Volume
PT Solusi Tunas Pratama Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam infrastruktur telekomunikasi. Kegiatan bisnis Perusahaan antara lain mengoperasikan dan menyewakan bangunan menara base transceiver station (BTS) atau menara telekomunikasi dan fasilitas telekomunikasi melalui pengaturan bisnis jangka panjang, yang didukung dengan jasa terkait menara lainnya. Perusahaan mengoperasikan tipe menara Greenfield dan tipe menara Rooftop yang berlokasi di seluruh Indonesia. Perusahaan juga menyediakan menara dengan rangka mandiri, menara dan tiang kamuflase, tiang ekakutub, dan menara mini untuk disewakan. Selain penyewaan menara, STP... Read More
@RianiSidauruk soalnya banyak yg kayak gitu sperti $SUPR.
$ANTM aja setelah pengumuman kesepakatan pembelian emas 30 ton/tahun dr freeport di 8 nov 24, sahamnya baru naik 6 bulan kemudian di 11 april 25
#WTB #Tampung
● Odd lot
● Saham gocap
● ARB berjilid-jilid
Syarat :
⏩ Transaksi min 1jt IDR.
⏩ Khusus saham gocap, maksimal harga tertinggi Rp30 tergantung jumlah lot, antrian, emiten, dll.
⏩ Untuk odd lot & ARB berjilid, harga harus ≥Rp100.
⏩ ARB ditampung setelah 3× ARB.
⏩ Seluruh biaya transaksi nego ditanggung penjual.
⏩ Jika transaksi gagal 2× yang disebabkan oleh penjual, biaya 1% dari total transaksi hangus dihitung sebagai jasa pembuatan dokumen serta sisanya akan di refund. Nama wajib sama sesuai data saat transaksi nego.
Benefit :
✅ Buyback max +7% khusus transaksi odd lot. Tergantung jumlah odd lot yang dimiliki.
✅ Dokumen saya yang urus khusus broker XL - Stockbit Sekuritas.
✅ Pengetahuan cara transaksi di pasar nego buat yang pertama kali transaksi.
Jika berminat, langsung inbox aja atau chat sosmed yang ada di profil
$DCII $DSSA $SUPR
Anak Usaha $TOWR
Lanjutan dari postingan sebelumnya tentang TOWR di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Kalau selama ini TOWR dikenal cuma sebagai perusahaan menara telekomunikasi, kenyataannya jauh lebih luas dan kompleks. Di balik tiang-tiang menara yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, ada struktur holding yang sangat besar, dalam, dan bercabang. PT Sarana Menara Nusantara Tbk alias TOWR sejatinya adalah holding besar yang dikendalikan lewat satu anak usaha utama bernama Protelindo, dan dari sinilah segala jaringan anak-cucu-cicit usaha bermula. Laporan keuangan konsolidasian per 31 Maret 2025 menunjukkan bahwa ekosistem TOWR mengelola aset senilai Rp66,28 Triliun, dan hampir 75% di antaranya (Rp49,42 T) dikendalikan langsung oleh Protelindo. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Protelindo ini bukan hanya pemilik menara, tapi juga super-holding yang menaungi dua jalur utama yaitu STP (Solusi Tunas Pratama) $SUPR dan Iforte Solusi Infotek. STP dan Iforte bukan sekadar anak, tapi ibarat lengan kanan dan kiri dalam operasi TOWR.
STP lebih fokus ke bisnis menara dan real estat jaringan, mereka membangun, menyewakan, dan mengelola tower dan site-site fisik. Total aset STP mencapai Rp10,19 Triliun.
Di sisi lain, Iforte adalah otak digitalnya, yang megang ISP, layanan fiber optic, data center, infrastruktur energi, dan sistem pembayaran. Aset Iforte bahkan lebih besar dari STP, yaitu Rp20,14 Triliun. Bisa dibilang, kalau STP itu hardware-nya, Iforte adalah software dan konektivitasnya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Di dalam Iforte, terdapat ekosistem anak usaha yang jumlahnya lebih dari 15 entitas, dan mayoritas memang bergerak di sektor infrastruktur digital dan energi. Yang paling mencolok adalah IBST (Inti Bangun Sejahtera Tbk), anak usaha publik yang bergerak di menara, fiber optic, dan pengolahan data. Asetnya mencapai Rp4,37 Triliun dan jadi salah satu ujung tombak ekspansi vertikal Iforte. Lalu ada Platinum Teknologi, yang meskipun asetnya “cuma” Rp801 Miliar, tapi punya anak-anak penting seperti BIT Teknologi Nusantara (Rp2,42 T), Gema Dwimitra Persada (Rp794 M), hingga Broadband Wahana Asia (BWA) yang punya cicit bernama REJA dan Darmanusa. Mereka semua terlibat dalam pembangunan, penggelaran, dan penyediaan layanan jaringan. Yang terbaru iForte akuisisi $DATA.
Dari sisi ISP dan internet, ada IGI (Iforte Global Internet) dan VTS (Varnion Technology Semesta) yang bertugas mengurus penyediaan layanan internet berbasis kabel dan satelit. Mereka juga bertanggung jawab atas layanan NAP (network access provider), penyambungan antar jaringan, hingga colocation. Kalau bicara soal data center, IBST dan VTS adalah dua entitas yang paling mungkin menjalankan bisnis ini karena mereka punya lisensi pengolahan data, penyedia hosting, dan pengembangan cloud.
Sementara untuk backbone fiber optic, ada KIN (Komet Infra Nusantara) dan IKS (Integra Kreasitama Solusindo) yang secara teknis adalah tukang kawat jaringan kabel optik antar-menara. KIN bahkan punya aset Rp1,15 Triliun dan jadi entitas penting di proyek fiber di luar Jawa. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Di jalur STP, struktur anak usahanya lebih ramping tapi tetap solid. Ada GIK (Global Indonesia Komunikatama) dan SIP (Sarana Inti Persada) yang bergerak di konstruksi jaringan, konsultasi manajemen, dan pemasangan site. Meskipun aset mereka tidak sebesar IBST atau BIT, mereka tetap memegang fungsi penting dalam pembangunan dan operasional site baru, terutama untuk proyek site sharing antar-operator.
Struktur ini makin dalam ketika kita lihat kepemilikan silang. Misalnya, Platinum dimiliki oleh Protelindo tapi juga dimiliki oleh KIN, dan bersama STP ikut punya BWA. Struktur silang ini sengaja dibuat untuk efisiensi dan akses aset di berbagai level hukum dan wilayah operasional. Ada juga anak usaha seperti Iforte Payment Infrastructure (IPI) dan Iforte Energi Nusantara (IEN) yang mulai merambah ke payment gateway dan kelistrikan. Bahkan ada yang belum beroperasi seperti BWA, tapi tetap dipegang karena punya prospek di masa depan sebagai basis jaringan tambahan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Secara bidang usaha, variasinya luas banget. Ada yang fokus di konstruksi sentral komunikasi, ISP, NAP, instalasi kabel dan listrik, cloud & hosting, real estat, sampai ke aktivitas perusahaan holding dan pengolahan data. Banyak juga yang terdaftar sebagai perdagangan besar alat telekomunikasi dan komputer. Dari struktur ini, terlihat bahwa TOWR ingin mengendalikan penuh rantai pasok konektivitas, dari tiang menara, sambungan kabel, listrik, sampai layanan digital yang lewat di atasnya.
Buat investor, ini bukan sekadar kompleksitas, ini peta kekuasaan vertikal. Kalau cuma lihat laba bersih TOWR atau EBITDA margin tanpa paham kontribusi anak-anak usahanya, itu sama kayak ngelihat kapal gede tapi nggak tahu mesin mana yang dorong. Kalau IBST cetak untung, itu bisa mendongkrak seluruh grup. Tapi kalau misalnya proyek fiber dari BIT atau KIN gagal, efeknya bisa menjalar ke arus kas dan margin TOWR. Begitu pula kalau IGI atau IPI gagal mengembangkan pasar digital, potensi pertumbuhan masa depan bisa melambat. Maka, struktur ini adalah kekuatan, tapi juga titik lemah jika tidak dikendalikan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
TOWR bukan cuma perusahaan menara. Ia adalah holding konglomerat infrastruktur konektivitas Indonesia. Anak usahanya tersebar di menara, fiber optic, energi, data center, ISP, hingga sistem pembayaran digital. Semua digerakkan lewat dua jalur utama yaitu STP dan Iforte, yang masing-masing punya jaringan anak sendiri. Struktur rumit ini adalah bentuk integrasi vertikal total, dan selama dijalankan dengan kontrol dan efisiensi tinggi, potensi sinerginya sangat besar. Tapi bagi investor, memahami struktur ini adalah mutlak. Karena ketika satu anak tumbuh cepat, seluruh grup bisa terbang. Tapi kalau satu anak ambruk tanpa pengawasan, jangan heran kalau grup ikut terguncang. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10
@daffadanesa sideways 2-3 bulan menurutku normal sih, klo kita lihat $SUPR aja sidewaysnya >4 bulan.
kalau lihat gaya $TOWR setelah akuisisi $SUPR & $IBST kemungkinan bukan diinjek aset, tapi biasany injek modal melalui pinjaman.
@budi9696 sudah terbiasa all in pak. apa lagi sudah terlanjur lihat kinerja $IBST & $SUPR setelah diakuisisi $TOWR
@endro1606 barusan saya baca pak, harga pengambil Alihan paling rendah adalah harga rata-rata selama 90 hari, berarti group Djarum kalau mau ambil diharga paling rendah, mereka harus membayar seharga rata-rata sahamnya selama 90 hari sebelumnya, jadi tidak bisa dibawah itu, jadi sangat mungkin harganya bakal tinggi, tergantung nego antara pemilik $DATA dengan Group Djarum, mirip $IBST dan $SUPR sih
@ChveRop bukan karena kinerja? mungkin bisa diadu laporan keuangan nya pak, btw $SUPR juga dulu diginikan, semangat pak🤣🤣🤣
@yudhistira11 yg udah paham dulu pola seperti $SUPR dan $IBST pasti slow aja ngeliat harga $DATA dijaga gini
@DKAjaDeh saya masuk DATA, saya yakin karena sudah baca KI 5-7 tahun terakhir dari akusisi $SUPR & $IBST. jadi tahu persis potensi kinerja setelah akuisisi. makanya klo dibikin sideways selama 4 bulan itu malah kondisi yg saya harapkan, biar proses akuisisi berjalan normal
Jora Nilam J bisa jadi salah satu “nomine” itu. sederhananya sih klo kita tidak yakin dg saham ini, tinggal jual. masih ada saham2 lain yg potensial.
transaksi di saham ini itu mirip $NINE, $SUPR, & $OASA
tinggal baca aja, nanti lu paham koq
terlihat seperti crossing kan? sama2 pakai EP. tapi sebenarnya saya tidak kaget dg transaksi seperti ini. setelah melihat transaksi hapsoro di $MINA di pasar reguler & transaksi penjualan saham $SUPR ke publik sebelum diakuisisi TOWR. jadi kalau $MENN melakukan hal serupa, saya g terlalu teganggu dengan transaksi yg terjadi
@athira biasanya agak mahal sih harga akuisisi perusahaan yg lagi bertumbuh & margin profitnya bagus. saat akuisisi $SUPR aja di pbv 4,5x dengan PER>23x. kalau bisa beli di harga 700an, keren sih negosiasinya dr pihak iforte.
@SuMBuLDaiRi g perlu data a1, coba cek aja data akusisi perusahaan terbuka dari tahun 2017-2025. ada >100 emiten yg terjadi perubahan pengendali. lihat juga bagaimana $TOWR mengakuisisi $SUPR & $IBST.