390

+4

(1.04%)

Today

42.17 M

Volume

39.39 M

Avg volume

Company Background

PT Summarecon Agung Tbk adalah perusahaan yang bergerak dibidang Properti dan Real Estate. Kegiatan usaha perusahaan yaitu Mengembangkan kawasan perumahan skala besar, yang diintegrasikan dengan kawasan komersial serta fasilitas pendukung yang lengkap, menjadi kota terpadu (township). Unit bisnis Summarecon: Pengembangan Properti, Investasi & Manajemen Properti, serta Rekreasi, Perhotelan dan Lainnya. Proyek perusahaan antara lain Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, Summarecon Bekasi, Summarecon Bandung, Summarecon Emerald Karawang, dan Summarecon Mutiara Makassar.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BKSL $SMRA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@dewanda94
Om..$SMRA bisa dipantau

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@driee @duaputrarangga
$SMRA bisa diamati om

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@jpurbowo
$SMRA bisa diamati Om..bandar banyak masuk tp harga ditahan

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Konglomerat yang juga merupakan suami Ketua DPR RI Puan Maharani, Happy Hapsoro kian menancapkan pengaruhnya di sektor properti. Perusahaan miliknya, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) baru mengakuisisi anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bukit Permai Properti (BKPP) senilai Rp 536,28 mili...

katadata.co.id

katadata.co.id

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

STRATEGI JENIUS! $SMRA menukar aset senilai Rp 476,70 Miliar dengan landbank baru senilai Rp 545,44 Miliar dari $BUVA! Kenapa SMRA melakukan BARTER TANAH ini? Jawabannya: LABA DIVESTASI RATUSAN MILIAR menanti di Laporan Keuangan Q4 2025! Tonton sampai habis untuk membedah manuver properti paling cerdas tahun ini!

--------------------------------------------------------------------------------

Halo, Sobat Wawasan Cerdas! Hari ini kita akan membongkar tuntas BARTER PROPERTI BERNILAI TINGGI yang melibatkan dua emiten besar: Summarecon Agung (SMRA)∗∗dan∗∗BukitUluwatuVilla(BUVA). Transaksi ini bukan jual beli tunai, melainkan pertukaran aset yang dibungkus dalam struktur divestasi anak usaha.

SMRA melepas aset proyek lama mereka, PT Bukit Permai Properti (BKPP), yang memiliki aset sekitar 476,70 miliar Rupiah per Juni 2025 dan belum beroperasi komersial.

APA UNTUNGNYA SMRA?
SMRA tidak menerima uang tunai, tetapi mendapat LANDBANK BARU di lokasi premium Bali Selatan.
1. Aset Premium Masuk: SMRA menerima tanah seluas 194.801 meter persegi atau sekitar 19,48 hektare.
2. Kenaikan Nilai: Nilai tanah baru ini disepakati 545,44 miliar Rupiah. Ini berarti SMRA menukar aset proyek yang "kurang likuid" dengan landbank yang lebih bernilai.
3. Harga Fantastis: Harga tanah baru ini mencapai sekitar 2,8 juta Rupiah per meter persegi atau 28 miliar Rupiah per hektare di Bali Selatan yang punya potensi apresiasi besar.
4. Laba Tak Terduga: Karena aset yang masuk (545,44M)∗jauhlebihtinggi∗daripadanilaibukuasetyangdilepas(476,70 M), selisih ini PASTI akan dicatat sebagai laba non operasional atau laba divestasi saat transaksi selesai. Ini akan memperindah laporan laba rugi perseroan.

MENGAPA INI DISEBUT MANUVER STRATEGIS?
Barter tanah semacam ini sangat jarang, tetapi menunjukkan bagaimana SMRA – yang dikenal memiliki portofolio landbank terbesar dan tersebar (total 18.582.014 m² per Juni 2025) – mampu merelokasi nilai dari proyek lama ke tanah baru yang lebih potensial. Mereka memperkuat neraca tanpa mengganggu arus kas.

• Penting bagi Investor: Transaksi ini menunjukkan kemampuan SMRA membaca valuasi tanah secara tepat dan tahu kapan harus menukar aset. Analisis nilai wajar tanah SMRA yang lain menunjukkan bahwa nilai wajar (misalnya Serpong) bisa mencapai 6,95 kali lipat dari nilai bukunya. Aksi tukar guling di Bali ini adalah bagian dari strategi besar itu!

Jangan sampai ketinggalan analisis strategi investasi paling brilian dari Wawasan Cerdas!

👍 LIKE, COMMENT & SUBSCRIBE channel Wawasan Cerdas! 🔔 Aktifkan notifikasi untuk melihat strategi SMRA selanjutnya!

Disclaimer: Konten ini berdasarkan analisis sumber berita dan bukan merupakan saran jual beli saham.

https://cutt.ly/Sty2ywx2

Random $BKSL

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

[ Harga $SMRA sekarang Rp 386 ]

Zona Area Beli Aman:
Rp 370 – Rp 380
- Area support kuat, cocok untuk akumulasi aman. Risiko rendah untuk swing trader selama bertahan di zona ini.

Zona Stoploss: < Rp 360
- Jika jebol, struktur swing melemah dan rawan koreksi lebih dalam.

Entry Tambahan (Kalau Breakout): > Rp 400
- Breakout level ini = momentum naik mulai kuat → boleh tambah posisi.

Target Profit:
• TP1 = Rp 410
• TP2 = Rp 425 – Rp 440

Keterangan Tambahan:
- SMRA masih dalam fase konsolidasi sehat dengan potensi reversal pendek.
- Bertahan di atas 370 menjaga peluang swing naik tetap terbuka.
- Breakout 400 membuka jalan menuju 425–440.

Ayo REQUEST SAHAM di kolom komentar seperti
$ADMR $BAJA
,Nanti Kami Buatkan Flowchart Keputusan biar analisa makin gampang!

Support like agar terus update!!!

Follow untuk ikuti flowchart keputusan saham trend

Kalau postingan ini bermanfaat, boleh banget kasih tip lewat tombol bergambar 💲 di bawah ya. Terima kasih banyak 🙏

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PGEO teruntuk PGEO bagi yang bersabar dan tidak tiap saat perhatikan saham boleh dicicil beli nya mode menabung bertahap di harga BUY 950 - 1120 SL jika offside dibawah 900, dikarenakan harus melewati harga 1320 baru bisa sepertinya menarik kembali.
Hanya berbagi pengamatan dan pengalaman tidak ada niat menjerumuskan.

Bukan ajakan beli / jual #DYOR

$SMRA $ANTM

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMRA siap siap

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

News Today
👉 Sepekan perdagangan, Marker cap BEI tercatat Rp15,626T atau naik 1,53% secara WoW.
👉 OPEC+ tunda kenaikan produksi selama kuartal I/2026, Harga Minyak dunia naik.
👉 LM Antam hari ini terpantau naik Rp2rb ke level Rp2,415jt/gram.
👉 BEI mencermati pola pergerakan saham PSKT INTA SSMS dan SFAN terkait dengan UMA.
👉 $SMRA catatkan laba bersih sebesar Rp549M pada kuartal III/2025, Amblas 41,39% secara YoY.
👉 $BMRI tawarkan obligasi berkelanjutan tahap I 2025 senilai Rp5T.
👉 $CLEO raih penjualan Rp2,09T pada kuartal III/2025.
👉 Beri dampak bagi lingkungan, MHKI raih penghargaan TOP CRS of the Year 2025.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

JAKARTA - Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)  melepas seluruh saham anak usahanya, PT Bukit Permai Properti (BKPP), kepada PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) dalam transaksi senilai Rp536,28 miliar.
Transaksi ini dilakukan melalui dua anak usaha SMRA, yakni PT Bali Indah Development (...

www.idnfinancials.com

www.idnfinancials.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BKSL kesempatan beli di koreksi normal. $SMRA $BUVA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMRA ini emang emiten penguji kesabaran investor.. belum tau aja ane bisa hold lama barang jelek yg gak bagi dividen,, so gk usah malu2 dorong ndar,, 😹

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

SMRA Jual PT Bukit Permai Properti ke BUVA dan PT Nusantara Bali Realti Senilai Rp536,3 M

Summarecon Agung ($SMRA) melalui entitas usahanya, PT Bali Indah Development dan PT Summarecon Bali Indah, telah menandatangani penjualan saham PT Bukit Permai Properti kepada Bukit Uluwatu Villa ($BUVA) dan PT Nusantara Bali Realti senilai total 536,3 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, PT Bali Indah Development dan PT Summarecon Bali Indah tidak lagi menjadi pemegang saham di PT Bukit Permai Properti.

[Sumber: Keterbukaan Informasi]

______
Stockbit Sekuritas

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

📊 INFO EMITEN

🪹SMRA Lepas Aset Anak Usaha Senilai Rp536 Miliar

PT Summarecon Agung Tbk ($SMRA) melaporkan keterbukaan informasi terkait transaksi pelepasan aset penting yang dilakukan pada 28 November 2025. Perseroan menandatangani akta jual beli saham atas penjualan saham milik anak perusahaan terkendali dengan nilai transaksi mencapai Rp536.286.800.000.

Transaksi ini dilakukan sebagai bagian dari pengelolaan portofolio aset Perseroan. Meski bernilai signifikan, manajemen menyampaikan bahwa pelepasan ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan operasional, aspek hukum, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha SMRA.

Informasi resmi ini disampaikan oleh Corporate Secretary, Lydia Tjio, melalui sistem keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia pada 28 November 2025 pukul 22:10 WIB.

Source : Keterbukaan Informasi PT Summarecon Agung Tbk — 0444/XI/DIR/SMRA/25 (28 November 2025)

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMRA swing target terdekat 410

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Buat besok Saham yang saya pantau untuk BUY ada di $BUMI $DEWA dan $SMRA

ini bukan ajakan untuk membeli, always do your own research.

Update rekap berita yang terbaca 29 - 30 November 2025
sembarang tag : $INET , $SMRA , $BBRI

$SMIP harus segera rilis prospektus kalau $SMRA mau balik lg ke 1.000-an

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMRA Perbandingan Lahan Lama dengan Lahan Baru Hasil Tukar Guling $BUVA

SMRA baru saja melakukan tukar guling lahan dengan BUVA dalam sebuah langkah yang kelihatannya sederhana tetapi sebenarnya penuh perhitungan strategis. Tidak ada uang tunai yang berpindah. Yang bergerak adalah nilai. SMRA melepas proyek lama dengan nilai buku sekitar 476,70 miliar Rupiah, lalu menerima lahan baru yang dinilai 545,44 miliar Rupiah. Dengan kata lain, SMRA menukar entitas yang belum menghasilkan arus kas dengan landbank siap dikembangkan yang nilainya lebih tinggi. Manuver seperti ini jarang dipakai karena butuh dua pihak yang sama sama punya kepentingan geografis yang kuat, tetapi ketika terjadi, transaksi semacam ini biasanya menghasilkan keuntungan tersembunyi bagi pihak yang mampu membaca valuasi tanah secara tepat. Dalam kasus ini, SMRA terlihat mendapatkan nilai yang lebih besar daripada nilai yang mereka lepaskan. Nanti ini akan diakui sebagai laba di LK Q4 2025. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Investor perlu melihat peta landbank SMRA secara keseluruhan untuk memahami mengapa transaksi tukar guling ini sangat masuk akal. Per 30 Juni 2025, total tanah belum dikembangkan milik SMRA mencapai 18.582.014 meter persegi atau sekitar 1.858 hektare. Distribusinya sangat luas. Summarecon Serpong memegang 2.840.585 meter persegi atau 284 hektare. Bekasi memegang 726.721 meter persegi atau 72,7 hektare. Bandung menyimpan 1.929.433 meter persegi atau 192,9 hektare. Bogor memegang 3.721.395 meter persegi atau 372,1 hektare. Makassar memegang 3.116.980 meter persegi atau 311,7 hektare. Karawang 36.322 meter persegi atau 3,6 hektare. Crown Gading menyimpan 2.810.052 meter persegi atau 281 hektare. Tangerang 942.358 meter persegi atau 94,2 hektare. Sementara kategori lain lain berisi 1.258.118 meter persegi atau 125,8 hektare. Angka angka ini menunjukkan bahwa SMRA memegang salah satu portofolio landbank terbesar dan paling tersebar di Indonesia.

Nilai buku tanah per meter persegi pun menunjukkan dinamika menarik. Lahan Bekasi yang luasnya 726.721 meter persegi mempunyai nilai buku 1.005.681.228 ribu Rupiah atau setara sekitar 1.383.864 Rupiah per meter persegi. Serpong dengan 2.935.113 meter persegi memiliki nilai buku 556.807 Rupiah per meter persegi. Bandung dengan 2.022.911 meter persegi sekitar 549.000 Rupiah per meter persegi. Bogor dengan 3.763.761 meter persegi sekitar 333.391 Rupiah per meter persegi. Makassar dengan 3.110.727 meter persegi sekitar 282.365 Rupiah per meter persegi. Crown Gading dengan 2.816.300 meter persegi sekitar 287.872 Rupiah per meter persegi. Rata rata keseluruhan tanah SMRA sekitar 466.211 Rupiah per meter persegi. Nilai buku ini hanyalah angka historis, bukan nilai pasar. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Nilai wajar yang dinilai oleh KJPP menggambarkan cerita yang jauh lebih besar. Tanah Serpong yang nilai bukunya cuma 1,63 triliun Rupiah dinilai punya nilai wajar 11,35 triliun Rupiah. Artinya nilainya hampir 6,95 kali lipat. Bekasi dengan nilai buku 960,21 miliar Rupiah punya nilai wajar 5,62 triliun Rupiah atau 5,85 kali lipat. Bandung dengan nilai buku 1,11 triliun Rupiah punya nilai wajar 3,58 triliun Rupiah atau 3,22 kali lipat. Makassar 2,72 triliun Rupiah atau 3,47 kali lipat. Bogor 3,04 triliun Rupiah atau 2,61 kali lipat. Angka angka ini menunjukkan bahwa lokasi memegang peran terbesar dalam menentukan nilai tanah sebenarnya dan SMRA punya banyak lokasi dengan multiplier nilai yang sangat besar.

Dalam peta seluas inilah, transaksi tukar guling SMRA dan BUVA menjadi sangat relevan. SMRA melepas BKPP yang secara buku bernilai 476,70 miliar Rupiah tetapi belum menghasilkan apa apa. Sebagai gantinya, mereka menerima tanah baru seluas 194.801 meter persegi atau sekitar 19,48 hektare. Nilai tanah itu disepakati 545,44 miliar Rupiah. Harga efektifnya sekitar 2.800.000 Rupiah per meter persegi atau 28 miliar Rupiah per hektare. Untuk kawasan selatan Bali, harga ini masih dalam kategori rasional dan justru punya peluang apresiasi yang besar. BUVA mendapatkan aset proyek yang cocok dengan strategi mereka. SMRA mendapatkan landbank baru yang lebih likuid dan punya potensi pengembangan yang kuat. Dan jika transaksi resmi selesai, selisih 545,44 miliar dikurangi nilai buku aset yang dilepas akan muncul sebagai laba divestasi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Jadi nature transaksi SMRA dan BUVA ini adalah pertukaran aset bernilai tinggi yang dibungkus sebagai pelepasan anak usaha. SMRA merelokasi nilai dari proyek lama ke tanah baru yang lebih potensial. BUVA mengambil alih proyek yang lebih cocok dengan peta ekspansi mereka. Keduanya tidak menguras kas. Keduanya meningkatkan posisi strategis masing masing. Dan bagi investor, transaksi ini menunjukkan betapa SMRA memahami betul seni membaca valuasi tanah dan tahu kapan harus menukar aset agar nilai total portofolio terus menanjak.

📌 Tukar Guling SMRA x BUVA: Manuver Strategis

🏗️ Struktur Utama Transaksi
🔄 Pertukaran aset, bukan jual beli tunai
🏢 SMRA melepas proyek BKPP
🌄 SMRA menerima landbank baru nilai lebih tinggi
🧮 Aset BKPP ±476,70M vs tanah baru 545,44M
🎯 Manuver reposisi lahan tanpa ganggu kas

📍 Aset yang Dilepas SMRA
🏚️ PT Bukit Permai Properti
📦 Total aset ±476,70M
📤 Kontrol dilepas lewat divestasi anak perusahaan

📍 Aset yang Diterima SMRA
🌍 Tanah 194.801 m2
💰 Nilai 545,44M
📊 Harga ±2,8 juta per m2
🌅 Lokasi Bali Selatan → premium & berpotensi naik

📈 Alasan Strategis Transaksi
🟢 SMRA keluar dari proyek kurang likuid
🟢 SMRA naik kelas ke landbank lebih bernilai
🟢 BUVA mendapat proyek yang cocok dengan rencana pengembangan
💧 Tidak ada cash keluar masuk
🧠 Kedua pihak saling optimalkan lokasi

📚 Dampak Akuntansi bagi SMRA
📌 Baru diakui setelah kontrol BKPP hilang
🧾 Selisih nilai tanah masuk vs nilai buku BKPP → laba divestasi
💥 Laba non operasional, bisa memperkuat laporan laba rugi

📦 Peta Landbank SMRA per 30 Juni 2025
🌏 Total 18.582.014 m2
📍 Serpong 2.840.585 m2
📍 Bekasi 726.721 m2
📍 Bandung 1.929.433 m2
📍 Bogor 3.721.395 m2
📍 Makassar 3.116.980 m2
📍 Crown Gading 2.810.052 m2
📍 Karawang 36.322 m2
📍 Lainnya 1.258.118 m2
🗺️ Diversifikasi lahan kuat dan tersebar

💸 Nilai Buku Lahan (per meter)
💵 Bekasi ±1.383.864
🌳 Serpong ±556.807
🏞️ Bandung ±549.000
🌲 Bogor ±333.391
🌊 Makassar ±282.365
🏙️ Crown Gading ±287.872
📌 Rata rata ±466.211
🔎 Nilai buku ≠ nilai wajar pasar

🧾 Nilai Wajar Menurut KJPP
💎 Serpong 11,35T → 6,95x nilai buku
🏘️ Bekasi 5,62T → 5,85x nilai buku
🏞️ Bandung 3,58T → 3,22x nilai buku
🌊 Makassar 2,72T → 3,47x nilai buku
🌲 Bogor 3,04T → 2,61x nilai buku
🏭 Karawang 110,16M → 2,51x nilai buku
📌 Lokasi menentukan nilai sesungguhnya

🎯 Mengapa Barter Ini Masuk Akal
🟣 SMRA lepaskan aset 476,70M
🟣 SMRA menerima tanah 545,44M
📈 Tanah Bali 2,8 juta per m2 → relevan dengan harga pasar
🟢 SMRA naik kelas ke lokasi bernilai tinggi
🟢 BUVA memperoleh proyek yang ingin digarap

🧭 Inti Analisis
🏗️ Secara bisnis → SMRA pindah dari proyek lama ke lahan premium
📘 Secara akuntansi → selisihnya menjadi laba divestasi
🛠️ Secara strategi → SMRA tambah landbank tanpa utang tambahan
📍 Secara pasar → menunjukkan kemampuan SMRA memindahkan nilai dengan presisi

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

@cffadil

tanah harga diskon, bukan cash.
LK $SMRA auto cuan 69M sampai ratusan M

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Tukar Guling Aset $SMRA x $BUVA

Transaksi antara Summarecon Agung dan Bukit Uluwatu Villa (BUVA) ini sebenarnya bukan jual beli biasa, tetapi lebih mirip pertukaran aset yang dibungkus dalam struktur divestasi anak usaha. Summarecon tidak menerima uang tunai. Mereka justru menukar kepemilikan penuh atas PT Bukit Permai Properti dengan sebidang tanah baru yang nilainya jauh di atas nilai buku proyek lama. Secara bisnis, ini langkah reposisi portofolio tanah yang sangat efisien. Secara akuntansi, ini transaksi pelepasan entitas anak yang hampir pasti menimbulkan laba ketika semua syarat perjanjian selesai dipenuhi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dua anak usaha Summarecon yaitu PT Summarecon Bali Indah dan BLID melepas total 487.811.000 lembar saham BKPP kepada dua pembeli BUVA dan Griya Uluwatu Nawasena. Sebagai gantinya, Summarecon menerima tanah seluas 194.801 meter persegi dengan nilai disepakati 545,44 miliar Rupiah. Dalam dunia properti, barter tanah seperti ini hanya terjadi kalau dua grup besar sama sama punya agenda pengembangan di lokasi yang saling terkait. BUVA dapat kontrol penuh atas proyek BKPP termasuk Bukit Jimbaran Villa Tirta, sementara Summarecon keluar dari proyek lama tetapi langsung mengamankan landbank baru yang bisa dikembangkan.

Dari perspektif akuntansi, transaksi ini baru bisa diakui ketika Summarecon benar benar kehilangan kendali atas BKPP. Pada laporan terakhir, syarat pendahuluannya belum tuntas sehingga laba belum boleh dicatat. Tetapi arah angkanya sudah jelas. Aset BKPP per Juni 2025 sekitar 476,70 miliar. Belum beroperasi komersial. Artinya nilai bukunya cenderung rendah. Ketika Summarecon melepas BKPP lalu masuk tanah baru senilai 545,44 miliar, selisihnya akan muncul sebagai laba pelepasan anak usaha. Ini jenis laba non operasional yang biasanya cukup besar dan bisa memperindah laporan laba rugi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau dilihat dari harga tanahnya, angka 545,44 miliar untuk 194.801 meter persegi berarti sekitar 2,8 juta per meter persegi atau 28 miliar per hektare. Untuk wilayah selatan Bali yang potensinya besar, harga ini masuk kategori rasional dan punya ruang apresiasi. Artinya Summarecon bukan hanya keluar dari proyek yang belum berjalan, tetapi sekaligus naik kelas ke landbank yang lebih likuid dan lebih mudah dikembangkan.

Jadi transaksi SMRA dan BUVA ini adalah barter strategis antara proyek lama dan tanah baru. Summarecon melepaskan kepemilikan usang, menerima landbank besar, memperkuat neraca, dan berpotensi mencetak laba divestasi. BUVA mendapatkan kontrol proyek yang ingin mereka kembangkan. Keduanya mendapatkan sesuatu yang mereka butuhkan tanpa harus mengeluarkan cash besar. Ini jenis transaksi yang jarang muncul di permukaan tetapi menunjukkan bagaimana dua grup properti besar menata ulang portofolionya sambil menjaga arus kas tetap longgar.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMRA Jual Aset di Bali ke $BUVA

Summarecon Agung baru saja menjual aset properti di Bali lewat dua anak perusahaannya, PT Bali Indah dan BLID. Kedua entitas itu sebelumnya punya saham di PT Bukit Permi Properti, perusahaan yang memegang aset Bukit Jimbaran Villa Tirta, dan semua saham itu dilepas ke pihak pembeli pada 28 November 2025. Dari sisi angka, SMBI melepas 335.273.217 saham dengan nilai sekitar 175,45 miliar Rupiah, sedangkan BLID menjual 143.564.893 saham dengan nilai 160,77 miliar Rupiah. Kalau dijumlah, total transaksi mencapai 336,28 miliar Rupiah. Harus diakui, buat ukuran emiten properti besar seperti Summarecon, pelepasan aset ini lumayan signifikan, tapi masih berada di bawah ambang transaksi material versi POJK sehingga tidak masuk kategori transaksi besar yang mengubah arah bisnis perusahaan. Summarecon menegaskan bahwa penjualan ini tidak berdampak negatif ke operasional atau keuangan perseroan, artinya mereka melepas aset tapi tanpa bikin perusahaan goyah. Intinya, ini transaksi pelepasan saham anak usaha yang otomatis berarti melepas kepemilikan atas aset properti tersebut, sehingga Summarecon keluar dari proyek Bukit Jimbaran Villa Tirta sambil membawa pulang dana segar ratusan miliar.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

5. $SMRA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMRA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMRA maaf pemula, mau tanya ,ini yang di akusisi BuVA anak smra apa SMRA sendiri ?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

IDXChannel - PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) melalui entitas anak terkendalinya melepas seluruh kepemilikan di PT Bukit Permai Properti (BKPP) dengan total nilai Rp536,28 miliar.
Dua anak usaha tersebut yakni PT Bali Indah Development (BLID) dan PT Summarecon Bali Indah (SMBI) sebagai pemilik BKPP.
B...

www.idxchannel.com

www.idxchannel.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Sah $BUVA $SMRA 👏🏻

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMRA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMRA

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy