Volume
Avg volume
PT Bayan Resources Tbk (Perseroan) atau Bayan Group merupakan produsen batubara semi-soft coking, subbituminous dan bituminous berkadar belerang rendah yang ramah lingkungan. Perseroan memadukan operasional pertambangan, pengolahan serta logistik melalui anakanak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha, mulai dari pertambangan, pengelolaan jasa pelabuhan, pengangkutan, kontraktor dan jasa sewa alat-alat.
$BYAN 08 May 25
Shareholder : Low Tuck Kwong
Type : Local
Bought : +28,800 (0.00%)
Current : 13,392,761,970 (40.18%)
Previous : 13,392,733,170 (40.18%)
$BYAN se ideal ideal nya perusahaan, kalau harga kemahalan apa yg diharapkan selain impian masa depan 😁
coba di simulasi semua nya naik 100 % apakah jadi murah? tentu saja tidak. artinya super kemahalan
@NasrulKholiq PER $BYAN 42 vs PER $ITMG ndak sampai PER 10. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
$BYAN LK Q1 2025: Perusahaan Coal dengan Laba Terbesar di IHSG
Lanjutan dari diskusi sebelumnya tentang perusahaan coal dengan laba terbesar di IHSG di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
BYAN berhasil mengalahkan laba $ADRO yang selama ini jadi perusahaan laba coal terbesar di IHSG. ADRO tergeser karena spin off $AADI. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Saya lihat jarang banget user Stockbit bahas BYAN. Kalau kita bongkar laporan keuangan BYAN sampai ke akar-akarnya, kita akan ketemu perusahaan tambang batubara yang bukan cuma untung besar, tapi juga rapi, hemat, dan punya fondasi bisnis yang sangat kuat. Laba bersih Q1 2025 tercatat USD 217,91 juta—naik tipis 3,5% dari tahun sebelumnya. Tapi jangan salah, meski kelihatannya naiknya pelan, ini dicapai di tengah kondisi ASP batubara global yang lagi tertekan. Pendapatan mereka selama Januari–Maret 2025 tembus USD 890 juta, naik 15,7% yoy. Gross profit masih tebal di USD 315 juta (GPM 35,4%), dan operating profit USD 289 juta. Artinya, perusahaan ini masih bisa mempertahankan margin tinggi walau tekanan harga batubara mulai terasa. Cash cost mereka di 2024 sebesar USD 37,8 per ton, sedangkan ASP FY2024 turun ke USD 61,3 per ton. Dengan spread hampir USD 23,5 per ton, BYAN masih bisa mencetak EBITDA dengan margin mendekati 39%. Ini jauh lebih tinggi dibanding pemain batubara lain seperti PTBA, ADRO, atau HRUM yang umumnya mentok di kisaran 20–25%. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Hal yang sering terlewat adalah kemampuan BYAN menghasilkan arus kas besar yang benar-benar nyata. Cash flow dari operasi (CFO) di Q1 2025 sebesar USD 278,92 juta, meskipun turun 44% dari Q1 2024. Penurunan ini bukan karena kinerja jelek, tapi karena beberapa akun seperti pajak dibayar di muka dan kompensasi DMO belum cair—alias kasnya masih nyangkut, tapi akan masuk kemudian. Capex selama kuartal sebesar USD 50,97 juta, sebagian besar untuk pemeliharaan dan tambahan pengembangan tambang yang sudah ada, bukan ekspansi tambang baru. Dan ini penting—dari total CFO yang masuk, sisa setelah capex alias free cash flow (FCF) masih tinggi di atas USD 227 juta, bahkan setelah mereka membayar dividen jumbo sebesar USD 300 juta dan melunasi utang bank USD 200 juta.
Posisi keuangan BYAN termasuk salah satu yang paling tangguh di sektor batubara. Total kas dan setara kas akhir Maret 2025 sebesar USD 636 juta, sementara utang berbunga tinggal USD 137 juta. Artinya, posisi net cash sebesar USD 498 juta. Mereka bahkan sudah lunasi sebagian besar pinjaman dari Bank Mandiri dan Bank Permata, dan tidak mengambil pinjaman baru. Dengan neraca bersih seperti ini, BYAN punya fleksibilitas sangat tinggi untuk bagi dividen besar sekaligus tetap melanjutkan ekspansi logistik dan operasional. Bahkan, liabilitas total mereka tinggal USD 710 juta (turun 41% dalam 1 kuartal), sementara aset sebesar USD 3,25 miliar. Rasio DER sangat rendah, dan debt-to-equity practically nyaris nol.
Soal produksi dan cadangan, BYAN juga unggul jauh dari banyak kompetitor. Produksi batubara tahun 2024 mencapai 56,9 juta ton, naik 12% yoy. Penjualan 56,2 juta ton, naik 16%. Dan untuk 2025, mereka menargetkan naik lagi ke 69–72 juta ton. Kapasitas logistik mendukung karena haul road sepanjang 101 km dan barge loader baru sudah tuntas awal 2024. Bahkan mereka klaim infrastruktur bisa tampung sampai 80 juta ton per tahun. Cadangan batubara mereka pun sangat besar: 2,03 miliar ton (JORC), mayoritas (83%) berada di kompleks Tabang/North Pakar, sisanya tersebar di South Pakar dan konsesi lainnya. Dengan produksi 70 juta ton per tahun, umur tambangnya masih sekitar 29 tahun. Jadi meskipun dunia makin ngomongin transisi energi, BYAN masih punya runway panjang buat monetisasi aset yang sudah siap ditambang.
Kualitas batubaranya juga kompetitif. Kalori sedang (3984 kcal/kg GAR), abu rendah 4,7% adb, sulfur sangat rendah hanya 0,14%. Ini batubara yang ramah emisi, cocok untuk pasar ekspor seperti Malaysia, Vietnam, dan India. Di sisi penjualan, 80% revenue BYAN berasal dari ekspor, dan pelanggan utama mereka seperti TNB Fuel Malaysia menyumbang lebih dari 12% dari total pendapatan. Satu-satunya beban yang mulai mengganggu adalah DMO—kewajiban penjualan ke dalam negeri dengan harga murah—yang bebannya naik tajam dan membuat akrual DMO di neraca membengkak. Kompensasinya belum cair, dan ini jadi salah satu alasan CFO Q1 turun. Tapi itu hanya masalah timing, bukan manipulasi atau beban struktural. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau dicari-cari kelemahannya, ya pasti ada. Harga batubara rendah kalori (ICI-4) sangat fluktuatif, dan karena volume produksi BYAN besar, setiap penurunan USD 5/ton bisa memangkas EBITDA mereka USD 350–400 juta. Selain itu, beban DMO makin berat sejak aturan kompensasi diperketat. Ditambah potensi tekanan dari pajak karbon dan perubahan status izin menjadi IUPK, maka BYAN harus lebih berhati-hati ke depan. Tapi untungnya, karena struktur biaya mereka sangat rendah dan posisi kas sangat kuat, semua risiko itu masih dalam batas aman.
Jadi kalau dirangkum, BYAN ini perusahaan batubara yang nyaris ideal: produksi besar, cadangan panjang, biaya murah, kas melimpah, utang nyaris nol, EBITDA margin paling tinggi di sektor, dan masih kasih dividen yang lezat. Valuasinya kemahalan. Selama spread antara harga jual dan cash cost tetap di atas USD 15/ton, BYAN akan terus jadi mesin dividen dan generator kas yang agresif tapi terkendali. Kalau kamu masih percaya batubara belum habis masanya—minimal 10–15 tahun ke depan—BYAN ini bukan cuma layak dilirik. Dia pantas dipinang buat tinggal lama di portofolio kalau merasa yakin dengan valuasi mahal. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Harga saham tergantung urusan bandar.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10
Perkenalkan saya Saiful Bachri, mahasiswa Universitas Terbuka yang saat ini sedang melakukan penelitian untuk keperluan karya ilmiah dengan judul "Analisis Penyebab Perilaku Fear of Missing Out (FOMO) Para Investor Ritel yang Mempengaruhi Keputusan Investasi di Pasar Modal Indonesia".
Kuesioner ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang memicu perilaku FOMO, pengaruhnya terhadap keputusan investasi, serta peran media sosial dan komunitas terhadap perilaku tersebut.
Semua jawaban Anda akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian ini.
Mohon mengisi dengan jujur dan sesuai pengalaman pribadi Anda. Terima kasih atas partisipasinya.
Klik link untuk mengisi kuesioner👇
https://cutt.ly/xrzr2O6u
Random tag: $BREN $BYAN $DCII
$BSSR
Saya tidak anti $ITMG.
Bahkan saya juga punya, walopun gak banyak.
Dan juga bukan bermaksud membela BSSR.
Tapi hanya ingin tunjuk kan analisa berdasarkan fakta dan data saja.
Coba analisanya dilebarkan pandangannya.
Tarik dari tahun 2022, puncak kejayaan batubara. Ini murni hanya analisa dari hasil eps saja.
Dan, masing2 udah turun berapa %???🤔🤔🤔
BSSR Q1 25 ini turun 50% an vs Q1 24, itu fakta, tapi coba liat juga dgn Q1 23. Dari Q1 23 ke Q1 24, bssr cuma turun +-7%, shg angka eps Q1 24 masih tinggi, shg sangat wajar skrg turun agak dalam. Krn angka pembanding nya masih gede.
Kalo seandainya di Q1 24 vs Q1 23 hasil BSSR SDH turun sama 65% , maka hasil Q1 25 saat ini juga naik vs Q1 24.🤔😅 Bahkan naiknya lebih banyak (+-28%) vs ITMG saat ini yg naik +-10% an.🤔😅( kalo ya)😅
Sedangkan ITMG dari Q1 23 ke Q1 24 SDH turun duluan 65%, shg eps pembanding di Q1 24 memang SDH rendah, makanya hasil saat ini terlihat cukup baik.🤔
Hal yg sama juga terjadi di $BYAN.
Dan inilah salah satu kelemahan analisa perbandingan YOY, kalo analisnya berkacamata sempit, bisa terkecoh.🤔😅
Hasil ITMG yg relatif lebih baik utk hasil Q1 25 vs Q1 24, tentunya saya juga gembira, walopun cuma punya sedikit.
Dan jgn di kira saya fanatik ke BSSR.
Tapi analisa dan pemaparan data yg konkrit agar lebih objektif, itu yg ingin saya sajikan.
Tentu saja ITMG maupun BSSR sama2 emiten bagus.👍
Yang lebih mengkhawatirkan adalah performa bbrp emiten lain, yg hasil Q1 23 ke Q1 24 SDH turun banyak ( >30%), dan di hasil Q1 25 masih tetap turun tajam ( >30% ) juga.
Saya TDK perlu sebutkan emitennya, bisa di lihat dari data yang saya lampirkan juga.🤔😅
1/4
Bapak/Ibu/ Teman-teman yang terhormat,
Perkenalkan nama saya Darren Kenneth (00000056822), mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis di Universitas Multimedia Nusantara. Saat ini, saya sedang melakukan penelitian untuk tugas akhir program sarjana (S1) mengenai Behavioral Finance.
Berikut merupakan kriteria responden yang dibutuhkan dalam penelitian ini:
1. Merupakan investor saham aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Berikut link kuesioner:
https://cutt.ly/irkZGHnd
Saya ucapkan terima kasih atas perhatian dan waktu yang diberikan.
Hormat saya,
Darren Kenneth
$ITMG
$CUAN
$BYAN
$MPOW
Daily chart.
R 139.
S 104.
Yukkk bantu follow akun ini untuk analisis saham selanjutnya 😉
Random tag: $TPIA $BYAN
$BYAN 07 May 25
Shareholder : Low Tuck Kwong
Type : Local
Bought : +11,200 (0.00%)
Current : 13,392,733,170 (40.18%)
Previous : 13,392,721,970 (40.18%)
$BYAN 06 May 25
Shareholder : Low Tuck Kwong
Type : Local
Bought : +2,400 (0.00%)
Current : 13,392,721,970 (40.18%)
Previous : 13,392,719,570 (40.18%)
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia akan ambil sebagian area $PTBA jika tidak mengerjakan DME Batu bara 🤣🤣
$BYAN $ADRO
Eng ing eng,...
Biarkan data dan fakta berbicara.
-> Secara garis besar, rank berdasarkan NPM dan current liabilitis to Net Profit, tidak jauh berbeda.
-> Ranking berurutan menjadi $BYAN, $ADMR, BSSR, $TPMA, data belum final masih menunggu LK Q12025 GEMS, ITMG, MEDC,
-> Pertanyaan nya apakah ADMR, BSSR, TPMA harganya akan menjadi the next byan? Mengingat valuasi ketiga nya masih cukup Menarik...
Catatan :
-> MBSS dan ENRG kurang menarik,
-> MBSS -> karena lompatan net profit bukan dari core bisnis nya.
-> ENRG -> Ratio hutang to laba bersih tinggi, setelah di cek, DER nya juga tinggi.
->> Disclamer On
1/2
$BUMI $BYAN $PTBA
“Bro, gua ingat tahun lalu lue bilang agar jauhi saham Automotive. Sekarang terbukti terus turun,“ kata Herman tadi saat ketemu di PIK.
Saya senyum aja.
“Terus gimana prospek saham batubara ?" tanya Herman.
“Selama 3 (tiga) tahun kedepan, lue usahakan kurangi saham dari Emiten itu. Lembaga keuangan international Banned pembangkit listrik yang Fuel-nya batubara. Tiga tahun lagi China sebagai Buyer terbesar batubara akan Complete transisi energi. Pembangkit listrik batubara akan di-Shutdown," kata saya.
“Gimana dengan nikel ?" tanya Herman.
“Kebutuhan massal nikel terhenti akibat suksesnya baterai LFP sebagai substitusi nikel. Kelebihan kapasitas Smelter berdampak kepada "jatuhnya" harga secara global. Kalau dari 10 Smelter yang ada di Indonesia, 7 ditutup, itu akan membantu stabilnya harga nikel global. Maklum, Indonesia kan penghasil nikel nomor 1 dunia,” kata saya.
“Pantas saham batubara jatuh kecuali Emiten punya BUMN. Jatuhnya engga begitu besar. Itu karena dapat kontrak jual ke PLN. Yang ekspor, semua "jatuh" Significant. Emiten nikel juga jatuh Significant,“ kata Herman.
Saya senyum aja. Karena sejak tahun lalu Asing sudah Sale Off saham batubara dan nikel.
“Terus gimana ekonomi kita ? Kan, 2/3 devisa dari dua komoditi. Apalagi harga CPO sejak tahun 2024 terus jatuh. Tahun ini juga jatuh,“ kata Herman.
Saya senyum aja.
“Kita harus "pasang Seat Belt" bersiap Crash,“ lanjut saya.
“Gimana dengan kurs Rupiah ?" tanya Herman.
“Mei dan Juni, SRBI jatuh tempo Rp 200 Trilun lebih. Kupon utang luar negeri Juni harus dibayar. Artinya, permintaan USD akan "tinggi" sementara sentimen positif akan ada Cut Fed Rate kembali "memudar". Kedepan akan sangat sulit BI "jaga" IDR. Setidaknya sampai Juni, orang akan lebih baik pegang USD. Tentu Volatilitas IDR semakin lebar,” kata saya.
"Duh, gelap," kata Herman dengan wajah khawatir
Sumber Link Facebook :
https://cutt.ly/frlnvzEe
Terima kasih sudah membaca.
$TSPC saham kesayangan ane
Apakah kamu sudah siap dengan jadi the next $BYAN ?
Kalo sudah siap sudah panas mesinnya langsung terbangkan aja jangan malu2
Membuat ringkasan dengan AI Dua emiten yang terafiliasi dengan orang terkaya nomor 1 RI Low Tuck Kwong mencatatkan kinerja positif selama kuartal pertama 2025. Dua perusahaan itu adalah PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dan PT Samindo Resources Tbk (MYOH).Merujuk laporan yang disampaikan kepada Burs...
katadata.co.id
$PMMP
Daily chart.
R 74.
S 58.
Yukkk bantu follow akun ini untuk analisis saham selanjutnya 😉
Random tag: $TPIA $BYAN
@wenchen83 kita doakan beliau makin kaya. proyeknya semua berhasillll makan enak dan sehat selalu.... ga papa investor investornya makan nasi sama sayur di warteg budget 12000 ... hehehe $BYAN $TRJA $MYOH
$BYAN 05 May 25
Shareholder : Low Tuck Kwong
Type : Local
Bought : +25,400 (0.00%)
Current : 13,392,719,570 (40.18%)
Previous : 13,392,694,170 (40.18%)
$BYAN 05 May 25
Shareholder : Low Tuck Kwong
Type : Local
Bought : +25,400 (0.00%)
Current : 13,392,719,570 (40.18%)
Previous : 13,392,694,170 (40.18%)
Hahaaa sabar tmen2 om @noble paham kalo psp lagi beli sbnernya ini sudah di titik mau ujung finish karena barang sudah mulai menipis coba lihat aja banyak yang sudah mulai ngeh dan simpan barang tinggal tunggu duit dividend ini terakhir keluar siap2 dah ke langit ke 7
Benar ngga om ?
$TSPC
$BYAN
$IHSG
$TSPC seperti pola $BYAN
Dlu saya beli byan karena psp nya beli terus
Dan suatu saat boom naik 10 x lipat
Terus naik terus sampai stock split
Masi ingat masa indah disana
Apakah tempo scan bisa mengulangi story byan yang luar biasa ?
Menurut saya sudah tidak lama nanti akan kejawab kalo psp buyback terus
$IHSG