imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Antara AF Sudah Mati dan Suasana Hati
==============
Ngopi Santai 16

Akhir-akhir ini ada suatu fenomena yang menarik. Bagi sebagian investor saham, ada yang berpendapat bahwa analisis fundamental (AF) sudah mati atau value investing sudah mati. Namun sebagian lain mengatakan AF tidak mati, masih relevan. Bagi yang berpandangan AF sudah mati sering menunjukkan adanya fakta-fakta bahwa saham anu atau saham ABCD mengalami ARA berhari-hari meski fundamentalnya tidak bagus. Bahkan ada yang LK-nya masih rugi selama bertahun-tahun pun tetap bisa ARA. Juga sering disampaikan fakta bahwa saham yang dianggap fundamentalnya bagus pun jalan di tempat atau bahkan down trend.

Apakah benar AF sudah mati? Bagi yang sudah biasa membaca tulisan saya seharusnya tahu. Sudah sering saya katakan bahwa pasar kadang-kadang atau seringkali tidak efisien, artinya emiten yang fundamentalnya bagus tidak segera diapresiasi pasar dengan kenaikan harga sahamnya. Demikian juga sebaliknya emiten yang fundamentalnya jelek tidak segera dihukum oleh pasar dengan penurunan harga sahamnya. Hal seperti ini bukanlah sesuatu yang baru, bukan karena pengaruh dari apa yang dianggap sebagai new economy. Tetapi sesuatu yang memang sejak dulu begitu. Bukan hal baru.

Kalau Anda melakukan googling dengan memasukkan frasa "pasar efisien" di search engine-nya akan ketemu beberapa tulisan ilmiah seperti yang ditulis oleh TA Gumanti atau penulis lain seperti yang saya tampilkan dalam gambar di sini. Pasar saham seperti itu. Bukan sesuatu yang baru.

Menurut pendapat saya pribadi, analisa fundamental tetap relevan dan gak ada matinya. Hanya memang investor harus cerdas-cerdik dan sabar. Cerdas dan cerdik karena mengetahui kuncinya. Bisa memiliki kesabaran yang tinggi karena memilih jalan dan kebiasaan yg mendukung dan menunjang kesabaran. Pendapat saya ini didukung pengalaman saya selama ini. Bagi yang telah lama menjadi follower saya dan membeli saham PEHA di harga 900 pasti pernah mengalami 1 bagger, juga yang membeli saham BUDI di harga 90-an. Atau yang membeli saham SCMA di harga sekitar 700 seharusnya sudah pernah mengalami 2 bagger. Demikian juga dengan TPMA yang membeli di harga 230-an. Saham-saham itu memang pada saat Maret 2020 harganya sekitar itu. Namun saham-saham lain selain yang harganya jatuh pada bulan Maret dan pernah saya sebut juga mengalami 1 bagger atau multi bagger seperti $LINK, PBID dan RANC. Itu semua berdasarkan analisa fundamental dan pernah saya sebut.

:diamond_shape_with_a_dot_inside::diamond_shape_with_a_dot_inside::diamond_shape_with_a_dot_inside:
_________________________________________
Seperti saya pernah katakan di atas, yang terpenting dalam analisa fundamental adalah bahwa kita mengetahui kuncinya. Mengenai kunci dari screening saham berdasarkan analisa fundamental itu sudah pernah saya tegaskan bahwa kuncinya adalah High DY alias High Dividend Yield BUKAN High Dividend. Itu screening awal, tentu kita harus memastikan aspek fundamentalnya yang lain termasuk GCG-nya (Good Corporate Governance). Kita juga perlu melihat track record-nya di masa lalu apakah emiten itu pernah mengalami kerugian. Track record adalah sesuatu hal yang penting. Kita juga perlu nge-cek apakah dividen yang dibagikan berasal dari laba operasional rutin atau jual aset yang hanya sekali saja. Kita tentu menginginkan dividen berasal dari laba operasional rutin dengan DPR (Dividend Pay Out Ratio) yang stabil dan kontinyu. Untuk emiten yang bersifat siklis hendaknya menghindari membeli saat siklusnya di puncak karena kalau siklusnya turun, DPS (Dividend per Share) juga turun yang menyebabkan DY turun. Selain itu kalau membeli saham dari emiten yang bersifat siklis saat di puncak siklus kadang bisa mengalami floating loss yang besar. Contoh emiten yang bisnisnya bersifat siklis adalah yang terkait dengan kelapa sawit, batubara, dan properti termasuk konstruksi dan pabrik semen.

===============================================
Rumus DY adalah DPS dibagi harga saham dikalikan 100%. Dimana DPS kependekan dari Dividend per Share. Semakin tinggi harga saham semakin kecil DY-nya. Yang dimaksud harga saham bisa berarti harga saham saat ini, harga saham yang kita inginkan untuk masuk atau harga rata-rara (average price) yang telah kita miliki di dalam portofolio kita. Semakin tinggi DPS semakin tinggi DY-nya bila harga tidak naik atau bila kita tidak melakukan average up.
===============================================

Itulah kunci. Dalam pengalaman saya saat menemukan emiten yang High DY ternyata sering juga PBV (Price per Book Value) dan DER (Debt to Equity)-nya kecil sehingga memang layak dibeli karena salah harga. Seringkali DY besar otomatis PBV, DER, dan PER kecil. Hal itu sudah sering terjadi. Dari pengalaman saya itulah, saya berpendapat bahwa analisa fundamental tak pernah mati. Saya tak pernah menyarankan saham yang fundamental bagus tapi DY kecil seperti KLBF atau SIDO. DY kecil berarti harga sahamnya mahal. Ingat rumus DY di atas. Jadi, ukuran mahal tidaknya adalah DY bukan PBV. Kalau emiten yang tidak pernah membagikan dividen tidak bisa dinilai mahal tidaknya, ini menurut pendapat saya, menurut kiat saya atau Kiat JHP.


:diamond_shape_with_a_dot_inside::diamond_shape_with_a_dot_inside::diamond_shape_with_a_dot_inside:
_________________________________________
Yang kedua, seperti saya katakan di atas, kalau ingin sukses hendaknya kita memilih jalan dan kebiasaan yang menunjang dan mendukung kesabaran kita. Apa yang dikatakan Warren Buffet benar, sulit dibantah bahwa di pasar saham, uang atau laba mengalir dari orang yang tidak sabar kepada orang yang sabar, lihat link https://bit.ly/3jRy0O4. Ada beberapa hal yang bisa menunjang kesabaran kita.

:diamond_shape_with_a_dot_inside:Yang pertama yang paling penting adalah gunakan uang dingin sedingin-dinginnya. Jangan menggunakan uang panas apalagi hutang. Uang dingin adalah dana yang tidak akan digunakan paling tidak dalam 3 tahun ke depan. Semakin dingin semakin baik. Ini hal yang paling penting dan bersifat mutlak. Kita akan sulit bersabar bila menggunakan uang panas.

:diamond_shape_with_a_dot_inside:Yang kedua, jalan yang bisa menunjang kesabaran adalah jalan yang fokus pada pengembalian modal dari dividen dan passive income dari dividen. Sering orang-orang yang TIDAK mengejar kapital gain tapi mengejar passive income dari dividen malah bisa lebih sabar dan cuan. Trader cotrarian pada Maret 2020, bisa saja mendapatkan harga average price SCMA di 680 tapi biasanya sudah dilepas saat untung 20% sd 30%. Kalau saya bisa mendapatkan capital gain $SCMA 200% karena dalam kiat saya atau kiat JHP, fokus saya adalah mendapatkan passive income dari dividen dan balik modal dari dividen, baca tulisan saya yang berjudul: Saat Masih Ambisius Sering Rugi, Ketika Tidak Berambisi Malah Cuan 200%
https://stockbit.com/post/6437998

Kalau ingin tahu bagaimana menghitung balik modal dari dividen bisa baca tulisan saya yang berjudul: Perhitungan Balik Modal dari Dividen dan Keuntungan Hold Forever. Kiat JHP, Kiat Aman Investasi Saham https://stockbit.com/post/6609543

Dari simulasi itu kalau kita start dengan DY 8% dan pertumbuhan EPS-DPS single digit misalnya 7% maka dalam 10 tahun sudah balik modal dari akumulasi dividen. Selama 10 tahun itu bisa saja harga sahamnya naik, turun, atau kembali ke harga awal tapi secara kumulatif sudah balik modal dari dividen dan saham utuh sehingga aset kita menjadi sekian lembar saham plus 100-an persen dari modal awal. Dengan fokus pada pengembalian modal dari dividen kita bisa lebih sabar.

:diamond_shape_with_a_dot_inside: Yang Ketiga. Maksimalkan keunggulan retail.
Salah satu keunggulan retail adalah tidak diuber waktu. Kalau fund manager atau investment manager sering diberi target dan dibatasi waktunya oleh institusi dimana ia bekerja. Kita retail tidak ditarget. Demikian salah satu pelajaran dari suhu dan senior yang saya dapat di SB. Dengan memahami ini seharusnya retail bisa lebih baik, bisa lebih sabar. Meski demikian kadang saya pernah mengabaikan ini. Waktu saya beli BUDI saya tidak pernah berpikir akan bagger. Saya punya di average price sekitar Rp 87,- Pernah saya jual sebagian dengan capital gain tidak seberapa. Sekarang lots sisanya yang cuma sedikit mangalami one bagger.

Tentu yang dimaksud sabarnya retail ini adalah sabar yang cerdas bukan sabar karena rencananya menjadi trader tetapi kemudian menjadi "auto investor" karena nyangkut. Artinya sabar yang cerdas adalah dari awal telah screening emiten High DY dan memastikan fundamentalnya baik seperti disarankan di atas. Bukan asal tubruk saham harga tinggi terus nyangkut. Saya rasa lebih baik masuk sebagai investor tapi keluar sebagai trader dan cuan daripada masuk sebagai trader tetapi karena melakukan kesalahan terus nyangkut alias menjadi "auto investor" dengan kondisi floating loss.

:diamond_shape_with_a_dot_inside: Yang Keempat. Pastikan Income dari luar bursa cukup.
Saat LKH resgin dari pekerjaannya sebagai karyawan kemudian hidup dan mencari cuan dari bursa saham sepenuhnya secara full time, total aset yang dimilikinya sudah cukup untuk hidup. Ketidaksabaran sering terjadi karena orang menggantungkan hidup seluruhnya dari bursa saham sementara asetnya masih kecil. Sebelum aset kita cukup, hendaknya kita harus memastikan bahwa income kita dari luar bursa saham cukup. Kita harus menekuni dengan semangat dan antusiasme tinggi sumber income kita dari luar bursa saham saat ini. Menurut pendapat saya kita baru bisa full time di bursa saham secara aman dan nyaman bila aset bersih kita minimal Rp 4,3 Miliar. Rinciannya bisa dilihat di tulisan saya yang berjudul Masuk Sebagai Investor Keluar Sebagai Trader? https://stockbit.com/post/4017587. Bukan berarti orang yang asetnya tidak sampai sebesar itu tidak boleh berinvestasi di saham. Bila aset belum sebesar itu jangan full time mencari rejeki dari bursa saham, tetap tekuni sumber income dari luar bursa saham. Lakukan penghematan dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan pribadi sehingga semakin banyak yang bisa diinvestasikan di saham.

:diamond_shape_with_a_dot_inside: Yang Kelima. Hindari kebiasaan buruk.
Beberapa kebiasaan buruk sering mengganggu kesabaran dan mengganggu investasi yang sehat dan aman. Terlalu sering melihat top gainer misalnya. Ini bisa membuat kita kurang yakin dengan apa yang telah kita beli atau membuyarkan tujuan kita kalau yang menjadi top gainer bukan saham yang kita pegang dan fundamentalnya tidak bagus. Saya hampir tak pernah lihat top gainer. Dulu tahun 2013 saat menjadi trader sering melihat top gainer. Sekarang saya malah sering lihat top loser, siapa tahu dari yang harganya sedang turun fundamentalnya bagus dan DY nya cukup tinggi. Ingat dalam rumus DY di atas kalau harga naik DY-nya bisa turun. Tetap aktif dengan semangat dan antusiasme tinggi dalam menekuni pekerjaan kita di luar bursa saham bisa membuat waktu terasa cepat berlalu sehingga seolah-olah menambah kesabaran kita. Dengan tetap aktif seperti itu diharapkan karir kita lebih baik, rejeki kita dari luar bursa saham bisa bertambah yang ujung-ujungnya semakin banyak dana yang bisa kita investasikan di bursa saham dan mempercepat kesuksesan kita.

Itu yang perlu saya sampaikan. Menurut pendapat dan pengalaman saya Analisa Fundamental tak pernah mati. Kita mesti tahu kuncinya. Suasana hati yang tidak sabar justru bisa menghilangkan potensi keuntungan kita, laba mengalir ke orang yang lebih sabar kata Buffett.

Saya tidak menutup mata adanya orang-orang yang sukses mendapatkan capital gain ratusan persen dari saham yang fundamentalnya jelek. Untuk itu saya ucapkan selamat. Tapi berapa persen investor yang berhasil? Saya rasa tidak banyak. Yang lain malah cut loss. Dengan Kiat saya, Kiat JHP, seharusnya hampir semua orang bisa berhasil.

Happy investing. Selamat berlibur. Selamat merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-76. Merdeka!

$ITMG $LSIP $PTBA

________________
Disclaimer always on
DYOR. Do your own research. Pahami terlebih dahulu apabila ingin membeli.

Bagi yang baru pertama kali membaca tulisan saya, ada baiknya membaca tulisan saya yang lain. Ini ada daftar link tulisan saya ada di tulisan yang berjudul: Ngopi Santai 10. Buku Saham Bagi Pemula & Daftar Link Tulisan Saya https://stockbit.com/post/6654761

Read more...
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy