2,140

+10

(0.47%)

Today

1.24 M

Volume

1.97 M

Avg volume

Company Background

PT Siloam International Hospitals Tbk merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan dan Rumah Sakit. Perseroan merupakan bagian dari Lippo Group yang merupakan Anak Perusahaan Lippo Karawaci Tbk. Pertanggal 31 Desember 2012, menurut Frost & Sullivian, Siloam Hospital Group adalah grup Rumah Sakit swasta terbesar di Indonesia dalam jumlah kapasitas dan jumlah tempat tidur operasional. Siloam Hospitals juga menjadi Rumah Sakit Pertama di Indonesia yang mendapat akreditasi International dari lembaga akreditasi Joint Commission International Accreditation. Saat ini Siloam Hospitals mengoperasikan 20 Rumah Sa... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

"Apa itu transaksi pasar nego?"
↪️ Yaitu pasar di mana harga dan jumlah saham yang diperjualbelikan ditentukan secara langsung melalui negosiasi antara pihak pembeli dan penjual, bukan melalui sistem otomatis seperti di pasar reguler.

Ciri-ciri transaksi pasar nego :
1. Tidak melalui antrian di orderbook
2. Harga bisa berbeda dari harga reguler
3. Proses pencocokan dilakukan oleh broker

Menampung (WTB) transaksi pasar nego jenis berikut :
● Odd lot
● Saham gocap
● ARB berjilid-jilid

Syarat yang wajib dipenuhi :
⏩ Transaksi min Rp 1jt
⏩ Khusus saham gocap, maksimal harga tertinggi Rp30 tergantung jumlah lot, antrian, emiten, dll
⏩ Untuk odd lot & ARB berjilid, harga harus ≥Rp100
⏩ ARB ditampung setelah 3× ARB
⏩ Seluruh biaya transaksi nego ditanggung penjual. Biaya transaksi nego senilai Rp 22.000/transaksi/user/emiten/hari + 1% total transaksi keseluruhan. Jika transaksi revisi >1× penyebabnya fraud dokumen oleh penjual, biaya 1% hangus & sisanya akan di refund serta transaksi batal

Benefit yang ditawarkan :
✅ Buyback max +7% khusus transaksi odd lot. Tergantung jumlah odd lot yang dimiliki
✅ Dokumen terima jadi khusus broker XL - Stockbit Sekuritas
✅ Pengetahuan cara transaksi di pasar nego buat yang pertama kali transaksi

Jika berminat, langsung inbox aja atau chat sosmed yang ada di profil
$SILO $OCAP $IBST

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SILO Ayuk balik lagi ke Harga TO.. 😁

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SILO Ngak ada Deviden ....pindah saja lah ...cut loss ngak apa apa

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SILO weleh ampas gak bagi deviden... wayahe pindah 🚑

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SILO lagi gencar nambah bed rs nya dan nyediakin fasilitas robotik untuk upgrade healthcare quality mereka. Harusnya bisa ngasih sentimen positif. Mumpung harga diskon, bisa nabung dari sekarang

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SILO ZONK🤬

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

News Update
👉 Demo Kebijakan Trump di AS meluas, Wall Street melemah.
👉 Tensi Geopolitik di Timteng memanas, Harga Minyak dunia naik.
👉 LM Antam hari ini terpantau naik Rp18rb ke level Rp1,928jt/gram.
👉 BEI mencermati pola transaksi saham BAIK dan MAPB terkait dengan UMA.
👉 TBIG akan melakukan Buyback saham lagi setelah melakukan Buyback senilai Rp640M.
👉 Anggarkan Capex Rp2T, $SILO akan hadirkan fasilitas kesehatan robotik.
👉 $MDKA dan MBMA kompak tidak membagikan dividen.
👉 $ZYRX akan membagikan deviden tunai sebesar Rp1,71/saham.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

rungkad $SILO

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SILO ☠️

#52WeekHigh

📰 SILO Tak Bagi Dividen untuk Dukung Pertumbuhan Bisnis; Pengendali Borong NICL Rp4,2 M

▪️$SILO: RUPST Siloam International Hospitals pada Rabu (11/6) memutuskan untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2024. Direktur SILO, Daniel Phua, mengatakan bahwa keputusan tersebut merupakan salah satu cara perseroan mengelola dana yang mereka miliki guna mendukung pertumbuhan bisnis. SILO sendiri mengalokasikan capex sebesar 2 triliun rupiah selama 2025 (vs. alokasi capex 2024: 1,4–2 triliun rupiah), yang akan digunakan untuk menghadirkan fasilitas kesehatan berteknologi robotik dan menambah jumlah tempat tidur operasional rumah sakit.

▪️$NICL: Pengendali PAM Mineral, Christopher Sumasto Tjia, membeli 4 juta saham NICL dengan harga rata–rata 1.042 rupiah per lembar pada 10 Juni 2025. Total nilai transaksi mencapai ~4,2 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan langsung Christopher Sumasto Tjia di NICL naik dari 0,271% menjadi 0,308%.

▪️$MYOR: Direktur Mayora Indah, Hendrik Polisar, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan penjualan sebesar 39,7 triliun rupiah dan laba bersih sebesar 3,1 triliun rupiah selama 2025, masing–masing mengindikasikan pertumbuhan sebesar +10% YoY dan +3,3% YoY. Untuk mencapai target tersebut, perseroan berupaya menaikkan harga jual produk guna merespons kenaikan harga bahan baku, melanjutkan inovasi produk, serta optimalisasi aktivitas pemasaran dan promosi. MYOR sendiri akan membagikan dividen tahun buku 2024 senilai ~1,2 triliun rupiah atau 55 rupiah per saham. Jumlah tersebut setara 40% dividend payout ratio (vs. 2023: ~39%) dan mengindikasikan dividend yield 2,5% per Rabu (11/6). Cum date belum diumumkan, sementara pembayaran dijadwalkan pada 10 Juli 2025.

________
Stockbit Sekuritas

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SILO
nih saham menarik buat swing

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

keren banget kak tulisannya $SILO $MIKA $KLBF

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TPIA

$AXIO

$SILO

🏥 MIKA, SILO, HEAL Terkoreksi, Akibat Skema 10% Copayment?

Kamis minggu lalu (5/6), saham tiga emiten rumah sakit besar di Indonesia – $MIKA, $SILO, dan $HEAL –kompak terkoreksi. Koreksi ini bahkan berlanjut pada hari Selasa (10/6).

Padahal, kasus Covid-19 sedang mengalami kenaikan, dan kita masih berada di musim pancaroba—periode yang berpotensi mendorong jumlah pasien. Kombinasi seperti ini seharusnya menjadi sentimen positif bagi sektor rumah sakit.
Tapi kenapa justru harga sahamnya turun?

Di tengah sentimen ini, muncul kabar yang mungkin membuat investor berhati-hati.

OJK resmi menerapkan aturan copayment atau risk-sharing antara pasien dan perusahaan asuransi. Dalam skema ini, pasien diwajibkan menanggung setidaknya 10% dari total klaim yang diajukan, dengan batas maksimum Rp300.000 untuk rawat jalan dan Rp3.000.000 untuk rawat inap.

Apakah ini penyebab utama koreksi saham rumah sakit? Kita tentu tidak bisa menyimpulkan dengan pasti. Tapi di post ini, saya akan coba mengulik lebih jauh:
👉 Apakah skema copayment memang tidak menarik bagi pemegang polis?
👉 Bagaimana dampaknya terhadap industri rumah sakit?
—---------------------------------------------

Disclaimer: Artikel ini ditulis berdasarkan opini pribadi dan bersumber dari informasi yang tersedia secara publik. Analisis difokuskan pada potensi dampak kebijakan copayment, dan tidak fokus pada faktor-faktor lain yang dapat menjadi katalis maupun hambatan bagi industri asuransi dan rumah sakit ke depannya.

--------------------------------------------

🛡️Insurance Reform: Beyond the Potential Lies Hurdles
Kebijakan copayment membawa tiga potensi positif bagi industri asuransi yaitu:
1. Meringankan risiko yang ditanggung perusahaan,
2. Menekan inflasi biaya kesehatan (health inflation) dengan 4Y CAGR 2021–2025F 12%, dan
3. Membuka ruang untuk peningkatan kualitas layanan asuransi bahkan potensi pertumbuhan premi yang lebih tekontrol, dimana pertumbuhan premi industri memiliki 4Y CAGR 2020–2024 sebesar 24%.

So, what’s the concern?

⭐ Growth Disruptions
Penetrasi industri asuransi Indonesia secara keseluruhan hanya mencapai 2,72% pada Februari 2025 (data OJK) dan sangat bergantung pada kelas menengah-atas. Studi dari IFG Progress (2023) dengan sample ~1.200 orang menemukan bahwa secara rata-rata, pemegang polis asuransi kesehatan swasta di Indonesia memiliki pengeluaran rumah tangga >Rp 15 juta, memiliki luas rumah >120 meter persegi, dan berusia sekitar 30 tahun.

⭐ Insurance Needs the Middle-Lower Class to Grow
Karena dominasinya sendiri berada di middle-upper class, sebenarnya growth driver industri ini adalah middle-lower class. Seandainya copayment ini mendatangkan pengeluaran yang lebih tinggi, kelas menengah-bawah bisa jadi lebih enggan untuk masuk.

Untuk memahami dampaknya lebih lanjut, saya berusaha mensimulasikan:
Jika pertumbuhan premi melambat, bagaiman biaya yang ditanggung pemegang polis? Apakah lebih mahal, murah atau sama saja?

Bagi orang yang relatif sehat dan jarang ke rumah sakit, jawabannya “mungkin”.
👉 Base case pertumbuhan premi berkurang 10% dari skema lama
Biaya yang dikeluargan lebih mahal untuk ~3 tahun pertama, tetapi skema copayment akan lebih murah dalam jangka panjang, kecuali untuk rawat inap.
👉 Bear case, pertumbuhan premi berkurang 5% dari skema lama
Biaya yang dikeluarkan lebih mahal untuk 11 tahun pertama, tetapi skema copayment akan lebih murah dalam jangka panjang, kecuali untuk rawat inap.

Bagi orang yang sering sakit atau bahkan mengidap penyakit kronis? Jawabannya tidak. Here's why:
👉Skema copayment tidak akan menghalangi repricing yang lebih tinggi sebagai akibat dari penyakit kronis. Misal, ketika pemegang polis sehat, repricing 8% YoY, sementara ketika mengalami penyakit kronis, repricing dinaikkan menjadi 12% YoY.
👉Terdapat beban tambahan yang cukup signifikan karena jika pemegang polis perlu konsultasi rutin, test lab berkali-kali, bahkan operasi, karena perlu berulang kali mengajukan klaim.

Simulasi ini menemukan bahwa copayment akan cukup memberatkan mereka. Saya melakukan simulasi bagi tiga penyakit dengan asumsi pertumbuhan premi base case, dan berikut penemuan saya:

1. Kanker: Copayment akan lebih mahal daripada skema lama untuk penderita kanker yang melewati bertahun-tahun active treatment (kemoterapi, operasi, dll.) dilanjutkan masa recovery dan kontrol rutin. Namun, jika penderita kanker dapat sembuh dan keadaannya stabil, biaya yang ditanggung dapat lebih murah daripada jika tidak menggunakan skema copayment.
2. Diabetes tipe 2: Copayment akan cenderung lebih mahal daripada skema lama dengan asumsi bahwa kondisi pasien memburuk (asumsi yang cukup wajar bagi penderita penyakit ini) dalam jangka panjang sehingga memperbanyak rawat jalan dan inap.
3. Gagal ginjal: Copayment akan menambah biaya untuk penderita gagal ginjal karena tingginya frekuensi treatment (dialysis/cuci darah) sehingga klaim mencapai lebih dari 100 per tahun (cuci darah 2x/minggu). Tentu, hal ini dapat berubah jika ada klausul khusus bagi penderita gagal ginjal.

⭐ Insurance Needs the Young Generation to Scale
“Backbone” industri asuransi justru adalah orang muda–yang umumnya lebih sehat dan belum memiliki penyakit kronis/berat yang cenderung muncul di usia lanjut.

Dengan adanya copayment, muncul kekhawatiran baru:
Apakah calon pemegang polis muda yang usianya 20–30 tahun jadi enggan untuk memiliki asuransi swasta?

Simulasi menunjukkan bahwa dalam bear case scenario, pemegang polis berpotensi menanggung biaya yang lebih berat selama 5 tahun pertama.

Bisa jadi, orang muda akan memilih untuk menunda memiliki asuransi swasta dan hanya mengandalkan BPJS.

Meskipun belum ada data dalam skala besar, survei Inventure (2024) dengan sample 450 orang menemukan bahwa hampir 50% kelas menengah merasa tidak perlu menambah asuransi swasta dan hanya mengandalkan BPJS. Bahkan, di antara mereka yang sudah punya asuransi swasta, 11% memangkas pengeluaran seputar asuransi kesehatan dan bahkan 10% memutuskan untuk menghentikan kepemilikan asuransi kesehatan.

⭐ Deferred Care Behavior Can Also Harm the Industry
Secara umum, pemegang polis akan berpikir dua kali sebelum mengunjungi dokter atau rumah sakit (deferred care). Namun hal ini berpotensi membawa risiko jangka panjang. Beberapa penyakit kronis atau berat—seperti kanker—memiliki peluang penyembuhan yang lebih tinggi jika ditangani lebih awal.

Jika terjadi kenaikan perilaku deferred care yang berlebihan, hal ini malah meningkatkan biaya yang harus ditanggung pihak asuransi. Namun, bisa saja ini balanced out dengan adanya skema copayment.

❤️‍🩹 Hospital Reset: Potential for BPJS-Heavy Hospitals

Dengan skema copayment, rumah sakit berpotensi menghadapi dua dampak utama:
1. Penurunan volume pasien rawat jalan (outpatient) karena deferred care, dan
2. Pergeseran volume layanan rumah sakit yang menjadi rujukan BPJS.

⭐Penurunan Volume Outpatient karena Deferred Care
Dengan copayment, ada kemungkinan pasien akan lebih cautious sebelum melakukan kunjungan rawat jalan—termasuk untuk konsultasi, test lab rutin, maupun pembelian obat. Kalau pasien merasa gejalanya tidak mendesak, sebagian akan menunda perawatan (deferred care). Sebagai alternatif, mungkin pasien beralih ke jalur yang lebih murah seperti self-treatment (beli obat langsung tanpa konsultasi).

Seperti yang telah dibahas di segmen asuransi, worst case scenario-nya adalah ketika deferred care menyebabkan lonjakan penyakit kronis yang seharusnya bisa ditangani lebih awal. Jika hal tersebut terjadi, rumah sakit justru akan menanggung beban yang lebih berat karena kasus kompleks bergantung pada tenaga medis yang lebih specialized, waktu penanganan pasien yang lebih lama, serta penggunaan peralatan advanced yang jumlahnya sangat terbatas.

⭐ Pergeseran Volume ke Rumah Sakit Proxy BPJS
Di sisi lain, terdapat rumah sakit yang berpotensi relatif diuntungkan dari skema ini, yaitu HEAL, yang sering menjadi rujukan BPJS.

Rumah sakit rujukan BPJS berpotensi diuntungkan jika skema copayment mendorong penggunaan BPJS lebih tinggi setidaknya di segmen menengah ke bawah, apalagi mengingat adanya skema coordination of benefits (COB). COB merupakan skema yang memungkinkan biaya ditanggung sebagian oleh BPJS, sebagian oleh asuransi swasta, atau pribadi (out of pocket).

HEAL merupakan salah satu group rumah sakit yang kerap menerima rujukan BPJS dengan tren yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Proporsi inpatient days BPJS tercatat naik dari 71% pada 2022 menjadi 78% pada 2024. Sementara itu, outpatient visit BPJS atau kunjungan rawat jalan BPJS naik dari 67% pada 2022 menjadi 74% pada 2024.

Sebaliknya, kontribusi BPJS terhadap pendapatan MIKA dan SILO kurang dari 20%.

MIKA justru mencatatkan penurunan kontribusi BPJS pada struktur pendapatannya seiring meningkatnya pendapatan dari pasien dengan asuransi swasta. Proporsi pendapatan MIKA yang berasal dari BPJS menurun dari 16,7% pada tahun 2022 menjadi 14,8% pada 2024.Tren ini juga dikonfirmasi melalui earnings call 1H24 MIKA, di mana MIKA mengatakan bahwa BPJS akan semakin jarang merujuk pasien ke rumah sakit MIKA.

Sementara itu, SILO juga mencatatkan kontribusi BPJS terhadap pendapatan yang rendah tetapi dengan tren yang lebih flat, dengan kontribusi 17,5% pada 2022 sedikit meningkat menjadi 18,2% pada 2024.

🔍 So… Are Insurance Companies and Hospitals on the Edge?
Not quite. Copayment bisa dibilang bukan akhir, tapi justru awal dari reformasi yang akan membentuk ulang dinamika industri asuransi dan rumah sakit ke depan.
Seperti simulasi base case, skema ini cukup menguntungkan pemegang polis yang sehat dalam jangka panjang, kecuali untuk kasus rawat inap. Namun, skema ini juga perlu dirancang lebih inklusif bagi penderita penyakit kronis—so it doesn't end up punishing those who are already vulnerable.
Bagi industri asuransi, kuncinya ada pada eksekusi. Perusahaan asuransi harus bisa menyesuaikan produk, mengelola komunikasi risiko, dan melakukan edukasi yang kuat, terutama kepada . Ingat, dengan penetrasi yang masih rendah, pertumbuhan industri justru sangat bergantung pada perluasan partisipasi.
Untuk rumah sakit, meskipun skema copayment bisa menimbulkan tantangan—khususnya dari sisi volume rawat jalan—masih ada beberapa katalis positif yang bisa menjadi penyeimbang. Kasus Covid yang kembali meningkat dan musim pancaroba dapat memicu kenaikan kasus penyakit. Selain itu, tiap grup rumah sakit memiliki keunggulan dan positioning yang berbeda—yang layak dibahas lebih lanjut (let’s save that for another post).

⚠️ Bottom line:
Not everything is dark and bearish for the insurance and hospital industry. Tapi satu hal yang pasti:
The pressure is on for insurance companies to execute this policy with clarity, fairness, and empathy.

Read more...

1/7

testestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SILO
BUKAN AJAKAN BELIII

SAAT INI SEDANG BERADA DI AREA FIBONACCI DENGAN RANGE HARGA 2080-2100

BISA LANGSUNG HAKA DI HARGA SEKARANG ATAU TUNGGU MOMENTUM DI HARGA 2080-2100

HAKA (HIGH RISK)
BUY 2080-2100 (MEDIUM RISK)
TP 2200-2500
SL 2030

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SILO

$DKHH Masa Exercise ku tambah muatan
$MIKA $SILO

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@HendyLim89 Sy justru happy dengan aturan co share ini walaupun belum maksimal. Seharusnya sekalian saja 10% tanpa batasan nominal, kalau perlu 20%, sehingga akan berpikir 2x untuk berobat di tempat yang mahal.

Banyak org berobat di RS mahal spt $SILO $SRAJ , pdhl ada opsi lain spt $HEAL. Bayangkan dokter visit Siloam Kebon Jeruk kamar kelas 2 sudah Rp 700 ribu / visit. Mentang2 limit nya milyaran, dpt kamar VIP. Sedangkan yang jarang berobat akhirnya kena getah nya ikut kena repricing :((

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@lhakim08 Terimakasih sudah follow ya!

$SILO ini sebenarnya sudah expire dari analisis Fibonacci mas dan trend cenderung sideways. Cuman kabar baiknya, ada potensi terjadi bullish divergence di daily. Indikator momentumnya sih di weekly belum jenuh beli. Kesempatan naiknya masih bisa lah. Tinggal IHSG aja sih lagi, kalau sentimennya buruk, kemungkinan besar divergencenya gak terbentuk.

$SIDO sedang menguji resistance dari Fibonacci Based On Trend karena sedang dalam trend kuat nih. Coba tandai levelnya di 510, 500, 488, paling jauh di 470. Area support. Tinggal cari pola pembalikan trend berupa bullish divergence untuk konfirmasi pembalikan trend dari down ke up. Sama seperti SILO, ada divergencenya muncul sudah cuman belum signifikan. Harus lihat IHSG juga.

$BRIS down trend, sayangnya swing low belum muncul jadi kita belum bisa analisis sampai mana pergerakan harga sahamnya. Cuman, andaikan naik nanti (dengan asumsi harga sekarang adalah harga terendah dan jadi swing low, kenaikannya bisa ke 2670-2710.

Catatan :
(1) Jika saham naik atau turun dan berakibat pada berubahnya titik A,B,C, maka Fibonacci harus diukur ulang. Fibonacci digunakan untuk menganalisis koreksi harga dengan mengacu swing low sebagai titik A dan swing high sebagai titik B pada kondisi up trend (pada kondisi down trend, swing high sebagai titik A dan swing low sebagai titik B. Berlaku terbalik, jadi jangan bingung ya? hehe). Area titik C (koreksi pada down trend/rebound pada up trend) digunakan untuk mengukur potensi harga bergerak selanjutnya;


(2) Saham berkapitalisasi kecil berpotensi digoreng/dimanipulasi, kemungkinan besar analisis teknikalnya tidak berlaku. Termasuk juga saham yang baru IPO;

(3) Selalu perhatikan jika faktor makro dan mikro ekonomi dapat membuat saham bergerak diluar dari prediksi analisis teknikal.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SILO $SIDO $BRIS Mas 🙏🏼

$SILO kapan terbang nih 🚀🚀

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SILO

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SILO ini kenapa sih laba nya naik, bentar LG juga RUPS tp kenapa anjlok ?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DKHH $SILO saham rumah sakit kyk nya menarik di lirik

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Derita masuk di iep open $SILO

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy