Warren Buffet and The Interpretation of Financial Statement PART IV
Equity Bond Model
Pada akhir tahun 1980, Warren memberikan pidato di Universitas Columbia tentang bagaimana perusahaan dengan durable competitive advantage menunjukkan kekuatan terbaiknya yaitu prediktabilitas terhadap pertumbuhan pendapatan, sehingga hal tersebut menjadikan saham dinilai sebagai obligasi dan yang membedakannya adalah pertumbuhan return interest setiap tahunnya.
Inilah bagaimana Warren membeli sebuah bisnis, ia menilai pendapatan sebelum pajak kemudian menilai apakah pembelian tersebut merupakan kesepatakan atau deal yang baik dibandingkan dengan kekuatan ekonomi perusahaan dan harga yang ditawarkan.
Sehigga dapat disimpulkan, Warren melihat saham dari sebuah perusahaan dengan durable competitive advantage sebagai bentuk obligasi dan pendapatan perusahaan sebagai pembayaran bunga (interest payment), namun jika obligasi memiliki pendapatan bunga yang tetap sepanjang tahun berjalan, saham memiliki nilai yang terus meningkat setiap tahunnya melalui ekspansi operasi, pembelian bisnis baru, dan buy back saham perusahaan. Point tersebutlah yang membedakannya.
Sebagai contoh perusahaan favorit Warren yaitu Coca Cola
Pada tahun 1980, Warren membeli saham coca cola dengan harga $6.50 per lembar saham dengan EPS $0.7. Secara history, pendapatan Coca Cola meningkat dengan annual rate (CAGR) 10%, melihat ini, Warren berpendapat ia membeli Coca Cola dengan yield awal 10,7% (EPS dibagi Harga perlembar saham = 0.7/6.5=10.7%) dengan prediksi pertambahan nilai 10% pertahunnya.
Dengan demikian Warren memprediksi EPS coca selama 20 tahun menjadi $4.35 dengan harga awal $6.50 per lembar saham maka ia memperoleh equiy bond yield setara 66% dalam 20 tahun. Dengan harga tersebut kita dapat memprediksi harga saham dengan membandingkan EPS dengan Bond Yied saat itu (6.5%) sehingga diperoleh prediksi harga saham $66 (3.96/0.065 = $66)
Yang terjadi adalah pada tahun 2007 nilai saham coca cola menjadi $64 mendekati prediksi $66 dengan EPS $3.96. Apakah worthed ? kita dapat melihat pertumbuhan yieldnya selama 20 tahun dari $6.5 menjadi $64 yaitu 12.11%/tahun apakah nilai tersebut worthed menurut anda? Anda yang menentukan sendiri jawabannya
Melihat perhitungan di atas saya tertarik untuk mencobanya pada saham di Indonesia yaitu dengan syarat
1. Perusahaan sudah beroperasi selama minimal 10 tahun
2. Perusahaan memiliki posisi keuangan yang stabil dan bertumbuh, ditandai dengan pertumbuhan EPS setiap tahunnya, tidak harus selalu naik setiap tahun – bisa naik turun namun memiliki tren bertumbuh dalam 10 tahun terakhir
3. ROE minimal >= 15 persen minimal dalam 5 tahun terakhir
4. Earning Yield >= Obligasi Pemerintah
5. Memiliki perusahaan dengan ciri-ciri durable competitive advantage (bagian ini akan saya bahas di topik selanjutnya)
Untuk perhitungan pertama saya memilih perusahaan ARNA, perlu diingat bahwa perhitungan disini merupakan ASUMSI dan tentunya ASUMSI memiliki banyak celah untuk kesalahan, maka dari itu perlu di lakukan adjusting sesuai profil risiko, perkembangan ekonomi terbaru, dan perkembangan perusahaan tiap tahunnya dan komparasi dengan emiten serta instrument investasi lainnya.
Dalam spread ini saya melakukan modivikasi dengan menambah dividen yield dalam perhitungan
Dengan melakukan perhitungan sederhana dari data yang banyak tersedia di laporan keuangan atau data di beberapa website keuangan kita dapat mendapat nilai
EPS 10 tahun lalu : RP. 13.03,- /share
EPS saat ini : Rp. 64.76 /share
Maka kita dapatkan rata rata pertumbuhan pendapatan perusahaan (CAGR) dalam 10 tahun yaitu 17,39%
Kemudian kita melakukan prediksi EPS dalam 10 tahun mendatang dengan asumsi pertumbuhan yang stabil pada level 17,39% maka pada tahun 2031 diperoleh prediksi EPS Rp. 321.89,- / share
Saya melakukan prediksi future value menggunakan tiga metode
1. Memprediksi harga saham berdasarkan pertumbuhan retain earnings, dengan cara tersebut didapat future value harga saham di angka Rp. 4911,- dengan yield pertahun 18,49%*
2. Memprediksi harga saham dengan membandingkannya dengan Indonesia government bond yield pre tax saat ini adalah 7,2% maka didapakan value 10 tahun mendatang adalah Rp. 4471,- (321.89 / 0,072). Dengan prediksi tersebut kita memperoleh yield 17,39%* pertahun selama 10 tahun.
3. Memprediksi harga saham dengan memultiplynya dengan rata rata PE ratio selama 10 tahun (yaitu pada level 15 kali) maka didapat future value Rp. 4828,- dengan yield 18,29%*
Dari angka tersebut saya menghitung berapa harga yang pas untuk masuk dengan 2 cara
1. Membandingkan yield awal dengan Indonesia governmend bond yield
2. Membagi future value dengan multiplier
Kesimpulan
Menurut prediksi saya model nomor II paling masuk akal
Harga menarik saat ini bagi saya adalah dibawah 900
Apakah ini akurat, oo tentu saja tidak, semua berdasarkan asumsi dan prediksi . Menghitung nilai masa depan suatu perusahaan tidak semudah spread sheet, karena banyak sekali faktor yang akan berpengaruh dalam kemampuan earning dan perjalanan perusahaan kedepannya.
Kita lah yang menentukan sendiri apakah pertumbuhan tersebut dapat di pertahankan oleh perusahaan. Kita yang menentukan sendiri apakan pertumbuhan tersebut berada pada level wajar. Kita yang menentukan sendiri berapa future value yang masuk akal. Kita yang menentukan sendiri berapa harga yang paling pas untuk masuk
Kira kira emiten apa lagi yang cocok untuk kita hitung selanjutnya ya?
Seri Warren Buffet and The Interpretation of Financial Statement :
PART I : https://stockbit.com/post/9513942
PART II : https://stockbit.com/post/9553950
PART III : https://stockbit.com/post/9568243
PART IV : https://stockbit.com/post/9646086
Disclaimer
Tidak sebagai acuan dalam keputusan investasi anda, DYOR
Keterangan
*tanpa memperhitungkan dividen
Random Tag : $ARNA $ULTJ $POWR $ANTM $ICBP
Source : Warren Buffet and The Intepretation of Financial Statement
1/3