Volume
Avg volume
PT Selamat Sempurna Tbk bergerak dalam bidang industri alat-alat perlengkapan (suku cadang) dari berbagai macam alat-alat mesin pabrik dan kendaraan, dan yang sejenisnya. Perusahaan memproduksi filter, radiator, oil coolers, condensers, brake pipe, fuel pipes, fuel tanks, exhaust systems, and press parts. Merk dagang Sakura Filter telah terdaftar lebih dari 90 negara. PT Adrindo Intiperkasa adalah entitas induk dan juga entitas induk terakhir dari Perusahaan.
Ketika Connor Leonard masih bekerja sebagai Public Securities Manager di Investors Management Corporation, ia pernah menjabarkan tipe-tipe business moats, yang ia bagi menjadi tiga, yaitu legacy moat, reinvestment moat, dan capital-light compounders.
LEGACY MOAT adalah jenis moat yang paling umum. Bisnis tipe ini mendapatkan return yang tinggi atas invested capital sebelumnya. Meskipun ini adalah bisnis yang hebat, masalahnya adalah mereka tidak memiliki peluang reinvestasi keuntungan mereka dengan return yang sama baiknya. Hal Ini berarti bahwa cash besar yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan ini perlu disalurkan ke peluang bisnis baru (dengan kemungkinan return yang lebih rendah), atau dikembalikan kepada pemegang saham dalam bentuk buyback atau dividen. Pemegang saham hanya bisa mengandalkan tim manajemen berhasil menginvestasikan kembali modal ke peluang bisnis lain yang tidak menggerus return atau jika modal dikembalikan kepada pemegang saham, mereka perlu mencari alternarif investasi lain yang sama baiknya. Contoh jenis bisnis ini adalah Coca-Cola. Coca-Cola memiliki legacy moat yang kuat (berdasarkan aset tidak berwujudnya) dan merupakan bisnis yang hebat tetapi tidak memiliki peluang reinvestasi kembali return besar yang dihasilkannya. Hal ini menyebabkan Coca-Cola membuat keputusan alokasi modal yang buruk pada tahun 1982 ketika mereka mengakuisisi studio film (Columbia Pictures) yang mana tidak mampu menghasilkan tingkat return yang sama dengan bisnis inti Coca-Cola. Pada akhirnya, Coca-Cola harus menjual Columbia Pictures ke Sony pada tahun 1989 karena return para pemegang saham Coca-Cola terkikis. Bisnis dengan legacy moat masih merupakan bisnis yang bagus untuk dimiliki karena mereka dapat mempertahankan pendapatan dan nilai intrinsiknya yang kokoh.
Perusahaan dengan REINVESTMENT MOAT adalah perusahaan yang memiliki semua benefit LEGACY MOAT, tetapi juga memiliki peluang untuk mereinvestasikan keuntungannya pada tingkat return yang sama atau lebih tinggi. Perusahaan-perusahaan ini memiliki revenue dan nilai intrinsik yang kuat, namun juga memiliki long runway untuk menginvestasikan kembali income mereka dengan tingkat return yang tinggi. Hasilnya, perusahaan-perusahaan ini mampu menumbuhkan earnings power dan nilai intrinsik mereka, yang berujung pada compounding dan outsized returns. Bisnis-bisnis ini sulit ditemukan karena pada dasarnya melawan kapitalisme dan teori ekonomi. Secara teori, ketika bisnis menjadi lebih besar dan menghasilkan lebih banyak keuntungan, ia akan menarik lebih banyak persaingan yang akan menyebabkan return menjadi terkikis dari waktu ke waktu. Dua karakteristik umum dari Perusahaan dengan reinvestment moat adalah cost/scale advantages dan network effects. Salah satu faktor terpenting ketika menganalisis bisnis model ini adalah menilai seberapa panjang runway reinvestasi untuk menentukan berapa lama bisnis mampu menambah nilai intrinsiknya. Ketika terjadi perpaduan antara bisnis dengan LEGACY MOAT dan capital allocator yang handal, bisa tercipta bisnis dengan REINVESTMENT MOAT. Dalam kasus ini, tim manajemen perusahaan dapat menemukan peluang reinvestasi pengembalian tinggi di luar operasi bisnis inti perusahaan. Contoh yang terkenal adalah Berkshire Hathaway dengan Warren Buffett dan Charlie Munger sebagai capital allocator-nya.
Selain dua tipe di atas, ada juga tipe perusahaan langka yang dapat meningkatkan nilai intrinsik tanpa harus menambah tingkat investasi kembali dalam bisnisnya. Bisnis ini disebut CAPITAL-LIGHT COMPOUNDERS. Bisnis tipe ini dapat menumbuhkan earnings power dengan investasi modal yang terbatas. Bagaimana bisa? Nah, mereka biasanya memiliki beberapa karakteristik umum, yaitu:
*Modal kerja negatif
Modal kerja negatif (modal kerja dihitung dari aset lancar dikurangi kelebihan kas dikurangi kewajiban lancar) sering berarti bahwa perusahaan mengumpulkan uang tunai dari pelanggan di awal terhadap barang atau jasa yang akan diberikan di masa depan. Ini bermanfaat bagi perusahaan yang sedang berkembang karena pelanggan pada dasarnya membiayai pertumbuhan perusahaan dengan tingkat bunga nol persen. Umumnya hal ini dapat dijumpai dalam model bisnis berbasis langganan (yang merupakan salah satu alasan mengapa perusahaan SaaS cenderung diperdagangkan pada multiples yang tinggi).
*Aset Tetap yang rendah
Persyaratan aset tetap yang rendah dapat diidentifikasi dengan menganalisis asset turnover (revenue dibagi invested capital) dan intensitas capex (capex dibagi revenue) perusahaan. Perusahaan dengan perputaran aset yang tinggi dan intensitas belanja modal yang rendah adalah perusahaan yang dapat terus menghasilkan pendapatan dari basis modal yang ada dengan kebutuhan reinvestasi terbatas. Umumnya hal ini dapat dijumpai dalam bisnis dengan efek jaringan (network effects) yang kuat di mana, setelah platform dan efek jaringan diterapkan, tidak diperlukan investasi lebih lanjut dalam basis aset untuk mendorong pertumbuhan (misalnya two-sided marketplace business).
*Pricing power
Ketika sebuah perusahaan memiliki produk atau layanan yang berbeda yang memiliki biaya switching tinggi, maka perusahaan dimungkinkan untuk menaikkan harga produknya sambil tetap mempertahankan pelanggannya. Ini seringkali merupakan cara termudah untuk menumbuhkan pendapatan tanpa modal tambahan karena kenaikan harga bertahap dengan biaya produksi yang relatif stabil akan meningkatkan margin keuntungan perusahaan. Warren Buffett pernah berkata " The single most important decision in evaluating a business is pricing power. If you’ve got the power to raise prices without losing business to a competitor, you’ve got a very good business."
Jika sebuah perusahaan dapat menghasilkan pertumbuhan tanpa harus menginvestasikan kembali modal tambahan, maka pertanyaan yang muncul adalah yang harus dilakukan dengan cash yang dihasilkannya. CAPITAL-LIGHT COMPOUNDERS adalah bisnis yang langka dan luar biasa sehingga seringkali pilihan terbaik bagi manajemen adalah untuk mengakuisisi lebih banyak bisnis seperti itu melalui skema pembelian kembali sahamnya sendiri karena sangat sedikit kemungkinan bahwa tim manajemen akan dapat menemukan cara yang lebih baik untuk menghasilkan return pada tingkat tinggi bagi pemegang saham.
In summary, sebagian besar perusahaan yang memiliki economic moat cenderung masuk dalam kategori LEGACY MOAT, yang mana akan melindungi earnings power bisnis dari waktu ke waktu. Mereka adalah perusahaan hebat yang akan menghasilkan return yang baik bagi investor. However, jika investor ingin menghasilkan compounding return yang luar biasa, maka focus dari upaya adalah berinvestasi dalam bisnis dengan REINVESTMENT MOAT dan CAPITAL-LIGHT COMPOUNDERS. Dua tipe bisnis ini memiliki semua benefit dari LEGACY MOAT tetapi juga mampu menumbuhkan earnings power dari waktu ke waktu daripada hanya sekedar mempertahankannya.
Apakah di Indonesia ada Perusahaan dengan tipe moat seperti yang dijabarkan di atas? Tugas kitalah sebagai investor untuk mengidentifikasi dan berinvestasi pada mereka ketika peluang itu hadir. Semoga bermanfaat! Happy Sunday!
$SMSM $CASS $BAYU
恭喜发财, 新年快乐, 万事如意, 蛇年大吉 🐍
Happy Chinese New Year of the Snake 🐍🏮🧧🍊,
Wishing you a year filled with joy, health, happiness and abundance of prosperity to you and family 🧨🏮🧧.
As we welcome the 𝗬𝗲𝗮𝗿 𝗼𝗳 𝘁𝗵𝗲 𝗪𝗼𝗼𝗱 𝗦𝗻𝗮𝗸𝗲 🐍, a symbol of wisdom, adaptability, and transformation, reminds us to approach unprecedented challenges with poise and to embrace opportunities with confidence - Just as the snake navigates its environment with elegance and precision. Together, let’s make this year even more remarkable! 🧨
$SMSM
Transformasi Industri Otomotif Indonesia 2024: Antara Tantangan dan Revolusi Kendaraan Listrik
# Di Tengah Turbulensi, Harapan Baru Bermekaran
Industri otomotif Indonesia pada 2024 menjadi saksi dua fenomena yang bertolak belakang: penurunan penjualan kendaraan konvensional dan lonjakan luar biasa pada segmen kendaraan listrik (EV). Di tengah tekanan ekonomi global, Indonesia justru mencatatkan diri sebagai salah satu pasar EV dengan pertumbuhan tercepat di dunia, mencapai 43.188 unit penjualan EV pada 2024—naik 153% dari tahun sebelumnya . Artikel ini mengupas dinamika tersebut, menganalisis faktor pendorong, tantangan yang menghadang, serta proyeksi masa depan yang penuh optimisme.
---
I. Penurunan Penjualan Konvensional: Bukan Akhir Cerita
Meski total penjualan kendaraan bermotor di Indonesia turun 13,9% menjadi 723.000 unit pada 2024, angka ini tetap melampaui target revisi sebesar 850.000 unit . Penurunan ini dipicu oleh kenaikan biaya hidup, kebijakan pajak baru seperti Opsen Tax (pajak tambahan untuk kendaraan konvensional), dan pengetatan pembiayaan . Namun, pemulihan terlihat di akhir tahun dengan kenaikan penjualan 6,6% pada Desember 2024, didorong oleh pembelian yang dipercepat sebelum implementasi pajak baru .
Dominasi Astra Internasional
Astra tetap menjadi raksasa tak tergoyahkan dengan pangsa pasar 56%, meski penjualannya turun 3,8% menjadi 482.994 unit. Kekuatannya terletak pada segmen Low Cost Green Car (LCGC), yang menguasai 74% pasar meski penjualannya merosot ke 131.328 unit . Penurunan ini mencerminkan pergeseran preferensi konsumen menuju kendaraan ramah lingkungan—sebuah tren yang tak terelakkan.
---
II. Revolusi EV: Dari Ambisi Menuju Realita
1. Lonjakan Penjualan dan Dominasi BYD
Indonesia menjadi sorotan global dengan penjualan EV yang melesat dari 17.000 unit (2023) menjadi 43.000 unit (2024) . Merek China, BYD, menjadi bintang baru dengan model M6 (4.824 unit) dan Seal (4.671 unit) mendominasi pasar . Investasi BYD senilai $1,3 miliar untuk pabrik di Indonesia—yang ditargetkan memproduksi 150.000 unit/tahun pada 2025—menegaskan ambisi mereka .
2. Insentif Pemerintah dan Infrastruktur
Pemerintah Indonesia memberikan insentif seperti:
- Subsidi hingga Rp7 juta untuk pembelian EV .
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 1% untuk EV dengan komponen lokal 40% .
- Ekspansi 2.490 stasiun pengisian daya publik hingga November 2024 .
Namun, harga EV masih tinggi (rata-rata di atas Rp800 juta untuk BEV) , membuat Hybrid Electric Vehicle (HEV) lebih populer dengan pangsa pasar 6% .
---
III. Global vs. Lokal: Pertarungan di Pasar EV
1. China vs. Legacy Brands
China menguasai 50% pasar EV global pada 2023, dengan BYD sebagai pemain utama . Di Indonesia, merek China seperti Wuling dan Chery juga mulai menggeser dominasi Hyundai dan Jepang. Hyundai Ioniq 5, misalnya, terjual hanya 1.178 unit pada 2024—turun 82% dari tahun sebelumnya .
2. Proyeksi Global dan Peluang Indonesia
Secara global, penjualan EV diprediksi mencapai 45% dari total penjualan kendaraan pada 2030 . Indonesia, dengan cadangan nikel terbesar dunia untuk baterai EV, berpotensi menjadi hub produksi EV Asia Tenggara . Proyeksi 2025 menargetkan 400.000 EV roda empat dan 1,76 juta roda dua/roda tiga di jalanan Indonesia
---
IV. Sepeda Motor: Stabil di Tengah Tekanan
Penjualan sepeda motor mencapai 6,3 juta unit pada 2024, sedikit di atas target 6,2–6,5 juta unit . Sektor ini bertahan berkat downtrading (peralihan ke produk lebih murah) dan subsidi pemerintah untuk motor listrik. Program konversi 200.000 motor konvensional ke listrik dengan subsidi Rp7 juta/unit menjadi pendorong utama .
---
V. Proyeksi 2025: Optimisme dengan Catatan Kritis
1. Tantangan yang Menghadang
- Opsen Tax: Kebijakan pajak baru berpotensi menaikkan harga kendaraan konvensional 5–10% .
- Infrastruktur EV: Perluasan stasiun pengisian daya masih tertinggal dari pertumbuhan penjualan.
2. Peluang dan Strategi
- Green Financing: Pembiayaan hijau dengan bunga rendah untuk EV .
- Ekspansi Pasar Kelas Menengah: Segmen kendaraan di bawah Rp300 juta masih menjadi incaran .
- Kolaborasi Multisektor: Sinergi pemerintah, produsen, dan lembaga keuangan untuk percepatan adopsi EV
---
Penutup : Menuju Era Mobilitas Berkelanjutan
Industri otomotif Indonesia berada di persimpangan jalan: tantangan ekonomi menghambat pertumbuhan konvensional, tetapi revolusi EV membuka pintu menuju masa depan berkelanjutan. Untuk mencapai target 1 juta unit penjualan pada 2025 , dibutuhkan strategi holistik yang memadukan insentif, inovasi harga, dan infrastruktur. Bagi konsumen, ini adalah momen untuk mempertimbangkan EV bukan hanya sebagai alternatif, tetapi sebagai investasi jangka panjang—baik untuk kantong maupun lingkungan.
"Di balik setiap tantangan, selalu ada peluang yang menunggu untuk diraih."
$ASII, $AUTO, $SMSM
@MrWaw
Berkshire ga bagi dividen karena Buffett merasa dirinya mampu me-reinvestasikan dengan lebih baik dibanding kalau dibagikan ke pemegang saham.
Memang banyak persh tech di US ga bagi dividen karena mengejar pertumbuhan,
Dividen ga cuma cocok buat persh yang sudah stagnan aja. Buktinya di US ada daftar dividend aristocrat yang isinya saham-saham yang rutin membagikan dividen DAN dividen selalu naik tiap tahun selama 25 tahun terakhir, contohnya Walmart, Exxon Mobil, P&G, Johnson&Johnson, Coca-Cola, Chevron, PepsiCo, dll.
Dividen bisa konsisten naik selama 25 tahun artinya perusahaan tetap bertumbuh. Tinggal di-balance aja antara menjaga growth dan dividen ke pemegang saham.
Di Indo ada SMSM dan BJTM yang konsisten dividen selalu naik tiap tahun. SMSM sudah 19 tahun. BJTM 12 tahun. Big banks juga trendnya naik tapi pernah turun waktu covid.
$BBRI $SMSM $BJTM
Skrining aja
Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
$ASII $SMSM $POWR
Sepanjang tahun 2024, ada sebanyak 411 kali pembagian dividend yang berasal dari 328 emiten yang berbeda.
Jumlah ini meningkat dari dari tahun sebelumnya, 394 kali dari 316 emiten.
Ini bagus, artinya semakin banyak perusahaan yang menghargai shareholder-nya.
Dari 300an emiten tersebut, cuma ada 4 emiten yang kelewat rajin sampai membagikan dividend hingga 4 kali, sudah seperti saham di US.
Mereka adalah $SMSM, $EAST, $GEMS, dan TEBE.
Kita coba bahas SMSM terlebih dahulu.
SMSM sudah membagi dividend selama 20 tahun, dengan kenaikan rata-rata sebesar 5 rupiah. Artinya kalau tetap konsisten ada potensi untuk total dividend tahun ini mencapai 140 rupiah. Apalagi didukung dari revenue dan net income yang masih terus tumbuh.
Dari sisi valuasi, PE saat ini di 10.61 masih di bawah dari rata-rata 5 tahun terakhir di 12.24. Bisa jadi oppportunity untuk mencicil sebelum pembagian dividend final di bulan Mei.
Seperti biasa, untuk mengulik lebih jauh atau mau melihat estimasi jadwalnya kapan bisa dicek langsung di sini: https://cutt.ly/Ce8ij2qF
1/3
Waktunya Take a Break!
Hanya ada satu kepastian di Market, yaah ketidakpastian itu sendiri!
Beberapa bulan ini IHSG tuh kayak abis marathon panjang—bearish season, terus vibe January Effect juga udah mulai memudar. Kalau selama ini banyak yang FOMO beli saham murah pas pasar lagi downtrend, sekarang waktunya kita take a step back and reflect. Karena investasi tuh bukan cuma soal ngejar momentum, tapi gimana kita stay calm, strategic, dan ngeliat gambaran besar.
“Money is made by sitting, not trading.” - Jesse Livermore
Dari Belanja ke Self-Check: What’s Next?
Ibarat petani yg lagi nanem, gak semua berbuah loh, kan ada gagal panen kena hama dan cuaca juga.
Oke, kemarin mungkin ada yang jor-joran shopping saham blue chip atau growth stock karena diskon gede. Fair enough, itu strategi yang valid. Tapi setelah fase collecting selesai, jangan lupa buat tanya ke diri sendiri:
“Apakah gue udah punya plan jangka panjang?"
Jadi, ini momen yang pas buat recalibrate portofolio lo. Fokus ke kualitas, bukan kuantitas.
“Risk comes from not knowing what you're doing.” - Warren Buffett
Sell in May and Go Away: Myth or Opportunity?
Nah, buat yang udah lama di dunia saham, pasti sering denger jargon ini. Mei tuh sering diasosiasiin sama market sell-off karena banyak investor asing yang cabut duluan buat cash out profit mereka. Tapi instead of panik, coba deh lihat dari angle yang beda. Koreksi itu bukan the end of the world, malah bisa jadi entry point buat lo yang punya mindset jangka panjang.
The key? Be patient. Jangan buru-buru ngambil keputusan cuma karena fear. Kalau lo yakin sama fundamental saham yang lo pegang, koreksi pasar itu cuma sementara. Pasar tuh selalu bergerak dalam siklus. Yang penting, lo ada di siklus yang bener, dan lo tau kapan harus sabar, kapan harus gerak.
Grow Your Portofolio, Not Your Ego
Yuk, ngobrolin ekspektasi. Kalau lo mikir investasi itu cara buat cepet kaya, let’s be real kalau itu mindset yang salah. Smart investor tau bahwa wealth itu dibangun, bukan dikejar. Jadi, stop nyari validasi dari cuan instan. Mulai fokus ke hal-hal yang bener-bener bikin portofolio lo sehat dan berumur panjang.
Be Chill, Be Smart
Guys, di dunia investasi, yang menang bukan yang paling cepet, tapi yang paling steady. Jangan kebanyakan scroll stock forum terus overthinking. Pasar bakal selalu punya momen naik dan turun, tapi lo nggak harus ikut naik-turun emosi juga. Yang penting, lo tau apa yang lo lakuin dan siap sama segala kemungkinan.
“Patience is not just the ability to wait, but the ability to keep a good attitude while waiting.” - Joyce Meyer
So, let’s chill and ride the wave with wisdom. Musim panen itu bakal dateng buat mereka yang sabar dan nggak keburu-buru. At the end of the day, it’s not about timing the market, but about time in the market.
Peace out!
$SMSM $IFII $GWSA
Ada yang nyadar ga beberapa hari ini rame notif dari emiten seputar "Konfirmasi Emiten"?
Ya pengumuman jenis baru ini menarik walau terlihat sepele.
Sehingga publik jadi lebih melek kalau emiten tersebut berafiliasi dengan emiten lainnya dalam hal kepengurusan manajemen.
Misalnya saja seperti pada contoh :
- $PTRO https://stockbit.com/post/17177515
Diinfokan kalau manajemennya terafiliasi dengan RAJA CUAN TPIA.
- $SMSM https://stockbit.com/post/17187637
Diinfokan kalau PSP nya masih sama dengan PSP IFII & adanya kesamaan manajemen juga di GWSA.
Ini mungkin terlihat sepele dan yang sudah lama di bursa mungkin sudah tidak perlu info seperti ini karena sudah tau afiliasi emiten.
Namun ini cukup membantu untuk pemula yang masih bingung connecting the dots emiten ini milik siapa dan apa afiliasinya beserta kesamaan manajemennya.
Memang ga sampai yang selengkap itu infonya, cuma ini langkah awal yang bagus untuk memperkecil disparitas informasi antara big fund dan ritel seperti kita, minimal kita jadi tau emiten ini termasuk grup konglo yang mana ✌️
1/2
@Ghiffarizns kl saya lebih cenderung ke $AUTO krn selain OEM ke pabrikan jg banyak jual ritel ke pasar aftermarket dgn merk2 terkenal spt kayaba, federal, aspira dll. Jd pasarnya menurutku lebih luas.
$SMSM sepertinya lebih banyak ke pabrikan dan pertambangan (industri), walaupun ada juga filter afetrmarketnya dgn merk sakura
3 3 nya bagus menurut saya, dari sisi dividend yield saat ini yg paling tinggi $MPMX, tapi $AUTO sama $SMSM growth nya lumayan, jadi bisa disusul dalam beberapa tahun ke depan