


Volume
Avg volume
PT. Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) merupakan perusahaan kendaraan terminal yang beroperasi di Tanjung Priok. Perusahaan memberikan pelayanan Cargodoring, Stevedoring, Receiving & Delivery, Vehicle Processing Center (VPC), dan Equipment Processing Center (EPC). Perusahaan merupakan salah satu anak perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero).
$IPCC Analisis Dividen Interim IPCC Desember 2025 versi youtube "BY creator" gimana nih Master? 😊 https://cutt.ly/sr7daBLP
$IPCC $IHSG #dyor
Analisa Lanjutan. jika breakout nanti target berikutnya yang harus di kejar saya share. 🙏
1/2


inget y guys, yang akan di apresiasi market karena kinerja nya itu bukan hanya eps tumbuh aja.
TAPI
karena perbaikan dari sisi top (revenue) hingga buttomnya (laba bersih)
itu lah yang terjadi di $UNVR $ASSA $IPCC dan BOBA
bersyukur selalu $IPCC hanya komitmen nikmati dividen naik turun sudah biasa jalani prosesnya lalui dengan penuh sukacita, karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang 💪

Buku siapa yang bisa kamu baca sebagai sumber inspirasi, sesuai dengan style investasi kamu?
Kita ambil contoh dua ekstrem, Ben Graham vs Phil Fisher
Ben Graham adalah investor yang sangat kuantitatif, tapi bukan berarti dia sama sekali mengabaikan faktor-faktor kualitatif seperti kualitas manajemen. Hanya saja, dia menjadikan nilai intrinsik sebagai penyaringan utama
Begitu pula sebaliknya, Phil Fisher adalah investor yang sangat kualitatif, tapi bukan berarti dia sama sekali mengabaikan faktor-faktor kuantitatif seperti rasio keuangan. Hanya saja, dia menjadikan obrolan langsung ke lapangan seperti ke supplier, distributor, karyawan kunci, dll. sebagai dasar tesis investasinya, sedangkan rasio-rasio keuangan hanya untuk memvalidasi tesisnya
Style apapun yang kamu pilih, lanjutkan dengan memperkuat pemahaman di lawannya. Misalnya kalau style kamu Grahamist, maka pahamilah prinsip-prinsip Fisherist. Jika kamu sudah paham prinsip-prinsip Fisherist, maka kamu akan jadi seorang investor yang utuh dan menyeluruh
Begitu pula kalau style kamu Marksist, maka pahamilah prinsip-prinsip neo-capitalist dan neo-fascist supaya kamu jadi investor yang utuh dan menyeluruh
$IHSG $IPCC $TAPG

Mari kita bedah salah satu statement yang paling umum dibeokan di stream stockbit: "dividen 5-10% mana cukup buat ngelawan inflasi?"
Pertama kita bedah inflasi dulu. Inflasi itu ada inflasi barang atau jasa spesifik, ada inflasi luas atau umum. Inflasi luas atau umum itu inflasi yang ada di pengumuman realisasi inflasi BI, dan di statistik BPS. Tapi inflasi ini biasanya nggak menggambarkan barang atau jasa spesifik, misalnya harga mobil, UKT, dll.
Saya pribadi lebih sering menggunakan BI rate itu sendiri sebagai acuan, karena realisasi inflasi BI dan statistik BPS terlalu optimis, sedangkan kalau pakai barang atau jasa tertentu terlalu cherry-picking, jadi saya ambil jalan tengahnya.
Either way, pertama, sebelum membeo, harus jelas dulu inflasi mana yang dimaksud, dan apakah itu benar-benar barang atau jasa yang memiliki makna paling mendasar bagi lawan bicara.
Kedua kita bedah cara menghitung dividend yield. Yield, mau itu dividend, mau itu bond, yield itu selalu merupakan fungsi inverse harga. Harga naik yield turun, harga turun yield naik. Kupon per SBN, dan dividend per share, itu bukan sesuatu yang naik turun setiap bulan, dia selalu ditetapkan sebelum ia dibagikan. Kalau dia menarik, tentu aset tersebut akan diburu, yang membuat harganya naik, dan menekan yield. Sebaliknya, kalau dia tidak menarik, maka dia akan dijual, yang membuat harganya turun, dan menaikkan yield.
Makanya kalau kamu baca berita, "emiten ini akan bagikan dividen jumbo, cek jadwalnya," maka yield di berita itu adalah yield saat pengumuman. Kalau beritanya, "dividen emiten ini cair hari ini," maka yield di berita itu adalah yield pada hari pembagian dividen. Dua yield ini akan beda, karena harga itu dinamis akan lari ke sana kemari.
