Volume
Avg volume
PT. Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1983. Perseroan merupakan perusahaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terdepan di Indonesia yang telah bermitra dengan perusahaan-perusahaan TI kelas dunia selama lebih dari 45 tahun dan dikenal memiliki portofolio yang komprehensif dalam bidang distribusi perangkat keras dan peranti lunak TI seperti Acer, Asus, Apple, Dell, HP, AMD, Intel, dll. Perseroan pada saat ini memiliki tiga bisnis utama yaitu Bisnis Distribusi yang menangani bidang usaha distribusi kepada dealer, perusahaan solusi TIK, dan e-commerce; Bisnis Solusi yang menyediaka... Read More
$MTDL 14 Apr 25
Shareholder : For Pangolin Asia Fund
Type : Foreign
Bought : +5,000,000 (+0.04%)
Current : 779,322,840 (6.35%)
Previous : 774,322,840 (6.31%)
$MTDL 11 Apr 25
Shareholder : Medya Lengkey S
Type : Local
Bought : +88,700 (0.00%)
Current : 2,038,120,505 (16.6%)
Previous : 2,038,031,805 (16.6%)
$MLPT
Daily chart.
R 42775.
S 32025.
Yukkk bantu follow akun ini untuk analisis saham selanjutnya 😉
Random tag: $MTDL $HAIS
$SCMA
Laba Bersih Menurun: Laba bersih SCMA turun drastis dari Rp1,34 triliun (Q4 2021) menjadi Rp334,6 miliar (Q4 2023). Pada kuartal I-2023, laba bersih hanya Rp190,5 miliar, melanjutkan tren penurunan sejak 2022
Industri TV tradisional juga terdisrupsi oleh platform streaming seperti YouTube dan Netflix, yang mengubah kebiasaan konsumen.
PT Elang Mahkota Teknologi (EMTK) menguasai 61,91% saham SCMA. Meski EMTK meningkatkan kepemilikan pada 2024, dominasi ini bisa mengurangi likuiditas saham dan membuat keputusan strategis kurang berpihak pada pemegang saham minoritas.
Saham SCMA kehilangan daya tarik karena kombinasi faktor fundamental (penurunan laba, dividen tidak konsisten), disrupsi teknologi (ASO, kompetisi digital), dan sentimen pasar yang negatif. Meski ada upaya EMTK memperkuat kepemilikan, transformasi bisnis SCMA ke platform digital seperti Vidio masih perlu dibuktikan. Investor mungkin lebih memilih saham dengan prospek pertumbuhan lebih jelas atau sektor yang kurang rentan terhadap disrupsi teknologi.
$MTDL $HGII
$MTDL 10 Apr 25
Shareholder : For Pangolin Asia Fund
Type : Foreign
Bought : +5,000,000 (+0.04%)
Current : 774,322,840 (6.31%)
Previous : 769,322,840 (6.27%)
NAIK TIPIS-TIPIS, BAKAL LANJUT GA NIH? [1]
Catatan ringkas saham kenaikan kurang dari 5% dengan Foreign Inflow tinggi dari data tanggal 11/04/2025
$ALII : Rentang harga 15,17% dari Rp356,- sampai Rp410,-, sementara harga saat ini sebesar Rp384,- dengan perubahan hari terakhir 3,23% meningkat dari hari sebelumnya ⏫. Harga terendah dalam 52 minggu terakhir Rp286,-, sementara harga saat ini 34,27% dari harga terendah. Transaksi saham ini dengan Permintaan lebih banyak, Bid meningkat dari hari sebelumnya, dan pembelian asing lebih banyak dari penjualan. Volume pembelian asing mencapai 10.253.100 atau sebesar 82,34%. Secara arus transaksi, saham ini layak dipantau selama reversal kembali setelah memasuki rentang harga Rp356,- sampai Rp364,-. Kecepatan naik/turun saham ALII lebih lambat dari IHSG 🔀. Detail saham ALII perlu dianalisis lagi sebelum memutuskan untuk beli / jual.
