Volume
Avg volume
TBS Energi Utama Tbk (TOBA) merupakan Perusahaan yang berbasis di Indonesia yang bergerak dalam pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit. Operasi bisnis Perusahaan dibagi menjadi dua segmen: pertambangan batu bara dan perkebunan. Perusahaan dan anak perusahaannya mengoperasikan pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan, Indonesia. Melalui PT Adimitra Baratama Nusantara dan PT Trisensa Mineral Utama, Perusahaan mengoperasikan pertambangan batu bara dengan izin pertambangan operasi produksi di daerah pertambangan di kecamatan Sanga-sanga, Loa Janan, dan Muara Jawa, kabupaten Kutai Kartanegara, prov... Read More
Tahun lalu floating minus saya utk emiten ini sampai 3 digit, tembus diatas Rp200 jt minusnya.
Banyak yg mengira saya sdh cut-loss.
Tapiii, tidak saya lakukan.
Saya tidak pernah update lagi.
Mungkin ada yg mengira saya telah benar2 cut loss. 😂
Dari $TOBA saya belajar sebuah hal penting dalam melihat jauh ke depan.
Saya menjadikan toba sebagai proses latian sabar. Saya ingat kenapa saya masuk emiten ini.
Harganya tdk jauh dari buy back manajemen saat itu.
Pagi ini baru masuk deviden dari toba.
Terimakasih toba
Selain deviden sy jg sdh trading di toba 😄
Cuan diatas 50 jutaan
Mengapa saya tidak pom2 saham ini....
1. Ini saham Global Company (bisnisnya sdh sampai SG dan kemungkinan bentar lgii akan sampai di Thailand & Malaysia), jadi bukannya saham Retail.... Ini lah kenapa kamu beli saham ini tidak menggenapkan dan kamu jual saham inipun tidak akan mengganjilkan. Kita hanya penumpang yang perlu duduk manis saja. Beda dengan saham Ritel yang harus kita dorong ramai2 untuk Buy and Hold... agar saham beredar di market nya semakin kering.
Kalau saham ini, dengan jumlah saham yang relatif sangat sedikit untuk ukuran Global Company yaitu cuma 2 miliar saham, maka hanya hitungan jam seharusnya sudah kering di makan oleh Smart Money dan Old Money baik lokal maupun asing.
2. Ada ganjalan sedikit yaitu dampak atas penjualan 2 PLTU nya (MCL & GLP) mengakibatkan Kerugian Non Cash sebesar USD 77Juta sehingga menggerus laba emiten. Namun memang dikarenakan ini hanya bersifat non cash sehingga tidak berpengaruh sama sekali dengan Cash Flow emiten... bahkan ada keuntungan atas penjualan 2 PLTU sebesar USD 57,4 Juta karena biaya investasi saat membangunnya hanya sebesar USD 87,4 Juta, sedangkan PLTU tsb dijual seharga USD 144,8 Juta. Artinya emiten untung dari sisi selisih biaya riil investasi PLTU dan juga adanya Cash Inflow yang sangat besar yaitu USD 144,8 Juta yang bisa digunakan untuk rencana Capex akuisisi ataupun pembangunan PLTSa.
Atas Kerugian Non Cash tsb berpotensi di salah artikan oleh Investor Ritel dimana mereka bisa2 langsung CL at any price.... Padahal dalam prakteknya di Market, Kerugian Non Cash tidak dianggap sama sekali karena hanya pencatatan Akuntansi Belaka yang bersifat One Off (sekali saja, bukan terus- menerus). Biasanya para Smart Money dan Analyst akan menghilangkan Kerugian Non Cash tsb dalam perhitungan Proforma Laporan Keuangannya. Artinya dalam case TOBA ini maka yang akan dihitung secara Proforma adalah hanya pengurangan Asset & penambahan Cash Inflow dari 2 PLTU dan penambahan Asset & Profit SEPL saja, dimana SEPL ini di th 2024 telah berkontribusi pada Laba Sembcorp SG sebesar > SGD 80 Juta (2X lipat dari Profit TOBA 2024).
Dah ya 2 point itu aja dulu. saya mau mandi, ada agenda lain hari ini....
Semoga mencerahkan, dan tetap berhati-hati dalam bertindak di Market.... Money Management tetap menjadi Disiplin Utama saat eksekusi Buy & Sell di Market.
$TOBA ...... Best Legacy for his descandant and Fam for Great Indonesia 😇