Growth hack part-2

( Part-1: https://stockbit.com/post/19272261 )

Saya masih terlalu gembira dengan teknik growth hack ini – thus inilah part 2-nya.

Singkat cerita, saya punya cara valuation dimana kalau sebuah company bisa growth compouding 25% per tahun (pakai contoh angka 25% supaya nyambung dengan part-1) – saya berani memberikan P/E sebesar 13 – karena dengan P/E sebesar ini saya masih bisa return – after discounted-rate – sebesar 20% per tahun dari investasi saya.

Company2 dengan growth yg tinggi selalu command valuation yang tinggi. Misal-nya ADES. Rata2 growth ADES secara compounding maupun secara average berkisar antara 23% sd 26% – thus P/E-nya yg command di angka 13 masih masuk akal untuk saya karena masih aman dan memberikan saya compounding growth 25%-an.

Dan market pun meng-amininya dengan menghargai rata2 P/E ADES selama 3 tahun terakhir sebesar… guess what… yes 13-an juga.

Masalah-nya adalah company2 seperti ADES ini tidak banyak (bahkan mungkin satu2nya), tetapi dengan re-invest – VOILLAAAAAAAA... AKAN TERSEDIA LEBIH BANYAK LAGI COMPANY2 YANG BISA DIRUBAH MENJADI INVESTASI DENGAN GROWTH YANG TINGGI!

Untuk itu saya test menggunakan screener kesukaan saya ( Moat https://stockbit.com/post/13127606 ), yang kemudian saya modif dua filter sbb:

1. Saya buang filter Gross Profit Growth – karena yg dicari adalah company2 tanpa mensyaratkan growth;

2. Saya tambahkan filter Dividend Yield yg saya set di atas nol – karena utk growth hack kita memerlukan dividend.

Saya tidak merubah filter ROE karena saya tetap menginginkan company yang bisa memanage equity-nya dengan baik ( tidak berlebih juga tidak kurang ).

Saya mendapatkan dua company dengan dividend yield di atas ITMG yaitu: ADRO & DMAS. Skip ADRO ( you know me ) – dan kita lihat DMAS.

DMAS bahkan memiliki dividend yield lebih tinggi daripada ITMG, sayang harganya lebih mahal sehingga earning yield-nya masih di bawah ITMG haha :D)) Sama seperti ITMG, kita bisa merubah DMAS menjadi high growth investment dengan re-invest.

Dan tidak hanya itu, company2 ini bahkan bisa menjadi objek investasi yang lebih bagus daripada ADES. Growth-nya sama, tetapi bisa mempunyai risk yang lebih kecil daripada ADES, misalnya ITMG, perhatikan:

1. PBV hanya 0.8 – jadi bangkrut dan company-nya ditutup-pun kita masih cuan.

2. EV/E hanya 1.4 – WTF! ( Silahkan baca https://stockbit.com/post/11569842 utk mengerti WTF-nya EV/E sekecil ini. )

3. Dan setelah semua WTF-nya itu – ITMG masih menyisakan kejutan2 dari harga batubara yg volatile.

Jadi kalau dulu saya berpendapat, company sunset bisa tetap menjadi pilihan yg menarik selama harga-nya cukup murah, sekarang saya berpendapat bahwa company2 sunset bahkan bisa menjadi objek investasi yg lebih bagus daripada company2 dgn growth tinggi.

Satu bonus lagi dari pemikiran ini adalah mengenai penentuan growth yg wajar dari sebuah company. Penentuan growth adalah holy-grail-nya value investing – kalau kita bisa menentukan growth dengan jitu – sisanya hanya perlu matematika anak SD. Sayang-nya menentukan growth sangat2lah sulit.

Tetapi dengan berpikir bahwa net profit yang tidak dibagikan oleh company – alias laba ditahan – adalah karena PSP setuju masih ada growth yang bisa dihasilkan oleh si company – sehingga kalau tersisa laba ditahan sebesar 10% dari equity misalnya – berarti kita boleh percaya bahwa si PSP percaya setidak2-nya masih ada growth net-profit minimal di 10% per tahun.

Kalau company tersebut masih membagikan dividend, tentu dengan re-invest dividend ini akan memberikan growth ke net-profit setidak2-nya juga sebesar dividend yield tersebut.

Jadi tebakan untuk growth bisa dirumuskan sbb:

*Laba ditahan / equity + dividend yield*

Tentu seperti segala aspek dalam sebuah investment – tidak ada yang exactly seperti dirumuskan. Jadi gunakan lah rumus ini sebagai guidance – tentu lebih baik daripada sekadar mencomot growth dari langit – dan kemudian inject akal sehat sebagai final dari growth yg mau kita sematkan.

Dengan kata lain, tidak masalah itu company sedang sunset, modest growth atau high growth, semua-nya bisa kita ubah menjadi high growth investment.

Jadi kita sekarang tahu alasan-nya kenapa Berkshire memilih tidak membagikan dividend, tetapi simply lebih memilih melakukan buyback. Company yang bisa dikatakan relatif “sunset” jika dibandingkan oleh MAG7, dengan trick sederhana, bisa menjadi objek investasi yang lebih safe tetapi return-nya bisa tidak kalah menarik dibandingkan dengan MAG7.

Mungkin dengan dipermudahnya melakukan buyback – ITMG akan simply memilih buyback – less ribet dgn urusan pajak – dan investor2 seperti kita2 yang sudah keterlaluan malas2nya ini – bisa lebih malas lagi.

$IHSG

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy