#SERIUS #KOMODITAS #LANJUTAN

Judul: Kenapa kok saya yakin coal TIDAK MUNGKIN sampe jatuh dibawah 0 dollar per ton dan Kenapa gas alam Amerika bisa dibawah harga produksinya?

Dah kangen saya nulis serius lagi, dari kemarin sebetulnya udah pengen bahas hal ini, namun saya sibuk sekali. Maklum... si $BUDI kasih saya tapioka murah, yg bisa saya jual mahal 🤣 🤣 🤣 🤣 sibuk ngurusi dagangan saya mah

Yang belum pernah baca pendahuluan saya soal komoditas, mungkin bisa baca dulu di sini: https://stockbit.com/post/13058186

Yang mau baca soal kejadian unik di harga naik turunnya harga komoditas bisa dibaca di sini: https://stockbit.com/post/13863454

Sesuai judul yang sudah saya tulis di atas, saya tertarik untuk membahas mengenai komoditas batubara dan kenapa saya cukup yakin harganya tidak akan sampe minus seperti kejadian oil di 2020. Ga pake lama, yuk saya bahas aja. Namun harap diingat ya, ini tulisan sangat subjektif krn ini berdasarkan pengalaman saya mengamati harga komoditas jauh lamanya sebelum covid melanda dunia ini. Tenang... saya masih inget kalo saya masih utang pembahasan no.5 menua bersama dan juga oil the mother of all commodities.

==
KOMODITAS YG BERUMUR SIMPAN PENDEK dan BERUMUR SIMPAN PANJANG

Selama saya amati harga komoditas, ada 2 bagian besar yang bisa dipakai untuk menggolongkan komoditas, yaitu: komoditas yang berumur simpan pendek dan yang panjang. Komoditas yang berumur simpan pendek itu mayoritas diisi oleh komoditas yang berasal dari peternakan dan pertanian. Segala macam hal yang dihasilkan dari suatu aktifitas mengelola makhluk hidup (baik hewan atau tanaman) dapat menghasilkan komoditas, namun sayangnya komoditas itu berumur simpan pendek. Wajar aja dong, kan berasal dari makhluk hidup, yang otomatis akan membusuk dalam jangka waktu tertentu. Biasanya umur simpan komoditas ini kurleb dibawah 1 tahun, krn jika sudah berumur di atas setahunan, biasanya ada perubahan baik itu dari sisi kwalitas maupun bobotnya. Biasanya yang membuat suatu komoditas umur simpannya relatif pendek adalah adanya kandungan air dan udara di penyimpanannya. Beberapa contoh komoditas ini: jagung $BISI, kedelai, beras, gula, coklat, daging sapi, daging unggas JPFA, sari jeruk, sari apel, sari buah"an, dll. Seharusnya di sini sudah pada nangkep

Di lain pihak, ada beberapa komoditas yang bisa disimpan dalam jangka waktu yg relatif lama. Komoditas yang berkaitan dengan hal ini biasanya adalah komoditas yang berasal dari pertambangan, baik itu berupa logam atau aneka komoditas energi. Kenapa umur simpannya lama? Logam dan aneka komoditas energi sudah berada di dalam tanah selama jutaan tahun, jadi setelah ditambang, disimpan berapa tahun lagi juga ga terlalu efek lah ke kondisi komoditasnya. Lha wong komoditas jenis ini mungkin terbentuk semenjak jaman dinosaurus menguasai bumi, alias jutaan tahun yang lalu gitu 🤣 🤣 🤣 Contoh dari komoditas jenis ini adalah aneka logam mulia, logam" industri seperti: nickel, alumunium/bauksit, coal $ITMG, oil $ELSA, gas alam $PGAS, dll

Nah... dengan mengetahui golongan komoditas termasuk yang mana, kita bisa memetakan pergerakan harganya jika terjadi perubahan di demand/supply nya atau ada kejadian khusus. Komoditas yang berumur simpan pendek, SANGAT RENTAN jika terjadi gejolak yang mempengaruhi demand supply

Masih inget covid kemarin banyak peternak ayam banting harga murah karena lesunya permintaan pasar? Mereka memilih jual murah ayamnya daripada nanti mati krn umur ayam broiler tidak selama ayam kampung akibat komplikasi di organ dalam + obat"an. Belum lagi ongkos buat keep ayam dalam jangka panjang yg otomatis akan membuat boncos itu peternak. Endingnya gmn? Seekor ayam dijual cuma harga 15rb sebiji mas...🤣 🤣 🤣 Bahkan di beberapa tempat, peternak sampai bawa itu ayamnya door to door ke end user langsung, saking ga lakunya. Saya inget... di grup alumni SMA saya, sampai ada yg jualan ayam ternak dia krn udah bingung mau dijual ke mana

Masih inget ga itu kejadian petani panen raya singkong sampai industri tapioka di lampung tidak mampu menampung semua hasil panen petani di tahun 2021? Itu singkong sampe di bawah 800 rupiah sekilo bro, sehingga tapioka pas tahun itu murah sekali, dibawah 6000an sekilo 🤣 🤣 🤣 Sekarang u pikir lah itu kalo jadi petani, singkong u bisa busuk kalo u simpen lama akibat ga laku. Endingnya apa? Jual murah lah. Masalah seperti ini udah klasik bgt kejadian di mayoritas komoditas yang berhubungan dengan pertanian. Walau... jujur aja, kalo bisa bermain komoditas, pasti lah tau cara cuan dari kejadian seperti ini 😉

Sampai sini masih bisa ikuti ya...

==
3 WUJUD BENDA: PADAT, CAIR, dan GAS

Kawan" stockbitor dulu pasti pernah belajar Ilmu Pengetahuan Alam pas SD. Pasti dong ya... tau dong 3 wujud benda ini: padat, cair, dan gas. Percaya ga 3 wujud benda ini bisa mempengaruhi harga komoditas?

Wujud benda komoditas itu paling berpengaruh di urusan transport atau pemindahan komoditas itu dari produsen ke end user. Semakin murah ongkos pindah memindah, semakin murah juga itu komoditasnya bisa dijual. Wujud yg paling gampang dipindahkan si udah jelas... benda padat. Benda padat itu cuma butuh pake truk atau kapal tongkang, bahkan pake pesawat aja juga bisa itu. Ga terlalu ribet moda transportasinya lha wong namanya aja benda padat. Yg penting bisa buat kemas benda padat, bisa dipake kirim.

Bayangkan kalo sekarang berwujud benda cair. U kalo mau pindah aja ga bisa pake sembarangan kontainer karena kalo bocor alus dikit aja, cairan itu bisa aja lenyap sepanjang jalan atau malah terkontaminasi oleh kontaminan lain. Apalagi wujud gas... duh... duh... itu kontainernya aja mesti tertutup rapat, ga bisa terkena udara bebas dan pasti harus dijaga tekanan gas nya. Salah" bisa meleduk itu kalo transport gas.

Meskipun benda padat mudah untuk dipindahkan yang menyebabkan ongkos pindahannya relatif lebih murah, namun ada kondisi khusus dimana memindahkan benda cair dan gas BISA JAUH LEBIH MURAH dibanding mindahin benda padat

Syarat utamanya adalah: adanya infrastruktur pipa yang menghubungkan antara produsen dengan usernya

Dengan adanya infrastruktur pipa, maka benda cair dan gas bisa dengan mudah dipindahkan hanya dengan mengubah tekanan di pipanya. Ibaratnya lah... cuma nyalain pompa aja kelar itu, barangnya udah gerak sendiri, ga perlu bayar sewa truk, kapal atau pesawat lah.

X: ada minusnya ga koh?
Koko Ganteng: Wooo.... jelas ada. Infrastruktur pipa mah rawan disabotase mas 🤣 🤣 🤣

Inget ga itu NORD STREAM 1 meleduk? Pipa norwegia meleduk? Ga usah jauh" lah.... Jalur pipa pertamina aja bisa dilobangin buat dicolong minyaknya gitu 🤣 🤣 U tau Pakistan? Rakyat negara itu bahkan sampai mengambil gas alam dari pipa lalu dimasukkan plastik gede bgt buat masak di dapur mereka. Itu ga mikir kalo meleduk di dapur, kira" apa yang akan terjadi? 🤔

==
Pertanyaan pertama: Kenapa harga coal tidak mungkin ambles dibawah 0 seperti harga oil di 2020?

Jawabannya sebenarnya simpel mas, berkaitan dengan penyimpanan coal dan oil yang berbeda.

Batubara itu hanya butuh ditaruh di lapangan atau cerukan atau apapun itu lah yg penting bisa buat numpuk batubara krn berwujud padat
Oil butuh kilang atau tandon guede buat nampung oilnya krn berwujud cair

Kalo ada kebutuhan penyimpanan tambahan batubara, bisa tuh perusahaan tinggal sewa aja lapangan atau malah sekalian aja, dibiarin aja tergeletak di tanah, ga usah dikeruk dulu kan kelar

Lha kalo minyak? Mau bikin tandon atau wadah baru, butuh berapa bulan/tahun mas?

Kemarin pas kejadian harga oil minus di 2020 itu, akibat trader bingung tuh buat nampungin barang karena kontrak komoditasnya udah mature. Kontrak yg udah mature kan harus dieksekusi, sekarang stress ga itu trader" oil akibat lesunya permintaan minyak pas covid? Mau simpan di mana lagi itu? 🤣 🤣

Batubara mah enak... sekiranya harga dirasa tidak cocok atau tidak dalam posisi menguntungkan mah, tinggal ditaruh aja. Ditumpuk agak tinggi pun masih bisa lah itu 🤣 🤣

Masih inget ga pas kejadian 2022, Eropa malah bisa jadi eksportir batubara akibat mereka kebanyakan beli batubara dari benua lain, lalu industrinya mandeg akibat demand destruction? Itu batubara yg dijual bukan batubara produksi mereka sendiri, namun batubara impor yg cuma ditaruh aja itu di stockpile mereka di benua Eropa sana 🤣 🤣 🤣 Harga ambles, betul... tapi tidak sampe minus 😉 Lagian juga kalo harganya udah dibawah ongkos produksi mah, ngapain perusahaan masih produksi? Diemin aja lah... hiatus 🤣 🤣 🤣

==
Pertanyaan kedua: Kenapa harga gas alam amerika bisa ambles dibawah ongkos produksi?

Simpel si jawabannya mas... Gas Alamnya terlalu banyak di Amerika Serikat sana, tapi ga bisa keluar akibat larangan ekspor LNG.

Benua Amerika tidak dihubungkan dengan pipa" gas alam seperti Nord Stream hubungkan Rusia dengan Negara Uni Eropa. Bahkan... itu Amerika dulunya bahkan bukan eksportir gas alam terbesar di dunia. Dengan adanya krisis energi kemarin, Amerika aji mumpung tu... ikut"an jadi eksportir LNG sampe jadi TOP no.1 eksportir LNG dunia di 2023.

Pada tau ga itu kemarin pemerintahan Biden larang ekspor gas LNG? Itu akar masalahnya.

Kalo ga boleh diekspor, otomatis gasnya kan mandeg itu di Amerika sana. Tanpa adanya akses perpipaan yg memadai, menyebabkan gasnya ga bisa kemana" lah. Bayangkan... dari top no.1 eksporter sekarang ga boleh ekspor 🤣 🤣 🤣 Apalagi... gas alam itu wujudnya gas dan mentok pun wujudnya cair. Kapasitas penyimpanannya tidak bisa dengan mudah diekspansi seperti halnya benda padat 🤣 🤣 🤣

Lain halnya dengan batubara Indonesia. Kalo batubara Indonesia mah santai" aja pas larangan ekspor pas drama picisan listrik PLN ga cukup kemarin Januari 2022. Diemin aja, malah harganya naik krn ga usah diekspor pun, perusahaan tidak ngoyo (memaksakan diri) buat jualan, tokh harganya jg masih joss itu di 150an.

Endingnya gimana tuh kalo penyimpanan penuh, dan ga bisa ekspor?
Ya udah lah.... BANTING HARGA MANING 🤣 🤣 🤣 🤣 Ga usah heran lah kalo gas alam mendadak bisa minus kalo" ekspor gas alam ini jadi komoditas politik. Harap diingat, si papa Trump aja sampe bawa issue ekspor gas alam sebagai mainan politik dia 😉

Mungkin sekian dulu tulisan saya, semoga bermanfaat 😘