360

-8

(-2.17%)

Today

65 M

Volume

47.46 M

Avg volume

Company Background

PT Pakuwon Jati Tbk merupakan perusahaan properti pertama yang mencatatkan sahamnya di bursa. Perusahaan yang mempunyai usaha pengembangan dan pembangunan superblok, retail, kantor, kondominium, dan hotel yang terintegrasi ini mempunyai pusat kegiatan di Jakarta. Selain itu perusahaan juga mengelola pusat perbelanjaan besar di Jakarta seperti Gandaria City Superblock, Tunjungan City Superblock, dan Superblok Kota Kasablanka.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@halloyan sebagai investor, kita cek lokasi dulu di Mall $PWON. Nanti kita marahi manajemen kalau toilet mall nya kotor 🤣🤣🤣

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Jalan - Jalan Ketika Lagi Krisis

Jadi begini ceritanya, beberapa waktu lalu, saya kebetulan ke Jakarta, dan seperti biasa kalau ke Jakarta, saya jalan-jalan di salah satu Mall milik $PWON. Sebagai investor PWON, saya mau lihat bagaimana suasana mall milik saya. Meskipun cuma punya selot selot, kita adalah investor PWON. Kalau ditahan satpam, tinggal bilang saja kalau kita investor PWON. Udah ala ala dracin. 🗿

Di Mal Kokas itu saya lihat ada restoran bebek yang sudah IPO. Saat ini sahamnya lagi kena suspend karena sejak 2020 tidak rilis LK Full Year sedangkan sekarang sudah 2025. Padahal restoran nya masih ramai tapi anehnya ini perusahaan malah tidak rilis laporan keuangan. GCG mencurigakan. Laporan Keuangan krisis tapi para petinggi nya malah tidak peduli. Investor saham banyak yang nyangkut di DUCK. Mungkin saja para petinggi nya jalan-jalan keluar negeri, liburan ke Eropa atau kemana, who knows. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dan di situ paradoksnya berasa banget. Di lantai mall, kasir tetap bunyi, bebek tetap digoreng, antrean tetap mengular, karyawan tetap teriak panggil nomor meja. Di layar bursa, kodenya dibekukan, sudah disuspensi sejak 2021 karena laporan keuangan 2020 yang tidak selesai-selesai dan perusahaan ogah hadir memenuhi undangan klarifikasi dari BEI. Di dunia real, piring bebek muter. Di dunia pasar modal, lembar sahamnya berubah jadi tiket parkir tanpa masa berlaku yang jelas.

Suspensi $DUCK yang awalnya cuma hitungan bulan sekarang sudah lewat 2 tahun sampai bursa resmi terbitkan pengumuman potensi delisting karena masa suspensi tembus 24 bulan. Artinya cukup lama investor ritel cuma bisa login sekadar lihat portofolio hijau-abu dengan tulisan suspended, tidak bisa jual, tidak bisa average down, cuma bisa menatap angka yang makin tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari. Yang lebih ironis, komposisi saham publik di DUCK itu sekitar 86,99% per akhir 2021. Jadi mayoritas pemilik kertas bebek ini adalah publik, bukan segelintir institusi yang bisa duduk satu meja dengan manajemen.

Dari sisi regulator, sinyalnya sudah jelas. BEI sudah keluarkan berkali-kali pengumuman potensi delisting, memasukkan DUCK ke papan pemantauan khusus, lalu memperpanjang status suspensi di seluruh pasar. Itu bahasa halus versi bursa untuk bilang ke investor supaya sadar risiko. Tetapi bagi investor ritel yang sudah terlanjur nyangkut, semua pengumuman itu terasa seperti surat pemberitahuan bahwa rumah sudah kebakaran tetapi pintu keluar dikunci dan pemilik bangunan entah di mana.

Yang paling mengganggu justru pola komunikasinya. Perusahaan pernah menyalahkan mundurnya beberapa karyawan yang kena Covid-19 sebagai alasan laporan keuangan 2020 tertunda karena dampak pandemi. Oke, tahun pertama pandemi masih bisa dimaklumi, banyak bisnis kelimpungan. Tetapi ketika tahun berganti ke 2025, mall sudah ramai lagi, outlet mereka sudah buka puluhan cabang, dan restoran ramai seperti yang terlihat di lapangan, alasan yang sama tidak bisa terus dipakai tanpa batas waktu. Di titik ini, masalahnya bukan lagi sekadar sulit tutup buku, tetapi kemauan manajemen untuk serius menjalankan kewajiban sebagai emiten publik. Kok bisa direktur dan karyawan kena Covid-19 sampai 5 tahun sampai tidak bisa rilis LK? 🗿

Kontras dengan PWON yang rajin lapor, rajin pubex, rajin jelaskan strategi, sehingga investor bisa datang ke mall lalu nyambung antara suasana lapangan dengan angka di laporan keuangan. Di DUCK, jembatan itu diputus sepihak. Pengunjung mall cuma lihat logo bebek dan antrean makanan. Investor melihat notasi khusus, potensi delisting, dan daftar panjang emiten bermasalah yang namanya disandingkan bersama di pengumuman BEI. Dua dunia berjalan paralel tanpa saling sapa, kecuali lewat rasa dongkol di hati pemegang saham DUCK yang tiap lewat depan gerai Duck King cuma bisa berdoa semoga direkturnya sembuh dari Covid-19.

Lalu muncul pertanyaan, kalau DUCK bisa terus jalan, restoran bisa terus beroperasi, brand tetap dipertahankan, tetapi kewajiban keterbukaan informasi diabaikan bertahun-tahun, siapa yang sebenarnya dilindungi dalam struktur seperti ini? Jelas bukan investor publik. Bukan juga kredibilitas pasar. Yang paling aman justru pihak yang masih pegang kontrol atas bisnis offline, yang tetap bisa menikmati arus kas harian dari pelanggan di mall, sementara risiko reputasi dan kerugian finansial ditumpahkan ke jutaan lembar saham yang terkunci di portofolio ritel.

Pada akhirnya, cerita bebek di mall Kokas ini lebih dari sekadar cerita lucu investor jalan-jalan ala dracin di mall milik PWON. Ini menjelaskan bagaimana GCG bisa jelek tanpa suara, dimulai dari hal yang kelihatannya sederhana tidak hadir saat diundang bursa, terlambat kirim laporan, menunda lagi, lalu pelan-pelan hilang dari radar. Restoran tetap ramai, minyak goreng tetap panas, tapi kepercayaan ke pasar modal dingin membeku. Dan seperti biasa, yang paling terlambat sadar adalah investor ritel yang baru bertanya serius setelah tickernya lama tidak bergerak, lalu sadar bahwa kali ini yang digoreng bukan cuma bebek, tapi juga harapan.

Kalau perusahaan lagi krisis, laporan keuangan tahunan tidak kunjung terbit, lalu direkturnya malah kelihatan jalan-jalan ke luar negeri, sulit sekali itu dibaca sebagai contoh GCG yang bagus. Di atas kertas, direksi punya kewajiban fidusia untuk mendahulukan kepentingan perusahaan dan pemegang saham. Di dunia nyata, yang kelihatan justru prioritasnya kebalik. Perusahaan sedang pusing mengurus laporan, hubungan dengan regulator tegang, risiko suspend atau delisting mengintai, tetapi pucuk pimpinannya malah terlihat santai di bandara, hotel, atau tempat wisata. Dari kacamata tata kelola, ini seperti dokter jaga IGD yang meninggalkan rumah sakit saat pasiennya kritis.

Laporan keuangan itu bukan sekadar formalitas administrasi. Itu nyawa keterbukaan informasi emiten. Tidak rilis LK tepat waktu saja sudah tanda GCG bermasalah, karena artinya perusahaan tidak patuh ke aturan, investor kehilangan akses ke data, dan pasar tidak bisa menilai kondisi sebenarnya. Kalau keterlambatan ini sampai berbulan-bulan apalagi tahunan, lalu tidak ada komunikasi yang jelas ke publik, itu bukan cuma soal telat kerja, tetapi soal sikap terhadap kewajiban. Ketika dalam situasi serumit itu direksi malah asyik bepergian, gambaran yang muncul di kepala publik sangat sederhana masalah perusahaan bukan prioritas utama.

Dari sisi budaya organisasi, perilaku seperti ini merusak tone at the top. Karyawan yang hari-hari begadang menyiapkan data, staf keuangan yang dikejar auditor, dan tim yang berhadapan dengan regulator, semua melihat pimpinan yang justru menghilang di masa genting. Pesan yang tersirat kurang lebih begini masalah boleh dihindari, kenyamanan pribadi boleh jalan terus. Budaya seperti ini biasanya tidak berdiri sendiri. Sering kali berpasangan dengan hal lain seperti pengambilan keputusan yang asal, transaksi pihak berelasi yang tidak transparan, sampai pelaporan yang agresif atau ditunda-tunda. Investor yang sudah lama berkecimpung di pasar modal tahu pola seperti ini jarang berakhir manis.

Memang selalu ada satu pengecualian yang sering dipakai alasan perjalanan dinas. Kalau benar perjalanan ke luar negeri itu untuk bertemu calon investor strategis, negosiasi restrukturisasi utang, atau mencari pendanaan baru, sebenarnya masih bisa dimaklumi. Syaratnya jelas. Tujuannya transparan, dilaporkan ke dewan komisaris, tercatat dalam risalah rapat, dan beberapa waktu kemudian terlihat dampaknya ke perusahaan misalnya ada masuk dana baru, ada perjanjian kredit, ada restrukturisasi yang disepakati. Tapi kalau tidak ada jejak komunikasi seperti itu, tidak ada progres laporan keuangan, dan satu-satunya yang terlihat hanya kesibukan bepergian, wajar bila pasar menilainya negatif.

Buat pemegang saham dan kreditur, direksi yang menghilang secara fisik maupun komunikasi saat krisis adalah red flag besar. Di saat seperti itu, yang dibutuhkan justru pimpinan yang sering muncul di depan, menjelaskan situasi, mengakui masalah, dan menyampaikan rencana perbaikan yang konkret, bukan sosok yang sibuk check in di bandara. Jadi kalau pertanyaannya apakah direktur yang jalan-jalan ke luar negeri ketika perusahaan lagi krisis dan tidak rilis LK itu mencerminkan GCG yang bagus, jawaban jujurnya tidak. Itu lebih tepat dianggap sebagai sinyal bahwa tata kelola sedang sakit dan risiko bagi investor justru meningkat.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$PANI

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON hari ini tambah 4000 lot, lumayan 😁

$BBRI tambah muatan sedikit, semoga panen minggu depan 😊

$ICBP semalam sudah makan indomie goreng yang enak, sahamnya tapi ngga enak 😂

Update porto weekend ini, sudah masuk 4 M lebih tapi sekarang masih rungkad semua, artinya tahun depan bisa panen profit 400 juta lagi 🥳

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

stockbit error lagi kah?
random tag $BUMI $PWON

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Sebagai holder lama, Masuk keluar $PWON itu mudah 😆 resiko rendah, duitnya aja yang gede baru berasa.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Aseek dikasih barang murah lagi setelah jual $PWON beberapa hari yg lalu di 382

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON Bandar ini memang gak ada ampun, kejam !

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON Yg masih hold harap tabah dan bersabar. Kuatkan hatimu utk adu sabar dgn bandar.
DYOR

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON teruslah mengeluh wkwkwkwk

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON dan $BKSL suatu hari bisa setara $PANI ga? tolong ramalannya🙏

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON 362, masuk lagi…. 🚀

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON kok pada suka emiten siput kek gini. Ditungguin lagi. Beli emiten yang bersemangat gitu

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON banyak fake bid hati2

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON To ganjel To

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON susah naikin harga saham nya....hanya bisa buat gedung aja..... 🤭 🤭

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON saat ini ada kisaran area Support terdekat di 364-368 yaa, selama PWON ini kedepannya ga breakdown kebawah area support itu, potensial ini PWON Kedepannya akan bisa rebound n balik naik lagi menuju Targetnya yang ada dikisaran angka 390-400.

$CTRA $BSDE

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$INDY
Buy 1850-1880
TP1 1950-1960 (RRR 1:1.8)
TP2 1970-1980 (RRR 1:2.1)
Stop Loss if Close : <1800

yang menarik lainnya untuk hari ini $MDKA $PWON
Komen dibawah untuk bocoran.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON $EMAS $MPOW

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON aku tunggu di 360 dan 350 ndar 🙏

$SIDO mesin cetak uang ini, tinggal nunggu dividend berikutnya buat beli business class SQ Dubai ke Tokyo 😁

$ACES ini juga mesin cetak uang saya tapi lagi mogok aja 😂

Update porto hari ini, masih rungkad tapi ngga masalah karena tiap tahun cetak uang secara otomatis 😊

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Saham FundaMENTAL yang Masih Nyungsep 4 Desember 2025

Skrining di External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Banyak saham fundamental yang saat ini sedang nyungsep. Padahal kalau dilihat pakai angka, yang turun itu bukan cuma emiten ecek ecek tapi juga mesin laba yang sudah bertahun-tahun cetak kas. PBV banyak yang ke bawah 1 kali buku, PER nyelonong jauh di bawah rata-rata historis 10 tahun, sementara free cash flow dan dividen masih ngalir manis. Di saat mayoritas investor panik lihat grafik merah, justru orang yang mau repot baca laporan keuangan dan screener bisa nemu saham bagus yang lagi dijual diskon. Pertanyaannya sederhana, investor mau ikut arus takut, atau mau beli bisnis bagus yang lagi didiskon? Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau bicara kombinasi fundamental kuat dan valuasi benar-benar murah, nama pertama yang layak disorot itu PWON. Developer ini masih pegang net profit margin sekitar 30 lebih, operating margin di atas 40, free cash flow triliunan, dan posisi neraca malah net cash bukan tekor. Secara historis, pasar biasa menghargai PWON di PBV kisaran 1,5 ke atas, tapi sekarang PBV cuma sekitar 0,82, sudah di bawah batas minus 1 standar deviasi sekitar 1,05. PER pun cuma 7,74 padahal rata-rata 10 tahun di kisaran 14,50. Artinya investor hari ini beli PWON bukan cuma lebih murah dari teman se-sektor, tapi juga jauh lebih murah dibanding bagaimana pasar sendiri menilai PWON selama satu dekade.

ARNA juga menarik karena jarang ada perusahaan dengan ROE sekitar 22, return on assets sekitar 15, net cash, dan dividen tebal sekitar 8 yang dihargai seperti saham biasa-biasa saja. Price to book value masih sekitar 2,15 kelihatan tidak sedalam PWON, tetapi historisnya ARNA biasa diperdagangkan di atas 3 dan minus 1 standar deviasi saja masih 2,68. Di sisi laba, revenue masih tumbuh dua digit, laba cuma turun tipis sekitar 4, jadi ini bukan emiten yang hancur bisnisnya, cuma lagi disanksi sentimen. PER di kisaran 9,6 jauh di bawah rata-rata 10 tahun di atas 22, jadi investor beli bisnis keramik berkualitas tinggi dengan harga yang biasanya dipakai pasar untuk perusahaan kelas menengah.

Di sektor infrastruktur, TOWR adalah contoh textbook bisnis bagus yang lagi dipaksa murah gara-gara isu leverage dan sentimen suku bunga. Margin operasi tembus sekitar 57, net profit margin 26 lebih, free cash flow belasan triliun, kontrak sewa tower panjang dan repetitif. Utang memang besar sekitar 44 triliun, tetapi dibayar oleh cash flow yang sifatnya nyaris utilitas. Dulu pasar rela membayar PBV di atas 3, sekarang cuma sekitar 1,24 sementara batas minus 1 standar deviasi masih 2,66. PER 9,5 padahal rata-rata 10 tahun di sekitar 18, artinya investor dibayar dua kali, lewat dividen dan lewat potensi rerating kalau pasar mulai terima bahwa utang TOWR masih dalam batas wajar untuk model bisnisnya. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

BFIN di kubu pembiayaan konsumen juga masuk kategori value bersih. Net profit margin sekitar 26, operating margin 44, ROE sekitar 14 sampai 15, dan yang lebih penting, posisi neraca net cash dengan free cash flow positif. Di harga sekarang PBV sekitar 1,05, padahal minus 1 standar deviasi historisnya 1,17 dan rata-rata lebih tinggi lagi. PER di bawah 7,5 versus rerata 12 an, sementara dividend yield nyaris menyentuh 9. Dengan kata lain, investor dibayar tinggi setiap tahun lewat dividen sambil menunggu pasar sadar kalau bisnis pembiayaan yang efisien ini tidak layak dihukum seperti emiten keuangan yang bermasalah.

INDF jadi wakil sektor konsumsi yang kelihatan membosankan di permukaan, tapi justru sedang menarik dari sisi valuasi. Grup ini masih pegang operating margin sekitar 21, net margin 6–7, ROE sedikit di atas 10, dan free cash flow belasan triliun per tahun yang cukup kuat untuk secara bertahap menurunkan utang bersih sekitar 32 triliun. Selama satu dekade, pasar biasa memberi multiple dua digit dengan PER di atas 11 dan PBV di atas 1, sekarang INDF diperdagangkan di PBV cuma 0,88 dan PER 5,89. Jadi investor yang masuk hari ini sebenarnya sedang membeli bisnis produk dasar rumah tangga yang relatif tahan resesi, dengan harga yang biasanya dipakai untuk saham siklikal kelas dua.

Di pinggir ring, EAST dan SMSM layak disebut sebagai pelengkap gambar besar. EAST kecil, net cash, margin laba kotor dan operasi gila-gilaan tebal, dividend yield di atas 8, PBV di bawah minus 1 standar deviasi dan PER jauh di bawah rata-rata historis, hanya saja ROE sekitar 6–7 dan laba lagi turun belasan sehingga kualitasnya tidak setebal PWON atau ARNA. SMSM justru kebalikannya, fundamental hampir sempurna dengan ROE mendekati 30 dan free cash flow kuat, tapi PBV masih di kisaran 2,6 walau sudah lebih murah dari sejarahnya sehingga lebih cocok disebut perusahaan sangat bagus di harga wajar-murah, bukan super diskon.

Market lagi menghukum hampir semua sektor tanpa cukup membedakan mana yang memang hancur lebur dan mana yang cuma ikut hanyut sentimen. PWON, ARNA, TOWR, BFIN, dan INDF berada di kuadran yang jarang terjadi, bisnisnya masih layak disebut bagus, cash flow masih kuat, dividen tetap mengalir, tetapi valuasi sudah jatuh ke zona yang biasanya cuma muncul ketika pasar lupa cara menghitung. Di fase seperti ini, risiko terbesar buat investor jangka panjang bukan lagi nyangkut di saham jelek, melainkan melewatkan peluang beli saham bagus saat orang lain lagi sibuk panik dan hanya lihat warna merah di chart. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

1. EAST
PBV 0,81 di bawah -1SD 0,89, PER 13,72 jauh di bawah rerata 24,90.
Margin kotor dan laba sangat tebal, NPM 33,28%, OPM 40,55%.
Net cash, utang bersih minus 3,83 B, FCF 36,18 B, dividen 8,60%.
Laba dan revenue lagi turun sekitar belasan persen, wajar kalau harga terkoreksi.

Ini tipe small cap cash machine. Secara kualitas dan neraca sangat aman, valuasi diskon besar ke sejarah, cuma pertumbuhan lagi melambat. Cocok untuk investor yang cari dividen tinggi dan tidak masalah dengan likuiditas yang kecil.

2. $PWON
PBV 0,82, padahal -1SD historis 1,05. PER 7,74 vs rerata 14,50.
NPM 30,54%, OPM 42,28%, ROE 9,79%, laba dan revenue masih tumbuh.
Net cash, FCF 2,39 triliun, dividen ok 3,51%.

Secara fundamental ini sangat menarik. Minusnya, asing lagi net sell besar sekitar 68,81 B dan jumlah pemegang saham naik tajam, artinya retail makin menumpuk. Buat investor sabar justru bagus, bisa akumulasi saat diskon historis dengan FCF kuat.

3. $ACES
Harga jauh di bawah MA200, PBV 1,13 vs -1SD 2,45, PER 11,21 vs rerata 24,69. Diskon besar sekali dibanding 10 tahun terakhir.
Net cash lebih dari 1,7 triliun, FCF di atas 1 triliun, dividen 8,10%.
Tapi laba turun 16,22% sementara revenue cuma naik tipis. NPM hanya 9,20%.
Asing jual besar sekitar 82,84 B, investor ritel naik ribuan orang.

Secara angka ACES super murah dibanding sejarah sendiri, tetapi fundamental masih dalam mode pemulihan yang belum meyakinkan. Ini kandidat turnaround, bisa jadi multiyear rerating kalau recovery jalan, bisa juga jadi value trap kalau margin tidak balik.

4. ARNA
PBV 2,15 di bawah -1SD 2,68, PER 9,66 vs rerata 22,42.
ROE 22,73%, ROA 15,70%, NPM 14,29%, margin sangat sehat.
Net cash, FCF positif, dividen 8,11%.
Revenue masih tumbuh dua digit, laba turun sedikit sekitar 4,35%.

Ini kualitas tinggi dengan valuasi di bawah sejarah, kombinasi yang jarang. Asing memang net sell kecil, dan ritel nambah, tapi secara bisnis ARNA termasuk yang paling solid di screener ini.

5. TOWR
PBV 1,24 vs -1SD 2,66, PER 9,54 vs rerata 18,15. Artinya tower telko ini lagi diperdagangkan jauh di bawah valuasi normal 10 tahun.
EBITDA dan margin operasi sangat tebal, NPM 26,54%, OPM 57,37%.
FCF 6,68 triliun, tapi utang besar 44,53 triliun.
Asing net buy signifikan sekitar 27,38 B dengan buy streak 7 hari, sinyal minat institusi kembali.

Diskon historis besar, kualitas cashflow bagus, cuma leverage tinggi. Untuk investor yang nyaman dengan profil utang, TOWR salah satu kandidat rerating terbaik.

6. $BFIN
PBV 1,05 vs -1SD 1,17, PER 7,34 vs rerata 12,30.
ROE 14,85%, NPM 26,15%, dividen 8,82%.
Net cash, FCF hampir 0,5 triliun.
Asing net buy sekitar 61,55 B, cukup kuat, walau ritel juga nambah.

Bisnis pembiayaan yang efisien, valuasi diskon, neraca aman. Termasuk emiten keuangan yang menarik untuk income dan potensi rerating.

7. SMSM
PBV 2,66 vs -1SD 3,03, PER 9,14 vs rerata 13,35.
ROE hampir 30%, NPM 21,35%, dividen 8,07%.
Net cash, FCF di atas 1 triliun, laba tumbuh 13,93%.

Secara kualitas SMSM hampir sempurna, hanya saja valuasi sudah tidak semurah EAST atau PWON karena PBV tinggi. Asing net sell dan harga terkoreksi, jadi bisa jadi kesempatan masuk ke bisnis autoparts yang cash rich dan rajin bagi dividen.

8. DLTA
PBV 2,09 vs -1SD 2,49, PER 12,04 vs rerata 15,22.
Net cash besar, FCF positif, dividen tebal 8,47%.
Margin laba di atas 20%, ROE 18,22%, growth net income datar.
Jumlah pemegang saham justru turun, artinya weak hand berkurang, sesuai preferensi investor yang suka ritel menyusut.

DLTA ini semacam obligasi yang dibungkus saham, cashflow stabil, market kecil, valuasi diskon tipis dari historis. Cocok untuk yang cari dividen dan tidak butuh likuiditas besar.

9. ABMM
PBV 0,56 vs -1SD 0,72, PER 8,61 vs rerata 15,12. Dari sisi valuasi historis terlihat sangat murah.
Tapi laba anjlok 60,86%, margin tipis, utang 13,52 triliun meski FCF 3,20 triliun.

Ini contoh klasik deep value di sektor siklikal yang sedang masuk fase jelek. Bisa sangat menguntungkan kalau siklus balik, tapi juga berisiko kalau earning downtrend berkepanjangan. Bukan kandidat defensif.

10. INDF
PBV 0,88 vs -1SD 1,03, PER 5,89 vs rerata 11,90.
Grup konsumsi besar, NPM 6,48% dengan OPM 20,94%.
FCF 11,80 triliun, utang bersih 32,91 triliun tetapi masih tertutup FCF beberapa tahun.
Asing net buy kecil sekitar 13,48 B, ritel nambah cukup banyak.

Valuasi sudah masuk zona sangat menarik untuk emiten konsumer defensif. Growth laba memang sedang negatif, tapi untuk horizon beberapa tahun, ini enak sebagai core holding yang dibeli saat diskon historis.

11. BBCA
PBV 3,67 sedikit di bawah -1SD 3,84, PER 17,52 vs rerata 24,47.
ROE 20,68%, NPM hampir 50%, net cash raksasa, FCF selevel laba.
Asing net buy sangat besar sekitar 541,82 B dengan buy streak 3 hari.
Harga masih premium, tetapi untuk standar BBCA ini termasuk murah.

Ini bukan value murahan, tapi quality at a discount. Untuk bank paling berkualitas di Indonesia, PBV di bawah 3,7 dan PER di bawah 18 historisnya jarang terjadi. Cocok untuk investor yang lebih mengutamakan keamanan jangka panjang daripada upside terbesar.

Emiten value defensif dengan kombinasi valuasi diskon, neraca kuat, FCF besar, dan dividen menarik = EAST, PWON, ARNA, TOWR, BFIN, SMSM, DLTA, INDF, BBCA.

Emiten deep value siklikal yang memberi upside besar tetapi risiko juga tinggi = ACES, ABMM.

Kalau fokus ke kriteria PBV 0 sampai 1, PER 0 sampai 10, dividen tinggi, margin sehat, dan tidak keberatan sektor siklikal, kandidat paling menarik menurut angka saat ini = EAST, PWON, ARNA, TOWR, BFIN, ABMM, INDF.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Sejak artikel tulisan ini di tulis, sekarang harga sahamnya sudah naik 8% ✍️

https://stockbit.com/post/24258744

Apakah saya tau akan di gerek naik lagi sampai upside 80%?? Saya juga ga tau 🚀🐉

RT:
$PWON $MPOW $MLPL

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Dari pada bingung mau ngapain, mending nambah muatan di $PWON dan $DMAS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

💡 Membedakan Sinyal dan Kebisingan Pasar (Noise)
Pasar saham dipenuhi oleh kebisingan (noise)—transaksi-transaksi kecil yang tidak memiliki dampak signifikan pada pergerakan harga jangka panjang. Tantangannya adalah menemukan sinyal yang jelas di tengah hiruk-pikuk ini. Sinyal yang paling kuat selalu datang dari pergerakan Smart Money atau dana besar, yang membeli secara strategis dan tersembunyi. Mereka adalah penyebab fundamental di balik lonjakan harga yang tiba-tiba.

Trigger Smart Money adalah mesin penyaring canggih yang diciptakan untuk mengisolasi sinyal murni dari kebisingan di Bursa Efek Indonesia. Kami beroperasi berdasarkan premis: Volume yang ekstrem adalah tanda, tetapi arah aliran dana adalah konfirmasi. Alat ini memberikan trader ritel akses ke jenis analisis yang sebelumnya hanya tersedia untuk institusi.

Fitur paling krusial adalah Pendeteksian Volume Abnormal Intraday. Kami tidak lagi menggunakan indikator volume lama yang mudah terlambat. Trigger Smart Money memantau volume pergerakan saat ini dan memberitahu Anda ketika volume sebuah saham melonjak, katakanlah, 4 hingga 7 kali lipat di atas rata-rata volume dalam periode waktu yang sama. Lonjakan yang masif dan mendadak ini hampir mustahil dilakukan oleh investor ritel perorangan; ia adalah signature dari akumulasi terorganisir. Namun, yang membedakan alat ini secara fundamental adalah Analisis Arus Dana Dominan. Apakah lonjakan volume tersebut disebabkan oleh dominasi tekanan beli (akumulasi valid) atau tekanan jual (distribusi yang berpotensi menjatuhkan harga)? Hanya jika volume abnormal ini dikonfirmasi oleh arus dana masuk yang dominan, barulah sistem mengeluarkan alert sebagai sinyal beli yang kuat. Ini adalah cara paling efektif untuk membuang false signal dan memastikan bahwa Anda hanya menanggapi pergerakan dana besar yang sebenarnya.
$MANG $PWON $PBSA

Read more...

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

[ Harga $IPCC sekarang Rp 1.385 ]

Zona Area Beli Aman : Rp 1.330 – 1.360
Area support dekat MA trend, cocok untuk entry pantulan

Zona Stoploss : < Rp 1.300
Jika turun ke bawahnya, struktur swing melemah & rawan lanjut turun

Jika naik & breakout : > Rp 1.420 → ENTRY LANJUTAN (tambah posisi)

Target Profit:
• TP1 = Rp 1.450
• TP2 = Rp 1.520 – 1.580

Keterangan Tambahan:
• IPCC cenderung volatile, cocok untuk swing dengan disiplin SL
• Selama bertahan di atas 1.330 momentum masih aman
• Breakout 1.420 membuka peluang menuju 1.520+

Analisa saya boleh bantu, tapi keputusan tetap milik Boss.

Ayo REQUEST SAHAM di kolom komentar seperti
$TLKM $PWON
,Nanti Kami Buatkan Flowchart Keputusan biar analisa makin gampang!

Support like agar terus update!!!

Follow untuk ikuti flowchart keputusan saham trend

Kalau postingan ini bermanfaat, boleh banget kasih tip lewat tombol bergambar 💲 di bawah ya. Terima kasih banyak 🙏

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@AdiGunoraharjo saya masih mau beli $PWON jadi kalau harganya turun saya juga happy 😂

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy