Volume
Avg volume
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI merupakan BUMN yang bergerak di bidang usaha perbankan, Bank terbesar di Segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan layanan micro banking terbesar di Indonesia maupun di dunia, Selain fokus pada segmen UMKM, BRI juga terus mengembangkan berbagai produk consumer banking dan layanan institusional bagi masyarakat perkotaan. Melalui layanan e-banking yang didukung oleh 24.684 unit ATM serta 284.426 unit EDC yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, BRI bertekad untuk terus mendukung peningkatan efisiensi kegiatan perekonomian nasional sekaligus meningkatkan kenyamanan dan... Read More
$IHSG rupa rupa warnanya, rame-rame nyangkutnya 😺
$ADRO $BBRI ketawain aja dulu penting porto masih ijo awokawokawok
5 Saham yang paling banyak di lepas Asing sepekan terakhir
$ADRO $BBCA $BBRI
https://cutt.ly/nrRHrgr8
Lo Kheng Hong Pegang Saham SIMP 5,03%! Emang Gimana Kinerjanya?
Lo Kheng Hong menambah kepemilikan pada saham PT Salim Ivomas Pratama (SIMP), dimana posisi 25 Juni 2025 terdapat penambahan kepemilikan di saham SIMP sebanyak 350 ribu lembar, sehingga kepemilikannya menjadi 779.207.000 lembar (5,03%). Emang gimana kinerja SIMP sendiri hingga Q1 2025?
Kalau kita melihat kinerja SIMP Q1 2025 memang mencatatkan kenaikan, pendapatannya tercatat naik 29% dari Rp3,7 triliun menjadi Rp4,8 triliun. Kemudian laba kotornya juga naik 58% dari Rp826 miliar menjadi Rp1,3 triliun.
Laba bersih perusahaan juga ada kenaikan yang bagus sebesar 46% dari Rp307 miliar menjadi Rp447,5 miliar.
Kenaikan yang bagus pada kinerjanya tersebut disebabkan karena harga CPO yang tinggi pada Q1 2025 kemarin, dimana sempat menyentuh level MYR 4.673 per ton, sedangkan pada Q1 2024 tertingginya mencapai MYR 4.342 per ton.
Manajemen juga menyampaikan penjualan yang naik disebabkan oleh kenaikan harga jual rata-rata produk sawit dan produk minyak & lemak nabati, ditambah dengan naiknya volume penjualan produk sawit.
Dari sisi neraca keuangan, kas perusahaan mencapai Rp6,8 triliun juga sudah cukup untuk membayar hutang buruk jangka pendeknya sebesar Rp6,1 triliun, sedangkan untuk DER juga masih dalam kondisi yang terkendali mencapai 44%.
Harga saham SIMP sepanjang tahun 2025 ini sudah naik 21% yang ditutup pada level Rp458.
Dengan harga CPO yang saat ini berada pada level MYR 4.012 per ton, maka ada potensi kinerja SIMP tertekan pada Q2 2025 secara kuartalan dibandingkan Q1 2025.
Jadi, ada yang tertarik dengan saham SIMP disini?
$SIMP $LSIP $BBRI
1/7
$BRIS overall dalam 2 mingguan lebih ini sbnrnya secara pergerakan sih masih sideways ini, antara area Supportnya di 2400-2490 hingga kisaran area Resistancenya diangka 2640-2750, mestinya sih melihat kondisi market yg momentumnya n sentimennya lagi oke, bisa ini BRIS segera naik menuju Resistancenya dikisaran miggu depan.
$BMRI $BBRI
REVIEW IPO $COIN
Jumlah saham yang dibagikan kemasyarakat sebesar 22,058,824 Lot
Harga penawaran saham Rp100-Rp105
Nominal Pengendali Rp100
EPS 2024* Rp3,0*
PER 2024* 33,6x-35,3x
BVPS Rp87,9
PBV 1,1x-1,2x
*) Laba FY2024 disetahunkan
Alokasi Dana IPO:
Sebesar 85% untuk modal kerja anak perusahaan PT Central Finansial X
Sebesar 15% untuk modal kerja anak perusahaan PT. Kustodian Koin Indonesia
Struktur kepemilikan saham:
23,98% PT. Megah Perkasa Investindo
19,93% PT. Bahana Nusantara Indojaya
15% Masyarakat
7,93% Ir. H. Budi Mardiono
5,10% PT. Teknologi Anak Nusantara
3,4% PT. Cakrawala Indotama Abadi
3,4% PT. Duta Perkasa Teknologi
3,4% PT. Fajar Informatika Perkasa
3,4% PT. Graha Putra Mentari
3,4% PT. Harmoni Sentosa Nusantara
3,19% PT. Mantra Permata Sejahtera
3,19% PT. Surya Digital Gemilang
2,55% PT. Energi Harmoni Perkasa
1,27% PT. Sentra Dana Kapital
0,85% PT. Arunika Harmoni Sentosa
Underwriter:
KI
Secara PBV IPO COIN ini masih tergolong murah ya, bisnisnya juga menarik (pertama kali ada sektor ini di Bursa, anak usahanya kalau kalian tahu itu CFX dan ICC). Salah satu hal yang menarik ada di Underwriter KI (Ciptadana Sekuritas) yang track recordnya selama IPO sangat bagus, ada WIRG ADMR sebagai track recordnya yang bagus.
Selain itu nominal pengendali ada di 100, harga penawaran ada di 105 paling tinggi (average kita hampir sama persis sama pengendali 😂), PBV juga ada di 1 😂 IPO ini sudah pasti akan oversubscribe nantinya.
Oh iya untuk kalian yang tanya apakah refund IPO dari CDIA bisa buat beli COIN, jawabannya bisa ya, tergantung sekuritasnya, kalau sekuritas refundnya pagi, sore sesi 2 seharusnya dana sudah ditarik untuk COIN.
RANDOM TAG: $BBRI $ADRO
Sumber Gambar: InfoBankNews
REVIEW IPO $CDIA
Jumlah saham yang dibagikan kemasyarakat sebesar 124,829,375 Lot.
Harga penawaran saham Rp170-Rp190
Nominal pengendali Rp100
EPS 2024* Rp4,0*
PER 2024* 42,9x-47,9x
BVPS Rp84,1
PBV 2,0x-2,3x
*) Laba FY2024 disetahunkan
Alokasi Dana IPO:
Sebesar 64,24% untuk modal perseroan untuk anak usaha dalam pilar bisnis pelabuhan dan penyimpanan
Sebesar 36,76% untuk modal perseoran untuk anak usaha dalam pilar bisnis logistik
Struktur kepemilikan saham:
60,00% PT Chandra Asri Pacific Tbk ($TPIA)
30,00% Phoenix Power
10,00% Masyarakat
Underwriter:
HP, DP, LG, NI, SQ, TP
Dari jumlah lot beredar dan antrian pemesanan dari e-IPO, seharusnya investor ritel bisa dapat penjatahan 10-30 lot.
Untuk baca potensi harga CDIA bisa baca postingan saya di sini: https://stockbit.com/post/18415065
Untuk lihat potensi penjatahan ada di sini: https://stockbit.com/post/18995266
Di group sebelah ada yang fear CDIA bakalan merah di hari pertama karena barangnya ga laku (sampe "katanya" ada yang ngasih fix allotment buat CDIA), saya ga usah sebut groupnya siapa, tapi barang kali ada yang ditawarin di sini? 😁 😁
*Sumber Gambar: MikirDuit
RANDOM TAG: $BBRI
$BBRI moga2 tembusin channel putihku itu sebagai bentuk ubah arah dr downtrend yg sudah lama. Support di garis kuning ga ditembus, jadi patokan pribadi aja. Semoga digas 4.400 sampai bulan depan. MACD (seperti akan GC) & Stokastiknya (udh GC) jg keliatan cakep. Optimis
Cerita Inspiratif "Pria Tua dan Pelayan Restoran" (fiksi )
Hari itu langit kota sedikit berawan, angin bertiup pelan menyusuri jalan-jalan besar yang sibuk. Di antara riuh kendaraan dan pejalan kaki, tampak seorang kakek berjalan tertatih menuju sebuah rumah makan mewah di pusat kota.
Namanya Pak Darso. Usianya hampir delapan puluh, tubuhnya kurus, pakaiannya bersih meski tampak sederhana.
Di tangannya ada topi usang, dan di sakunya bergemerincing uang receh.
Pak Darso melongok pelan ke dalam rumah makan besar itu. Beberapa tamu tampak makan dengan nikmat di kursi empuk, sementara pelayan-pelayan berpakaian rapi sibuk ke sana kemari.
Dengan langkah mantap, Pak Darso masuk dan duduk di salah satu meja kosong dekat jendela. Tak lama kemudian, seorang pelayan muda nan cantik menghampirinya sambil membawa buku menu.
Gadis itu menatap kakek tersebut dari ujung kaki sampai kepala. Terlihat olehnya, sang kakek memakai sandal jepit yang sudah menipis, bahkan kiri dan kanan warnanya berbeda.
"Selamat siang, Pak. Mau pesan apa?" ucapnya sambil tersenyum kecil, namun nada suaranya terdengar agak ragu.
Pak Darso membuka menu perlahan dan membaca harga-harga yang tertera. Matanya lalu menatap pelayan itu, “Nak, berapa harga nasi ayam lengkap dengan lalapan, sambal dan minumannya?” tanyanya ramah.
“Delapan puluh lima ribu, Pak,” jawab pelayan itu cepat, lalu menambahkan, “Kalau hanya nasi dan ayamnya saja, enam puluh ribu.”
Pak Darso mengangguk pelan. Tangannya masuk ke dalam saku dan mengeluarkan beberapa receh serta uang lembaran kecil. Ia menghitung dengan cermat di atas meja.
“Kalau nasi dengan ikan dan es jeruk tanpa lalapan, berapa, ya?” tanyanya lagi.
Pelayan itu mulai menunjukkan ekspresi tak sabar. “Ya... kira-kira lima puluh ribuan lah, Pak.”
“Kalau hanya setengah porsi dengan ayam?” tanya Pak Darso lembut.
Dengan nada sedikit kesal, pelayan menjawab, “Empat puluh ribu, Pak.”
“Baiklah. Saya pesan itu saja. Terima kasih, ya, Nak,” ujar Pak Darso sambil tersenyum.
Pelayan itu kembali ke dapur dan bergumam pelan, “Ngapain sih orang kayak gitu makan di sini? Ribet amat cuma buat satu piring nasi ayam.” Ia menyerahkan catatan pesanan dengan malas.
Tak lama kemudian, pesanan datang. Tapi, pelayan itu membawa sepiring penuh ayam goreng dan memilih yang paling kecil, lalu mengambilnya dengan garpu dan menaruhnya di atas nasi, padahal itu bukan prosedur yang biasa ia lakukan jika pada pelanggan yang terlihat kaya.
Meski diperlukan demikian, Pak Darso menyambutnya dengan senyum hangat. Ia mengangguk hormat pada pelayan dan berkata, “Terima kasih, Nak. Sudah repot-repot.”
Ia makan perlahan, penuh rasa syukur. Matanya sesekali memandang keluar jendela, lalu kembali menikmati tiap suapan nasi ayam itu seolah sedang merayakan sesuatu.
Setelah selesai, Pak Darso menyusun rapi piringnya dan berdiri. Ia merogoh sakunya, lalu mengambil beberapa receh dan uang lembaran. Ia menghitung dengan tenang dan meletakkan empat puluh ribu di atas meja.
Pelayan itu datang membawa nota pembayaran, namun sebelum sempat bicara, Pak Darso mengeluarkan dompet kulit tua, ia keluarkan selembar uang seratus ribu dari dalamnya.
“Dan ini untuk kamu, sebagai tip”
katanya sambil tersenyum, “Terima kasih sudah melayaniku.”
Pelayan itu terkejut. “Lho, Pak… tapi tadi Bapak… saya kira”
“Tidak apa-apa. Kadang orang datang tidak untuk menguji rasa, tapi menguji sikap, juga memberikan rezeki.” kata Pak Darso pelan.
Pelayan itu bengong, terpaku di tempatnya.
Pak Darso kemudian melangkah ke pintu keluar.
Saat ia hampir melewati ambang pintu, tiba-tiba terdengar suara berat dari arah dalam.
“Ayah!” seru seseorang.
Seorang pria berpakaian necis keluar tergesa dari ruang dalam.
Wajahnya tampak kaget sekaligus hormat.
“Ayah? Kenapa datang tidak bilang dulu?” ucap pria itu, yang tak lain adalah pemilik rumah makan tersebut.
Pak Darso menoleh dan tersenyum tenang. “Kalau Ayah bilang dulu, semua pasti disiapkan. Tapi Bapak ingin melihat pelayanan asli dari tempat usaha milik anak Ayah.”
Sang pelayan yang tadi melayani Pak Darso langsung pucat. Tangannya gemetar saat menyadari siapa pria tua itu. Ia segera menghampiri.
“Pak… saya… saya sungguh minta maaf. Saya tidak tahu…” ucapnya terbata.
Pak Darso memandangnya lembut. “Nak, tidak masalah kamu tidak tahu siapa saya. Tapi kamu seharusnya tahu bagaimana cara memperlakukan tamu, siapa pun dia.”
Pemilik rumah makan, yang ternyata adalah anak Pak Darso, ikut menunduk. “Saya mohon maaf juga, Ayah. Saya salah karena kurang memperhatikan pelayanan dari pekerja di sini.”
Pak Darso menepuk bahu anaknya. “Usaha ini sudah besar. Tapi besar atau kecilnya tempat ini bukan hanya karena rasa makananmu, tapi karena etika orang-orang yang bekerja di dalamnya.”
Pelayan itu menunduk dalam-dalam. “Saya sadar, Pak. Saya janji tidak akan menilai orang dari penampilannya lagi.”
Anak Pak Darso menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca. “Ayah selalu punya cara untuk mengajari tanpa memarahi.”
Pria tua itu hanya tersenyum, “Kadang orang belajar lebih dalam dari kejutan kecil.”
Sejak hari itu, rumah makan "Ayam Gemuk Demplon" berubah. Semua pelayan mendapat pelatihan etika, bukan hanya untuk meningkatkan pelayanan, tapi untuk menyadari pentingnya menghargai setiap manusia.
Pelayan yang dulu meremehkan Pak Darso kini menjadi pelayan paling ramah. Ia selalu tersenyum pada siapa pun tamunya, tak peduli berpakaian seperti apa.
Pak Darso sesekali datang kembali, masih dengan pakaian sederhananya. Tapi kali ini, ia selalu disambut dengan senyum hangat dan segelas air jeruk hangat yang langsung disuguhkan tanpa diminta.
Di dapur, nama Pak Darso mulai dikenal diam-diam sebagai “pengetes hati”. Mereka yang tak tahu siapa dia akan menghadap ujian. Tapi mereka yang bersikap baik akan mendapatkan pelajaran dan keberuntungan.
Anak Pak Darso pun kerap menceritakan kejadian itu kepada staf barunya, sebagai pengingat bahwa usaha bukan hanya soal untung-rugi, tapi juga soal nurani.
Dan Pak Darso? Ia tak pernah merasa bangga karena berhasil ‘menguji’ siapa pun. Ia hanya merasa lega, karena anaknya kini lebih bijaksana, dan rumah makan itu menjadi tempat yang lebih manusiawi.
Pada malam yang tenang, Pak Darso duduk di teras rumahnya yang sederhana. Ia menatap langit dan berkata lirih, “Ya Tuhan, terima kasih. Anak hamba kini bukan hanya tahu cara memimpin, tapi juga cara memanusiakan manusia.”
Sebuah angin lembut bertiup, menyapu rambut putihnya yang tertiup pelan. Di tangannya, ada catatan kecil yang bertuliskan,
"Rezeki bisa datang lewat siapa saja. Bahkan lewat kakek tua dengan sandal jepit dan topi lusuh".
Penulis: Edi Warsono
Pesan Moral: Jangan pernah menilai seseorang dari penampilannya. Rezeki bisa datang dari mana saja, dan kadang datang dalam wujud yang paling tidak kita sangka. Bersikap ramah, hormat, dan sopan kepada semua orang bukan hanya soal etika, tapi juga soal membuka pintu keberkahan dalam hidup kita.
Jangan lupa untuk selalu bersyukur.
"Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk menghargai kita, tetapi kita bisa memulainya dari diri kita sendiri." -Anonymous.
Random: $BMRI $SIMP $BBRI
Happy Weekend and Stay Healthy 😉
influencer itu kalau kita TP 5-10% dibilang salah,, bagger dong,, pas udah 100%,, ngapain TP jadi investor itu sabar tunggu 1000% dong.
influencer itu kalau kita hold minus dalam,, akui kesalahan anda,, anda harus cutloss.
influencer itu kalau kita CL,, ngapain CL berarti anda nggak paham apa yg anda beli,,
pokoknya retail yg tidak belajar akan selalu merasa salah kalau dengerin influencer.
dan kalau masih dengerin influencer, fix km ritel yg nggak punya plan dan gak pernah riset sendiri,, jadi gampang goyah kemana angin berhembus.
yg paling ditakuti influencer/kelas berbayar (walaupun gak pernah terjadi) adalah: ritel/trader/investor yang mandiri bisa riset sendiri dan punya plan sendiri dan bisa ambil keputusan sendiri
$BBRI $MEDC $GOTO
THE GO-GO SIXTIES
Setelah tiga dekade, pada tahun 1960-an terjadi kembali euforia di pasar saham. Karena begitu trauma oleh kehancuran pasar tahun 1929, seluruh generasi di US menghindari market. Bursa saham dianggap sebagai dosa dan kejahatan. Namun semua mulai berubah pada akhir 1950-an, didorong oleh ekonomi yang berkembang pesat, pengangguran rendah, dan peningkatan produktivitas, yang berlanjut ke dekade berikutnya, didorong oleh optimisme yang dihasilkan oleh Kennedy muda. 1960an adalah dekade ekstrim yang memuncak dengan kehancuran pasar saham serta malapetaka sosial dan kesuraman ekonomi.
Selama tahun 1950-an, orang-orang dengan kenangan Depresi Besar akhirnya pensiun dan generasi baru muncul tanpa kenangan pahit tentang tahun 1920-an dan 30-an. Pada tahun 1969, setengah dari semua tenaga penjualan dan analis di Wall Street memulai bisnis pada tahun 1962 atau sesudahnya. Sebagian besar manajer portofolio di berbagai dana dan pialang hanya melihat saat-saat indah yang dimulai setelah Perang Dunia II. Jika di tahun 1920-an terdapat 3 hingga 4 juta orang yang terlibat dengan pasar saham, maka diperkirakan di tahun 1960-an jumlahnya telah meningkat menjadi sekitar 31 juta orang di USA.
The Go-Go years, memiliki unsur mania dan kegembiraan klasik. Ada growth stocks Nifty 50, optimisme tentang perusahaan ‘Tronic’, terpikat dengan aksi konglomerat, dan ledakan reksadana yang dipimpin oleh manajer bintang. Ditambah juga dengan periode perselisihan sosial yang ekstrim dan periode ketegangan geopolitik ekstrim yang didorong oleh Perang Dingin. Semua hal Ini memiliki kesamaan yang menakutkan dengan dunia kita saat ini, sehingga masuk akal untuk meninjau kembali The Go-go years dan belajar darinya. Berikut beberapa major events yang terjadi di era Go-go Sixties dan beberapa tahun awal 1970-an.
*Growth Stock New Issue Craze
Investor memiliki selera besar untuk saham space-age di Soaring Sixties. Lebih banyak penerbitan saham baru terjadi di periode 1959-62 daripada periode sebelumnya dalam sejarah pasar saham karena ledakan "tronics". Banyak IPO saham memiliki nama dengan beberapa versi kata "elektronik" yang kacau dalam nama mereka, bahkan jika perusahaan tersebut tidak ada hubungannya dengan elektronik. Investor dengan cepat membeli saham di hampir semua perusahaan dengan "tronics" atas namanya. Astron, Dutron, Vulcatron, Transitron, Circuitronics, Supronics, Videotronics, dan Powertron Ultrasonics adalah beberapa contoh di antaranya.
*Conglomerate Craze
Apa yang diinginkan investor adalah pertumbuhan laba per saham. Pada pertengahan 1960-an, bisnis menemukan cara untuk menciptakan ini dengan konglomerat yang menggembar-gemborkan "sinergi". Sinergisme adalah kualitas di mana 2+2 = 5. Karena mengharapkan sinergi, dua perusahaan yang digabungkan akan menciptakan lebih banyak laba per saham daripada jika keduanya terpisah. Pada dasarnya, perusahaan dengan P/E yang lebih tinggi akan membeli perusahaan lain yang dengan P/E yang lebih rendah. Perusahaan gabungan ini diharapkan akan memiliki laba per saham yang lebih tinggi, sehingga memiliki peningkatan pertumbuhan laba per saham. Tapi, yang terjadi hanyalah konglomerat (perusahaan gabungan) revaluing earnings dari perusahaan dengan P/E rendah pada P/E perusahaan satunya yang lebih tinggi. Semuanya kelihatannya akan berhasil, sampai pada satu titik di mana konglomerat tidak mampu lagi menerukan pembelian perusahaan yang lebih murah untuk dikatrol P/E nya. Sinergi yang diharapkan tidak pernah terjadi. Booming konglomerat kemudian runtuh. Beberapa konglomerat yang terkenal di era ini adalah Litton, Gulf and Western, and Ling-Temco-Vaught.
*Star Manager Idolizing
Total investasi reksadana pada tahun 1946 hanya 1,3 milyar dollar, namun di tahun 1967, jumlahnya berlipat ganda berkali-kali menjadi 35 milyar dollar. Menariknya, dari uang sebanyak itu banyak yang terkonsentrasi kepada satu pria saja, Tsai. Gerald Tsai adalah manajer selebritas, seorang momentum investor, short-term oriented, dan cenderung spekulatif. Fidelity Fund yang dia kelola tumbuh dari 12,3 juta dollar di tahun 1959 menjadi 340 juta dollar di tahun 1965. Ia putuskan sudah waktunya untuk memonetisasi ketenarannya dan memulai fund-nya sendiri. Pada tahun 1965, Tsai mendirikan Manhattan Fund, dengan dana kelolaan 247 juta dollar, 10x lebih banyak dari ekspektasinya. Manhattan Fund mulai trading pada Februari 1966, bulan yang sama saat Dow Jones mencapai level tertinggi di dekade ini. Dua tahun kemudian, kinerjanya menguap. Pada Juli 1968, Manhattan Fund adalah fund dengan kinerja terburuk ke-6 di US. Menjadi oportunis abadi, dia menjualnya dengan harga teratas ke sebuah perusahaan asuransi. CNA Financial Corporation seharga 30 juta dollar. Fund ini kemudian jatuh secara spektakuler, kehilangan 90% nilainya di tahun berikutnya ketika market crash tahun 1969.
*The Nifty Fifty
Nifty Fifty adalah kelompok saham blue chip dengan karakteristik pertumbuhan tinggi. Setelah beberapa bubble terakhir, investor memutuskan bahwa mereka membutuhkan growth stocks yang aman. Tokoh-tokoh investasi saat itu seperti, T Rowe Price dan Phillip Fisher giat menganjurkan investasi di growth companies untuk menghasilkan gain jangka panjang di atas rata-rata. Sekitar 50 saham dianggap sebagai growth stocks yang aman. Ini termasuk nama-nama terkenal seperti IBM, Xerox, Avon, Kodak, McDonalds, Polaroid, dan Disney. Karena semakin banyak investor membeli saham-saham yang seharusnya aman ini, harga saham mereka terdorong terus ke level yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi. Rata-rata P/E Nifty Fifty adalah 42x, lebih dari dua kali lipat P/E 19x S&P 500. Lebih dari 20% dari perusahaan-perusahaan ini memiliki rasio P/E lebih dari 50x pada akhir tahun 1972. Ini mirip dengan Mag 7 masa kini yang merupakan saham sejuta umat. Akhirnya bubble ini pecah dan saham Nifty Fifty jatuh membumi kembali. Polaroid turun 91%, Xerox turun 71% dan Avon turun 86% dari pucuknya.
Quote berikut dari majalah Forbes menyimpulkan dengan baik.
“The delusion was that these companies were so good, it didn’t matter what you paid for them; their inexorable growth would bail you out. Obviously, the problem was not with the companies but with the temporary insanity of money managers — proving again that stupidity well-packaged can sound like wisdom. It was so easy to forget that no sizable company could possibly be worth over 50 times normal earnings.”
Membaca tentang Go-Go Years memberikan kesan dejavu. History might not repeat, but it definitely rhymes. Dotcom bubble maupun market crash lainnya memiliki karakteristik yang serupa dan familiar. Semua tersangka biasanya ada di sana, mulai dari growth stocks, concept stocks, meme stocks, momentum investing, star managers, dan pengabaian dasar-dasar kegiatan investasi. Otak manusia tidak dirancang untuk data, melainkan untuk cerita. Narasilah yang memikat dan menangkap imajinasi kita. Story membiarkan kita membayangkan masa depan yang diinginkan, menawarkan iming-iming untuk melarikan diri ke dunia utopia itu. Narasi seputar model bisnis, potensi pendapatan, dan disrupsi selalu menarik perhatian manusia yang kemudian menyelaraskannya sesuai dengan keyakinannya.
Setiap bubble ditandai dengan kehadiran investor pemula atau yang tidak mau ribet. Kelompok ini cenderung terlalu optimis dan terlalu percaya diri, yang mengarah pada keputusan pembelian yang buruk dan meningkatkan demand terhadap aset-aset berisiko. "Noise traders" ini terlalu bullish, tidak berpengalaman, dan kurang melek keuangan. Mereka adalah mangsa empuk bagi narasi tentang peluang potensial yang baru dan tampak menarik. Dan sejarah dengan 'begitu baik hatinya' telah berulang-ulang kali menunjukkannya kepada kita, untuk mengingatkan manusia yang berada di masa kini.
Happy Weekend!
$BBRI $BMRI $BBCA
ga usah jauh² hampir setahun yg lalu, saya kasih saran rutin, baru 24 jam yg lalu saya info Live (Bursa libur lagi&lagi/ sy make money di emas taking short kemarin).. Market Maker nahan utk beberapa jam XAUemas lawan Dollar Pakde Sam, mulai market Eropa jam 2 sore WIB mulai longsor kan yg likuiditas ribuan triliun per hari? bener kan jon.. jojon.. Longsor..? 🤭 .. apalagi cuma $BBRI , si oMM Alien menu favorit itu.. narik ulur kayak kancut jon🤭. Dikasih saran gratis utk out dulu di 6050 pick up dibawah agar bisa compounding faster, dibilang tebar fear lah.. katanya lot nambah lah, bersahabat dg waktu lah, deviden lah, bla² ( iya kalo masih ada umur) 🤭.. ga semudah itu Ferguso 🤭
Saham itu sama seperti yg lain, alat dagang & hanya salah satu Market Maker toys, iya ga oMM boy? 🤭 $GOTO $AADI
SAHAM GROWTH INI LAGI DISKON!!
Youtube: Rupiya Finance
Link Video: https://cutt.ly/lrh8PIRo
Halo teman teman, di video kali ini saya memberikan analisa saham CAMP, perusahaan dengan brand image yang sudah sangat besar dan berpotensi kasi dividen 10% per tahun. dan harganya juga sudah turun dalam, saat ini adalah valuasi yang tepat bagi teman teman yang ingin masuk ke saham ini
Silahkan ditonton dan semoga bermanfaat!
$BBRI $CAMP $IHSG
SAHAM INI BAGI DIVIDEN 3X SETAHUN!! Analisa MARK 2025
Youtube: Rupiya Finance
Link Video: https://cutt.ly/hrvUG3VH
Halo teman teman, di video kali ini saya memberikan analisa saham MARK yang bisa memberikan kesempatan bagi teman teman untuk bisa mendapatkan perusahaan yang bagi dividen 3x dalam setahun. Dan yieldnya juga lebih besar 3x lipat dari bunga deposito.
Silahkan ditonton dan semoga bermanfaat!
$IHSG $ANTM $BBRI
Seminar pak LKH 2025
$UNTR $BBRI $SIMP PGAS
dibahas🚀🚀🚀
https://cutt.ly/erRPGj4d
Pergerakan IHSG sepanjang pekan ini menunjukkan pemulihan terbatas setelah koreksi tajam di pekan sebelumnya. Awal pekan ditandai dengan kenaikan signifikan pada 24 Juni, di mana IHSG menguat 1,21% dan mencetak penutupan di level 6.869,17. Namun penguatan ini belum cukup konsisten, karena pada 25 dan 26 Juni indeks kembali mengalami tekanan jual. Sentimen investor global yang beragam dan penurunan nilai tukar rupiah memberi tekanan tambahan. Tekanan dari sektor perbankan besar juga membatasi kenaikan indeks. Walau begitu, saham-saham second liner sempat mengambil alih arah pasar. Indeks secara keseluruhan masih bergerak di bawah MA200, menandakan tren jangka menengah belum pulih. Level support kuat kini berada di 6.750 sementara resistance di kisaran 6.920.
IHSG sempat mengalami fluktuasi tajam dalam intraday di beberapa sesi perdagangan. Kinerja positif dari bursa global seperti Dow Jones dan Nikkei turut memberi sentimen baik di awal minggu. Namun aliran dana asing belum stabil, terlihat dari net sell yang kembali muncul di dua hari terakhir. Investor lokal masih menjadi motor penggerak pasar dengan dominasi pada sektor konstruksi dan energi. Rebound teknikal yang sempat muncul belum cukup kuat untuk membalikkan tren utama. Indeks bergerak dalam rentang sempit menjelang akhir pekan karena minimnya katalis penggerak. Koreksi tajam yang terjadi minggu lalu masih membayangi psikologis pasar. IHSG ditutup menguat tipis secara mingguan, namun belum menunjukkan reversal signifikan.
Rekomendasi saham minggu ini menunjukkan hasil yang sangat solid dengan total 13 emiten diberikan. Dari jumlah itu, 9 berhasil mencapai target profit, 3 masih dalam status hold, dan hanya 1 mengalami stoploss. Strategi fast trade terbukti efisien untuk kondisi market rebound parsial. Saham OKAS jadi penyumbang cuan tertinggi dengan lonjakan hingga 29,83 persen. Disusul CENT yang juga naik signifikan 22,72 persen hanya dalam 1 sesi. Winrate menyentuh angka impresif 92,30 persen, mencerminkan akurasi tinggi. Total akumulasi profit mingguan mencapai 107,62 persen. Ini menunjukkan cuan besar bisa didapat meskipun market belum sepenuhnya pulih.
$BUVA$BMRI$BBRI
1/2
Banyak pedagang UMKM mengeluh QRIS gan katanya Anti-Rakjat gan. Donal Trump juga peduli Rakjat Indonesia mempertanyakan bahkan MURKA kebijakan QRIS gan.
Anda pro QRIS atau anti QRIS pro uang tunai gan? $IHSG $BBCA $BBRI
Tentang Rencana Shortsell BEI
Request salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Di DM Stockbit banyak pesan yang belum terbaca.
Tentang shortsell di BEI saya sudah pernah membahas topik ini beberapa kali di link ini https://cutt.ly/erROm7wA
Sampai bosan rasanya bahas tentang shortsell di IHSG. Shortsell ilegal di BEI itu sudah terjadi beberapa kali dan itu sudah jadi kebiasaan. Kalau nanti dilegalkan sih harusnya ndak ngaruh lagi. It's not a big deal anymore.
Rencana implementasi short selling oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai September 2025 kelihatannya sederhana, yaitu membuat pasar lebih likuid dan efisien, memberi kesempatan cuan dua arah, serta mengikuti standar global. Tapi begitu dibedah lebih dalam, ini bukan cuma soal sistem jual dulu beli nanti. Ini soal keadilan, kesiapan teknologi, asimetri informasi, dan potensi penyalahgunaan di pasar yang masih didominasi investor ritel yang minim literasi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Pertama, rencana shortsell investor ritel selot selot ini bukan wacana kosong. Dulu yang bisa menikmati shortsell hanya investor institusi yang tajir, jadi kalau miskin bin kere apalagi cuma ritel selot selot seperti kita pada umumnya, jangan harap dapat fasilitas shortsell. Pasar modal itu memandang kasta kekayaan, kita yang cuma bisa selot selot harus maklum.
Berdasarkan konferensi pers BEI pada 25 sampai 27 Juni 2025 dan surat OJK nomor S-25/D.04/2025, skema intraday short selling atau IDSS akan aktif mulai 26 September 2025. Tapi tanggal ini belum final. Peluncuran bisa ditunda jika pasar mendadak tidak stabil, misalnya jika IHSG anjlok lebih dari 10% dalam sepekan atau terjadi krisis eksternal.
Lalu kenapa BEI bersikeras mengizinkan investor ritel selot selot untuk short selling, dan bahkan sebelumnya investor institusi pun sempat dilarang saat pandemi 2020? Jawaban resminya adalah untuk memperdalam pasar, memberikan strategi alternatif ke investor, dan meningkatkan efisiensi harga. Namun secara tidak resmi, ada tekanan dari investor institusi yang terbiasa main dua arah tapi terbentur aturan. Mereka butuh instrumen short untuk lindung nilai dan spekulasi. BEI sekarang mencoba memenuhi permintaan itu sambil menenangkan kekhawatiran pasar. Supaya investor ritel tidak memberontak juga karena yang selama ini menikmati shortsell hanya orang kaya. Ritel juga pengen privilege. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Skema shortsell usulan BEI cukup ketat dalam rancangan. Hanya 10 saham LQ45 yang boleh di-short, seperti $BBCA, $BBRI, $TLKM, ASII, dan BRPT. Pemilihannya berdasarkan likuiditas tinggi dan free float besar. Volume short dibatasi maksimal 0,04% dari total saham beredar per broker per hari. Sistem T+0 mengharuskan posisi short ditutup di hari yang sama. Kalau gagal beli balik, risikonya ditanggung sendiri. Bisa kena denda, bahkan akun dibekukan.
Pengawasan dijanjikan ketat. Ada auto rejection jika harga jual terlalu rendah dibanding best ask. Ada circuit breaker kalau volume short melonjak. Deteksi real-time diklaim ada lewat kerja sama BEI dan OJK. Tapi faktanya, sistem JATS belum bisa mendeteksi transaksi short secara otomatis. Laporan masih bergantung pada sekuritas. Jadi, kalau ada yang nakal, peluang lolos tetap besar, apalagi jika dilakukan oleh pihak yang punya pengaruh.
Realitas asimetri akses makin terlihat. Investor ritel dilarang short selling bertahun-tahun, sementara beberapa institusi tetap bisa melakukannya. Ini bukan asumsi. Kasus pelanggaran oleh Valbury Sekuritas, Reliance Sekuritas, Royal Investium, Korea Investment Sekuritas, dan Wanteg Sekuritas membuktikannya. Mereka terbukti short selling ilegal dan hanya dikenai sanksi administratif ringan berupa peringatan tertulis tanpa denda apalagi pidana seperti di Korea Selatan. Jadi bayangkan, saat masih dilarang saja banyak pelanggaran. Apalagi jika legal? Tinggal imajinasikan sendiri. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Bandingkan dengan pasar global. Di NYSE dan NASDAQ, short hanya boleh saat terjadi uptick. Di SGX dan HKEX sudah ada auto block dan borrow checker. Korea Selatan sempat melarang total short selling pada 2023 karena kecurigaan naked short. Di Indonesia? Masih tahap edukasi. Sistem pengawasan belum real-time. Sekuritas yang siap IDSS baru 27 perusahaan, dan banyak yang belum siap sepenuhnya secara teknologi.
Risiko ke ritel tinggi. Mayoritas investor Indonesia adalah ritel. Literasi keuangan masih rendah. Banyak yang belum paham bahwa short bisa rugi tanpa batas, tidak seperti beli biasa yang rugi maksimal 100%. Institusi bisa memanfaatkan ketidaktahuan ini untuk mengatur psikologi pasar. Mereka bisa membuat panik, menciptakan FOMO, lalu keluar atau masuk sesuai kepentingan.
Jadi, kita ada di persimpangan. Di satu sisi, short selling bisa membuat pasar lebih efisien dan adil. Tapi kalau infrastrukturnya belum siap, aksesnya belum setara, dan pengawasannya belum real-time, maka short bisa berubah jadi senjata predator terhadap pasar yang mayoritas masih ritel. Selama JATS belum bisa mendeteksi short secara otomatis dan akses masih terbatas pada kelompok tertentu, maka risiko tetap tinggi. Sebelum kita terjebak dalam euforia pasar maju, jangan lupa bahwa bahkan di pasar maju pun short selling masih jadi biang krisis jika tidak diawasi dengan benar. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/7
Ada Transaksi Crossing Jumbo di Saham NOBU sebesar Rp3,79 Triliun.
Pada perdagangan hari ini, Kamis (26/6/2025) terdapat transaksi crossing pada saham PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) milik konglomerat James Riady.
Sebagai informasi, transaksi crossing merupakan transaksi jual beli yang dilakukan oleh anggota bursa yang sama dan biasa dilakukan di pasar negosiasi. Pasalnya, transaksi ini melibatkan kesepakatan langsung antara kedua belah pihak yang melakukan transaksi. Oleh karena itu, harga saham dari transaksi crossing bisa berbeda dengan harga pada pasar regular. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi crossing di saham Bank Nobu senilai Rp3,79 triliun dengan jumlah volume saham yang ditransaksikan sebanyak 3,42 miliar saham. Dengan demikian, harga per lembar sekitar Rp1.108.
Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penutupan pada pasar regular, di mana saham NOBU berada pada level Rp800 per saham. Harga transaksi crossing dilaksanakan pada level premium atau mencerminkan 38,5% lebih tinggi dari harga penutupan saham NOBU pada hari Kamis, 26 Juni 2025.
Saham Bank Nobu ditutup mengalami kenaikan sebesar 3,23% pada penutupan hari ini. Sepanjang perdagangan, saham NOBU sempat menyentuh puncak tertinggi pada level Rp915 per saham atau naik sebesar 18%.
Sumber: https://cutt.ly/lrROGZkS
Gambar: FotruneIDN
$IHSG $NOBU $BBRI
1/2
$BBRI Nyentuh Target Jual! Tapi, Apakah Akan Turun Lagi ke Area Gap April?, Cek analisa saya 👇👇
https://cutt.ly/KrROOhPM
kalau dri pengamatan saya melihat makro global dengan ketidakpastian huru hara perang iran israel, $ADRO ke 1200 dulu, $BMRI ke 4500, $BBRI 3500
$BBCA $BMRI $BBRI outflow mulai terjadi di Oktober 2024. Apa yang berubah di Indonesia pada Okt 2024? Perjalanan masih panjang.
1/3
Kalian kebanyakan lihat berita luar, perang ini itu lah.
Lihat data domestik dulu!
Datanya gak bagus. Asing males masuk.
Mau iran- israel jadi bestie juga kalau data makro kita ga bagus, ya tidak ada alasan $IHSG naik banyak lah. Gitu” saja.
$BBRI $ADRO
IPO
Tulisan ini berdasar pengalaman saya yang lalu pernah joint dengan MM
Sudah pernah saya tulis di acc satunya dan kalian baca sendiri.
Saya kali ini hanya jelaskan teknisnya cara kita sebagai orang luar bisa mengetahui arah saham IPO ?
Kuncinya di 1 - seminggu mereka listing di bursa.
A. Kalau hari 1 naik sedikit atau turun sedikit dan mendekati IPO itu artinya Saham itu dilepas ke market.
Istilah simplenya tidak ada marker movernya.
B. Kalau hari 1 langsung dibawa turun dalam dibawah harga IPO, itu artinya ada perselisihan dengan pemilik perusahaan.
Pernah kita lakukan ini dan hanya tidak sampai 1 minggu dikunci di 50.
C. Kalau hari 1 naik tinggi atau ara tapi hari itu volume transaksi besar sekali.
Itu artinya MM kerjain sahamnya tapi periodenya tidak lama sampai tahunan.
Jadi mereka naikkan untuk menaikkan psikologi mastarakat dan bisa sewaktu-waktu distribusi.
Kalau dulu BT kehebatannya berani buat swing naik-turun sangat besar untuk menariik orang.
Tapi semua tergantung situasi dan kondisi yah,
ada juga yang dibuat naik pelan-pelan terus tapi targetnya panjang.
Kalau ini Perusahaan harus punya modal besar dan ingin buat perusahaannya aktif sejak dari awal.
Kalau perusahaan kecil atau perusahaan skala menengh saja tidak bisa dan tidak kuat modalnya.
Group ADRO juga pernah melakukannya di saham ADMR
Bisa saja PP melakukan ini karena saat ini situasinya saham yang masuk FCA tidak bisa masuk MSCI index.
D. Kalau hari 1 - seminggu ARA terus, itu artinya ceritanya panjang saham ini.
Cara ini paling gampang untuk naikkan harga saham dan valuasi saham dengan modal sedikit.
Karena psikologi market itu, kalau ARA sampai 5 - 6 hari akan makin turun keberanian orang untuk beli. Mereka takut.
Jadi tinggal dinaikkan terus saja, apalagi sekarang ada FCA ini lebih mudah lagi karena FCA itu orang tidak berani beli dan lebih berani jual.
Hanya orang gila dan orang yang percaya sama perusahaan yang berani beli saat ARA lebih dari 5 hari dan lanjut FCA.
Sementara itu saja dulu, teknis sederhananya cara orang luar melihat arah saham IPO tersebut.
$ANTM $BBRI $CDIA