$MTDL : Rentang harga 28,22% dari Rp478,- sampai Rp613,-, sementara harga saat ini sebesar Rp545,- dengan perubahan hari terakhir 3,81% meningkat dari hari sebelumnya ⏫. Harga terendah dalam 52 minggu terakhir Rp464,-, sementara harga saat ini 17,46% dari harga terendah. Transaksi saham ini dengan Permintaan lebih banyak, Bid meningkat dari hari sebelumnya, dan pembelian asing lebih banyak dari penjualan. Volume pembelian asing mencapai 7.615.100 atau sebesar 57,26%. Secara arus transaksi, saham ini layak dipantau selama reversal kembali setelah memasuki rentang harga Rp478,- sampai Rp502,-. Kecepatan naik/turun saham MTDL lebih cepat dari IHSG 🔼. Detail saham MTDL perlu dianalisis lagi sebelum memutuskan untuk beli / jual.
$ELIT : Rentang harga 24,48% dari Rp159,- sampai Rp198,-, sementara harga saat ini sebesar Rp178,- dengan perubahan hari terakhir 2,30% meningkat dari hari sebelumnya ⏫. Harga terendah dalam 52 minggu terakhir Rp81,-, sementara harga saat ini 119,75% dari harga terendah. Transaksi saham ini dengan Permintaan lebih banyak, Bid meningkat dari hari sebelumnya, dan pembelian asing lebih banyak dari penjualan. Volume pembelian asing mencapai 6.645.900 atau sebesar 24,97%. Secara arus transaksi, saham ini layak dipantau selama reversal kembali setelah memasuki rentang harga Rp159,- sampai Rp167,-. Kecepatan naik/turun saham ELIT lebih lambat dari IHSG 🔀. Detail saham ELIT perlu dianalisis lagi sebelum memutuskan untuk beli / jual.
Catatan ini diolah dari data IDX-CO-ID @ 2025. Saya bikin sambil begadang, jadi kalau ada yang mau traktir kopi juga ga nolak.
Saham menarik saya share via Channel : https://cutt.ly/zrfPXmsw
Pergerakan harga saham: https://stockbit.com/post/15454107
Cara beli harga murah: https://stockbit.com/post/15639981
Indikator gratis penghasil cuan 1: https://stockbit.com/post/17138254
Indikator gratis penghasil cuan 2: https://stockbit.com/post/17200072
Cara menentukan Target Harga Saham 1: https://stockbit.com/post/16301289
Cara menentukan Target Harga Saham 2: https://stockbit.com/post/16379770
Berharap informasi ini rutin setiap hari? beri saya semangat dengan "LIKE" dan "FOLLOW" di stockbit
Lho lho lho.. Tunggu bentar.
$MTDL kan beli produknya impor, ada yang dari china, singapore, ada juga yang dari US. Kalau gitu, Tarif nya Babah Trump harusnya ngefek dong?
***
Jawaban ChatGPT:
Pertanyaan bagus! Jawabannya: tidak langsung terpengaruh, karena Trump Tariff berlaku untuk barang masuk ke Amerika Serikat, bukan sebaliknya.
Artinya:
Kalau perusahaan Indonesia membeli produk dari Amerika, maka tarif Trump tidak dikenakan.
Yang dikenakan pajak adalah barang yang masuk ke AS, bukan barang keluar dari AS.
Namun, bisa saja ada efek tidak langsung, seperti:
Harga produk AS naik – karena biaya produksi di AS bisa meningkat akibat tarif Trump terhadap bahan baku dari luar (misalnya baja, elektronik dari Tiongkok). Akhirnya, harga jual ke luar negeri (termasuk Indonesia) bisa ikut naik.
Gangguan rantai pasok global – perang dagang AS-Tiongkok bisa memengaruhi kelancaran pasokan barang yang mungkin juga digunakan di Indonesia.
Perubahan kebijakan dagang balasan – jika negara lain membalas tarif Trump, bisa ada pengalihan pasar atau perubahan jalur distribusi yang berdampak global.
Tapi secara umum:
Jika kamu beli produk Amerika di Indonesia, kamu tidak kena Trump Tariff. Yang terkena adalah eksportir dari negara lain yang mau masukin barang ke Amerika.
$MTDL Pada saat ekonomi mengkerut, lapangan pekerjaan berkurang, cost cutting dan semuanya nanti membicarakan efisiensi, maka diperlukan sistem utk membantu pekerjaan lebih efisien dan tidak labour intensive. Jadi akan semakin diperlukan perusahaan penyedia IT services spt Metrodata. Saat market drop kemaren, eh terbeli deh Metrodata. Jadi mulai pasang posisi. Masih lihat sikon apakah akan hold panjang atau akan jual dulu secara masih belum harga paling murah nich. Cash tersedia 18% dari total portfolio.
$MTDL 27 Mar 25
Shareholder : DRA MEDYA LENGKEY S
Type : Local
Bought : +300,000 (0.00%)
Current : 2,038,031,805 (16.6%)
Previous : 2,037,731,805 (16.6%)
$MTDL 26 Mar 25
Shareholder : Medya Lengkey S
Type : Local
Bought : +1,324,500 (+0.01%)
Current : 2,037,731,805 (16.6%)
Previous : 2,036,407,305 (16.59%)
MTDL - PT. Metrodata Electronics Tbk Rp 545 -15 (-3,00%) Info Selengkapnya! JAKARTA - PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) menilai imbas pelemahan Rupiah (IDR) terhadap Dollar Amerika Serikat (US$) saat ini akan terasa pada tiga bulan ke depan. Hal itu disampaikan Susanto Djaja, Presiden Dire...
idnfinancials.com
$MTDL: Apakah Bagus?
Request salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) ini kalau dilihat sekilas, kelihatan kayak saham idaman investor: PER cuma 6,3x, PBV 1,18x, ROE 17,7%, laba bersih 2024 tembus Rp1,07 triliun. Tapi jangan buru-buru mimpi. Begitu kita kulik, ternyata yang pegang setir bisnis bukan si MTDL ini sendiri. Dia cuma duduk manis sebagai holding, yang sibuk kerja banting tulang ya anak-anaknya, terutama Synnex Metrodata Indonesia (SMI) dan Mitra Integrasi Informatika (MII). Revenue si induk ini cuma Rp1,07 triliun alias 4,3% dari total pendapatan konsolidasi Rp25,15 triliun. Laba bersihnya juga cuma Rp292,95 miliar, dan lucunya, 76% dari itu datang dari dividen anak. Jadi bisa dibilang: MTDL ini cuma hidup dari uang jajan yang diberikan anak - anaknya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dari sisi neraca, aset induknya Rp1,65 triliun dari total Rp11,65 triliun grup. Jadi 86% aset ada di anak-anak. SMI sendiri nyumbang Rp19,65 triliun revenue dan Rp652 miliar laba, tapi MTDL cuma punya 50%. MII yang ngurusin solusi IT, nyumbang Rp6,19 triliun revenue dan diperkirakan cetak laba Rp432 miliar—lumayan, karena yang ini 100% punya MTDL. Nah, kalau kita hitung NAV kasar: SMI Rp3,26T (dari Rp6,52T x 50%), MII Rp4,32T, anak-anak lain Rp500 miliar, ditambah kas induk Rp614 miliar, total sekitar Rp8,7 triliun. Market cap MTDL hanya Rp6,7 triliun, jadi harga pasarnya justru 23% di bawah estimasi nilai intrinsik. Tapi tunggu dulu. NAV per saham hasil hitungan tadi sekitar Rp356, sedangkan harga pasar saham MTDL saat ini ada di kisaran Rp545. Artinya, investor publik sebenarnya membeli saham ini dengan premium 53% di atas NAV. Jadi bukan diskon, malah mark-up. Lucunya, meskipun bayar premium, yang didapat investor publik cuma remah-remah dari dividen anak yang numpang lewat.
Kalau kita lihat struktur labanya, datanya makin bikin mengelus dada. Total laba bersih konsolidasi (gabungan semua anak dan induk) adalah Rp1,070,53 miliar. Tapi yang benar-benar diatribusikan kepada entitas induk hanya Rp740,57 miliar. Sisanya, yaitu Rp329,96 miliar, dinikmati pemegang saham nonpengendali. Lalu, kalau kita hanya melihat induk saja tanpa anak-anak, laba bersihnya cuma Rp292,95 miliar. Dan dari total laba anak-anak usaha yang segede gaban itu, yang benar-benar masuk ke kas induk dalam bentuk dividen cuma Rp207,86 miliar. Jadi, dari Rp1,07 triliun laba konsolidasi, yang masuk ke kas induk cuma 19%. Sisanya? Yah, silakan tanya ke manajemen, atau lebih tepatnya: silakan lambaikan tangan ke pemegang saham non pengendali. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Masalah yang lebih besar muncul saat kita lihat sisi cash flow. Arus kas operasi induk hanya Rp21 miliar—itu pun sudah termasuk perubahan modal kerja. Padahal kas seluruh grup Rp1,56 triliun. Tapi kas itu bukan dipegang induk—itu nongkrong santai di SMI dan MII. SMI sendiri punya kas akhir Rp584,8 miliar dengan arus kas operasional Rp124,4 miliar. MII juga kemungkinan serupa. Tapi semua uang itu nggak otomatis ngalir ke induk. Jadi meskipun grupnya kelihatan kaya raya, induk cuma kebagian sisa, cukup buat operasional dan kasih sedikit dividen.
Dividen dari anak-anak ke induk 2024 hanya Rp207,86 miliar. Total dividen yang dibagikan ke investor publik Rp257,8 miliar, artinya payout ratio terhadap laba bersih konsolidasi hanya 24%, dan payout terhadap laba induk sekitar 88%. Tapi jangan terkecoh—karena laba induk pun sebagian besar cuma hasil dividen. Jadi kayak orang kerja jadi makelar, lalu bagi hasil dari komisi, bukan dari usaha langsung. Yield-nya? 3,1% dari market cap. Padahal kalau semua anak usaha mau bagi dividen maksimal (SMI Rp202M, MII Rp210M, anak lain Rp70M), total dividen ke induk bisa mencapai Rp482M. Itu bisa kasih yield 7,1%. Tapi ya itu, semuanya tergantung niat. Kalau manajemen anak maunya ekspansi terus, ya investor harus ikhlas cuma nonton angka-angka cantik tanpa hasil konkret. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dan ini bukan soal teori doang. Kita lihat data riil: dari Rp25,47 triliun kas masuk dari pelanggan secara konsolidasi, induk cuma menyumbang Rp1,47 triliun. Sisanya 94% datang dari anak-anak. Tapi yang lucu: yang pegang kendali di bursa ya si induk ini. Jadi investor publik pegang saham holding yang nggak ngapa-ngapain tapi harus percaya bahwa uangnya akan disalurkan dengan bijak. Ironi korporat versi lengkap.
Dan itu belum termasuk soal governance. Mayoritas kas disimpan di anak, tapi apakah MTDL punya leverage untuk maksa mereka bagi hasil? Jawabannya: enggak juga. Apalagi SMI cuma dimiliki 50%. Artinya separuh kontrol dan separuh laba bisa dimakan pihak lain. Jadi potensi laba besar itu tidak otomatis jadi realisasi keuntungan investor publik. Dan kalau kamu ngarep ada mekanisme pasar yang maksa perusahaan bagi dividen lebih gede, jangan berharap banyak. Market kita belum sekeras itu.
Secara performa bisnis, anak-anak MTDL cakep. SMI dan MII sama-sama tumbuh +13% YoY di 2024. Gross margin SMI 6,5%, MII 15%. ROIC estimasi di atas 20%. Jadi secara bisnis, perusahaan jalan. Tapi ini bukan soal bagusnya bisnis, ini soal berapa banyak investor publik bisa kecipratan hasilnya. Dan saat ini jawabannya: sedikit. Sangat sedikit.
