Volume
Avg volume
PT Astra Graphia Tbk (ASGR) (“Astragraphia”) adalah perusahaan publik yang didirikan pada tahun 1975 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1989. Sebagai pilar bisnis Astra di bidang teknologi informasi, Astragraphia fokus pada ruang lingkup bisnis Printing and Digital Services. Astragraphia memiliki Portofolio bisnis Document Solution dengan mitra eksklusif FUJIFILM Business Innovation, menghadirkan solusi end-to-end mulai dari kebutuhan cetak personal, perkantoran, Graphic Art hingga managed print services. Astragraphia memiliki entitas anak yaitu PT Astra Graphia Information Technology (AGIT) yang melaya... Read More
Dividen trap $PRDA hampir pasti gagal, karena harga sudah hampir nembus 2650 mendekati closing cumdate di 2660, tapi buybacknya sukses. Dividen trap $ASGR juga gagal karena harga smpt tembus 885. Dividen trap $ULTJ gagal. Buybacknya juga gagal, barang buybacknya direbut sama pak Sabana. Apes memang nyangkut di emiten yg gagal segalanya ini 🫣
Hype Emiten. Senin, 19 Mei 2025
Kata kunci: ASII, Equinix, Data Center, Infrastruktur Digital, JK1, Cloud Services
Astra (ASII) & Equinix Luncurkan JK1: Game Changer Baru Industri Digital Indonesia?
Ringkasan:
PT Astra International Tbk (ASII) menapakkan kaki di industri infrastruktur digital lewat kolaborasi strategis dengan Equinix Inc., perusahaan data center global asal Amerika Serikat. Melalui perusahaan patungan yang dibentuk sejak 2023, keduanya meresmikan fasilitas data center perdana mereka di Jakarta, bernama JK1 sebagai langkah awal menghadirkan konektivitas digital kelas dunia di Indonesia.
Langkah Strategis di Tengah Gelombang Digitalisasi
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menjadi magnet ekspansi bagi pelaku industri teknologi global. Dengan target digitalisasi 30 juta UMKM serta lonjakan permintaan layanan cloud, kebutuhan terhadap data center yang andal dan scalable meningkat tajam.
Menangkap peluang itu, Equinix menggandeng Astra membentuk perusahaan patungan bernama Equinix Indonesia, dengan komposisi kepemilikan 75% Equinix dan 25% Astra. Kemitraan ini mengombinasikan kekuatan Equinix dalam pengelolaan lebih dari 260 pusat data di 35 negara dengan jaringan luas dan pemahaman pasar lokal yang dimiliki Astra.
“Dengan keahlian global Equinix dan pengalaman lokal Astra, kami percaya JK1 akan menjadi fondasi transformasi digital Indonesia,” ujar Santosa, Direktur Astra International.
Detail Teknis JK1: Fasilitas Digital Berstandar Dunia
JK1 atau Jakarta 1 adalah fasilitas International Business Exchange (IBX®) pertama milik Equinix di Indonesia. Berlokasi strategis di kawasan bisnis Kuningan, Jakarta, JK1 berdiri di gedung delapan lantai dengan kapasitas awal 550 rak server, yang akan diperluas hingga 1.600 rak dalam beberapa tahap ke depan.
Total luas ruang kolokasi: ±5.300 m² (pada fase penuh).
Investasi total: USD74 juta
Tahap awal investasi: USD38 juta
Cloud ecosystem: Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, Google Cloud, Alibaba Cloud, Oracle, Huawei, dan lainnya.
Fitur unggulan: konektivitas global ke seluruh jaringan Equinix dan layanan Global Network Services (GNS).
Equinix mengklaim bahwa fasilitas JK1 sudah didesain untuk menjadi “pintu gerbang digital” yang menghubungkan pelaku usaha Indonesia ke lebih dari 50 layanan cloud global dan lokal, menjadikannya sebagai digital hub strategis di Asia Tenggara.
Astra Masuk Data Center: Diversifikasi dengan Visi Jangka Panjang
Langkah Astra terjun ke sektor data center menjadi sinyal kuat dari pergeseran portofolio bisnis konglomerat ini. Selama ini dikenal dominan di sektor otomotif, agribisnis, jasa keuangan, dan alat berat, ekspansi ke infrastruktur digital menunjukkan komitmen Astra menjawab tuntutan zaman.
