Volume
Avg volume
Perseroan didirikan di Jakarta dengan tujuan berusaha dalam bidang pengembangan properti di bidang akomodasi (perhotelan). Seiring berjalannya waktu Perseroan memiliki komitmen untuk dapat mengembangkan usaha dalam bidang usaha makanan dan minuman, rumah sakit, dan property, sesuai dengan maksud dan tujuan yang tertuang dalam Anggaran Dasar Perseroan. Hingga saat ini, kegiatan usaha yang saat ini telah berjalan dan memiliki kontribusi pendapatan utama adalah jasa akomodasi (perhotelan), yaitu dengan didirikannya the Stones Hotel Bali yang dikelola oleh Marriot International Inc. dan Clay Hotel Jakarta, yang dikelola oleh entitas... Read More
Setelah sempat berada dalam tekanan berat selama Juni, IHSG akhirnya bangkit dan sukses menembus level psikologis 7.000. Kenaikan sebesar 2,53% selama lima hari terakhir menunjukkan adanya rotasi portofolio besar-besaran ke pasar saham. Level tertinggi minggu ini berada di 7.055,80, menandai kinerja mingguan terbaik dalam dua bulan terakhir. Investor menyambut baik stabilitas domestik dan mulai melihat potensi pertumbuhan kuartal ketiga. Sektor unggulan seperti perbankan, energi, dan consumer goods menjadi primadona sepanjang minggu ini. IHSG juga tidak terlalu terpengaruh oleh koreksi Dow Jones, menandakan ketahanan tersendiri. Dukungan dari investor lokal juga cukup kuat, terutama dari investor ritel. Ini menjadi sinyal bahwa pasar mulai pulih secara perlahan namun pasti.
Pola teknikal memperlihatkan formasi higher high dan higher low yang berkelanjutan. Moving average mulai sejajar dan membentuk crossing naik, memperkuat sinyal tren positif. Indikator RSI masih berada di bawah 70, memberi ruang kelanjutan penguatan. Seluruh pergerakan terjadi dengan volume yang cukup ideal dan tidak meledak-ledak. Ini berarti akumulasi masih berjalan secara wajar tanpa euforia berlebih. Saham-saham seperti BBRI, TLKM, dan ANTM menjadi kontributor signifikan. Dalam kondisi ini, investor jangka pendek dan menengah bisa mulai melakukan entry bertahap. Strategi yang paling aman adalah dengan fokus pada saham berfundamental kuat yang baru rebound dari support.
Namun, potensi koreksi teknikal tetap ada, terutama jika terjadi aksi profit-taking di awal minggu depan. Level 7.000 harus dijaga agar tren naik tetap valid dan tidak kembali masuk ke pola konsolidasi. Risiko dari global tetap mengintai, terutama dari volatilitas indeks Nasdaq dan harga minyak dunia. Namun selama sentimen domestik kondusif, peluang indeks untuk lanjut menguat masih besar. Rilis data kinerja emiten kuartal II akan menjadi katalis penting pekan depan. Jika laporan keuangan emiten besar sesuai ekspektasi, IHSG berpeluang menuju 7.150. Bagi pelaku pasar yang sudah masuk sejak awal minggu, pekan depan bisa dimanfaatkan untuk realisasi sebagian keuntungan. Namun bagi yang belum masuk, koreksi ringan bisa menjadi momen ideal untuk entry.
Pada pekan kedua Juli 2025, Pelajar Trading Private mencatat kinerja yang konsisten dan menguntungkan. Total 22 saham direkomendasikan, menghasilkan 9 posisi take profit, 12 saham masih dalam kondisi hold, dan hanya 1 yang terkena stoploss. Winrate mencapai 95,45%, sementara total profit mingguan mencapai 111,71%. Saham ASPI mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 28,71%, disusul oleh MPOW yang menguat 16,66%. Di sisi lain, IHSG juga menguat sebesar 2,46%, mencerminkan perbaikan sentimen pasar. Hasil ini menunjukkan bahwa pendekatan sistematis, disiplin, dan berbasis analisis masih menjadi kunci utama dalam menghasilkan profit yang stabil dan berkelanjutan.
$CLAY$MFIN$PMUI
Memahami kualitas bisnis dan manajemen adalah inti dari investasi jangka panjang yang sukses. Banyak investor legendaris seperti Warren Buffett sangat fokus pada aspek ini.
Berikut cara pemula bisa menilainya secara sistematis
1. Menilai Kualitas Bisnis
a. Model Bisnis Sederhana & Dipahami
Apakah kamu bisa menjelaskan bisnis perusahaan itu dalam 1-2 kalimat?
Contoh:
Unilever: Jualan kebutuhan rumah tangga seperti sabun, sampo, dan makanan.
Telkom: Menyediakan layanan telekomunikasi dan internet.
Hindari bisnis yang kamu tidak mengerti cara kerjanya.
b. Produk yang Dibutuhkan & Digemari
Apakah produknya digunakan setiap hari?
Apakah punya pangsa pasar besar dan loyalitas konsumen?
Produk seperti Indomie (ICBP) atau Aqua (Danone) punya nilai tinggi karena dibutuhkan dan dipercaya konsumen.
c. Keunggulan Kompetitif (Moat)
Perusahaan bagus punya “parit pertahanan” dari pesaing, seperti:
Merek kuat (contoh: Sido Muncul)
Biaya produksi rendah (contoh: perusahaan batu bara besar)
Jaringan distribusi luas (contoh: Alfamart, Indofood)
Regulasi ketat (contoh: industri perbankan)
d. Stabil & Konsisten
Pendapatan dan laba naik secara stabil selama 5-10 tahun terakhir.
Tidak terlalu tergantung pada satu produk atau pasar.
2. Menilai Kualitas Manajemen
a. Transparansi & Tata Kelola
Apakah laporan keuangannya jelas, lengkap, dan rutin?
Apakah manajemen menjelaskan strategi dan tantangan dengan jujur dalam public expose?
b. Rekam Jejak & Integritas
Cari tahu siapa direksi dan komisarisnya.
Apakah mereka punya rekam jejak yang bagus di industri tersebut?
Pernah terlibat kasus hukum atau tidak?
Cek di: website resmi perusahaan, https://cutt.ly/9rvIJRbP, atau media bisnis.
c. Alokasi Modal yang Bijak
Apakah mereka pakai laba untuk hal yang produktif? (ekspansi, bayar dividen, beli kembali saham)
Hati-hati jika sering melakukan akuisisi yang tidak jelas atau utang berlebihan.
d. Kepemilikan Saham
Apakah manajemen ikut memiliki saham di perusahaannya sendiri?
Ini tanda mereka skin in the game — artinya kepentingan mereka sejalan dengan investor.
Sama belajar yuk,tapi yang terpenting menikmati waktu perjalanan investasinya yah..
$SIDO $CLAY $GOTO