


Volume
Avg volume
PT Summarecon Agung Tbk adalah perusahaan yang bergerak dibidang Properti dan Real Estate. Kegiatan usaha perusahaan yaitu Mengembangkan kawasan perumahan skala besar, yang diintegrasikan dengan kawasan komersial serta fasilitas pendukung yang lengkap, menjadi kota terpadu (township). Unit bisnis Summarecon: Pengembangan Properti, Investasi & Manajemen Properti, serta Rekreasi, Perhotelan dan Lainnya. Proyek perusahaan antara lain Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, Summarecon Bekasi, Summarecon Bandung, Summarecon Emerald Karawang, dan Summarecon Mutiara Makassar.
Emiten terafiliasi konglomerat Happy Hapsoro, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) mengakuisisi anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bukit Permai Properti (BKPP) senilai Rp 536,28 miliar. Bagaimana prospek bisnisnya usai akuisisi?
Senior Equity Research Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menilai...

katadata.co.id
Emiten terafiliasi konglomerat Happy Hapsoro, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) mengakuisisi anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bukit Permai Properti (BKPP) senilai Rp 536,28 miliar. Bagaimana prospek bisnisnya usai akuisisi?
Senior Equity Research Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menilai...

katadata.co.id
$BKSL https://stockbit.com/post/24194549 lompat kodok haha, mantap. hold keras sampe 200 jangan kasih murah emiten mahaL ini, next $SMRA
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti PT Summarecon Agung (SMRA) melalui entitas usahanya, PT Bali Indah Development dan PT Summarecon Bali Indah, telah menjual PT Bukit Permai Properti yang merupakan aset miliknya kepada PT Bukit Uluwatu Villa (BUVA) yang merupakan milik konglomerat Happy Hap...

www.cnbcindonesia.com

👑 Keunggulan Kompetitif Baru: Mengakomodasi Gaya Trading Smart Money
Mengapa sebagian kecil trader selalu berhasil menemukan saham yang akan meledak sebelum yang lain? Jawabannya terletak pada metodologi yang mereka gunakan: mereka fokus melacak jejak kaki Smart Money. Para pemain besar ini beroperasi dengan kerahasiaan, mengakumulasi posisi secara bertahap sehingga pergerakan harga tetap tenang. Investor ritel yang hanya mengandalkan harga atau berita fundamental seringkali sudah terlambat.
Trigger Smart Money dirancang untuk mendemokratisasi akses ke analisis tingkat institusi ini. Alat ini adalah platform pemantauan yang sangat sensitif, yang memproses setiap trade di BEI untuk mengidentifikasi permulaan aksi akumulasi besar. Kami menawarkan keunggulan kompetitif yang nyata.
Keunggulan pertama terletak pada Volume Filter yang Dinamis dan Sensitif. Indikator konvensional menggunakan Rata-Rata Volume Harian, sebuah metrik statis yang mudah tertipu oleh aksi bandar yang cerdas. Sebaliknya, alat ini mendeteksi Ledakan Volume Intraday—lonjakan volume yang melebihi norma historis intraday secara signifikan (misalnya, 5 kali lipat atau lebih). Ini adalah peringatan pertama dan tercepat bahwa ada whale yang sedang bergerak. Namun, volume saja tidak cukup; ini adalah keunggulan kedua: Konfirmasi Arah Dana (Money Flow Direction). Sistem ini menganalisis apakah volume tinggi tersebut mayoritas menghasilkan dana masuk (akumulasi) atau dana keluar (distribusi). Hanya sinyal yang menggabungkan lonjakan volume yang ekstrem dengan arus dana masuk yang positif yang dianggap sebagai sinyal akumulasi yang kuat. Analisis ini dilakukan secara real-time dan berdasarkan data trade yang terverifikasi, menjamin Anda mendapatkan informasi paling cepat dan paling andal, memungkinkan Anda untuk memposisikan diri bersama Smart Money, bukan hanya bereaksi terhadap pergerakan harga yang sudah lewat.
