Volume
Avg volume
PT. Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) bergerak di bidang laboratorium kesehatan dengan melakukan kegiatan usaha seperti mendirikan klinik, laboratorium kesehatan, pengelolaan rumah sakit, pusat penelitian dan pendidikan perawat dan pemeriksaan kesehatan masyarakat. Saat ini, kegiatan utama perusahaan adalah menyediakan pemeriksaan kesehatan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1988. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan 130 kantor cabang dan outlet di seluruh Indonesia. Perusahaan ini merupakan anggota dari Grup Prodia Utama.
@EkiLesmana pret, buyback terbaik hanya ada di $PRDA ๐โโ๏ธโโก๏ธ๐โโ๏ธโโก๏ธ๐โโ๏ธโโก๏ธ
News Today
๐ Wall Street menguat, NVIDIA catatkan kapitalisasi pasar terbesar.
๐ Harga minyak dunia naik imbas OPEC+ kerek produksi dan efek Tarif Trump.
๐ LM Antam hari ini terpantau naik Rp8rb ke posisi Rp1,902jt/USD.
๐ $PRDA mengandeng komunitas untuk edukasi Budaya hidup preventif.
๐ Anak usaha $TOWR teken perjanjian kredit dengan Bank ICBC Indonesia senilai Rp400M.
๐ PPRO umumkan pengunduran diri anggota direksi perseroan.
๐ AIMS infokan penyataan resmi terkait dugaan penipuan yang mengatasnamakan perusahaan.
๐ Divestasi, PT Madhani Talatah Nusantara jual 666.666.666 lembar saham $DEWA di Rp75.
Per 04 Juli $PRDA deadline udh 1/2 jalan lewat tapi realisasi masih dibawahnya #kodealam
- 3.56% treasury = 33.547.600 lbr
- Realisasi buyback 90.7B
- Average buyback: Rp 2.706,25
Jangka waktu buyback tersisa 24 hari bursa.
CHEK: Diagnostik Lama, Harapan Baru, Tapi di Harga Berapa?
Jika LABS adalah adik flamboyan yang tampil mencolok di lantai bursa tahun lalu, maka CHEK adalah kakaknya yang lebih kalem namun berpengalaman. PT Diastika Biotekindo Tbk bukan pendatang baru dalam industri alat kesehatan. Berdiri sejak 1989, perusahaan ini sudah terbiasa bergumul dengan PCR dan mesin Next-Gen Sequencing bahkan sebelum banyak orang tahu bedanya COVID dengan influenza. Tapi pasar tak lagi membayar sekadar rekam jejak. Kini, ia dituntut menjual masa depan.
Dengan melepas 815 juta saham di harga IPO Rp128, valuasi CHEK secara kasar mencerminkan PER sekitar 34 kali dari laba 2024. Sebuah harga yang cukup tinggi untuk perusahaan yang mengandalkan pertumbuhan 10 hingga 20 persen dan margin tipis dari bisnis distribusi. Tidak ada R&D eksklusif, tidak ada produk paten, tidak ada pendapatan berulang seperti layanan laboratorium. Yang ada hanya hubungan erat dengan merek global, akses ke tender pemerintah, dan portofolio produk dengan kandungan lokal tinggi.
Pertanyaannya: apakah itu cukup?
Katalis jangka pendek memang tersedia. CHEK tengah menanti hasil tender Kemenkes senilai lebih dari Rp100 miliar, mulai dari SIHREN hingga InPLUS. Jika dimenangkan, lonjakan pendapatan bisa menyulap kinerja 2025. Tapi kita tahu, proyek pemerintah bukan tambang emas tanpa risiko. Margin ditekan, pembayaran kerap tertunda, dan tidak semua distributor mendapat kontrak berulang. Jika gagal, pembakaran kas bisa dimulai sejak paruh kedua tahun ini.
Hubungan afiliasi dengan LABS (UBC Medical) pun seperti pisau bermata dua. Di satu sisi, membuka peluang sinergi dalam ekosistem alat dan layanan kesehatan. Di sisi lain, memunculkan kekhawatiran akan potensi konflik kepentingan, terutama jika terjadi transaksi antarperusahaan yang sulit diaudit secara objektif.
Sisi positifnya, neraca CHEK cukup sehat. Ekuitas dominan, utang relatif ringan. Dana hasil IPO sepenuhnya akan digunakan sebagai modal kerja, tanpa beban belanja modal besar atau pelunasan utang jangka panjang. Tapi perlu diingat, modal kerja dalam bisnis distribusi ibarat bahan bakar bagi truk logistik: penting agar bisa bergerak, tetapi tidak menjamin sampai ke tujuan.
Lalu bagaimana nasib pemegang saham publik?
