Volume
Avg volume
PT. Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) merupakan perusahaan kendaraan terminal yang beroperasi di Tanjung Priok. Perusahaan memberikan pelayanan Cargodoring, Stevedoring, Receiving & Delivery, Vehicle Processing Center (VPC), dan Equipment Processing Center (EPC). Perusahaan merupakan salah satu anak perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero).
$TEBE kuncinya disini...perhatikan jawaban pubex nya....dengan perubahan ini artinya tebe bisa menjangkau wilayah kerja seluruh indonesia. patimban, papua, makasar, sumatera, smua ada bisnis pak haji disitu. market cap msh kecil, gas kan terus ikut pak pp masuk msci tahun depan....$IPCC $CDIA
$IPCC Apakah ada informasi terbaru mengenai keterlibatan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) sebagai operator Pelabuhan Patimban di Subang?
Apakah IPCC telah berhasil memperoleh peran resmi dalam pengelolaan terminal kendaraan di pelabuhan tersebut?
FIXED CLOSING
----------------------------
[WATCHLIST ONLY : 142 EMITEN]
Rabu, 01 October 2025 16:00
Saham potensial gap-up/down di CLOSING market, diurut berdasarkan nilai persentase:
(cukup pantau baris paling atas dan paling bawah untuk cek gap terbesar):
GAP UP:
🔼 $PBSA gap up ke 1000 (+20 / +2.04%) dari 980
🔼 $NRCA gap up ke 905 (+15 / +1.69%) dari 890
🔼 TBIG gap up ke 1825 (+20 / +1.11%) dari 1805
🔼 BBTN gap up ke 1265 (+10 / +0.8%) dari 1255
🔼 LPPF gap up ke 1615 (+10 / +0.62%) dari 1605
🔼 SRTG gap up ke 1745 (+10 / +0.58%) dari 1735
🔼 SGRO gap up ke 4750 (+20 / +0.42%) dari 4730
GAP DOWN:
🔽 BBNI gap down ke 4050 (-20 / -0.49%) dari 4070
🔽 UNVR gap down ke 1780 (-10 / -0.56%) dari 1790
🔽 NISP gap down ke 1345 (-10 / -0.74%) dari 1355
🔽 BBRI gap down ke 3810 (-30 / -0.78%) dari 3840
🔽 ASII gap down ke 5675 (-50 / -0.87%) dari 5725
🔽 BSDE gap down ke 1030 (-10 / -0.96%) dari 1040
🔽 TLKM gap down ke 3060 (-30 / -0.97%) dari 3090
🔽 CPIN gap down ke 4680 (-50 / -1.06%) dari 4730
🔽 PTPS gap down ke 175 (-2 / -1.13%) dari 177
🔽 BFIN gap down ke 760 (-10 / -1.3%) dari 770
🔽 $IPCC gap down ke 1050 (-15 / -1.41%) dari 1065
Cek ulang semuanya dan IEP bisa berubah smp menit terakhir. Salam Cuan.
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pagi ini menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional Pengolah Sampah Menjadi Energi (Waste to Energy) bersama kementerian dan lembaga terkait.
Dalam agenda ini, selain jajaran manajemen dan Kementerian terlibat...
www.cnbcindonesia.com
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pagi ini akan menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional Pengolah Sampah Menjadi Energi (Waste to Energy) bersama kementerian dan lembaga terkait.
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, terlihat CEO Danantara Ro...
www.cnbcindonesia.com
Kapan $IPCC buyback??? Udah 2 tahun ini gada kabar.
Kenapa rencana buyback tidak dilanjutkan sesuai kesepakatan di RUPS??
$IPCC Terminal Kendaraan mencatatkan pertumbuhan kinerja yang luar biasa pada bulan Agustus 2025. Angka-angka ini membuktikan bahwa kepercayaan pelanggan semakin kuat, sejalan dengan komitmen kami menghadirkan layanan yang andalan, efisien, dan berstandar internasional:
🔹 Konsolidasi Kargo naik dari 671.515 unit menjadi 767.387 unit (+14,28%)
🔹 Konsolidasi CBU meningkat dari 549.404 unit menjadi 597.871 unit (+8,82%)
🔹 Truck/Bus melesat dari 105.728 unit menjadi 148.101 unit (+40,08%)
🔹 Alat Berat tumbuh dari 16.383 unit menjadi 21.415 unit (+30,71%)
🔹 Ship Call bertambah dari 1.854 call menjadi 2.250 call (+21,36%)
📊 Capaian ini bukan hanya sekadar angka, tapi menjadi refleksi nyata dari dedikasi, inovasi, dan sinergi seluruh insan IPCC bersama para stakeholder dalam mendukung arus logistik nasional.
IPCC akan terus memperkuat peran strategisnya sebagai hub terminal kendaraan terbesar di Indonesia, membuka peluang baru, dan melaju menuju daya saing global.
Emiten seperti $SMSM $IPCC dan $IPCM jg mungkin bisa jd contoh emiten dengan pertumbuhan konsisten lainnya yg bisa kita hitung proyeksi dan valuasinya.
Tantangan seorang DIVIDEN INVESTOR
Di bursa yang tiap hari penuh cuan begini (SAAT INI katanya gampang dapat cuan, entah kalo bearish) tantangan dividen investor itu hanya 1
FOKUS
Iyalah. kalo tidak fokus maka
1. pengen ikut hype
2. tidak kuat menahan godaan untuk sering transaksi
3. sering disebut "tidak bisa kaya"
Yuk dividen investor kembali fokus..fokus..fokus
Kalo butuh support biar bisa fokus bisa cek link di bawah ini
https://cutt.ly/yrNPZHcd
Tag emiten dividen investing $IPCC
Tag emiten cepat cuan $PTRO
$IPCC klo udah ketinggian PBV nya, mending ke saudaranya aja $IPCM
masih affordable dan PBV masih 1,1 saja
gasss
KABARBURSA.COM – Saham PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) tak ada salahnya untuk dipantau para investor.
Berdasarkan data perdagangan, saham IPCC menunjukkan performa impresif dalam enam bulan terakhir dengan kenaikan harga hingga 47,65 persen ke level Rp1.100 per saham.
Kinerja saham IPCC...
www.kabarbursa.com
Sebelum rame, udah gw tandai juga ni saham. Deviden 2x, perusahaan growth, free float 20%, PBV 0, (saat itu).
Ada beberapa hal tesis gw di $IPCC.
1. Insentif mobil listrik harus diperpanjang hingga tahun 2030, selama Prabowo RI 1.
2. Diskon tarif tol, Maret 2026 udah mulai lebaran. Pak Menkeu harusnya paham situasi ini.
3. Kredit hijau ke kendaraan listrik dengan bunga ringan, cashback, atau yg lebih menarik.
4. Desember bagi dividen interim.
Gak akan rugi kalau niatnya invest jangka panjang. Skenario diatas belum membahas terkait Patimban. $SMDR
NERACA
Jakarta -Geliat pembangunan sektor infrastruktur menjadi daya tarik bagi investor global. Infrastruktur yang kuat bukan hanya menopang kegiatan industri, tetapi juga meningkatkan konektivitas dan efisiensi ekonomi nasional.
Kata Ekonom Indef, Ahmad Heri Firdaus, pentingnya kesiapan infrastruk...
www.neraca.co.id
STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Sektor infrastruktur industri semakin menunjukkan peran penting dalam mendorong produktivitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Infrastruktur yang kuat kini tidak hanya menopang kegiatan industri, tetapi juga menjadi magnet bagi investor global yang mencari negara dengan...
stockwatch.id
$IPCC WTB WTB WTB $ARTI Bagi pemegang Saham $ARTI yang ingin menjual melalui mekanisme Negosiasi silahkan DM saya (HARGA BEBAS TINGGAL NEGOSIASI LANGSUNG). For serius Seller !!
EmitenNews.com - Infrastruktur industri kini dipandang sebagai salah satu poros strategis untuk memperkuat daya saing Indonesia di tengah kompetisi ASEAN. Tidak hanya menopang kemandirian ekonomi nasional, sektor ini juga berkorelasi menjadi magnet utama bagi investor global yang mencari ekosistem ...
www.emitennews.com
Mitos: fundamental investing dan value investing adalah sama
Fakta: value investing adalah subset dari fundamental investing, dan di dalam value investing masih banyak lagi subsets-nya, misalnya fast growers, asset play, dll.
Contohnya, asset play sudah pasti value investing, tapi value investing belum tentu asset play. Value investing sudah pasti fundamental investing, tapi fundamental investing belum tentu value investing
Contohnya lagi Nvidia, Oracle, Tesla, dan Palantir. dari kacamata valuasi, mereka sudah tidak punya upside. Tapi kacamata fundamental lebih luas. Bagi yang punya circle of competence di proyek data center Nvidia x Oracle, bisa jadi keduanya merupakan fundamental investing. Dia tidak lagi menjadi fundamental kalau yang invest tidak punya circle or competence di sana
Begitu pula dalam universe value investing. Ben Graham misalnya, tidak terlalu mementingkan PBV ratio, dia lebih melihat DCF. Siapa yang suka melihat PBV? Contohnya Peter Lynch. Tapi bahkan seorang Peter Lynch, dia hanya menggunakan PBV untuk asset play, dan asset play story itu frekuensi suksesnya sangat rendah, karena dia sebenarnya merupakan versi low risk dari turnaround story. Yang frekuensinya lebih banyak itu fast growers, dan di sini Lynch tidak melihat PBV, yang dilihat adalah PEGY ratio
Jadi mulai dari strategi umum dulu, baru didalami ke taktik spesifik. Apakah mau fundamental investing atau strategi lain? Kalau fundamental, pertama harus berada di dalam circle of competence dulu. Circle of competence bisa jadi berasal dari profesi, bisa jadi berasal dari pengalaman sebagai konsumen sehari-hari, dll.
Kalau nggak fundamental, ya prinsip, "buy what you know," sudah tidak lagi berlaku. misalnya strategy high frequency trading (HFT), Jim Simons kalau ditanya isi portonya apa, dan kenapa dia (atau lebih tepatnya Renaissance Technologies) beli itu, sudah pasti jawabannya, "YNTKTS."
Kalau fundamental, baru didalami strateginya, misalnya story apa yang membuat conviction. Holder $TAPG mungkin punya story tentang sumber daya alam yang memiliki yield per resources tertinggi di indonesia tanpa terlalu banyak merusak lingkungan, dan bisa punya banyak pilihan hilirisasi dari mulai untuk produk konsumen hingga bioenergi. Holder $IPCC mungkin punya story tentang bagaimana pelabuhan dan kontainer merupakan tulang punggung rantai pasok dan logistik di negara maritim. Holder $DMAS mungkin punya story tentang bagaimana perang tarif memaksa negara-negara industri seperti RRT untuk memindahkan value chain mereka ke negara-negara lain, atau tentang data center race di Indonesia
Terakhir baru menentukan, apakah strategi valuasi itu tepat untuk memvalidasi stories tersebut, ataukah strategi lain? Misalnya kalau story yang berkaitan sama model bisnis yang belum mature, atau model bisnis yang tradisional tapi masih dalam fase startup, seperti artificial general intelligence (AGI), quantum computing, atau Web3, biasanya strategi valuasi tidak tepat untuk digunakan
Kalaupun ternyata bisnisnya cocok menggunakan strategi valuasi, kita pun masih harus menganalisis, valuation ratios apa saja yang relevan. Misalnya, konyol jika kita punya conviction dengan story, "perusahaan ini masih growing," tapi terus rasio yang kita lihat adalah PBV. Atau sebaliknya, kita punya conviction dengan story backdoor listing, tapi rasio yang kita lihat malah PEGY
Tidak ada strategi atau rasio yang lebih reliable daripada yang lain. yang ada hanyalah apakah kita menggunakan rasio yang tepat dengan strategi kita, apakah kita menggunakan strategi yang tepat untuk story kita, dan apakah kita membuat tesis story berdasarkan subject matter expertise kita masing-masing. Jangan sampai kita analisis lapkeu dari influencer centang ijo X, story-nya dari rumor influencer centang ijo Y, circle of competence-nya manut sama ketua grup telegram berbayar Z