATE TIDAK SAMA. Cth kasusnya adalah saham $KIOS-W & $FORZ-W.
Nah untuk kasus saham $DWGL-W yang sdg saya amati, para Stockbitter saran SAYA tunggulah hingga akhir Januari 2018 atau harga paling tidak mendekati angka 70/lembar. (Meskipun antara mungkin & tidak mungkin). Bagi yang sudah terlanjur, tunggu saja, karena ini "permainan" dari penjamin emisi saham tersebut.
Perhatikan yg dilingkari warna kuning. Saya lihat penurunan saat closing saat saham $FORZ-W listing tgl 28 April 2017 hingga turun tgl 12 Mei 2017 itu sekitar kurang lebih 166,67% artinya bisa dikatakan lebih dari 150% saat closing. Lalu kemudian perhatikan lingkaran biru saham tersebut naik kembali hingga diatas closing saat listing yaitu 352 tertanggal 17 Mei 2017. & sempat sideways selama 2-3 bulan yaitu bulan Mei pertengahan hingga Agustus 2017. Selanjutnya saham $FORZ-W naik terus ke atas hingga saat Exercise Date tgl 27 Oktober 2017 (bisa dilihat disini http://bit.ly/2CIVj6E. Kemudian sideways cenderung turun hingga saat ini tgl 3 Januari 2017
Saya sudah lihat dari emiten yg underwriter (penjamin emisi) adalah Sinarmas Sekuritas (kode broker DH) selama 2017 yaitu $FORZ, $TAMU, $MABA, $KIOS & $DWGL ternyata hanya 3 yang memiliki warrant yaitu $FORZ-W, $KIOS-W, & $DWGL-W.
Spt dalam statement saya disini https://stockbit.com/post/1446521 saham $FORZ-W itu ternyata antara Listing Date dgn Excercise Date itu juga berbeda. Saham $FORZ-W itu bisa dilihat disini http://bit.ly/2CdnwBr saat listing adalah tgl 28 April 2017 sdgkan Exercise Date itu tgl 27 Oktober 2017.. Jadi rata2 bisa "disimpulkan sementara" bahwa "WARRANT dari sebuah saham yg dimana penjamin emisinya adalah Sinarmas Sekuritas (kode DH) ITU MEMILIKI WAKTU SEKITAR 6 BULAN saat listing hingga execute."
Nah itu merupakan ANALISA SAYA YANG PERTAMA DI AWAL2 KEMUNCULAN SAYA setelah menjalani operasi.