Volume
Avg volume
PT. Cikarang Listrindo Tbk (POWR) bergerak dalam bidang industri pembangkitan, pemasaran, dan pendistribusian tenaga listrik, serta keagenan. Pembangkitnya berlokasi di Cikarang, Bekasi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan November 1993. saat ini perseroan mengelola tiga pembangkit dengan total kapasitas terpasang sebesar 1.144 MW, yakni: 1) Pembangkit listrik berbahan bakar gas dan uap di Kawasan Industri Jababeka – berkapasitas 755 MW. 2) Pembangkit listrik berbahan bakar gas di Kota Industri MM-2100 – berkapasitas 109 MW. 3) Pembangkit listrik berbahan bakar batubara di Babelan – berkapasitas 280 MW. Perse... Read More
Tulisan #30
"Memahami Konsep Saham Dividen: Apakah Cocok untuk Pemula?"
Setelah mempelajari cara membaca laporan keuangan, kini saatnya mengenal salah satu strategi investasi yang menarik: saham dividen. Bagi banyak investor, dividen adalah “bonus” yang membuat investasi semakin menguntungkan. Dividen memungkinkan Anda mendapatkan penghasilan pasif sambil tetap memegang saham yang berpotensi naik harganya.
"Do you know the only thing that gives me pleasure? It's to see my dividends coming in." — John D. Rockefeller
Kutipan ini menggambarkan betapa menyenangkannya menerima dividen secara rutin. Namun, apa sebenarnya saham dividen dan apakah cocok untuk Anda sebagai pemula? Mari kita bahas lebih dalam!
📊 Apa Itu Saham Dividen?
Saham dividen adalah saham dari perusahaan yang secara rutin membagikan sebagian labanya kepada pemegang saham. Pembagian dividen ini bisa dilakukan setiap kuartal, semester, atau setahun sekali, tergantung kebijakan perusahaan.
Dividen dibayarkan dalam dua bentuk utama:
1. Dividen Tunai: Dibayarkan langsung dalam bentuk uang tunai ke rekening Anda.
2. Dividen Saham: Dibayarkan dalam bentuk tambahan saham, menambah jumlah saham yang Anda miliki.
🏢 Mengapa Perusahaan Memberikan Dividen?
Perusahaan membagikan dividen sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham dan untuk menunjukkan stabilitas keuntungan bisnis mereka. Perusahaan yang mapan dan tidak banyak melakukan ekspansi biasanya lebih rutin membayar dividen dibandingkan perusahaan yang sedang dalam fase pertumbuhan pesat.
💡 Keuntungan Berinvestasi di Saham Dividen
1. Penghasilan Pasif: Dividen tunai memberi Anda penghasilan rutin tanpa perlu menjual saham. Cocok untuk membangun aliran pendapatan pasif.
2. Stabilitas Investasi: Perusahaan yang konsisten membayar dividen cenderung memiliki keuangan yang stabil.
3. Reinvestasi Dividen: Anda bisa menggunakan dividen untuk membeli lebih banyak saham melalui strategi Dividend Reinvestment Plan (DRIP).
4. Kombinasi Keuntungan: Selain dividen, Anda juga bisa mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham (capital gain).
⚠️ Risiko Saham Dividen
1. Pemotongan Dividen: Jika perusahaan mengalami kesulitan, dividen bisa dipangkas atau dihentikan sementara.
2. Pertumbuhan Saham yang Lambat: Perusahaan yang membayar dividen tinggi sering kali lebih fokus pada stabilitas daripada ekspansi agresif.
3. Pengaruh Kondisi Ekonomi: Kondisi ekonomi bisa memengaruhi konsistensi pembayaran dividen.
🔍 Cara Memilih Saham Dividen yang Tepat
1. Perhatikan Dividend Yield: Pilih saham dengan dividend yield yang menarik, tapi pastikan perusahaan memiliki kinerja yang stabil.
2. Tinjau Konsistensi Pembayaran Dividen: Cari perusahaan yang memiliki sejarah membayar dividen secara rutin.
3. Cek Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio): Pastikan perusahaan tidak membagikan seluruh laba sebagai dividen agar tetap memiliki dana untuk pengembangan usaha.
4. Analisis Fundamental Perusahaan: Tinjau laporan keuangan dan prospek bisnis perusahaan.
🧭 Contoh Saham Dividen di Indonesia
Beberapa contoh perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikenal rutin membayar dividen antara lain:
- BBRI (Bank Rakyat Indonesia)
- UNTR (United Tractor)
- ASII (Astra International)
- POWR (Cikarang Listrindo)
Disclaimer: Ini bukan rekomendasi investasi. Selalu lakukan riset sebelum membeli saham.
Saham dividen bisa menjadi pilihan menarik untuk membangun penghasilan pasif dan stabilitas investasi. Namun, bagaimana cara memulai investasi saham dengan strategi yang tepat sebagai pemula? Untuk memastikan Anda mengambil langkah awal yang bijak, memahami strategi dasar investasi saham adalah kunci keberhasilan.
Di artikel selanjutnya, kita akan membahas "Panduan Awal: Strategi Memulai Investasi Saham untuk Pemula." Temukan tips dan langkah praktis untuk membangun portofolio saham yang sukses! Jangan lewatkan panduan lengkapnya! 🚀📊
$POWR $UNTR $ASII
Tulisan #28
"Memahami Risiko Operasional dalam Investasi Saham"
Setelah membahas pentingnya likuiditas dalam investasi saham, mari kita soroti ancaman lain yang sering datang dari dalam perusahaan itu sendiri: risiko operasional. Pernah merasa sudah membeli saham yang menjanjikan, tapi tiba-tiba nilainya merosot tajam tanpa alasan yang jelas? Bisa jadi itu akibat risiko operasional yang terlewat dari analisis Anda!
"It takes 20 years to build a reputation and five minutes to ruin it." — Warren Buffett
Kutipan ini mengingatkan kita betapa cepatnya reputasi perusahaan bisa runtuh akibat kesalahan operasional. Jika manajemen tidak mampu menjaga stabilitas dan integritas internal, dampaknya akan merusak kinerja perusahaan dan, tentu saja, harga saham.
🕵️♂️ Apa Itu Risiko Operasional?
Risiko operasional adalah kerugian yang timbul akibat kegagalan dalam proses internal perusahaan, kesalahan manusia, gangguan sistem, atau kejadian eksternal. Risiko ini bisa menghambat kinerja perusahaan dan memengaruhi harga saham.
Ibarat mesin yang rusak di tengah jalan, risiko operasional bisa menghentikan laju bisnis dan membuat investor gigit jari!
⚠️ Penyebab Risiko Operasional
1. 💼 Kesalahan Manajemen
Keputusan yang buruk atau skandal internal dapat merusak reputasi dan kepercayaan investor.
2. 🖥️ Kegagalan Sistem
Serangan siber atau gangguan teknologi dapat menghentikan operasional dan menyebabkan kerugian besar.
3. 🔄 Proses Internal yang Tidak Efisien
Prosedur kerja yang kacau membuat operasional jadi lambat dan mahal.
4. 🌪️ Bencana Alam dan Kecelakaan
Kebakaran, banjir, atau gempa bisa menghentikan produksi dan menghancurkan aset.
5. ⚖️ Masalah Hukum dan Kepatuhan
Pelanggaran regulasi bisa berujung pada denda besar atau tuntutan hukum.
📉 Contoh Nyata Risiko Operasional
a. 🕳️ Skandal Manajemen: Manipulasi laporan keuangan di perusahaan besar bisa menghancurkan harga saham dalam sekejap.
b. 🔐 Gangguan Sistem IT: Serangan siber di perusahaan perbankan bisa merugikan pelanggan dan merusak reputasi.
c. 🔥 Bencana Alam: Kebakaran pabrik menghentikan produksi dan mengurangi profitabilitas.
🛡️ Strategi Jitu Menghadapi Risiko Operasional
1. 📊 Riset Perusahaan Secara Mendalam
Baca laporan keuangan, telusuri rekam jejak manajemen, dan cari berita terkait perusahaan.
2. 🏆 Pilih Perusahaan dengan Tata Kelola Baik
Perusahaan dengan Good Corporate Governance lebih siap menghadapi risiko.
3. 📈 Diversifikasi Investasi
Jangan taruh semua modal di satu saham. Sebar investasi di berbagai sektor.
4. 📰 Pantau Berita dan Perkembangan
Selalu up-to-date dengan informasi yang bisa memengaruhi operasional perusahaan.
5. 🔍 Evaluasi Portofolio Secara Berkala
Pastikan perusahaan tempat Anda berinvestasi tetap berjalan efisien dan stabil.
Risiko operasional bisa datang tiba-tiba dan berdampak besar. Namun, dengan rencana yang matang, pemilihan perusahaan yang baik, dan diversifikasi portofolio, risiko ini bisa diminimalisir. Jangan biarkan risiko ini menghentikan perjalanan investasi Anda!
Risiko operasional sering kali bisa diantisipasi dengan membaca laporan keuangan. Nah, ingin tahu bagaimana caranya? 📊 Di artikel berikutnya, kita akan membahas: “Bagaimana Membaca dan Memahami Laporan Keuangan Dasar untuk Pemula?” Jangan lewatkan panduan ini untuk memastikan Anda berinvestasi di perusahaan dengan fondasi keuangan yang kokoh! 💼🚀
$ARCI $ANTM $POWR
$TSPC rungkad!
BUKI BUKI @roxwell 🙉🙉🐵
Makasih om/tan boga & $POWR ranger
Mayan buat akhir tahun 😘😘😘
cc pendekar super sakti @fenkitan
🎶 🆑💯❌⁉️🆙♨️⭕️🆓
Fokus aja yg ini :
GGRM :
ITMG :
$MCOL :
$PGAS :
$POWR :
SPTO :
TOTL :
periode
Hari : Kamis
Tanggal : ⏭️ 19 Desember 2024 ⏮️
Hadir dalam SINYAL #ScreenerDekan™️ di StockBit .
Kita tunggu % Higher to Price sewaktu closing nanti jam 16.00 untuk cross-check hasilnya yang selama ini fitur screener StockBit tidak mengecewakan.
DisclamerOn : bukan saran jual beli, hanya Guideline pribadi 🌈
$POWR
Terimakasih saya Ucapkan Buat PSP juga Seluruh Management POWR utk Dividend nya
Sudah saya terima...
$IHSG
Terima kasih @Stockbit, dividend $POWR sudah masuk.
Semoga Stockbit & POWR semakin maju, semakin berkembang, panjang umur, sehat selalu.
Aamiin . . .
$BBRI Trimakasih yah sdh memberikan lagi THR dan kemarin jg sdh dapat di $IPCC dan $POWR. Awal tahun depan dapat lagi dari NELY.. Ah nikmatnya hidup dari dividen !!
Thanks $POWR dividend sudah cair
Alhamdulillah sudah merasakan dividend POWR 3x
walaupun sedikit tetap bersyukur, bisa merasakan porto bertumbuh sedikit demi sedikit ☺️
$BBRI $ASII
1/2
Kalau punya saham ini, apalagi cuma ini saja di porto, anda kemungkinan selamat dari penurunan $IHSG yg tajam dalam 3 bulan terakhir.
salah satunya $POWR
mana dapat dividen lagi.
$MSTI loh loh kenapa loncat? untung dah beli dari dividen $SPTO walau masih ada plan mau nambah lagi dari dividen $POWR dan IPCC tapi udah duluan naik 💪
Setelah NVDA naik sejak 2023, banyak pertanyaan kira-kira ada nggak saham di Indonesia yang terkait dengan semikonduktor?
Jawabannya ya gak ada sih, adanya $PTSN yang tukang rakit. Tapi, ada perusahaan semikonduktor cuma belum IPO. (hayo apa tuh perusahaan semikonduktor di Indonesia? hehe)
Namun, jika bicara korelasi dengan AI ada nih, meski cuma supportingnya aja ya. Jadi ada 3 sektor saham yang terkait dengan AI, yang dua diantaranya mungkin baru respons antara di 2025 - 2026. Apa aja tuh sektornya dan sahamnya?
Kamu bisa simak ulasan lengkapnya di sini: https://cutt.ly/WeVfGUg2
$SSIA $POWR
Tulisan #20
"Perbedaan Trading dan Investasi: Mana yang Tepat untuk Anda?"
Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas tentang indeks saham dan bagaimana cara menggunakannya untuk memantau pergerakan pasar serta mengukur kinerja portofolio. Setelah memahami indeks, langkah selanjutnya adalah menentukan gaya pendekatan Anda di pasar saham. Apakah Anda lebih cocok sebagai seorang trader yang gesit atau investor yang sabar?
Banyak pemula bingung membedakan antara trading dan investasi. Kedua istilah ini sering dianggap sama, padahal memiliki tujuan, strategi, dan jangka waktu yang sangat berbeda. Memahami perbedaan ini akan membantu Anda memilih jalur yang paling sesuai dengan profil risiko, waktu, dan tujuan finansial Anda.
"The stock market is a device for transferring money from the impatient to the patient." — Warren Buffett
Kutipan ini menegaskan bahwa kesabaran adalah kunci bagi seorang investor jangka panjang, sementara ketepatan waktu dan kecepatan adalah senjata utama bagi seorang trader.
Bayangkan pasar saham seperti sebuah perlombaan lari:
- Trading itu seperti sprint, butuh kecepatan, fokus, dan eksekusi cepat.
- Investasi itu seperti maraton, butuh kesabaran, stamina, dan strategi jangka panjang.
Apa Itu Trading dan Investasi?
1. Trading Saham
Trading saham adalah aktivitas jual beli saham dalam jangka waktu pendek, bisa harian (day trading), mingguan, atau bulanan. Tujuannya adalah mendapatkan keuntungan cepat dari fluktuasi harga saham.
Karakteristik Trading:
- Jangka Waktu Pendek: Posisi biasanya ditutup dalam hitungan hari atau minggu.
- Analisis Teknikal: Menggunakan grafik harga, indikator, dan pola pergerakan untuk memprediksi naik turunnya harga.
- Frekuensi Tinggi: Aktivitas jual beli dilakukan lebih sering.
- Fokus pada Momentum: Mencari peluang dari volatilitas harga.
Kelebihan Trading:
- Keuntungan Cepat: Bisa meraih profit dalam waktu singkat.
- Dinamis dan Menantang: Cocok bagi mereka yang suka tantangan dan analisis cepat.
Kekurangan Trading:
- Risiko Tinggi: Volatilitas harga yang tajam dapat menyebabkan kerugian besar.
- Membutuhkan Waktu dan Fokus: Harus memantau pasar secara aktif.
2. Investasi Saham
Investasi saham adalah aktivitas membeli saham dengan tujuan menyimpan dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun), dengan harapan nilai saham meningkat seiring waktu dan menerima dividen.
Karakteristik Investasi:
a. Jangka Waktu Panjang: Biasanya bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.
b. Analisis Fundamental: Fokus pada kinerja perusahaan, laporan keuangan, dan prospek jangka panjang.
c. Frekuensi Rendah: Pembelian saham dilakukan lebih jarang.
d. Fokus pada Pertumbuhan Aset: Memanfaatkan kenaikan nilai saham dan dividen secara bertahap.
Kelebihan Investasi:
aRisiko Lebih Terkendali: Fluktuasi jangka pendek tidak terlalu memengaruhi tujuan jangka panjang.
b. Potensi Kekayaan Bertumbuh: Mengambil manfaat dari pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.
Kekurangan Investasi:
a. Keuntungan Butuh Waktu: Tidak cocok bagi yang ingin hasil cepat.
b. Butuh Kesabaran dan Disiplin: Harus mampu bertahan saat pasar bergejolak.
Perbedaan Trading dan Investasi
Jangka Waktu
- Trading: Dilakukan dalam waktu singkat, seperti harian, mingguan, atau bulanan.
- Investasi: Dilakukan untuk jangka panjang, bisa bertahun-tahun bahkan puluhan tahun.
Tujuan
- Trading: Mencari keuntungan cepat dari naik-turunnya harga saham.
- Investasi: Membangun kekayaan dengan meningkatkan nilai aset dan mendapatkan dividen dari waktu ke waktu.
Jenis Analisis
- Trading: Menggunakan analisis teknikal, seperti grafik harga dan pola pergerakan saham.
- Investasi: Menggunakan analisis fundamental, seperti laporan keuangan dan prospek bisnis perusahaan.
Frekuensi Transaksi
- Trading: Membeli dan menjual saham sering dalam periode singkat.
- Investasi: Membeli saham dan menyimpannya dalam waktu lama; jarang melakukan transaksi.
Risiko
- Trading: Risiko lebih tinggi karena harga saham bisa berubah cepat.
- Investasi: Risiko lebih terkendali karena fluktuasi harga jangka pendek tidak terlalu berpengaruh.
Waktu yang Dibutuhkan
- Trading: Membutuhkan waktu dan perhatian penuh untuk memantau pasar setiap hari.
- Investasi: Lebih santai; Anda tidak perlu memantau pasar setiap saat.
Mana yang Tepat untuk Anda?
Pilih Trading Jika:
a. Anda memiliki waktu untuk memantau pasar setiap hari.
b. Anda menikmati tantangan menganalisis pergerakan harga dalam jangka pendek.
c. Anda memiliki toleransi risiko yang tinggi dan siap dengan kemungkinan rugi besar dalam waktu singkat.
Pilih Investasi Jika:
a. Anda memiliki tujuan finansial jangka panjang, seperti dana pensiun atau pendidikan anak.
b. Anda tidak punya waktu untuk memantau pasar setiap hari.
c. Anda lebih menyukai strategi bertahap dan stabil untuk membangun kekayaan.
Bisa Kombinasi Keduanya?
Tentu saja! Anda tidak harus memilih salah satu. Banyak investor sukses mengombinasikan keduanya: sebagian portofolio untuk investasi jangka panjang, dan sebagian kecil untuk trading jangka pendek. Dengan strategi ini, Anda bisa memaksimalkan potensi keuntungan sambil menjaga stabilitas aset Anda.
Baik trading maupun investasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Memilih yang tepat bergantung pada profil risiko, tujuan keuangan, dan waktu yang Anda miliki. Apakah Anda seorang trader dinamis atau investor sabar, yang terpenting adalah memahami strategi Anda dan konsisten menjalankannya.
Di artikel berikutnya, kita akan membahas "Bagaimana Cara Memilih Broker Saham yang Tepat?". Karena baik untuk trading maupun investasi, memilih broker yang tepat adalah langkah awal untuk kesuksesan di pasar saham. Jangan lewatkan pembahasannya!
$IHSG $DMAS $POWR $GTRA $OMED
kalo mau incer harga murah mending $DMAS, kalo mau incer setiap tahun ya $MPMX . kalo $POWR prospeknya bagus jg