


Volume
Avg volume
Hexindo berfokus pada penjualan alat berat &after sales services dari produk-produk terkenal seperti Hitachi dan Bell. Sebagai pendekatan layanan terpadu untuk menawarkan berbagai jenis solusi alat berat yang memenuhi kebutuhan pelanggan, Hexindo memiliki banyak fasilitas yang dilengkapi dengan layanan lengkap seperti remanufacturing, welding centre, e-service &training centre juga. Berdasarkan Akta Notaris Mohamad Ali S.H no 37 tertanggal 28 November 1988, Hexindo didirikan dan terus bekembang secara agresif dengan melakukan berbagai macam inovasi produk dan layanan, untuk menjadi perusahaan distribusi alat berat nomor satu ... Read More
sharing dong puh yang asetnya udah diatas 100juta perkejaan utamanya apa selain disaham.
kalian dapetin uang 100juta pertama diumur berapa
random tag:
$BUMI $BBCA $HEXA
Gocek terus ndar $HEXA
Bagi ritel sangkut, dipersilahkan turun mumpung ijo
Atau malah tambah muatan? 🤔
$HEXA $UNTR BFIN $SMSM
Isu banjir besar yang melanda berbagai wilayah di Sumatra (seperti Aceh, Sumatra Utara, hingga Sumatra Barat) di akhir tahun 2025 ini memberikan dampak yang kontradiktif namun signifikan bagi emiten alat berat seperti HEXA (Hexindo) dan UNTR (United Tractors).
Berikut adalah analisis keterkaitan bencana banjir Sumatra dengan sektor alat berat menuju 2026:
1. Dampak Jangka Pendek: Penurunan Aktivitas Operasional
Banjir besar di Sumatra biasanya melumpuhkan dua sektor kunci pengguna alat berat: Pertambangan Batu Bara dan Perkebunan Sawit (CPO).
Logistik Terhambat: Jalur distribusi terputus membuat pengiriman unit alat berat baru atau suku cadang ke lokasi tambang/kebun di Sumatra menjadi tertunda.
Operasional Berhenti: Alat berat tidak bisa bekerja di lahan yang terendam air. Hal ini menurunkan penggunaan suku cadang habis pakai (seperti filter dari SMSM) dan jasa servis rutin dalam jangka pendek.
2. Dampak Jangka Menengah: Lonjakan Permintaan "Rehabilitation"
Begitu air surut (diperkirakan awal 2026), biasanya terjadi lonjakan permintaan alat berat untuk dua kebutuhan utama:
Perbaikan Infrastruktur: Pemerintah akan melakukan percepatan perbaikan jalan lintas Sumatra, jembatan, dan tanggul yang rusak. Alat berat seperti ekskavator (jagoan HEXA) dan road construction equipment (jagoan UNTR) akan sangat dibutuhkan.
Maintenance Alat: Alat berat yang terendam banjir memerlukan perbaikan total (overhaul). Ini akan mendongkrak pendapatan emiten dari sektor Aftersales Service dan penjualan suku cadang. Bagi HEXA, margin dari servis dan suku cadang seringkali lebih tinggi daripada penjualan unit baru.
3. Katalis Khusus: Sektor Perkebunan Sawit
Sumatra adalah sentra sawit Indonesia. Banjir yang merusak akses jalan kebun biasanya memicu perusahaan sawit untuk melakukan investasi pada alat berat berukuran kecil hingga menengah untuk perbaikan drainase dan jalan angkut agar produksi kembali normal di 2026.
HEXA memiliki lini produk ekskavator mini dan sedang yang sangat populer di perkebunan Sumatra.
BFIN juga bisa kecipratan sentimen positif melalui pembiayaan alat berat bekas untuk kontraktor-kontraktor lokal yang memenangkan proyek perbaikan infrastruktur paska-banjir.
4. Risiko: Penurunan Produksi Komoditas
Jika banjir berlangsung lama (La Niña yang berkepanjangan), produksi batu bara dan sawit di Sumatra akan turun. Hal ini bisa memperlemah daya beli perusahaan tambang/kebun lokal untuk membeli alat baru di semester pertama 2026.
Kesimpulan untuk Investor:
HEXA
Positif (Jangka Menengah)
Permintaan ekskavator untuk perbaikan drainase & infrastruktur paska-banjir.
UNTR
Netral-Positif
Memiliki diversifikasi luas, sangat kuat di kontrak penambangan paska-banjir.
SMSM
Positif
Kenaikan permintaan filter untuk servis alat-alat yang rusak akibat terendam air/lumpur.
BFIN
Positif
Peluang pembiayaan alat berat untuk proyek konstruksi rehabilitasi wilayah.
Strategi: Isu banjir ini biasanya membuat harga saham sektor alat berat sedikit tertekan karena kekhawatiran penurunan produksi komoditas. Namun, ini bisa menjadi kesempatan beli karena permintaan jasa servis dan alat konstruksi biasanya akan melonjak tajam 3-6 bulan setelah bencana untuk proses rekonstruksi.
Apakah kamu ingin saya pantau apakah ada kenaikan anggaran belanja infrastruktur (APBN/APBD) khusus untuk rehabilitasi Sumatra di 2026 nanti?
Saham $HEXA
1. Gambaran Umum
-Lini Usaha:
a. Hexindo menyediakan berbagai macam produk termasuk excavator, mini excavator, dump truck, bulldozer, motor grader, wheel loader dari merek-merek ternama seperti Hitachi, Bell, Dynapac, Foton dan Morooka.
b. Dalam rangka mewujudkan kepuasan pelanggan dalam layanan purna jual, Perseroan menjadikan ketersediaan suku cadang sebagai salah satu pilar utamanya. Perusahaan menyediakan lebih dari 88.000
item suku cadang yang didistribusikan melalui outlet-outlet stok yang tersebar secara strategis di seluruh Indonesia.
c. Jasa Penyewaan Alat Berat
segmen usaha jasa penyewaan alat berat menawarkan jasa penyewaan alat berat untuk berbagai sektor industri serta paket penyewaan alat berat beserta operator.
d. Jasa Pemeliharaan (Service)
-Peluang:
a. Salah satu, sektor pengguna alat berat di Indonesia adalah sektor pertambangan.
b.adanya Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diselenggarakan Pemerintah untuk membangun infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia, permintaan akan alat berat seperti excavator, crane, dan wheel loader masih tinggi dari sektor industri konstruksi.
c.Sektor usaha perkebunan khususnya perkebunan kelapa sawit juga masih menjadi pasar potensial bagi penjualan alat berat. Dengan permintaan global terhadap komoditas kelapa sawit yang masih tinggi, Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan produksi kelapa sawit dalam negeri. Selain itu, sebagai bagian dari kebijakan energi nasional, Pemerintah juga telah menetapkan mandatori biodiesel B40, yaitu campuran 40% FAME (Fatty Acid Methyl Ester) yang berasal dari kelapa sawit dengan 60% solar, yang akan mulai diterapkan pada 2025. Langkah ini diharapkan memperkuat posisi sawit Indonesia di pasar internasional.
d. Sektor forestry, terutama pemilik konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) dalam industri pulp & kertas, merupakan pengguna utama alat berat.Industri pulp dan kertas Indonesia menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah unit usaha meningkat dari 103 pada tahun 2021 menjadi 113 pada tahun 2024. Kapasitas terpasang pulp naik dari 10 juta ton menjadi 12,3 juta ton per tahun, sementara kapasitas produksi kertas meningkat dari 18,2 juta ton menjadi 20,86 juta ton per tahun. Saat ini, Indonesia menempati peringkat ke-7 dunia dalam industri pulp dan peringkat ke-6 dunia dalam industri kertas
2. Peta Persaingan dai posisi $HEXA (gambar terlampir)
1/5




