Profitabilitas
Profitabilty adalah rasio yang menjadi indikator kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
Secara umum, rasio profitabilitas ini ada dua kelompok, yakni 'Margin' dan 'Return'.
.....................................
Margin adalah 'sisa' selisih laba yang bisa didapat perusahaan dari keseluruhan pendapatan atau penjualan (revenue / sales) setelah dikurangi oleh beban-beban.
Berarti yang jadi pembilang adalah laba, dan yang menjadi pembagi (penyebut) adalah revenue.
Margin = Laba : Pendapatan
Sederhananya, jika perusahaan hanya butuh memperoleh sedikit pendapatan untuk menghasilkan laba yang besar, itu bagus.
Misal A dengan pendapatan 100, sudah bisa peroleh laba 20, berarti margin 20%.
Ketika pendapatan naik jadi 200, dengan margin tetap 20%, maka laba jadi 40.
Bandingkan misalnya B dengan laba yang sama 20, tapi harus kumpul pendapatan 400 dulu, berarti margin 5%.
Maka biar laba jadi 40, B perlu pendapatan 800.
Dengan margin yang lebih kecil, maka B perlu lebih banyak menambah pendapatan untuk bisa menghasilkan tambahan laba yang sama seperti A.
Secara umum, margin ini terdiri dari Gross Profit Margin (GPM) yang pembilangnya dari laba kotor, Operating Profit Margin (OPM) dari laba operasi, dan Net Profit Margin (NPM) dari laba bersih.
Sebagai penyebut atau pembagi semuanya tetap pendapatan (revenue / sales).
.................................................
Return adalah seberapa besar laba yang bisa diperoleh perusahaan dari pemanfaatan 'sumber daya' yang dimiliki.
Yang menjadi pembilang adalah laba, dan penyebutnya adalah sumber daya.
Return = Laba : Sumber Daya
Berbeda dengan margin, laba sebagai pembilang yang digunakan biasanya adalah tetap laba bersih (net profit), namun sumber daya sebagai penyebut ini yang macam-macam.
Return on Equity (ROE) yang menggunakan Ekuitas sebagai penyebut,
Return on Assets (ROA) pakai Aset,
ROI pakai nilai investasi,
ROIC yang pakai invested capital (utang berbunga ditambah ekuitas dikurangi kas dikurangi kewajiban lancar tanpa bunga), dll.
Jadi kalau perusahaan mampu menghasilkan lebih banyak laba hanya dengan memakai sedikit sumber daya, itu bagus.
Misal A punya aset 100, bisa dapat laba 20, berarti ROA 20%.
Berarti dengan aset 200, A sudah bisa dapat laba 40.
Bandingkan dengan B yang ROA misalnya cuma 5%.
Untuk dapat laba 20, perlu aset sampai 400. Dan untuk dapat laba 40, perlu aset sampai 800.
Dengan return yang lebih kecil, maka B perlu lebih banyak sumber daya untuk bisa menghasilkan tambahan laba yang sama seperti A.
................................................
Selanjutnya apakah perusahaan dengan margin dan return (profitabilitas) rendah pasti buruk ? dan yang profitabilitasnya tinggi pasti baik ?
.........
Pertama, tiap sektor usaha punya karakteristik berbeda.
Jadi bisa bandingkan dulu dengan perusahaan lainnya di satu sektor.
Profitabilitas bank bandingkan dengan bank, tambang dengan tambang, kebun dengan kebun, consumer goods dengan consumer goods, otomotif dengan otomotif, properti dengan properti, dst.
Karena dari perolehan harga beli, stabilitas atau volatilitas harga jual, target pasar dan karakteristik permintaan pelanggan, cara mengoperasikan usaha, tiap sektor itu berbeda.
Ada usaha yang memang padat modal, padat karya, padat teknologi. Ada juga yang lebih ringkas.
Jangan bandingkan profitabilitas perusahaan yang beda sektor, terus langsung bikin judgment baik atau buruk 馃
...........
Kedua, kegiatan usaha dan bauran lini usaha yang dimiliki tiap perusahaan juga berbeda-beda.
Perusahaan jasa, pedagang (distributor / retailer), manufaktur (barang mentah, setengah jadi, barang jadi), itu beda. Walaupun mungkin masih satu sektor usaha.
Contoh : pabrik mobil, pembuat suku cadang mobil, dan penjual mobil. Walaupun kadang dianggap satu sektor yakni otomotif, namun jelas berbeda detailnya.
Apalagi kalau ada perusahaan yang dari bahan mentah, setengah jadi, barang jadi, distributor, hingga retailer dipegang semua secara vertikal.
Jelas berbeda dengan perusahaan yang hanya pegang satu tingkatan.
Kemudian secara horizontal, kalau perusahaan punya lini bisnis di sektor lain, tentu berbeda jika dibandingkan dengan perusahaan yang hanya punya satu lini bisnis.
...............
Ketiga, margin dan return besar belum tentu kontinyu dan bisa sangat besar pula volatilitasnya.
Harga beli volatil, ongkos produksi tidak stabil, harga jual dan tingkat demand juga volatil.
Sedangkan margin dan return kecil bisa saja lebih stabil dan terjamin untuk jangka panjang. Sudah ada buyer yang pasti, harga beli dan jual stabil, tingkat penjualan bisa dipertahankan tetap tinggi.
Atau mungkin produk yang dibuat atau dijual sudah jadi market leader, banyak pelanggan yang butuh, pesaing minim atau kalau ada pun tidak mengganggu tingkat penjualan, sudah pegang area distribusi yang pasti sehingga tidak ada pihak lain yang ganggu, dll.
............
Keempat, mungkin saja perusahaan punya banyak 'aset nganggur'.
Sebenarnya perusahaan tidak perlu aset sebanyak itu untuk menghasilkan besaran laba yang sama.
Ini bikin penyebut di rumus return jadi lebih besar dari yang semestinya, sehingga persentase return terkesan kecil.
Saya pernah bahas aset nganggur di postingan berikut
https://stockbit.com/post/15654917
Aset nganggur ini bisa saja nanti dibagikan jadi dividen, disiapkan untuk ekspansi di masa mendatang, atau sudah mulai dimanfaatkan tapi perlu waktu sampai bisa menghasilkan.
..........
Kelima, perusahaan memiliki potensi pendapatan yang belum tercatat secara akuntansi.
Jadi return dan margin saat ini terlihat kecil, tapi ke depannya sudah terproyeksi bakal ada peningkatan laba.
Ini terkait dengan akun liabiltas kontrak, pendapatan diterima di muka, pendapatan ditangguhkan yang pernah saya bahas di postingan berikut
https://stockbit.com/post/16776731
Termasuk pula laporan dan pemberitaan soal marketing sales dan perolehan kontrak penjualan.
............
Keenam, ROE besar bisa jadi karena sumber daya perusahaan banyak bersumber dari utang berbunga (debt), dibandingkan dari modal sendiri (ekuitas).
Jadi hati-hati kalau ROE besar tapi DER tinggi dengan ROA kecil.
Kemudian ada juga kasus perusahaan yang memiliki saldo laba negatif, atau tambahan modal disetor yang negatif.
Ini bikin ekuitas sebagai pembagi di rumus ROE jadi kecil, maka ROE jadi terkesan besar.
............
Ketujuh, perusahaan dengan margin dan return besar bisa jadi 'nyaman' dengan operasional yang menguntungkan saat ini.
Sehingga tidak atau belum berani menahan laba untuk ekspansi dan menggarap lini bisnis baru. Takut profitabilitas turun karena usaha baru gagal atau tidak bisa menghasilkan untung sebesar bisnis existing.
Porsi laba yang dibagikan jadi dividen masih besar. Jadinya tiap tahun aset dan ekuitas tidak ditumpuk, pembagi rumus return jadi terus kecil, ROE dan ROA terus terjaga besar.
Bahaya kalau 'masanya' sudah habis, produk sudah berkurang peminatnya, kompetitor makin banyak dan inovatif, perusahaan bisa kehilangan potensi profit besarnya jika tidak merencanakan langkah dari sekarang.
.......................................
Dan banyak faktor lainnya yang belum saya sebutkan sebelum membuat penilaian baik atau buruk cuma dari rasio profitabilitas.
Jadi kalau profitabilitas besar, pastikan capaian tersebut bisa terus dipertahankan. Tetap perlu memberi perhatian ke ekspansi dan pengembangan nilai bagi pemegang saham di masa mendatang.
Kalau profitabilitas kecil, pastikan penjualan tetap tinggi, stabil, dan bisa meningkat. Harus ada keunggulan kompetitif yang dimiliki sebagai nilai tambah dari perusahaan. Serta ada peluang dan upaya untuk meningkatkan kinerja di masa mendatang.
Rasio profitabilitas ini untuk screening pilihan saham pribadi boleh, mempermudah memilih saham bagus dengan cepat.
Tapi janganlah sampai dibuat penilaian 'ngasal' dan dijadikan perdebatan yang gak bikin cuan, tanpa melihat ragam faktor pertimbangan lain secara komprehensif.
Peluang investasi bisa dari 3 hal ini :
1. Perusahaan yang sudah baik dan ke depan semakin baik (growth)
2. Perusahaan stabil dan kontinyu memberi nilai bagi pemegang sahamnya, dari dividen dan atau harga saham (stable)
3. Perusahaan yang dalam kondisi kurang baik tapi ada peluang dan upaya perbaikan (turnaround).
Besok belum tentu sama dengan hari ini, yang penting ada peluang dan upaya untuk semakin baik yang dimulai dari hari ini 馃憤
Lampiran cuma screenshot keystats Stockbit berbagai rasio profitabilitas dari berbagai emiten random.
$MPMX $BBRI $INDF
1/10