1,835

-50

(-2.65%)

Today

1.33 M

Volume

576,146

Avg volume

Company Background

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam penyediaan solusi dan layanan infrastruktur telekomunikasi. Bisnis utama Perusahaan dan anak perusahaannya adalah menyewakan ruang untuk antena dan perlengkapan lainnya untuk transmisi sinyal nirkabel di lokasi menara dan lokasi perlindungan saja dengan perjanjian penyewaan jangka panjang bersama operator telekomunikasi. Perusahaan juga menyediakan akses ke jaringan Sistem Antena Terdistribusi (Distributed Antenna System/DAS) di dalam mal perbelanjaan dan gedung kantor di wilayah perkotaan besar kepada operator telekomunikasi. Lokasi telekomunikasinya, ... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Asing akum - Harga turun: $INKP $CYBR $TBIG

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Komitmen mendukung pendidikan vokasi Indonesia, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memberikan pelatihan industri telekomunikasi kepada siswa SMK melalui program on site training. Kali ini, pelatihan berlangsung di Site Karangkemiri, Kecamatan Wanadadi, Banjarnegara, dengan melibatkan 12 sisw...

www.neraca.co.id

www.neraca.co.id

$TBIG adalah saham menarik di sektor infrastruktur digital dengan pendapatan stabil dari penyewaan menara telekomunikasi ke operator besar. Di tengah meningkatnya kebutuhan data dan ekspansi 5G, TBIG punya prospek pertumbuhan kuat ke depan. Meski utangnya tinggi, arus kas perusahaan solid dan dikelola dengan baik. Cocok untuk investor jangka menengah-panjang yang cari saham defensif tapi tetap tumbuh.
Target harga: Rp2.200–3.400 dalam 1–3 bulan ke depan, jika tren pertumbuhan dan stabilitas keuangan berlanjut.

Random $CUAN $CDIA

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

FIXED CLOSING
____________________

[WATCHLIST ONLY : 141 EMITEN]

Jum'at, 12 September 2025 15:59
Saham potensial gap-up/down di CLOSING market, diurut berdasarkan nilai persentase:
(cukup pantau baris paling atas dan paling bawah untuk cek gap terbesar):

GAP UP:
🔼 $TBIG gap up ke 1885 (+35 / +1.89%) dari 1850
🔼 $BLUE gap up ke 340 (+6 / +1.8%) dari 334
🔼 DSNG gap up ke 1660 (+20 / +1.22%) dari 1640
🔼 TEBE gap up ke 1810 (+20 / +1.12%) dari 1790
🔼 DRMA gap up ke 1000 (+10 / +1.01%) dari 990
🔼 TLKM gap up ke 3100 (+30 / +0.98%) dari 3070
🔼 MBMA gap up ke 462 (+4 / +0.87%) dari 458
🔼 UNTR gap up ke 26475 (+225 / +0.86%) dari 26250
🔼 PANS gap up ke 1390 (+10 / +0.72%) dari 1380
🔼 SGRO gap up ke 4710 (+30 / +0.64%) dari 4680
🔼 JSMR gap up ke 3480 (+20 / +0.58%) dari 3460
🔼 PGAS gap up ke 1795 (+10 / +0.56%) dari 1785

GAP DOWN:
🔽 JPFA gap down ke 1935 (-10 / -0.51%) dari 1945
🔽 TAPG gap down ke 1520 (-10 / -0.65%) dari 1530
🔽 TKIM gap down ke 7325 (-50 / -0.68%) dari 7375
🔽 NISP gap down ke 1370 (-10 / -0.72%) dari 1380
🔽 BDMN gap down ke 2500 (-20 / -0.79%) dari 2520
🔽 AKRA gap down ke 1205 (-10 / -0.82%) dari 1215
🔽 EXCL gap down ke 2590 (-30 / -1.15%) dari 2620
🔽 CSRA gap down ke 830 (-10 / -1.19%) dari 840
🔽 WIIM gap down ke 800 (-10 / -1.23%) dari 810
🔽 $ADHI gap down ke 276 (-4 / -1.43%) dari 280

Cek ulang semuanya dan IEP bisa berubah smp menit terakhir. Salam Cuan.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

FIXED CLOSING
____________________

[WATCHLIST ONLY : 141 EMITEN]

Kamis, 11 September 2025 16:00
Saham potensial gap-up/down di CLOSING market, diurut berdasarkan nilai persentase:
(cukup pantau baris paling atas dan paling bawah untuk cek gap terbesar):

GAP UP:
🔼 MCOL gap up ke 3660 (+50 / +1.39%) dari 3610
🔼 KKGI gap up ke 330 (+4 / +1.23%) dari 326
🔼 BELI gap up ke 350 (+4 / +1.16%) dari 346
🔼 PANI gap up ke 14000 (+100 / +0.72%) dari 13900
🔼 UNTR gap up ke 26525 (+50 / +0.19%) dari 26475