Apalagi, dengan profil keuangan solid dan jaringan bisnis kuat di seluruh Indonesia, Astra dinilai punya kemampuan logistik dan dukungan operasional yang dibutuhkan untuk mempercepat penetrasi data center ke berbagai wilayah di tanah air.
Kolaborasi dengan Equinix juga membuka peluang strategis lainnya—seperti integrasi layanan cloud dengan bisnis otomotif (kendaraan terhubung), jasa keuangan (digital banking), serta otomasi industri melalui Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI).
Proyeksi & Ekspansi Selanjutnya: Menuju JK2 hingga JK8?
Presiden Direktur Equinix Indonesia, Haris Izmee, menyatakan bahwa peluncuran JK1 bukanlah titik akhir, melainkan awal dari ekspansi jangka panjang. Jika melihat rekam jejak ekspansi Equinix di Jepang (Tokyo 1 hingga Tokyo 15), bukan tidak mungkin Jakarta akan melihat lahirnya JK2 hingga JK8 dalam beberapa tahun ke depan.
“Ekspansi kami bergantung pada kebutuhan konsumen. Di negara lain kami tumbuh mengikuti permintaan pasar. Di Indonesia pun, kami akan menyesuaikan dengan kebutuhan enterprise dan industri,” jelas Haris.
Namun, ia mengakui bahwa proses pembangunan data center di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, seperti waktu konstruksi, ketersediaan vendor, dan pencarian lahan. Meski demikian, pemerintah disebut telah aktif mendukung percepatan transformasi digital nasional, yang diharapkan mampu melancarkan proses ekspansi ke depannya.
Sektor yang Menjadi Target Utama: Siapa Pengguna JK1?
Equinix menyebut bahwa seluruh industri berpotensi menjadi pengguna layanan data center JK1. Namun, beberapa sektor diprediksi akan menjadi klien utama, di antaranya:
Perbankan & asuransi: kebutuhan akan sistem keamanan data, disaster recovery, dan real-time analytics.
E-commerce: kebutuhan akan uptime tinggi dan manajemen trafik digital.
Transportasi & travel: integrasi digital dan big data untuk efisiensi operasional.
Fintech & pembayaran digital: permintaan latency rendah dan ketersediaan tinggi.
UMKM digital: platform cloud untuk bisnis skala kecil hingga menengah.
Menurut Dion Montasser, Direktur Sales Equinix Indonesia, tantangan bukan pada infrastruktur lagi, melainkan pada kapabilitas Indonesia dalam menangkap peluang regional dan global.
“Indonesia punya potensi jadi basis digital Asia Tenggara, asal kita bisa menciptakan solusi lokal untuk kebutuhan global. Equinix akan menjadi penghubungnya,” kata Dion.
Kesimpulan: Apakah ASII Akan Menjadi Raja Digital Berikutnya?
Kolaborasi ASII dengan Equinix menghadirkan narasi baru dalam peta persaingan digital Indonesia. Bukan hanya soal diversifikasi bisnis, tapi juga tentang positioning jangka panjang Astra dalam ekonomi digital Asia.
Langkah ini bisa menjadi transformasi strategis, terutama jika Astra mampu memperluas sinergi JK1 ke seluruh portofolio bisnisnya, termasuk otomotif, asuransi, dan logistik.
Menurut kamu, apakah Astra bisa bersaing dengan Telkom, Indosat, dan pemain digital lain lewat data center ini? Atau justru ASII sedang membangun fondasi untuk dominasi digital di masa depan?
Tulis pandanganmu di kolom komentar!
$ASII $ASGR $AUTO
Nunggu $BSDE dan $ASGR hijau, trs lepas dan avg down $TPMA. Prioritas avg down yg minus diatas 5%, GOTO gak perlu diperdulikan karena belum bagi dividen (sekedar pegang GOTO sedikit karena yakin suatu saat akan naik kl udah bisa cetak laba).
1/3
"$AGRS $ASGR $AYAM
Kamis, 15 Mei 2025
#Disclaimer On & Do Your Own Research
#Sebaiknya Jangan Gegabah
Lot.Beli = -(MauLossRp)/[(SL - E) * 100]"
1/3
$ASGR sudah mulai naik lagi semenjak ExDate. Jangan takut dividen trap, asalkan membeli di harga terbaik. apalagi saham undervalued.
$ASGR
Longrun play atau Longsleep play
Q1 2025 > Q1 2016 saat harga Rp 2000an, apakah 2016 yang kemahalan atao 2025 yang kemurahan? saya belum tau karena saya belum pernah buka LK 2016.
Saham jalan, apakah naik atau turun, secara fundamental butuh 1 atau semuanya dari 3 hal,
- LK ciamik atau jelek,
- ada aksi korporasi / coorporate action (CA),
- ada money flow (MF)
dari 3 ini yang paling besar pengaruhnya adalah money flow, lihat saja $AMMN laba bonyok tapi money flow (MF) kencang, alhasil saham sudah naik 50%, $BNLI dulu ada berita akuisisi naik kaya balon helium (CA). Nah LK memang short term maybe bisa dorong dengan probabilitas 60%, paling kecil dan temporer, yang paling kuat itu MF dan CA, bayangkan saja 2020 semua yang digital jadi hot commodities toh?
Saya pribadi, tidak terlalu. paham MF ato CA, kalo CA Pak @athira lebih paham, saya cuma mengerti 10 dari 1000 tentang LK, so yang saya paham sedikit di ASGR adalah cash berlimpah hutang kecil CFO so far positif, dan mau (entah) merubah atau menambah sesuatu di jenis usaha yang dijalankan di RUPS mendatang, something? dunno. Atau bisa usulkan buat SS sebesar 1:5, supaya sahamnya agak likuid, jadi enak digoreng kriuk crispy.
Lalu ASGR bagaimana arah pergerakannya? Kalo TA silakan tanyakan di komunitas Pak @yudichen. Kalau tanya saya, saya bilang ya tergantung bandar. ahahhaha
DYOH
Terpantau hari ke-2 Exdate, saham-saham ini sudah mulai memperlihatkan harga wajar yang diapresiasi pasar. Terlebih menjelang Libur panjang, tentu banyak yang menarik modal nya termasuk bandar-bandar. klo ada uang dingin gas aja masuk.
ASGR dan DMAS udah dibawah Book Value. untuk TAPG masih di atas book value namun ada sentimen dividen interim dengan Cash perusahaan yang besar.
$ASGR
$TAPG
$DMAS
Saya menyatakan siap kena dividen trap $PRDA dan $ASGR
Silahkan diturunkan serendah-rendahnya karena nyangkut itu indah!
Satu lagi yg tolong diturunkan serendah-rendahnya : $ULTJ
Hype Emiten. Rabu, 7 Mei 2025
Kata kunci: ASGR, Cum Date, Dividen
Jangan lupa! Hari ini Cum Date Dividen
PT Astra Graphia Tbk
ASGR
Dividen Rp50 per lembar
Dividen Yield ±5.65% di harga Rp885
Tanggal pembayaran 27 Mei 2025
$ASGR $HEAL $ARKO
@perseus12345 Yes, masalah-nya saya tetap lebih suka growth dan tidak melihat ada tanda2 ini $ASGR ada niatan utk growth :D))
Operating profit margin-nya terlalu kecil juga tanda2 moat-nya kurang bagus ( https://stockbit.com/post/13127606 ). Terlalu kecil juga dibandingkan dgn $MSTI.
$BAYU
@rahmanleni270316
Ya, masuk akal juga.
Tapi bukankah kita menggaji management dgn gaji bermilyar2 agar berpikir dan berusaha yg terbaik??
Kalo terus pegang cash jumbo, apa gak keenakan managementnya???🤔🤔🤔🤭
Gak perlu berpikir dia.🤔🤭
Apa ngak cash yg jumbo tersebut di gunakan utk suatu CA dulu kah??
misalnya bagi dividen extra jumbo, ato buy back saham???🤔
Kalo nanti dia butuh uang lagi, mestinya management bisa pikirkan cara yg lebih kreatif.
misalnya cari pinjaman ke bank ato RI , dll.🤔🤔🤔
$ASGR $BUKA