Kalau MTDL mau unlock value beneran, ada beberapa opsi: IPO anak (khususnya SMI), spin-off MII, buyback saham induk pake cash anak, atau tingkatkan payout ratio minimal 50%. Dengan strategi seperti itu, valuasi bisa naik signifikan. Tapi selama manajemen tetap pakai strategi konservatif yang hanya kasih 24% dari laba ke investor, saham ini akan terus kelihatan murah tapi nggak ngasih apa-apa. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jadi MTDL itu holding yang isinya anak-anak tajir tapi kurang royal. Investor publik beli saham ini dengan harga premium, tapi aksesnya ke laba anak sangat terbatas. Saham ini bukan value trap, tapi juga belum layak disebut value stock sejati. Bisnisnya kuat, asetnya besar, labanya stabil. Tapi distribusinya pelit, payout-nya kecil, dan kontrol ke anak pun terbatas. Kayak restoran bintang lima yang dapurnya mewah, pelayannya cekatan, tapi kamu sebagai tamu cuma dikasih liat foto makanannya di katalog. Silakan masuk kalau kamu tahan lapar sambil nunggu janji manis manajemen.
Dari seluruh anak usaha MTDL, Synnex Metrodata Indonesia (SMI) tercatat sebagai mesin pertumbuhan laba paling signifikan dalam laporan keuangan tahun 2024. SMI membukukan laba bersih sebesar Rp652,1 miliar, naik dari Rp578,4 miliar di tahun sebelumnya—artinya ada kenaikan sekitar 12,7% YoY. Selain menjadi penyumbang laba terbesar bagi grup, SMI juga memperlihatkan kestabilan dalam pertumbuhan yang konsisten dan sehat, menunjukkan kekuatan model bisnis distribusinya. Di sisi lain, segmen solusi dan konsultasi TI yang dijalankan oleh Mitra Integrasi Informatika (MII) juga mencatat pertumbuhan laba sebelum pajak sebesar 13,2% YoY, dari Rp477,1 miliar menjadi Rp540,1 miliar. Meski secara persentase MII sedikit lebih tinggi, secara nominal dan kontribusi ke total laba grup, SMI tetap memimpin. Jadi, kalau bicara soal anak usaha mana yang jadi penopang utama pertumbuhan laba konsolidasi MTDL tahun ini, jawabannya tegas: SMI, si anak distribusi yang kerja keras menghasilkan angka jumbo. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dalam laporan keuangan 2024, terdapat tiga prinsipal utama yang menjadi pemasok terbesar bagi MTDL, yakni Infinix Mobility Limited, Asus Technology Group, dan Hewlett Packard Enterprise (HPE). Jadi ini MTDL bisnis smartphone juga seperti $ERAA dan $MAPI. Tapi MTDL pakai Infinix.
Infinix muncul sebagai prinsipal terbesar di tahun 2024 dengan nilai transaksi mencapai Rp3,35 Triliun, setara 13,33% dari total pendapatan bersih, padahal di tahun sebelumnya belum muncul dalam daftar prinsipal signifikan. Asus menempati posisi kedua dengan transaksi Rp2,82 Triliun atau 11,23% dari pendapatan, naik 3,9% dari tahun 2023 yang sebesar Rp2,72 Triliun. Sementara itu, HPE sempat menjadi prinsipal besar pada 2023 dengan nilai transaksi Rp2,73 Triliun (12,36%), namun di tahun 2024 tidak lagi masuk daftar utama, yang mengindikasikan penurunan kontribusi. Ketiganya merupakan pihak ketiga tanpa hubungan afiliasi langsung, tetapi memiliki hubungan bisnis strategis yang signifikan dengan MTDL dalam rantai pasok dan solusi TI. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10
MTDL - PT. Metrodata Electronics Tbk Rp 545 -15 (-3,00%) Info Selengkapnya! JAKARTA - PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mencatatkan laba bersih sebesar Rp739,8 miliar pada 2024, tumbuh 13,7% secaara year-on-year (yoy). Pertumbuhan ini sejalan dengan kinerja pendapatan MTDL yang mencapai ...
idnfinancials.com