Misalnya yield saat pengumuman adalah 10%, lalu karena investor tertarik, banyak yang beli sehingga harga menguat 5%, yield saat cum date jadi 5%. Begitu pula sebaliknya, yield saat pengumuman 5%, lalu karena tidak menarik, banyak investor yang take profit, harga tertekan 5%, yield saat ex date jadi 10%.
Inilah sebabnya, bagi shareholder, dividend yield yang dibicarakan di publik itu TIDAK bermakna. Yang bermakna bagi mereka hanya yield on cost, dan ini tidak bisa menjadi acuan dalam perbincangan di stream, karena cost basis setiap shareholder berbeda-beda.
Misalnya yield on cost saat pertama kali dapat dividen adalah 10%. Ini ada banyak skenario yang bisa terjadi:
1. Perusahaan bertumbuh, payout ratio tetap, harga tetap, investor tidak akumulasi tambahan -> yield on cost akan naik mengikuti pertumbuhan perusahaan. Ada yang bilang fundamental is dead, EBITDA bertumbuh belum tentu diapresiasi market, tapi ini TIDAK ngaruh untuk skenario ini, karena walaupun harga sisiran nggak ke mana-mana, selama EPS bertumbuh dan payout ratio tetap sama, yield on cost PASTI naik. Ini yang terjadi pada $BSSR
2. Perusahaan stagnan, payout ratio tetap, harga merosot, investor terus akumulasi -> yield on cost akan naik karena cost basis turun, yang artinya seiring berjalannya waktu, modal yang dibutuhkan untuk mendapatkan dividen yang sama lebih murah, PLUS tunai yang dibagikan lebih besar karena aset yang kita akumulasi juga lebih besar seiring berjalannya waktu. Ini yang terjadi pada $AADI
3. Perusahaan tertekan, bisa karena headwind, bisa karena restrukturisasi, dll., payout ratio tetap, harga merosot. Dalam skenario ini, yang paling harus diperhatikan adalah rasio utangnya. Jika rasio utang negligible atau limit menuju nol, ini bisa jadi menarik untuk banyak aliran investor. Karena selain memiliki dividend play, bagi Grahamist ini jadi deep value, bagi Lynchist ini jadi turnaround story. Makanya bagi Grahamist, saham-saham yang rutin membagikan dividen tapi TIDAK punya utang pasti selalu jadi no-brainer. Ini adalah antitesis dari perusahaan dengan rasio utang selangit tapi nggak pernah bagi dividen. Ada? Banyak
Banyak orang yang biasa asbun "dividend trap", tanpa tahu berapa cost basis orang yang diajak bicara. Saya tahu beberapa user stockbit yang postingannya selalu penuh drama dan bully, padahal saya pernah lihat sekali saham yang dia hold, average-nya berapa, value-nya berapa, dan di broker mana, dari situ saya tahu dia beli dari kapan, bahwa dia udah akumulasi dari zaman stockbit belum kerjasama sama sinarmas, dan dia udah nggak perlu average up karena yield on cost dia udah lebih dari cukup untuk Fat FIRE
Lalu bagaimana jika yield on cost saat pertama kali dapat dividen 5% atau kurang? Ada beberapa checklist juga yang bisa kamu cek:
1. Payout ratio-nya berapa? Misalnya payout ratio di atas 50% tapi yield on cost cuma 5% atau kurang, maka ada dua peluang:
a. Emang perusahaannya lagi batuk-batuk
b. Sebelumnya ada tailwind yang bikin dia rally besar, dan kebetulan kamu belinya di pucuk
Skenario A butuh paham prinsip-prinsip Ben Graham kalau mau hold, kalau nggak paham-paham amat better rotasi ke yang lain. Skenario B bisa "diobati" dengan cara DCA sampai cost basis kita turun
2. Kalau payout ratio di bawah 50%, artinya sebagian besar cash itu ditahan. Yang perlu kamu cek adalah itu cash ditahan untuk apa? Di sini pentingnya kualitas manajemen yang diajarkan oleh Philip Fisher. Dalam konteks di Indonesia, ini bisa dicirikan melalui aktivitas keterbukaan informasi. Misalnya $IPCC, dia dividen jumbo, cash rich pula, tapi bukan hanya dia rajin keterbukaan informasi, dia bahkan punya akun stockbit resmi yang aktif juga, jadi kita bisa lihat itu cash dipake buat apa aja, entah peremajaan fasilitas, dll., tanpa menghabiskan berjam-jam untuk analisis lapkeu padahal profesi kamu nggak butuh CFA. Tapi kalo hobi sih bagus, dulu saya nemu banyak hidden gems dari sini kaya JTPE
Kalau kita kombinasikan antara semua poin yang sudah kita bahas: dividen rutin + rasio utang rendah + free cash flow sehat + laba yang ditahan (yang tidak dibagikan sebagai dividen) direinvestasikan secara incremental (sehingga nggak butuh leverage dalam bentuk apapun untuk ekspansi), maka hanya tinggal menunggu waktu sampai emiten tersebut dilirik oleh market yang lagi pada FOMO sama perusahaan-perusahaan yang nggak pernah bagi dividen, rasio utang selangit, rasio valuasi serba negatif
Market yang lagi FOMO akan bilang perusahaan yang bagi dividen, tidak punya utang, dan punya rasio valuasi yang wajar itu, "perusahaan declining, tidak growth," hingga, "dividen 5-10% mana cukup buat ngelawan inflasi?" pasti nggak akan melirik IPCC pas masih 700an, TAPG pas masih 800an, dsb.
Saking asbunnya, mereka bilang banyak perusahaan yang bagi dividen, tidak punya utang, dan punya rasio valuasi yang wajar itu, "the next UNVR," padahal kalau pas tarif trump batch 1 beli UNVR, hari ini udah half bagger
Mereka mengira dividen 10% itu bikin miskin karena kalah sama inflasi, tapi mereka nggak tahu bahwa hanya dengan CUKUP membaca, multibagger yang rutin bagi dividen itu BANYAK.
Yang membedakan hanyalah, dividen itu predictable, konsisten dengan track record manajemen perusahaan masing-masing, dan setelah diumumkan, maka keuntungan yang akan kita dapatkan sudah PASTI baik jumlah maupun tanggalnya. Beda sama capital gain yang kalau saya ditanya apakah IPCC dan TAPG akan multibagger saya bisa bilang iya, tapi kalau ditanya sampai berapa bagger dan kapan, saya nggak bisa jawab karena saya nggak tahu.
Iseng bedah apakah itu piotrosky score
Ada 27 Saham di score 9, diurutkan berdasarkan market Cap.
DYOR, disclaimer on, lakukan analisa dan periksa ulang
$IPCM $IPCC $IFII
Referensi: https://stockbit.com/post/22713095
Kinerja Q3 2025 Tumbuh Kuat, IPCC Optimis Target Tahun Ini Tercapai!!!
IPCC telah merilis laporan keuangan Q3 2025, dan menunjukkan kondisi kinerja yang bagus dari sisi pendapatan hingga laba bersihnya.
Pendapatan perusahaan sendiri mencatatkan kenaikan sebesar 13% dari sebelumnya Rp585,8 miliar menjadi Rp660,2 miliar. Kemudian untuk laba kotornya naik 19% menjadi Rp288,4 miliar, serta laba bersihnya naik 29% menjadi Rp190,2 miliar.
Manajemen IPCC juga optimis untuk kinerjanya pada tahun 2025 ini bisa bertumbuh di atas 20%.
Kenaikan pendapatan perusahaan terdorong oleh tiga pelayanan yang sama-sama mencatat kenaikan, seperti pelayanan jasa terminal mengalami kenaikan menjadi Rp591,3 miliar, kemudian pelayanan jasa barang dan pelayanan rupa-rupa usaha juga tercatat naik. Sedangkan pengusahaan tanah, bangunan, air dan listrik ada penurunan pendapatan meskipun tidak terlalu berdampak kepada pendapatan IPCC keseluruhan.
Dari siaran pers yang diterbitkan perusahaan, manajemen menyampaikan jika kenaikan kinerja pendapatan utamanya terdorong oleh kenaikan pendapatan segmen CBU sebesar 19,67%. Secara keseluruhannya, untuk pendapatan yang berdasarkan layanan terdiri dari 78% segmen internasional dan 22% segmen domestik, dengan komposisi pendapatan untuk per jenis kargonya yakni 77% CBU, 11% Alat Berat, 9% Truck/Bus, 2% General Cargo/Spareparts, dan 1% dari kargo lainnya.
Kinerja perusahaan secara kuartalan Q3 2025 vs Q2 2025 juga terdapat kenaikan, dimana pendapatannya naik 15% secara qoq dari Rp212,2 miliar menjadi Rp244,6 miliar. Kemudian laba kotornya naik 30% menjadi Rp119 miliar, dan laba bersihnya naik 22% menjadi Rp76,4 miliar.
Harga saham IPCC sendiri setelah rilis laporan keuangan hingga saat ini mencatat kenaikan sebesar 6,4% yang ditutup pada level Rp1.160 per saham, dan sepanjang tahun 2025 ini udah naik 65%.
Ada yang pegang saham IPCC disini?
👉 Join ke channel Telegram buat dapetin insight lainnya! Klik link di bio.
Disclaimer: Konten ini dibuat dengan tujuan informasi dan edukasi, bukan merupakan rekomendasi untuk jual, beli, atau hold suatu saham. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing investor.
$IPCC $IPCM $IHSG
1/4




✅️Kalau saya buat google drive yang berisi ratio2 keuangan penting, dari emiten yang menurut saya memiliki kinerja ok di Q3 2025 ini, tentu sudah di pilah2
✅️saya bedah sampai ke catatan kaki nya
✅️kalau sempat, akan saya kasih insight sebisa saya dan semampu saya tentang emiten yang dimaksud
pertanyaan nya
✅️Kira2 temen2 mau baca nggak ya?🤣
✅️Harapan saya bukan kalian beli, tapi bisa mempelajari lebih lanjut tanpa harus melakukan screaning awal. jadi punya kekuatan untuk ngehold lebih lama.
✅️Nanti saya shared di link bio.nya.
Saya hanya butuh validasi aja kalo teman2 semua menginginkan dan membutuhkan.
Followers saya 900 an, ngga usah banyak2 deh. 30% dari 900 berarti 270 like ( genapin 300 aja) akan saya buatkan.🙏🤣🤣
Testing juga, apakah ocehan saya disni bermanfaat atau malah mengganggu psikologis teman2 disini. kalau ga tembus, saya ada plan setelah Q3 2025 mau istirahat dulu dari stream (lelah), sesekali aja nongol liat situasi market.🙏🙏
random aja y
$UNVR
$GJTL
$IPCC
balik lagi, tujuan kita mau jadi investor atau mau jadi member fanclub. kalau mau jadi member fanclub, mikirinnya ke sini
kalau mau jadi investor kan tinggal displit, kalo BYD nyikat market share, perusahaan mana aja yang dapet tailwind, kalau BYD bangkrut, perusahaan mana aja yang dapet tailwind
saya yakin yang udah hold $ASII dan $IPCC sejak setidaknya satu tahun, sudah melewati satu dividen + 1 RUPS, udah nggak mikirin ini karena udah tinggal menikmati aset mereka yang bertumbuh
✅️Udah dulu y, lanjut besok y guys. uda ngantuk.
✅️Semoga coretan2 saya bermanfaat.
✅️Semua saya kasih gratis, ga perlu bayar dan ikutan member. jadi kalo anda rungkad, y jangan protes, hehehe... yang jelas kita sama kok ritel, saya gak akan bisa ngarungin kalian. Waktu yang akan menjawab hasilnya. InsyaAllah keyakinan saya sudah cukup terhadap emiten dibawah tersebut.
catatan penting HARGA MENENTUKAN PRESTASI
✅️Tinggal kalian lanjutkan, teliti lagi catatan2 kaki yang ada di laporan keuangan nya pubex, dan keterbukaan informasi lainnya. tujuannya apa? biar ga gampang kabur kalo di banting ke bawah.
✅️Jangan lupa cara eksekusinya, paham la y indikator2 teknikal yang biasa dipake.
kalo saya
-> RSI
-> EMA 20 EMA 50 EMA 100 EMA 200, harus berurutan dari atas ke bawah.
semakin dekat jarak EMA 20 dengan EMA 50 semakin margin of safety nya aman.
-> Buy saat IHSG koreksi parah 1% lebih dan atau 2% lebih
-> Target jual, selera masing2 aja, ga ada patokan valid. bisa pake RSI lagi, bisa pake BoB, bisa jga target saya 30% atau nunggu periode laporan keuangan berikutnya
random y
$ASSA
$BOBA (Belum punya muatan)😭
$IPCC (Belum punya barang)🫠
Kalau saya nih ya jika harus TP, target TP di $ASSA $IPCC berapa? (juga melanjutkan https://stockbit.com/post/22698960 )
jika profit setahun dengan sistem loncat sana sini sesuai dengan apa yang tercapture di screaning sebesar 31%.
ya kalau sudah mencapai 31% selama 3 bulan, y kenapa harus nunggu setahun?
gampang kan?
jika emiten yang sama masuk di screning periode laporan berikut nya? ya uda tinggal masuk lagi aja. gampang kan?🤣🤣
Dari beberapa emiten yang sudah rilis laporan keuangan Q3 ini, jagoan saya yang masuk 1 yaitu ASSA dari 3 yang masuk screaning
1. $ASSA harga 1.095
2. $IPCC harga 1.160
3. $BOBA harga 208
-> akan saya update hasil screaning nya dan harga akhirnya setidaknya selama 3 bulan kedepan.
-> Harga penutupan hari ini y beberapa saat setelah rilis laporan, kita pantau 3 bulan ke depan seberapa besar upside nya tanggal 1 Januari 2026.
-> Mengabaikan potensi yang belum terlihat. hanya berdasarkan angka2 dan keystatisik yang tersedia di stockbit.
-> kenapa ga PPRE? Karena labanya tidak stabil
🙏
-> ELPI JRPT ANTM menunggu rilis Q3

PPT pas di-export ke PDF, formatnya jadi kegeser. Tapi gapapa (dengan nada pak purbaya), yang penting oke gas $IPCC