CHEK memang bukan saham gorengan. Tapi itu tidak menjamin ia bebas dari panasnya spekulasi pasar. Dengan porsi kepemilikan publik 20 persen dan eksposur terhadap proyek pemerintah, saham ini berpotensi menjadi bahan permainan dalam bulan pertama. Namun di balik euforia pencatatan perdana, investor harus bertanya: โJika semua katalis sudah dihargai di IPO, apa yang tersisa sebagai potensi kenaikan?โ
Karena pada akhirnya, membeli CHEK di harga premium sama artinya dengan menaruh kepercayaan penuh pada eksekusi manajemen. Sayangnya, ini adalah penawaran umum perdana, bukan ujian tengah semester. Rekam jejak masa lalu saja tidak cukup. Pasar ingin konsistensi, bukan sekadar potensi.
Pasar sering terbuai oleh kata โbioteknologiโ, padahal CHEK sejatinya adalah pedagang alat diagnostik dengan lisensi dan jaringan distribusi. Bukan pencipta teknologi, bukan pemilik paten. Di sinilah jebakan euforia mengintai: investor terpukau oleh label saintifik, lalu membayar harga startup untuk perusahaan distribusi.
Pertanyaan yang seharusnya diajukan bukan: โApakah CHEK bisa tumbuh 20 persen?โ
Melainkan: โBerapa banyak dari itu yang sudah kamu bayar di harga IPO?โ
Dan jika jawabannya adalah: โSemuanya,โ maka yang tersisa hanyalah risiko.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Portofolio pilihan, bukan euforia pasar: https://cutt.ly/QrWXKQVP
$CHEK $LABS $PRDA
10 HAL MENYENANGKAN DARI SAHAM
> Ini bukan untuk yang cari cuan kilat.
Ini untuk yang sadar, sabar dan siap bangun aset pelan-pelan.
Karena saham itu bukan ajang lomba cepat kaya.
Saham itu lahan bangun kekuatan jangka panjang.
1. Bisa Jadi Pemilik Perusahaan.
> Bukan cuma penonton. Bukan cuma numpang lewat.
Investor beli saham untuk ikut memiliki, bukan tebak-tebakan harga.
Kepemilikan ini sah secara hukum. Bukan spekulasi. Bukan euforia.
2. Cuan Datang dari Dividen, Bukan Jual Beli Harian.
> Investor gak bergantung dari selisih harga tiap hari. Dividen adalah bukti kerja uang yang sesungguhnya.
Ketika orang lain panik, investor yang tenang tetap menerima bagi hasil.
3. Setiap Lembar Itu Aset, Bukan Komoditas Sekali Pakai.
> Trader harian melihat saham sebagai barang dagangan.
Investor melihat saham sebagai bagian dari kekayaan bersih.
Disimpan, dirawat, ditambah, bukan dijual terus tiap naik 3%.
4. Bisa Mulai dari Modal Kecil, Hasilnya Bisa Jadi Besar.
> Bukan soal langsung kaya. Tapi soal konsisten membangun.
Investor sejati gak tergesa. Mereka fokus pada penambahan kepemilikan, bukan perputaran portofolio.
5. Bisa Dapat Penghasilan Tanpa Harus Jual Aset.
> Bagi investor, dividen adalah passive income.
Tidak perlu lepas kepemilikan untuk dapat hasil.
Inilah yang disebut: uang bekerja, bukan kita yang sibuk terus.
6. Belajar Bisnis Dunia Nyata, Bukan Sekadar Pola Grafik
> Investor baca laporan keuangan, ikuti RUPS, perhatikan ekspansi perusahaan.
Bukan sibuk tarik garis di chart 5 menit.
Yang dipahami adalah bisnis, bukan pergerakan harga dadakan.
7. Aman Karena Dilindungi dan Diawasi Negara.
> Saham legal. Ada OJK, BEI, KSEI.
Investor pegang bukti kepemilikan yang tercatat jelas.
Bukan masuk grup-grup spekulasi atau aplikasi bodong.
8. Aset yang Bisa Jadi Warisan & Tabungan Masa Depan.
> Saham yang dibeli dengan benar bisa diwariskan.
Ini beda dengan jual beli cepat, yang habis begitu cuan diambil.
Investor berpikir lintas dekade, bukan lintas hari.
9. Ada Kepuasan Saat Perusahaan yang Dimiliki Tumbuh.
> Investor bisa berkata :
Perusahaan yang saya miliki berkembang.
Ada kebanggaan, ada kepercayaan diri.
Karena itu bukan sekadar untung, tapi ikut andil dalam pertumbuhan nyata.
10. Membentuk Mental Baja Tahan Koreksi, Tahan Godaan.
> Investor terbentuk dari kesabaran.
Diuji saat pasar merah, dan tetap tenang saat pasar riuh.
Karena investor sadar: yang dibangun ini bukan remah cuan harian, tapi pondasi keuangan seumur hidup.
>>> Kalau tujuanmu kaya dari saham dalam 3 hari,
ini bukan jalanmu.
Tapi kalau kamu ingin bangun aset, dapat penghasilan pasif,
dan menyiapkan masa depan yang kokoh...
Selamat datang di jalan investor.
Pelan. Konsisten. Tapi tahan lama.
$HEXA $PRDA $CTRA
๐ Watchlist 02 Juli 2025
โ ๏ธ $PRDA (2.790) โ Potensi Breakout Awal
Delta BV: +0.27
๐ BV > MA10/20 | Deviasi: +0.92 / +3.51
๐ Volume +95.7% | Freq Spike: 1.46
๐ฏ Strategi: Sinyal awal akumulasi mulai muncul. Tunggu validasi lanjut sebelum entry agresif.
๐ Mak, kalau BV-nya udah manjat tapi volume belum rame banget, itu artinya... bandarnya lagi malu-malu tapi mau! ๐๐
Per 26 Juni $PRDA Bangunlah dan tunjukkanlah kesaktianmu #kodealam
- 3.27% treasury = 30.868.900 lbr
- Realisasi buyback 83.3B
- Average buyback: Rp 2.699,89
Jangka waktu buyback tersisa 29 hari bursa.
Per 20 Juni $PRDA buyback kok loyo #kodealam
- 3.19% treasury = 30.092.500 lbr
- Realisasi buyback 81.2B
- Average buyback: Rp 2.699,22
Jangka waktu buyback tersisa 33 hari bursa.
$PRDA
1. Komisaris Utama Prodia Widyahusada, Andi Wijaya, mengatakan bahwa pihaknya berencana membawa entitas usaha perseroan, PT Prodia Diagnostic Line (Proline), untuk IPO dalam 2โ3 tahun mendatang.
PRDA saat ini memiliki 39% saham Proline, sementara pengendali PRDA, PT Prodia Utama, menjadi pemegang saham utama di perusahaan tersebut.
Proline sendiri berdiri sejak 2010 dan memiliki lini produksi reagen kimia klinik, urine strip, produk molekuler, imunologi, instrumen rapid diagnostic test, serta instrumen inโvitro diagnostic (IVD) dan spare partโnya.
Andi menyebut bahwa Proline sudah menyediakan produk untuk 4.800 dari 10.416 puskesmas di Indonesia dan saat ini sedang membangun fasilitas baru di Jababeka, Cikarang yang ditargetkan beroperasi pada April 2025.
Nantinya, kapasitas produksi Proline akan meningkat hingga 3x lipat, dengan produksi reagen hematologi menjadi 180.000 pack per tahun dan produksi reagen kimia klinik menjadi 960.000 kit per tahun.
IPO Diastika Biotekindo ($CHEK), Konglomerat Laurentia Hariadi Incar Rp114 Miliar dari Publik
SUMBER
https://cutt.ly/RrWNin3Q
$LABS $PRDA
$PRDA
1Q25 result was bad beyond words, the company even recorded operating loss (the first time since IPO(?)).
In the last few quarters $PRDA has been struggling with:
- Fierce competition landscape with many newly-emerged Lab post-covid offering Medical check up with competitive price.
- In the last one year many hospitals has been very aggressive promoting MCU with significant discount and promotion.
- From the inside of the company, PRDA has been struggling with significant expense addition from IT-related App project which so far has not been proven giving additional income-stream to the company.
and what the management of $PRDA has been doing lately?
Instead of focusing on business development and cutting cost (which they really need to do it badly), they are doing IDR200bn share buyback aggressively!
The management needs to realize what's more important is recording a healthy business operating profit, not just spending money on buybacks.
$UCID lagi-lagi terjebak dividen trap gaga! Beli di 550, dividen 16,86 atau yield 3%, exdate cuma turun 1,80%! CGC perlu dipertanyakan! Sama kayak
$ELSA dan $PRDA
Syedih
$MIKA sektor kesehatan menguat salah satu penopangnya adalah mika, struktur market mika terlihat pullback dan pastinya ada akumulasi๐๐ฅ
$CARE $PRDA
Per 13 Juni $PRDA buyback jangan kasih kendor #kodealam
- Treasury terkumpul 2.87%
- Dana Buy Back masih tersedia 127.1B
- Average buyback: Rp 2.696,23
Jangka waktu buyback tersisa 38 hari bursa.
$PRDA Salah satu emiten buyback terbaik di bursa ๐๐ป
Buyback tuh kayak gini lho pak direktur $NCKL.
$IHSG