GAP DOWN:
🔽 ITMG gap down ke 22325 (-50 / -0.22%) dari 22375
🔽 BMRI gap down ke 4480 (-20 / -0.44%) dari 4500
🔽 INDY gap down ke 1870 (-10 / -0.53%) dari 1880
🔽 JPFA gap down ke 1885 (-15 / -0.79%) dari 1900
🔽 ICBP gap down ke 9300 (-75 / -0.8%) dari 9375
🔽 MEDC gap down ke 1220 (-10 / -0.81%) dari 1230
🔽 AKRA gap down ke 1220 (-10 / -0.81%) dari 1230
🔽 ASGR gap down ke 1225 (-10 / -0.81%) dari 1235
🔽 GEMS gap down ke 9000 (-75 / -0.83%) dari 9075
🔽 MAPI gap down ke 1175 (-10 / -0.84%) dari 1185
🔽 AUTO gap down ke 2300 (-20 / -0.86%) dari 2320
🔽 ACES gap down ke 434 (-4 / -0.91%) dari 438
🔽 ARTO gap down ke 2130 (-20 / -0.93%) dari 2150
🔽 TEBE gap down ke 1855 (-20 / -1.07%) dari 1875
🔽 POWR gap down ke 695 (-10 / -1.42%) dari 705
🔽 ASSA gap down ke 895 (-15 / -1.65%) dari 910
🔽 $PNGO gap down ke 2400 (-60 / -2.44%) dari 2460
🔽 $TBIG gap down ke 1840 (-50 / -2.65%) dari 1890
🔽 $CEKA gap down ke 2660 (-100 / -3.62%) dari 2760

Cek ulang semuanya dan IEP bisa berubah smp menit terakhir. Salam Cuan.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

[WATCHLIST ONLY : 141 EMITEN]

Kamis, 11 September 2025 15:55
Saham potensial gap-up/down di CLOSING market, diurut berdasarkan nilai persentase:
(cukup pantau baris paling atas dan paling bawah untuk cek gap terbesar):

GAP UP:
🔼 $ANTM gap up ke 3540 (+150 / +4.42%) dari 3390
🔼 MCOL gap up ke 3680 (+70 / +1.94%) dari 3610
🔼 KKGI gap up ke 330 (+4 / +1.23%) dari 326
🔼 BELI gap up ke 350 (+4 / +1.16%) dari 346

GAP DOWN:
🔽 ITMG gap down ke 22325 (-50 / -0.22%) dari 22375
🔽 SGRO gap down ke 4550 (-20 / -0.44%) dari 4570
🔽 BBRI gap down ke 4070 (-20 / -0.49%) dari 4090
🔽 INDY gap down ke 1870 (-10 / -0.53%) dari 1880
🔽 PGAS gap down ke 1745 (-10 / -0.57%) dari 1755
🔽 CPIN gap down ke 4660 (-30 / -0.64%) dari 4690
🔽 BTPS gap down ke 1515 (-10 / -0.66%) dari 1525
🔽 INKP gap down ke 7550 (-50 / -0.66%) dari 7600
🔽 INDF gap down ke 7450 (-50 / -0.67%) dari 7500
🔽 SRTG gap down ke 1910 (-15 / -0.78%) dari 1925
🔽 JPFA gap down ke 1885 (-15 / -0.79%) dari 1900
🔽 ICBP gap down ke 9300 (-75 / -0.8%) dari 9375
🔽 AKRA gap down ke 1220 (-10 / -0.81%) dari 1230
🔽 GEMS gap down ke 9000 (-75 / -0.83%) dari 9075
🔽 TSPC gap down ke 2230 (-20 / -0.89%) dari 2250
🔽 BMRI gap down ke 4460 (-40 / -0.89%) dari 4500
🔽 ARTO gap down ke 2130 (-20 / -0.93%) dari 2150
🔽 NCKL gap down ke 1060 (-10 / -0.93%) dari 1070
🔽 CTRA gap down ke 955 (-10 / -1.04%) dari 965
🔽 TEBE gap down ke 1855 (-20 / -1.07%) dari 1875
🔽 PWON gap down ke 360 (-4 / -1.1%) dari 364
🔽 MAPI gap down ke 1170 (-15 / -1.27%) dari 1185
🔽 POWR gap down ke 695 (-10 / -1.42%) dari 705
🔽 MEDC gap down ke 1205 (-25 / -2.03%) dari 1230
🔽 ASGR gap down ke 1205 (-30 / -2.43%) dari 1235
🔽 PNGO gap down ke 2400 (-60 / -2.44%) dari 2460
🔽 ASSA gap down ke 885 (-25 / -2.75%) dari 910
🔽 $CEKA gap down ke 2640 (-120 / -4.35%) dari 2760
🔽 $TBIG gap down ke 1800 (-90 / -4.76%) dari 1890

Cek ulang semuanya dan IEP bisa berubah smp menit terakhir. Salam Cuan.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TBIG

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TBIG

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BLOG

ENTRY IDEAL & AGRESIF
✅ ENTRY IDEAL: Rp530–545
(Support MA20 dan MA50 harian, batch kecil saat candle retrace hijau dengan volume menguat, floating risk rendah di bawah base support ekor panjang area 530–545).

🔰 ENTRY AGRESIF: Rp550–560
(Posisi breakout dan fast swing bagi trader agresif pada candle hijau dengan volume besar, scaling hanya jika harga closing di atas 550. Hindari entry lot besar jika gagal tembus 560 karena area resistensi teknikal mingguan/dekat distribusi).

TAKE PROFIT (TP) & STOP LOSS (SL)
🔥 TAKE PROFIT (TP):
TP1: Rp570
(Minor resistance area fast swing, scaling exit jika volume mulai thinning/candle reversal merah muncul).
TP2: Rp595
(Target optimis euforia, area distribusi atas, scaling exit wajib apabila terjadi reversal candle merah panjang/spike volume rendah).

🚫 STOP LOSS (SL):
SL: Rp518
(Cutloss disiplin di bawah support MA50 daily, trailing SL wajib pada momentum fast swing/scalp terhadap risiko reversal besar).

RISK-REWARD PERSENTASE
Dari Entry Ideal (Rp540):

TP1: +5.5%

TP2: +10.1%

SL: -4.1%

Dari Entry Agresif (Rp550):

TP1: +3.6%

TP2: +8.2%

SL: -5.8%

ISU, BERITA & SENTIMEN PASAR
Fundamental & Katalis
BLOG mengalami penurunan volume dan harga sejak akhir Juli, namun muncul rebound kecil dengan akumulasi bid pada area support mingguan.

Tidak terdapat katalis fundamental baru minggu terakhir—pergerakan lebih didominasi momentum teknikal dan potensi spekulasi window swing/scalping.

Market sektor logistik & pengantaran masih dipengaruhi isu oversupply dan kenaikan biaya operasional Q2 2025.

Risiko dan Sentimen Negatif
Risiko reversal tinggi jika gagal breakout di atas 560 akibat pola candle panjang distribusi sebelumnya.

Tidak terdapat arus katalis positif besar, window diisi aksi scalper/swing lokal—waspada bid thinning dan distribusi jika volume drop tiba-tiba.

Potensi penurunan jika sentimen logistik dan pengantaran nasional terus negatif akibat isu global surcharge dan restrukturisasi supply chain.

Sentimen Pasar & Komunitas
Trader harian dominan pada window bounce dengan entry batch kecil serta trailing SL ketat.

Bid-offer area 550–555 jadi magnet scalping/swing short-term, entry lot besar belum disarankan—rekomendasi scaling exit pada spike harga naik.

TEKNIKAL & MOMENTUM
Trend daily sideways-bounce, candle hijau baru muncul harian, namun masih di bawah resistance teknikal utama.

Timeframe 5M–15M: window scalping aktif, candle hijau-bounce di volume sedang namun risiko reversal tinggi.

Patokan MA20–MA50 mulai flat dengan pattern reversal kecil—momentum hanya valid jika price closing >560 untuk swing, sisanya sangat cocok scalping.

STRATEGI TRADING
Entry batch kecil retrace Rp530–545 (support MA20–MA50), scaling jika muncul pantul candle hijau dan volume naik.

Entry agresif/scalp di Rp550–560 pada candle volume breakout, wajib scaling exit TP1 di 570, TP2 di 595.

Trailing SL disiplin di bawah 518 agar floating loss terjaga; SL wajib pada scalping/swing di window reversal.

Hindari entry lot besar tanpa breakout valid di atas 560; scaling tiap candle hijau spike, trailing SL wajib.

MOMENTUM NAIK/TIDAK?
Momentum naik jangka pendek masih valid untuk window scalping/swing bounce—asalkan breakout >560, namun downside risk tinggi dan window ideal untuk scalper-swing batch kecil.

Jika harga gagal closing di atas 560 atau volume thinning, downside risk tinggi terhadap reversal ke area support lama.

SINYAL BELI & SCALPING
🚀 Sinyal Beli: Moderate–Strong (Confident: 63%)
(Buy batch kecil retrace, floating risk rendah pada rebound candle hijau. Window valid untuk scalping/swing pendek, trailing SL wajib.)

🚀 Sinyal Scalping: Kuat (Confident: 81%)
(Fast swing/scalp di window bounce Rp530–560, scaling exit setiap spike, trailing SL harus aktif—cocok trader harian/swing batch kecil.)

✅ Cocok Untuk Scalping/Swing:
Cocok window scalping/swing hanya batch kecil, tidak disarankan hold besar karena pola distribusi lama dan risk reward swing pendek.

✨ Confident & Akurasi Analisa:
Akurasi teknikal ~63% untuk buy batch kecil retrace/bounce, ~81% untuk scalping bounce window terbaru. Upside optimal hanya di breakout spike, downside risk tinggi reversal.

✨ Timeframe Utama:

1H–Daily: Entry batch kecil saat retrace/volume breakout, scaling TP di 570–595, trailing SL di bawah 518 setiap reversal.

5M–15M: Scalping aktif pada bounce, trailing SL disiplin.

RINGKASAN BLOG (IDX:BLOG) – SEPTEMBER 2025
BLOG momentum bounce window, entry ideal Rp530–545, agresif 550–560, TP1 di 570, TP2 di 595, SL di bawah 518. Momentum naik jangka pendek window scalping/swing valid, sinyal beli moderate (63%), scalping kuat (81%), batch kecil scaling/trailing SL wajib. Bukan untuk hold besar, risk retrace tinggi jika gagal breakout. Window valid hanya buat trader aktif/fast swing.