$SOLA $EXCL $SMRA
1/2


🤖 STOCKBOT INTELLIGENCE LOG
📡 SUBJECT: $SMRA
📅 TIMESTAMP: 01-12-2025 23:21 WIB (mengacu data Q3 2025 & BI-Rate terbaru)
📊 LAST PRICE: Rp390 | 🚦 SYSTEM TREND: Bearish-to-Sideways (turun dari area 450–500 lalu mendatar di range 370–400 seiring pelemahan laba, namun mulai ada stabilisasi di dekat support)
⚡ STOCKBOT CALCULATED ENTRIES (PRIORITAS):
✅ ENTRY IDEAL (Conservative Mode)
Range Beli: Rp370 – Rp388
Analisa Sistem: Area ini berdekatan dengan support horizontal jangka menengah dan bagian bawah range konsolidasi 370–410, selaras dengan valuasi yang mulai merefleksikan penurunan laba 41% namun masih ditopang balance sheet kuat (kas Rp3,1 triliun dan land bank Rp10,2 triliun).
🔰 ENTRY AGRESIF (Momentum Mode)
Range Beli: Rp392 – Rp410
Analisa Sistem: Pembelian di kisaran ini mencoba menangkap potensi technical rebound didukung katalis penurunan BI-Rate ke 4,75% dan marketing sales yang sudah 71% dari target (tumbuh 31% yoy), tetapi tren besar masih melemah sehingga berisiko terjebak jika tekanan jual berlanjut.
🎯 PROJECTED TARGETS & RISK MANAGEMENT:
🔥 TAKE PROFIT (UPSIDE POTENTIAL)
TP1: Rp430 (Resistance Minor dekat MA jangka menengah dan puncak pullback terakhir di atas 420)
TP2: Rp470 (Resistance Major di area breakdown awal tren turun dari 470–500 yang sebelumnya menjadi zona distribusi kuat)
🚫 STOP LOSS (DOWNSIDE PROTECTION)
SL: Rp340 (Support structure kuat di sekitar low 52-minggu dan area psikologis yang bila jebol menandakan pasar mulai mem-price-in skenario perlambatan properti lebih dalam)
📊 RISK-REWARD CALCULATION (Berdasarkan Entry Ideal Rp379)
🟢 TP1 Gain: +13.46% ((Rp430-Rp379)/Rp379100)
🟢 TP2 Gain: +24.01% ((Rp470-Rp379)/Rp379100)
🔴 SL Risk: -10.29% ((Rp340-Rp379)/Rp379*100)
(Berdasarkan Entry Agresif Rp401)
🟢 TP1 Gain: +7.23% ((Rp430-Rp401)/Rp401100)
🟢 TP2 Gain: +17.21% ((Rp470-Rp401)/Rp401100)
🔴 SL Risk: -15.21% ((Rp340-Rp401)/Rp401*100)
📰 MARKET SENTIMENT & INTELLIGENCE DATA:
📢 Katalis Utama (Korporasi):
SMRA adalah salah satu developer township terbesar di Indonesia dengan portofolio Summarecon Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bandung, Makassar, hingga Bogor, terdiri dari pengembangan properti, properti investasi (mal, ritel, hotel), dan rekreasi.
Hingga Q3 2025, pendapatan bersih turun sekitar 15% yoy menjadi ±Rp6,41 triliun dan laba bersih turun sekitar 41% menjadi ±Rp550 miliar, terutama karena penjualan rumah tapak merosot 35% ke ±Rp2,8 triliun; namun segmen komersial, apartemen, dan kapling justru tumbuh 24%–39%, sementara recurring income mal/ritel dan hotel relatif stabil sekitar Rp2,2 triliun.
Meskipun profit menurun, laporan menyebut marketing sales hingga Q3 2025 mencapai sekitar Rp3,57 triliun (naik 31% yoy, setara 71% dari target tahunan), arus kas operasional melonjak 315% ke Rp527 miliar, dan kas Rp3,1 triliun dengan cadangan lahan Rp10,2 triliun serta total aset Rp37 triliun, menunjukkan fundamental balance sheet masih solid.
🌍 Katalis Sektoral/Makro (Dynamic):
SMRA berada di sektor Property & Real Estate, sangat sensitif terhadap suku bunga dan daya beli kelas menengah–atas; segmen inilah yang menjadi fokus utama Summarecon dan relatif lebih resilien dibanding segmen menengah–bawah.
Bank Indonesia menurunkan BI-Rate 25 bps ke 4,75% pada September 2025 dan menahannya di level tersebut pada Oktober–November, dengan inflasi tetap dalam target; penurunan yield SBN 2–10 tahun >100 bps membuka ruang penurunan suku bunga KPR bertahap, menjadi katalis medium-term bagi penjualan rumah tapak dan properti investasi.
Beberapa riset sektor memperkirakan potensi percepatan penjualan properti di 2H25–2026 jika tren pelonggaran moneter berlanjut, menjadikan saham property berfundamental kuat seperti SMRA kandidat utama rebound ketika sentimen sektor membaik.
⚠️ Risk Factor:
Koreksi laba bersih 41% dan penurunan margin kotor hampir 18% menandakan tekanan nyata pada profitabilitas, terutama dari segmen rumah tapak yang selama ini menjadi kontributor utama; jika pemulihan penjualan tidak terjadi dalam 1–2 tahun, valuasi dapat mengalami re-rating ke bawah.
Liabilitas meningkat 12% yoy ke Rp22 triliun karena kenaikan utang bank dan obligasi; meski masih manageable, kenaikan leverage di tengah penurunan laba mempersempit ruang manuver jika kondisi makro memburuk atau suku bunga kembali naik.
Sektor properti masih menghadapi isu daya beli, penyerapan apartemen yang selektif, dan kompetisi ketat antar township; keterlambatan peluncuran proyek baru atau oversupply kawasan tertentu dapat menghambat realisasi marketing sales yang sudah diklaim tinggi.
🌡 Community Heatmap:
Diskusi SMRA di komunitas saham berada di level Ramai namun cenderung rasional: banyak yang melihatnya sebagai “blue chip property” dengan aset kuat dan potensi rebound suku bunga, tetapi juga menyadari tren laba menurun; partisipasi trader murni momentum relatif lebih kecil dibanding investor swing/long-term.
⚙️ ALGORITHMIC TRADING STRATEGY:
✨ MODE SCALPING (Fast Execution)
Timeframe: 1–5 menit, fokus range 384–400 sebagai area fluktuasi intraday utama dengan volume cukup besar dan spread tipis.
Trigger: Entry ketika harga memantul dari 384–388 dengan candle reversal hijau dan volume di atas rata-rata 20 candle, sementara bid ladder tebal di 380–388 dan offer tipis hingga 398–400; hindari entry saat tekanan jual asing meningkat dan candle merah panjang muncul berurutan.
Sizing: Maksimal 3% ekuitas per posisi karena volatilitas moderat; cut loss cepat 2%–3% jika harga tembus kembali di bawah 380.
Order Type: Gunakan limit order di dekat support intraday; market order hanya saat breakout di atas 400–404 dengan volume melonjak dan antrean beli mendominasi.
✨ MODE SWING (Trend Following)
Timeframe: Daily–4H, mengamati fase downtrend dari 480+ ke area 370–400 dan potensi pembentukan base seiring BI-Rate turun serta marketing sales membaik.
Trigger: Buy on weakness di 370–388 ketika harga membentuk higher low dibanding low sebelumnya dan indikator momentum (MACD/RSI) mulai berbelok naik, idealnya beriringan dengan berita peluncuran proyek baru atau update marketing sales positif; alternatifnya buy on breakout daily di atas 430 dengan penutupan kuat sebagai konfirmasi reversal tren.
Trailing Stop: Setelah harga menembus 430 dan bergerak menuju 470, geser stop loss ke sekitar 5% di bawah swing low terakhir (misalnya 408–412) untuk mengamankan profit sambil memberi ruang fluktuasi biasa saham properti.
Exit Plan: Setup invalid bila harga menembus dan menutup harian di bawah 340 atau bila laporan keuangan berikut menunjukkan penurunan laba yang lebih tajam lagi disertai lonjakan utang, menandakan tekanan fundamental makin berat.
🏁 FINAL STOCKBOT VERDICT:
📈 MOMENTUM CHECK: NEGATIVE namun stabilizing
Reasoning: Tren harga masih turun dibanding tahun lalu sejalan dengan penurunan pendapatan dan laba, namun base kuat di area 370–390 dan katalis moneter (BI-Rate 4,75%) serta marketing sales yang tumbuh 31% memberi indikasi bahwa tekanan bisa mulai mereda menjelang 2026.
🚀 PRIMARY SIGNAL: SWING / WAIT ✅ RECOMMENDED FOR: Swing trader dan investor menengah yang fokus pada siklus properti dan siap menahan waktu sambil menunggu konfirmasi pemulihan, bukan untuk scalper sangat agresif atau trader yang hanya mencari momentum kuat jangka pendek.
⭐ SYSTEM CONFIDENCE SCORE: 67%
Logic: Skor dinaikkan oleh posisi SMRA sebagai developer township besar dengan land bank dan recurring income kuat, marketing sales yang tumbuh dan sudah mencapai 71% target, penurunan BI-Rate, dan neraca yang masih solid (+Aset besar, +Marketing sales naik 31%, +BI-Rate turun, +Kas & cadangan lahan kuat). Skor dikurangi oleh penurunan laba 41%, ketergantungan tinggi pada segmen rumah tapak yang sedang lemah, kenaikan liabilitas, dan risiko bahwa siklus properti pulih lebih lambat dari harapan (-Laba turun tajam, -Rumah tapak melemah, -Utang naik, -Sektor masih lesu).
📚 EXECUTIVE SUMMARY "Berdasarkan analisis StockBot, saham ini menunjukkan kombinasi fundamental aset yang kuat dengan kinerja laba jangka pendek yang melemah akibat turunnya penjualan rumah tapak, sementara segmen komersial dan recurring income tetap relatif stabil. Algoritma memprediksi bahwa area Rp370–Rp388 merupakan zona akumulasi rasional bagi pelaku pasar yang ingin memanfaatkan potensi pemulihan sektor properti pasca penurunan BI-Rate ke 4,75%, selama support Rp340 tidak ditembus. Algoritma memprediksi juga bahwa kenaikan menuju Rp430–Rp470 bergantung pada keberlanjutan pertumbuhan marketing sales dan bukti perbaikan laba dalam beberapa kuartal ke depan seiring penurunan suku bunga kredit dan membaiknya sentimen properti. Kesimpulannya, StockBot menyarankan strategi SWING terukur atau WAIT bagi investor yang lebih konservatif, dengan entry bertahap dekat support dan disiplin stop loss pada Rp340 untuk mengendalikan risiko siklus sektor."
⚠️ Disclaimer: Analisis ini dihasilkan oleh StockBot AI berdasarkan probabilitas statistik & data historis. Bukan nasihat keuangan mutlak. Do Your Own Research (DYOR).
$PJHB $GOTO
Konglomerat yang juga merupakan suami Ketua DPR RI Puan Maharani, Happy Hapsoro kian menancapkan pengaruhnya di sektor properti. Perusahaan miliknya, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) baru mengakuisisi anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bukit Permai Properti (BKPP) senilai Rp 536,28 mili...

katadata.co.id
STRATEGI JENIUS! $SMRA menukar aset senilai Rp 476,70 Miliar dengan landbank baru senilai Rp 545,44 Miliar dari $BUVA! Kenapa SMRA melakukan BARTER TANAH ini? Jawabannya: LABA DIVESTASI RATUSAN MILIAR menanti di Laporan Keuangan Q4 2025! Tonton sampai habis untuk membedah manuver properti paling cerdas tahun ini!
--------------------------------------------------------------------------------
Halo, Sobat Wawasan Cerdas! Hari ini kita akan membongkar tuntas BARTER PROPERTI BERNILAI TINGGI yang melibatkan dua emiten besar: Summarecon Agung (SMRA)∗∗dan∗∗BukitUluwatuVilla(BUVA). Transaksi ini bukan jual beli tunai, melainkan pertukaran aset yang dibungkus dalam struktur divestasi anak usaha.
SMRA melepas aset proyek lama mereka, PT Bukit Permai Properti (BKPP), yang memiliki aset sekitar 476,70 miliar Rupiah per Juni 2025 dan belum beroperasi komersial.
APA UNTUNGNYA SMRA?
SMRA tidak menerima uang tunai, tetapi mendapat LANDBANK BARU di lokasi premium Bali Selatan.
1. Aset Premium Masuk: SMRA menerima tanah seluas 194.801 meter persegi atau sekitar 19,48 hektare.
2. Kenaikan Nilai: Nilai tanah baru ini disepakati 545,44 miliar Rupiah. Ini berarti SMRA menukar aset proyek yang "kurang likuid" dengan landbank yang lebih bernilai.
3. Harga Fantastis: Harga tanah baru ini mencapai sekitar 2,8 juta Rupiah per meter persegi atau 28 miliar Rupiah per hektare di Bali Selatan yang punya potensi apresiasi besar.
4. Laba Tak Terduga: Karena aset yang masuk (545,44M)∗jauhlebihtinggi∗daripadanilaibukuasetyangdilepas(476,70 M), selisih ini PASTI akan dicatat sebagai laba non operasional atau laba divestasi saat transaksi selesai. Ini akan memperindah laporan laba rugi perseroan.
MENGAPA INI DISEBUT MANUVER STRATEGIS?
Barter tanah semacam ini sangat jarang, tetapi menunjukkan bagaimana SMRA – yang dikenal memiliki portofolio landbank terbesar dan tersebar (total 18.582.014 m² per Juni 2025) – mampu merelokasi nilai dari proyek lama ke tanah baru yang lebih potensial. Mereka memperkuat neraca tanpa mengganggu arus kas.
• Penting bagi Investor: Transaksi ini menunjukkan kemampuan SMRA membaca valuasi tanah secara tepat dan tahu kapan harus menukar aset. Analisis nilai wajar tanah SMRA yang lain menunjukkan bahwa nilai wajar (misalnya Serpong) bisa mencapai 6,95 kali lipat dari nilai bukunya. Aksi tukar guling di Bali ini adalah bagian dari strategi besar itu!
Jangan sampai ketinggalan analisis strategi investasi paling brilian dari Wawasan Cerdas!
👍 LIKE, COMMENT & SUBSCRIBE channel Wawasan Cerdas! 🔔 Aktifkan notifikasi untuk melihat strategi SMRA selanjutnya!
Disclaimer: Konten ini berdasarkan analisis sumber berita dan bukan merupakan saran jual beli saham.
https://cutt.ly/Sty2ywx2
Random $BKSL
[ Harga $SMRA sekarang Rp 386 ]
Zona Area Beli Aman:
Rp 370 – Rp 380
- Area support kuat, cocok untuk akumulasi aman. Risiko rendah untuk swing trader selama bertahan di zona ini.
Zona Stoploss: < Rp 360
- Jika jebol, struktur swing melemah dan rawan koreksi lebih dalam.
Entry Tambahan (Kalau Breakout): > Rp 400
- Breakout level ini = momentum naik mulai kuat → boleh tambah posisi.
Target Profit:
• TP1 = Rp 410
• TP2 = Rp 425 – Rp 440
Keterangan Tambahan:
- SMRA masih dalam fase konsolidasi sehat dengan potensi reversal pendek.
- Bertahan di atas 370 menjaga peluang swing naik tetap terbuka.
- Breakout 400 membuka jalan menuju 425–440.
Ayo REQUEST SAHAM di kolom komentar seperti
$ADMR $BAJA
,Nanti Kami Buatkan Flowchart Keputusan biar analisa makin gampang!
Support like agar terus update!!!
Follow untuk ikuti flowchart keputusan saham trend
Kalau postingan ini bermanfaat, boleh banget kasih tip lewat tombol bergambar 💲 di bawah ya. Terima kasih banyak 🙏
$PGEO teruntuk PGEO bagi yang bersabar dan tidak tiap saat perhatikan saham boleh dicicil beli nya mode menabung bertahap di harga BUY 950 - 1120 SL jika offside dibawah 900, dikarenakan harus melewati harga 1320 baru bisa sepertinya menarik kembali.
Hanya berbagi pengamatan dan pengalaman tidak ada niat menjerumuskan.
Bukan ajakan beli / jual #DYOR
$SMRA $ANTM