2,420

+10

(0.41%)

Today

1.02 M

Volume

877,712

Avg volume

Company Background

PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. kegiatan usaha utama Danamon adalah di bidang perbankan yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito dan tabungan, baik dalam mata uang Rupiah maupun asing, serta memberikan pinjaman kepada masyarakat. Kegiatan usaha penunjang Danamon antara lain mencakup menerbitkan surat Utang, menjadi penjamin, melakukan kegiatan anjak piutang, kartu kredit dan bertindak sebagai wali amanat/bank custodian. Sampai dengan Desember 2018 danamon memiliki 1100 kantor cabang dan pusat pelayanan terdiri dari antara lain kantor cabang konvensional, unit Danamon Simpan Pinjam (DSP) d... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Tentang Voluntary Delisting

Request salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Voluntary delisting itu sebenarnya topik yang jarang dibahas padahal penting banget buat investor ritel, apalagi yang pegang saham minoritas. Intinya, voluntary delisting adalah proses di mana sebuah perusahaan memutuskan untuk cabut dari bursa secara sukarela, bukan karena dipaksa oleh BEI atau OJK. Biasanya yang ambil keputusan ini adalah pemegang saham pengendali, dengan alasan macam-macam, mulai dari efisiensi biaya, restrukturisasi, merger, sampai pengen balik jadi perusahaan tertutup alias go-private. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Yang bikin penting, delisting ini bukan sekadar berita biasa. Ada duit dan nasib investor yang ikut dipertaruhkan, apalagi kalau emiten-nya ngasih tender offer atau buyback yang kurang adil. Bedanya sama forced delisting itu seperti siang dan malam. Kalau voluntary, inisiatif datang dari dalam emiten sendiri. Kalau forced, itu karena masalah seperti suspensi terlalu lama, gak lapor laporan keuangan, pailit, atau pelanggaran berat lainnya. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Proses voluntary delisting sebenarnya sudah diatur cukup rapi oleh OJK lewat POJK 3/2021 dan peraturan BEI. Alurnya kira-kira begini

1. Emiten ajukan rencana delisting ke BEI dan OJK, disertai dokumen dan alasan

2. Lalu minta persetujuan lewat RUPS, termasuk dari pemegang saham independen

3. Setelah itu emiten wajib menjalankan tender offer atau buyback saham publik. Harganya harus adil, minimal pakai harga rata-rata 90 hari terakhir

4. Setelah semua dilaksanakan dan surat resmi dari OJK turun, BEI akan mencabut pencatatan dalam waktu maksimal 14 hari kerja

Yang sering jadi pertanyaan adalah apakah harga tender-nya adil. Ini krusial banget, karena itu satu-satunya jalan keluar buat investor publik. Di kasus yang baik, harga buyback bisa dikasih premium besar. Tapi di kasus yang buruk, yang susah disebut voluntary karena dipaksakan ke publik, harga bisa mepet atau bahkan di bawah harga rata-rata pasar. Ini yang bikin investor sering dirugikan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Penentuan harga tender offer dalam voluntary delisting mengikuti ketentuan berikut ini

1. Harga penawaran wajib lebih tinggi dari harga rata-rata tertinggi perdagangan harian selama 90 hari sebelum pengumuman delisting

2. Jika saham disuspensi lebih dari 90 hari, maka dipakai rata-rata tertinggi 12 bulan terakhir

3. Jika saham tidak diperdagangkan (non-liquid), harga ditentukan berdasarkan nilai wajar dari KJPP independen

4. Jika IPO atau right issue dalam 1 tahun terakhir, harga tender offer tidak boleh lebih rendah dari harga aksi korporasi tersebut

5. Harus ada fairness opinion dari penilai independen untuk menjamin bahwa harga tersebut wajar bagi investor publik

6. Harga tender harus diumumkan secara terbuka dan disetujui oleh pemegang saham independen dalam RUPS

Untuk memahami ini, kita bisa lihat beberapa kasus nyata. Yang paling terkenal mungkin AQUA. Tahun 2011, Danone sebagai pemilik mayoritas memutuskan untuk go-private. Prosesnya rapi, dilakukan lewat RUPS, lalu kasih tender offer ke publik senilai Rp500.000 per saham. Padahal, harga pasar saat itu cuma sekitar Rp245.000. Investor minoritas senang karena dapat exit yang sangat layak. Ini contoh textbook bagaimana voluntary delisting dilakukan secara etis dan sesuai aturan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kasus lain yang menarik adalah BBNP, yang delisting pada 2019 karena merger ke Bank Danamon $BDMN setelah MUFG masuk. Ini juga dilakukan secara sukarela karena inisiatif merger berasal dari pemegang saham pengendali. Investor publik diberi tender offer juga, walaupun tidak sebesar AQUA tapi tetap dalam koridor yang wajar.

Bandingkan dengan BRAU. Ini contoh forced delisting yang menyedihkan. Suspensi sejak 2015, gak ada laporan keuangan, gagal bayar utang, dan akhirnya dicabut dari BEI tahun 2017. Gak ada tender offer, gak ada perlindungan buat investor publik. Sahamnya sempat bisa dijual di pasar negosiasi 20 hari sebelum benar-benar dihapus, tapi setelah itu ya sudah, buntung. Sama juga dengan kasus CPGT yang pailit dan langsung disuspensi, lalu delisting paksa tanpa proses buyback.Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Perbedaan paling nyata antara voluntary dan forced delisting itu soal harga dan perlindungan. Di voluntary delisting, investor publik wajib dikasih jalur keluar lewat tender offer dengan harga wajar. Di forced, seringkali gak ada jalan keluar, apalagi kalau saham udah disuspensi berbulan-bulan, yang bisa jual cuma di pasar negosiasi atau malah nggak bisa dijual sama sekali.

