4,150

-20

(-0.48%)

Today

96,100

Volume

548,452

Avg volume

Company Background

Pada awal pendiriannya tahun 1992, CITA bernama PT Cipta Panel Utama. Kemudian, pada tahun 2002 Perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham โ€˜CITAโ€™. CITA terus berkembang, pada tahun 2005 CITA merambah bidang usaha baru yakni pertambangan bauksit, melalui penyertaan saham pada PT Harita Prima Abadi Mineral. Sejalan dengan adanya perkembangan bidang usaha pada 2 Mei 2007, CITA mengubah nama Perusahaan dari PT Cipta Panel Utama Tbk menjadi PT Cita Mineral Investindo Tbk. Sejak resminya perubahan nama Perusahaan, CITA dan entitas anak semakin dikenal sebagai salah satu produsen bauksit terbesar d... Read More

Bu $ATIC 404 not found



$ITIC $CITA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TIRT punya konglomerat nomer 9 di Indonesia pasti bisa lah the next CBRE. sodaranya aja $CITA $NCKL bisa main di MC T ini masih puluhan M bisa bagger ini.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@DwiHeriSetyawan $CITA masih induknya $NCKL

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@untungkaryono $CITA kan Halmahera juga juga om

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$UNTR akhirnya kamu masuk Top 5 penggerak porto nakkk ๐Ÿ™‚โ€โ†”๏ธ,

$ITMG dek kmu gk kayak gituu?

$CITA ayoo, kmu top 3 porto looo, kapan geraknyaaa ๐Ÿฅฒ

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$KEEN $CITA $ADMR

"Tamaklah disaat orang lain takut, dan takutlah disaat orang lain tamak".

-Warren Buffett.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Mang AF gk bosen guyur $CITA mulu? Gk habis2 tuh barang..

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

di LK ini keliatan kok liabilitasnya. tahun ini ada bayar hutang 3.5T dilaporan entitas asosiasi. sekarang tinggal bayangin aja kalau udah gaada hutang, seberapa tebel itu dividen dari WHW ke $CITA. itu baru dari WHW, belum dari KAI, KPI dan juga belum dari potensi peningkatan jumlah bauksit yang ditambang + dijual.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

jangan dikurang-kurangin. TP $CITA di 50.000 ๐Ÿคฃ

Meskipun saya menganjurkan agar investor lebih fokus pada ROIC dalam memvaluasi saham non-finansial dan non-properti, tapi start awal kita menjaring emiten potensial menggunakan screener saya anjurkan untuk tidak pakai ROIC, melainkan ROE.

Mengapa demikian?

Pada kebanyakan negara berkembang (emerging market) seperti China, India, Brazil, dan tentu saja Indonesia, problem utama dalam memvaluasi sebuah perusahaan adalah banyaknya cross-holding dan aset-aset non operasi lainnya. Sehingga, valuasi sering kali baru dimulai setelah proses DCF nya selesai.

Apa itu cross holding? Jadi emiten A memegang 10% kepemilikan pada emiten B, atau emiten C punya saham 35% di perusahaan non tbk D. Ini kalau dalam akuntansi, keuntungannya tidak termasuk sebagai laba operasi. Demikian juga cash flow nya jika ada dividen, masuknya di arus kas investasi. Jadi kalau kita pakai screener ROIC, akan ada emiten yang luput dari jaringan kita, kalau labanya yang besar itu adalah porsi laba dari non-operasi. Contohnya seperti $CITA

Pada postingan https://stockbit.com/post/23931627 , saya bilang langsung ke ROE seperti memutar film tapi langsung lompat ke endingnya. Menerapkan screener ROE, ini seperti kita sudah saring dulu mana film-film yang endingnya baik. Dari situ baru kita telusuri satu per satu ceritanya. Bagaimana ROIC nya, struktur permodalannya, dst.

Screener ROE bisa dikombinasikan juga dengan metrik-metrik lain seperti revenue, income from operation, harus positif. PE harus di bawah 20 umpama, atau minimal ada dividennya, dsb.

Jadi ROIC penting, tapi screener awalnya tetap pakai ROE dulu. baru dicek ROIC nya satu per satu. Nanti akan ketemu mana yang layak untuk dibeli, sesuai selera masing-masing.

$TAPG $ABMM

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Broksum $CITA kok bisa gini ya pak @WellsonLo? @Stockbit

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CITA masih punya simpanan tambahan booster dari pendapatan asosiasi di th depan kalau refinery Alumunium grup Adro jalan, krn ada share 17,7% di KAI..kalau regulasi DMO utk alumina jadi dijalankan ini bisa jadi rantai pasok yg cantik: CITA pasok bauksit ke WHW, WHW penuhi DMO alumina nya ke KAI..next revenue dari cita:
1. Laba operasi produksi Bauksit
2. Pendapatan asosiasi WHW ( 30%)
3. Pendapatan Asosiasi KAI ( 17%)
Ytta
bukan ajakan jual beli..DYOR on

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CITA segini masuk akal gk mas @Devvkt? ๐Ÿ˜Ž

DYOR (harap riset sendiri), bukan ajakan jual-beli-hold, untung-rugi makan sendiri, tidak menerima segala komplain kerugian.

Thanks om.. udh cek $CITA.. kalau menurut saya ini perusahaan obvious gems..

Cuma lelet mungkin ya.. karena gk ada narasi yang gimana2..

Kalau cari multibagger disini kyknya nggak bisa..

Tapi kalau bagger dalam setahun.. semoga saja bisa..

Mungkin pertanyaan tambahannya kalau berkenan.. WHWnya gmn om? Apakah WHWnya hutangnya banyak? Apakah sekarang hutang WHW sudah habis dan berpotensi kedepannya dividen WHW ke CITA bisa nambah?

DYOR (harap riset sendiri), bukan ajakan jual-beli-hold, untung-rugi makan sendiri, tidak menerima segala komplain kerugian.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CITA LK Q3 2025: Hulu dan Hilir

Request member bukan di External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Ada member yang tanya tentang saham CITA. Dia penasaran sumber laba CITA dari mana. Pertanyaannya kelihatan sederhana, tapi kalau dibuka laporan keuangannya, jawabannya justru kelihatan kalau CITA itu cuma perusahaan tambang bauksit biasa. Di angka tahun buku 2024, laba bersih konsolidasian tembus kurang lebih 2,49 triliun Rupiah, padahal penjualan bauksit justru turun sekitar 27,5% dibanding 2023. Lebih menarik lagi, laba bersih itu jauh lebih besar daripada laba bruto operasi tambang yang cuma sekitar 1,06 triliun Rupiah. Artinya, ada mesin uang lain di belakang layar yang kerjanya jauh lebih kencang dibanding tambang. Mesin itu bukan alat berat di pit tambang, tapi pabrik hilir alumina yang CITA tidak konsolidasikan, melainkan hanya diakui sebagai entitas asosiasi. Nama pabriknya Well Harvest Winning Alumina Refinery, disingkat WHWAR, dan di sinilah rahasia sumber laba CITA mengendap. Jadi begitu investor tanya, laba CITA datang dari mana, jawaban jujurnya bukan lagi bauksit, tapi refining. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Sumber laba terbesar CITA sekarang adalah bisnis hilir, yaitu refining alumina lewat kepemilikan saham di WHWAR yang dicatat dengan metode ekuitas, bukan dari operasi tambang bauksit yang muncul sebagai penjualan dan laba bruto di laporan konsolidasian. Bukti kasarnya gampang. Tahun 2024, laba bruto dari penjualan bauksit ke WHWAR sekitar 1,06 triliun Rupiah. Laba bersih pemilik entitas induk sekitar 2,49 triliun Rupiah. Selisih lebih dari 1,4 triliun Rupiah itu mustahil datang dari efisiensi tambang semata. Motor utamanya adalah bagian laba entitas asosiasi yang nilainya menembus kisaran dua triliun Rupiah. Di kuartal pertama 2025, pola ini makin terang. Laba kotor dari tambang kira kira 300-an miliar Rupiah, sementara bagian laba entitas asosiasi saja sekitar 871 miliar Rupiah. Dengan kata lain, hilirisasi menyumbang laba hampir tiga kali laba kotor operasi inti. Tambang jadi pemasok bahan baku yang penting, tetapi role pahlawan utama di laporan laba rugi sekarang dipegang pabrik refining.

Model bisnis CITA pada akhirnya jadi campuran yang unik antara hulu dan hilir. Secara formal, ruang lingkup usahanya tetap pertambangan dan penggalian bijih logam, seluruh penjualan konsolidasian masih berasal dari penjualan bauksit. Namun secara ekonomi, perusahaan ini lebih mirip holding yang memegang tiket emas ke pabrik alumina. Semua bauksit yang dijual dikirim ke satu pelanggan saja, yaitu WHWAR. Jadi di sisi pendapatan, CITA sepenuhnya tergantung pada satu pembeli. Di sisi laba, CITA juga tergantung pada entitas yang sama lewat pos bagian atas laba entitas asosiasi. Satu nama, dua kali ketergantungan. Kalau WHWAR sehat, CITA kelihatan sangat makmur. Kalau WHWAR batuk, laporan keuangan CITA bisa langsung demam tinggi. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Struktur neraca CITA menggambarkan pergeseran fokus ini dengan sangat gamblang. Total aset konsolidasian akhir 2024 sekitar 7,94 triliun Rupiah. Dari angka itu, investasi pada entitas asosiasi, yang mayoritas adalah WHWAR, sekitar 3,13 triliun Rupiah atau hampir 40% dari total aset. Kas dan setara kas sekitar 1,57 triliun Rupiah, dan naik lagi di kuartal pertama 2025 menjadi sekitar 2,34 triliun Rupiah. Di sisi seberang, total liabilitas hanya sekitar 322 miliar Rupiah, dan utang bank jangka pendek sudah nol. Jadi secara finansial, CITA ini neracanya sangat bersih. Hampir tidak punya utang berbunga, tapi punya tumpukan kas besar dan investasi di asosiasi yang nilainya masif. Dari kacamata kreditor, ini dream company. Dari kacamata investor, ini bikin nyaman di level risiko bangkrut, tetapi sekaligus menuntut pertanyaan kritis, kas dan aset sebesar itu sebenarnya dihasilkan dari aktivitas apa.

Kalau dibedah sisi laba rugi, kelihatan kontras yang lumayan tajam. Penjualan bersih turun dari kisaran 3,29 triliun Rupiah di 2023 menjadi sekitar 2,39 triliun Rupiah di 2024. Artinya, secara volume atau harga jual bauksit, bisnis inti lagi mengecil, bukan mengembang. Margin kotor justru membaik, indikasi ada penyesuaian biaya atau kualitas kontrak yang lebih baik, tetapi itu tetap tidak mengubah fakta bahwa top line menyusut lebih dari seperempat. Di sisi lain, ada beban unik yang justru naik, seperti beban site tidak berproduksi yang tembus lebih dari 120 miliar Rupiah, naik lebih dari dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Artinya, ada area tambang yang masih menyedot biaya tapi belum menghasilkan. Kalau hanya mengandalkan tambang, laba CITA tidak akan pernah setinggi yang tampak di bawah. Penyelamatnya lagi-lagi adalah pos bagian laba atas entitas asosiasi yang meledak dari sekitar 600-an miliar Rupiah di 2023 menjadi kira kira 2,1 triliun Rupiah di 2024.

Begitu masuk ke arus kas, polanya makin jelas. Laba bersih boleh tampil sangat cantik di angka 2,49 triliun Rupiah, tetapi arus kas dari aktivitas operasi hanya sekitar ratusan miliar Rupiah. Rasio kas dari operasi dibanding laba bersih berkisar di sepertiga. Ini tanda klasik mismatch antara laba akrual dan kas murni dari usaha. Namun di arus kas investasi, tiba-tiba muncul angka penerimaan dividen dari entitas asosiasi sekitar 1,76 triliun Rupiah. Jadi laba ekuitas yang diakui di laporan laba rugi sebagian besar memang berubah menjadi kas, hanya saja jalurnya masuk lewat arus kas investasi, bukan lewat arus kas operasi. Secara substansi, ini tetap kas yang bisa dinikmati pemegang saham, tetapi dari kacamata analisis kualitas laba, investor harus sadar bahwa core operation di tambang tidak menghasilkan kas setinggi laba bersih yang tertulis.

Modal kerja CITA pun terlihat sangat likuid, tetapi menyimpan sinyal yang patut diawasi. Kas meledak naik lebih dari dua ratus persen di 2024, piutang usaha justru turun sedikit dan hampir seluruhnya lancar dengan umur jatuh tempo di bawah tiga puluh hari karena hanya berhadapan dengan satu pelanggan besar. Di sisi lain, persediaan naik hampir dua puluh persen menjadi sekitar delapan ratus miliar Rupiah, padahal penjualan turun. Artinya, ada lebih banyak bauksit yang belum berpindah tangan, entah karena strategi penjadwalan pengapalan atau penurunan permintaan bahan baku. Sementara itu, utang bank jangka pendek sudah dilunasi, sehingga struktur liabilitas lebih banyak diisi utang usaha dan provisi imbalan kerja. Buat likuiditas, ini sangat aman. Buat pertanyaan tentang efisiensi operasional, kenaikan persediaan ketika penjualan turun jelas tidak bisa diabaikan.

Kalau fokus dipersempit hanya ke sembilan bulan pertama 2025, sumber laba dominan dari refining makin terang. Sampai akhir September 2025, laba bersih pemilik entitas induk sekitar 2,03 triliun Rupiah, naik sekitar tiga puluh satu persen dibanding periode yang sama 2024. Tapi bagian laba entitas asosiasi sudah menembus sekitar 3,78 triliun Rupiah, naik hampir empat puluh persen. Jadi angka yang diakui melalui metode ekuitas jauh lebih besar daripada laba bersih konsolidasian. Artinya, laba dari WHWAR tidak hanya menutup seluruh beban penambangan, beban penjualan, beban umum dan administrasi, serta pajak, tetapi masih menyisakan laba bersih besar untuk pemegang saham CITA. Operasi tambang sekarang lebih mirip jalur supply chain yang mengalirkan bauksit ke pabrik hilir, sementara generator laba utamanya ada di level pabrik itu sendiri. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau dihitung secara kuartalan, gambarnya lebih dinamis. Q3 2025, laba bersih sekitar 375 miliar Rupiah, turun cukup tajam dibanding Q3 2024 yang mendekati 680 miliar Rupiah. Padahal penjualan bersih di Q3 2025 naik lebih dari dua kali lipat, dari sekitar 308 miliar menjadi sekitar 682 miliar Rupiah. Artinya, aktivitas tambang dan pengiriman bauksit justru lebih ramai. Namun bagian laba dari entitas asosiasi di kuartal ini turun dibanding Q3 tahun lalu, dari kisaran di atas dua triliun Rupiah menjadi sekitar 1,53 triliun Rupiah. Jadi meskipun mining bertumbuh, pelemahan kontribusi laba WHWAR langsung menekan laba bersih. Dari sini kelihatan, sekuat apa pun CITA mengerek volume penjualan bauksit, profitabilitas masih sangat didikte oleh siklus laba pabrik refining.

Risiko konsentrasi ini sangat ekstrem. Dari sisi pendapatan, seratus persen penjualan konsolidasian mengalir ke satu pelanggan domestik, yaitu WHWAR. Dari sisi laba, porsi terbesar bahkan hampir seluruh pertumbuhan laba bersih datang dari pos bagian laba entitas asosiasi, juga WHWAR. Kalau perusahaan ini terkena masalah teknis, regulasi, atau siklus harga alumina yang buruk, CITA akan ikut terguncang baik di top line maupun bottom line. Di atas kertas, nilai investasi CITA di entitas asosiasi naik dari sekitar 3,13 triliun Rupiah akhir 2024 menjadi sekitar 7,11 triliun Rupiah per akhir September 2025, mencerminkan akumulasi laba yang sangat besar di WHWAR. Tapi justru karena porsi aset ini makin mendominasi, dependence risk juga makin dalam.

Valuasi menambah warna kontras antara cerita laba dan cerita kas. Dengan harga sekitar 4.150 Rupiah per saham, kapitalisasi pasar CITA kira kira 16,4 triliun Rupiah. Berdasarkan laba per saham tahun buku 2024 sekitar 629 Rupiah, rasio PER sekitar 6,6 kali. Secara kasat mata ini terlihat murah, apalagi kalau dihadapkan dengan pertumbuhan laba yang melonjak lebih dari dua ratus empat puluh persen dibanding 2023. Rasio PEG kalau dihitung kasar jatuh di kisaran nol koma sekian, level yang biasanya disematkan ke saham growth yang kelewat murah. Namun begitu investor pindah dari rasio berbasis laba ke rasio berbasis penjualan dan kas, nuansanya berubah. Dengan penjualan sekitar 2,39 triliun Rupiah di 2024, rasio harga terhadap penjualan mendekati tujuh kali, angka yang tinggi untuk perusahaan komoditas. Rasio harga terhadap kas dari operasi bahkan diperkirakan di kisaran hampir dua puluh kali. Artinya, saham ini terlihat murah hanya jika percaya penuh pada keberlanjutan laba berbasis ekuitas asosiasi, bukan jika mengukur dari arus kas operasi tambang.

Gambaran yang kurang lebih sama muncul ketika data sembilan bulan 2025 di annualisasi. Laba per saham tahunan tersirat naik ke sekitar 683 Rupiah, membuat PER turun sedikit ke kisaran 6,1 kali. Nilai buku per saham sekitar 2.120 Rupiah, sehingga PBV sekitar 2 kali. Dari sisi earning power, masih kelihatan menarik. Namun rasio harga terhadap penjualan tahunan tersirat tetap berada di kisaran enam kali. Enterprise value dibanding penjualan juga sekitar lima koma sekian kali, mengingat kas yang besar dan ketiadaan utang berbunga. Di satu sisi, pasar memberi premium sekitar dua kali nilai buku kepada perusahaan yang praktis bebas utang dan punya kas besar. Di sisi lain, premi ini sebagian besar berdiri di atas fondasi laba hilir yang sifatnya sangat siklikal dan non kas di level operasi tambang. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari kacamata distribusi kas ke pemegang saham, ceritanya juga dua muka. Dividen tunai yang dibagikan dari laba 2024 kira kira 463 miliar Rupiah, setara sekitar 117 Rupiah per saham. Dengan harga 4.150, dividend yield sekitar 2,8%. Dividend payout ratio sekitar 18 sampai 19%. Artinya, manajemen memilih menahan sebagian besar laba di dalam perusahaan, mempertebal saldo laba ditahan yang sudah menembus kisaran hampir enam triliun Rupiah. Di 2025, dividen per saham naik ke sekitar 328 Rupiah, sehingga yield mendekati 8% di harga tadi, dan payout ratio naik ke sekitar setengah laba tahunan tersirat. Ini jauh lebih menarik bagi investor yang hidup dari dividen. Namun untuk mencapai break even dalam sepuluh tahun murni dari dividen di level harga sekarang, butuh rata rata sekitar 415 Rupiah per tahun. Jadi kalau CITA mau benar benar mengembalikan modal investor lewat dividen dalam horizon sepuluh tahun, perusahaan harus mempertahankan laba tinggi dan menjaga kebijakan pembagian dividen yang cukup agresif.

Untuk investor yang optimis, CITA adalah contoh sukses hilirisasi. Laba melonjak, neraca bersih dari utang, kas menumpuk, dan valuasi laba kelihatan murah. Mereka melihat CITA sebagai tiket murah ke mesin uang WHWAR dan proyek hilir lain seperti Kaltara Power dan Kalimantan Aluminium Industry yang masih berstatus hidden asset. Untuk yang pesimis, ini justru textbook case laba kertas. Laba besar yang sebagian besar non kas di level operasi, bergantung pada satu entitas asosiasi, disandingkan dengan penjualan tambang yang turun dan persediaan yang naik. Untuk yang realistis, CITA adalah perusahaan dengan keamanan finansial yang luar biasa, tetapi dengan kualitas laba yang harus selalu diawasi dan dengan risiko konsentrasi pelanggan yang tidak bisa dianggap remeh.

Buat investor yang nyangkut atau lagi mempertimbangkan masuk, kuncinya ada di cara memandang CITA. Kalau yang dicari adalah pure play tambang bauksit dengan korelasi ketat ke harga komoditas dan volume ekspor, CITA sudah bergeser jauh dari situ. Perusahaan ini lebih cocok diperlakukan sebagai proxy ke bisnis refining alumina dan ekosistem hilirisasi aluminium yang dimiliki grup. Sumber laba terbesar datang dari situ, bukan dari tanah yang digali. Tambangnya penting sebagai pengumpan bahan baku, tetapi mesin uangnya ada di pabrik hilir yang CITA tidak konsolidasikan. Selama investor sadar bahwa yang dibeli adalah aliran laba ekuitas dari entitas asosiasi, bukan kas operasi tambang murni, maka ekspektasi bisa disetel lebih realistis dan keputusan investasi jadi lebih jernih.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADMR rise of aluminium 2026. $CITA $ADRO

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TIRT $CITA $NCKL

$BUMI

Apakah bumi sangat murah dengan akuisisi jubilee, laman, wolfram dan lain lain?
#justmy2cent

Artikel ini saya buat karena otak saya ga nyampe untuk menilai bumi adalah investasi yang menarik, setiap minggu banyak orang nge bom wa dan tele saya dengan mengatakan bumi murah, bumi to the moon, bumi ke surga dan lain lain.

Akhirnya saya memutuskan untuk melakukan riset singkat tentang dasar price to hope ratio BUMI

Pertama, banyak orang mengatakan bahwa jubilee mining adalah hidden gems dari BUMI, namun apakah demikian?

bisa diliat di gambar pertama, Kepemilikan BUMI dalam jubilee adalah 38%, artinya semua laba jubilee tidak akan bisa di konsol, dan laba dari jubilee hanya akan masuk ke laba atas entitas asosiasi.

Namun tidak masalah, selama laba jubilee mlabak mlabak, harusnya kita tidak mempertimbangkan masalah sepele ini, ada bbrp orang yang mengatakan bahwa cadangan jubilee ada di angka 2 jt troy once.

masalahnya angka 2 jt troy ounces ini menurut saya aga baseless, karena belum ada proven reserve yang di publish, itu menandakan tambang jubilee masi dalam tahap exploration, sehingga masi mungkin aga lama sampai bisa menghasilkan.

klaim 2 jt troy ounce ini diambil dari website jubilee "The goldfields of Croydon were known to be among the most prolific and highest grade sites in Australia. Historic production is estimated to have been in the region of 1.9 million ounces of bullion."
namun ini adalah klaim historis.

kalau berdasar pada earning call pembicaraan antara pak Norman Choong dan Direktur BUMI pak Andrew Beckham, dikatakan bahwa jubilee di ekpetasikan akan memproduksi 25,000 troy ounces saat sudah berjalan.

saya belum bisa mengestimasikan laba dari 25,000 troy ounces itu berapa, karena tidak ada data terkait kadar emas, dan detail detail lainnya.

tapi jika kita berharap optimis dan menggunakan cost variable dari tambang wolfram di jubilee, bisa dikatakan tambang jubilee akan memberikan revenue sebanyak 90 jt usd atau 34 jt usd ebitda.

atau ebitda sebesar 566 milyar.

Kedua kita bahas Wolfram yang sudah diakuisisi sepenuhnya oleh bumi, Sebelum bahas laba, kita bahas dulu proven reserve dari wolfram.

ada 2 jenis reserve yang ada di wolfram

Mt carlton reserve dengan kadar 1,2 g / ton dan proven sebesar 362 k troy ounces emas.
Crush creek reserve dengan kadar 2,2 g / ton dan proven sebesar 125 k troy ounces emas.

dan ada cadangan lainnya
emas di kadar 0,9 g / t dengan cadangan 300k troy ounces
perak 19 g / t dengan cadangan 10,4 million ton
tembaka 6,000 ton

kalau berkaca ke puncak produksi wolfram, maka potensi revenue bumi akan menjadi besar

Tahun Puncak (FY2016): Mt Carlton mencapai produksi 80.000 โ€“ 87.500 oz Emas Ekuivalen (AuEq) per tahun.

namun kita tak harus mendasari perhitungan revenue tahunan dari historis, kita pakai cara yang lebih pasti, yaitu pembicaraan antara Christopher Fong dan Norman Chong, yang mengatakan bahwa target bumi di akhir 2026 adalah menjalankan wolfram pada kapasitas 50,000 troy ounces.

Dengan asumsi asp emas ada di angka rerata 3 bulan ( 3,800 usd / oz ) maka potensi pertambahan revenue bumi dari wolfram ada di angka 190 jt usd, mengasumsikan margin ebitda 40%

maka ebitda yang terkonsol dari wolfram ada di angka 76 jt usd.

Perlu di ingat bahwa, cadangan 300k troy ounces dengan kadar 0,9 g / t ini belum tentu ekonomis , karena kadar yang begitu kecil, kecuali BUMI melakukan cross subsidy dari perak yang tergali juga.

dan yang ketiga, Laman mining, posisi BUMI pada laman mining ada diangka 45%, nah artinya tidak semua laba dari laman mining bisa di konsol apabila bumi tidak menambah porsi kepemilikan mereka, saya berspekulasi, aksi korporasi bumi kedepannya adalah melakukan konsolidasi dari Laman Mining, karena dalam PUBEX BUMI dikatakan BUMI ingin bergerak pada downstreaming alias hiliriasasi, dan Laman Mining ini roadmap hilirasasinya sudah beres hampir 90% hanya kurang dana sebesar 22 triliun untuk bangun refinery alumina.

Nah sebelum ngomongin aluminanya, kita bahas dulu Laman mining ini tentang tambang apa sih? dan berpotensi memberikan laba sebesar apa pada BUMI.

Laman mining ini adalah perusahaan bauksit di kabupaten Ketapang, dengan jumlah cadangan bauksit sebesar 30 juta ton, btw $CITA jg proses bauksit dan lagi dalam proses hilirasasi bareng $ADRO dan PT Kalimantan Alumunium.

jumlah cadangan bauksit 30 jt ton jg akan di ekpansi menjadi 50 jt ton, asumsi ini berasal dari percakapan antara pak Norman Chong dan Andrew Chang.

dan kemungkinan besar hasil dari bauksit ini akan digunakan untuk memberi makan Refinery Alumina mereka.

kalau kita asumsikan BUMI dapat mengoperasikan Laman Mining di angka 3-4 mtpa, maka Laman mining dapat menghasilkan 2-3 mtpa washed bauxite yang bisa di pakai untuk memproses 1 mtpa alumina.

Yang jika alumina itu dijual di pasar dengan asp 350 usd, maka potential tambahan revenue dari laman mining adalah 350 juta usd alias 5 triliun, kalau asumsikan ebitda 28%, maka ebitda yg terkonsol di bumi ada diangka 100 juta usd alias 2 triliunan.

Yah jika kita mengkonsolidasikan semua hasil diatas, mungkin BUMI skrg dihargai di pe 30x-40x
apakah masi murah?

ya mungkin murah untuk mereka yang mengejar narasi.

saya tetap stay dengan kepercayaan investasi saya pada LOPI dan ZYRX

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@usernamedani $CITA TP 50.000

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Saya waktu itu cukup puas memanfaatkan momentum hyper-growth $WIFI karena all-in (walaupun agak telat). Sayangnya saya tidak memanfaatkan momentum hyper-growth $INET dengan baik.

Tapi tetap bersyukur.. cuan terbesar kedua saya setelah WIFI adalah INET.

Terakhir saya TP INET dan INET-W waktu INET di 460 an.. siapa sangka bisa setinggi ini. Karena memang waktu itu saya sudah menyimpulkan bahwa INET overvalue bahkan dengan justifikasi hyper-growth.

Tugas saya sekarang adalah menghitung ulang potensi hyper-growth INET, jika masih menarik saya akan masuk dengan Buy on Weakness (BOW) dan juga saat orang2 sedang tidak melirik INET.

Saya sebenernya sadar INET akan hyper-growth.. tapi se hyper-growth apa? Itu yg saya blom ngeh.. kalau dari postingannya om @teddyed sepertinya hyper-growth INET akan lebih cepat daripada yang ada di otak saya.. net income akan ke 1T? Wowwwww..

Temen2.. kalau ada perusahaan lain yg labanya berpotensi hyper-growth.. info-info ke saya yah.. ๐Ÿ˜๐Ÿ˜ kalau dari saya sih ada yg labanya berpotensi fast growth.. tapi PER masih murah, dividen masih tinggi yaitu $CITA, tapi nggak bakal sehyper growth WIFI dan INET ya.. bahkan mungkin harganya gk akan multibagger, tapi kalau bagger dalam waktu setahun kalau beli dari harga terakhir.. Hmm mungkin bisa.. ๐Ÿค” (dengan nada tidak yakin ๐Ÿ˜‚)

Saya lihat ada beberapa story, mulai dari smelter baru, pembangkit baru, potensi kenaikan harga aluminium, potensi tambahan produksi bauksit, dan potensi hidden di WHW yg mungkin bisa meningkatkan dividen WHW ke CITA. Terima kasih temen saya penunggu CITA @Devvkt udh berbagi insight di CITA ๐Ÿ™.

DYOR (harap riset sendiri), bukan ajakan jual-beli-hold, untung-rugi makan sendiri, tidak menerima segala komplain kerugian.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Maraknya booming ai dan ev membuat permintaan aluminium dan energi makin berlipat kedepan


Prospek Aluminium di Era AI & EV

Berdasarkan dinamika tersebut, berikut beberapa poin prospek (dan tantangan) untuk aluminium ke depan:

โœ… Peluang / Faktor Pendukung
โ€ข Permintaan aluminium sangat tinggi, terutama dari sektor yang tumbuh cepat: data center AI, infrastruktur digital, komponen pendingin/struktur server, dan kendaraan listrik. Ini bisa mendongkrak harga dan volume produksi aluminium.
โ€ข Karena aluminium dipakai luas untuk komponen ringan di EV, serta rangka, struktur, dan pendingin di pusat data โ€” maka penetrasinya bisa terus meningkat dalam 5โ€“10 tahun ke depan.
โ€ข Bagi negara produsen aluminium atau negara dengan sumber daya bauksit dan kapasitas smelting besar โ€” ada peluang besar untuk ekspansi dan memanfaatkan lonjakan permintaan global.

โš ๏ธ Tantangan / Risiko
โ€ข Produksi aluminium sangat boros energi โ†’ butuh listrik murah & stabil. Jika listrik mahal atau sulit didapat, smelter jadi sulit beroperasi efisien.
โ€ข Industri aluminium domestik di negara dengan listrik mahal bisa struggle โ€” seperti di AS saat ini, banyak smelter tutup atau produksi sangat terbatas.

https://cutt.ly/OtynP2KT


$CITA $ADMR $AADI

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Karena saya tidak menguasai analisa teknikal, bandarmologi, dan logi2 yang lain, porto saya disusun murni dengan pendekatan fundamental saja.

Meskipun begitu, sangat mungkin secara ga sadar (ga disengaja), ada kaedah2 dari metode lain yang terpakai juga.

$CITA $SMSM $STAA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Jakarta, CNBC Indonesiaย โ€” Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mengumumkan daftar perusahaan tercatat yang mengalami perpindahan papan perdagangan. Mengutip keterbukaan informasi BEI, ada sebanyak 20 emiten yang mengalami perubahan kategori, yang terdiri dari 11 emiten naik ke papan utama dan 9 emite...

www.cnbcindonesia.com

www.cnbcindonesia.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CITA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$NCKL $CITA , come 'on wake up, u are Giant! don't sleep like Baby...

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CITA apakah berpengaruh ke saham yang lagi downtrend
tag $AADI $TPMA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

gk usah sok2an naik lu $CITA.. begaya.. turun lagi sana.. katanya mau ke MA200? Tunggu gw, gw masih jalan2 ke emiten lain dulu..

DYOR, disclaimer on..

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$NCKL anaknya $CITA bang...Harita grup dengan segala kontroversinya

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TIRT barang langka ga ada yang mau jual, soalnya udah ganti bisnis dan di waktu mendatang bakal jadi bagian dari ekosistem terintegrasi Harita group bareng $NCKL $CITA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

โ€œKu guyur terus tanpa henti, 24 hours a dayโ€ฆ๐ŸŽค๐ŸŽถ๐ŸŽธโ€ -Harita Kencana Sekuritas x JKT48

๐Ÿคข๐Ÿคข๐Ÿคฎ๐Ÿคฎ๐Ÿคฎ๐Ÿคฎ

$CITA

2013-2025 Stockbit ยทAboutยทContactHelpยทHouse RulesยทTermsยทPrivacy