Volume
Avg volume
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. kegiatan usaha utama Danamon adalah di bidang perbankan yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito dan tabungan, baik dalam mata uang Rupiah maupun asing, serta memberikan pinjaman kepada masyarakat. Kegiatan usaha penunjang Danamon antara lain mencakup menerbitkan surat Utang, menjadi penjamin, melakukan kegiatan anjak piutang, kartu kredit dan bertindak sebagai wali amanat/bank custodian. Sampai dengan Desember 2018 danamon memiliki 1100 kantor cabang dan pusat pelayanan terdiri dari antara lain kantor cabang konvensional, unit Danamon Simpan Pinjam (DSP) d... Read More
Gerak saham bank-bank besar terbatas di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berhasil menembus level 8.000 pada perdagangan sesi I hari ini. Indeks bergerak naik seiring sentimen dari peluang penurunan suku bunga The Fed dan rebalancing indeks FTSE.
Saham-saham bank besar pada perdaga...
katadata.co.id
DSSA Masuk Large Cap FTSE, Akankah Dana Asing Makin Deras?
FTSE Russell merilis hasil rebalancing indeks global periode September 2025. Bintang utama: $DSSA resmi promosi ke kategori large cap usai sahamnya meroket 113% sepanjang 2025, kapitalisasi mencapai Rp607 triliun, dan diprediksi menarik passive inflow asing.
Sebaliknya, $BDMN terdepak dari mid cap tanpa pengganti baru, sementara delapan emiten lokal masuk kategori micro cap seperti KEEN, MIDI, dan BCAP. Analis menilai euforia jangka pendek mungkin terjadi, tapi fundamental tetap jadi penentu. Selengkapnya di https://cutt.ly/ZrKk0dWK
ARB Hunter❗️
Apes bngt!
Antri pasang jaring $MFIN , MFIN nya balik arah saat nyentuh antrianku paling Atas! Kalau tdnya keisi dulu sdh profit 30%.
Dendam apasih bandar MFIn kesaya.
$BDMN $BBKP
$NISP LK Q2 2025: Transformasi Pasca-Akuisisi
Kalau ada akuisisi bank, pasar biasanya langsung heboh dengan cerita soal 'sinergi' dan jadi lebih besar. Sama seperti waktu PT OCBC BISP Tbk (NISP) mengambil alih PT Bank Commonwealth. Semua orang tepuk tangan, seolah-olah lebih besar itu pasti lebih bagus. Nah, laporan keuangan terbaru ini seperti membangunkan kita dari mimpi. Asetnya memang jadi Rp 296 triliun, kelihatan gagah. Tapi di bisnis bank, besar saja tidak cukup. Pertanyaan pentingnya bukan seberapa besar NISP sekarang, tapi bank ini mau jadi seperti apa.
Ini bukan lagi cerita Bank NISP yang tumbuh dari kecil di Bandung. Langkah ini diatur langsung oleh induknya di Singapura. Dihapusnya nama 'NISP' adalah tanda yang sangat jelas. Sifat bank keluarga yang lincah dan berani ambil risiko sepertinya sengaja dihilangkan, diganti dengan cara kerja perusahaan besar yang serba hati-hati dan mungkin sedikit lambat. Mengambil alih Commonwealth bukan langkah untung-untungan. Ini adalah rencana untuk menguasai pasar Indonesia yang besar. Mereka tidak sekadar membeli bank, tapi membeli pelanggannya, terutama kelas menengah, sambil mengurangi satu saingan.
Bagian paling menariknya adalah ada hal yang aneh di sini. Setelah ramai-ramai akuisisi, total kredit yang disalurkan malah turun sedikit jadi Rp 158,4 triliun. Padahal seharusnya kan jadi lebih besar. Ini bukan cuma beres-beres biasa. Ini pilihan sengaja untuk lebih mementingkan kualitas kredit daripada jumlahnya. Manajemen seperti sedang memilah-milah pinjaman dari Commonwealth, dan yang dianggap berisiko mungkin tidak diperpanjang. Sebaliknya, mereka fokus mengumpulkan dana. Simpanan deposito naik banyak, hampir Rp 10 triliun dalam enam bulan menjadi Rp 101,3 triliun. Pesannya sederhana, kuatkan dulu keuangan internal sebelum agresif cari untung dari pinjaman.