Kabar yang beredar minggu ini, katanya akan ada emiten yang melakukan voluntary delisting. Tapi sampai sekarang belum ada pengumuman resmi di keterbukaan informasi BEI. Kalau beneran ada, biasanya dimulai dari pengumuman RUPS, rencana tender offer, atau surat ke BEI dan OJK. Jadi belum tentu fix akan delisting minggu ini, bisa jadi baru rencana awal yang akan dibahas di RUPS.

Intinya, voluntary delisting itu sah-sah saja selama dilakukan dengan transparan dan ikuti aturan main, terutama soal tender offer. Tapi sebagai investor, kita harus jeli. Begitu ada kabar delisting, wajib cek apakah ini sukarela atau dipaksa, ada tender offer atau tidak, dan apakah harga buyback-nya masuk akal. Kalau enggak, ya Nyangkut lama. Contoh $META sudah 1 tahun ndak beres tender offer nya untuk go private.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$ADRO

Read more...

1/7

testestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

*Niat Cari Peluang di Arbitrase Saham $MFIN, Malah Rugi*

MFIN telah mengumumkan rencana akuisisi merger sejak April 2025. Dalam rencana itu MFIN berencana buyback saham di harga Rp3.426 per saham.

Jelang pengumuman prospektus itu harga saham MFIN sempat naik tinggi ke Rp5.000-an per saham karena selaras dengan tren dividen juga, meski yield dividennya rendah.

Setelahnya harga saham MFIN berada di rentang Rp3000 - Rp3200. Artinya beli saat itu, ada potensi cuan pasti dari aksi buyback di harga Rp3400-an per saham.

Sayangnya, dalam prospektus awal tidak disebutkan cara untuk mendapatkan hak buyback. Baru pada keterbukaan di 25-30 Juni 2025, ada detailnya, yakni:
* Hak buyback hanya berlaku untuk pemegang saham hingga 4 Juni 2025
* Menyatakan tidak setuju dalam RUPSLB pada 30 Juni 2025
* Mengisi form buyback

Di sisi lain, dalam RUPS luar biasa MFIN pada 30 Juni 2025, ada sekitar 14,97 juta lembar saham yang abstain dalam RUPSLB. Artinya, ada dana Rp45 miliar dalam saham MFIN yang mengalami floating loss parah saat ini karena tidak mendapatkan hak buyback dan saham MFIN juga terus mengalami penurunan.

Berikut cerita salah satu investor yang mengejar arbitrase di saham MFIN untuk mengurangi risiko dan mendapatkan cuan optimal, tapi malah jadi merugi karena administrasi untuk dapat hak buyback: https://cutt.ly/5rOL9MtJ

$ADMF
$BDMN

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BDMN Laporan Keuangan Bulan Mei 2025: Tipis

Request salah satu user Stockbit di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Laporan keuangan bulanan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) per Mei 2025 kalau diibaratkan sebagai catatan keuangan pedagang bakso langganan kita, Pak Toto, ini terlihat dari luar masih ramai, gerobaknya masih mengkilap, pelanggan masih datang. Tapi kalau kita intip ke dalam catatan keuangannya mulai terasa ada yang nggak beres. Pendapatan memang naik, jualannya makin banyak, tapi keuntungannya nggak nambah, bahkan stok baksonya mulai banyak yang basi dan harus dibuang. Itulah kira-kira kondisi Danamon saat ini, bank yang masih aktif ekspansi tapi mulai memperlihatkan tekanan yang dalam dari sisi kualitas aset dan efektivitas operasionalnya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Secara total aset bank ini mencatat pertumbuhan yang solid. Dari Rp204.1 triliun di Mei 2024 naik menjadi Rp225.9 triliun pada Mei 2025 alias tumbuh 10.6% dalam satu tahun. Ini jelas bukan pertumbuhan yang kecil apalagi di tengah industri perbankan yang sedang diwarnai kompetisi ketat dari bank digital dan pengetatan margin. Pertumbuhan ini ditopang terutama oleh naiknya kredit yang diberikan dari Rp136.7 triliun menjadi Rp148.3 triliun atau tumbuh 8.5%. Kredit ini jadi tulang punggung bank menyumbang 65.7% terhadap total aset. Kalau ini ibarat Pak Toto, gerobak baksonya makin banyak kirim mangkok ke pelanggan, makin banyak utang bakso ke tetangga, tapi belum tentu semua yang makan bakso bakal bayar.

Di sisi lain kas dan penempatan di Bank Indonesia juga naik dari Rp8.7 triliun menjadi Rp9.9 triliun. Ini berarti bank tetap jaga likuiditasnya atau dalam bahasa pedagang selalu sedia kembalian buat pelanggan, jangan sampai ada yang ngamuk karena nggak bisa tukar uang. Tapi yang menarik surat berharga yang dimiliki justru turun dari Rp26.9 triliun menjadi Rp24.6 triliun. Ada kemungkinan Danamon melepaskan sebagian portofolio obligasi dan mengalihkannya ke kredit yang marjinnya lebih besar. Penyertaan modal stabil naik tipis jadi Rp12.7 triliun dan aset lainnya tumbuh 17.6%, naik dari Rp6 triliun ke Rp7.13 triliun. Ini termasuk kategori yang harus diwaspadai karena seringkali menyimpan akun tak produktif yang diklasifikasikan lain lain. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Di sisi liabilitas total kewajiban juga naik dari Rp154.9 triliun menjadi Rp174.4 triliun tumbuh 12.6%, lebih tinggi daripada pertumbuhan ekuitasnya yang hanya 4.6%. Giro tabungan dan deposito sebagai sumber dana utama bank semuanya naik, tapi tetap saja struktur dananya berat sebelah ke deposito. Deposito per Mei 2025 mencapai Rp81.4 triliun atau 46.7% dari total liabilitas, sementara tabungan hanya Rp37.8 triliun dan giro Rp28.9 triliun. Dalam dunia bank ini berarti struktur biaya dananya masih mahal. Sama kayak pedagang bakso yang lebih sering berutang ke rentenir daripada pinjam ke saudara, biaya bunganya tentu lebih tinggi.

Apalagi yang bikin kaget pinjaman antar bank naik tajam dari Rp3.4 triliun ke Rp8 triliun naik 131% dalam setahun. Ini seperti pedagang bakso yang tiba tiba sering minjam duit ke tetangga warung karena omzet hariannya nggak nutup buat belanja daging besok.

Di sisi ekuitas bank ini mencatat kenaikan dari Rp49.2 triliun ke Rp51.5 triliun. Tapi kalau dibandingkan pertumbuhan asetnya ekuitas ini kelihatan makin ketinggalan. Artinya leverage-nya naik. Dalam bahasa bakso si abang bakso punya utang ke pemasok mie dan tahu yang makin besar sementara modal sendiri nggak ditambah tambah. Kalau ada pelanggan yang nggak bayar atau dagangan banyak yang sisa risiko nombok makin besar. Ini terlihat juga dari laba tahun berjalan yang stagnan cuma naik dari Rp1.309 triliun ke Rp1.315 triliun alias cuma naik 0.4% saja. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Padahal pendapatan bunga mereka melonjak. Dari Rp5.92 triliun menjadi Rp8.71 triliun naik 47.2%. Beban bunga naik dari Rp2.15 triliun ke Rp2.56 triliun alias 18.8%. Dengan begitu net interest income alias marjin bunga bersih mereka naik dari Rp3.76 triliun menjadi Rp6.15 triliun naik 63.5%. Ini kalau diibaratkan ke abang bakso jumlah mangkok yang laku dan margin dari tiap mangkok naik banyak.

Tapi kenapa keuntungannya nggak ikut naik. Jawabannya ada di satu akun beban penurunan nilai aset keuangan alias impairment loss. Angka ini naik gila gilaan dari Rp1.08 triliun ke Rp2.30 triliun. Naiknya 113%. Artinya makin banyak utang bakso yang macet, pelanggan yang tadinya bilang, besok saya bayar, Bang, ternyata kabur dan Pak Toto harus pasrah menanggung kerugian. Inilah risiko kredit yang mulai memburuk.

Kenaikan penyaluran kredit tidak diimbangi dengan kenaikan cadangan kerugian yang memadai. CKPN yang dibentuk hanya naik tipis atau stagnan padahal nilai kredit naik hampir Rp12 triliun. Bahkan di neraca coverage CKPN terhadap kredit malah cenderung menurun. Ini berbahaya karena begitu NPL beneran meledak modal bank bisa langsung terkikis. Ditambah lagi fasilitas kredit yang belum ditarik oleh nasabah alias komitmen luar neraca justru turun dari Rp175 triliun menjadi Rp144.6 triliun alias anjlok 17.4%. Ini bisa dibaca dua arah, pertama bank mulai hati hati dan nahan ekspansi, atau kedua pasar dan nasabah korporasi mulai ragu untuk ambil kredit karena ekonomi lesu atau karena trust ke bank berkurang. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Semua itu akhirnya bikin kita harus objektif bilang iya bank ini masih sehat kalau lihat dari ukuran aset, kredit, likuiditas, dan struktur modalnya. Tapi dari sisi kualitas laba, manajemen risiko, dan efisiensi dana bank ini mulai menunjukkan tekanan yang serius. Seperti pedagang bakso langganan kita yang mulai banyak piutang tak tertagih, terlalu sering utang ke tetangga, dan nggak bisa nabung karena margin yang sudah habis buat nutup rugi dagangan basi BDMN juga perlu evaluasi mendalam. Mereka harus perkuat cadangan, tingkatkan efisiensi biaya, perbaiki kualitas kredit, dan ubah struktur pendanaan supaya nggak terlalu tergantung pada deposito mahal. Kalau tidak lambat laun tekanan ini bisa menumpuk dan meledak apalagi kalau suku bunga pasar naik atau ekonomi masuk ke fase krisis.

BDMN memang belum masuk ICU tapi sudah mulai batuk batuk dan kelihatan lemas. Butuh perbaikan gaya hidup finansial. Perlu asupan modal yang sehat, pengawasan kredit yang lebih ketat, dan strategi funding yang lebih murah. Kalau tidak segera ditangani bisa bisa nanti pelanggan lari ke gerobak bakso sebelah yang lebih bersih, cepat, dan lebih murah. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$MFIN $ADMF

Read more...

1/8

testestestestestestestes

$MFIN
Sungguh tragis nasib ritel Mfin ini.😓
Ini semua pihak yg terlibat, $ADMF dan juga $BDMN, juga MUFG, perlu di berikan tatto dan catatan khusus.
Ingat baik2 para ritel akan kasus ini.
Jauh2 dari konglomerasi macem gini.
Pengalaman adalah guru yang Berharga.
Tapi pengalaman orang lain jauh lebih berharga.
Karena yg merasakan sendiri pengalamannya akan terasa sakit.😓

nb, sy TDK punya saham2 itu, cuman turut prihatin aja 🙏

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

MERGER $ADMF x $MFIN: Siapa Cuan, Siapa Nyangkut? Simulasi Konversi & Fakta Buyback!

🔥 MERGER ADMF x MFIN: Dianggap strategi besar oleh korporasi, tapi buat investor ritel bisa jadi mimpi buruk!

Merger antara Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) dan Mandala Multifinance (MFIN) akan efektif per 1 Oktober 2025. Tapi, benarkah ini menguntungkan investor?

🎯 Dalam video ini, kami bedah:
- Rasio konversi saham MFIN ke ADMF
- Simulasi kerugian hingga 50% bagi investor baru
- Fakta lengkap tentang skema buyback yang SUDAH KADALUARSA
- Harga maksimal beli MFIN agar tetap cuan
- Siapa yang untung dan siapa yang bisa nyangkut

⚠️ Jangan beli sebelum nonton ini. Bisa jadi kamu lagi beli Rp1.000 untuk ditukar Rp483!

#MFIN #ADMF #SahamIndonesia #MergerSaham #InvestorRitel $BDMN #MUFG #AnalisisSaham

📌 Jangan lupa LIKE, KOMEN, dan SUBSCRIBE biar gak ketinggalan konten saham selanjutnya!

https://cutt.ly/srOe5lRR

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Coba periksa $BBYB, mungkin $BDMN bisa tergantikan posisinya.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BDMN $BBCA $WIFI

Menganalisis saham yang memiliki fundamental baik, valuasi murah, dan berpotensi multibagger (memberikan keuntungan berkali-kali lipat) adalah impian setiap investor. Ini adalah inti dari strategi value investing. Berikut adalah panduan lengkapnya:

1. Analisis Fundamental yang Baik
Analisis fundamental adalah proses mengevaluasi nilai intrinsik sebuah saham dengan memeriksa faktor-faktor ekonomi, industri, dan keuangan perusahaan.

a. Memahami Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah sumber data utama. Anda perlu fokus pada tiga laporan penting:

Laporan Laba Rugi (Income Statement): Menunjukkan pendapatan, biaya, dan laba bersih perusahaan selama periode tertentu. Perhatikan:
Pertumbuhan Pendapatan: Apakah pendapatan perusahaan terus tumbuh secara konsisten dari waktu ke waktu?
Laba Bersih (Net Income): Apakah laba bersihnya stabil atau meningkat?
Margin Laba: Seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari penjualannya (misalnya, Net Profit Margin).

Neraca Keuangan (Balance Sheet): Menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu titik waktu. Perhatikan:
Aset: Perusahaan memiliki aset apa saja (kas, piutang, persediaan, aset tetap)?
Liabilitas (Utang): Seberapa besar utang perusahaan? Rasio Debt-to-Equity Ratio (DER) yang rendah (biasanya di bawah 100% atau 1x) menunjukkan perusahaan memiliki beban utang yang wajar dan sehat.
Ekuitas: Modal pemilik.

Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement): Menunjukkan bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan kas. Perhatikan Arus Kas Bebas (Free Cash Flow) yang positif dan stabil, menunjukkan perusahaan memiliki cukup kas untuk beroperasi, berinvestasi, dan membayar utang atau dividen.

b. Rasio Keuangan Penting
Gunakan rasio-rasio ini untuk menilai kesehatan dan kinerja perusahaan:

Return on Equity (ROE): Menunjukkan seberapa efisien perusahaan menggunakan ekuitas pemegang saham untuk menghasilkan laba. Angka di atas 10-15% umumnya dianggap baik, lebih tinggi lebih bagus.

Earnings Per Share (EPS): Laba per lembar saham. Cari perusahaan dengan EPS yang terus meningkat.

Dividen Yield (DY) dan Dividend Per Share (DPS): Jika Anda mencari saham yang juga membagikan dividen, perhatikan konsistensi dan pertumbuhan dividennya.

Current Ratio dan Quick Ratio: Mengukur likuiditas perusahaan (kemampuan membayar kewajiban jangka pendek). Angka yang sehat menunjukkan perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

2. Valuasi yang Murah (Undervalued)
Saham yang fundamentalnya baik tapi harganya masih murah adalah kunci. Ini berarti harga pasar saat ini lebih rendah dari nilai intrinsik (nilai wajar) perusahaan.

a. Rasio Valuasi Penting:

Price-to-Earnings Ratio (PER): Perbandingan antara harga saham dengan laba per saham. PER yang rendah (misalnya, di bawah 10-15x) bisa mengindikasikan saham undervalued, terutama jika dibandingkan dengan rata-rata industri atau sejarah PER perusahaan itu sendiri.

Price-to-Book Value (PBV): Perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per saham. PBV di bawah 1x atau mendekati 1x sering dianggap sebagai indikasi saham undervalued, meskipun ini sangat tergantung pada sektor industrinya.

Price/Earning Growth (PEG) Ratio: Rasio PER dibagi dengan tingkat pertumbuhan laba per saham. PEG kurang dari 1 atau lebih rendah dari rata-rata PEG di industrinya bisa menunjukkan saham undervalued dengan pertumbuhan yang bagus.

b. Menghitung Nilai Intrinsik
Ada beberapa metode untuk menghitung nilai intrinsik, salah satunya adalah dengan Discounted Cash Flow (DCF), meskipun ini lebih kompleks dan memerlukan asumsi yang akurat. Metode yang lebih sederhana adalah membandingkan rasio PER atau PBV perusahaan dengan rata-rata industrinya atau pesaing terdekatnya.

c. Menggunakan Stock Screener
Banyak platform investasi menyediakan fitur stock screener yang memungkinkan Anda memfilter saham berdasarkan kriteria fundamental dan valuasi tertentu (misalnya, PER rendah, ROE tinggi, DER rendah).

3. Potensi Multibagger di Kemudian Hari
Saham multibagger adalah saham yang mampu memberikan keuntungan berlipat ganda. Potensi ini biasanya berasal dari kombinasi fundamental yang kuat, valuasi yang murah, dan prospek bisnis yang cerah.

a. Prospek Bisnis yang Cerah

Pertumbuhan Industri: Perusahaan beroperasi di industri yang sedang berkembang atau memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.

Keunggulan Kompetitif (Moat): Perusahaan memiliki keunggulan yang sulit ditiru oleh pesaing, seperti merek yang kuat, paten, skala ekonomi, atau biaya produksi yang lebih rendah.

Produk/Layanan Inovatif: Perusahaan terus berinovasi dan menghasilkan produk atau layanan yang diminati pasar.

Ekspansi Pasar: Perusahaan memiliki rencana ekspansi ke pasar baru atau segmen pelanggan baru.

b. Kualitas Manajemen

Manajemen Kompeten: Tim manajemen yang berpengalaman, memiliki visi yang jelas, dan rekam jejak yang baik dalam mengelola perusahaan.

Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance - GCG): Perusahaan yang transparan, akuntabel, dan melindungi kepentingan pemegang saham minoritas.

c. Skalabilitas Bisnis
Bisnis yang mudah diukur dan diperluas tanpa peningkatan biaya yang proporsional akan cenderung menghasilkan pertumbuhan laba yang signifikan di masa depan.

d. Pertimbangan Khusus untuk Saham Multibagger

Ukuran Perusahaan: Seringkali, saham multibagger berasal dari perusahaan berkapitalisasi kecil (small cap) atau menengah (mid cap) yang memiliki potensi pertumbuhan besar untuk menjadi perusahaan besar di masa depan.

Katalis Positif: Cari perusahaan yang memiliki "katalis" atau pemicu potensial yang dapat mendorong pertumbuhan signifikan di masa depan, seperti peluncuran produk baru, kontrak besar, atau perubahan regulasi yang menguntungkan.

Langkah-Langkah Analisis Praktis:

Pilih Sektor: Mulai dengan sektor industri yang Anda pahami atau minati.

Identifikasi Perusahaan Potensial: Gunakan stock screener untuk memfilter saham berdasarkan rasio-rasio fundamental dan valuasi awal (misalnya, ROE > 15%, DER < 100%, PER < 15x).

Bedah Laporan Keuangan: Unduh dan analisis laporan keuangan historis (minimal 3-5 tahun terakhir) dari perusahaan-perusahaan yang sudah Anda saring. Perhatikan tren, bukan hanya angka tunggal.

Analisis Kualitatif: Pelajari model bisnis perusahaan, keunggulan kompetitif, prospek industri, dan kualitas manajemennya. Baca berita perusahaan, riset analis, dan laporan tahunan.

Hitung Nilai Intrinsik (opsional tapi direkomendasikan): Lakukan perhitungan sederhana untuk mendapatkan gambaran nilai wajar saham.

Bandingkan: Bandingkan nilai intrinsik dengan harga pasar saat ini. Jika harga pasar jauh di bawah nilai intrinsik, itu adalah sinyal yang bagus. Bandingkan juga rasio-rasio perusahaan dengan pesaingnya.

Diversifikasi: Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Diversifikasi portofolio Anda untuk mengurangi risiko.

Investasi Jangka Panjang: Saham multibagger membutuhkan waktu untuk tumbuh. Siapkan diri untuk investasi jangka panjang.

Penting: Selalu lakukan riset Anda sendiri (Do Your Own Research - DYOR) sebelum membuat keputusan investasi. Kondisi pasar dan ekonomi juga perlu diperhatikan sebagai faktor eksternal yang memengaruhi kinerja saham.

Semoga informasi ini membantu.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Merger $ADMF x $MFIN: Merger yang Merugikan Investor MFIN yang Pegang Harga Pucuk

Request salah satu user Stockbit dan diskusi di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Aksi korporasi antara PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) dan PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) awalnya tampak seperti langkah strategis dua perusahaan multifinance yang ingin memperkuat posisi di bawah kendali Danamon $BDMN dan MUFG. Tapi kalau dibedah dari kacamata investor ritel, apalagi yang datang belakangan, ini bisa jadi jebakan manis yang ujung-ujungnya pahit. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Merger ini akan efektif pada 1 Oktober 2025, dengan ADMF sebagai entitas yang bertahan. Setiap 1 saham MFIN akan dikonversi menjadi 0,052401 saham ADMF. Artinya, kamu yang pegang 100.000 saham MFIN (setara 1000 lot) nantinya akan punya 5240 saham ADMF. Persoalannya bukan di hitungan konversi, tapi di nilai yang kamu dapat. Dengan harga ADMF sekarang di kisaran Rp9225 per saham, maka nilai 5240 saham ADMF yang kamu terima cuma sekitar Rp48,37 juta.

Bandingkan dengan harga beli MFIN saat ini yang sudah tembus di atas Rp1000. Misalnya kamu beli 1000 lot di harga Rp1030, maka modalmu Rp103 juta, dan itu berarti kamu akan rugi sekitar -53% setelah dikonversi. Dan ingat, harga ADMF bukan berarti akan langsung naik pasca merger. Bisa jadi malah turun karena tekanan supply baru dari investor MFIN yang panik jual. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Oke, mungkin kamu mikir, tapi kan ada buyback. Ya, memang ada. Harga buyback ditetapkan Rp3426 per saham MFIN. Ini 12% di atas harga pasar waktu pengumuman. Jadi kalau kamu eligible, kamu bisa cuan gede banget. Misalnya kamu beli MFIN di harga Rp1030, lalu dijual ke perusahaan lewat skema buyback di Rp3426, kamu untung Rp239 juta dari modal Rp103 juta, return 232%.

Tapi sayangnya, mekanisme buyback ini sudah kadaluarsa. Deadline-nya 15 Juli 2025, dan hanya berlaku untuk pemegang saham yang tercatat di daftar pemegang saham per 4 Juni 2025 serta hadir dan menyatakan tidak setuju di RUPSLB tanggal 30 Juni. Jadi kalau kamu baru beli sekarang, 16 Juli 2025, kamu sudah telat semuanya. Nggak bisa ikut buyback, cuma bisa pasrah nunggu dikonversi ke ADMF.

Kalau kamu tanya, berarti berapa harga maksimal supaya masih bisa cuan. Jawabannya tergantung skenario. Kalau kamu bisa ikut buyback, maka harga maksimal beli MFIN yang masih aman adalah sekitar Rp3300 sampai Rp3350 per saham. Kalau kamu beli di atas itu, marginnya tipis banget. Tapi karena sekarang sudah 16 Juli dan buyback sudah tidak mungkin lagi.

Jadi satu-satunya skenario yang tersisa adalah ikut merger. Dan berdasarkan simulasi konversi 1 saham MFIN sama dengan 0,052401 saham ADMF, serta harga ADMF saat ini Rp9225, maka setiap 1 saham MFIN setara dengan Rp483. Artinya, kalau kamu beli MFIN di atas Rp483, kamu akan rugi. Jadi harga maksimal beli MFIN saat ini supaya bisa cuan dari hasil konversi adalah Rp483. Di atas itu, kamu lagi beli mahal buat ditukar dengan barang yang nilainya lebih murah. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Maka posisi sekarang sangat tidak ideal untuk investor ritel yang belum masuk. Buyback sudah selesai, harga MFIN sudah jauh lebih tinggi dari nilai konversi ke ADMF, dan yang jualan sekarang kemungkinan besar sedang distribusi ke ritel yang telat baca dokumen aksi korporasi.

Kecuali kamu beli MFIN di harga Rp400-an dan rela nunggu sampai merger efektif sambil berharap harga ADMF naik, maka mayoritas skenario saat ini berisiko tinggi nyangkut. Apalagi kalau kamu beli di harga Rp1000 ke atas, kamu ibarat beli uang Rp483 seharga seribu rupiah dan berharap pasar ajaib menaikkan harga ADMF ke Rp17.000 supaya kamu balik modal. Agak mustahil sih, kecuali keajaiban terjadi dan bandarnya merestui.

Jadi, aksi korporasi ini bisa jadi menguntungkan banget kalau kamu eligible buyback dan sudah masuk jauh sebelum 4 Juni. Tapi kalau kamu baru masuk setelah itu, apalagi beli MFIN di harga premium, kamu bukan lagi investor merger, kamu calon korban konversi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BDMN
Om B ada disini
Pak hermanto tanoko ada disini
Pak LKH ada disini
Apalagi yang kurang ?


Masi ada ruang growth + di jepang ini MUFG
Sudah mau ATH

masak bingung apalagi ?
$CUAN
$PTRO

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

bullish $EXCL 2410 hit krg dari sebulan. Peningkatan +9.05% dari harga awal 2210.

congratulations utk follower.

$BDMN $BTPS

Yang puja puji $BDMN tanpa data ya ambles lah , ternyata $BBCA tetap number 1 berarti manajemen dan SDM bukan kaleng kaleng dulu saya sudah katakan ga usah pakai data dari pengamatan lapangan sudah jelas kualitasnya sangat jauh berbeda bagai langit dan bumi

Sejak si jepun masuk memang banyak masalah bukan meningkatkan produktivitas laba tapi ya gitulah

Saya adaptasi dari Warta Ekonomi yang hanya menggunakan Revenue Per Employee menggunakan data SDM

Lalu muncul versi saya Earnings Per Employee (EPE) sederhananya Laba per total tenaga kerja aplikasi seberapa hebat manajemen dan sdm bank menciptakan laba setelah pajak

Read more...

