4,090

-20

(-0.49%)

Today

207,000

Volume

291,066

Avg volume

Company Background

Pada awal pendiriannya tahun 1992, CITA bernama PT Cipta Panel Utama. Kemudian, pada tahun 2002 Perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham ‘CITA’. CITA terus berkembang, pada tahun 2005 CITA merambah bidang usaha baru yakni pertambangan bauksit, melalui penyertaan saham pada PT Harita Prima Abadi Mineral. Sejalan dengan adanya perkembangan bidang usaha pada 2 Mei 2007, CITA mengubah nama Perusahaan dari PT Cipta Panel Utama Tbk menjadi PT Cita Mineral Investindo Tbk. Sejak resminya perubahan nama Perusahaan, CITA dan entitas anak semakin dikenal sebagai salah satu produsen bauksit terbesar d... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CITA Guys jangan terlalu koar-koar ya streaming saham ini, biar gak ada yang tau untuk sementara waktu, Kasih waktu saya dca around 5 juta/bulan🙏, kalian juga mau nambah muatan kan?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CITA bagi para penempuh jalan panjang dan sunyi 😇 .... alias b*****t meneng2 tok, gok !

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Glencore Genggam 7,19% NCKL

Perusahaan tambang dan trader komoditas global, Glencore, tercatat memiliki 7,19% saham Trimegah Bangun Persada ($NCKL), berdasarkan data KSEI per 25 September 2025. Sebelumnya, Glencore belum masuk dalam daftar pemegang saham lebih dari 5% di NCKL per akhir Agustus 2025. Selain di NCKL, Glencore sebelumnya telah bekerja sama dengan grup Harita melalui kepemilikan sebesar ~31,68% di Cita Mineral Investindo ($CITA).

[Sumber: KSEI, Bloomberg]

------
Stockbit Sekuritas

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@ekafirmansyah542 pasti dong tp ga sebesar labanya, kalau dsni kurleb 40% dr laba jadi deviden. tp melihat dari tahun 2024 itu bahkan lebih dr 50% menjadi deviden yg otomatis jd uang masuk ke perusahaan. oh ya nama perusahaannya WHV $CITA invest 30%, perusahaan ini menjalankan usaha smelter yg marginnya sangat gede ya. ini salah satu program pemerintah dulu yg bikin negara cuan gede. tp emg modalnya gede jg. bisa liat sendiri semua perusahaan yg punya smelter labanya naik tajam setelah smelter beroperasi.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@RikoWandank Initial asset 180M, bisa ada kemungkinan ditambah sewaktu waktu karena kemungkinan besar aset kapal nya ada yang bakal dipake buat angkut hasil tambangnya $NCKL $CITA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

1. $CITA invest di smelter dimana dia hanya sebagai pemegang saham biasa dan cm sekitar 30%an (lupa tepatnya tp under 50%) nah keuntungan perusahaan tsb diakui sebagai untung lain² tp pendapatan tidak diakui karna tidak konsolidasi.
2. Fundamentalis liat aja saham yg diperjualbelikan sangat rendah yg berarti pemegang sahamnya sangat loyal. dari jaman covid udh mantau ini saham jd buat shorterm sangat tidak rekomen.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CITA
Buat holder saham ini butuh jawaban dong dari pertanyaan berikut :
1.Kenapa laba bersih lebih besar dari Revenue(Jual aset kah)?
2.Sebenarnya ini Gorengan atau memang Fundamentalis?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CITA gmn kak?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@Mavelic319 $TIRT ganti lini usaha jadi shipping, Harita group (grup yang sama yang punya $NCKL $CITA) mau inject aset lumayan gede di sini

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@Tommyandik betul.

dan untungnya, dari alumina, ADMR akan dapat dari $CITA

dan untuk batubara, akan dapat dari $AADI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$WINR saya beli saham ini berdasarkan analisa "KAYAKNYA" Nii saham bakal ke 200..

setelah beli malah nyangkut, turun terus, hati gelisah, pikiran tidak tenang, pengen cepat kaya, ndak karuan makan, maunya cacing cacing naga naga, tapi malah naganya yang cacingan... eits itu pikiran para apestor yang tidak tau saham apa yang mereka beli.. banyakin literasi, jangan termakan omon omon fear tidak jelas..



