#28 : Laporan Posisi Keuangan (Neraca) -> Liabilitas dan Aset -> Liabilitas Derivatif dan Aset Derivatif (Lindung Nilai / Hedging).
Derivatif adalah perjanjian yang nilainya didasarkan kepada aset lain (underlying assets). Aset lain ini bisa berupa harga komoditas, suku bunga, nilai tukar (kurs) mata uang, saham, utang-piutang, dll.
Praktik paling umum di perusahaan, derivatif ini digunakan sebagai kontrak untuk 'mengikat' nilai kurs mata uang, sehingga perusahaan terhindar dari risiko fluktuasi kurs suatu transaksi.
Ada juga perusahaan yang pakai derivatif ini untuk menghindari risiko fluktuasi harga komoditas, atau naik turunnya suku bunga. 'Mengikat' harga atau rate tertentu.
Intinya, biar tidak mesti keluar uang lebih besar, atau terhindar dari risiko terima uang lebih sedikit. Oleh karena itu, derivatif ini diistilahkan lindung nilai (hedging).
...............................................................
Namun, nilai atau kisaran kurs yang sudah 'diikat' itu tentu masih akan terus menimbulkan selisih setiap periode dengan kurs aktual (spot).
Selisih itu akan masuk ke Aset atau Liabilitas Derivatif.
Walaupun range fluktuasinya sudah dipersempit jika dibandingkan apabila perusahaan tidak punya fasilitas lindung nilai.
Aset Derivatif adalah kondisi ketika selisih antara kurs aktual tiap periode dengan kurs kontrak menimbulkan keuntungan bagi perusahaan. Nilai wajar derivatif meningkat.
Perusahaan akan dapat uang lebih banyak, atau bayar uang lebih sedikit.
Jurnal tiap periodenya begini :
(Debit) Aset Derivatif
(Kredit) Penghasilan / Keuntungan Komprehensif Lain
Misalnya yang dilindung nilai itu utang obligasi dalam mata uang asing, maka ketika pembayaran jurnalnya begini :
(Debit) Utang Obligasi Rp 1,5 triliun
(Kredit) Aset Derivatif Rp 200 miliar
(Kredit) Kas Rp 1,3 triliun
Misalnya yang dilindungi nilai itu piutang ekspor, maka ketika terima pelunasan jurnalnya begini :
(Debit) Kas Rp 50 miliar
(Kredit) Aset Derivatif Rp 5 miliar
(Kredit) Piutang Usaha Rp 45 miliar
Dari ilustrasi di atas dapat dilihat bahwa keberadaan aset derivatif membuat perusahaan 'untung' secara kas ketika kontrak lindung nilai selesai.
Sebaliknya, Liabilitas Derivatif adalah kondisi ketika kurs aktual dengan kurs kontrak menimbulkan selisih yang merugikan perusahaan.
Perusahaan harus bayar uang lebih banyak, atau terima uang lebih sedikit.
Jurnal tiap periode begini
(Debit) Penghasilan / Kerugian Komprehensif Lain
(Kredit) Liabilitas Derivatif
Misalnya yang dilindung nilai itu utang obligasi dalam mata uang asing, maka ketika pembayaran jurnalnya begini :
(Debit) Utang Obligasi Rp 1,5 triliun
(Debit) Liabilitas Derivatif Rp 200 miliar
(Kredit) Kas Rp 1,7 triliun
Misalnya yang dilindungi nilai itu piutang ekspor, maka ketika terima pelunasan jurnalnya begini :
(Debit) Kas Rp 50 miliar
(Debit) Liabilitas Derivatif Rp 5 miliar
(Kredit) Piutang Usaha Rp 55 miliar
Dari ilustrasi di atas dapat dilihat bahwa keberadaan aset derivatif membuat perusahaan 'rugi' secara kas ketika kontrak lindung nilai selesai.
.....................................................................
Penjabaran di atas juga memperlihatkan kalau selisih fluktuasi kurs aktual dengan kurs kontrak akan masuk ke akun 'Penghasilan Komprehensif Lain', bukan ke akun 'Keuntungan / Kerugian Selisih Kurs'.
Ini dikarenakan fluktuasi kurs yang terjadi dianggap hanya memberi pengaruh ke kontrak derivatif, bukan langsung ke aset atau liabilitas utama milik perusahaan.
Kontrak derivatif dianggap bukanlah bagian dari operasional perusahaan, sehingga keuntungan atau kerugian yang timbul karenanya diklasifikasi sebagai 'Penghasilan Komprehensif Lain'.
Penghasilan Komprehensif Lain muncul di bagian bawah Laporan Laba Rugi, langsung masuk ke Ekuitas tanpa mempengaruhi besaran laba / rugi bersih perusahaan.
Jadi, keberadaan kontrak derivatif lindung nilai akan menghindarkan perusahaan dari risiko rugi selisih kurs yang besar setiap periode, mengurangi dampak fluktuasi kurs secara langsung terhadap besaran laba / rugi.
Namun, Penghasilan Komprehensif Lain dari lindung nilai ini masuk kategori 'Pos yang Akan Direklasifikasi ke Laba / Rugi'.
Artinya saat kontrak selesai (saat utang dilunasi, piutang dibayar, aset dijual, dll), perusahaan akan memindahkan kumpulan saldo Penghasilan Komperhensif Lain di Ekuitas itu ke dalam laba rugi, masuk ke Keuntungan / Kerugian Selisih Kurs.
Ini dikarenakan saat pengakhiran kontrak lindung nilai itulah, selisih kurs baru berdampak kepada operasional (akun utama) perusahaan.
......................................................................
Atas kontrak derivatif ini, perusahaan biasanya harus membayar jasa tertentu (premi) kepada penyedia jasa. Nah ini jadi tambahan beban operasional buat perusahaan.
Karena alasan beban premi ini mungkin perusahaan seperti INDF ICBP yang punya utang jumbo dalam mata uang asing, atau MPMX yang punya investasi (aset) besar dalam mata uang asing, memilih tidak memakai kontrak lindung nilai.
Konsekuensinya, mereka harus menanggung untung rugi selisih kurs sedemikian besar yang berpengaruh langsung ke laba / rugi mereka jadi tidak stabil tiap periode.
Ini dikarenakan tanpa ada sanggahan dari kontrak derivatif, selisih kurs dianggap berdampak langsung ke operasional atau akun utama (aset / liabilitas) milik perusahaan.
............................................................
Terlampir contoh $MEDC yang punya lindung nilai untuk komoditas, suku bunga, dan kurs.
$CTRA yang punya derivatif untuk lindung nilai atas kurs wesel bayar (notes payable) miliknya.
$PGAS pun punya derivatif yang diberi judul 'Aset keuangan pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain'. Intinya sama saja itu Aset Derivatif.
Walaupun kelihatan angkanya kecil, tidak signifikan terhadap total aset dan liabilitas yang mereka punya.
Tapi sebenarnya mungkin memberikan manfaat yang besar untuk terhindar dari naik turunnya laba rugi secara ekstrim dari periode ke periode akibat fluktuasi kurs, harga komoditas, dan suku bunga yang terjadi belakangan ini.
................................................................
Tiga series laporan keuangan sebelumnya
#27 : Utang Retensi
https://stockbit.com/post/16908335
#26 : Uang Jaminan Pelanggan
https://stockbit.com/post/16896561
#25 : Utang Lain-lain dan Liabilitas Lainnya
https://stockbit.com/post/16874886
1/10