Volume
Avg volume
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI merupakan bank BUMN yang melakukan usaha di bidang perbankan. Entitas anak Perseroan diantaranya: PT Bank Syariah Mandiri (perbankkan syariah), Bank Mandiri (Europe) Limited (perbankan), PT Mandiri Sekuritas (Sekuritas), PT Bank Sinar Harapan Bali (perbankan), PT Mandiri Tunas Finance (pembiayaan konsumen), Mandiri Internasional Remittance Sendirian Berhad (layanan Remittance), PT Axa Mandiri Financial Service (Asuransi jiwa) dan PT Mandiri AXA General Insurance (Asuransi kerugian). Entitas asosiasi dan pengendalian bersama Perseroan: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (Lembaga Penyelesa... Read More
@KairiMioku tercermin dari pertumbuhan earning perbankan yg stagnan / tdk spt tahun2 sblm nya $BBRI $BMRI $BBTN
π BMRI FY24: Laba Bersih +1,3% YoY, Kredit +19,5% YoY
Stockbit's take:
Kami menilai kinerja Bank Mandiri ($BMRI) pada 4Q24 sebagai performa yang netral, dengan laba bersih sebesar Rp13,8 T (-14% YoY, -11% QoQ). Hasil ini membuat laba bersih selama FY24 mencapai Rp55,8 T (+1,3% YoY), sejalan dengan ekspektasi karena setara 99% dari estimasi FY24F konsensus. Kinerja ini didukung oleh: 1) Net Interest Margin (NIM) yang sesuai guidance; 2) Cost of Credit (CoC) mencapai level allβtime low; 3) pertumbuhan kredit yang solid; dan 4) beban operasional yang membengkak.
βͺοΈ NIM Sesuai Guidance; Target NIM FY25 di 5β5,2%
NIM bank only β yang merupakan concern pada 3Q24 β membaik pada 4Q24 ke level 4,95% (vs. 3Q24: 4,86%, 4Q23: 4,96%). Hasil ini membuat NIM konsolidasi selama FY24 tercatat di level 5,15% (vs. FY23: 5,48%), sejalan dengan guidance FY24 manajemen di kisaran 5β5,3%. Loan yield meningkat seiring adanya repricing di banyak segmen kredit, yang diperkirakan akan tetap tinggi setidaknya hingga 1H25. Di sisi lain, NIM tertekan oleh Cost of Fund (CoF) yang meningkat, utamanya dari peningkatan CoF pada Time Deposits (TD). Manajemen BMRI menargetkan NIM pada FY25 di kisaran 5β5,2%, cenderung stabil dibandingkan realisasi dan guidance FY24.
βͺοΈ CoC Capai Level AllβTime Low; Target CoC FY25 di 1β1,2%
BMRI mencatatkan CoC di level 0,79% selama FY24 (vs. FY23: 0,85%), lebih baik dari guidance FY24 manajemen di level β€1% sekaligus menandai CoC tahunan terendah sepanjang sejarah perseroan. Hasil tersebut didukung oleh kualitas aset yang terjaga, dengan Gross Non Performing Loan (NPL) membaik ke level 1,12% (vs. 4Q23: 1,19%, 3Q24: 1,13%), sedangkan LoanβatβRisk (LAR) berhasil tercatat di bawah level praβpandemi menjadi 6,76% (vs. 4Q23: 8,62%, 3Q24: 7,51%). Manajemen BMRI menargetkan CoC ternormalisasi pada kisaran 1β1,2% selama FY25.
βͺοΈ Pertumbuhan Kredit Solid; Target Kredit Melandai pada FY25
BMRI mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar +19,5% YoY pada FY24 (vs, 4Q23: +16,3% YoY, 3Q24: +20,8% YoY), melampaui guidance FY24 manajemen di kisaran +16β18% YoY. Pertumbuhan kredit didukung oleh segmen wholesale (+26% YoY), yang utamanya didorong oleh segmen corporate. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) hanya tumbuh +7,7% YoY, sehingga LoanβtoβDeposit Ratio (LDR) konsolidasi mencapai 98% pada 4Q24. BMRI menargetkan LDR dapat ternormalisasi dan turun ke kisaran 90β95% selama FY25, dengan pertumbuhan kredit melandai ke kisaran +10β12% YoY.
βͺοΈ Beban Operasional Membengkak
Performa laba bersih BMRI pada 4Q24 lebih tertekan oleh beban operasional yang membengkak. Dari sisi operasional, PreβProvision Operating Profit (PPOP) turun menjadi Rp21,1 T pada 4Q24 (-6,8% YoY, -9,5% QoQ) seiring beban operasional yang membengkak (+23% YoY, +36% QoQ). Hal ini terjadi seiring beban umum dan administrasi yang naik signifikan pada 4Q24 (+41% YoY, +63% QoQ) dan selama FY24 naik +17% YoY.
βͺοΈ Potensi Dividend Yield ~6,5%
Manajemen BMRI berencana menjaga dividend payout ratio (DPR) untuk tahun buku 2024 di level β₯60% (vs. 2023: 60%), mengindikasikan dividend yield sebesar ~6,5% berdasarkan harga saham intraday pada Rabu (5/2) di level Rp5.550/lembar.
-------
Rahmanto Tyas Raharja ( @antotyas )
Investment Analyst Lead Stockbit
$BBRI
Saham ini kemungkinan bakal sideways dulu dalam beberapa waktu. Bukan karena ekonomi lesu atau laba yang nggak naik, tapi gara-gara tren saham non-fundamental dengan valuasi minus yang modal janji doang. Saham-saham kayak gitu lebih gampang didorong naik karena nggak ada tembok tinggiβHaka 16M aja udah bisa nge-pump belasan persen. Sementara itu, lihat aja CC kemarin yang masuk 60M ke BRI, tetap aja nggak ngaruh apa-apa.
Tapi again, semua ada masanya. Dan at the end of the day pasti balik ke fundamental lagi.
Random tag: $BMRI $PANI
Holder $PANI Ada mau Ikut...
dari hasil LABA para Big Bank Bagi THR LEBARAN Maret atau April ( DEVIDEN ) dan Mau Berangkat Ke ATH nya
$BBRI Otw 6000
$BMRI Otw 7000
1/4
di sesi 1 ini overall market sedang terjadi koreksi dimana keliatan dari saham" banking n bluechip kita yang cenderung koreksi cukup dalam saat ini, berikut ini rangkuman singkat terkait technical view dari aku pribadi untuk saham" bigbanks kita, semoga bermanfaat.
$BBRI di sesi 1 ini keliatan sudah terkoreksi cukup signifikan hingga saat ini terlihat BBRI ini sudah berada diangka 4180 dimana jika kita melihat dari volume transaksinya sbnrnya biasa" saja untuk BBRI di sesi 1 ini dikala sedang terkoreksi ini, namun kalau melihat dari overall market hari ini, kemungkinan besar memang akan ada outflow dari Foreign hari ini, namun untuk mengonfirmasi lebih lanjut lets see di sesi 2 nanti. BBRI ini saat ini punya area support dikisaran MA-20nya diangka 4120, Selama BBRI ini Kedepannya tidak jebol kebawah MA-20nya ini, BBRI ini secara prospek pergerakan masih cukup menarik untuk kedepannya, BBRI kemungkinan besar akan tetap bisa menguji kisaran area resistance kuatnya yang ada diangka 4340-4400.
$BMRI di sesi 1 hari ini juga keliatan masih terkoreksi cukup dalam dimana saat ini BMRI ini sudah berada diangka 5525, artinya saat ini BMRI ini sudah jebol dari support sebelumnya yang ada diangka 5675-5725 dimana terlihat pula bahwa Volume Transaksi di BMRI ini pada sesi 1 perdagangan hari ini terlihat cukup jumbo, hal ini secara jelas menunjukkan bahwa memang saat ini tekanan jual masih cukup besar di BMRI ini, hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh JP Morgan yang melakukan underweight pada saham BMRI ini dan LK Q4 dari BMRI ini yang tidak sesuai ekspektasi market, BMRI ini terlihat sebenarnya dalam semingguan ini sudah turun dalam, dari last highnya yang ada dikisaran area resistance kuatnya diangka 6100-6200, adapun saat ini BMRI ini punya area support dikisaran angka 5400-5500, area support ini tergolong kuat untuk BMRI saat ini, so kemungkinan besar koreksi dari BMRI saat ini dan kedepannya dalam jangka pendeknya bakalan tertahan diarea support ini, Selama BMRI ini tidak jebol dari support ini, maka BMRI ini kedepannya ada potensi untuk bisa mengalami technical rebound dengan target kenaikan bisa ke resistancenya yang saat ini ada diangka 5675-5725.
$BBCA di sesi 1 perdagangan hari ini juga cenderung masih terkoreksi untuk pergerakannya walau jika melihat dari kondisi di sesi 1 ini, terlihat memang BBCA ini yang paling kuat bertahan, meski begitu aku pribadi masih melihat potensi untuk BBCA ini Kedepannya akan bisa melanjutkan koreksinya kembali dimana target koreksi untuk BBCA ini kemungkinan bisa hingga kisaran area supportnya yang saat ini ada diangka 8950-9025 mengingat secara trend analysisnya BBCA ini juga hingga saat ini masih didalam posisi yang bearish, selain itu BBCA ini terlihat dalam 2 mingguan ini masih rajin didistribusikan oleh Pihak Foreign sehingga memang hingga saat ini overall untuk BBCA ini belum menarik, BBCA ini Selama Kedepannya mampu untuk bisa terus bertahan diatas supportnya yang saat ini ada diangka 8950-9025, BBCA ini berpotensi untuk bisa mengalami technical rebound kedepannya dengan target bisa hingga area resistancenya diangka 9300-9450.
Disclaimer On, Semoga membantu!
π« $BBCA Perkuat Pendidikan di Banyuwangi: Investasi di Masa Depan π
BCA tak hanya fokus pada bisnis perbankan, tapi juga aktif membangun SDM! Melalui Program Sekolah Bakti, BCA mendukung pengembangan lima sekolah di Banyuwangi dengan meningkatkan kapasitas guru dan inovasi pendidikan. Ini bukan sekadar CSR biasa, melainkan investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi unggul. Bagaimana dampaknya terhadap ekonomi lokal dan masa depan Indonesia? Simak selengkapnya di sini:
π https://cutt.ly/0e5g71Ss
$BMRI $BBTN
Perbedaan level kesulitan Judi saham di $IHSG dan Bursa US, AMD baru masuk td di after market td pagi langsung di kasih hijau
IHSG sdh makai teknik macem2 masih yungsep saja π
$BBRI $BMRI
1/2
hitung-hitung tiap bulan bantu mengeringkan likuiditas $NISP walau cuman 400-500ribu/bulanπ€£ $BBCA $BMRI
Menjelang rilis laporan keuangan tahun 2024, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) diproyeksikan mencatatkan peningkatan kinerja yang positif. Menurut konsensus analis yang dikutip oleh Bisnis .com, pendapatan Bank Mandiri diperkirakan mencapai Rp146,7 triliun hingga akhir Desember 2024, meningkat dari Rp138,66 triliun pada tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih diprediksi tumbuh sekitar 10,92% menjadi Rp56,68 triliun dibandingkan dengan Rp51,1 triliun pada tahun 2023.
Hingga November 2024, Bank Mandiri telah membukukan laba bersih sebesar Rp47,17 triliun, tumbuh 4,67% dari Rp45,07 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 5,23% secara tahunan menjadi Rp68,55 triliun. Namun, beban pencadangan juga meningkat 22,62% menjadi Rp7,16 triliun, yang sedikit menekan laju pertumbuhan laba.
Pada kuartal III 2024, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih sebesar Rp42,01 triliun, tumbuh 7,56% secara tahunan. Pertumbuhan ini ditopang oleh penyaluran kredit secara konsolidasi yang mencapai Rp1.590 triliun, meningkat 20,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kualitas aset juga terjaga dengan rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 0,97%, menurun 39 basis poin secara tahunan.
Secara keseluruhan, kinerja positif ini menunjukkan kemampuan Bank Mandiri dalam mengelola portofolio kredit dan menjaga kualitas aset, meskipun terdapat peningkatan beban pencadangan.
$BMRI $BBRI $PANI
Membuat ringkasan dengan AI
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan laba konsolidasi Rp 55,8 triliun sepanjang 2024. Capaian ini naik 1,3% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba sepanjang 2023 yakni Rp 55,1 triliun.Merujuk laporan resmi yang dirilis dalam corporate snapshot, Ban...
katadata.co.id
KALO HARGA TURUN DRASTIS JUSTRU BERANI BUY! Bukannya ikutan takut & sell! π€ͺ
Di reminder iphone saya tulis itu. Yang selalu saya snooze spy muncul lagi remindernya besoknya. Setiap hari selama hampir 2 minggu lebih udah muncul di notification. Saya mau ini jadi mentalitas sy. Gak gampang. Karena wkt saham pegangan saya turun dalem (spt $PANI kemarin misalnya), reaksi saya biasanya ikutan takut dan ikutan2 sell (untungnya utk kasus PANI sy gak ikutan jual, tapi masalahnya gak berani beli juga). Padahal kalo harga turun drastis karena maximum fear, dan fundamentalnya gak ada yg berubah, saya harusnya berani beli!
BTW baswei, sekarang pasti banyak yg berharap PANI ke 9 rebu lagi dan $CBDK ke 6 rebu lagi? π€£ Rasanya udah lewat deh. PANI short term ke 15K? Pas pembukaan tollnya. Karena di mana2 di property itu pembukaan akses toll itu menaikkan harga propertynya. Trus CBDK ke 10K? π€
Belajar setiap hari. Mentalitas ini yg jauh lebih susah dibangunnya.
PS: Hari ini saham banking $BMRI lagi longsor. Kalo turun dalem itu justru berani beli bukannya takut dan ikutan jual. π
Artikel di blog Rivan Kurniawan membahas penurunan harga saham BBRI sebesar 36% sejak mencapai level tertinggi pada Maret 2024. Faktor utama penyebabnya termasuk pelemahan daya beli masyarakat dan kekhawatiran terkait suku bunga yang masih tinggi. Meskipun Bank Indonesia memangkas suku bunga pada Januari 2025, dampaknya belum cukup kuat untuk mengembalikan harga saham ke level sebelumnya. Artikel juga membahas prospek BBRI ke depan, termasuk tantangan dan peluang yang bisa mempengaruhi pemulihan sahamnya.
$BBRI $BMRI $BRIS
$BMRI kinerja menurun dr sisi profit, dan operasional. Rasio masih sehat kecuali LDR bagusnya dibawah 92%
Net Interest Margin (NIM): turun ke 5,15% (-6,02%) β
Return on Equity (ROE): turun ke 21,2% (-8,62%) β
Cost to Income Ratio (CIR): naik ke 40,0% (+3,09%) β
Loan to Deposit Ratio (LDR): naik ke 95,1% (+10,84%) β jauh lebih ketat
CASA Ratio : naik ke 74,8% (+0,67%) β
Non-Performing Loan (NPL) Ratio: turun ke 1,12% (-5,88%) β
tp NPL netnya naik β
Loan at Risk (LaR) Coverage: turun ke 45,0% (-0,66%) β
Pertumbuhan Kredit: 10,1% β
Nice
Pertumbuhan Dana Nasabah (DPK): 7,2% β
Nice, semoga seiring meningkat LDR bisa turun
Random Tag: $BBCA, $BBNI
News Update
π Sesi I IHSG ditutup merah, melemah 0,58% ke level 7,032.
π Perang Dagang AS-China jilid II di mulai, AS ke Kanada dan Meksiko di tunda 30 hari.
π Ekonomi RI tumbuh 5,03% di sepanjang 2024.
π BEI Interogasi NOBU setelah bergerak liar pasca pengambilalihan oleh Hanwha.
π $BMRI catatkan laba Rp55,8T pada 2024, naik 1,31% secara yoy.
π BEI mengeluarkan $RATU dari Papan Pemantau Khusus.
π WSBP pasok tiang pancang proyek RS Hermina di PIK 2.
π $DKFT berhasil tingkatkan produksi biji Nikel di 2024 menjadi 2.952.538WMT, naik 130% YoY.