🤣🤣🤣🤣

tag emiten tahan banting $CITA ,, saham kayak kuburan $FPNI

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

JAKARTA – Glencore International Investments Ltd. dilaporkan membeli 4,5 miliar lembar saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), atau yang lebih sering disebut Harita Nickel.
Transaksi ini tercatat dalam data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Selasa (23/9). Difasilitasi Citibank N.A., Gl...

www.idnfinancials.com

www.idnfinancials.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Yukkk $NCKL susul saham $CITA
Kalau bisa lampau deh😍

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Catatan Pribadi. Kamis, 25 September 2025
Kata kunci: Harita Group

Menuju $NCKL 3000 bersama Harita dan Glencore 🚀

$CITA $TIRT

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Hype Emiten. Kamis, 25 September 2025
Kata kunci: Glencore

Glencore membeli ±7% saham $NCKL

Mereka juga ada di $CITA

$TIRT

ga sabar nunggu RUPS $TIRT . punya harga bawah sebelum bigfund masuk adalah kunci porto full ijo 😁

lets goo team oppa lim garis keras, ALL IN!

$NCKL $CITA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Jakarata, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan nikel raksasa RI,Trimegah Bangun Persada (NCKL) atauHarita Nikel, kedatangan investor baru asal Swiss. Raksasa pertambangan dan perdagangan komoditas asal Eropa Glencore diketahui mencaplok 7,19% saham milik konglomerat Lim Hariyanto Wijaya Sarwono...

www.cnbcindonesia.com

www.cnbcindonesia.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CITA asing via JP Morgan keep accumulating. Domestik, ajaib sekuritas mulai aktif juga collect (kayake saya tahu mrk hehe). Sementara AF seperti biasa terus guyur liquidity demi naikin free float. Kita lihat apakah mrk bisa menahan sampai lapkeu Q3 ini keluar.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@ahmadfaysal797 yaelah lu masuk sini lagi 🤣🤣, turun pasti kek $CITA 🤣🤣🤣🤣

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CITA sudah mulai hijau, saya merasa terpanggil harus muncul

#merahkan

Belajar ALUMINIUM #3 - Valuasi

Setelah dua artikel sebelumnya sy bahas soal hilirisasi dan kolaborasi yg bisa teman-teman simak pd post berikut:
#1 - Hilirisasi: https://stockbit.com/post/21150597
#2 - Kolaborasi: https://stockbit.com/post/21160353

Kali ini sy coba melihat “angka” di balik story aluminium Indonesia. Karena tanpa angka, semua story hanyalah narasi. Dengan angka, sy bisa menilai apakah peluang yg terlihat sepadan dgn risiko yg diambil. Berikut ini sy jabarkan potensi value untuk masing-masing pemain:

$ANTM

Saat ini laba ANTM masih didominasi emas dan nikel. Kontribusi bauksit–alumina relatif kecil. Namun proyek SGAR Mempawah (PT Borneo Alumina Indonesia - BAI, JV INALUM 60%-ANTM 40%) berkapasitas 1 juta ton per tahun Smelter Grade Alumina (SGA) adalah opsi pertumbuhan jangka menengah.

Kalau pabrik ini beroperasi penuh, potensi angkanya cukup menarik. Dengan asumsi konservatif harga SGA hanya US$300/ton dan net margin 15%, total laba bersih bisa sekitar US$45 juta per tahun atau kira-kira Rp720 miliar kalau menggunakan kurs Rp16.000 per dollar.

Karena porsi ANTM 40%, bagian laba bersih ANTM sekitar Rp288 miliar per tahun atau setara tambahan Rp11,9 per lembar saham. Ini skenario “pesimis” dengan asumsi harga dan margin paling rendah. Dalam skenario optimis, jika harga SGA naik ke US$350/ton dan net margin bisa 25%, maka laba bersih bisa mencapai sekitar US$87,5 juta per tahun atau sekitar Rp1,4 triliun.

Porsi ANTM 40% menjadi Rp560 miliar per tahun atau tambahan Rp23,3 per lembar saham. Angka ini akan lebih terlihat ketika SGAR ramp-up penuh. Artinya, SGAR adalah “hidden option” yg bisa memperkuat margin ANTM di luar EMAS & nikel. Dalam valuasi, tambahan laba ini pd harga saham Rp3.470/lembar saat ini memang belum besar. Potensi upside hanya sekitar 3–6% dr harga sekarang.

Tapi kalau ramp-up sukses dan harga alumina menguat, kontribusi midstream ini mungkin bisa jd faktor pembeda ANTM dibanding beberapa tahun lalu ketika hanya menjual bauksit mentah. Dan bisa sj kejadian seperti ini menimpa emiten BUMN lain dgn story Rare Earth Elements seperti TINS https://stockbit.com/post/20440936.

$CITA

CITA lewat kepemilikannya 30% di WHW sudah jd “cash machine” nyata. Berdasarkan laporan 2024, bagian laba entitas asosiasi yg dibukukan kerabat NCKL ini mencapai Rp2,1 triliun, yg jika dibalik berarti laba bersih WHW sekitar Rp7 triliun dengan margin super tinggi.

Untuk proyeksi ke depan, kita pakai asumsi konservatif agar lebih realistis. Kapasitas tetap 2 juta ton/tahun SGA, harga SGA US$300/ton dan margin bersih 30% yg mana angka ini lebih rendah dr 2024.

Dari sini laba bersih total WHW US$180 juta per tahun atau sekitar Rp2,88 triliun (kurs Rp16.000 per dollar). Porsi CITA 30% menjadi sekitar Rp864 miliar per tahun. Dengan 3,96 miliar lembar saham, ini setara tambahan EPS Rp218/lembar hanya dr WHW dalam kondisi pasar normal, bukan harga puncak seperti sebelumnya.

Selain WHW, CITA jg punya eksposur hilir lewat kepemilikan 12,5% di PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) - smelter aluminium primer raksasa milik ADMR di Kaltara. Fase pertama targetnya 500 ribu ton/tahun aluminium ingot, fase penuh 1,5 juta ton/tahun.

Dengan asumsi konservatif harga aluminium US$2.400/ton, biaya produksi US$1.600/ton, margin bersih sekitar US$500/ton, laba bersih KAI fase penuh bisa mencapai US$750 juta per tahun atau Rp12 triliun. Porsi CITA 12,5% memberi tambahan laba sekitar Rp1,5 triliun per tahun pd ramp-up penuh (mungkin 2026 ke atas). Jika skenario ini tercapai, kontribusi KAI saja bisa menambah EPS sekitar Rp379/lembar untuk CITA.

Jika kita gabungkan keduanya , WHW (midstream) dan KAI (downstream), potensi laba bersih yg bisa dinikmati CITA dalam kondisi penuh berada di rentang RRp2,36 triliun hanya dr dua entitas ini. Dengan 3,96 miliar saham, total EPS tambahan bisa sekitar Rp597/lembar. Dengan harga saham saat ini Rp4.100/lembar, valuasi pasar seolah baru menghargai CITA dr bisnis yg berjalan sekarang (WHW), belum sepenuhnya mencerminkan potensi KAI.

Jika investor memberi P/E konservatif 8x untuk tambahan laba ini, fair value tambahan sebesar Rp4.776. Artinya di sekitar harga sekarang, CITA sebenarnya masih menawarkan “opsi pertumbuhan” besar di hilir aluminium lewat KAI, di atas bisnis alumina yg sudah matang di WHW.

Secara sederhana, WHW adalah mesin kas CITA yg sudah terbukti. KAI adalah opsi besar yg baru akan terasa setelah ramp-up penuh. Dengan dua eksposur ini CITA jd salah satu sedikit emiten BEI yg punya “full chain exposure” bauksit–alumina–aluminium.

Investor yg sabar menunggu 2026 bisa mendapatkan CITA bukan hanya sebagai midstream player, tapi juga pemegang saham smelter aluminium primer terbesar di Indonesia.

$ADMR

Kalau bicara ADMR, banyak orang masih menganggapnya “hanya” sebagai penambang batubara metalurgi. Padahal kisah yg sedang dibangun ADMR jauh lebih besar. Mereka sedang menjadi tulang punggung proyek smelter aluminium terbesar di Indonesia, lewat PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) di Kaltara.

Kekuatan ADMR bukan hanya sebagai pemilik mayoritas KAI (65%), tapi jg karena mereka punya sumber energi sendiri berupa batubara metalurgi high-grade yg memang cocok untuk industri metal. Ini artinya mereka bisa memasok bahan bakar pembangkit captive untuk KAI dgn biaya rendah, sesuatu yg sangat menentukan dlm industri smelter aluminium yg super boros listrik.

Dari sisi laporan keuangan FY2024, ADMR sudah menunjukkan kinerja solid. Pendapatan sekitar US$1,15 miliar atau Rp18,3 triliun, laba bersih US$434,8 juta atau Rp6,9 triliun, margin bersih 38%, dan EPS real Rp169,29/lembar. Semua ini masih murni dari bisnis batubara metalurgi tanpa kontribusi signifikan KAI.

Sekarang kita coba memproyeksikan bagaimana kinerja KAI jika sudah penuh jalan. Dari hitungan sebelumnya kita sudah hitung bahwa laba bersih KAI bisa US$750 juta per tahun atau sekitar Rp12 triliun. Karena ADMR memegang 65% KAI, porsi laba bersih yg bisa dinikmati adalah US$487,5 juta atau sekitar Rp7,8 triliun per tahun.

Kalau kita gabungkan dengan laba bersih ADMR saat ini (Rp6,9 triliun FY2024), total laba bersih ADMR berpotensi mencapai Rp14,7 triliun per tahun saat KAI jalan penuh, mungkin sekitar 2026-2027. Dengan jumlah saham 40,88 miliar lembar, ini setara EPS proyeksi Rp360/lembar (dibanding EPS FY2024 Rp169,29/lembar).

Valuasinya jd menarik, krn dengan EPS proyeksi Rp360/lembar dan harga saham ADMR sekarang Rp1020/lembar, pasar seolah baru menghargai ADMR dr bisnis batubara metalurgi sekarang, belum memasukkan KAI. Kalau investor memberi P/E konservatif 8x pada EPS proyeksi itu, nilai wajarnya sekitar Rp2.880/lembar. Jadi ADMR sekarang punya “hidden option” yang jelas, dr penjual batubara metalurgi jd pemilik 65% smelter aluminium terbesar di Indonesia plus pemasok energinya.

Disclaimer:
Catatan ini adalah refleksi pengetahuan penulis tentang industri aluminium yg diperoleh dr berbagai sumber umum. Bukan info A1. Dan catatan ini jg bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Segala kerugian sebagai akibat penggunaan informasi pada tulisan ini bukan menjadi tanggung jawab penulis. Do your own research.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@VarelJoanK saya senang invest di harita karena kasih dividen yield bertumbuh.. khususnya ade $CITA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Semoga apa yang di $CITA -citakan akan terwujudkan! Menyusul $NCKL yang duluan.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CITA saatnya aku muncul 😁

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CITA AF uda di kiri ya hari ini?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CITA Info LK Q3 kapan keluar yak?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@Gdes1986 $NCKL mcap 60T, float 15%.. barang di market juga pasti kering, siapa yang bisa ngangkat kalau bukan pengendali?
meanwhile glencore bukan active fund plus harita belum ada agenda apa2 dalam jangka pendek... 2 Tahun mungkin baru kerasa, sama kayak $CITA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Kisah Glencore di $NCKL aslinya tidak mengagetkan.

Kenapa demikian? Ya karena Glencore sebenarnya sudah berhubungan erat dengan manajemen Harita.

Salah satu perusahaan tambang Harita yang bermain di Bauxite, alias $CITA juga sudah mendapatkan investasi langsung dari Glencore di tahun 2019 dan juga 2020.

di akhir tahun 2019, Glencore membeli 18% saham $CITA
di awal tahun 2020, Glencore meningkatkan lagi investasi di CITA dari 18% menjadi 30.21%
dan sampai saat ini, ada kenaikan lagi dari 30.21% menjadi 31.68%

Bukannya apa, kalau kita liat dari perspektif yang lebih luas, keberanian Glencore untuk investasi di tambang -tambang milik Grup Harita, menandakan bahwa Harita sendiri adalah Konglomerasi yang manajemennya sangat mengedepankan Good GCG.

Bravo NCKL.

Read more...

1/3

testestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DADA $CITA $FPNI
greget banget lihat IHSG bulan ini

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CITA 320ribu lembar sdh kekumpul so far. 180ribu lagi to go. Terimakasih AF yg udh kasih harga murah 😊

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy