


Volume
Avg volume
PT Summarecon Agung Tbk adalah perusahaan yang bergerak dibidang Properti dan Real Estate. Kegiatan usaha perusahaan yaitu Mengembangkan kawasan perumahan skala besar, yang diintegrasikan dengan kawasan komersial serta fasilitas pendukung yang lengkap, menjadi kota terpadu (township). Unit bisnis Summarecon: Pengembangan Properti, Investasi & Manajemen Properti, serta Rekreasi, Perhotelan dan Lainnya. Proyek perusahaan antara lain Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, Summarecon Bekasi, Summarecon Bandung, Summarecon Emerald Karawang, dan Summarecon Mutiara Makassar.
π¬ Pendekatan Ilmiah: Akumulasi Sebagai Fenomena yang Dapat Diprediksi
Pergerakan harga saham seringkali dianggap acak, tetapi akumulasi Smart Money adalah fenomena yang dapat diprediksi. Setiap entitas dengan kapasitas modal besar yang mulai membeli secara terorganisir akan meninggalkan jejak volume yang sangat spesifik, yang dapat diukur dan diverifikasi. Ini adalah pendekatan ilmiah untuk trading.
Trigger Smart Money adalah alat yang menerapkan pendekatan ilmiah ini untuk mendeteksi akumulasi di pasar saham Indonesia. Kami mengubah trading dari seni spekulasi menjadi sains berbasis data, dengan fokus pada volume dan money flow sebagai variabel utamanya.
Metode ilmiah kami berfokus pada Pengukuran Deviasi Volume Standar Intraday yang Ekstrem. Kami mencari volume yang melonjak, katakanlah, 7x hingga 10x lipat dari rata-rata intraday normal. Ini adalah pengukuran deviasi yang hanya mungkin terjadi karena intervensi modal besar. Untuk memvalidasi hasil pengukuran ini, kami menggunakan Analisis Arus Dana Bersih sebagai variabel konfirmasi. Kami memastikan bahwa deviasi volume ekstrem tersebut disebabkan oleh dominasi tekanan beli. Hanya sinyal yang terbukti secara ilmiah didukung oleh volume abnormal dan net buying yang kuat yang akan dikeluarkan. Dengan pendekatan ilmiah ini, Trigger Smart Money memberikan Anda sinyal yang cepat, terukur, dan teruji, memungkinkan Anda untuk bertindak berdasarkan bukti yang solid, bukan firasat.
$MDKA $SMRA $SSIA
1/2


$PWON Bekasi buka pada akhir tahun 2024, rame, terutama pas weekend, tenant udah penuh, ada segala jenis makanan ada, ada footlocker, H&M, Zara, Pedro, Crocs, Puma dll. Ada bioskop juga, AEON Store.
Lengkap dan rame, saingannya Sumarecon Bekasi $SMRA
$SMRA Analisis Harga Wajar SMRA -> Januari 2026 versi youtube "BY creator" gimana nih Master ? π https://cutt.ly/Ntajxa68
NERACA
Jakarta - Suntik modal anak usaha, emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp500 miliar yang merupakan bagian dari penerbitan obligasi berkelanjutan V dengan target Rp3 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektus yang diril...

www.neraca.co.id

$PWON
https://cutt.ly/5taqrE7p
BI Rate Diramal Tetap di 4,75%, Tapi Suara Pasar Tidak Bulat
16 December 2025 10:53
Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mulai menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Desember hari ini, Selasa (16/12/2025). Besok, Rabu (17/12/2025), hasilnya akan diumumkan termasuk suku bunga acuan BI Rate.
Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg hingga pagi ini menghasilkan median proyeksi BI Rate di 4,75%. Artinya, BI Rate kemungkinan akan kembali ditahan.
Jika terwujud, maka BI Rate akan berada di posisi hold selama tiga bulan berturut-turut.
Salah satu ekonom yang memperkirakan BI Rate bertahan di 4,75% adalah Tamara Mast Henderson dari Bloomberg Intelligence. Dalam hemat Henderson, BI perlu menyeimbangkan antara kebutuhan stabilisasi rupiah dan mendorong pertumbuhan ekonomi,
Namun kali ini, Henderson menilai BI akan lebih mengutamakan stabilitas nilai tukar rupiah. Sepanjang bulan ini (month-to-date), rupiah membukukan pelemahan 0,18% terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
βBI juga terus mendorong penurunan suku bunga yang sudah dilakukan berkali-kali sebelumnya bisa ditransmisikan ke suku bunga kredit perbankan. Dengan demikian, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi,β kata Henderson.
Dalam beberapa RDG terakhir, lanjut Henderson, BI terus melempar sinyal bahwa ruang penurunan suku bunga acuan masih terbuka. Namun dia menilai ini sepertinya harus menunggu hingga 2026.
βInvestor khawatir bahwa pemerintah bisa saja meninggalkan disiplin fiskal dan ada tanda-tanda tergerusnya independensi bank sentral. Ini bisa menyebabkan tekanan terhadap rupiah dalam jangka pendek,β ungkap Henderson.
Selisih imbal hasil antara obligasi pemerintah Indonesia dengan US Treasury, demikian Henderson, juga relatif rendah dibandingkan rerata historis. Jadi investor butuh 'pemanis' agar mau masuk ke pasar keuangan Nusantara, yang pada gilirannya akan membantu stabilitas rupiah.
Pasar Terbelah
Akan tetapi, suara pasar tidaklah bulat. Ada yang memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 4,5%.
Dari 34 ekonom/analis yang terlibat dalam pembentukan konsensus versi Bloomberg, 12 di antaranya (35,29%) memperkirakan demikian. Memang minoritas, tetapi jumlah yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Salah satunya adalah Helmi Arman dari Citi. Dalam catatannya, Helmi memandang rupiah sudah dalam posisi yang relatif aman. Sebab, arus modal asing mulai masuk ke pasar keuangan Tanah Air.
Sepanjang pekan lalu, BI mencatat investor asing membukukan beli bersih (net buy) Rp 1,14 miliar di pasar saham. Di pasar Surat Berharga Negara (SBN), terjadi net buy Rp 2,85 triliun.
βBI mungkin sekarang sudah lebih tenang, karena risiko arus modal keluar (capital outflow) sudah mereda. Posisi investor asing di SBN meningkat signifikan,β sebut riset Citi.
$CTRA $SMRA
Meskipun saat ini kita sedang Euforia di Bigbanks dan Fintech, jangan lupa tetap diversifikasi ke sektor yang berpotensi besar akan manggung di 2025, sperti sektor properti karena jelas cut rate dan diskon pajak pada pembelian properti akan sangat berpengaruh, $SMRA BSDE CTRA belum lagi rencana" besar perusahaan sektor tsb seperti BKSL (baca news nya aja yaa)
kemudian sektor infrastruktur yg berkaitan dengan jaringan, data dan cloud,WIFI INET tapi kan sudah kemahalan, yaudah yg lain cari sendiri
$TBIG, kemudian 1 lagi agenda besar pemerintah yg akan berpengaruh ke saham $INCO dan TINS APA ya kira-kira?
yuk,, diskusi di kolom komentar, kalau banyak nanti saya rincikan kenapa sektor2 ini berpotensi naik di 2026
Pemberian izin perumahan baru dihentikan sementara, dari semula untuk wilayah Bandung Raya saja, kini jadi seluruh wilayah Jawa Barat
https://cutt.ly/Atp4QgAk
Moratorium dilakukan hingga kajian risiko bencana dan penyesuaian tata ruang selesai di tiap pemda kabupaten kota.
$BKSL $SMRA $GPRA

$SMRA mid - long term,
SMRA ini sudah bisa untuk Avg Down,
ada beberapa Point menarik:
βοΈ Volume breakout, rebound
β
Bullish divergence
βοΈ Double Bottom (base: 364 - 366)
atau mau tunggu sideways dulu biar lebih ok.
Cari titik entry/exitnya sendiri ya, biar sekalian belajar bikin trade plan. π π
analisa ulang, DYOR ya.
random tag
$BKSL $MINA

News Update
π IHSG sesi I IHSG ditutup menguat 0,57% ke level 8,709.
π Danantara membeli hotel dan lahan seluas 4,4 Hektar di Thakher City, Mekkah Arab Saudi.
π Utang Luar Negeri RI Oktober 2025 turun menjadi USD423,9M atau setara 29,3% dari PDB.
π Setelah terbitkan obligasi Rp 2,2T, $TBIG bakal rutin akses pasar obligasi.
π Untuk Suntikkan 2 Entitas anak, $SMRA terbitkan obligasi senilai Rp500M.
π BULL infokan 4 pilar transformasi strategis perseroan.
π APLN bangun pasar modern di Tenjo, 100 UMKM siap mengisi.
π Direktur $MAHA membeli 11.243.500 lembar saham perseroan di harga Rp178/saham.
