1,885

-95

(-4.80%)

Today

278.13 M

Volume

147.64 M

Avg volume

Company Background

PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) merupakan perusahaan energi yang terintegrasi secara vertikal di Indonesia dengan bisnis di sektor batubara, energi, utilitas dan infrastruktur pendukung. Disamping itu ADRO juga mempunyai lini bisnis seperti logistik dan ketenagalistrikan yang terintegrasi melalui anak-anak perusahaan dan ketenagalistrikan. Lokasi utama operasional Adaro berada di propinsi kalimantan selatan. Produk utama Adaro adalah Environcoal, batubara termal dengan kadar polutan yang rendah. Adaro Energy juga memiliki aset batubara metalurgi yang beragam mulai dari batubara kokas semi lunak sampai batubara kokas... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

eps $MCOL Q1,2,3 tahun 2025 beda dikit dengan $ADRO tapi harga jauh beda 3600 sama 1800.. pikirkan sendiri lebih bernilai mana secara valuasi.. adro lk q3 tanpa aadi sdh segitu eps nya

$ADRO ayo ndro ke 10000 jangan kalah sama aadi

$ADRO $IHSG

hayo siapa yang masih beli di pucuk?

saya udah post dari harga 1.750 ya.

jika di tanya masih boleh masuk gk ? boleh aja tapi resiko tinggi masuk di harga sekarang ⚠️

Entry : 1.845-1.880
TP 1 : 2.000
TP 2 : 2.280-2.340

support short term di 1.800

support kuatnya di 1.600

#bukanajakanuntukmembelidanmenjual
#dyor

1/3

testestes

Saya memang dikenal dengan Investor jangka panjang atau fundamentalist, tapi taukah anda? saya dulunya Trader, dan memprediksi bottom dari $IHSG pada saat itu. Saya cuma mau membagikan filosofi Trading saya dimasa lampau.

Ars Gnomonica,
Ars (dari bahasa Latin) berarti seni, keterampilan, atau ilmu. Gnomonica (terkait dengan kata Yunani gnomon) berarti yang berkaitan dengan gnomon (gaya penunjuk atau bayangan pada jam matahari).

Simpelnya adalah seni mencari arah sejati yang menghapus ilusi dari kompleksitas tanpa arah. Jam matahari itu simpel, tapi akurat dan didasarkan pergerakan matahari yang menunjukkan waktu matahari nyata.

Kenapa kompleksitas dapat menyebabkan kebutaan? coba gunakan seluruh indicator teknikal yang ada, maka anda akan buta arah karena pertentangan antar indicator tersebut.

Kebutaan ini dinamakan analisis paralysis, sebuah fenomena psikologis dimana seseorang menjadi tidak mampu mengambil keputusan rasional karena kehabisan energi untuk menganalisis dan memikirkan setiap pilihan yang ada. Istilah ini secara harfiah menggambarkan keadaan "lumpuh" (paralysis) yang disebabkan oleh "analisis" yang berlebihan.

Jadi dalam Trading saya cuma menggunakan candlestick, volume, analisis probabilitas dan risk to reward ratio. Trading itu hanyalah permainan probabilitas, sesimpel itu. Mangkanya ada istilah:
"Trader handal itu chartnya bersih dan tidak kebanyakan indicators"

Kenapa berhenti Trading dan jadi long term Investor? modal saya sudah lumayan, sekarang mau santai dan meminimalisir resiko.

Random Tag: $CDIA $ADRO

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADRO $AADI $ADMR

Menyalaaa 🔥🔥🔥

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GZCO

Haka 288++? DYOR
Buy 1 276
Buy 2 260
CL < 248
TP1 320
TP2 360

Arah Trend: 💹 Uptrend (weekly dominan)
Validasi Teknis: 💥Volume Spike & 🛸 Pasca Breakout

random tag $ADRO $BBRI
CMIIW, Disclaimer On, DYOR!

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Besok hari Minggu, 2 November 2025 jam 20.00 WIB kita bakalan adakan Live Technical Analysis kembali yaa di Instagram kita mancingsaham

Berikut ini Link Instagram mancingsaham Kami : https://cutt.ly/Tr5JRmdo

Jangan lupa hadir, ini FREE untuk semua ya, besok kita bahas marketnya gimana untuk minggu depan n bahas saham" yg menarik n potensial juga untuk kedepannya.

$ADRO $CDIA $BRMS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$IHSG
Kenapa kita invest di market tidak bisa ambil acuan hanya di LK

KARENA LK itu adalah masa lalu perusahaan

Q1 jelek
Q2 jelek
Q3 belum tentu jelek
Dan kita harus bisa memprediksi masa depan ke arah mana

Kalo gampang bilang nya harus bisa tebak apakah dia akan di untungkan atau tidak

Apabila yes kita lihat risknya sudah gede belum
Atau risk nya sudah besar ?

Rewardnya masi gede atau sudah tidak sebanding ?

Makanya kembali lagi

Semua saham bagger bagger berasal dari analisa begitu

$ADRO
$NAYZ

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Mantap ulasannya pak 👍
Matur Tengkiyu 🙏

Dari ulasan tsb, Saya makin yakin Hold trus $ADRO untuk minimal 1 thn ke depan.
Karna interpretasi saya dari ulasan tsb..."Bahwa yg ingin di tunjukan Manajemen Adro adalah Kinerja/Hasil usaha, terutama laba yg selalu naik signfikan per kuartal 2025 (pasca spin off), dan proyek/prospek growth ke depannya🫰Bukan omon2 (Pencitraan/framing Media).

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@mulyanto63 setuju, saya juga kalau sudah dapat capital gain sebulan persentase-nya lebih atau sama dengan dividen setahun, mending dijual daripada harus nungguin dividen. Bulan Oktober kemarin saham ber-dividen fundamental bagus saya jual dulu, kalau besok harga turun ya dibeli lagi 😀 $ADRO $BBCA $BMRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADRO semoga senin kasih turun dulu ke 1700, habis itu naik ke 3000😗

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADRO
Harga masih murah selagi bisa serok/cicil DCA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$IHSG lk nya bagus,mudah mudahan $ADRO senin ga naik dulu/turun dulu lebih bagus ✌️
$ERAA naiklah kauu ayo goreng lagii🤘

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADRO masih hasil kan real cash nyata

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Mantap $ADRO

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADRO apakah akan kejemput ini 😪

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham sesi I, Jumat (31/10/2025) ditutup di posisi 8.173,724, turun 10,340 poin atau melemah 0,13%. Ini seiring turunnya harga saham 349 emiten, sementara sebanyak 268 saham ditutup naik dan 191 saham tidak mengalami per...

stockwatch.id

stockwatch.id

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

kalau FL nya di $ADRO masih nyenyak tidur nya bro. . bayangkan kalau pegang emiten tiap liat namanya aja buat sesak $DADA . . wkwkwk

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADRO LK Q3 2025: Narasi Hijau

Lanjutan dari External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Hampir 90% user Stockbit pasti sudah tahu kalau ADRO sedang berusaha keras memoles dirinya agar tampak seperti BREN dan TOBA. Mereka ingin keluar dari citra sebagai raja batubara yang kotor dan perlahan berubah jadi perusahaan energi bersih yang disukai investor hijau dan lembaga ESG. Demi itu ADRO bahkan rela melepas AADI seolah ingin membuktikan keseriusan pivot bisnisnya ke arah energi terbarukan dan industri hijau. Tapi realitas pasar berbicara lain. Selepas spin off AADI, harga saham ADRO justru nyungsep bahkan labanya ikut nyungsep. Ironisnya, $BREN yang modalnya jauh lebih kecil justru terbang tinggi. $TOBA yang waktu pivot malah rugi pun tetap diganjar euforia luar biasa. Inilah bukti bahwa di pasar modal kekuatan bandar sering kali jauh lebih dominan daripada fundamental. Dan dalam kasus ini, bandar ADRO tampaknya masih tidur siang. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Lalu bagaimana sebenarnya narasi pivot ADRO? Apakah benar sedang on track atau hanya jadi jargon untuk memoles citra agar tetap relevan di era transisi energi?

Jika dilihat dari data laporan keuangannya, arah transformasi ADRO memang terlihat serius di atas kertas. Fokus utamanya kini bukan lagi batubara, tetapi dua sektor yang dianggap masa depan yaitu mineral non batubara seperti aluminium dan logam baterai, serta energi terbarukan seperti hidro dan angin. Kedua sektor ini dikonsolidasikan dalam segmen Lain-lain yang saat ini masih membebani laba perusahaan karena seluruh proyeknya berada dalam fase konstruksi dan belanja modal besar.

Proyek aluminium ADRO menjadi pusat dari agenda diversifikasi ini. Melalui PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) yang dimiliki 55%, ADRO sedang membangun smelter aluminium di Kalimantan Utara. Aset KAI melonjak 64,6% dari 626 juta dolar AS menjadi 1,03 miliar dolar AS hanya dalam enam bulan. Lonjakan ini bukan karena laba tetapi karena CAPEX besar-besaran untuk membangun fasilitas produksi dan infrastruktur pendukung. KAI saat ini masih mencatat rugi bersih, tapi dari sisi strategis inilah pondasi utama proyek hilirisasi logam ADRO di masa depan. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Lalu ada PT Alamtri Indo Investasi (AIA) yang memiliki 84% saham KAI. AIA berperan sebagai holding pendanaan yang menopang proyek smelter. Asetnya juga tumbuh hampir 70% dari 629 juta dolar menjadi 1,07 miliar dolar, mencerminkan ekspansi finansial untuk menopang KAI. Selain itu, ada PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) yang baru dikonsolidasikan pada Maret 2025 dengan aset sekitar 178 juta dolar. KIPI adalah kawasan industri tempat proyek smelter aluminium ADRO berdiri. Tanpa KIPI tidak ada proyek hilirisasi yang bisa dijalankan. Maka meskipun saat ini belum memberi laba, perannya sangat penting.

Di sisi lain, ADRO juga memperluas sayap ke logam baterai melalui PT Alamtri Baterai Investasi (ABI) yang asetnya naik 68,7% menjadi 1,07 miliar dolar. ABI masih berada di tahap awal pembangunan rantai pasok logam baterai, kemungkinan terintegrasi dengan proyek aluminium dan kawasan industri KIPI. Secara finansial, sektor mineral ini saat ini jelas menjadi beban, tapi secara strategis merupakan growth engine jangka panjang.

Selain logam, ADRO juga aktif menggarap energi terbarukan. Melalui PT Alamtri Renewables Investasi (AREI), ADRO mulai membersihkan portofolio listrik lamanya dengan menjual aset pembangkit kecil yang sudah tidak relevan dan memusatkan modal ke proyek besar seperti PLTA Kayan dan PLTB Tanah Laut. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

PLTA Kayan digarap lewat perusahaan patungan PT Kayan Hydropower Nusantara (KHN), di mana ADRO memiliki 50%. Nilai investasinya naik dari 64 juta dolar menjadi hampir 74 juta dolar per Juni 2025, menandakan proyek ini sedang dalam tahap pembangunan aktif. Ini adalah proyek besar yang nantinya akan menyuplai energi hijau untuk smelter aluminium di Kalimantan Utara. Walaupun masih menyedot kas, proyek ini merupakan aset strategis jangka panjang.

Sebaliknya, proyek PLTB Tanah Laut yang melibatkan ADRO lewat PT Alamtri Power Investasi (API) masih tersendat. Perjanjian jual beli listrik (PPA) dengan PLN belum efektif hingga akhir September 2025 karena berbagai persyaratan belum terpenuhi. Artinya proyek ini masih macet di tahap administrasi, bukan operasional. Ini menjadi red flag bahwa transisi ADRO ke sektor energi bersih tidak semulus narasi yang diusung.

Jika ditarik garis besar, sektor mineral dan energi terbarukan ADRO saat ini masih berstatus beban, bukan penyumbang laba. Semua proyek masih dalam tahap pembangunan dan konsumsi kas, belum menghasilkan margin yang berarti. Segmen Lain-lain bahkan mencatat rugi operasional sebesar 10,4 juta dolar AS pada paruh pertama 2025. Tapi di sisi lain, pertumbuhan asetnya luar biasa, menandakan ekspansi yang tidak main-main. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Artinya, pivot ADRO memang nyata secara struktur, tapi belum terasa secara profit. ADRO sekarang berada di posisi dilematis. Harus terus menggelontorkan investasi besar untuk proyek jangka panjang, sementara pasar menilai kinerjanya berdasarkan laba jangka pendek.

Beda dengan BREN dan TOBA yang pandai menjual narasi hijau ke pasar, ADRO justru terlalu rasional. Mereka membangun dulu baru bicara. Sayangnya, pasar modal tidak selalu menghargai rasionalitas. Investor lebih cepat jatuh cinta pada cerita indah daripada proses panjang yang butuh miliaran dolar.

Jadi apakah pivot ADRO on track? Ya, secara struktur bisnis dan aset jelas on track. Tapi apakah sudah berhasil menarik minat pasar dan menciptakan nilai bagi pemegang saham? Belum. Karena di bursa yang menang bukan selalu yang punya proyek besar, tapi yang punya narasi paling seksi. Dan sampai sekarang narasi hijau ADRO masih kalah seksi dibanding BREN dan TOBA. Mungkin tahun depan bisa seksi kalau bandarnya udah full muatan.
🥴 Tunggu tanggal mainnya. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/3

testestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Maksud nya harga $ADRO masih murah ya om 😌 @robertgunawankeren

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Saham Bagus Bisa Turun, Saham Jelek Bisa Naik — Karena Market Gak Pake Logika, Tapi Likuiditas.

Banyak investor pemula sering bingung, kenapa saham dengan kinerja bagus justru turun, sementara saham yang secara fundamental “biasa aja” malah terbang tinggi. Jawabannya simpel: market gak digerakkan oleh logika, tapi oleh likuiditas — oleh uang yang mengalir ke mana, bukan oleh siapa yang paling benar.

Saham bagus bisa turun karena dana besar lagi keluar. Bisa karena investor asing shifting ke aset lain, bisa karena sektor lain lagi lebih menarik, atau sekadar karena big fund lagi rebalancing portofolio. Di sisi lain, saham yang kelihatannya jelek bisa naik karena ada flow uang besar yang masuk ke sana — entah karena momentum, rumor, atau gorengan jangka pendek.

Kebanyakan retail fokus ke “cerita”, bukan “arus”. Padahal dalam jangka pendek, harga digerakkan oleh permintaan dan penawaran — bukan laporan keuangan. Ketika uang besar mengalir, harga bergerak dulu baru cerita menyusul. Makanya kamu sering lihat saham yang fundamentalnya jelek naik duluan, baru belakangan media mulai kasih alasan kenapa.

Trader atau investor yang matang gak cuma lihat laporan keuangan atau chart, tapi juga belajar baca flow. Lihat broker summary, foreign buy-sell, volume harian, dan perbandingan sektor. Kalau dana besar lagi masuk ke satu sektor, itu tanda bahwa likuiditas sedang bergerak ke sana. Di situlah peluang.

Market jangka panjang memang akan kembali ke fundamental, tapi jangka pendek tetap soal likuiditas. Jadi kalau kamu heran kenapa saham bagusmu malah turun, mungkin bukan karena salah pilih emiten — tapi karena salah baca arah arus dana.

📌 Kalau insight kayak gini bermanfaat, FOLLOW aku biar nggak ketinggalan update teknikal harian.
📌 Cek juga profilku, ada edukasi lengkap & riset mingguan yang rutin aku update.

random tag $BUVA $ADRO $CDIA

Read more...

$ADRO LK Q3 2025: Hariyadi Strikes Back

Lanjutan postingan di External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Beberapa waktu lalu publik dikejutkan oleh kabar dugaan korupsi Pertamax oplosan dan penjualan solar di bawah harga pasar. Salah satu nama besar yang terseret dalam arus rumor itu adalah grup ADRO, setelah salah satu petingginya sempat diperiksa oleh Kejaksaan sebagai saksi. Kabar itu sempat mengguncang ruang diskusi pasar tetapi menariknya ADRO justru memilih sikap defensif elegan, tidak bereaksi berlebihan. Mereka langsung mengeluarkan Keterbukaan Informasi resmi yang menyatakan bahwa isu tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap operasional maupun keuangan perusahaan. Dengan kata lain ADRO menegaskan bahwa mereka tidak merasa bersalah dan menolak mengakui kasus itu sebagai sengketa hukum yang relevan dalam laporan keuangannya. Secara hukum langkah ini cerdas, secara reputasi berisiko, tapi secara strategi ini menunjukkan ADRO memilih jalur konfrontasi diam diam. Mereka tahu bahwa dalam dunia bisnis energi persepsi bisa lebih berbahaya daripada bukti. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Namun di balik pembelaan tenang itu, laporan keuangan ADRO per LK Q3 2025 tetap menyimpan satu kasus hukum besar yang diakui secara terbuka, gugatan lahan bernilai triliunan rupiah yang bisa dalam skenario terburuk mengguncang laba dan ekuitas mereka. Kasus ini mungkin tidak seviral isu solar, tapi jauh lebih serius secara finansial karena menyangkut potensi beban Rp3 triliun yang bisa langsung menguap dari saldo laba jika kalah di tingkat banding.

Gugatannya diajukan oleh individu bernama Hariyadi ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 4 September 2024, dengan tuduhan bahwa ADRO dan beberapa entitas anaknya yaitu PT Laskar Semesta Alam (LSA), PT Saptaindra Jasa Indonesia Sejati (SIS), dan PT Semesta Centramas (SCM), telah menguasai dan memanfaatkan lahan tanpa hak. Total nilai tuntutan mencapai Rp3 triliun plus denda keterlambatan Rp5 juta per hari bila putusan tidak dijalankan tepat waktu. Ini bukan gugatan main main, melainkan gugatan yang bisa memengaruhi persepsi hukum, integritas korporasi, dan nilai pasar. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Pada 22 September 2025 pengadilan memutuskan menolak gugatan untuk seluruhnya, tapi belum sempat ADRO bernapas lega, penggugat langsung mendaftarkan banding pada 3 Oktober 2025. Artinya risiko masih hidup dan menggantung di atas kepala ADRO. Perusahaan memang menyatakan bahwa kemungkinan dampaknya terhadap kondisi keuangan tidak material, namun secara objektif potensi beban Rp3 triliun tidak bisa diabaikan.

Secara akuntansi jika banding berbalik arah dan ADRO kalah maka nilai gugatan itu harus diakui sebagai beban satu kali (one time expense) dalam laporan laba rugi periode tersebut. Dampaknya langsung menggerus laba bersih dan menekan saldo laba belum dicadangkan yang mencapai 3,2 miliar dolar AS per 30 Juni 2025. Beban ini akan mengalir langsung ke ekuitas, menurunkan nilai perusahaan di mata investor. Fakta bahwa belum ada provisi yang diakui menunjukkan bahwa manajemen menilai probabilitas kekalahan masih kecil. Tapi dalam dunia litigasi yang kecil pun bisa membesar hanya karena satu pasal.

Risikonya tidak berhenti di laba rugi. Jika ADRO kalah, sebagian aset tetap dan properti pertambangan bisa terkena dampak. Sengketa ini berkaitan dengan lahan operasional, sehingga jika pengadilan memutuskan lahan tersebut bukan milik ADRO atau anak usahanya maka mereka harus menghentikan pengakuan (derecognition) atas aset terkait atau mencatat rugi penurunan nilai (impairment loss). Dengan total aset tetap mencapai 2,15 miliar dolar AS per 30 September 2025, bahkan sedikit saja yang terdampak sudah bisa menimbulkan kerugian signifikan di laporan keuangan. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Selain gugatan lahan ADRO juga memikul risiko hukum lain yang bersifat regulatif dan pajak. Salah satunya adalah kewajiban reklamasi dan penutupan tambang, sebuah liabilitas yang diatur ketat oleh pemerintah. ADRO wajib memulihkan area tambang setelah kegiatan eksploitasi berakhir, dan perubahan estimasi biaya atau diskonto bisa mempengaruhi langsung laba rugi. Jika kewajiban meningkat maka laba turun, jika biaya turun tapi lebih kecil dari nilai tercatat aset bisa muncul rugi tambahan. Risiko ini tidak spektakuler seperti kasus korupsi atau gugatan hukum, tapi justru lebih mematikan karena bersifat laten dan muncul dari perhitungan internal yang bisa berubah seiring kebijakan baru.

Sementara itu risiko perpajakan juga mengintai dari balik sistem self assessment. Semua angka pajak yang dilaporkan ADRO bisa dikoreksi oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam lima tahun. Setiap koreksi dapat langsung memotong laba bersih melalui tambahan beban pajak, sekaligus mengubah nilai aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan. ADRO sendiri secara jujur mencatat adanya ketidakpastian dalam penentuan kewajiban pajak yang berarti mereka mengakui potensi masalah meskipun belum ada perselisihan yang tercatat. Ini bukan pengakuan kesalahan tapi bentuk kewaspadaan yang cerdas.

Jika semua risiko ini dikumpulkan terlihat jelas bahwa ADRO sedang bermain di lapangan hukum dan regulasi yang licin. Mereka tidak hanya menghadapi gugatan lahan bernilai triliunan tetapi juga bayangan risiko lingkungan dan pajak yang bisa sewaktu waktu muncul. Namun menariknya ADRO tetap mempertahankan nada optimistis, kemungkinan besar tidak akan ada dampak material. Kalimat itu terdengar seperti formula standar, tapi bagi investor yang jeli justru menjadi sinyal bahwa perusahaan sedang berjalan di garis tipis antara keyakinan dan potensi bencana finansial. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dalam konteks lebih luas, isu hukum yang menimpa ADRO menunjukkan paradoks klasik korporasi besar. Semakin besar mereka tumbuh, semakin kompleks pula jaringan risiko yang harus dikelola. Dugaan korupsi solar mungkin tidak masuk ke laporan keuangan, tapi gugatan lahan dan kewajiban tambang jelas ada hitungannya. Jika ke depan banding berbalik arah atau pemerintah memperketat peraturan lingkungan, maka laba ADRO yang sekarang masih terlihat stabil bisa terkikis secara signifikan.

ADRO memilih percaya diri karena mereka merasa punya pijakan hukum kuat. Tapi investor sebaiknya membaca tanda tanda dengan hati hati. Dalam dunia korporasi yang tidak diakui belum tentu tidak ada. Dan yang dianggap tidak material hari ini bisa jadi headline besar besok pagi. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Cara berpikir dalam dunia saham #2 :

Banyak orang membeli saham tanpa memahami apa yang mereka beli bukan karena mereka malas, tapi karena struktur pasar, psikologi manusia, dan budaya finansial hari ini mendorong mereka untuk “ikut” sebelum mereka benar-benar “tahu.”