Jadi, untungnya datang dari mana kalau penyaluran kreditnya tidak seagresif dulu? Laba bersihnya memang naik lumayan, 7,4% jadi Rp 2,57 triliun. Tapi pahlawannya bukan dari pinjaman, melainkan dari pintarnya tim investasi mereka. Pendapatan selain bunga pinjaman naik dua kali lipat menjadi Rp 1,05 triliun, kebanyakan dari untung jual-beli surat berharga sebesar Rp 341 miliar. Ini ada sisi baik dan buruknya. Di satu sisi, ini menunjukkan mereka pintar mengelola investasi di pasar yang naik-turun. Tapi di sisi lain, apa keuntungan seperti ini bisa terus didapat? Untung dari pinjaman itu mungkin membosankan, tapi lebih pasti. Untung dari investasi di pasar modal bisa besar, tapi tidak bisa ditebak. Sepertinya bank ini mau mencoba keduanya.
Tapi untuk berubah sebesar ini, ada ongkosnya. Coba lihat Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Tahun lalu di periode yang sama, pos ini malah menambah keuntungan Rp 581 miliar. Tahun ini, kebalikannya, mereka harus menambah cadangan baru sebesar Rp 15 miliar. Perbedaan hampir Rp 600 miliar ini adalah biaya untuk bermain aman. Ini seperti tanda bahwa menggabungkan dua bank dengan cara kerja yang beda itu tidak mudah dan ada biayanya. Ditambah lagi dengan biaya pegawai yang membengkak setelah merger, ini bukti kalau proses penggabungan Commonwealth ini masih butuh waktu.
Jadi, NISP setelah akuisisi ini bukan lagi OCBC NISP versi lebih besar. Ia sedang berubah dari bank yang gesit menjadi bank raksasa yang lebih stabil. Mungkin geraknya jadi lebih lambat dan hati-hati, tapi jauh lebih kuat kalau ada krisis. Mereka sengaja tidak terlalu jor-joran memberi kredit demi menjaga kualitas dan memperkuat simpanan. Untuk investor yang mengharapkan keuntungan meroket dalam waktu singkat, mungkin ini kurang menarik. Tapi bagi yang paham bahwa bisnis bank itu soal ketahanan jangka panjang, apa yang dilakukan NISP sekarang bisa jadi adalah langkah yang paling tepat.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Tag : $CIMB $BDMN
Emiten milik konglomerat Hermanto Tanoko, PT Avia Avian Tbk (AVIA) tak masuk dalam jajaran FTSE Global Equity Series periode September 2025 meski sempat dijagokan. Namun, emiten lain yang juga milik 'Crazy Rich' Surabaya ini, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) justru secara tak terduga masuk dalam ...
katadata.co.id
Saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) kembali ketiban berkah, yakni masuk dalam indeks bergengsi FTSE Global Equity Index Series untuk periode September 2025. Harga saham emiten Grup Sinarmas ini telah melesat lebih dari 20% dalam sebulan terakhir.
FTSE Russell pada akhir pekan lalu mengumumka...
katadata.co.id
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russell telah mengumumkan rebalancing indeks FTSE Global Equity Series yang akan berlaku per 19 September 2025 dan akan efektif pada 22 September 2025.
Tercatat, saham konglomerasi mendominasi pilihan konstituen yang masuk. Seb...
www.cnbcindonesia.com
FTSE Russell mengumumkan hasil tinjauan semi-tahunan FTSE Global Equity Index Series untuk periode September 2025. Berdasarkan pengumuman resmi usai penutupan perdagangan Jumat (22/8), sejumlah emiten Indonesia mengalami perubahan posisi dalam jajaran indeks global tersebut. Perubahan komposisi akan...
katadata.co.id
FTSE Russell mengumumkan hasil tinjauan semi-tahunan FTSE Global Equity Index Series untuk periode September 2025. Berdasarkan pengumuman resmi usai penutupan perdagangan Jumat (22/8), sejumlah emiten Indonesia mengalami perubahan posisi dalam jajaran indeks global tersebut. Perubahan komposisi akan...
katadata.co.id
gak ada tombol sell untuk $BDMN
belajar dari case $ANJT perusahaan bagus itu seperti harta karun, semakin antik akan semakin bernilai.
⚖️ FTSE Rebalancing: DSSA Masuk Large Cap
FTSE Russell mengumumkan rebalancing indeks FTSE Global Equity Series yang akan berlaku per 19 September 2025 dan efektif pada 22 September 2025. Berikut rinciannya:
Large Cap
Masuk: $DSSA
Keluar: -
Mid Cap
Masuk: -
Keluar: $BDMN
Small Cap
Masuk: -
Keluar: -
Micro Cap
Masuk: KEEN, MIDI, BCAP, MLIA, MLBI, CNMA, CLEO, ULTJ
Keluar: BEST, TEBE, PSSI, MTMH, KKGI, SMBR, UCID
Perlu dicatat, perubahan konstituen indeks di atas masih dapat direvisi oleh FTSE hingga penutupan bursa pada 5 September 2025.
Dalam keterbukaan informasi terpisah, FTSE Russell saat ini tengah meminta masukan dari para pengguna indeks mengenai potensi kendala dalam mereplikasi perlakuan indeks pada saham DSSA, mengingat potensi weighting yang signifikan atas saham tersebut. Hal ini terkait dengan adanya persyaratan collateral sebesar 80% yang diberlakukan oleh PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dalam perdagangan saham tersebut.
FTSE Russell akan menyampaikan pemberitahuan lanjutan mengenai konfirmasi perlakuan indeks bagi DSSA sebelum berakhirnya periode pertanyaan kajian indeks pada 5 September 2025.
________
Theodorus Melvin (@theodorusmelvin)
Investment Analyst Stockbit
FTSE Russell mengumumkan hasil tinjauan semi-tahunan FTSE Global Equity Index Series untuk periode September 2025. Berdasarkan pengumuman resmi setelah penutupan perdagangan pada Jumat (22/8), terdapat sejumlah perubahan komposisi indeks yang akan berlaku efektif mulai pembukaan perdagangan Senin, 2...
katadata.co.id
FTSE melakukan rebalancing indeks. Saham yang masuk biasanya naik karena ada aliran dana pasif, sementara saham yang keluar cenderung tertekan menjelang tanggal efektif.
Berikut ringkasannya untuk FTSE Indonesia:
Large Cap
✅ Inclusion: $DSSA
❌ Exclusion: —
Mid Cap
✅ Inclusion: —
❌ Exclusion: $BDMN
Micro Cap
✅ Inclusions: $KEEN, MIDI, BCAP, MLIA, MLBI, CNMA, CLEO, ULTJ
❌ Exclusions: BEST, TEBE, PSSI, MTMH, KKGI, SMBR, UCID
Jika melihat history MUFG akuisisi $BDMN, ada beberapa 3 tahap pembelian saham :
- Tahap ke 2 adalah kepemilikan 40% saham.
- Dengan 40% kepemilikan saham oleh institusi bank saja, TO tidak wajib dilakukan
- Aplg Hanwha life sebagai perusahaan asuransi (non-bank), dengan kepemilikan yang sama yakni 40% di saham $NOBU , tidak wajib melakukan TO
- Pompom TO memang sangat masif ditujukan agar ritel bisa menjadi exit liquidity para pemilik kelas berbayar
- Hikmah yang ritel bisa dapatkan adalah harga turun kembali ke harga awal sebelum pompom dilakukan. Yang sudah beli di pucuk, avg down bisa menjadi opsi
- Jika melihat history MUFG yang proses nya bisa dibilang cukup cepat yakni 1-2 tahun saja hingga menjadi PSP NOBU, tidak ada salahnya ritel pun bisa berharap aksi yang sama
- Hubungan yang baik antara Hanwha dan Lippo di LPGI dan Ciptadana, memberikan harapan yang baik bula untuk CA berikutnya di NOBU
- Transaksi nego minggu lalu membuka secercah harapan
1/2
EmitenNews.com - Enam anggota Direksi PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) terpantau bertambah kepemilikan sahamnya lewat program Deferred Share Material Risk Taker (MRT) pada 15 Agustus 2025.
Total saham yang diborong perseroan dan dibagikan kepada manajemennya mencapai 283.900 lembar dengan harga...
www.emitennews.com
$BBCA di jaman Presiden Prabowo semua yg punya hutang besar2 terhadap negara akan ditagih.... termasuk BLBI, 2 yg survive $BDMN dan $BBCA.... krn negara lagi boncos lagi kere defisit APBN 2025 aja lebih dari 600 trilyun
si jago kandang jelaslah lebih bernyali nagih ke BBCA daripada BDMN yg udah dimiliki asing 😁, nagih BDMN bisa peranglah 😂 nagih BBCA lebih mudah.... paling mudah nagih ya nyungsepin sahamnya.... siap2 pegangan guys dive the deepest
1/4
JAKARTA – Direksi PT Bank Danamon Tbk (BDMN) melakukan transaksi pembelian saham terkait program Deferred Share Material Risk Taker (MRT).
Anselma Tirtadharma, Sekretaris Perusahaan BDMN, menyampaikan direksi membeli 283.900 saham dengan harga 2.580 per saham pada pekan lalu (15/8).
“Status kepe...
www.idnfinancials.com
Waktu latihan lari tadi pagi, sambil menunggu bursa buka, saya kepikiran satu hal terkait Opa WB. Opini saya, ada satu hal yg crucial yg membuat WB stand out the crowd dalam investasi. Apa itu? Menurut saya, ketenangan.
Ketenangan dalam berinvestasi sbg dampak dari keyakinannya terhadap metode investasinya. Unshakeable faith terhadap metode investasinya. Bahwa eventually, market akan appreciate shg harga akan kembali ke intrinsic valuenya.
Ketenangan ini memampukan Opa WB melihat data dan fakta secara jernih, apa adanya, bukan ada apanya, minim bias dan opini.
Ketenangan yg memampukan OpaWB tetap relax dan santai, di tengah volatilitas harga.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita memiliki ketenangan dalam proses dagang saham jangka panjang (investor) maupun jangka pendek (trader)? Apakah kita memiliki unshakeable faith terhadap metode kita masing masing, apapun metode itu?
Ataukah ketenangan kita gampang digoyang oleh volatilitas harga? Gampang diusik, takut, khawatir dan cemas oleh kemunculan bid besar ataupun offer besar? Gampang digocek, takut, khawatir dan cemas ketika support jebol ataupun resistance jebol?
Being Doing Having
When we focus on the cause, the effect will follow
$BANK $BDMN $BTPS
$BDMN
Kalo duit gede kamu
Kamu takut resiko kemarin kamu masukin ke sini kamu sudah dapat duit segini
Kira2
Hanya sharing angka
Supaya cuan selalu tmen2 saya
Dan kalian happy terus
Jangan bersedih
Dihidup ini banyak kesempatan
Saya tidak beli wifi
Saya tidak beli data
Saya tidak nyesal
Tapi saya belajar dimana bersabar
Pasti ada gantian waktu saya akan menjadi lebih baik
Aman itu penting
Terlalu cepat kadang saya kurang nyaman
Tapi itulah hidup
Galau selalu
Wkkaak
$NISP
$BBRI