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MFIN
Padahal saya sempet bantu loh....buat exit MFIN harga mendekati RUPS, tp bnyk yg g mau. 😂🤣
Skrng gmn tuch? Yah...makan tuh ARB berjilid² sampai harga wajar ny dgn rasio merger $ADMF

Btw $BDMN menang bnyk njir 🤑

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

pak Harmanto pernah nyangkut di $BDMN 😅

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MFIN

MFIN ku SDH hilang di portofolio... di buyback 3426..thx MUFG $BDMN $ADMF 🤭🤭🤭

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

pindah ke $BDMN, sepertinya menarik

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Kasus merger $ADMF dengan $MFIN adalah salah satu alasan mengapa investor harus benar-benar memperhatikan setiap berita yang muncul terkait dengan saham yang dimilikinya. Mengapa?

A. Merger ADMF dan MFIN

30 April 2025, muncul berita terkait rencana merger antara MFIN dan ADMF

5 Mei 2025, muncul pengumuman terkait dengan reminder merger, dengan beberapa detail seperti penambahan saham ADMF hasil penyetaraan saham MFIN dan delisting saham MFIN

21 Mei 2025, muncul rencana RUPSLB MFIN

5 Juni 2025, muncul pemanggilan RUPSLB MFIN, yang akan dilaksanakan pada 30 Juni 2025. 2 agenda pertama dari RUPSLB ini adalah (1) menyetujui merger MFIN dan ADMF, dan (2) menyetujui buyback untuk pemegang saham yang TIDAK SETUJU dengan merger

2 Juli 2025, muncul rilis terkait risalah hasil RUPSLB. Tercatat bahwa terdapat 1.564.453 suara yang menyatakan TIDAK SETUJU terjadinya merger antara MFIN dan ADMF. Sebagai konteks, terdapat 36.98 juta lembar saham masyarakat di MFIN

Setelah merger, kepemilikan ADMF terbesar tetap dimiliki oleh $BDMN, diikuti oleh MUFG. MUFG sebagai pemilik BMDN pun tetap menjadi pengendali akhir dari ADMF hasil merger ini

B. Buyback MFIN

2 Juli 2025, muncul detail terkait dengan buyback. 3 syarat untuk dapat mengikuti buyback saham :

1. Tercatat di DPS pada 4 Juni 2025
2. Memberikan suara TIDAK SETUJU pada saat RUPSLB
3. Mengisi formulir

Buyback dilakukan pada harga Rp3.426/lembar


C. Yang tidak bisa buyback?

4 Juli 2025, Stockbit merilis ringkasan terkait dengan kegiatan merger ini. Bagi yang tidak melakukan buyback, kepemilikannya di saham MFIN akan ditukarkan menjadi saham ADMF dengan penyetaraan 0.052401 lembar MFIN untuk 1 lembar ADMF

Kalau kita lihat harga terakhir untuk kedua saham tersebut, kita bisa temukan bahwa MFIN sekarang berada di harga Rp1.665/lembar (sudah turun cukup jauh selama seminggu ini), sementara ADMF berada di harga Rp9.100/lembar

Dengan menggunakan penyetaraan tersebut dan mengacu pada harga ADMF, kita dapat temukan bahwa harga MFIN untuk setara dengan ADMF adalah 467.7491, atau kita bulatkan ke Rp468/lembar. Hal ini yang menjadi alasan mengapa harga MFIN terus menerus turun

D. Kesimpulan

Kasus merger MFIN-ADMF lagi-lagi mengingatkan kepada seluruh investor untuk selalu memperhatikan setiap berita dan perkembangan, terutama terkait perusahaan yang dimilikinya. Jangan sampai investor merasa dirugikan dengan Corporate Action suatu perusahaan, padahal perusahaan tersebut sudah melakukan keterbukaan informasi sejak jauh-jauh hari. Sudah menjadi tugas investor sendiri untuk mencari tahu terkait hal itu

CMIIW, DISC ON, DYOR

Read more...

1/4

testestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

OJK Restui BDMN Jadi Induk Konglomerasi Keuangan MUFG

$BDMN

$MFIN sewaktu ada isu merger dgn $ADMF itulah momen jualannya.

kalau sdh begini ya ARB berjilid
1 :19 🤣

$BDMN -nya kapan balik > 3000 ? 🚀

https://stockbit.com/post/19215175

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

News Update
👉 IHSG sesi I di tutup menguat 0,84% ke level 7,004.
👉 Airlangga temui 2 pembantu Trump untuk menego Tarif 32%.
👉 Prabowo mengajak Brasil perkuat peran Danantara di Indonesia.
👉 MERI, CHEK dan $BLOG resmi melantai di bursa di bursa hari ini, dan catatkan ARA pada sesi I.
👉 Anomali, $PMUI catatkan ARB pada hari pertama melantai di bursa.
👉 Janto Salim menambah 1jt lembar saham IMPC di harga Rp300/saham.
👉 PT Hillcon Equity Management tambah 142.411.000 lembar saham HILL di Rp304/saham.
👉 OJK memberikan restu ke $BDMN menjadi induk Konglomerasi keuangan MUFG di RI.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BDMN $BNGA diborong suhu LKH lagi🚀

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@StockbitReports
Perusahaan induk Artinya bgmn Pak?
Induk akan bantu modal, juga dapat bagi hasil?
$BDMN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BBCA sih bukan karena mahal ga mahal yo yo

Beda pendapat jangan dendam moso dikatakan kurawa yo

Mindset pola pikir harus terbuka yo

Mau $BDMN murah semurah apapun kalau tidak ada institusi yang beli ya ga bisa naik yo ?

Mau $BBRI dividen yield double digit juga harga pasar ga kemana mana yo karena kinerja turun nanti dividen yield juga kalau mau double ya harga pasar harus turun yo ?

Ya udah kita main yoyo aja mainan saya masa kecil wakakaka

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BTPS bullish 1405 hit dlm <3 minggu. Peningkatan +11.51% dr harga awal 1260.

Ane sarankan weak hands jangan masuk dimari. Akan rawan kegocek.

$BDMN $BANK

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@dederaditya saya sebenarnya sudah share di bulan april kalau $NOBU g akan ada mto, belajar dari akuisisi $BDMN oleh MUFG, dan akuisisi emiten perbankan lainnya. tapi pemahaman orang kan beda-beda.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

🤝 ADMF dan MFIN Umumkan Rincian Buyback terkait Rencana Merger

Pemegang saham Adira Dinamika Multi Finance ($ADMF) dan Mandala Multifinance ($MFIN) pada Senin (30/6) telah menyetujui rencana penggabungan kedua perseroan. Tanggal efektif merger diperkirakan jatuh pada 1 Oktober 2025, dengan ADMF sebagai surviving entity. Setiap 1 saham MFIN setara dengan 0,052401 saham ADMF.

Setelah merger, Bank Danamon Indonesia ($BDMN) selaku pengendali ADMF akan memiliki porsi kepemilikan sebesar 74,5% di entitas baru, MUFG selaku pengendali MFIN akan memiliki kepemilikan 18,93%, PT Zurich Asuransi Indonesia sebesar 0,34%, dan publik sebesar 6,23% dengan asumsi tidak ada pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui rencana merger.

Mengacu pada Peraturan OJK No.29/2023, pemegang saham yang tidak menyetujui rencana merger pada RUPSLB hari Senin (30/6) berhak meminta perseroan untuk membeli kembali (buyabck) sahamnya pada harga yang wajar, jika memenuhi syarat sebagai berikut:

▪ Tercatat pada daftar pemegang saham pada 4 Juni 2025 pukul 16.00 WIB.

▪ Telah memberikan suara tidak setuju terhadap rencana merger pada RUPSLB pada Senin (30/6).

▪ Mengajukan formulir pernyataan menjual saham kepada Biro Administrasi Efek (BAE) yang telah ditunjuk oleh masing–masing perseroan paling lambat pada 15 Juli 2025 pukul 16.00 WIB. Terkhusus nasabah Stockbit, formulir fisik harus dikirimkan ke Stockbit maksimum pada 14 Juli 2025.

ADMF akan melaksanakan buyback saham pada harga Rp9.082/lembar dan MFIN pada Rp3.426/lembar, masing–masing lebih tinggi +2% dan +12% dari harga penutupan hari Kamis (3/7).

Berikut adalah timeline penting dari proses merger kedua perusahaan dan alur pengajuan buyback bagi nasabah Stockbit [lihat tabel].

Formulir pernyataan penjualan saham dapat diunduh pada laman berikut:

▪ ADMF: https://cutt.ly/IrYwfOap

▪ MFIN: https://cutt.ly/ArYwfIM6

_____
Everson Sugianto (@EversonSugianto)
Investment Analyst Stockbit

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$NOBU sepertinya MTO kemungkinan tdk dalam waktu dekat, karena terbentur aturan akuisisi bank yg harus persetujuan OJK lagi.

Case bank Danamon $BDMN mufg beli
tahap 1 = 19% an
tahap 2 = 21%

setelah itu mandek dulu ada setaun baru mereka ngajukan proposal lagi utk tambah kepemilikan lagi jdi sekitar 73%, nah ketika disetujui OJK baru mereka naikan sekaligus lakukan tender offer. jdi apakah ada kemungkinan hanhwa TIDAK melakukan MTO?

jawabannya ada, mereka kalo mau caplok lebih besar lagi akan ajukan proposal ke OJK nah dari situ kalo keterbukaannya keluar baru ada tender offer.

MTO di bank ini memang agak lain dari perusahaan non bank, kalo di perusahaan non bank ganti pengendali wajib MTO. Tapi di perbankan setelah kuasai 40% perlu ajukan proposal lagi ke OJK kalo mau tambah kepemilikan, jdi seandainya ada MTO pun pasti tidak dalam waktu dekat. kita tunggu saja apa hanhwa minta restu ke OJK utk kuasai lebih dari 40% nobu

Read more...

@kynstore21 saya baca bro keterbukaan informasinya. saya sengaja melakukan riset proses akusisi perbankan karena berbeda dg akuisi bisnis lainnya. baca aja proses akuisisi $BDMN nanti juga lu paham

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@ahmfhauzy iya bro sudah tidak wajib ada mto sama kasusnya kayak akuisisi $BDMN oleh MUFG. tapi ada juga yg bisa mto seperti akuisisi $BBHI, tergantung hanwa bisa tidak nego ke ojk biar bisa mto.

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy