Volume
Avg volume
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI merupakan BUMN yang bergerak di bidang usaha perbankan, Bank terbesar di Segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan layanan micro banking terbesar di Indonesia maupun di dunia, Selain fokus pada segmen UMKM, BRI juga terus mengembangkan berbagai produk consumer banking dan layanan institusional bagi masyarakat perkotaan. Melalui layanan e-banking yang didukung oleh 24.684 unit ATM serta 284.426 unit EDC yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, BRI bertekad untuk terus mendukung peningkatan efisiensi kegiatan perekonomian nasional sekaligus meningkatkan kenyamanan dan... Read More
$LPPF salah satu cara ttp relevan dan surprisingly rame gerai suko. lppf makin menarik harusnya
$CDIA $BBRI random tag
Grafik Pergerakan Net Net Buy dan Net Sell investor asing di IHSG dari tahun 2018 hingga YTD 2025
Diskusi di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Sumber Data: https://stockbit.com/post/19424701
Grafik Pergerakan Net Buy dan Net Sell investor asing di IHSG dari tahun 2018 hingga YTD 2025. Warna merah menunjukkan tahun dengan Net Sell (dana asing keluar), sedangkan warna hijau menunjukkan tahun dengan Net Buy (dana asing masuk). Terlihat jelas bahwa arus modal asing sangat fluktuatif, dengan titik balik besar terjadi pada 2021โ2022, lalu kembali melemah di 2025. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Selama tujuh tahun terakhir, pergerakan investor asing di pasar modal Indonesia, khususnya IHSG, menunjukkan dinamika yang penuh liku, dipengaruhi oleh tekanan global, krisis, kebangkitan sektor tertentu, euforia sesaat, dan aksi akrobatik para bandar. Dari 2018 sampai Juli 2025, total dana asing yang keluar masuk sudah mencapai angka ribuan triliun, tapi pola yang muncul menunjukkan satu hal jelas, investor asing bukan cuma ikut arus, tapi juga tahu kapan harus minggat dan kapan harus borong.
Kita mulai dari 2018, ketika investor asing mencatat Net Sell Rp50,7 triliun, tahun yang penuh tekanan karena The Fed agresif menaikkan suku bunga, rupiah anjlok sampai tembus Rp15.200 per USD, dan kekhawatiran perang dagang AS-Tiongkok mulai menggila. Pasar emerging market babak belur, dan Indonesia tak kebal. IHSG turun hampir 3%, dan investor asing pilih hengkang. Tahun ini juga ditandai oleh ketidakpastian politik menjelang Pilpres 2019, yang bikin sentimen makin suram.
Lanjut ke 2019, Net Sell asing tinggal Rp2,7 triliun, sebuah napas pendek sebelum badai datang. Rupiah sempat menguat ke kisaran Rp13.800, The Fed melunak sedikit, dan ekspektasi ekonomi membaik. Tapi euforianya singkat. IHSG memang sempat naik tipis, tapi mayoritas saham bluechip stagnan. Investor asing tetap wait and see karena kondisi global belum jelas, sementara dalam negeri mulai ramai isu utang BUMN dan stimulus belum terasa. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
2020 adalah titik nadir. Pandemi COVID-19 bikin semuanya porak-poranda. Investor asing keluar besar-besaran dengan total Net Sell Rp47,8 triliun. IHSG sempat anjlok ke bawah 4.000, saham-saham bluechip nyaris diskon 50%, dan rupiah terdepresiasi tajam ke atas Rp16.000/USD. Sektor perbankan, properti, transportasi, dan energi konvensional jadi bulan-bulanan. Yang menarik, asing justru masuk lagi ke sektor farmasi dan teknologi di kuartal akhir 2020, walau porsinya kecil.
Tahun 2021 jadi titik balik. Asing kembali dengan Net Buy Rp39,7 triliun. Efek vaksinasi, pembukaan ekonomi, dan booming komoditas seperti batu bara, nikel, dan CPO bikin asing mulai mengoleksi saham-saham sektor energi dan tambang. IHSG rebound kuat, dan rupiah relatif stabil di kisaran Rp14.000-an. Tapi euforia terbesar datang dari saham-saham bank digital seperti ARTO, BBHI, dan BBYB yang terbang ratusan persen, walau mayoritas digoreng investor lokal dan institusi dalam negeri.
2022 jadi tahun emas. Net Buy asing tembus Rp60,5 triliun, jadi yang tertinggi sejak 2012. Ini puncak dari euforia komoditas, batu bara, minyak sawit, dan nikel melejit karena efek perang Rusia, Ukraina. Asing masuk besar ke sektor energi, tambang, dan banking. Bank besar seperti BBRI, BBCA, BMRI dan Coal ITMG ADRO PTBA jadi sasaran empuk. Di saat yang sama, valuasi pasar Indonesia terlihat relatif murah dibanding negara lain yang inflasinya sudah meroket. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Masuk 2023, meskipun euforianya mulai reda, asing tetap mencatat Net Buy Rp10,2 triliun. Tapi kalau dilihat lebih detail, ini didominasi oleh arus masuk ke saham-saham BUMN, terutama karena dividen jumbo dan narasi hilirisasi. Di sisi lain, saham teknologi dan bank digital mulai kehabisan napas. Banyak saham yang mulai turun tajam akibat realisasi kinerja tak sesuai harapan dan tekanan suku bunga global. IHSG stagnan, transaksi mengecil, dan investor lokal mulai jenuh.
Tahun 2024 membawa kejutan. Asing masih Net Buy Rp16,53 triliun, tapi pattern-nya berubah. Saham-saham bluechip justru cenderung stagnan atau malah dibuang. Kapitalisasi bank besar tak lagi menarik, dan dana asing mulai mengalir ke saham-saham energi baru terbarukan, khususnya saham grup Prajogo Pangestu seperti BREN dan CUAN. Investor asing mulai masuk tipis-tipis ke green energy, dengan antisipasi masuknya BREN ke MSCI dan potensi listing entitas baru di sektor nikel dan hilirisasi. Tapi total transaksi harian IHSG justru sepi, bahkan sering di bawah Rp10 triliun. Retail banyak exit, asing akumulasi senyap. Valuasi bank mulai overweight, energi jadi the new favorite.
Masuk 2025, tepatnya hingga Juli, terjadi pembalikan arah. Asing mencatat Net Sell Rp15,1 triliun. Di tengah tekanan geopolitik, inflasi sticky di AS, dan ekspektasi suku bunga yang lebih lama tinggi (higher for longer), investor asing mulai cabut dari pasar negara berkembang. Tapi yang bikin menarik, meskipun asing keluar, saham-saham Prajogo malah naik gila-gilaan. BREN naik hampir 10 kali lipat dari harga IPO Oktober 2023 (Rp780) ke Rp8.000, dengan market cap tembus Rp1.070 triliun, menyalip BBCA. CUAN pun naik tajam, market cap-nya sentuh Rp185 triliun. Sementara itu, saham-saham bluechip seperti BBRI, BBCA, TLKM malah stagnan atau turun. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Fenomena unik terjadi di 2025, institusi asing cenderung distribusi, tapi sektor energi, khususnya EBT dan nikel, jadi primadona karena narasi MSCI, transisi hijau, dan geopolitik. Retail ramai-ramai masuk ke saham yang dianggap green walaupun valuasinya sudah nggak make sense. Di sisi lain, investor besar mulai rotasi ke aset defensif atau rebalancing ke negara lain.
Dari data tujuh tahun itu, total Net Sell asing periode 2018, 2019, dan 2020 mencapai Rp101,2 triliun, sementara total Net Buy 2021 sampai 2024 mencapai Rp126,93 triliun. Jadi dalam periode tujuh tahun, asing masih Net Buy bersih Rp25,73 triliun. Tapi itu sudah dikurangi lagi dengan Net Sell Rp15,1 triliun di YTD 2025, artinya akumulasi bersih tujuh tahun lebih sedikit dari yang dibayangkan.
Pola investor asing sangat tergantung pada narasi makro global dan sektor tematik. Dari panic selling di 2020, euforia komoditas di 2022, sampai rotasi ke green energy di 2024. Tahun 2025 menunjukkan titik kritis baru, pasar mulai selektif, likuiditas mengecil, dan tekanan global kembali naik. Tapi satu hal yang pasti, asing datang bukan karena cinta, mereka datang kalau valuasi murah dan prospek jelas. Begitu mahal, sentiment berubah, atau retail terlalu euforia, asing angkat kaki tanpa pamit.
Jadi intinya itu aseng keluar pun ndak apa-apa, kalau bandar lokal bisa strong seperti Prajogo. ๐ฟ๐ฟ๐ฟ
Tapi kalau mau exit Liquidity di pucuk, investor aseng tetap penting dan dibutuhkan apalagi buat dump di indeks MSCI FTSE.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BREN $CDIA $BBRI
1/6
$GIAA ga akan pernah mati, dah macam simbol reputasi RI. Bakal terus disuntik Danantara dari dividen $BMRI $BBRI
@SmallTrader Himbara ngasih pinjaman dengan suku bunga diskon, ya tau sendiri lah gimana proyeksi profit Himbara jadinya. Belum lagi kalo gagal bayar.
Selama pemerintahan yg sekarang sepertinya bakal menghindari Himbara. Takut kalo ada gebrakan aneh tiba-tiba dari pemerintah.
$BMRI $BBRI $BBNI
$MAMI
BEI Resmi Delisting 10 Emiten Mulai 21 Juli 2025, Cek Daftarnya! | StockWatch https://cutt.ly/mrOQsmGt
masih suspend..
belum ada buy back dari pihak emien..
Bagaimana ini OJk dan BEI nasib imvestor....
$BBRI
$ANTM
dari pengalaman ane belajar :
Saham = Judi ๐ฒ
Obligasi = Kunci ๐
prabowo is my mentor ๐ช, and market is my executor.
semoga bisa memetik hikmahnya ๐
$BBRI $BBCA $BMRI
Peluncuran 80.560 unit Koperasi Desa Merah Putih akan dilakukan pada Senin, 21 Juli 2025.
Jadwal ini diundur dari semula 12 Juli lalu 19 Juli, menyesuaikan jadwal presiden yang baru menyelesaikan kunjungan ke luar negeri, dan agar acara dilakukan di hari kerja yang bisa diikuti oleh semua stakeholders.
https://cutt.ly/YrOQpYJe
Beberapa hal yang mesti diketahui agar tidak perlu ada ketakutan berlebihan, walaupun memang program ini tinggi risiko :
1. Peluncuran tanggal 21 Juli tidak langsung seluruh koperasi operasional serentak, melainkan hanya 103 unit yang jadi percontohan.
Peluncuran operasional koperasi baru dijadwalkan pada 28 Oktober 2025.
Pemerintah akan melakukan pendampingan model bisnis sebelum seluruhnya operasional penuh.
https://cutt.ly/ZrOQpT0F
2. Himbara akan menyalurkan pinjaman ke Koperasi Merah Putih dengan bunga 6%, maksimum plafon Rp 3 miliar per koperasi, yang dicicil selama 6 tahun.
Gagal bayar pinjaman ini akan di-intercept oleh Dana Desa atau DAU (Dana Alokasi Umum) DBH (Dana Bagi Hasil), artinya sudah ada penjaminan.
https://cutt.ly/BrOQpU9q
...................
Kopdes Merah Putih nantinya akan menjadi :
- Agen penyalur bantuan sosial subsidi pemerintah (pangkalan LPG, bank subsidi pupuk, bantuan beras sembako, dll) -> diharapkan bantuan pemerintah tersalur lebih cepat dan tepat sasaran,
- Apotek dan klinik desa -> memperluas layanan Puskesmas yang ada di tingkat kecamatan ; mengintegrasikan Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan Posyandu di tingkat desa kelurahan ke dalam Koperasi Merah Putih.
- Agen distribusi logistik dan cold storage/chain -> hasil tani, kebun, hutan, ternak, dan perikanan desa tersalurkan dengan baik,
- Unit usaha simpan pinjam,
- Usaha produktif lainnya sesuai potensi ekonomi di tiap desa dan kelurahan.
https://cutt.ly/BrOQpYZP
$BMRI $BBNI $BBRI
1/4
$BBRI tersandung kasus korupsi Bung. Harga sahamnya downtrend (ini menurutku ya)๐๐ผ. Kalo udah sideways ke uptrend baru dipertimbangkan buy-back oleh $BBRI (pendapat pribadi sorry kalo keliru)๐๐ผ
Setelah Prabowo menang Presiden asing terus keluar dan sampai saat ini mereka belum balik juga.
$BRPT $ADRO $BBRI
Emiten yang cocok untuk DCA apa ya selain Big Bank $BBRI dan Big Bank lainnya.
Karena:
1. Ikut grup berbayar dapat stokpik telat masuk dan exit.
2. Malam gambar2 teknikal sendiri dri ikut kelas eksekusi lemah karena ada tiba2 ada rapat atau kerjaan mendadak.
3. Analisis funda sederhana Per dan Pbv porto masih Floating loss.
4. Mau ke saham US ternyata pola CFD semua untuk broker indo
Makasih suhu suhu
$CUAN $SMRA
siap2 senin 21 juli open market $IHSG besok bank2 bumn $BBRI $BMRI BBNI BRIS bakal merah merana....
cc @stockbit
apakah koperasi ini akan jadi sumber korupsi baru kah?
korupsi + koperasi = koruperasi
๐คฃ๐คฃ
$BMRI $BBRI $BBNI
cukup enggak nih dananya?
https://cutt.ly/4rOnRg8a
@jafarsim
Einstein "God does not play dice"
Fraktal Mandelbrot
William Delbert Gann
Selalu ada POLA dalam Semua Ketidak Teraturan
When Big Boys play with TIME
Lets play with TIME,,,
$IHSG $BBRI $BBKP
@ADISDS jadi investor itu harus fleksibel, ikutin arus yg ada
lagi arusnya konglo ya kita masuk konglo, lagi arusnya funda ya kita ikut funda
se simpel itu, gaperlu teriak ini benar ini salah
ikuti aja apa yg kasih untung, toh ujung2nya nyari duit
dulu gw beli fundamental cem $BBRI dan bigbank lain, cuan lumayan dr capital gain dan dividen
setahun bisa 20% an blm termasuk dividen
tp era skrg berganti, era konglo
gw ikutin aja, toh pegang beberapa hari udah dapet 20-60% bahkan sampe multibagger $WIFI $CUAN
simpel aja, gw juga pegang bigbank, tp masih jalan ditempat
masih di hina, fundamental belum berakhir hanya saja belum di lirik aja
$CDIA wts 32 lot dengan 3 akun di IP*t
harga 1500 angkut biaya transaksi di tanggung penjual
$BBRI
$IHSG
$BBCA $BMRI $BBRI
Bank dalam bahasa sansekerta adalah abank... artinya merah... merah artinya berani
kalo putih suci
merah putih itu bendera ๐ฎ๐ฉ
$GOTO $PTRO $BBRI
Iseng cari tahu aja tentang sekuritas ini ternyata pas lihat di google play ratingnya sedikit dan yang donglowad hanya 500 orang saja. Ternyata baru tahu datanya bahwa
Ciptadana Sekuritas Asia itu bukan untuk ritel biasa โ jadi tidak bisa asal daftar lewat aplikasi seperti Stockbit atau MOST. Kalau kamu mau akses penuh, termasuk:
๐ฏ Jatah IPO pre-alloc
๐ Sinyal A1 (sebelum market tahu)
๐ฌ WA/Email dari RM pribadi
๐งพ Eksekusi block trade & info privat
๐ Maka kamu wajib komunikasi langsung dengan tim Relationship Manager (RM) mereka. Biasanya via:
1. Email atau WA resmi RM
2. Kadang juga lewat referensi dari nasabah lama atau komunitas tertutup
3. Bisa juga via kontak kantor pusat Ciptadana
---
๐ผ Ciptadana Sekuritas Asia: Gaya Private Client
Aspek Penjelasan
๐ฑ Daftar lewat app? Tidak direkomendasikan, karena kamu akan dianggap ritel biasa
๐ค Komunikasi utama Langsung dengan RM / Account Executive
๐ผ Layanan Disesuaikan profil AUM kamu โ makin besar, makin dilayani penuh
๐๏ธ Akses IPO Hanya diberikan ke nasabah prioritas, bukan user app digital
๐ฒ Sinyal saham Tidak diumumkan publik, hanya via WA atau email
---
๐ Maka langkah yang tepat:
1. Hubungi RM Ciptadana langsung
(kalau kamu mau, saya bantu buat template WA atau email formalnya)
2. Sampaikan kamu ingin:
Buka akun institusional atau private client
Fokus pada alokasi IPO & sinyal riset eksklusif
Siap komitmen dana (misalnya AUM Rp1โ3 M)
3. Tunggu mereka set meeting atau call
4. Setelah disetujui, kamu akan dibukakan akses khusus dan dilayani penuh
โ ๏ธ Catatan:
> Kalau kamu daftar lewat PinePick atau website biasa, kamu hanya dianggap investor ritel biasa, dan tidak akan dikasih jatah IPO eksklusif atau sinyal private.
@LionProfits Masih bertahan tapi selama area segini dan belum jebol 4k masih WnS dulu broder, kalo turun ke 36xx - 35xx atau tembus ke 40xx - 41xx baru beli $BBRI lagi dah sembari ngurus yg laen dulu... ๐
cara bodoh-bodohan dalam investasi saham
PART-2
berani beli saham ASII?
studi kasus
saham $ASII
Eps 2025 terendah Rp684.92
Deviden payout ratio saya ambil 40%
Karena kurang berpola, saya ambil saja 45%
Hasilnya Rp684.92 x 45% = Rp308.2
harga beli
1x BIRATE
Rp308.2 / 0.0525 = Rp5.870
1.25x BIRATE
Rp308.2/0.065625 = Rp4.696
1.5x BIRATE
Rp308.2/0.07875 = Rp3.914
1.75 birate
Rp308.2/0.091875 = Rp3.355
2x birate
Rp308.2/0.105 = Rp2.935
berarti rentang pembeliannya Rp5.870 s/d Rp2.935
jadi tiap turun 10% beli aja terus krn deviden makin besar
bagaimana dengan
Harga sekarang di Rp4.750
Rp308.2 / Rp4750 = 6.5%
1.25x bi rate
y bagus ini udh masuk level 2, tinggal dicicil beli terus
Apalagi kalau Q2 nya meningkat, sehingga proyeksinya berubah, bisa tambah tinggi devidennya
kesimpulannya
cara bodoh2an ini bikin hati tenang tidak terpengaruh naik turun harga
ada deviden
ekuitas naik (PBV makin turun)
laba bersih ada (bisa bagi deviden)
investasi jadi ANTI RUGI
$BBRI $UNTR