Volume
Avg volume
PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) merupakan perusahaan induk yang berbasis di Indonesia yang utamanya bergerak dalam industri produksi rokok. Kegiatan anak perusahaannya adalah memproduksi filter rokok dan berinvestasi pada perusahaan lain dengan kegiatan bisnis serupa dengan bisnis Perusahaan. Melalui anak perusahaannya, PT Gelora Djaja, perusahaan memproduksi rokok cengkeh, yang dikenal secara lokal sebagai rokok kretek, dan cerutu. Perusahaan ini memproduksi sigaret kretek tangan dan sigaret kretek mesin. Fasilitas produksinya berlokasi di Surabaya dan Bojonegoro, Indonesia. Perusahaan memasarkan rokok kreteknya dengan merek... Read More
@rinaoktaviyana ya moga aja ketutup dari dividennya kalau segitu. $WIIM ga tinggal diam pastinya, karena payout 80% itu mungkin langkah dia untuk menarik sentimen publik. Semangat para pemegangnya
$WIIM temen gw nyicil disini sampai beberapa kali avg down, duitnya kering skr lg agak2 stress. Semoga beliau cepat sembuh
@xiang123 @filbertf7 Filbert Ferdinand nya tanggung jawab dulu dong kasus insider trading dan kasus scam exit liquidity di $WIIM
sekaligus minta maaf sama korban korban nya
apa iya orang tua nya mengajarkan dia untuk berprinsip hidup homo homini lupus ?
___
$IHSG $BBRI
Dari analisa sekitar, pengguna rokok memang berkurang sih dikalangan gen Z atau millenial. Kebanyakan pada ngevape. Ditambah lagi masih ada ketakutan cukai rokok naik. Menurut kalian gimana?
$HMSP $GGRM $WIIM
$WIIM
Cukai rokok naik, Omset so pasti turun kah?
Net Income $HMSP $GGRM pasti turun kah di Kuartal awal 2025?
Semoga apresiasi pasar tetap stabil,
Harusnya pemerintah menertibkan Rokok Ilegal tak bercukai resmi terlebih dahulu baru menaikkan cukai rokok.....
Scalping 6 Januari 2024
$WIIM
Buy area : 720-700
SL area. : 690/680
TP area. : 750, 780, 800>
$MKAP
Buy area. : 246-236
SL area : 232
TP area. : 256, 264, 272, 290>
$PDPP
Buy area. : 505-490
SL area. : 486
TP area. : 525, 550, 580, 600>
Disclaimer on,
jangan serampangan mainnyaa yaa..
Silahkan dianalisa kembali..
Yang tidak suka, boleh skip..😁😁
tinggal ikut influencer bayar sekian juta terus beli $WIIM 3000
$ARTO 15000
$FIRE 10000
ttd @xiang123
icuz tu lig
$WIIM Final choice for all who invest in long-term. Approximately 396 days / 400 days to make 362% profit from entry at 630.
$WIIM Wismilak EVO, sebungkus Rp 25.000, selisih Rp 9.000 sama $HMSP Sampoerna, bisa buat beli batagor atau es teh
Jurus Investasi yang Mulai Punah (1/2)
___________________________________
“Saham adalah seni”
Kata-kata diatas mungkin ada benar nya, bagaimana engga tujuan kita main saham ya nyari cuan (normalnya), tapi buat nyampe ke tahap cuan tersebut ada 1001 cara yang bisa kita pakai. Mulai dari yang logis, terlalu logis, hingga… ah sudahlah.
Dari sekian banyak metode tersebut, salah satu yang paling terkenal adalah metode value investing. Value investing sendiri menekankan membeli barang bagus di harga bagus. Value investing pun punya banyak teknik mulai dari growth investing, dividen investing dan lain sebagainya.
Diantara cabang value investing tersebut,terdapat satu teknik yang sudah mulai punah dan dirasa kurang relevan di era modern ini. Teknik tersebut adalah Net-Net Investing.
Net-Net Investing adalah salah satu cabang teknik value investing yang dikembangkan oleh Bapak Investasi Benjamin Graham. Dalam teknik ini mengedepankan pada aset lancar berupa kas dan persediaan dikurangi liabilitas untuk kemudian dibandingkan dengan market cap dari perseroan.
Kunci dari teknik ini adalah pada penekanan Net Current Asset Values sebagai pengukur utama dalam mengevaluasi kualitas kelayakan investasi dari sebuah perusahaan. Adapun rumus dari teknik Net-Net Investing adalah:
(Kas+Persediaan-Total Liabilitas) / Jumlah saham Beredar= NCAV
Value=Harga / NCAV
Menurut Ben Graham, Saham layak investasi adalah saham yang harganya tidak lebih dari 67% dari NCAV nya. Tetapi Ben Graham juga memberikan garis bawah bahwa tidak semua saham yang memenuhi Net-Net Investing akan memberikan keamanan 100%. Tetap diperlukan diversifikasi untuk memperkecil risiko.
Teknik ini sudah mulai ditinggalkan karena dinilai sudah tidak relevan pada kondisi market $IHSG yang semakin relevan dewasa ini. Perlu diingat bahwa metode ini dicetuskan oleh Ben Graham pada masa pemulihan pasca The Great Depression yang mana saham-saham banyak yang dihargai sangat murah ditambah terbatasnya informasi membuat peluang salah harga masih terbuka lebar.
Salah satu contoh sukses saham Net-Net Investing pada masa modern adalah saham $WIIM pada Periode Q1 2020 yang mana berpaku pada Laporan keuangan FY 2019. WIIM memiliki data sebagai berikut:
Kas dan Setara Kas : 265 M
Persediaan : 552 M
Total Liabilitas : 266 M
Jumlah Saham Beredar : 2 M
Harga : 79
NCAV WIIM
(265+552-266)/2= 275
Harga
79/275= 28%
Tiga setengah tahun kemudian harga WIIM telah naik 3400% dari harga tersebut. Kenaikan harga WIIM tidak semata-mata dikarenakan valuasinya yang sangat murah tetapi juga adanya lonjakan laba yang signifikan. Akan tetapi dengan terkorfimasi bahwa WIIM berada pada posisi Net-Net, maka akan memberikan proteksi dan conviction kepada pemegang saham bahwa memang WIIM pada harga di range 80-275 sangat undervalued.
Mungkin akan ada yang bicara, “gampang kalo tarik kebelakang, semua orang juga bisa”.
Benar… memang lebih gampang melihat sesuatu yang telah terjadi dibanding apa yang akan terjadi. Tapi yang terpenting adalah bagaimana kita belajar tentang masa lalu untuk kita gunakan sebagai pedoman di masa mendatang.
Apabila di masa mendatang kita mendapatkan kesempatan fat pitch seperti $WIIM 2020 tugas kita adalah menganalisa secara komprehensif, membangun keyakinan yang kokoh dan memukul sekeras-kerasnya bola fat pitch tersebut.
Lanjut Part 2…
$WIIM balik ke harga awal sebelum dipom2.
Harga pucuk: Rp 3850 pada 31 Oktober 2023
Saat itu bahkan digadang2 akan ke goceng.
Harga saat ini: Rp 710
Penurunan harga sebesar Rp 3140 atau MINUS 81.57% dalam 280 candle atau 430 hari.
Ini sekaligus menggambarkan downside dari emiten yg digadang2 sebagai growth company.
$GGRM $HMSP.
Next sy perkirakan green energy yg akan mengalami hal serupa.