❗Disclaimer: Analisa ini hanya referensi/edukasi, bukan ajakan beli/jual. Risiko investasi sepenuhnya pada investor. Window valid untuk scalping/swing aktif batch kecil.

$TBIG $TOWR

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PTPP

ENTRY IDEAL & AGRESIF
✅ ENTRY IDEAL: Rp366–382
(Support psikologis bawah, area retrace daily, floating risk minim bagi batch kecil buy on weakness pada candle hijau pantulan volume. Risk/reward optimal untuk scalping dan small swing jika support tidak jebol).

🔰 ENTRY AGRESIF: Rp390–400
(Posisi saat ini s/d resistance minor, fast swing batch kecil pada breakout candle hijau. Hindari entry besar tanpa breakout valid di atas MA bulanan 410–420, scaling exit wajib tiap spike up).

TAKE PROFIT (TP) & STOP LOSS (SL)
🔥 TAKE PROFIT (TP):
TP1: Rp426
(Minor resistance fast swing, scaling exit pada spike rebound sebelum reversal muncul).
TP2: Rp446
(Target optimis window breakout berikutnya/scaling exit all jika reversal di spike atas).

🚫 STOP LOSS (SL):
SL: Rp355
(Cutloss disiplin di bawah support major/retrace, safeguard loss besar jika market breakdown – risk ARB tinggi jika break area ini).

📊 RISK-REWARD PERSENTASE
Dari Entry Ideal (Rp378):

TP1: +12.7%

TP2: +18.0%

SL: -6.1%

Dari Entry Agresif (Rp395):

TP1: +7.8%

TP2: +12.9%

SL: -10.1%

📰 ISU, BERITA & SENTIMEN PASAR

Fundamental & Katalis:

Semester I 2025, PTPP raih kontrak baru Rp11,79 triliun (+26%), namun pendapatan turun -23,7% YoY dan laba tertekan. Kinerja bottom line melemah, beban bunga naik, proyek IKN tetap jadi katalis konstruksi sampai Q4 2025, core BUMN backlog tetap besar.

Tekanan jual asing masih sangat terasa – sentimen demo dan revisi outlook investasi konstruksi, distribusi risiko besar, rebound hanya jika ada news kontrak besar/rotasi dana sektor BUMN karya.

Pattern daily: RSI 26 (oversold), MACD negatif, volume breakdown. Namun, rebound sering terjadi setelah spike ekstrem pada supporting bawah.

📰 Risiko dan Sentimen Negatif:

Tekanan asing dominan, reversal cepat hanya swing pendek. ARB/rawan jual massal jika gagal bertahan di 366–355.

Struktur balance sheet masih butuh perbaikan, risiko leverage & bunga tinggi, bukan untuk akumulasi besar.

📰 Sentimen Pasar & Komunitas:

Mayoritas rating teknikal: “jual” daily, namun fast swing/scalp window mulai aktif di candle oversold. Komunitas aktif scalping di pantulan support/konsolidasi bawah; scaling exit di spike atas, trailing SL disiplin.

🔥 TEKNIKAL & MOMENTUM

5m–15m: pantulan spike candle hijau, quick entry quick exit batch kecil.

Daily: pantulan support/retrace, fast swing optimal jika closing menembus resistance minor (390–400).

Weekly: konsolidasi bawah, window swing jika rebound volume sustain.

✨ STRATEGI TRADING

Entry batch kecil 366–382, scaling TP1 426, TP2 446, trailing SL <355.

Entry agresif di 390–400, scaling exit spike, trailing SL mutlak.

Hindari average up/akumulasi tanpa breakout valid >410/420.

📈 MOMENTUM NAIK/TIDAK?

Momentum naik hanya window swing/scalping batch kecil setelah penurunan tajam; trend major masih bearish. Jika closing di atas 400, upside rally ke target lebih optimis.

Risk reversal/ARB tinggi jika break 355.

SINYAL BELI & SCALPING
🚀 Sinyal Beli: Moderat (Confident: 64%)
(Buy batch kecil pantulan support, scaling/trailing SL utama, bukan akumulasi besar/invest).

🚀 Sinyal Scalping: Kuat (Confident: 78%)
(Fast swing/scalping di spike hijau support bawah, scaling exit utama batch kecil, trailing SL mutlak).

✅ Cocok Untuk Scalping/Swing:
Batch kecil fast swing/scalping, bukan akumulasi besar. Momentum valid hanya untuk rebound window support.

✨ Confident:
Akurasi teknikal ~64% swing batch kecil, ~78% scalping pantulan. Window hanya short rally/oversold bounces.

✨ TIMEFRAME UTAMA:

5m–15m: scalp pantulan retrace, scaling exit spike/candle merah.

Daily: entry retrace, scaling TP1 426, TP2 446, trailing SL <355.

📚 RINGKASAN PTPP (IDX:PTPP) – SEPTEMBER 2025
PTPP oversold rally, entry ideal 366–382, agresif 390–400, TP1 426, TP2 446, SL <355. Sinyal beli moderat (64%), scalping kuat (78%), batch kecil optimal—momentum hanya short swing/scalp window, trailing SL mutlak, bukan hold besar.

❗Disclaimer: Informasi dan analisa yang dibagikan di sini hanya untuk tujuan edukasi dan referensi. Ini bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau saran untuk membeli, menjual, atau memegang saham tertentu. Selalu lakukan analisa dan riset Anda sendiri sebelum mengambil keputusan investasi. Investasi mengandung risiko, dan hasil masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan.

$JECC $TBIG

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Bandara Digital Indonesia – $MTEL vs $TBIG

Dalam ekonomi digital, data adalah pesawat, dan menara serta fiber adalah landasan pacunya. MTEL kini mengelola 39.593 menara & 63.631 km fiber, agresif bertransformasi menjadi infraco dengan diversifikasi bisnis digital, keuangan sehat (DER 0,85x, rating idAAA). Sebaliknya, TBIG fokus pada efisiensi menara (tenancy ratio 1,78x tertinggi), namun dibebani utang tinggi (Net Debt/EBITDA 4,9x). MTEL menawarkan stabilitas & pertumbuhan jangka panjang, TBIG unggul dalam efisiensi tapi sensitif pada suku bunga. Indonesia butuh keduanya: MTEL membangun masa depan, TBIG menjaga efisiensi hari ini.

Buat yang mau deep dive, saya bahas lebih detail di YouTube. Cek channel @ipohunter8642 ya
https://cutt.ly/MrKBr3Zu

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

parah itu $TBIG da beberapa hari dipantek di 1950, ga akan bs naik itu dah.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

IDXChannel - Analis masih mempertahankan rating overweight terhadap emiten sektor tower telekomunikasi di paruh kedua 2025.
Dalam laporan terbaru CGS International Sekuritas, terdapat tiga emiten besar yang menjadi perhatian, yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT Sarana Menara Nusantara T...

www.idxchannel.com

www.idxchannel.com

3. TOWR (SWING)
BUY : 640-670-700
SL UNDER : 640/670
$TOWR $TBIG $MTEL

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TBIG LK Q2 2025: Boy Thohir + Edwin + Winato

Lanjutan dari postingan sebelumnya di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk atau TBIG adalah salah satu perusahaan infrastruktur telekomunikasi terbesar di Indonesia yang berdiri sejak 2004 dengan bisnis utama menyewakan menara dan fiber optic kepada operator besar. Perusahaan ini berkantor pusat di Jakarta Selatan dan menjalankan operasinya lewat anak usaha, sementara entitas induknya adalah Bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd. Di balik nama besar TBIG ada figur Winato Kartono dan Edwin Soeryadjaya sebagai ultimate beneficial owner, sehingga dari sisi sponsor bisnisnya tergolong kuat. Saham publik hanya memegang porsi kecil sekitar 9% sementara pengendali mayoritas menguasai lebih dari 80%. Struktur kepemilikan yang solid ini memberi gambaran bahwa TBIG tidak mudah digoyang, apalagi bisnisnya beroperasi di sektor yang vital bagi perkembangan digital Indonesia. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi kinerja keuangan semester I 2025, TBIG membukukan revenue Rp3,45 triliun naik tipis dari Rp3,41 triliun di semester I 2024. Walaupun kenaikan pendapatan tidak terlalu besar, laba bersih yang bisa diatribusikan naik cukup signifikan dari Rp760 miliar menjadi Rp853 miliar. Laba komprehensif melonjak lebih tinggi lagi dari Rp300 miliar ke Rp637 miliar. Gross profit bertahan di level Rp2,49 triliun dengan operating profit Rp2,19 triliun, sehingga margin tetap terjaga meskipun beban keuangan yang besar dari utang masih menjadi faktor penting. Laba per saham dasar juga naik dari Rp32,29 ke Rp36,87 yang artinya investor pemegang saham mendapat nilai tambah. Angka ini sekaligus menunjukkan bahwa pertumbuhan laba masih berjalan meski revenue stagnan, yang banyak ditopang oleh efisiensi dan kendali beban.

Yang lebih menarik dari TBIG adalah kekuatan arus kas operasi. Pada enam bulan pertama 2025, operating cash flow mencapai Rp2,59 triliun hampir 3 kali lipat dari laba bersih. Hal ini menandakan laba yang dicatat bukan sekadar angka di atas kertas tetapi benar-benar didukung kas masuk dari pelanggan. Arus kas besar ini memungkinkan TBIG untuk membiayai belanja modal, membayar utang, sekaligus menyiapkan dividen. Pada akhir Juni 2025, tercatat ada dividen payable Rp583 miliar, sebuah indikasi bahwa pemegang saham tetap mendapatkan imbal hasil dari kinerja perusahaan. Dibandingkan semester I 2024, arus kas operasi memang sedikit turun dari Rp2,63 triliun, tetapi penurunan tipis ini masih dalam level sehat. Yang menarik, piutang usaha pihak ketiga turun drastis dari Rp1,9 triliun ke Rp820 miliar, menunjukkan proses penagihan kas semakin efisien dan likuiditas makin terjaga.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Kalau melihat profil pelanggan, tidak ada yang bisa meragukan karena hampir semua revenue berasal dari operator besar yang stabil. Telkomsel menyumbang Rp1,15 triliun atau 33% dari total revenue, Indosat Rp868 miliar atau 25%, Smartfren Rp454 miliar atau 13%, dan XL Axiata Rp318 miliar atau 9%. Jadi hampir 80% pendapatan datang dari empat pemain utama industri telekomunikasi. Kontrak dengan mereka berupa Master Lease Agreement dengan tenor 10 tahun yang bisa diperpanjang, jadi dari sisi kepastian pendapatan perusahaan berada di posisi yang aman. Konsep bisnis seperti ini membuat TBIG punya aliran kas rutin yang sulit diganggu kecuali ada gangguan besar di industri operator. Dari sisi vendor, memang ada transaksi dengan pihak berelasi seperti PT Ciptajaya Sejahtera Abadi yang menyumbang 7% biaya, tetapi ini masih dalam level wajar untuk industri.

Aset TBIG pada Juni 2025 tercatat Rp35,85 triliun sedikit turun dari Rp36 triliun di akhir 2024. Komposisinya didominasi menara telekomunikasi senilai Rp31,5 triliun dan jaringan fiber optic Rp3,58 triliun, diikuti aset tetap dalam pembangunan Rp858 miliar serta hak guna Rp3,11 triliun. Dari sisi liabilitas, total kewajiban mencapai Rp34,28 triliun dengan porsi terbesar obligasi Rp20 triliun dan pinjaman bank Rp9,93 triliun. Sekilas terlihat berat, apalagi current liabilities jauh lebih besar daripada current assets sehingga modal kerja negatif. Current assets hanya Rp3,27 triliun sedangkan current liabilities Rp19,67 triliun. Dalam perusahaan dagang kondisi seperti ini bisa berbahaya, tetapi bagi TBIG yang model bisnisnya berbasis kontrak jangka panjang dan arus kas stabil, posisi seperti ini masih bisa dikelola melalui refinancing dan cashflow rutin. Terbukti TBIG konsisten menjaga covenant rasio net senior debt terhadap EBITDA di bawah 5 kali dan sampai Juni 2025 semuanya masih patuh. Bahkan obligasi yang diterbitkan TBIG diberi peringkat AA+ oleh Fitch Indonesia, tanda kepercayaan tinggi dari pasar atas kemampuan bayar.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Utang yang besar memang menjadi ciri khas bisnis padat modal seperti infrastruktur menara. Semester I 2025 TBIG menarik pinjaman jangka panjang Rp28,55 triliun dan menerbitkan obligasi Rp5,47 triliun, lalu membayar kembali pinjaman dan obligasi Rp35,85 triliun. Jadi ini bukan tambahan beban tetapi lebih banyak siklus refinancing. Hal ini normal di sektor menara yang membutuhkan pendanaan besar untuk pembangunan aset jangka panjang. Yang penting arus kas operasi jauh lebih besar daripada beban bunga dan pembayaran cicilan tahunan sehingga perusahaan tetap bisa bernafas lega. Beban keuangan semester I 2025 tercatat Rp924 miliar, angka besar tetapi masih tertutup oleh operating profit Rp2,19 triliun. Bahkan operating cash flow yang Rp2,59 triliun bisa dengan mudah mengimbangi kebutuhan pembayaran bunga dan cicilan.

Meski demikian TBIG tidak bebas masalah. Ada beberapa sengketa pajak yang harus diperhatikan. Perusahaan induk sedang mengajukan banding atas tagihan kurang bayar Rp21,4 miliar untuk PPh Pasal 26 tahun 2021. Anak usaha BTE juga mengajukan banding atas pajak Rp8,3 miliar tahun 2017, sementara TBE menghadapi sengketa pajak lebih besar Rp118,9 miliar tahun 2017 dan Rp59,7 miliar tahun 2018 terkait PPh badan, PPh pasal 21, 23, serta PPN. Selain itu ada juga 3 gugatan lahan terkait kepemilikan lokasi menara. Manajemen yakin akan menang dalam proses hukum ini, tetapi tetap saja risiko tersebut perlu dimonitor. Angka pajak ini memang tidak besar dibanding aset Rp35 triliun atau laba Rp853 miliar, tetapi kalau akumulasi bisa mengganggu keuangan jangka pendek.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Jika dibandingkan dengan 2024, performa 2025 terlihat lebih sehat. Laba bersih naik, laba komprehensif hampir dua kali lipat, piutang berkurang signifikan, dan dividen dibagikan. Arus kas operasi stabil dan tetap lebih besar dari laba. Dari sisi aset memang ada sedikit penurunan, tetapi hal itu wajar karena pembayaran kewajiban lebih besar dari penarikan pinjaman. Yang penting, meski revenue hanya naik tipis, profitabilitas justru meningkat. Hal ini menunjukkan adanya efisiensi dan pengendalian beban yang baik. Bagi investor, sinyal seperti ini jelas positif karena menandakan perusahaan mampu tumbuh laba tanpa harus menggenjot pendapatan terlalu tinggi.

TBIG pada akhirnya terlihat sebagai perusahaan yang punya bisnis model sederhana tapi kokoh. Infrastruktur telekomunikasi seperti menara dan fiber optic adalah tulang punggung era digital, dan operator besar di Indonesia hampir pasti tetap butuh sewa kapasitas dari TBIG. Kontrak panjang membuat pendapatan stabil, laba konsisten, arus kas jauh lebih besar daripada laba, dan dukungan sponsor kuat memastikan kelangsungan bisnis. Risiko memang ada di pajak dan posisi modal kerja negatif, tetapi sejauh ini semua bisa diatasi. Dengan rating obligasi AA+, dukungan kas yang melimpah, serta kepemimpinan dari grup besar, TBIG tetap menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari stabilitas jangka panjang di sektor telekomunikasi.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$TLKM $ISAT

Read more...

1/7

testestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibilty (CSR) dan juga menyambut kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menggelar aksi bakti sosial membantu masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Kegiatan ini...

www.neraca.co.id

www.neraca.co.id

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

News Update
👉Kejar target 8rb, IHSG ditutup meroket 2,44% ke level 7,791 Asing net buy jumbo Rp2,2T.
👉 Rupiah melemah 0,16% di level Rp16,289/USD pada penutupan pasar hari ini.
👉 OJK gandeng KPK menyelenggarakan sertifikasi Ahli Pembangunan Integritas
👉 $ZYRXbakal memulai pengiriman perdana produk ke AS pada Agustus 2025.
👉 $TBIG telah melunasi surat utang Obligasi Senilai Rp721,39 miliar.
👉 $EXCL resmi mengangkat Sanjay Kumar Vaghasia sebagai direktur baru perseroan.
👉 Waskita (WSKT) Garap Proyek Gedung UGM Senilai Rp 113,08 Miliar.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Hari ini, Senin  11 Agustus 2025, PT Tower Bersama infrastructure Tbk (TBIG) melunasi pokok dan bunga ke-12 Obligasi Berkelanjutan V Tahap IV Tahun 2022 ke pemegang obligasi senilai Rp721,39 miliar.
Helmy Yusman Sentosa, Direktur TBIG dalam keterangan tertulis mengatakan...

stockwatch.id

stockwatch.id

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan tiga efek obligasi dan sukuk korporasi resmi jatuh tempo dan tidak dapat diperdagangkan lagi mulai Senin, 11 Agustus 2025.
Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A., menyampaikan informasi ini m...

stockwatch.id

stockwatch.id

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOWR LK Q2 2025: Kerja Bakti Bayar Bunga

Kalau kita ngomongin PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), rasanya tenang-tenang saja, bahkan mungkin sedikit bikin ngantuk. Sebagai menara telekomunikasi raksasa milik Grup Djarum, bisnisnya seolah sudah di puncak. Cerita yang beredar di pasar menggambarkannya seperti juragan kos-kosan infrastruktur digital, bisnisnya membosankan tapi dengan cara yang bagus, karena tinggal terima uang sewa dari operator seluler yang kontraknya panjang-panjang. Stabilitas sudah seperti nama tengahnya. Tapi, kalau kita intip lebih dalam laporan keuangan tengah tahun 2025, ketenangan itu mulai goyah kalau kita bertanya. Apakah mesin uang raksasa ini masih punya bensin untuk ngebut, atau tenaganya kini hanya sisa untuk jalan di tempat?

Besarnya TOWR sekarang ini adalah cerita tentang ambisi yang modalnya dari utang. Saat kita bongkar neracanya, kita lihat total asetnya hampir Rp 78 triliun, angka yang bikin keder. Tapi, aset ini bukan hasil kerja keras operasional semata. Hampir Rp 16 triliun di antaranya adalah goodwill, itu jejak manis dari aksi borong perusahaan lain di masa lalu. Di sisi lainnya, kita lihat penyeimbangnya, yaitu total utang sebesar Rp 57,7 triliun, yang sebagian besar adalah utang bank. Ini adalah harga yang harus dibayar dari strategi ingin jadi yang terbesar dengan cara instan. TOWR tidak sabar menunggu untuk tumbuh, ia membeli pertumbuhannya. Dan tagihan dari aksi beli itu sekarang kelihatan jelas di setiap laporannya.

Cerita ini jadi lebih jelas kalau kita intip laporan laba ruginya. Pendapatan di semester pertama 2025 memang naik sedikit jadi Rp 6,39 triliun dari Rp 6,15 triliun tahun lalu. Arus kas dari operasinya juga sehat sekali, mencapai Rp 6,5 triliun, bukti kalau bisnisnya memang sapi perah yang produktif. Sayangnya, uang yang masuk itu seperti cuma numpang lewat. Dari laba usaha Rp 3,61 triliun, hampir setengahnya langsung lari untuk bayar bunga utang sebesar Rp 1,64 triliun. Jadinya, laba bersih hampir tidak kemana-mana, cuma naik tipis ke Rp 1,64 triliun dari Rp 1,62 triliun, sebuah kenaikan yang nyaris tidak terasa. Mesinnya memang besar, tapi bebannya juga berat sekali.

Sementara itu, di luar sana, aturan main industrinya lagi berubah. Merger besar-besaran antara PT XL Axiata Tbk dan PT Smartfren Telecom Tbk yang melahirkan PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk ($EXCL) pada April 2025 bisa jadi bagus, bisa juga tidak buat TOWR. Bagusnya, pelanggan mereka jadi makin kuat dan sehat. EXCL sekarang jadi penyewa terbesar, menyumbang 42% pendapatan TOWR. Tapi di sisi lain, para penyewa ini jadi punya posisi tawar yang jauh lebih kuat. Zaman di mana pemilik menara bisa adu-adu penawaran antar operator mungkin sudah lewat. Sekarang, negosiasinya antara dua raksasa. Apa TOWR masih jadi juragan yang bisa seenaknya pasang harga, atau sekarang cuma jadi teman setara yang harus pintar-pintar negosiasi? Ini bisa menekan keuntungan di masa depan.

Laporan arus kas menunjukkan kenyataannya dengan sangat jelas. Uang kas melimpah dari operasi bukan dipakai untuk ekspansi gila-gilaan atau bikin terobosan baru. Uangnya lari ke dua tempat utama, yaitu untuk belanja modal merawat aset yang ada dan untuk membayar kewajiban ke bank dan investor. Ini seperti lari di treadmill. Terima utang baru Rp 22,2 triliun untuk bayar utang lama Rp 23,8 triliun, bayar bunga Rp 1,47 triliun, sambil tetap bagi dividen Rp 795 miliar biar pemegang saham tetap senang. Ini bukan lagi mesin pertumbuhan, tapi sudah jadi mesin pemeliharaan.

Jadi, kalau kita beli saham TOWR, sebetulnya apa yang kita dapat? Kita dapat bisnis yang stabil dan aman karena ada grup besar di belakangnya. Tapi kita juga dapat perusahaan yang sudah mentok, yang langkahnya berat karena utangnya sendiri. Risikonya sekarang bukan lagi soal bangkrut, tapi soal mandek. Pertanyaannya sederhana saja, apakah TOWR ini benteng yang kokoh untuk berlindung, atau malah sangkar emas yang indah tapi tidak bisa terbang tinggi lagi?

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Tag: $TBIG

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOWR $TBIG atau $MTEL ya??? Mau pake uang SPP sekolah yg masih nyisa di RDN 🫣

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

"skala 10/10 yakin menang lelang" kata seorang dirut perusahaan yang berkantor di ruko gandeng 3.

mw bangun jaringan dari sabang sampai merauke, ISP plat merah minggir kalian

random tag : $WIFI $TBIG $CENT

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Pergerakan $TBIG sejak akhir Mei hingga awal Agustus 2025 menunjukkan pola akumulasi bertahap dari broker dominan. Hal ini tercermin dari kurva hijau (Dominant Broker Movement) yang terus menguat sejak awal Juni, mengindikasikan aliran pembelian berkelanjutan dari pelaku pasar institusional.

Sebaliknya, kurva kuning (Retail Flow Movement) mengalami tren penurunan yang dimulai sejak akhir Mei, menandakan tekanan jual yang konsisten dari investor ritel. Meskipun terdapat sedikit pembelian ulang oleh ritel pada akhir Juli, volume dan kekuatannya tidak signifikan dan belum mengubah arah aliran secara keseluruhan.

Volume perdagangan relatif rendah dan stabil sepanjang periode observasi, namun beberapa kali terjadi lonjakan volume bersamaan dengan candle besar, yang mencerminkan adanya aksi mark up sementara dari pihak dominan. Aksi tersebut belum menunjukkan distribusi lanjutan, sehingga kemungkinan masih berada dalam fase akumulasi.

Indikator Broker Zone Index mendukung temuan ini dengan dominasi area hijau dari pertengahan Juni hingga awal Agustus, mengindikasikan bahwa broker dominan tetap berada di sisi pembelian bersih meskipun ritel terus melakukan penjualan.

Melihat berlanjutnya akumulasi oleh pihak dominan di tengah tekanan harga yang melemah, TBIG masih menyimpan potensi kenaikan ke depan, tergantung pada keputusan pelaku dominan untuk mengakhiri fase akumulasi dan mulai menjalankan mark up secara aktif.

Disclaimer, analisis ini disusun untuk tujuan informatif berdasarkan data pergerakan broker dan aktivitas pasar hingga awal Agustus 2025. Tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi jual maupun beli. Segala bentuk keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing individu, dengan mempertimbangkan risiko pasar dan kondisi pribadi secara menyeluruh.

Random Tag $SRTG $TOWR

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TBIG
Buy 1980-1950
SL under 1930

$TBIG


reversal

BUY 1960-1940

POTENSI KE 2300-2280

SLL 1880

#SwingGuys
#Followme

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

NERACA
Jakarta - Pada paruh pertama 2025, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) membukukan kinerja positif. Dimana emiten menara ini mencetak pendapatan sebesar Rp3,45 triliun, naik 1,06% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,41 triliun. Informasi tersebut disampaikan per...

www.neraca.co.id

www.neraca.co.id

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy