#SERIUS #KOMODITAS
Sehabis makan soto sapi di dekat kantor. Sekarang saatnya nulis agak serius setelah beberapa bulan vakum nulis serius akibat cuan gula. Maklum... mengendalikan harga pasar itu tidak semudah yg dibayangkan orang"
kok bisa ga mudah?
Gini mas... mas buat kerek atau buat guyur itu mas pasti harus seimbangkan lah itu antara duit mas dan stock barang mas. Apalagi ini toko sembako, beda sama saham. Kalo saham, mungkin bisa lah itu pas momen" tertentu tinggal guyur ke market, 1 detik kelar semua lotmu. Apalagi kalo portomu masih dibawah 10 milyar, itu gampang bgt mas keluarnya. Kalo sembako? Mas tau ga itu wujud gula pasir senilai 10 milyar aja deh. Itu mas mau bongkar ke gudang, butuh tempat brp banyak dan kuli brp banyak itu? Ada beda antara paper asset (walaupun saham sekarang paperless, tapi saya anggap ini aja), dan hard asset
Nah... sekarang saya akan bahas dl bidang yang saya geluti selama ini, alias dagang komoditas. Komoditas itu apa sih?
Berdasarkan pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komoditas yakni barang dagangan utama atau benda niaga. Komoditas juga bisa diartikan sebagai bahan mentah yang bisa digolongkan menurut mutunya dan menyesuaikan dengan standar perdagangan internasional, misalnya seperti karet, kopi, dan gandum. Selain itu, komoditas juga memiliki arti sebagai barang dagangan pokok, komersial komoditas, yang bisa diklasifikasikan menurut kualitas dari standar internasional.
Nah ada 3 kunci utama arti dari komoditas:
1. Barang yg bisa diperjual belikan
2. Bahan mentah
3. Ada mutu dan standar
Biasanya komoditas itu sudah tersedia di alam dan tidak terlalu membutuhkan pengolahan yg kompleks
Kopi masuk komoditas koh? Masuk
Gula pasir? Masuk
Batubara $ITMG? Masuk
BeHa? Tidak karena bukan barang mentah
Celana Dalam? Tidak karena bukan barang mentah
Uranium? Masuk
Komputer dan HP? Tidak krn bukan barang mentah
Sampai sini sudah paham lah ya. Yuk lanjut....
Di dalam komoditas, biasanya orang" paling sering berkata supply and demand dalam menentukan harga komoditas. Ini jujur aja merupakan hukum ekonomi paling dasar, alias hukum penawaran (supply) dan permintaan (demand). Harga komoditas sangat dipengaruhi oleh hal ini. Saat supply diatas demand, harga menurun. Saat demand diatas supply, harga naik
Saat covid kemarin, demand semua komoditas menurun drastis (selain emas yang merupakan safe haven asset - silakan googling) sementara supply cenderung, bahkan untuk beberapa sektor pertanian, oversupply krn sudah tiba saatnya panen. Maka dari itu harga cenderung menurun
Tak berselang lama, saat semuanya dirasa agak membaik, demand komoditas mulai naik, sedangkan supply komoditas menurun karena tidak cukupnya tenaga kerja akibat lockdown yg terlalu lama. Maka harga perlahan" naik
Dari supply and demand itu, sebenarnya kalo kita menguasai 2 hal itu aja. Kita ngerti supply dan kita ngerti demand, maka sebenarnya kita udah bisa jadi orang kaya di komoditas 馃ぃ 馃ぃ BUY LOW SELL HIGH atau malah BUY HIGH SELL HIGHER... Nah... tapi kalo menurut saya nih, ada 1 hal yg perlu dipelajari soal komoditas
Hal itu adalah Hubungan antar komoditas
Ada 2 hubungan utama yang sejauh ini berguna dalam menganalisa suatu komoditas, yaitu: Hubungan Substitusi dan Hubungan Komplementer
Hubungan substitusi itu hubungan yg bisa saling menggantikan, jadi satu komoditas bisa menggantikan komoditas lainnya. Contoh:
jagung, beras, dan gandum dalam bahan pangan
batubara dan gas alam dalam kebutuhan energi
Hubungan komplementer itu hubungan yang bisa saling melengkapi. Contoh:
oil dan batubara/gas alam. Oil dipake buat bahan bakar transportasi pengangkutan batubara atau gas alamnya
ammonia dan hasil pertanian. Ammonia sebagai bahan dasar pupuk yg dipergunakan untuk memupuk hasil pertanian
Waduh... pusing saya koh... Ada yg gampang ga?
Gini... Paling gampang kalo saya ditanya soal substitusi dan komplementer, saya kasih 3 macam benda: air teh, gula dan pemanis buatan
air teh dan gula itu hubungan komplementer krn saling melengkapi
air teh dan pemanis buatan itu hubungan komplementer krn saling melengkapi
gula dan pemanis buatan itu substitusi karena saling menggantikan. Ga ada lah orang waras pake gula dan pemanis buatan di waktu yg sama 馃ぃ 馃ぃ 馃ぃ biasanya milih salah satu lah ya...
Nah... Oil... Batubara... dan Gas Alam...
Coba cek gambar 1, 2 dan 3. Itu data saya ambil dari EIA. Kita ambil data dari amerika aja lah ya, karena kalo ambil data dari china sana atau dari Indonesia, saya ga tau ambilnya dari mana 馃ぃ 馃ぃ
Gambar 1 Oil.. dapat dilihat bahwa OIl dipake utama sebagai bahan bakar transportasi dan no.2 sebagai bahan industri
Gambar 2 Batubara, dapat dilihat dengan jelas, ini dipakai sangat besar sebagai penghasil listrik lalu sebagian kecil dipakai untuk industri
Gambar 3 Gas alam, dapat dilihat no.1 dipakai sebagai penghasil listrik dan no.2 dipakai sebagai kebutuhan industri
Dari gambar di situ aja, sudah sangat terlihat jelas bahwa hubungan oil dengan kedua komoditas lainnya, adalah hubungan komplementer. Hubungan yg saling melengkapi. Yg saya lihat, kalo semisal oil naik nih, otomatis kan biaya transport naik, otomatis u pindahin batubara atau gas alam jg akan naik biayanya. Saat naik biaya, biasanya ntar yg terjadi harga bisa naik, tapi perlahan
Nah... batubara dan gas alam, wes jelas banget ini hubungan substitusi, yg bisa saling menggantikan. Biasanya yg terjadi yg satu turun, yg lainnya ikut turun, demikian pula sebaliknya. Makanya ada yg kadang kan sering kaitin tu di stream $ITMG $ADRO $PTBA $BSSR $UNTR, TTF gas / UK gas merah, Newcastle coal bakalan merah jg, ya ini biasanya terjadi karena hal ini. Hubungan substitusi ini, efek perubahan harganya lebih cepat mengena ke komoditas pasangannya dibandingkan dengan yg hubungan komplementer
Mungkin ini pembukaan dulu ya, biar ga terlalu berat dulu
Semoga bermanfaat 馃槝
1/3