Volume
Avg volume
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI merupakan BUMN yang bergerak di bidang usaha perbankan, Bank terbesar di Segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan layanan micro banking terbesar di Indonesia maupun di dunia, Selain fokus pada segmen UMKM, BRI juga terus mengembangkan berbagai produk consumer banking dan layanan institusional bagi masyarakat perkotaan. Melalui layanan e-banking yang didukung oleh 24.684 unit ATM serta 284.426 unit EDC yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, BRI bertekad untuk terus mendukung peningkatan efisiensi kegiatan perekonomian nasional sekaligus meningkatkan kenyamanan dan... Read More
Sebagai apestor saya cukup konsisten, cutloos saya adalah peluang capital gain bagi investor lain🤣🤣🙏🙏….. $BBRI cukup nyaman bagi para apestor sperti saya gkgkkkkkkkk stidaknya divident internal kali ini tgl 16 januari esok boleh lah dapet honda beat cash baru, yuhuuuu dengan floating los harga mobil second yang udah harus turun mesin😂
Yuan China Dekati Level Terendah 13 Bulan
Yuan China melemah dan diperdagangkan di 7,2986 terhadap dolar, mendekati level terendah 13 bulan di 7,2999. Kelemahan yuan ini dipicu oleh penguatan dolar AS dan kesenjangan imbal hasil obligasi China-AS yang melebar ke level tertinggi dalam 24 tahun.
Analis memperkirakan lebih banyak pelonggaran moneter dari bank sentral China (PBOC), termasuk penurunan suku bunga pinjaman utama (LPR) hingga 40 bps dan rasio cadangan bank (RRR) sebesar 100 bps pada tahun depan.
PBOC menunjukkan sikap protektif dengan menetapkan nilai tukar yuan lebih kuat dari proyeksi pasar sejak November, mencerminkan upaya menahan pelemahan lebih lanjut hingga Tahun Baru Imlek.
Sumber: https://cutt.ly/MeMxMyOm, 25 Desember 2024
Dapatkan info menarik seputar saham, berita terbaru, dan tips investasi di akun kami! Klik link berikut untuk gabung: https://cutt.ly/9eC8TIj8
$BBRI $BMRI $BBCA
@marcelledwardt Haha GURARARARARA! 🍻 Iya donkkk…
.
Nih lg terus berusaha turunin Average si $BBRI …sambil akumulasi $PTBA ni GURARARARAA!🍻
.
Shirohige
$BBRI $AADI $ADRO agak OOT, tapi saya penasaran, scam cuanyok itu yang kenak tipu itu memang orang awam atau orang bodoh?
$BBRI buat yg tetap hold meskipun nyangkut dengan alasan deviden.
Coba baca berapa %floating loss di BBRI.
Terus coba bandingkan devidend yield dari BBRI itu cuma 3%. Memangnya ketutup ya.
Awalnya niat investasi, pas nyangkut berubah jadi devidend investor.
Kalau mau jadi devidend investor kan ada saham yg lebih tepat kayak $PTBA atau $ITMG.
Kalau alasan fundamental, yakin fundamental BBRI masih bagus? Udah baca laporan keuangannya belum? Yakin itu bagus?
Kalau memang yakin ya silahkan hold, tapi siap-siap hold (nyangkut) minimal 9 bulan lagi sementara selama 9 bulan itu ada puluhan saham lain yang udah kasih gain puluhan sampai ratusan bahkan ribuan %.
Itu kan definisi investasi?
@marcelledwardt @Papanya3417 bener dan yang terakhir di @Stockbit harga rata - rata $BBRI nya 4216 🍻 😄🤣GURARARARA! 🍻
.
Shirohige
Met malam sobat SBit. Semoga sehat selalu.
Buat penggemar anime "Natsume Yuujinchou", pasti pernah denger lagunya Aishiteru dari Kourin, berikut hasil interpretasi yg dihasilkan AI, semoga berkenan dan dapat menemani temen -temen skalian.
Like atau dislike, silakan tinggalkan feedback pada kolom komentar YouTube, ini dapat membantu kami menjadi lebih baik dan dapat bersaing dengan channel Musik AI dari luar negeri, Trims.
Random tag: $BBRI $TLKM $BTC
https://cutt.ly/1eMxs7bK
Sejak 20 Oktober 2024 Prabowo Jadi Presiden
Prabowo dilantik jadi presiden 20 Oktober 2024
Waktu itu ketika dilantik,
$USDIDR 15.460 (gambar 1)
$IHSG 7772 (gambar 1)
2 bulan kemudian 25 Desember 2024
USDIDR 16.190
IHSG 7065
Dua bulan menjabat, IHSG anjlok dan rupiah nyungsep.
Rupiah anjlok dan IHSG nyungsep adalah cerminan kepercayaan investor asing pada negara kita. Jika negara asing menganggap fundamental negara kita kuat, maka mereka akan koleksi rupiah sehingga rupiah bisa menguat. Yang penting rupiah yang dikoleksi itu bukan rupiah cetakan Alaudin Makassar.
Tapi jangan langsung men-judge kinerja presiden hanya dari 2 bulan kerja. Menilai kinerja presiden hanya dari 2 bulan itu tidak cukup. Berikan waktu kepada presiden untuk bekerja.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungi Pintarsaham di sini
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
$BBRI
1/3
Selamat Natal bagi yang merayakan.
Selamat berlibur buat kita semua, jadikan liburan ini introspeksi diri.
Semoga tahun depan kita bisa lebih diberkati daripada tahun ini.
Meskipun 2025 akan lebih berat kondisi makro Indonesia sendiri dan luar negeri, demikian juga efeknya berat juga buat Bisnis masing-masing Perusahaan.
Keuangan Indonesia 2025 makin berat meski PPN naik sekalipun,
Disatu sisi pengeluaran naik baik dari cicilan Hutang dan bunga, kemudian Pemerintah yang gemuk ini masing-masing fokus pada anggaran pengeluaran dan habis kan anggaran saja.
Disisi lain pemasukan, tidak ada kreatif dari pemerintah dan Pemerintah terasa membiarkan saja Industri Manufaktur turun dan kalah bersaing dengan barang Import, buat Pengusaha lebih baik jadi distributor daripada buat pabrik tapi kegenjet kebijakan pemerintah, pajak, belum urusin pegawai, dan ujungnya harganya masih kalah dengan Import.
Dari kondisi politik Indonesia juga akan makin berat,
Apa yang dilakukan Pemerintah sekarang terlihat jelas tajam buat yang berlawanan dengan mereka. Mereka yang berlawanan salah sedikit akan cepat jadi Tersangka
tapi lembek pada yang bersekutu dengan Penguasa, meski kelihatan korupsi atau melakukan kesalahan tetap saja diberikan kekuasaan bahkan bisa diampuni Korupsinya asal mengaku dan bisa dibereskan diam-diam.
Mungkin ini yang terakhir ini saya kritik Pemerintah daripada nanti dicari-cari. Makin lama makin seperti Orba saja, bahkan sekarang lukisanpun bisa dibredel karena menyinggung Koalisi Penguasa.
Tindakan Pemerintah ini malah bahaya karena menciptakan musuh-musuh Politik dan jika terjadi Krisis ekonomi atau kesulitan ekonomi akan jadi ramai dan bisa jadi besar keributan, apalagi masyarakat sekarang sudah banyak yang merasakan makin susahnya hidup di Indonesia.
Dari kondisi luar negeripun, sedang tidak baik-baik saja.
- USA mau perpindahan kekuasaan ke Trump dan kedepan selain dia fokus pada perlindungan Industri Manufaktur dalam negeri dengan menaikkan tarif Import bagi negara yang US defisit perdagangannya besar seperti China, Meksiko, Canada.
Selain itu akan dilakukan pengetatan anggaran pemerintah juga.
Kedua hal itu bagus tujuannya tapi efeknya besar buat masyarakat US yaitu inflasi dan naikknya pengeluaran dan kalau tidak hati-hati malah bisa membuat US krisis.
Dari politik US sendiri juga tidak baik-baik,
Sifat Trump dan Elon musk yang keras, itu banyak politikus yang tidak suka.
Ditambah Trump bereaksi keras dan menentang pada golongan LGBT, imigran, itu akan buat kondisi politik dalam negeri akan ramai juga jika terjadi perselisihan atau tindakan keras dari Pemerintah.
- Eropa dan England juga tidak baik-baik ekonominya, selain pemasukannya stagnan tapi pengeluaran makin membengkak dan imigran juga meningkat dan sekarang meningkat pencuri, kejahatan dan orang miskin.
- China juga mengalami masalah sendiri, selain ekonomi, taiwan dan juga masalah dengan penduduknya yang anak mudanya lebih suka menganggur atau kerja non fisik.
- Timur Tengah sibuk dengan perang antar negara.
Kondisi diatas itu kalian harus perhatikan di 2025 baik trader terutama Investor.
Malah Perkiraan saya ini seperti tinggal menunggu saja siapa yang meledak duluan dan tiba-tiba bankrut dan ujungnya menular ke negara-negara dan terjadilah Krisis Ekonomi Dunia.
Meskipun perkiraan saya akan terjadi di akhir tahun.
Semoga perkiraan saya salah,
tapi apapun itu kalian tetap harus perhatikan kondisi yang terjadi dan market saham akan lebih berat di 2025.
Kalau saya strategi 2025 sama seperti 2024 Manfaatkan momentum yang ada sebaik-baiknya tapi jangan lupa profit taking atau jualan ketika momentum itu selesai dan cari lainnya dan ulangi lagi prosesnya.
Jika tidak ada atau jika kondisi makro memburuk, tidak ada salahnya pegang cash bahkan bersih barang itu juga strategi.
Orang yang mikir tidak apa-apa simpan saham perusahaan besar meski turun banyak atau krisis terjadi sekalipun nanti ujungnya akan naik lebih tinggi. Bagi saya itu orang malas dan dia baru alami krisis Covid.
Setiap Krisis itu punya masalah dan akibat beda-beda. Kalau saya lebih baik amankan posisi jika mulai ada krisis dan baru masuk lagi setelah ada penyelesaian krisis, itu lebih baik secara psikologis dan lebih baik secara hasil.
Kita semua tidak tahu akibat masing-masing krisis, yah kalau cuman efeknya seperti Covid yang dunia hanya berhenti karena penyakit tapi setelah ditemukan antivirusnya selesai atau yah kalau krisisnya terjadi di US 2008 jadi setelah Obama terpilih, Indo yang baik-baik ekonominya saat itu, langsung terbang kembali.
Kalau misal yang terjadi seperti 1998 bagaimana ? Kalau itu yang terjadi resikonya besar buat Indonesia dan resiko besar juga buat Perusahaan besar sekalipun, Ingat saat itu $BBCA sekalipun goyang dan masuk BPPN sebelum ujungnya dijual.
Tulisan saya ini bukan tujuan menakuti-nakuti kalian di Natal ini tapi berusaha membuka pikiran kalian agar lebih peduli apa yang terjadi saat ini.
$ADRO $BBRI
Seri Edukasi: Value at Risk (VaR)
VaR adalah ukuran statistik dalam menghitung potensi loss maksimum dari sebuah saham.
VaR melibatkan 3 variabel: rata-rata return, volatilitas (standard deviation) return, dan besaran Z-score.
Formula yang digunakan seperti terlampir.
Calculation steps:
▪️Download minimum 30 daily return
▪️Calculate average return using excel as =average(...)
▪️Calculate standard deviation (S) using excel as =stdev.s(...)
▪️Use Z-score = 1.96 for 95% confidence level
Jika VaR ingin diseminggukan maka:
Weekly average return = 5 x daily average return
Weekly standard deviation = sqrt(5) x S
Melalui formula tersebut maka dihasilkan VaR $BBRI pada tabel terlampir.
Dari tabel terlihat bahwa 95% maximum daily risk BBRI kurang dari 3.8% dan hanya 5% kemungkinan bisa di atas 3.8%. Jadi SL harian 4% layak digunakan. Apa arti 5% di sini? Artinya dari 100 kali trading hanya 5 kali kemungkian SL akan kena dihari pertama entry.
Jika di-weekly-kan maka VaR jadi 9.1% atau weekly SL dibulatkan ke atas menjadi 10%. Artinya hanya 5 kali dari 100 kali trading bahwa SL 10% kena dalam di minggu pertama entry.
Semoga berguna.
25 Desember 2024
1/4
kalian kalau mau jago jadi seorang trader, kalian harus belajar ilmu gambler dulu
lalu pilihan ada di meja yg cepat (gorengan) atau lambat (blue chip)
$DEWI $AYLS atau $BBRI
Saham yang Dipegang Buffett di Desember 2024
Warren Buffett, yang dikenal sebagai "Oracle of Omaha," mengelola portofolio investasi melalui perusahaannya, Berkshire Hathaway, dengan total nilai sekitar $291,2 miliar atau setara dengan Rp4.659 triliun (kurs Rp16.000 per dolar AS). Beda dengan Oracle of Stockbit dan beda dengan Pak Toto yang jualan mie goreng. https://bit.ly/45FDAJu
Menariknya, hampir 75% dari nilai investasi Buffett ini terkonsentrasi hanya pada tujuh saham utama. Berikut adalah tujuh saham terbesar dalam portofolio Buffett:
1. Apple: Senilai $74,9 miliar (Rp1.198 triliun).
2. American Express: Senilai $44,4 miliar (Rp710,4 triliun).
3. Bank of America: Senilai $33,2 miliar (Rp531,2 triliun).
4. Coca-Cola: Senilai $25 miliar (Rp400 triliun).
5. Chevron: Senilai $16,7 miliar (Rp267,2 triliun).
6. Occidental Petroleum: Senilai $11,6 miliar (Rp185,6 triliun).
7. Moody's: Senilai $11,4 miliar (Rp182,4 triliun).
Menariknya, Buffett telah melakukan beberapa penyesuaian signifikan dalam portofolionya. Selama delapan kuartal terakhir, Berkshire Hathaway lebih banyak menjual saham daripada membeli, dengan total penjualan bersih lebih dari $127 miliar (Rp2.032 triliun) dalam sembilan bulan pertama tahun 2024. Salah satu penjualan terbesar adalah saham Apple, di mana Buffett mengurangi kepemilikannya sebesar 25% atau sekitar 100 juta saham, menyisakan 300 juta saham di perusahaan tersebut. Upgrade skill https://bit.ly/3YGX6Dc
Selain itu, Buffett juga mengurangi kepemilikan di Bank of America, menjual lebih dari 266 juta saham sejak pertengahan Juli 2024. Langkah ini mungkin mencerminkan kekhawatiran terhadap dampak suku bunga yang lebih rendah terhadap pendapatan bunga bersih bank tersebut.
Di sisi lain, Buffett meningkatkan investasinya di sektor energi. Berkshire Hathaway baru-baru ini membeli tambahan saham Occidental Petroleum senilai sekitar $405 juta (Rp6,48 triliun), meningkatkan kepemilikannya menjadi sekitar 28,1% dari total saham yang beredar.
Strategi Buffett yang berfokus pada konsentrasi portofolio menunjukkan kepercayaannya pada perusahaan-perusahaan tersebut. Namun, penyesuaian terbaru, seperti pengurangan signifikan dalam saham Apple dan Bank of America, menunjukkan bahwa Buffett terus memantau dan menyesuaikan investasinya berdasarkan kondisi pasar dan prospek masa depan. https://bit.ly/3OZWjZR
🔥Top 7 Saham Terbesar (75% dari portofolio total):
1. Apple: $74,937,000,000
2. American Express: $44,434,063,956
3. Bank of America: $33,242,330,942
4. Coca-Cola: $24,980,000,000
5. Chevron: $16,741,876,874
6. Occidental Petroleum: $11,579,569,929
7. Moody's: $11,399,657,716
🔥Saham dengan Investasi $1 Miliar - $9,8 Miliar:
8. Kraft Heinz: $9,801,608,022
9. Chubb: $7,384,548,437
10. Mitsubishi: $5,689,146,301
11. Itochu: $5,633,643,875
12. DaVita: $5,325,540,398
13. Mitsui: $5,042,679,316
14. Citigroup: $3,779,849,011
15. Kroger: $3,048,000,000
16. Visa: $2,612,704,205
17. VeriSign: $2,479,052,179
18. Sirius XM Holdings: $2,315,347,323
19. Amazon: $2,232,900,000
20. Sumitomo: $2,102,156,728
21. Mastercard: $2,086,133,165
22. Marubeni: $1,997,747,403
23. BYD: $1,847,682,841
24. Capital One Financial: $1,598,506,000
25. Aon: $1,450,375,000
26. T-Mobile: $1,018,496,000
27. Ally Financial: $1,004,270,000
🔥Saham dengan Investasi di bawah $1 Miliar:
28. Charter Communications: $995,474,255
29. Nu Holdings: $892,914,839
30. Liberty Live Series C: $736,396,234
31. Liberty Formula One Series C: $730,929,987
32. Louisiana-Pacific: $615,208,750
33. Domino's Pizza: $546,205,756
34. Liberty Live Series A: $331,657,968
35. Heico Class A: $193,992,654
36. Pool: $137,759,194
37. NVR: $90,020,646
38. Jefferies Financial Group: $32,629,575
39. Diageo: $28,978,910
40. Lennar Class B: $20,417,185
41. Liberty Latin America Series A: $16,468,758
42. Ulta Beauty: $10,298,861
43. Atlanta Braves Holding Series C: $8,536,530
44. Liberty Latin America Series C: $7,986,604
Portofolio Buffett sangat terkonsentrasi pada Apple, yang mencakup hampir 26% dari total nilai investasi, dan ia juga memiliki banyak saham di sektor energi seperti Chevron dan Occidental Petroleum, serta saham finansial seperti Bank of America dan American Express.
Portofolio Warren Buffett pada tahun 2024 menunjukkan pola yang menarik, terutama dengan total nilai mencapai $291,2 miliar atau sekitar Rp4.659 triliun (kurs Rp16.000). Meski ada hampir 44 saham dalam daftar investasinya, lebih dari 75% portofolio ini terkonsentrasi hanya pada tujuh saham terbesar. Salah satunya adalah Apple, yang menjadi andalan Buffett dengan nilai investasi mencapai $74,9 miliar atau sekitar Rp1.198 triliun. Meski ia mengurangi kepemilikannya di Apple sebesar 25%, saham ini tetap mendominasi portofolionya, menandakan kepercayaannya pada ekosistem produk Apple dan loyalitas pelanggannya. https://bit.ly/3OZWjZR
Di sisi lain, Buffett juga tetap setia dengan saham konsumen dan keuangan yang ia anggap stabil. American Express dan Coca-Cola masing-masing menyumbang $44,4 miliar (Rp710,4 triliun) dan $25 miliar (Rp400 triliun) dalam portofolio Berkshire Hathaway. Kedua perusahaan ini menjadi contoh klasik investasi Buffett di sektor yang memberikan arus kas stabil dan jangka panjang. Namun, keputusan Buffett untuk memangkas 26% sahamnya di Bank of America, menyisakan investasi senilai $33,2 miliar (Rp531,2 triliun), menjadi sinyal bahwa ia mungkin mengantisipasi dampak negatif dari suku bunga rendah terhadap pendapatan bunga bank.
Sektor energi juga mencuri perhatian dengan peningkatan investasi di Chevron sebesar $16,7 miliar (Rp267,2 triliun) dan Occidental Petroleum sebesar $11,6 miliar (Rp185,6 triliun). Bahkan, kepemilikan Buffett di Occidental kini mencapai 28,1% dari total saham perusahaan. Langkah ini menunjukkan keyakinannya bahwa harga energi, terutama minyak, akan terus bertahan di level yang menguntungkan, didukung oleh permintaan global yang terus tumbuh.
Yang menarik lagi adalah diversifikasi internasional yang dilakukan Buffett melalui lima rumah dagang besar di Jepang, yaitu Mitsubishi, Itochu, Mitsui, Sumitomo, dan Marubeni. Total investasinya di perusahaan-perusahaan ini mencapai $22,4 miliar atau sekitar Rp358,4 triliun. Dengan jangkauan bisnis yang luas dari energi hingga makanan dan bahan kimia, rumah dagang ini mencerminkan strategi Buffett untuk memperluas portofolionya ke luar AS, terutama di pasar yang dianggap stabil dengan valuasi menarik. https://bit.ly/3OZWjZR
Warren Buffett, melalui Berkshire Hathaway, punya gaya investasi yang unik, fokus ke sektor-sektor yang stabil dan sudah terbukti menghasilkan keuntungan konsisten. Salah satu sektor favorit Buffett adalah keuangan. Di sini, dia menaruh investasi besar di Bank of America ($33,24 miliar), American Express ($44,43 miliar), Visa ($2,61 miliar), dan Mastercard ($2,08 miliar). Perusahaan-perusahaan ini mengelola pembayaran, kartu kredit, hingga layanan perbankan, yang jadi tulang punggung ekonomi. Buffett tampaknya suka dengan model bisnis sektor ini yang menghasilkan pendapatan berulang dan kuat di pasar global.
Di sektor teknologi dan komunikasi, investasi Buffett terlihat lebih selektif. Apple memimpin daftar dengan nilai $74,93 miliar, mencakup 26% dari total portofolio. Ada juga Amazon ($2,23 miliar), Charter Communications ($995 juta), dan T-Mobile ($1,02 miliar). Meskipun banyak investor mengejar startup teknologi baru, Buffett lebih memilih perusahaan besar dengan pendapatan stabil seperti Apple, yang dikenal dengan ekosistem produknya yang kuat.
Sektor konsumen juga jadi favorit Buffett. Dia punya saham di Coca-Cola ($24,98 miliar), Kraft Heinz ($9,80 miliar), Domino's Pizza ($546 juta), dan Kroger ($3,04 miliar). Ini adalah perusahaan yang menjual produk dan layanan yang tetap dicari orang, bahkan di masa ekonomi sulit. Buffett tahu, orang tidak akan berhenti minum soda atau membeli makanan pokok.
Energi tradisional juga mendapat perhatian besar. Buffett berinvestasi di Chevron ($16,74 miliar) dan Occidental Petroleum ($11,57 miliar), menunjukkan kepercayaannya pada minyak dan gas meskipun tren energi terbarukan terus berkembang. BYD ($1,85 miliar) jadi satu-satunya investasi di kendaraan listrik, menandakan pendekatan hati-hati Buffett terhadap energi modern. https://bit.ly/3OZWjZR
Di sektor industri, investasi Buffett fokus pada perusahaan dagang Jepang seperti Mitsubishi ($5,68 miliar), Itochu ($5,63 miliar), dan Sumitomo ($2,10 miliar). Perusahaan-perusahaan ini terlibat di berbagai sektor ekonomi, mulai dari logistik hingga bahan tambang. Ada juga DaVita ($5,32 miliar), pemain besar di sektor kesehatan, yang menunjukkan minat Buffett pada layanan esensial seperti dialisis.
Warren Buffett, melalui Berkshire Hathaway, memiliki portofolio investasi yang luas, tapi ada beberapa sektor dan industri yang absen sama sekali dari daftar sahamnya. Salah satu sektor yang paling mencolok adalah farmasi dan bioteknologi. Di tengah banyaknya perusahaan besar seperti Pfizer, Johnson & Johnson, atau Moderna yang mencetak laba besar, Buffett tidak memiliki eksposur sama sekali di sini. Hal ini kemungkinan besar karena industri ini sangat bergantung pada inovasi, penelitian yang mahal, dan sering menghadapi regulasi ketat yang membuat pendapatan sulit diprediksi.
Kemudian, ada teknologi tinggi dan semikonduktor. Meski ia punya saham Apple, fokusnya lebih pada produk konsumen dan ekosistem daripada teknologi murni. Buffett menghindari perusahaan seperti Nvidia, AMD, atau Intel, yang terjun dalam industri semikonduktor yang serba cepat dan memerlukan pengeluaran besar untuk riset dan pengembangan. Selain itu, tidak ada nama seperti Microsoft atau Google dalam portofolionya, yang menunjukkan keengganannya pada bisnis perangkat lunak atau platform digital yang terlalu dinamis.
Sektor energi terbarukan juga absen. Meskipun ia berinvestasi besar di Chevron dan Occidental Petroleum, yang merupakan raksasa energi tradisional, tidak ada saham di perusahaan seperti Tesla atau NextEra Energy. Padahal, sektor energi terbarukan sedang tumbuh pesat, tetapi mungkin Buffett merasa ini masih terlalu baru atau belum menghasilkan keuntungan yang konsisten.
Rekreasi dan pariwisata juga tidak mendapat tempat. Buffett pernah memiliki saham maskapai penerbangan, tapi menjual semuanya saat pandemi. Tidak ada investasi di hotel seperti Marriott atau platform perjalanan seperti https://cutt.ly/FeMzwogL, yang menunjukkan bahwa ia menghindari sektor yang sangat terpengaruh oleh kondisi ekonomi global. https://bit.ly/3OZWjZR
Di sektor otomotif tradisional, hanya ada BYD, yang fokus pada kendaraan listrik. Tidak ada General Motors atau Toyota di portofolionya, mungkin karena margin keuntungan yang kecil dan persaingan ketat di pasar global.
Buffett juga menghindari material dan tambang, seperti Rio Tinto atau Freeport-McMoRan, yang fluktuatif karena harga komoditas global. Terakhir, media sosial dan e-commerce murni seperti Meta atau Shopify juga absen, menandakan kurangnya kepercayaan pada bisnis yang bergantung pada iklan atau konsumen daring.
Dengan fokus pada sektor yang stabil, mudah dipahami, dan memberikan keuntungan konsisten, Buffett memilih menghindari industri yang terlalu spekulatif atau sulit diprediksi. Baginya, investasi adalah soal mencari kenyamanan dan keberlanjutan, bukan mengejar tren.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungi Pintarsaham di sini
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
$ASII $BBRI $PRDA
1/3
$BBRI
Selamat Malam,
dear buat para holder saham BBRI, rencana kedepan kalian apakah, untuk saham ini ? 🙏🏼
$BBRI
mau tanya, maaf masih pemula, semisal kita beli sebelum cumdate tapi di jual saat tanggal ex date, atau sebelum tanggal pencatatan apa masih dapat deviden?🙏
Kondisi Bank di Amerika Serikat
Bank-bank di Amerika Serikat saat ini berada dalam kondisi yang cukup solid, dengan kinerja keuangan yang kuat dan kualitas aset yang terjaga. Dalam laporan Supervision and Regulation yang dirilis oleh Dewan Gubernur Federal Reserve, disebutkan bahwa pada paruh pertama tahun 2024, bank-bank secara keseluruhan menunjukkan kemampuan yang baik dalam menjaga rasio modal di atas batas minimum yang dipersyaratkan. Pendapatan mereka stabil, dan rasio kredit bermasalah (nonperforming loans) tetap rendah, menunjukkan bahwa sektor perbankan berada di jalur yang sehat meskipun ada tantangan ekonomi yang berlangsung. Bakso Pak Toto tidak diawasi The Fed. https://bit.ly/3OZWjZR
Mayoritas bank yang diawasi oleh Federal Reserve merupakan community banks, yaitu bank-bank kecil dengan aset kurang dari $10 miliar. Dari total 705 bank anggota negara bagian (State Member Banks atau SMBs) yang berada di bawah pengawasan Fed hingga pertengahan 2024, sebanyak 92% atau sekitar 650 bank termasuk dalam kategori ini. Bank-bank ini masuk dalam portofolio Community Banking Organization (CBO). Sisanya, sebanyak 42 bank, memiliki aset antara $10 miliar hingga $100 miliar dan dikategorikan sebagai Regional Banking Organizations (RBO).
Di wilayah pengawasan St. Louis Fed, terdapat 129 SMB yang diawasi secara langsung. Dari jumlah tersebut, 122 bank termasuk dalam kelompok CBO dengan total aset gabungan sebesar $108,2 miliar. Sementara itu, 8 bank lainnya termasuk dalam kategori RBO dan memiliki total aset gabungan sebesar $256,1 miliar, atau sekitar 70% dari total aset yang diawasi di wilayah ini. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun jumlah bank RBO lebih sedikit, mereka memegang porsi aset yang jauh lebih besar dibandingkan bank CBO. Upgrade skill https://bit.ly/3YGX6Dc
Namun, ada beberapa area yang mendapat perhatian khusus dari pengawas. Salah satunya adalah kualitas kredit. Saat ini, rasio kredit bermasalah secara keseluruhan berada di bawah 1%, yang berarti sebagian besar pinjaman tetap dalam kondisi baik. Meski demikian, ada kenaikan tingkat keterlambatan pembayaran di beberapa kategori pinjaman, terutama kartu kredit dan pinjaman mobil. Tingkat keterlambatan pembayaran pinjaman mobil, misalnya, hampir mencapai puncaknya dalam lima tahun terakhir pada kuartal kedua 2024. Hal ini menjadi indikator awal yang perlu diawasi karena dapat berdampak pada pendapatan bank jika terus meningkat.
Pinjaman properti komersial (commercial real estate loans atau CRE) juga menjadi tantangan, terutama untuk gedung perkantoran di kota-kota besar. Di bank besar, rasio kredit bermasalah untuk pinjaman kantor mencapai 11% pada kuartal kedua 2024, angka tertinggi sejak 2014. Meskipun dampak kenaikan rasio ini tidak sebesar di bank kecil, bank kecil memiliki eksposur yang lebih besar terhadap kategori pinjaman ini. Sebagian besar portofolio pinjaman mereka didominasi oleh CRE, sehingga kelemahan di pasar ini dapat menimbulkan risiko signifikan. Tingginya tingkat kekosongan gedung perkantoran yang terjadi sejak pandemi COVID-19, ketika banyak pekerja beralih ke kerja jarak jauh, menjadi salah satu penyebab utama tekanan di sektor ini.
Selain kualitas kredit, Federal Reserve juga memprioritaskan pengawasan terhadap risiko likuiditas. Bank-bank diwajibkan memiliki manajemen risiko likuiditas yang baik, termasuk menguji akses mereka terhadap berbagai sumber pendanaan alternatif, seperti pinjaman dari Federal Home Loan Bank atau melalui discount window Federal Reserve. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa bank mampu menghadapi kondisi pasar yang sulit tanpa mengalami tekanan likuiditas yang parah. https://bit.ly/3OZWjZR
Keamanan siber juga menjadi salah satu fokus utama pengawasan. Dengan meningkatnya ancaman dunia maya, pengawas memastikan bahwa bank memiliki sistem manajemen risiko, tata kelola, dan pengendalian yang memadai untuk melindungi data serta operasi mereka. Penilaian ini juga mencakup layanan tertentu yang dilakukan oleh penyedia layanan eksternal atas nama bank.
Meskipun kondisi bank-bank saat ini solid, pengawas tetap waspada terhadap berbagai risiko potensial. Area seperti pinjaman bermasalah, risiko likuiditas, dan ancaman siber terus dipantau untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan memastikan bank siap menghadapi tantangan di masa depan. Upaya ini mencerminkan pendekatan proaktif dalam menjaga kesehatan sektor perbankan sekaligus melindungi kepentingan nasabah dan perekonomian secara keseluruhan. https://bit.ly/3OZWjZR
🔥Kategori Bank di Amerika
1. Community Banks (CBO)
Aset < $10 miliar (di bawah Rp150 triliun).
2. Regional Banking Organizations (RBO)
Aset $10-$100 miliar (Rp150 triliun - Rp1.500 triliun).
3. Large Banks
Aset > $100 miliar (lebih dari Rp1.500 triliun).
Kalau kita bandingkan bank di Indonesia dengan bank di Amerika Serikat, kategorisasi berdasarkan aset memberikan gambaran menarik. Di Amerika, bank dibagi jadi tiga: Community Banks (CBO) dengan aset di bawah $10 miliar (sekitar Rp150 triliun), Regional Banking Organizations (RBO) dengan aset $10-$100 miliar (Rp150 triliun - Rp1.500 triliun), dan Large Banks dengan aset di atas $100 miliar (lebih dari Rp1.500 triliun). Nah, bank di Indonesia punya beberapa pemain yang bisa masuk ke kategori ini.
Untuk Community Banks (CBO), kita punya contoh seperti Bank Jago ($ARTO) dan Bank Neo Commerce (BBYB). Bank Jago punya aset sekitar Rp24 triliun per Q2 2024, sedangkan Bank Neo Commerce sekitar Rp18 triliun. Ini mirip dengan bank kecil di Amerika seperti Community State Bank, yang fokus pada layanan lokal dengan aset relatif kecil.
Masuk ke kategori Regional Banking Organizations (RBO), bank seperti Bank CIMB Niaga (BNGA), Bank Panin (PNBN), dan Bank Permata (BNLI) di Indonesia cukup sejalan. CIMB Niaga, misalnya, memiliki aset sekitar Rp385 triliun, sementara Bank Permata berada di kisaran Rp210 triliun. Di Amerika, bank seperti Citizens Bank dengan aset $53 miliar (Rp795 triliun) atau KeyBank dengan $92 miliar (Rp1.380 triliun) punya skala yang hampir setara.
Untuk kategori Large Banks, Indonesia punya tiga pemain utama: Bank Mandiri ($BMRI), Bank Rakyat Indonesia ($BBRI), dan Bank Central Asia (BBCA). Bank Mandiri mencatatkan aset sekitar Rp1.900 triliun per Q2 2024, diikuti BRI dengan Rp1.890 triliun, dan BCA dengan Rp1.390 triliun. Di Amerika, bank besar seperti JPMorgan Chase memiliki aset $3,9 triliun (Rp58.500 triliun), Bank of America dengan $3 triliun (Rp45.000 triliun), dan Citibank sekitar $2,4 triliun (Rp36.000 triliun). Meski bank besar Indonesia jauh lebih kecil dibandingkan raksasa global ini, mereka tetap dominan di pasar domestik. https://bit.ly/3OZWjZR
Perbandingan ini menunjukkan bahwa setiap kategori punya perannya masing-masing. Bank kecil seperti ARTO dan BBYB fokus pada pasar niche dan layanan digital, sedangkan bank besar seperti Mandiri dan BRI menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Meski begitu, perbedaan skala ini juga menunjukkan bagaimana sistem keuangan di kedua negara berkembang sesuai kebutuhan lokal masing-masing.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungi Pintarsaham di sini
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
1/3
Update $PGAS kinerja 9M-2024
1. Kinerja Keuangan
• Pendapatan Konsolidasi: USD 2.817 juta, naik 5% YoY.
• Laba Bersih: USD 263 juta, meningkat signifikan sebesar 33% YoY.
• EBITDA: USD 852 juta, naik 5% YoY.
• Total Aset: USD 6.333 juta dengan posisi kas akhir USD 1.186 juta.
• Rasio Utang terhadap Ekuitas (Debt-to-Equity): Menurun dari 0,6 menjadi 0,3, menunjukkan pengelolaan utang yang lebih baik.
2. Kinerja Operasional
• Volume Penjualan Gas: Turun 9% YoY menjadi 854 BBTUD, terutama akibat penurunan pasokan gas di Sumatra dan Jawa.
• Volume Transmisi Gas: Meningkat 6% YoY menjadi 1.527 MMSCFD.
• Volume Regasifikasi LNG: Turun akibat permintaan pelanggan yang lebih rendah.
• Lifting Minyak dan Gas: Mengalami penurunan masing-masing sebesar 18% dan 4% YoY, terutama dari blok Pangkah, Fasken, dan Muriah.
3. Proyek Strategis
• Tegal-Cilacap Gas Pipeline: Target operasi Q2 2026 dengan volume 36 MMSCFD, bertujuan meningkatkan infrastruktur gas di selatan Pulau Jawa.
• Cikampek-Plumpang Oil Pipeline: Proyek dengan skema Build-Maintenance-Transfer (BMT), target operasi Q1 2027.
• LNG Hub Arun: Revitalisasi Tangki F-6004 sedang berlangsung (progres 35,33%), dengan target menjadi hub LNG di Asia.
• Proyek Biometana: Berfokus pada produksi energi hijau dari limbah kelapa sawit, dengan target mendukung net zero emission 2060.
4. Pelanggan
• PGN melayani 814.164 pelanggan (industri, komersial, rumah tangga).
• Infrastruktur tersedia untuk mendukung 98,9% pelanggan.
5. Tantangan dan Peluang
• Tantangan: Penurunan pasokan gas dari pemasok utama, serta rendahnya permintaan regasifikasi.
• Peluang: Diversifikasi bisnis melalui biomethane, ekspansi infrastruktur gas, dan kolaborasi strategis dengan Pertamina.
Analysts are bullish with a Price Target of IDR 1,600.29 based on -3.3% annual revenue growth forecasts
DCF estimate of fair value (IDR 3,321.81)
DISCLAIMER ON
DYOR
Random tag
$BBRI $BREN
$MHKI
Abis hajatan iseng² sama keluarga lewat bantargebang. Eh ketemu sama kantor perusahaan saham ini. Di tengah antah beranta, sepi, di belakangnya gunung sampah segede gaban. Sepertinya cocok menggambarkan mengapa sahamnya anjlok begini 🐎
Random:
$IHSG $BBRI
Update kinerja saham Lo Kheng Hong di tahun 2024 dari @IDX
1. PGAS Rp1.545 - Kinerja YtD: 36.73%
2. NISP Rp1.310 - Kinerja YtD: 11.02%
3. GJTL Rp1.100 - Kinerja YtD: 6.28%
4. ABMM Rp3.440 - Kinerja YtD: 1.18%
5. BNGA Rp1.710 - Kinerja YtD: 0.88%
6. ANJT Rp710 - Kinerja YtD: -4.70%
7. BDMN Rp2.560 - Kinerja YtD: -7.91%
8. DILD Rp156 - Kinerja YtD: -21.21%
9. BMTR Rp186 - Kinerja YtD: -30.60%
You nyangkut? wajar jangan sedih 😂
Saham mercy harga bajai mana yang you pegang kek LKH?
*Data per 24 Desember 2024
random tag
$BBRI $BREN $ADRO
@Shirohige01 pilih saya oyaji, karena saya akan jual $PTBA nya belikan $BBRI.. nice porto oyajikeren01
Kita akan lihat dampaknya nanti setelah liburan ini, Apakah Rupiah kita akan menguat atau tidak dan pastinya IHSG kitapun pasti akan Menghijau.
Berita mengenai pengungkapan kasus uang palsu dan surat berharga negara (SBN) palsu di Makassar dapat memberikan dampak positif bagi rupiah dan ekonomi Indonesia jika dikelola dengan baik. Berikut adalah beberapa dampak positif yang mungkin terjadi:
1. Meningkatkan Kepercayaan Publik terhadap Pemerintah dan Bank Indonesia
Pengungkapan kasus ini menunjukkan keseriusan pemerintah dan aparat penegak hukum dalam melindungi stabilitas ekonomi dan keuangan negara. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap otoritas moneter dan hukum di Indonesia.
2. Penguatan Rupiah
Dengan terbongkarnya jaringan pemalsuan uang dan SBN, pasar dapat merespons positif karena adanya pengawasan yang lebih ketat. Hal ini bisa memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah.
3. Meningkatkan Kesadaran Publik
Berita ini bisa menjadi momentum edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memverifikasi keaslian uang dan surat berharga. Dengan meningkatnya kesadaran, risiko penipuan serupa dapat ditekan.
4. Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan
Penindakan terhadap uang palsu dan SBN palsu membantu menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan nasional. Ini penting untuk mencegah gangguan terhadap fungsi perbankan dan investasi.
5. Efek Deterrent terhadap Kriminalitas Ekonomi
Tindakan hukum yang tegas terhadap pelaku kejahatan ini dapat memberikan efek jera bagi pelaku lainnya, sehingga dapat menekan aktivitas kriminal di sektor ekonomi.
Jika pemerintah dan otoritas terkait memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan pengawasan, regulasi, serta literasi keuangan, maka dampak positif ini dapat berkontribusi terhadap penguatan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
$USDIDR $CTRA $BBRI
$AADI harga 13 ribu Dividen yield 7% itu menggunakan asumsi kalau DPR (Dividen Payout ratio) nya memang benar2 45% dan laba bersih 2025 16 T
kenyataanya 7% itu minimal
jika di 2025-2026 tiba2 AADI mengumumkan DPR 100% (laba bersih 16 T) maka dividen nya adalah 2000 rupiah per lembar atau dividen yield nya bisa 15% (jika kamu beli di harga 13 ribu) dan bisa hingga 25% (jika kamu beli di harga 8 ribu/harga sekarang)
jika di 2025 tiba2 AADI dapat laba bersih 25 Trilliyun mau DPR nya benar2 45% kamu bisa dapat dividen 1650 rupiah per lembar atau DY 12% (jika kamu beli di harga 13 ribu) atau 20% (jika kamu beli di harga 8000/harga sekarang)
sekenario terbaiknya
jika di 2025 tiba2 AADI dapet laba bersih 25 Trilliyun dan tiba2 ngumumin juga mau bagiin dividen dengan DPR 100%, maka kamu dapet Dividen 3360 rupiah per lembar atau dividen yield nya 25% (jika kamu beli di harga 13 ribu) dan 40% (jika kamu beli di harga 8 ribu/harga sekarang)
Apakah ada kemungkinan AADI bagi DPR lebih dari 45%?? Ada, bahkan sangat besar, karena 45% itu biasanya template bro, dan itu minimal, artinya kalau menurut apa yang dijanjikan prospektus tidak mungkin dibawah itu
Apakah ada kemungkinan AADI laba bersih nya di tahun 2025 lebih dari 16 T??, Ada, bahkan besar juga, AADI 3 quartal tahun ini aja dapet laba bersih 14 T bro, tinggal 2T aja buat sampe ke 16 T, padahal kita tahu harga batu bara terus nyungsep sejak 2023, artinya skala penjualan AADI ini terus meluas, sekali aja batu bara naik lagi maka laba bersih nya AADI di tahun depan bisa sampe 20 T lebih, EBT itu masih mahal bro, mungkin di 2035 baru era nya EBT, sekarang mah masih era nya batu bara
$ADRO $BBRI
Update IHSG tgl 27-31 des 2024
1. Prediksi IHSG:
• IHSG diproyeksikan menguat terbatas
• Level support di 7.000 dan resistance di 7.140.
2. Sentimen Global:
• Indeks kepercayaan konsumen di Amerika Serikat (AS) turun ke 104,7, terendah dalam tiga bulan.
• Penurunan dipicu oleh kekhawatiran prospek ekonomi dan kebijakan pemerintahan Trump, termasuk tarif impor.
• Indeks ekspektasi mencapai level terendah dalam lima bulan.
• Konsumen menyebut politik dan tarif impor sebagai faktor utama kekhawatiran.
3. Dampak Sentimen Global:
• AS diimbau mengkaji ulang kebijakan tarif untuk menjaga stabilitas ekonomi.
• Ketergantungan impor masih tinggi di tengah kekhawatiran pasar domestik.
4. Sentimen Domestik:
• PHK Massal: Sepanjang 2024, sekitar 80.000 pekerja terdampak PHK.
• Penutupan Perusahaan: Sebanyak 60 perusahaan tutup atau melakukan PHK. LIST PERUSAHAAN DIGAMBAR 🥲
• Penyebab utama PHK adalah masuknya barang impor akibat Permendag Nomor 8 Tahun 2024.
5. Dampak Ekonomi:
• Banyaknya impor memukul industri lokal, memperburuk daya beli masyarakat.
• Revisi Permendag Nomor 8/2024 diusulkan untuk mendukung industri dalam negeri.
6. Harapan:
• Revisi regulasi impor menjadi harapan untuk membangkitkan industri domestik dan menekan angka PHK.
random tag
$BBRI $ADRO $PANI
1/3