Mari kita bahas secara mendalam dari beberapa sisi :


1. Ilusi Kesederhanaan di Era Digital

Dulu, berinvestasi di saham memerlukan pengetahuan, akses data, dan proses panjang. Sekarang, dengan satu aplikasi di ponsel, siapa pun bisa membeli saham hanya dengan beberapa ketukan jari.

Kemudahan ini menciptakan ilusi bahwa investasi sama dengan transaksi.
Padahal, membeli saham bukan sekadar membeli “kode” di layar, tapi membeli sebagian kepemilikan dari bisnis yang punya risiko, nilai, dan masa depan.
Namun, bagi banyak orang, prosesnya terasa terlalu mudah, sehingga analisis tergantikan oleh insting dan tren.


2. FOMO dan Psikologi Kerumunan

Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) adalah pendorong besar dalam perilaku pasar modern. Ketika orang melihat teman, influencer, atau komunitas mendapat untung besar dari saham tertentu, mereka merasa tertinggal.

Alih-alih bertanya “mengapa harga naik?”, mereka justru bertanya “bagaimana caranya ikut?” Dan di situlah kesalahan bermula, keputusan didorong oleh emosi dan ketakutan tertinggal, bukan oleh logika atau pemahaman nilai.


3. Kurangnya Literasi Keuangan

Banyak orang tidak diajarkan tentang saham, bisnis, atau konsep dasar investasi di sekolah. Mereka tahu bahwa saham bisa menghasilkan uang, tapi tidak tahu bagaimana atau mengapa itu bisa terjadi.

Mereka tidak memahami perbedaan antara harga dan nilai, atau antara trading dan investing. Akibatnya, mereka mudah terjebak dalam hype, rumor, atau rekomendasi yang tidak didasari analisis. Pasar saham bagi mereka bukan tempat untuk berpikir, melainkan tempat untuk berharap.


4. Budaya Cepat Untung

Kita hidup dalam zaman yang serba instan, karier, popularitas, bahkan kekayaan.
Orang tidak lagi tertarik dengan proses jangka panjang, tetapi dengan hasil yang cepat.
Mereka lebih suka membaca “tips saham naik minggu ini” ketimbang laporan keuangan.

Mereka ingin kaya dari saham, tapi tidak ingin menjadi investor.
Inilah bentuk hedonisme finansial baru, di mana risiko dianggap kecil selama semua orang tampak bahagia di puncak grafik.


5. Kurangnya Kesadaran Diri Finansial

Banyak orang membeli saham tanpa tahu tujuannya sendiri. Apakah untuk jangka pendek? Pensiun? Dana pendidikan?

Tanpa tujuan, sulit menentukan strategi.
Dan tanpa strategi, setiap keputusan hanyalah perjudian yang disamarkan sebagai investasi.


Penutup :

Banyak orang membeli saham tanpa memahami saham itu sendiri karena mereka terjebak antara keinginan dan ketidaktahuan. Pasar modern memanjakan keinginan, tapi jarang mengajarkan pemahaman.

Padahal, saham bukan permainan angka, ia adalah cermin dari perusahaan, manajemen, dan masa depan bisnis.

Membeli tanpa tahu artinya menaruh harapan pada sesuatu yang tidak dikenali.
Dan dalam dunia investasi, ketidaktahuan bukanlah ruang netral, ia adalah risiko terbesar yang sering disadari terlalu terlambat.


Filsafat : Kamu harus tahu apa yang kamu lakukan sebelum kamu melakukannya.

Saham : Kamu harus tahu apa yang kamu beli sebelum kamu membelinya.


$BMRI $ADRO $ADMR

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADRO LK Q3 2025: PLTU Batang Adalah Beban

Lanjutan dari postingan sebelumnya External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345

ADRO adalah kerajaan energi yang sudah terlalu besar untuk hidup hanya dari batubara, tapi juga terlalu berat untuk berlari ke arah energi hijau tanpa tersandung investasi sendiri. Di permukaan, ADRO tampak seperti perusahaan tambang yang sukses melakukan diversifikasi, tapi kalau laporan keuangannya dikuliti dalam LK Q3 2025, terlihat jelas bahwa sebagian besar diversifikasi itu belum menghasilkan apa-apa selain beban tambahan. Anak-anak usahanya banyak, joint venture-nya berlapis, namun kontribusi riilnya timpang, ada yang produktif, ada yang sekadar hidup dari suntikan modal, dan ada yang malah menggerogoti laba induk. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

ADRO tampak seperti ayah yang kaya raya tapi punya banyak anak dengan kepribadian berbeda. Ada yang jadi bintang lapangan, ada yang pekerja keras tanpa pamrih, dan ada yang cuma tahu meminta uang bulanan. Dari deretan itu, joint venture adalah anak paling mahal, dibiayai besar tapi hasilnya tak seberapa.

Investasi ADRO di ventura bersama, yang dicatat dengan metode ekuitas, bernilai 638,06 juta dolar per 30 September 2025. Angka itu turun tipis dari 653,52 juta dolar di akhir 2024. Penurunan kecil ini menipu karena di baliknya tersembunyi masalah besar, penurunan nilai itu bukan karena pelepasan aset, melainkan akibat penurunan laba dari entitas yang seharusnya jadi pilar diversifikasi.

Ambil contoh PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) proyek pembangkit listrik tenaga uap di Jawa Tengah. Dulu, proyek ini jadi kebanggaan ADRO karena dianggap simbol peralihan dari batubara mentah ke energi listrik. Tapi sekarang, BPI adalah beban. Di LK Q3 2025, BPI mencatat rugi 13,54 juta dolar, padahal tahun sebelumnya laba mencapai 72,96 juta dolar. Kejatuhan drastis ini disebabkan biaya keuangan yang membengkak sampai 153,86 juta dolar, beban bunga yang cukup untuk menenggelamkan satu kuartal laba ADRO. Nilai investasinya pun turun 4,64% YTD menjadi 440,30 juta dolar, menunjukkan tekanan profitabilitas yang serius. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Di sisi lain, PT Tanjung Power Indonesia (TPI) masih mencatat laba 10,61 juta dolar, tapi laba ini turun dari 12,98 juta dolar tahun lalu. Dengan kepemilikan 65%, kontribusinya tetap positif tapi tidak cukup kuat untuk menahan longsoran rugi dari BPI. Akibatnya, total kontribusi JV terhadap laba ADRO anjlok 93,35% YoY, dari 24,83 juta dolar di 9M 2024 menjadi hanya 1,65 juta dolar di 9M 2025. Sebuah kejatuhan yang tidak bisa disebut normal fluktuasi bisnis, ini tanda struktur JV sedang sakit.

Ironinya, ADRO tetap menambah modal ke JV di tengah kinerja buruk ini. Arus kas dari dividen JV turun hampir 50%, dari 12,05 juta dolar menjadi 6,05 juta dolar, tapi pembayaran tambahan investasi justru naik 32,64% menjadi 11,44 juta dolar. Logikanya seperti menyalakan api dengan bensin, modal terus disuntik sementara hasilnya makin kecil. Dalam laporan kas, JV sudah berubah dari mesin penghasil cash flow menjadi sumur tanpa dasar.

Kondisi semakin buruk di sisi Other Comprehensive Income (OCI). Kerugian OCI dari JV membengkak menjadi 22,50 juta dolar, lebih dari tiga kali lipat tahun sebelumnya. Lagi-lagi, penyebab utamanya adalah BPI dengan rugi komprehensif 49,48 juta dolar. Dengan kata lain, bahkan nilai ekuitas ADRO dari investasi ini ikut terkikis. Nilai kertasnya turun, dividennya menyusut, labanya anjlok, dan proyeknya masih butuh dana tambahan. Kalau ini bukan red flag, lalu apa? Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Namun tidak semua JV bernasib sama. PT Kayan Hydropower Nusantara (KHN), proyek pembangkit listrik tenaga air yang 50% dimiliki ADRO, justru mencatat kenaikan nilai aset 13,72% menjadi 73,34 juta dolar. Tapi sayangnya, KHN masih rugi 1,18 juta dolar dan masih dalam fase pembangunan. Jadi KHN adalah anak yang masih sekolah, biaya tinggi, belum bisa menghasilkan, tapi mungkin nanti bisa jadi harapan keluarga.

Kalau disusun dalam hierarki fungsional, BPI jelas menjadi beban, TPI masih berguna, dan KHN beban pembangunan yang bisa jadi prospek masa depan. Polanya mirip dengan drama internal perusahaan besar yang sedang berubah arah, anak tua yang dulu diandalkan kini membuat lubang di neraca, anak muda yang baru tumbuh belum bisa menyetor laba, sementara ADRO harus terus jadi ATM untuk semua.

Yang menarik, meskipun manajemen berulang kali menyatakan tidak ada penurunan nilai (impairment) permanen pada investasi ini, alasan mereka tampak defensif. Dengan laba JV yang anjlok 93%, dividen turun 50%, dan arus kas negatif, sulit untuk percaya bahwa nilai wajar investasi masih setinggi yang tercatat. Klaim tidak ada indikasi penurunan nilai dalam laporan keuangan lebih terdengar seperti mantra penghiburan daripada analisis objektif. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Jika ditarik garis besar, strategi diversifikasi ADRO memang terlihat megah di atas kertas, masuk ke energi listrik, infrastruktur, dan energi terbarukan. Tapi secara finansial, 2025 membuktikan bahwa diversifikasi tidak otomatis berarti profitabilitas. Proyek-proyek JV yang dimaksudkan sebagai mesin stabilisasi justru sedang menjadi sumber volatilitas terbesar. Diversifikasi tanpa arus kas positif bukanlah kekuatan, melainkan beban terselubung.

Bagi investor, sinyalnya jelas, sumber kekuatan ADRO tetap berasal dari anak-anak tua yang sudah matang, $ADMR dan SIS, yang menghasilkan kas nyata dari tambang dan jasa pertambangan. Sementara itu, proyek-proyek JV seperti BPI dan KHN masih butuh waktu panjang dan modal besar sebelum bisa memberi imbal hasil.

ADRO sedang berada di titik kritis antara ambisi dan realitas. Di satu sisi ingin jadi pemain energi besar, di sisi lain masih menggantungkan hidup pada batubara yang kini justru menopang keuangan semua proyek diversifikasi. LK Q3 2025 tidak hanya memperlihatkan laporan keuangan, tapi juga memperlihatkan wajah sebenarnya dari transformasi ADRO, glamor di presentasi tapi berat di neraca.

Kalau manajemen tak hati-hati, diversifikasi energi bisa berubah jadi diversifikasi rugi.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADRO LK Q3 2025: Anak Berguna vs Anak Durhaka

Lanjutan dari postingan di External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Di postingan sebelumnya saya sudah bahas hal yang cukup menggelitik dua perusahaan batubara raksasa ADRO dan KKGI sama-sama jual coal demi dolar tapi malah kompak rugi kurs di LK Q3 2025. Padahal logikanya kalau jualan pakai dolar mestinya mereka cuan besar dari pelemahan rupiah. Tapi kali ini saya tidak bahas $KKGI lagi. Sudah cukup, sudah pernah dikuliti di postingan sebelumnya. Sekarang saya ingin menyoroti anak-anak ADRO saja karena di sinilah menariknya. Di balik raksasa sekelas ADRO yang terlihat perkasa, ternyata ada anak-anak yang rajin menyetor laba ke induk tapi juga ada yang bikin induk ngos-ngosan karena masih bakar duit. Mari kita lihat mana anak yang berguna dan mana yang bisa dibilang anak durhaka. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau ditelusuri dari LK Q3 2025, struktur anak usaha ADRO yang punya Kepentingan Non Pengendali memperlihatkan kontras yang tajam. Berdasarkan data semester pertama sampai sembilan bulan pertama 2025, hanya segelintir anak yang benar-benar menghasilkan laba bersih yang signifikan. Yang paling mencolok tentu ADMR yang merupakan pilar jasa pertambangan. Dengan kepemilikan ADRO 84% dan KNP 16%, $ADMR menyumbang laba KNP 21,39 juta dolar di semester pertama dan naik menjadi 31,51 juta dolar di kuartal ketiga. Jika dihitung proporsional, laba yang bisa diatribusikan ke ADRO dari ADMR mencapai sekitar 165,41 juta dolar atau sekitar 55% dari total laba bersih induk di 9M 2025. Ini artinya ADMR bukan cuma anak yang berguna, tapi benar-benar jadi penopang hidup keuangan induknya.

Di sisi lain ada PT Alamtri Power Investasi (API) yang bergerak di investasi power. Perannya masih kecil, nyumbang laba KNP hanya 1,72 juta dolar di 9M 2025. Secara operasional, API belum punya skala besar tapi fungsinya lebih ke arah investasi jangka panjang di proyek pembangkit dan energi terbarukan. Masih dalam fase akumulasi aset dan penguatan struktur modal, bukan profit generator utama. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Lalu ada PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) anak yang sering disebut bakal jadi tumpuan masa depan ADRO di sektor hilirisasi logam. Namun realitanya di LK Q3 2025 KAI masih menjadi anak yang menyedot dana. Dengan kepemilikan ADRO hanya 55% dan KNP 45%, entitas ini justru mencatat rugi 2,17 juta dolar dari sisi KNP, artinya total rugi bersih sekitar 4,81 juta dolar. Yang lebih menarik, meskipun merugi, KAI justru menerima suntikan modal baru dari investor nonpengendali sebesar 71,87 juta dolar di 9M 2025, membuat ekuitas KNP melonjak dari 88,2 juta dolar menjadi 157,9 juta dolar. Ini semacam paradoks, proyek rugi tapi modal terus masuk. Artinya para investor minoritas masih percaya bahwa pabrik aluminium ini akan berbuah manis ke depan. Dalam jangka pendek, KAI jelas beban tapi dalam jangka panjang bisa jadi tambang emas baru.

Kalau bicara kontribusi total, dari total laba ADRO 301,59 juta dolar di 9M 2025 sekitar 90,7% berasal dari laba induk dan hanya 9,3% dari anak-anak yang punya KNP. Ini jauh berbeda dibanding tahun sebelumnya di mana KNP masih menyumbang sekitar 142,76 juta dolar atau 10,8% dari total laba 1,33 miliar dolar. Artinya laba anak-anak ADRO yang memiliki porsi saham nonpengendali menyusut drastis seiring penurunan performa sektor pertambangan terutama di ADMR dan anak usaha lain yang masih dalam fase investasi. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi aset, pertumbuhan justru paling tinggi datang dari anak-anak yang belum menghasilkan laba. Aset KAI melonjak 64,6% dari 626,34 juta dolar menjadi 1,03 miliar dolar, sedangkan PT Alamtri Baterai Investasi (ABI) naik 68,7% dari 634,66 juta dolar menjadi 1,07 miliar dolar. Dua entitas ini menyerap belanja modal besar dan jadi simbol transisi ADRO dari batubara ke bisnis masa depan seperti logam dan baterai. Namun dari sisi rasio profitabilitas keduanya masih jauh dari kata efisien. Secara finansial mereka belum menghasilkan apa pun, malah menurunkan Return on Asset grup. Tapi secara strategis dua anak ini jelas berguna untuk positioning jangka panjang ADRO agar tidak lagi bergantung pada batubara murni.

Sementara itu ADMR masih jadi tulang punggung aset operasional dengan kontribusi 38,1% dari total aset grup naik 17,8% sepanjang semester pertama 2025. Artinya ekspansi jasa pertambangan masih produktif dan menambah kapasitas earning perusahaan. Sedangkan API cenderung stagnan dengan penurunan aset ringan sekitar 2,7% dari 920 juta dolar menjadi 895 juta dolar.

Jika ADRO punya satu anak super berguna yaitu ADMR, dua anak potensial tapi masih boros yaitu KAI dan ABI, dan satu anak kecil tapi stabil yaitu API. Dari semua itu hanya ADMR yang saat ini benar-benar menambah laba induk secara signifikan. KAI masih menjadi lubang hitam yang menyedot dana walaupun investor luar tampak yakin dengan masa depannya. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dengan begitu bisa dibilang ADRO sedang berada di fase transisi satu kaki masih berpijak di bisnis batubara dan jasa pertambangan yang menguntungkan sementara kaki lainnya sudah melangkah ke sektor logam dan energi baru yang penuh risiko. Jadi di balik laba 301,59 juta dolar yang masih terlihat solid sebenarnya ada dinamika besar antara anak-anak yang rajin menyetor dan anak-anak yang masih minta jatah. Saat ini ADMR jadi anak emas yang menopang keluarga sedangkan KAI dan ABI masih dalam tahap pembuktian apakah nanti akan jadi aset strategis atau justru anak durhaka yang membebani keuangan grup.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Orang Bebal Akan Susah Sukses di Saham

Pasar saham adalah tempat di mana logika, disiplin, dan kemampuan belajar menentukan siapa yang bertahan dan siapa yang tumbang. Ia bukan sekadar arena angka naik-turun, melainkan cerminan dari perilaku manusia — ketamakan, ketakutan, kesabaran, dan kebodohan. Dalam dunia seperti ini, orang bebal — mereka yang keras kepala, tidak terima masukan dan saran.

1. Pasar Saham Menghukum Orang yang Bebal
Di pasar saham, tidak ada belas kasihan. Angka di layar tidak peduli apakah seseorang berasal dari keluarga kaya, punya gelar tinggi, atau percaya diri berlebihan. Pasar hanya menghargai satu hal: kemampuan memahami kenyataan.
Orang bebal sering kali menolak kenyataan. Mereka ingin saham naik hanya karena mereka sudah membeli. Mereka percaya pada rumor lebih daripada laporan keuangan. Mereka tidak mau mengakui kesalahan karena gengsi. Padahal di pasar, keengganan mengakui salah adalah bentuk bunuh diri finansial yang lambat tapi pasti.
Ketika harga saham turun, investor bijak akan bertanya: “Apakah fundamental perusahaan berubah?”
Sedangkan orang bebal akan berkata: “Ah, nanti juga balik lagi.”
Bedanya terletak pada kerendahan hati untuk belajar dan kemampuan menyesuaikan diri dengan fakta.

2. Belajar Adalah Syarat Mutlak Sukses di Saham
Saham bukan judi — meskipun banyak orang memperlakukannya seperti itu. Untuk sukses, seseorang harus mau belajar tanpa henti: tentang valuasi, laporan keuangan, psikologi pasar, dan manajemen risiko.
Orang bebal, mereka malas membaca laporan tahunan, apalagi menghitung valuasi. Mereka ingin hasil cepat, tapi tak mau proses panjang.
Padahal Warren Buffett menghabiskan 80% waktunya membaca dan berpikir.
Charlie Munger berkata, “Setiap hari, saya berusaha menjadi sedikit lebih bijak daripada kemarin.”
Sementara orang bebal berkata, “Ngapain belajar, yang penting cuan.” Ironisnya, justru mereka yang paling sering rugi.

3. Orang Bebal Adalah Orang Paling "Bodoh"
Dalam artian mereka tidak ingin mempelajari hal-hal yang diluar mereka pahami saat ini, jika ada ilmu lain yang berlawanan dengan ilmu yang ia miliki maka ia akan merasa ilmu tersebut adalah ilmu yang salah, dan yang benar adalah ilmu yang ia miliki.

Kesimpulan
Orang bebal akan susah sukses di saham bukan karena pasar kejam, tapi karena mereka menolak untuk berubah. Pasar selalu memberi pelajaran, tapi hanya yang mau belajar yang bisa naik kelas.
Mereka yang rendah hati akan terus bertumbuh, tapi mereka yang bebal akan terus mencari kambing hitam — bandar, pemerintah, atau nasib — padahal musuh sesungguhnya adalah diri sendiri.
Saham tidak butuh orang pintar luar biasa, tapi butuh orang yang mau berpikir, mau belajar, dan mau mengakui kesalahan.
Kebebalan adalah kebanggaan palsu yang mahal — dan pasar saham adalah tempat di mana harga kebodohan selalu dibayar tunai.

Join External Community Stockbiz:
https://stockbit.com/community/J25597

$CDIA $BUVA $ADRO

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADRO vs $KKGI LK Q3 2025: Katanya Jual Coal Pakai Dollar, Kok Malah Rugi Kurs?

Lanjutan postingan di External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Kalau dibandingkan secara head to head, kinerja laba PT Resource Alam Indonesia Tbk atau KKGI memang anjlok jauh lebih parah dibandingkan PT AlamTri Resources Indonesia Tbk atau ADRO dalam LK Q3 2025. Penurunan laba bersih KKGI mencapai 97,3%, sementara ADRO hanya turun sekitar 34,9% jika kita menghitung dari laba operasi berkelanjutan, karena laba ADRO tahun lalu sempat melonjak akibat penjualan bisnis batubara termal pada Desember 2024. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi pendapatan, penurunan KKGI jauh lebih curam. Total pendapatan perusahaan ini turun 57,3% dari 257 juta dolar menjadi hanya 109,6 juta dolar. Sedangkan ADRO pendapatannya turun lebih ringan, sekitar 13% dari 1,55 miliar dolar menjadi 1,35 miliar dolar. Akibat penurunan pendapatan yang dalam, laba kotor KKGI juga ikut hancur, merosot hampir 80% dari 85,15 juta dolar menjadi hanya 17,39 juta dolar. Sebaliknya, ADRO masih bisa mempertahankan laba kotor sebesar 463,52 juta dolar, hanya turun 31% dari 673,49 juta dolar tahun lalu. Secara bersih, laba ADRO turun dari 462,82 juta dolar menjadi 301,59 juta dolar, sedangkan KKGI nyaris kehilangan seluruh laba, dari 37,92 juta dolar menjadi cuma 1,03 juta dolar.

Perbedaan utama yang membuat KKGI ambruk lebih dalam ada di struktur pendapatannya. Bisnis KKGI sepenuhnya bergantung pada satu sumber, yaitu batubara. Sementara ADRO punya penopang lain seperti jasa pertambangan, yang pendapatannya hampir stabil di kisaran 640 juta dolar. Jadi meskipun harga batubara jatuh, bisnis jasa pertambangan ADRO tetap menghasilkan arus kas dan menahan penurunan total revenue agar tidak separah KKGI. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Masalah berikutnya ada di margin. KKGI mencatat erosi margin kotor yang luar biasa tajam. COGS atau beban pokok pendapatan hanya turun 46%, padahal penjualan anjlok 57%. Ini berarti biaya produksi mereka tidak bisa disesuaikan dengan cepat, kemungkinan karena komponen biaya tetap terlalu besar atau karena kontrak dengan pihak ketiga tidak fleksibel. Sementara ADRO punya struktur biaya yang lebih efisien dan fleksibel, sehingga meskipun pendapatan turun, margin kotornya hanya turun dari 43,5% menjadi 34,4%, masih jauh lebih sehat dibanding margin KKGI yang jeblok ke 15,9%.

Selain itu, KKGI juga sangat bergantung pada ekspor yang tahun ini benar-benar jatuh. Penjualan ekspor KKGI merosot dari 169,7 juta dolar menjadi hanya 54,8 juta dolar. Pasar utama mereka di Asia Timur juga melemah tajam, penjualan ke China anjlok lebih dari 77% dari 78,6 juta dolar jadi 17,9 juta dolar, sementara ke Korea Selatan yang sebelumnya 24,3 juta dolar sekarang nihil sama sekali. Lebih parah lagi, satu pelanggan besar bernama World Resources Private Ltd menyumbang lebih dari setengah total penjualan, sekitar 50,6%. Jadi begitu pasar ekspor lesu dan pelanggan utama menahan pembelian, otomatis seluruh kinerja KKGI ikut tumbang.

ADRO di sisi lain justru mendapatkan keuntungan dari tingginya transaksi dengan pihak berelasi. Sekitar 73,9% pendapatan ADRO berasal dari entitas dalam grup sendiri, seperti AI dan AIS. Walaupun ini bisa jadi risiko konsentrasi, dalam kondisi pasar yang sulit justru memberi stabilitas harga dan volume karena transaksi antar perusahaan grup biasanya berbasis kontrak jangka panjang, bukan pasar spot yang fluktuatif. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Faktor non-operasional juga memperlebar jurang perbedaan antara keduanya. KKGI mencatat rugi selisih kurs sebesar 1,67 juta dolar akibat depresiasi rupiah dari Rp16.162 ke Rp16.680 per dolar, sementara ADRO rugi kurs 7,1 juta dolar, tetapi efeknya relatif kecil terhadap laba totalnya yang besar. KKGI juga sempat mencatat impairment besar di 2024, namun ironisnya meski di 2025 impairment menurun, laba justru lebih jeblok karena yang rusak bukan akuntansi, melainkan bisnis intinya.

KKGI terpukul habis karena tiga hal besar, yaitu kontraksi pendapatan inti yang ekstrem di sektor batubara, struktur biaya yang kaku, dan ketergantungan tinggi pada pasar ekspor serta pelanggan tunggal. Sebaliknya, ADRO masih bisa bertahan karena punya diversifikasi bisnis dan dukungan transaksi internal yang menjaga kestabilan volume serta harga. Dengan kata lain, ADRO jatuh karena siklus, tapi KKGI jatuh karena sistemik.

Saya sebenarnya agak heran sama KKGI dan ADRO ini. Dua-duanya sama-sama jual batubara pakai dolar, tapi kok malah rugi kurs di LK Q3 2025. Logikanya, perusahaan yang ekspor dalam dolar justru harusnya diuntungkan saat rupiah melemah, karena hasil penjualannya yang dikonversi ke rupiah jadi lebih tinggi. Tapi di laporan keuangan, dua raksasa ini malah mencatat rugi kurs yang lumayan besar. Nah, biar tidak asal menebak, mari kita bongkar pelan-pelan kenapa ini bisa terjadi. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Fenomena ini sebenarnya bukan hal aneh di dunia komoditas. Banyak perusahaan tambang Indonesia yang pendapatannya memang dalam dolar, tapi secara akuntansi tetap bisa rugi kurs. Alasannya karena kerugian kurs tidak selalu muncul dari penjualan, melainkan dari aset dan utang moneter yang dicatat dalam mata uang berbeda dengan mata uang fungsional perusahaan. Misalnya, ADRO berfungsi dalam dolar tapi masih menyimpan banyak kas, piutang, atau investasi dalam rupiah, sementara KKGI justru sebaliknya, berfungsi dalam rupiah tapi punya kewajiban dalam dolar.

Untuk ADRO, mata uang fungsionalnya dolar AS, tapi per 30 September 2025 mereka punya eksposur besar terhadap aset dalam rupiah. Nilainya sekitar 551,57 juta dolar ekuivalen. Aset rupiah ini terdiri dari kas sekitar 149,52 juta dolar, piutang 293,99 juta dolar, dan investasi lain-lain 570,34 juta dolar, dikurangi utang usaha dalam rupiah sekitar 206,01 juta dolar. Saat rupiah melemah dari Rp16.129 per dolar di akhir 2024 menjadi Rp16.667 per dolar pada September 2025, nilai aset rupiah itu otomatis turun ketika dikonversi ke dolar. Akibatnya, secara akuntansi ADRO mencatat rugi kurs sekitar 7,12 juta dolar. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Padahal, kalau dilihat dari operasionalnya, pendapatan ADRO tetap kuat dalam dolar. Tapi karena aset dalam rupiah lebih besar dari kewajibannya dalam rupiah, depresiasi mata uang domestik malah merugikan. ADRO juga mengungkapkan sensitivitasnya cukup besar, yaitu jika rupiah melemah 10%, laba setelah pajak bisa turun sekitar 34,81 juta dolar, dan kalau menguat 10%, laba bisa naik sekitar 42,55 juta dolar. Jadi jelas bahwa eksposur rupiah mereka masih sangat besar.

Sebaliknya, KKGI justru punya kasus terbalik. Mata uang fungsional mereka rupiah, tapi banyak transaksi dan kewajiban yang menggunakan dolar AS. Ketika rupiah melemah dari Rp16.162 menjadi Rp16.680 per dolar, beban utang atau liabilitas dalam dolar otomatis naik ketika dihitung dalam rupiah. Inilah yang membuat KKGI mencatat rugi kurs sebesar 1,67 juta dolar di laba rugi. Selain itu, KKGI juga mengalami rugi translasi sebesar 2,65 juta dolar di penghasilan komprehensif lain, karena laporan keuangan entitas berfungsi rupiah harus dijabarkan ulang ke mata uang penyajian grup yaitu dolar AS.

Hal yang menarik, KKGI sebenarnya menerima pembayaran ekspor dalam dolar juga. Piutang usahanya per akhir September 2025 sebagian dalam dolar sekitar 4,57 juta dolar dan sisanya dalam rupiah 9,74 juta dolar. Secara teori, kalau punya piutang dolar dan rupiah melemah, harusnya ada keuntungan kurs karena nilai dolar lebih tinggi. Tapi faktanya malah rugi. Ini berarti posisi netonya justru lebih banyak utang dolar dibanding aset dolar. Dengan kata lain, liabilitas dolar lebih besar dari piutang dolar, jadi depresiasi rupiah membuat nilai utangnya naik dalam pembukuan. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Meskipun sama-sama jual batubara pakai dolar, rugi kurs ADRO dan KKGI berasal dari arah yang berbeda. ADRO rugi karena punya terlalu banyak aset dalam rupiah sementara fungsionalnya dolar, sedangkan KKGI rugi karena punya terlalu banyak utang dalam dolar sementara fungsionalnya rupiah. Jadi ketika rupiah melemah, ADRO kehilangan nilai aset rupiah yang mereka pegang, dan KKGI justru harus mencatat beban tambahan karena utang dolarnya jadi lebih mahal. Dua-duanya kena efek depresiasi, tapi lewat sisi neraca yang berbeda.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/2

testes

$ADRO
Disamping Aset KIPI yang diakuisisi dengan Murah dan dimasukkan Aset dengan Nilai yang sangat Murah +/- 3 Trilyun … dan Harga Saat ini saja KIPI kalau dijual 45 Trilyun… apalagi nanti 2026-2027 Estimasi saya Pribadi bisa Bernilai (70 sd 80 Trilyun)…

Ada yang menggelitik lagi… Kira-kira dapet Berapa Dividen dari $AADI untuk Tahun Depan, Mengingat Alamtri / ADRO masih memiliki 15% lebih Saham AADI Setelah PUPS ?

Kalau saham AADI dijual semua diharga AADI sekarang ini oleh ADRO maka Untungnya sdh 100% dari Nilai Buku saat PUPS

😂😂😂

Saya ingat Waktu Sebelum PUPS Saya Simulasikan Bahwa ADRO masih Akan Memiliki Saham AADI 15% sd 20% ( jadi Hiden Gem PUPS)… Ada Akun yang sudah Terkenal yang membalas tulisan saya dengan mengatakan “saya BODOH, c’mon Tidak mungkin PUPS ADRO selesai dan ADRO masih Memiliki Saham di AADI”…

waktu itu saya tidak Mau berdebat (memang selalu saya hindari untuk berdebat) cukup saya tau saja bhw orang tersebut Terkenalnya hanya NUMPANG dan masih di Level PEMULA dalam pengetahuan Aksi Korporasi… Biar waktu yang Menyembuhkan orang Tersebut…😂

lagian tidak ada kebaikan yang saya dapat karena mempermalukan orang lain…

Sekedar Tag:
$ITMG

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Die Hard $KKGI vs $ADRO

Di Stockbit memang selalu ada kubu yang die hard. Ada yang bela mati-matian ADRO, dan ada juga yang sampai bela habis-habisan KKGI. Biasanya mereka kalau sudah cinta buta dengan sahamnya, segala analisis pun dibelokkan biar kelihatan bagus. Mirip kayak fans DADA yang membela Mitsubishi sampai MotoGP pun diseret-seret. Padahal kalau mau bela sesuatu biar fair, sebaiknya pakai data objektif dari laporan keuangan resmi. Karena kalau dasarnya fakta, bukan perasaan, argumen kita jadi punya bobot dan enggak gampang dibantah. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Kalau dibandingkan dari LK Q3 2025, kelihatan banget dua perusahaan ini lagi ada di dua arah yang berbeda. ADRO masih berusaha mempertahankan skala bisnis besar meski laba turun, sementara KKGI lagi ngos-ngosan mempertahankan napas di tengah anjloknya harga dan volume penjualan batubara.

Pendapatan ADRO dalam LK Q3 2025 tercatat 1,35 miliar dolar AS, turun 13% dari 1,55 miliar dolar tahun lalu. Tapi beban pokoknya justru naik tipis 1% ke 885 juta dolar, bikin laba kotor turun tajam 31% ke 464 juta dolar. Margin kotor turun dari 43,5% ke 34,4%. Laba usaha juga turun hampir 40% jadi 356 juta dolar, sementara laba bersih merosot 75% ke 333 juta dolar. Memang angka 2024 agak menipu karena waktu itu ada laba besar dari operasi yang dihentikan sebesar 808 juta dolar. Kalau dihitung tanpa item luar biasa itu, penurunan laba bersih yang murni dari operasi berlanjut sekitar 35% saja, masih wajar di tengah koreksi harga batubara. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi neraca, posisi kas ADRO menurun 24% jadi 1,07 miliar dolar, padahal utang berbunga justru naik 26% jadi 732 juta dolar. Aset tetap melonjak 41% ke 2,15 miliar dolar, artinya ada ekspansi besar-besaran, mungkin pembelian alat atau perluasan tambang baru. Ekuitas malah turun tipis 4%, yang berarti laba ditahan menyusut karena dividen besar 500 juta dolar sudah dibagikan.

Arus kas dari operasi anjlok 75% dari 1,55 miliar dolar jadi cuma 392 juta dolar. Ini red flag karena penurunan laba operasional tidak sebesar itu. Ada indikasi kualitas laba menurun atau modal kerja meningkat tajam. Namun sisi positifnya, ADRO berhasil menarik kembali pinjaman dari pihak berelasi sebesar 712 juta dolar, mengurangi risiko kredit antarentitas grup.

Sebaliknya, KKGI lebih ekstrem. Pendapatannya ambruk 57% jadi 110 juta dolar dari 257 juta dolar tahun lalu. Laba kotor longsor hampir 80% ke 17,4 juta dolar, laba usaha jeblok 95% ke 2,9 juta dolar, dan laba bersih hanya tersisa 1 juta dolar, alias turun 97%. Margin kotor turun dari 33,2% ke 15,9%, margin bersih hanya 0,9%. Secara operasional, perusahaan ini hampir tidak menghasilkan apa-apa. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Neracanya pun mencerminkan tekanan itu. Kas turun separuh jadi 35,5 juta dolar, sementara persediaan naik 48% ke 16 juta dolar. Artinya, penjualan melambat dan stok batubara menumpuk. Piutang turun 35% jadi 12,5 juta dolar, utang usaha turun 26%, dan yang cukup mengejutkan, total utang berbunga berkurang drastis 57% ke hanya 1,16 juta dolar. Mereka memang memilih melunasi semua pinjaman bank meski harus mengorbankan likuiditas. Tapi akibatnya, arus kas operasi berbalik dari positif 58,6 juta dolar jadi negatif 12,4 juta dolar. Jadi, meski neraca terlihat bersih, operasinya sebenarnya defisit kas.

Kalau dilihat dari kurs, keduanya kena dampak depresiasi rupiah dari Rp16.162 ke Rp16.680 per dolar, bikin rugi selisih kurs. ADRO rugi 7,1 juta dolar dan KKGI rugi 1,67 juta dolar. ADRO juga mencatat penurunan tajam bagian laba dari ventura bersama, dari 24,8 juta dolar jadi hanya 1,65 juta dolar, menandakan proyek joint venture mereka sedang tidak produktif.

Secara struktural, ADRO masih jauh lebih besar dan punya fleksibilitas lebih. Tapi dua-duanya memperlihatkan karakter yang kontras. ADRO memilih bertahan dengan leverage dan ekspansi, sementara KKGI menempuh jalan konservatif, melunasi utang, mengencangkan sabuk, tapi efek sampingnya likuiditas melemah dan kas habis. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau dilihat dari sisi investor, kubu optimis bisa bilang ADRO sedang memperkuat posisi jangka panjang. Investasi aset tetap yang naik 40% bisa jadi bekal buat lonjakan laba nanti ketika harga batubara membaik. Mereka juga sudah menurunkan eksposur ke pihak berelasi yang rawan konflik kepentingan.

Sementara kubu pesimis akan bilang sebaliknya, bahwa ADRO kehilangan efisiensi. Margin turun, laba operasional anjlok, dan kas terkuras di tengah kenaikan utang. Dengan 74% pendapatan masih tergantung pada pihak berelasi, risikonya terlalu terkonsentrasi.

Untuk KKGI, kubu optimis bisa bilang perusahaan ini sudah bersih-bersih neraca dan siap mulai dari nol tanpa beban bunga. Tapi kubu pesimis akan menyorot fakta bahwa perusahaan gagal menghasilkan kas dan laba yang berarti. CFO negatif, kas tinggal separuh, dan stok batubara menumpuk sementara penjualan menurun.

ADRO masih layak disebut perusahaan besar yang sedang melewati fase normalisasi pasca booming batubara, sedangkan KKGI lebih mirip pemain kecil yang sedang tersapu badai dan berusaha bertahan hidup. Jadi, kalau mau jadi die hard fan, silakan, tapi paling tidak pastikan pembelaannya tetap by data dan bukan by feeling. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Alhamdulillah portfolio masih bertumbuh.. semoga ke depan bisa makin bertumbuh.. $ADRO $CDIA $TOBA

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy