


Volume
Avg volume
PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) merupakan perusahaan energi yang terintegrasi secara vertikal di Indonesia dengan bisnis di sektor batubara, energi, utilitas dan infrastruktur pendukung. Disamping itu ADRO juga mempunyai lini bisnis seperti logistik dan ketenagalistrikan yang terintegrasi melalui anak-anak perusahaan dan ketenagalistrikan. Lokasi utama operasional Adaro berada di propinsi kalimantan selatan. Produk utama Adaro adalah Environcoal, batubara termal dengan kadar polutan yang rendah. Adaro Energy juga memiliki aset batubara metalurgi yang beragam mulai dari batubara kokas semi lunak sampai batubara kokas... Read More
Harga: $BREN melonjak +6.92% ke 9,275, menembus area konsolidasi sebelumnya di sekitar 9,000 dan mengindikasikan potensi kelanjutan tren naik setelah fase penurunan minor. Harga kini di atas EMA 10, 20, dan 50 — menandakan momentum bullish mulai kembali.
Indikator Teknis:
MACD: Terlihat mulai mendekati potensi golden cross, menandakan momentum positif akan terbentuk.
RSI (53.0): Bergerak naik dari area netral, memperlihatkan minat beli mulai menguat
Stochastic RSI (25.6): Baru keluar dari area oversold, memberi peluang kenaikan lanjutan.
Volume: Naik signifikan, menunjukkan adanya minat beli yang meningkat di area breakout.
Trading Plan (Buy on Weakness)
Buy Zone: 9,000 – 9,150 (area EMA 20 dan konfirmasi support baru)
Target 1: 9,600
Target 2: 10,000
Stop Loss: 8,850
Random Tag $ADRO $BIPI

$ADRO hari ini terlihat sudah berhasil untuk bisa rebound n Kembali naik dengan cukup solid n signifikan hingga saat ini ADRO berada diangka 1940 setelah sebelumnya ADRO ini mengalami koreksi cukup dalam hingga angka 1885, tepat dikisaran MA-5nya dimana menariknya dari rebound ADRO hari ini ialah terlihat di broksumnya overall ada akumulasi yang terjadi yang banyak dilakukan oleh Pihak Foreign seperti oleh broker AK sehingga membuat viewnya jadi cukup menarik saat ini.
ADRO ini selama kedepannya mampu untuk bisa terus bertahan diatas Support MA-5nya di kisaran 1900 skrg, ADRO ini punya view kedepannya akan terus bagus n menarik, Adapun Target kenaikan ADRO Kedepannya aku lihat cukup potensial bisa ke 2030-2050, atau bahkan hingga menutup Gapnya yang berada diangka 2100.
$ADMR $AADI
$ADRO $IHSG
slide ke-1 :
time frame weekly, harga bertahan di support dan naik ke harga resistance terdekatnya.
RSI dan volume naik, menarik ✅
slide ke-2 :
time frame daily, harga sempat menyentuh Resistance di range harga 2.000an dan masih ke reject.
gw coba ukur pakai fibonacci retrecment, koreksi hingga ke golden ratio, dan hari ini mantul setelah bertahan di golden ratio.
slide ke-3 :
gw udah bahas dari harga 1.750.
NOT FINANCIAL ADVICE, DO YOUR OWN RESEARCH‼️
1/3



$ADMR smelter $ALUMINIUM di kebut akhir tahun 2025 mulai beroperasi biar kejer tayang dari price yang lagi up
$ADRO

MENGEMIS LIKE:
😂😂😂😂
Teman-teman saya Yakin akan suka sekali kalau dapat Informasi Edukasi dalam bentuk Visual seperti gambar dibawah ini…
Kalau Suka kasih Jempolnya… Nanti emiten-emiten lain menyusul…
Sekedar Tag:
$ADRO $ITMG $TOTO

Terima Kasih banyak $ADRO buat 13.94%-nya, jual cicil 1950, 1960, 1970 dan 1980
benar-benar belajar sabar di ADRO, tergoda jual 30 Oct 2025 dipengaruhi 8 Oct 2025 😍😍😍
Semoga masih bisa masuk untuk Dividend, aamiin 🤲
Terima kasih SIDO buat 9.33%nya, hari ini keluar dulu dah
Terima kasih $CPIN buat 1.18%nya, besok masuk lagi kalo turun
Terima kasih PZZA buat 1.43%nya, besok masuk lagi kalo turun
$PNLF naik doooonngg 👏👏👏

$ADRO Free floatnya udah 28%, tinggal di pompa harganya. Seharusnya mudah masuk MSCI global standard lagi kalau aturan baru diberlakukan
STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Dibuka menguat di 8.208,030, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham, Senin (03/11/2025) ditutup menguat 111,209 poin atau melejit 1,36% ke level 8.275,084, dari penutupan Jumat (31/10/2025) di posisi 8.163,875.
IHSG hari ini sempat naik ke level terting...

stockwatch.id
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten energi milik konglomerat Garibaldi Thohir alias boy Thohir PT Alamtri Resources Indonesia (ADRO) mencatatkan laba bersih selama 9 bulan pertama di tahun 2025 sebesar US$302 juta atau turun 75% secara tahunan alias year on year (YoY).
Manajemen ADRO menjelaskan pe...

www.cnbcindonesia.com

PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) mencatat kinerja positif pada kuartal III/2025 dengan pendapatan mencapai Rp148 miliar, atau tumbuh lebih dari 20% (yoy). Laba bersih juga terkerek menjadi Rp27 miliar, menegaskan momentum pertumbuhan MHKI masih kuat dan berpotensi berlanjut pada periode mendatang.
Direktur Utama MHKI, Alwi, menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan ditopang oleh naiknya permintaan terhadap layanan pengangkutan, pengelolaan, dan pemanfaatan limbah yang efisien serta berwawasan lingkungan. MHKI juga berinovasi mengembangkan sistem pengelolaan limbah industri berbasis zero waste serta pemanfaatan limbah menjadi energi terbarukan, yang didukung kinerja operasional solid.
“Sebagai bagian dari strategi ekspansi, MHKI saat ini tengah membangun fasilitas pengelolaan limbah baru di Lamongan, Jawa Timur. Fasilitas ini dirancang menggunakan teknologi modern berbasis material recovery serta pemanfaatan energi terbarukan yang dirancang dapat dimanfaatkan kembali oleh berbagai industri,” ungkap Alwi dalam siaran pers, dikutip Minggu (2/11/2025).
Ke depan, MHKI berkomitmen untuk terus memperluas kapasitas operasional serta mengembangkan teknologi berbasis prinsip 3R (reuse, recycle, recovery) guna menciptakan nilai tambah dari pemanfaatan energi alternatif.
Alwi optimistis MHKI memasuki fase pertumbuhan berikutnya dengan membawa misi menghadirkan layanan unggul berdaya saing global, berfokus pada pengelolaan limbah menuju zero waste dan transformasi energi terbarukan. Komitmen terhadap inovasi dan keberlanjutan diyakini akan semakin memperkuat posisi MHKI dalam membangun masa depan industri yang hijau, bertanggung jawab, dan berkelanjutan.
Dengan pengalaman lebih dari dua dekade di industri pengelolaan limbah, MHKI telah berkontribusi dalam mengonversi limbah menjadi bahan bakar alternatif dan substitusi material industri yang dapat dimanfaatkan kembali sebagai sumber energi ramah lingkungan. ( $ADRO $CDIA $BRMS )

Saham ADRO kembali mencuri perhatian pasar setelah analis menyoroti valuasinya yang tergolong murah dan potensi katalis besar dari anak usahanya, ADMR. Dengan rasio P/E di bawah 10, ADRO dinilai undervalued dan berpeluang menjadi target rotasi dana dari saham-saham berharga murah lainnya yang mulai bergerak naik. Namun, sorotan utama datang dari proyek besar ADMR, yaitu smelter aluminium yang diperkirakan mulai berkontribusi di kuartal keempat dan akan beroperasi penuh pada 2027. Proyek ini diyakini dapat menjadi pendorong pertumbuhan jangka menengah hingga panjang bagi grup Adaro secara keseluruhan.
Selain itu, Adaro juga tengah mengembangkan proyek energi hijau seperti hydro power plant dan panel surya, meski sebagian besar masih bersifat jangka panjang dan baru akan terealisasi sekitar tahun 2030. Pasar kini mulai menghitung potensi kontribusi dari proyek-proyek ini terhadap kinerja keuangan grup di masa depan.
Dengan katalis positif dari ADMR dan valuasi ADRO yang masih menarik, mungkinkah saham ini memiliki peluang besar untuk mencatatkan penguatan di periode mendatang?
$ADRO $ADMR $AADI

$ICBP Menuju PBV 1 koma karena dikeluarkan dari MSCI ke small capital.
Nasibnya sama kaya $ADRO. Tinggal ditunggu aja waktu dipersilahkan.
Penyebab IHSG Sepi Transaksi ? 🧐📉
https://cutt.ly/Kr6oR6iI
$PTRO $ADRO $BRPT
$ADMR Setelah minggu kemarin menyentuh resistance 1530 dan balik turun lagi terpantau hari ini masih sideways di deket2 area support 1370, untuk support berikutnya ada di 1295. Untuk macd menarik berada di warna pink bisa untuk melakukan cicil buy. Untuk stochastic juga menarik berada di area bawah.
( Beli Saat Merah Jual Saat Hijau )
$ADRO $AADI

$BIPI LK Q3 2025: Apakah Memang Sudah Punya Bisnis Waste to Energy Seperti Klaim Direktur?
Request member bukan di External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Zaman Belanda dulu, para pejabat kolonial gemar datang ke kampung membawa peta dan janji manis. Mereka bilang akan membangun irigasi, membuka sekolah, dan membawa kemajuan. Tapi ujung-ujungnya rakyat disuruh kerja rodi sementara hasilnya dibawa ke negeri seberang. Pola seperti itu ternyata belum punah, cuma ganti kostum. Kini yang dijual bukan lagi gula dan rempah, tapi istilah keren seperti energi hijau dan renewable energy. Beberapa waktu lalu, salah satu member di komunitas menanyakan soal saham BIPI yang katanya sedang digoreng karena akan masuk bisnis waste to energy. Direktur utamanya bilang perusahaan sudah tiga tahun terjun di bidang itu dan akan ekspansi di 2026 supaya bisa seperti TOBA dan BREN. Tapi kata kuncinya adalah akan dan masih mencari pendanaan. Kalau mau tahu apakah benar BIPI sudah punya bisnis waste to energy, tidak cukup baca wawancara direksi, harus lihat laporan keuangan Q3 2025 biar objektif dan tidak sekadar omon-omon. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau $TOBA rela rugi besar jual bisnis batubara demi masuk pengolahan sampah, $ADRO rela laba anjlok karena spin off AADI demi masuk energi baru terbarukan, dan BREN sejak awal memang pemain energi bersih, maka pertanyaan pentingnya, apakah BIPI melakukan pengorbanan yang sama atau sekadar ikut tren supaya sahamnya naik?
Jawabannya langsung ada di LK Q3 2025. Kalau dibaca pelan-pelan, tidak ada tanda bahwa perusahaan ini sudah benar-benar masuk bisnis energi terbarukan. Struktur aset, pendapatan, sampai arus kas masih seratus persen bergantung pada batubara dan infrastruktur tambangnya. Kas perusahaan yang di akhir 2024 masih 69,28 juta dolar turun tajam ke 50,65 juta di Maret 2025 lalu jeblok jadi 28,68 juta di Juni sebelum sedikit pulih ke 49,10 juta di September. Penurunan sebesar 29,13% sejak awal tahun ini menunjukkan tekanan likuiditas yang berat.
Piutang usaha turun dari 81,6 juta dolar di kuartal satu menjadi 54,3 juta di kuartal tiga, tetapi yang paling aneh justru piutang pihak berelasi yang melonjak luar biasa dari cuma 67 ribu dolar menjadi 32,12 juta. Lonjakan lebih dari 47.500% ini menunjukkan perusahaan memutar kas ke entitas dalam grup, bukan untuk ekspansi bisnis baru. Total utang berbunga memang turun 6,47% dari 617 juta dolar menjadi 577 juta, tapi beban bunganya tetap tinggi mencapai 18,3 juta dolar di kuartal tiga. Ekuitas stagnan di sekitar 588 juta dolar. Tidak ada penambahan aset hijau, tidak ada proyek baru, tidak ada indikasi perubahan arah bisnis. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Pendapatan konsolidasian juga turun drastis dari 418,1 juta dolar menjadi hanya 194,8 juta atau anjlok 53,38%. Sumber utama penjualan masih batubara senilai 168,23 juta dolar, sisanya dari jasa pelabuhan dan infrastruktur sekitar 23,98 juta dolar. Tidak ada satu pun pendapatan dari listrik, limbah, atau proyek energi baru. Laba kotor turun 59,81% menjadi 26,8 juta dolar. Bahkan di kuartal dua perusahaan sempat merugi 1,35 juta dolar karena biaya produksi lebih besar dari pendapatan. Laba usaha juga menyusut 67,75% menjadi 18,9 juta dolar.
Yang menarik, di kuartal tiga BIPI mencatat laba bersih 4,93 juta dolar setelah rugi 13,05 juta di kuartal dua. Banyak yang mengira ini pertanda pemulihan, padahal tidak. Laba itu muncul karena ada keuntungan selisih kurs sebesar 16,5 juta dolar dan laba pertukaran aset tetap 10,7 juta dolar. Tanpa dua pos non-operasional itu, BIPI tetap rugi. Secara total selama sembilan bulan pertama, perusahaan mencatat rugi bersih 4,2 juta dolar berbalik dari laba 3,8 juta dolar di 2024. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Arus kas dari operasi juga berubah dari positif 105,6 juta dolar di tahun lalu menjadi negatif 5,7 juta dolar. Artinya bisnis inti tidak lagi menghasilkan kas. Kas masuk terbesar justru berasal dari dividen ventura bersama senilai 53,3 juta dolar, terutama dari PT Dwiprima Karya Abadi yang masih menjalankan jasa infrastruktur tambang batubara untuk KPC dan Arutmin. Jadi, uang tunai yang masuk bukan dari bisnis baru, tapi dari dividen usaha lama yang masih berbasis fosil.
Kalau dibuka lebih dalam, investasi ventura BIPI justru memperkuat kesan bahwa perusahaan masih hidup dari energi fosil. Candice Investment Pte Ltd yang dimiliki 69,92% memegang PT Dwiprima Karya Abadi dan PT Nusa Tambang Pratama, keduanya penyedia layanan infrastruktur batubara. PT Oksigen Natural Esa yang dimiliki 48,44% memiliki PT Kalimantan Prima Power dan PT Citra Kusuma Perdana yang mengoperasikan tiga PLTU batubara berkapasitas masing-masing 18 MW. Selain itu ada proyek LNG Processing Plant yang sudah 90% selesai dan dua PLTD berbahan bakar diesel. Semuanya energi fosil, tidak ada satu pun pembangkit waste to energy. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Menariknya, di April 2025 BIPI justru mengakuisisi PT Mahadaya Prima Energy yang bergerak di perdagangan minyak bumi, gas, nikel, dan batubara. Di akhir 2024 mereka juga menandatangani kerja sama dengan Fairy Dell Capital untuk proyek industri nikel mentah. Jadi bukan proyek hijau, tapi diversifikasi ke komoditas lain yang masih berbasis tambang.
Bukti lain juga terlihat dari izin tambang yang masih aktif. BIPI punya total area eksploitasi 29.644 hektare di Kalimantan melalui anak usaha seperti BCS, JMB, KRA, ABE, dan lainnya. Semua izin eksploitasi masih komoditas batubara, bahkan laporan keuangan mencatat adanya provisi biaya reklamasi tambang yang meningkat. Artinya kegiatan utama tetap pertambangan, bukan pengolahan limbah atau energi terbarukan.
Rasio profitabilitas juga menggambarkan kondisi yang tidak sehat. Gross margin hanya 13,78%, operating margin 9,71%, dan net margin negatif 2,16%. Return on asset minus 0,34% dan return on equity minus 0,95%. Gearing ratio memang turun dari 1,24 kali menjadi 1,12 kali, tapi itu karena utang dilunasi, bukan karena laba naik. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau memang benar sudah tiga tahun masuk bisnis waste to energy, seharusnya sudah ada bukti akuntansi. Misalnya aset pembangkit limbah, kontrak jual listrik ke PLN, pendapatan dari tipping fee, atau proyek infrastruktur WTE di daftar aset dalam pembangunan. Tapi tidak ada satu pun. Kata waste atau renewable bahkan tidak muncul di laporan keuangan Q1 sampai Q3 2025.
Bandingkan dengan TOBA yang rela jual unit batubara untuk membangun pabrik pengolahan sampah, atau ADRO yang menurunkan laba demi spin off AADI agar bisa masuk proyek energi baru, atau BREN yang memang sejak lahir hidup dari pembangkit EBT. BIPI tidak melakukan pengorbanan apa pun. Tidak jual aset fosil, tidak ada proyek hijau, dan tidak ada pengakuan pendapatan dari energi terbarukan.
Berdasarkan laporan keuangan Q3 2025, tidak ada bukti BIPI sudah punya bisnis waste to energy. Semua pendapatannya masih dari batubara, pelabuhan, dan dividen entitas tambang. Arus kas operasi negatif, laba bergantung pada faktor non-core, dan tidak ada langkah konkret ke arah transisi energi. Klaim sudah tiga tahun di bisnis WTE lebih cocok disebut strategi promosi saham ketimbang kenyataan finansial. Kalau diibaratkan zaman Belanda, BIPI ini seperti kompeni yang mengganti topi tapi tetap menanam tebu di lahan rakyat. Hijau di narasi, fosil di neraca Laporan Keuangan. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jadi pernyataan direktur BIPI yang mengatakan bahwa BIPI telah menjalani proyek seperti waste to energy sejak lebih dari tiga tahun yang lalu itu belum bisa dibuktikan dari laporan keuangan Q3 2025. Kalau memang sudah tiga tahun, seharusnya sudah ada bukti nyata dalam bentuk aset pembangkit, investasi baru, atau pendapatan dari energi terbarukan. Tapi faktanya, tidak ada satu pun catatan akuntansi yang menunjukkan hal itu. Semua data yang muncul di laporan keuangan masih mengarah ke sektor batubara dan infrastruktur tambang.
Semua ini mengarah pada kesimpulan sederhana bahwa hingga Q3 2025, tidak ada bukti akuntansi yang menunjukkan BIPI sudah punya proyek waste to energy. Semua bisnisnya masih dari batubara, pelabuhan, LNG, dan PLTD. Narasi sudah tiga tahun di bisnis WTE sejauh ini masih sebatas wacana.
Namun jika di masa depan BIPI benar-benar masuk ke bisnis waste to energy, maka peluang itu tetap terbuka, asalkan modalnya cukup dan keberaniannya sebanding dengan ucapannya. Membangun pembangkit berbasis limbah butuh investasi besar dan komitmen jangka panjang, bukan sekadar presentasi atau wacana di media. Kalau BIPI bisa mengalihkan sebagian keuntungannya dari batubara untuk membangun proyek limbah jadi energi, mungkin saja mereka bisa menempuh jalan seperti TOBA dan BREN. Tapi sampai hari ini, semua datanya masih menunjukkan BIPI baru sebatas berjanji, belum bertransformasi. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/5




